Anda di halaman 1dari 9

Deret (Pengembangan Usaha dan Bunga tunggal)

Matematika salah satu ilmu dasar, yang semakin dirasakan interaksinya

dengan bidang-bidang ilmu lainnya seperti Ekonomi dan Teknologi. Dibidang

Bisnis dan Ekonomi, teori ataupun prinsip-prinsip deret seringkali diterapkan

dalam kasus-kasus yang menyangkut perkembangan serta pertumbuhan berpola

seperti yang terdapat pada perubahan nilai-nilai suku sebuah deret, baik deret

hitung ataupun deret ukur. Model perkembangan usaha merupakan penerapan

teori baris dan deret.

Matematika juga merupakan ilmu pengetahuan yang sangat berkaitan erat

dengan berbagai hal. Termasuk dalam hal ekonomi dan bisnis, penerapan

matematika pada ekonomi dan bisnis ini biasanya di terapkan pada perhitungan

keuangan. Perhitungan keuangan dalan ekonomi ataupun bisnis adalah hal yang

sangat umum, lebih kompleksnya lagi dalam perhitungan keuangan ini, aplikasi

dari matematikanya itu sendiri dipakai untuk menghitung berbagai hal seperti

sistem peminjaman, bunga, anuitas, rente, penanaman modal, investasi dan lain-

lain.

Untuk memahami berbagai hal tentang ilmu hitung keuangan tersebut,

maka perlu di perhatikan pokok-pokok yang menjadi bagian dalam ilmu hitung

keuangannya itu sendiri. Dalam dunia bisnis contohnya, sering kita dengar tentang

bunga. Bunga juga merupakan bagian pokok penting dalam ilmu hitung keuangan,

karena bagaimanapun  pemahaman tentang bunga akan sangat membantu kita

dalam mempelajari ilmu hitung keuangannya itu sendiri.


A. Perkembangan Usaha

Model perkembangan usaha merupakan penerapan teori baris dan deret.

Penerapan deret hitung dalam perkembangan usaha dimana berkaitan dengan

produksi, biaya pendapatan, penggunaan tenaga kerja, atau penanaman modal

menggunakan deret hitung, karena variable yang bersangkutan bertambah secara

konstan dari suatu periode ke periode lain.

1. Pengertian Deret

- Deret merupakan rangkaian bilangan yang tersusun secara teratur dan

memenuhi kaida-kaidah tertentu. Bilangan-bilangan yang merupakan

unsur dan pembentuk sebuah deret dinamakan suku.

- Deret Hitung adalah deret yang perubahan suku-sukunya berdasarkan

penjumlahan terhadap sebuah bilangan tertentu.

- Deret Ukur adalah Deret yang suku-sukunya dibedakan dengan

perbandingan suku per urutan yang memiliki nilai tetap yang sering

dinamakan dengan pembanding atau rasio

2. Jenis-jenis Deret Hitung

- Berdasarkan Suku Pembentuknya deret hitung dibagi menjadi deret

berhingga dan deret tak terhingga. Deret hitung berhingga adalah deret

hitung dengan jumlah suku tertentu sedangkan deret hitung tak berhingga

adalah jumlah suku deret mempunyai jumlah yang tak berhingga

- Berdasarkan beda (b) dibagi menjadi deret hitung naik dan deret hitung

turun. Deret hitung naik adalah deret hitung dengan b positif sedangkan

deret hitung turun adalah deret hitung dengan b negatif

3. Bentuk Umum Deret Hitung

• Suku pertama : S1= a

• Suku kedua : S2= a+b


• Suku ketiga : S3= a+2b

• Suku ke-n : Sn= a+(n-1)b

4. Pengertian Barisan

Barisan adalah suatu susunan bilangan yang dibentuk menurut suatu

urutan tertentu. Bilangan-bilangan yang tersusun tersebut disebut suku. Perubahan

di antara sukusuku berurutan ditentukan oleh ketambahan bilangan tertentu atau

suatu kelipatan bilangan tertentu.

Cara menghitung dan menentukan deret hitung:

• Beda : b = Sn – S (n-1)

• Jumlah bilangan sampai suku ke – n :

Dn = n/2 (2+Sn)

= n/2 {a+a+(n-1)b}

= n/2 {2a+(n-1)b}

• Suku ke – n :

Sn = a + (n-1) b

Sn = Dn – D (n-1)

Contoh soal:

1. Diketahui : Deret Hitung 1, 3, 5, 7, 9, 11, 13, 15

Ditanya : S1, S2, b, Sn, Dn ?

Jawab :

S1 = a = 1

S2 = a + b = 3

b = S2 – S1 = 3 – 1 = 2

Sn = 15

Dn = n/2 (a + Sn)

= 8/2 (1 + 15) = 4 (16) = 64


2. Sebuah perusahaan jamu “roso" menghasilkan 3.000 bungkus jamu pada bulan

pertama produksinya. Dengan penambahan tenaga kerja dan peningkatan

produktivitas, perusahaan mampu meningkatkan produksinya sebanyak 500

bungkus setiap bulan. Jika perkembangan produksinya tetap, berapa bungkus

jamu yang dihasilkannya pada bulan kelima? Berapa bungkus yang telah

dihasilkan sampai dengan bulan tersebut?

Jawab:

Diketeahui: a = 3000

b = 500

n=5

Ditanyakan: Jn = ….. ?

Penye: Sn = a +(n-1)b

S5 = 3.000 + (5 - 1)5.00 = 5.000

Jn = n/2 (a+Sn)

J5 = 5/2 (3.000+5.000)

= 20.000

Jadi, jumlah produksi pada bulan kelima adalah 5.000 bungkus, sedangkan

jumlah seluruh jamu yang dihasilkan sampai dengan bulan tersebut 20.000

bungkus.

3. Perusahaan Matrial “ABC” menghasilkan 3000 buah pavingblock pada bulan

pertama produksinya. Dengan penambahan tenaga kerja dan produktivitasnya,

“ ABC “ memperoleh peningkatan produksi 500 buah bata merah perbulan.

Jika perkembangan produksi ini konstan, berapa bata merah yang diproduksi

pada bulan ketujuh, berapa buah yang telah dihasilkan sampai dengan bulan

tersebut?
Jawab:

Diketahui: a = 3000

b = 500

n=7

Ditanyakan: Sn =….?

Jn =….?

Peny:

Sn = a + (n-1) b

= 3000 + ( 7-1 ) 500

= 3000 + 3000

= 6000

Jn = n/2 (a + Sn)

= 7/2 (3000 + 6000)

= 3,5 (9000)

= 31.500

4. Dalam suatu gedung pertunjukkan disusun kursi dengan baris paling depan

terdiri dari 12 kursi, baris kedua berisi 14 kursi, baris ketiga berisi 16 kursi, dan

seterusnya. Banyaknya kursi pada baris ke-20 adalah…

Jawab:

Diketahui: a = 12

b = 2

Ditanyakan: U20 =….?

Peny:

Un = a + (n – 1)b

U20 = 12 + (20 – 1)b


= 12 + (19).2

= 12 + 38

= 50

Jadi, banyaknya kursi pada baris ke-20 adalah 50 kursi.

B. Bunga Tunggal

Bunga (interest) adalah balas jasa atas pinjaman uang atau barang yang

dibayar oleh debitor kepada kreditor. Pengertian bunga menurut Kamus Besar

Bahasa Indonesia adalah imbalan jasa untuk penggunaan uang atau modalyang

dibayar pada waktu tertentu berdasarkan ketentuan atau kesepakatan. Pengertian

bunga tunggal adalah bunga yang dihitung berdasarkan modal awal atau pokok

pinjaman.

Bunga tungal dipengaruhi oleh tiga variabel, yaitu :

1. Uang pokok. Uang yang dubungakan atau disebut juga sebgai pokok

pinjaman yang disimpan dengan satuan mata uang.

2. Tarif bunga

3. Jangka waktu atau periode, merupakan satuan waktu perhitungan bunga

yang diberlakukan. Bila tingkat bunga 3 % perbulan maka perhitungan

bunga dilakukan perbulan. Demikian juga bila satuan waktunya perhari

maka satuan bunga bisa disesuaikan. misalkan data bunga 2% perbulan

dijadikan perhari menjadi 2% dibagi 30 ( asumsi jumlah hari dalam satu

bulan )

Keterangan:
I = besarnya bunga

M = modal atau uang pokok

p = persen bunga atau tingkat bunga 

t = jangka waktu atau periode

Jika modal awal sebesar M0 mendapat bunga sebesar b (dalam persentase)

perbulan, maka setelah n modal besar bulannya Mn menjadi:

Mn = M0 (1 + n.b)

Jika modal awal sebesar M0 dan diketahui jumlah bunga tunggalnya B,

maka besar persentase bunga tunggalnya b adalah:

b = B/M0 x 100%

Contoh soal:

1. Pak Darwin meminjam uang di bank sebesar Rp 10.000.000,00 dengan suku

bunga 18% pertahun dan jangka waktu peminjaman selama 3 tahun.

Hitunglah besarnya bunga selama 3 tahun dan jumlah uang yang harus

dibayar oleh Pak Darwin?

Jawab:

Diketahui :

M = Rp 10.000.000,00

p = 18% pertahun

t = 3 tahun

Ditanyakan :

I = ... ?
Jumlah yang harus dibayar = ...?
Peny :
I = M.P.t
= Rp 10.000.000,00 . (18/100). 3
= Rp 5.400.000,00
Jumlah uang yang harus dibayar
= Rp 10.000.000,00 + Rp 5.400.000,00
= Rp 15.400.000,00
Jadi, besarnya bunga selama tiga tahun dan jumlah uang yang dibayar oleh
pak Darwin masing-masing sebesar Rp 5.400.000,00 dan
Rp.15.400.000,00
2. Diketahui modal pinjaman Rp. 1.000.000 dengan bunga sebesar 2% per
bulan. Maka setelah 5 bulan modalnya adalah…
Jawab:
Mn = 1.000.000 (1 +5 . 2/100)
= 1.100.000
3. Diketahui bunga tunggal sebesar Rp.50.000 untuk modal pinjaman
Rp.1.000.000, maka persentasenya adalah
Jawab:
b = 500/1.000.000 x 100%
= 5%

4. Modal sebesar Rp12.000.000,00 dibungakan dengan bunga tunggal 10%


setahun. Setelah 3 tahun besarnya modal akhir adalah

Jawab:

Besar modal akhir selama 3 tahun adalah:

Mn = M(1 + nb)

Mn = Rp12.000.000,00 (1 + 3(10%))

Mn = Rp12.000.000,00 (1 + 3( ))

Mn = Rp12.000.000,00 (1 + 3(0,1))

Mn = Rp12.000.000,00 (1 + 0,3)

Mn = Rp12.000.000,00 (1,3)

Mn = Rp15.600.000,00  
DAFTAR PUSTAKA

https://syahidunnajibsp.blogspot.com/2018/07/deret-dalam-penerapan ekonomi.
html
https://lifepal.co.id/media/bunga-tunggal/
https://www.academia.edu/6959871/CATATAN_MATEMATIKA_EKONOMI

Anda mungkin juga menyukai