Tugas MTK Mfah Jubed
Tugas MTK Mfah Jubed
Bilangan berpangkat adalah bilangan yang berfungsi untuk menyederhanakan penulisan dan
penyebutan suatu bilangan yang memiliki faktor-faktor perkalian yang sama
Perkalian bilangan-bilangan dengan faktor-faktor yang sama seperti ini biasa disebut sebagai
perkalian berulang. Bayangkan jika yang dikalikan angkanya sangat banyak, maka kita pun juga
akan sangat ribet dalam menulisnya karena sangking banyaknya untuk satu kali bilangan
perkalian tersebut. Setiap perkalian berulang dapat dituliskan secara ringkas dengan
menggunakan notasi angka bilangan berpangkat. Contoh:
. Berdasarkan sifat pembagian bilangan berpangkat positif dapat tersebut maka kita
peroleh: .
Sehingga sifat untuk bilangan berpangkat nol (0) ialah “Apabila a adalah bilangan riil dan a
tidak sama dengan 0, maka “
Bentuk akar yaitu bentuk lain untuk menyatakan suatu bilangan yang berpangkat. Bentuk akar
termasuk kedalam bilangan irasional yang mana bilangan irasional tidak dapat dinyatakan
dengan pecahan a/b, a dan b bilangan bulat a dan b ≠ 0. Bilangan bentuk akar adalah bilangan
yang terdapat dalam tanda √ yang disebut sebagai tanda akar.
Beberapa contoh bilangan irasional didalam bentuk akar yaitu √2, √6, √7, √11 dan lain-lain.
Sedangkan √25 bukanlah bentuk akar karena √25 = 5 (5 adalah bilangan rasional) sama saja
angka 25 bentuk akarnya adalah √5.
Simbol akar “√” pertama kali dikenalkan oleh matematikawan asal Jerman yaitu Christoff
Rudoff, di dalam bukunya yang berjudul Die Coss. Simbol tersebut dipilih karena mirip dengan
huruf ” r ” yang diambil dari kata “radix”, yang merupakan bahasa latin untuk akar pangkat dua.
Sebagaimana bilangan berpangkat yang memiliki beberapa sifat-sifat, Bentuk akar pun juga
memiliki sifat-sifat, yaitu:
1. √a2 = a
2. √a x b = √a x √b : a ≥ 0 dan b ≥ 0
3. √a/b = √a/√b dan b ≥ 0
RASIONALKAN BENTUK BENTUK BERIKUT! CONTOH:
Contoh:
LOGARITMA
Logaritma adalah operasi matematika yang
merupakan kebalikan (atau invers) dari eksponen atau pemangkatan.
Basis]
Logaritma yang paling umum digunakan adalah , atau , dan . Fungsi-fungsi tersebut memiliki basis
2, e, dan 10.
Logaritma dengan basis e juga disebut 'logaritma natural', di mana:
Notasi
Di Indonesia, kebanyakan buku pelajaran Matematika menggunakan notasi blog a daripada
logba. Buku-buku Matematika berbahasa Inggris menggunakan notasi log ba
Beberapa orang menulis ln a sebagai ganti elog a, log a sebagai ganti 10log a dan ld a sebagai
ganti 2log a.
Pada kebanyakan kalkulator, LOG menunjuk kepada logaritma berbasis 10 dan LN menunjuk
kepada logaritma berbasis e.
Pada beberapa bahasa pemrograman komputer seperti C,C++, Java dan BASIC, LOG
menunjuk kepada logaritma berbasis e.
Terkadang Log x (huruf besar L) menunjuk kepada 10log x dan log x (huruf kecil L) menunjuk
kepada elog x.
Tabel
Kalkulator (yang sudah dilengkapi fitur log)
Rumus
Logaritma
ac = b → ª log b = c
a = basis
b = bilangan yang dilogaritma
c = hasil logaritma
Sifat-sifat Logaritma
ª log a = 1
ª log 1 = 0
ª log aⁿ = n
ª log bⁿ = n • ª log b
ª log b • c = ª log b + ª log c
ª log b/c = ª log b – ª log c
ªˆⁿ log b m = m/n • ª log b
ª log b = 1 ÷ b log a
ª log b • b log c • c log d = ª log d
ª log b = c log b ÷ c log a
Kegunaan logaritma
Logaritma sering digunakan untuk memecahkan persamaan yang pangkatnya tidak diketahui.
Turunannya mudah dicari dan karena itu logaritma sering digunakan sebagai solusi dari integral.
Dalam persamaan bn = x, b dapat dicari dengan pengakaran, n dengan logaritma,
dan x dengan fungsi eksponensial.
CONTOH SOAL!