Anda di halaman 1dari 20

BAHAN AJAR

MATEMATIKA SMP KELAS VIII

SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA


VARIABEL (SPLDV)

Disusun Oleh :
MARTA EVIWATY HARIANJA, S.Pd
201699457977

PPG MATEMATIKA Daljab Angkatan I UMSU


2022

1
2

1. Cover Bahan Ajar……………………………………………. 1


2. Daftar Isi …………………………………………………… 2
3. Pendahuluan …………………………………………. 3
4. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian
Kompetensi………………………………………………. 4
5. Peta Konsep……………………………………..………. 5
6. Uraian Materi
6.1. Uraian Materi 1……………………………………….. 7
6.2. Uraian Materi 2 ……………………………………… 11
7. Latihan Soal
7.1. Latihan Soal 1 ………………………………………… 17
7.2. Latihan Soal 2 ………………………………………….. 18
8. Rangkuman.…………….……………………………..... 19
9. Daftar Pustaka …..…………………………………….... 20
3

PENDAHULUAN

Beberapa tahun ini, kita tidak lagi merasakan naik kereta api dengan penumpang yang penuh
sesak. Selain karena diberlakukannya penjualan tiket secara online, beberapa perubahan
lainnya adalah pemeriksaan kesamaan tiket dengan identittas calon penumpang. Ketentuan
umum penumpang kereta api terbaru yang berlaku sejak 1 Januari 2015 perlu diketahui oleh
seluruh masyarakat luas pecinta Kereta Api agar mendapat pelayanan yang mudah dan
cepat. Salah satu aturas adalah penumpang berusia di atas 60 tahun berhak atas reduksi
(pengurangan) tarif sebesar 20%.

Pak Andi dan istrinya yang sduah berusia 40-an tahun mengajak kedua orangtuanya pulang
ke kampung halaman di Surabaya dengan naik kereta api dari Stasiun Bekasi. Pak Andi
membeli 4 tiket kereta api dengan biaya yang dikeluarkan sebesar Rp1.696.000,00. Di saat
yang sama, Bu Aisyah yang seusia dengan Pak Andi beserta ibu mertuanya ingin
mengunjungi suaminya yang bekerja di Surabaya. Bu Aisyah membeli 2 tiket seharga
Rp828.000,00. Bagaimanakah cara kalian mengetahui harga tiket untuk penumpang yang
berusia di atas 60 tahun dengan menggunakan metode penyelesaian Sistem Persamaan
Linear Dua Variabel ? Bagaimana Sistem Persamaan Linear Dua Variabel dapat membantu
kita untuk membuat model masalah di atas tanpa kesulitan? untuk mengetahuinya, kalian
dapat mempelajari bahan ajar tentang Sistem Persamaan Linear Dua Variabel ini dengan
baik

LATAR BELAKANG
Salah satu materi dalam matematika yang secara simultan terbangun terutama sejak
awal pembelajaran matematika di Sekolah Menengah Pertama adalah Sistem Persamaan
Linear Dua Variabel. Sistem Persamaan Linear Dua Variabel merupakan bagian dari aljabar.
Seseorang sering mengalami suatu kegiatan aljabar di antaranya Persamaan Linear Dua
Variabel dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya situasi yang berhubungan dengan
perniagaan atau jual beli.
“ Dua kemeja dan dua celana harganya Rp704.000,00. Di toko dan merek yang sama, satu baju
dan tiga celana harganya Rp672.000,00. Berapa harga satu baju dan satu celana?”
Saat akan mencari penyelesaian dari masalah di atas, maka gunakan perhitungan
dengan konsep Persamaan Linear Dua Variabel. Agar terbangun kebermaknaan dalam
4

materi Sistem Persamaan Linear Dua Variabel, maka aspek pemecahan masalah terutama
dari konteks yang ada di sekitar siswa perlu dijadikan sebagai acuan. Dengan demikian,
untuk mengkonstruksi pemahaman matematis yang kokoh, diperlukan pengembangan
bahan ajar dan soal- soal aljabar yang tidak rutin, menantang, berangkat dari masalah sehari-
hari yang memerlukan analisis, dan tidak hanya bisa diselesaikan dengan langkah- langkah
yang prosedural dan mekanistis. Karena hal ini seringkali menghilangkankebermaknaan dan
keindahan matematika sehingga matematika dianggap sebagai sesuatu yang tidak
menyenangkan.
Ada tiga macam pendekatan sajian pembelajaran yang sedang popular akhir-akhir
ini, yaitu Konkrit, Semi Konkrit, Semi Abstrak, Abstrak (K, SK, SA, A); Concrete Pictorial
Abstract (CPA); dan Concrete Representational Abstract (CRA). Sajian materi dengan ketiga
pendekatan tersebut dilakukan bertahap dimulai dari hal-hal yang kontekstual dengan
kehidupan, berikutnya dituankan dalam bentuk iconic atau visual, baru disajikan dalam
bentuk simbolik. Proses ini dimaksudkan untuk menjembatani bagi mereka yang belum siap
dengan proses berpikir abstrak dalam mempelajari matematika. Pentahapan sajian materi
Persamaan Linear Dua Variabel berdasarkan pendekatan tersebut digambarkan dalam
bentuk gunung es matematika (iceberg) berikut:

Dalam bahan ajar ini, siswa terlebih dahulu diberikan permasalahan berupa masalah
kontekstual, kemudian siswa memulai dengan membuat model matematika Persamaan
Linear Dua Variabel dari situasi atau konteks yang diberikan, setelah itu siswa diminta untuk
menentukan selesaian. Selanjutnya siswa akan dikenalkan pada Sistem Persamaan Linear
Dua Variabel dan yang terakhir siswa diminta untuk menyelesaiakan masalah yang
berkaitan dengan Sistem Persamaan Linear Dua Variabel.
Konsep Sistem Persamaan Linear Dua Variabel akan digunakan siswa dalam
menyelesaikan masalah-masalah lain, misalnya aritmetika sosial, fungsi, persamaan garis
5

lurus, geometri, bilangan, dan lainnya. Oleh karena itu, konsep-konsep yang telah dipelajari
siswa sebelum materi ini perlu diingatkan kembali, sehingga akan nampak kesinambungan
antar materi, khususnya hierarkinya konsep matematika.

KOMPETENSI INTI
KI 3. Pengetahuan
Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin
tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian
tampak mata.

KI 4. Keterampilan

Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai,


merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca,
menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan
sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.

KOMPETENSI DASAR
KD pada KI Pengetahuan
3. 5 Menjelaskan sistem persamaan linear dua variabel dan penyelesaiannya yang
dihubungkan dengan masalah kontekstual
KD pada KI Keterampilan
4.5 Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan sistem persamaan linear dua variabel
yang dihubungkan dengan masalah kontekstual

INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI


Indikator KD pada KI Pengetahuan
3.5.1 Membuat model matematika dari permasalahan kontekstual terkait dengan SPLDV

3.5.2 Menentukan penyelesaian model matematika terkait tentang SPLDV dengan metode grafik
dan eliminasi

Indikator KD pada KI Keterampilan


4.5.1 Membangun model matematika dari permasalahan kontekstual terkait dengan SPLDV

4.5.2 Menggunakan metode grafik dan eliminasi untuk penyelesaian masalah kontekstual yang
berkaitan dengan SPLDV
6

TUJUAN PEMBELAJARAN

Melalui pembelajaran model Problem Based Learning (PBL), tanya jawab, diskusikelompok,
dan pendekatan saintifik :
❖ Peserta didik dapat membuat model matematika dari masalah kontekstual terkait sistem
persamaan linear dua variabel dengan mengerjakan LKPD secara benar.
❖ Peserta didik dapat menentukan penyelesaian model matematika terkait SPLDV dengan
metode grafik dan eliminasi
❖ Peserta didik dapat membangun model matematika dari permasalahan kontekstual
terkait dengan SPLDV
❖ Peserta didik dapat menggunakan metode grafik dan eliminasi untuk penyelesaian masalah
kontekstual yang berkaitan dengan SPLDV

PETA KONSEP
MATERI PEMBELAJARAN 1

APERSEPSI
Di Kelas VII, kalian telah mempelajari materi tentang persamaan linear satu variabel
dan aljabar. Masih ingatkah kamu apa yang dimaksud dengan persamaan linear satu
variabel? Perhatikan penjelasan singkat di bawah ini!
Persamaan Linier dengan Satu Variabel (PLSV)
Persamaan Linier dengan Satu Variabel adalah persamaan yang memiliki satu variabel
dan peubahnya berpangkat satu.
Contoh:
1. a + 5 = 7
2. x = 3x + 6
Bagaimana dengan aljabar? Selain persamaan aljabar dan linear satu variabel, kalian
tentunya masih ingat persamaan garis lurus pada Bab 4 di Semester 1. Persamaan garis lurus
masih erat kaitannya dengan persamaan linear dua variabel. Oleh karena itu, untuk
memahami pengertian dan konsep dasar PLDV, kalian harus mengingat kembali materi
tentang Aljabar, Persamaan Linear Satu Variabel, dan Persamaan Garis Lurus.
Sebelum membahas materi tentang Selesaian Persamaan Linear Dua Variabel di
bahan ajar ini, sebaiknya kita mengingat kembali tentang konsep dari Persamaan Linear Dua
Variabel. Apakah definisi dari Persamaan Linear Dua Variabel?

Konsep Persamaan Linear Dua Variabel (PLDV)


Persamaan Linear Dua Variabel adalah persamaan linear yang memiliki dua
variabel dengan pangkat masing-masing variabel adalah satu. Berikut ini adalah bentuk
umum dari Persamaan Linear Dua Variabel:

Contoh:
Berikut ini adalah contoh bentuk persamaan linear dua variabel
a. y = x + 5
b. a + 2b = 4
c. 3m + 6n = 9

Selesaian Persamaan Linear Dua Variabel


Selesaian Persamaan Linear Dua Variabel adalah himpunan pasangan 2 nilai
variabel yang menjadikan ruas kanan sama dengan ruas kiri (senilai di kedua ruas).
Persamaan Linear Dua Variabel ini memiliki lebih dari satu selesaian atau tak terhingga
banyaknya. Untuk mengingat kembali manakah yang termasuk selesaian persamaan linear
7
dua variabel dan yang bukan selesaian persamaan linear dua variabel, perhatikan contoh
tabel di bawah ini:

Setelah kalian mengingat kembali tentang materi di pertemuan sebelumnya, pelajari materi
pada bahan ajar ini yaitu tentang Model Sistem Persamaan Linear Dua Variabel (PLDV)

SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL


A. Model Persamaan Linear Dua Variabel

Perhatikan masalah kontekstual di bawah ini!


Toko Alat Tulis di Pasar
Perhatikan masalah berikut ini. Nawa dan Rina membeli alat tulis untuk mereka sendiri
dan teman-temannya. Mereka membeli di toko yang sama dan membeli barang dengan
merek yang sama. Masalahnya, mereka lupa meminta struk pembelian.

Gunakan gambar-gambar di atas untuk menjawab masalah berikut:


1. Tanpa mengetahui harga sebuah papan penjepit atau pensil, dapatkah kalian
menentukan barang mana yang lebih mahal? Jelaskan.
2. Berapa harga sebuah pensil? Jelaskan.

Alternatif penyelesaiannya:
Untuk menyelesaikan masalah tersebut, Nawa dan Rina membuat persamaan masing-
masing pembelian mereka. Persamaan yang dibuat Nawa adalah 4j + 8p = 80.000 dan
persamaan yang dibuat Rina adalah 3j + 10p = 80.000.
Huruf j menunjukkan harga papan penjepit dan p menunjukkan harga pensil.
Untuk membantu siswa, guru dapat meminta siswa untuk melengkapi tabel di bawah ini
untuk tiap-tiap persamaan supaya lebih mudah menentukan harga papan penjepit dan
pensil yang mereka beli.
8
Setelah melalui proses penghitungan dan diskusi, diperoleh tabel yang sudah lengkap
dengan harga papan penjepit dan pensil.

1. Tanpa mengetahui harga sebuah papan penjepit atau pensil, dapatkah kalian
menentukan barang mana yang lebih mahal? Jelaskan.
Jawab:
Dengan mengamati gambar di atas dapat ditentukan bahwa harga papan penjepit lebih
mahal dibandingkan pensil karena ketika banyak papan penjepit bertambah, maka biaya
yang harus dibayar juga bertambah.
2. Berapa harga sebuah pensil? Jelaskan.
Jawab:
Berdasarkan tabel yang sudah dilengkapi dapat dilihat bahwa terdapat harga satu pensil
adalah Rp2.500,00. Kedua barang dibeli dari toko yang sama, tetapi Nawa dan Rina
membayar dengan harga yang berbeda karena banyak barang yang mereka berbeda
jumlahnya. Siswa diarahkan untuk mencari pasangan selesaian yang sama dari kedua
persamaan linear dua variabel.

Definisi Sistem Persamaan Linear Dua Variabel


Berdasarkan permasalahan di atas dapat disimpulkan bahwa dua persamaan 4j + 8p
= 80.000 dan 3j + 10p = 80.000 merupakan contoh Model Sistem Persamaan Linear Dua
Variabel karena dua Persamaan Linear Dua Variabel saling terkait, artinya penyelesaian
dari SPLDV harus sekaligus memenuhi kedua Persamaan Linear Dua Variabel
pembentuknya. Berbeda dengan persamaan dua variabel, Sistem Persamaan Linear Dua
Variabel memiliki penyelesaian atau himpunan penyelesaian yang harus memenuhi kedua
persamaan linear dua variabel tersebut.
Jadi, Sistem Persamaan Linear Dua Variabel adalah dua persamaan linear dua
variabel yang memiliki penyelesaian atau himpunan penyelesaian yang sama dan harus
memenuhi kedua persamaan linear dua variabel tersebut.
Sistem Persamaan Linear Dua Variabel memiliki bentuk umum sebagai berikut:
𝑎𝑥 + 𝑏𝑦 = 𝑐
{
𝑑𝑥 + 𝑒𝑦 = ƒ

9
dengan a,b,c,d,e, dan f bilangan real; a dan b ≠ 0; d dan e ≠ 0. Kemudian x, y adalah variabel
dengan a dan b koefisien variabel x, d dan e koefisien variabel y, serta c dan f konstanta
persamaan.
• Bentuk sistem persamaan linear dua variabel

• Bukan bentuk sistem persamaan linear dua variabel

{−2𝑥 + 3𝑦 = 10
𝑥 − 𝑧 = −2
Contoh:
Shanti membeli 4 buku tulis dan 3 pensil, ia membayar Rp19.500,00. Jika ia membeli 2
buku tulis dan 4 pensil, ia harus membayar Rp16.000,00. Tentukan model Sistem Persamaan
Linear Dua Variabel yang menunjukkan permasalahan di atas!
Jawab:
■ Misalkan harga buku tulis x dan harga pensil y.
■ Dari soal di atas, dapat dibentuk model matematika sebagai berikut:
Harga 4 buku tulis dan 3 pensil Rp19.500,00 sehingga 4x + 3y = 19.500. Harga 2 buku tulis
dan 4 pensil Rp16.000,00 sehingga 2x + 4y = 16.000. Dari sini diperoleh sistem persamaan
linear dua variabel berikut.
4x + 3y = 19.500
2x + 4y = 16.000

10
MATERI PEMBELAJARAN 2

B. Penyelesaian Sistem Persamaan Linear Dua Variabel


Misal: diberikan Sistem Persamaan Linear Dua Variabel dengan bentuk sebagai berikut:
𝑎𝑥 + 𝑏𝑦 = 𝑐
{
𝑑𝑥 + 𝑒𝑦 = ƒ
Penyelesaian dari sistem persamaan linear di atas adalah mencari nilai-nilai x dan y yang dicari
demikian sehingga memenuhi kedua persamaan linear
Contoh:
1. Lisa dan Muri bekerja pada pabrik tas. Lisa dapat meyelesaikan 3 buah tas setiap jam dan
Muri dapat menyelesaikan 4 tas setiap jam. Jumlah jam kerja Lisa dan Muri adalah 16 jam
sehari dengan jumlah tas yang dibuat oleh keduanya adalah 55 tas. Jika jam kerja keduanya
berbeda, tentukan jam kerja mereka masing-masing.
Jawab:
Setiap 1 jam Lisa membuat 3 tas dan Muri 4 tas, dalam sehari mereka membuat 55 tas,
maka:

3x + 4y = 55

Jumlah jam kerja Lisa dan Muri adalah 16 jam, maka:


x + y = 16
Jika pengganti-penganti dari kedua variabel dapat dinyatakan benar, maka dapat dikatakan
penyelesaian dari sistem persamaan tersebut. Variabel dari masing-masing persamaan
harus sejenis.

Misal: x = 7 dan y = 9;
3x + 4y = 55 x + y = 16
3(7) + 4(9) = 55 7 + 9 = 16
21 + 36 = 55 16 = 16
57 = 55 (salah) 16 = 16 (benar)
Jadi, karena salah satu persamaan menjadi kalimat yang salah. Maka, x = 7 dan y = 9 bukan
penyelesaian dari sistem persamaan 3x + 4y = 55 dan x + y = 16
Misal: x = 9 dan y = 7;
3x + 4y = 55 x + y = 16
3(9) + 4(7) = 55 9 + 7 = 16
27 + 28 = 55 16 = 16
55 = 55 (benar) 16 = 16 (benar)
Jadi, karena kedua persamaan menjadi kalimat yang benar. Maka, x = 9 dan y = 7 adalah
penyelesaian dari sistem persamaan 3x + 4y = 55 dan x + y = 16

11
2. Perhatikan tabel di bawah ini dan amati selesaian SPLDVnya!

2x + y = 6 x+y=5
x = 0, y = 6 x = 0,y = 5
x = 1, y = 4 x = 1, y = 4
x = 2, y = 2 x = 2, y = 3
x = 3, y = 0 x = 3, y = 2
x = 4, y = 1
x = 5, y = 0

Tabel di atas menjelaskan bahwa persamaan linear 2x + y = 6 memiliki 4 buah penyelesaian.


Adapun persamaan linear x + y = 5 memiliki 6 buah penyelesaian. Manakah yang merupakan
penyelesaian dari 2 x + y = 6 dan x + y = 5? Penyelesaian adalah nilai x dan y yang memenuhi
kedua persamaan linear tersebut.
Perhatikan dari Tabel di atas nilai x = 1 dan y = 4 sama-sama memenuhi penyelesaian dari
kedua persamaan linear tersebut. Jadi, dapat dituliskan: Hp={(1, 4)}

Kedua cara di atas adalah salah satu cara untuk menentukan selesaian dari
sistem persamaan linear dua variabel, yaitu dengan mensubstitusikan nilai x dan y
sebarang pada dua persamaan tersebut dan menggunakan cara Tabel. Sehingga
apabila kedua persamaan tersebut menjadi kalimat yang benar, maka nilai x dan y adalah
penyelesaian dari sistem persamaan linear tersebut. Cara seperti ini masih kurang efektif,
karena masih butuh waktu untuk menemukan nilai x dan y yang merupakan
selesaian.

a. Metode Grafik
Langkah- Langkah Menyelesaikan SPLDV dengan Metode Grafik
(i) Menggambar garis yang mewakili kedua persamaan dalam bidang kartesius
(ii) Menemukan titik potong dari kedua grafik tersebut
(iii) Titik potong dari kedua grafik itulah yang menjadi penyelesaian SPLDV
Contoh:
Keliling sebuah kebun yang berbentuk persegi panjang adalah 42 m. Selisih panjang dan
lebar kebun adalah 9 m. Tentukan panjang dan lebar kebun?
Masalah dari contoh di atas dapat diselesaikan dengan membuat model persamaan dan
menyelesaikannya. Misalkan panjang persegi panjang = x dan lebarnya = y, maka kalimat
matematikanya adalah: Keliling kebun yang berbentuk persegi panjang adalah 42 m, dapat
dibentuk persamaan 2x + 2y = 42. Selisih panjang dan lebar kebun adalah 9 m, dapat
dibentuk persamaan x − y = 9
Dalam Bab 4 semester 1, kalian telah mempelajari bahwa persamaan dalam bentuk ax + by
= c disebut persamaan linear karena grafik selesaian keduanya adalah berupa garis lurus.
Gambar di bawah menunjukkan tabel dan grafik selesaian untuk persamaan 2x + 2y = 42 dan
x − y = 9.
Selesaian dari persamaan 2x + 2y = 42
12
Tabel di atas dapat digambarkan dalam bentuk grafik pada koordinat kartesius untuk
mencari titik potongnya.

Titik perpotongan kedua garis merupakan selesaian dari kedua persamaan, yakni (15, 6).

b. Metode subtitusi
Langkah- Langkah Menyelesaikan SPLDV dengan Metode Substitusi
(i) Mengubah salah satu persamaan menjadi bentuk y = ax + b atau x = cy + d
(ii) Substitusi nilai x atau y yang diperoleh dari langkah (i) ke persamaan lainnya
(iii) Selesaikan persamaan untuk mendapatkan nilai x atau y
(iv) Substitusi nilai x atau y yang diperoleh pada langkah (iii) untuk mendapatkan nilai dari
variabel yang belum diketahui
(iv) Penyelesaian dari kedua persamaan adalah (x,y)
Contoh:
Selisih umur seorang ayah dan anak perempuannya adalah 26 tahun, sedangkan lima tahun
yang lalu jumlah umur keduanya adalah 34 tahun. Hitunglah umur ayah dan anak
perempuannya dua tahun yangakan datang.

13
Jawab:
■ Misalkan umur ayah adalah x tahun dan umur anak perempuannya adalah y tahun. Maka
model matematika yang sesuai adalah sebagai berikut.
Selisih umur ayah dan anak adalah 26 tahun, maka:
x – y = 26
Lima tahun lalu, jumlah umur ayah dan anak adalah 34 tahun, maka:
(x – 5) + (y – 5) = 34
⇒ x + y – 10 = 34
⇒ x + y = 34 + 10
⇒ x + y = 44

■ Dengan demikian, kita peroleh model matematika berbentuk SPLDV berikut.


x – y = 26
⇒ x + y = 44
■ Dengan menggunakan metode subtitusi, maka penyelesaian dari SPLDV tersebut adalah
sebagai berikut.
Menentukan nilai x
x – y = 26 → y = x – 26
⇒ x + y = 44
⇒ x + (x – 26) = 44
⇒ 2x – 26 = 44
⇒ 2x = 44 + 26
⇒ 2x = 70
⇒ x = 35
Menentukan nilai y
⇒ x + y = 44
⇒ 35 + y = 44
⇒ y = 44 – 35
⇒y=9
Dengan demikian, umur ayah sekarang adalah 35 tahun dan umur anak perempuan sekarang
adalah 9 tahun. Jadi, umur ayah dan umur anak dua tahun yang akan datang adalah 37 tahun dan
11 tahun
Strategi metode grafik dan substitusi untuk penyelesaian sistem persamaan linear dua variabel
mudah digunakan dalam beberapa situasi, namun tidak pada situasi lainnya. Metode graik
membutuhkan gambar dan penentuan titik yang cermat dan mungkin memberikan perkiraan
hanya solusi. Metode substitusi paling mudah untuk memecahkan satu variabel. Selain kedua
metode di atas, terdapat metode lain yaitu metode eliminasi. Penggunaan metode eliminasi dirasa
lebih mudah jika dibandingkan dengan metode substitusi pada bentuk SPLDV tertentu.

14
c. Metode eliminasi

Langkah- Langkah Menyelesaikan SPLDV dengan Metode Eliminasi


(i) Menyamakan salah satu koefisien dari variabel x atau y dari kedua persamaan dengan
cara mengalikan konstanta yang sesuai
(ii) Hilangkan variabel yang memiliki koefisien yang sama dengan cara menambahkan atau
mengurangkan kedua persamaan
(iii) Ulangi kedua langkah di atas untuk mendapatkan variabel yang belum diketahui
(iv) Penyelesaian dari kedua persamaan adalah (x,y)

Contoh:
Seseorang membeli 4 buku tulis dan 3 pensil, ia membayar Rp19.500,00. Jika ia membeli 2
buku tulis dan 4 pensil, ia harus membayar Rp16.000,00. Tentukan harga sebuah buku tulis
dan sebuah pensil

■ Misalkan harga buku tulis x dan harga pensil y.


■ Dari soal di atas, dapat dibentuk model matematika sebagai berikut:
Harga 4 buku tulis dan 3 pensil Rp19.500,00 sehingga 4x + 3y = 19.500. Harga 2 buku tulis
dan 4 pensil Rp16.000,00 sehingga 2x + 4y = 16.000. Dari sini diperoleh sistem persamaan
linear dua variabel berikut.
4x + 3y = 19.500
2x + 4y = 16.000

■ Dengan menggunakan metode eliminasi, maka penyelesaian dari SPLDV tersebut adalah
sebagai berikut.
Untuk mengeliminasi variabel x, maka kalikan persamaan pertama dengan 1 dan persamaan
kedua dengan 2 agar koefisien x kedua persamaan sama. Selanjutnya kita selisihkan kedua
persamaan sehingga kita peroleh nilai y sebagai berikut:

15
4x + 3y = 19.500 |× 1| → 4x + 3y = 19.500

2x + 4y = 16.000 |× 2| → 4x + 8y = 32.000

−5y = −12.500

y = 2.500

Untuk mengeliminasi variabel y, maka kalikan persamaan pertama dengan 4 dan kalikan
persamaan kedua dengan 3 lalu selisihkan kedua persamaan sehingga diperoleh nilai x
sebagai berikut.
4x + 3y = 19.500 |× 4| → 16x + 12y = 78.000

2x + 4y = 16.000 |× 3| → 6x + 12y = 48.000



10x = 30.000

x = 3.000

Jadi, penyelesaian persamaan itu adalah x = 3.000 dan y = 2.500. Dengan demikian, harga
sebuah buku tulis adalah Rp3.000,00 dan harga sebuah pensil adalah Rp2.500,00.

d. Metode Gabungan (Eliminasi dan Substitusi)


Metode gabungan merupakan metode yang paling mudah untuk diterapkan apabila
dibandingkan dengan ketiga metode sebelumnya. Metode gabungan diawali dengan
melakukan eliminasi kedua persamaan, kemudian substitusikan salah satu nilai variabel
yang diperoleh ke persamaan lainnya.
Contoh:
Tohir mempunyai uang Rp14.500,00. Sejumlah uang itu akan dihabiskan untuk membeli 6
buah peralatan sekolah. Ia membeli beberapa buku dengan harga Rp4.000,00 per buku, dan
ia juga membeli beberapa pensil dengan harga Rp2.500,00 per pensil. Berapa banyak pensil
yang dibeli Tohir?

Misalkan banyak buku adalah b, dan banyak pensil adalah p (b, p adalah bilangan asli)
Maka persamaan matematika dari soal tersebut adalah
4.000b + 4.000p = 14.500
Disederhanakan menjadi 8b + 5k = 29 dimana b + p = 6
8b + 5p = 33
5b + 5p = 30 _
3b = 3
b=1
sehingga b + p = 6
1+p=6
p=6–1
p=5
Jadi, banyak pensil yang dibeli Tohir adalah 5 buah
16
BAHAN AJAR
LATIHAN SOAL 1

1. Lisa dan Muri bekerja pada pabrik tas. Lisa dapat menyelesaikan 3 buah tas setiap jam
dan Muri dapat menyelesaikan 4 tas setiap jam. Jumlah jam kerja Lisa dan Muri adalah
16 jam sehari dengan jumlah tas yang dibuat oleh keduanya adalah 55 tas.
Susunlah model sistem persamaan linear dua variabel yang dapat menunjukkan
masalah di atas!

2. Bu Retno bertanggung jawab atas koperasi sekolah. Bu Retno memberlakukan “Sistem


Kejujuran” setiap siswa yang ingin membeli pensil dan penghapus. Siswa hanya tinggal
meletakkan uangnya ke dalam “kotak kejujuran” yang disediakan. Di koperasi sekolah,
harga setiap pensil adalah Rp2.500,00 dan harga setiap penghapus Rp1.500,00. Jika
dalam kotak kejujuran terdapat uang Rp15.000,00, berapa banyak pensil dan penghapus
yang terjual? Jelaskan bagaimana kalian menentukannya.

3. Apabila terdapat dua orang anak yang akan membeli buku dan pulpen, dengan harga
pulpen Rp. 3.500,00, harga buku Rp. 2500,00 tentukan model matematika dari setiap
masalah di bawah ini dan tentukan penyelesaiannya!

a. Anak pertama memiliki uang Rp.12000,00, ia ingin membeli 2 buku serta 1 pensil
berapakah uang yang harus dikeluarkan oleh anak pertama?
b. Anak kedua memiliki uang Rp.10.000,00 ingin membeli 3 buku dan berapa pensil
yang dapat dibeli dengan uang yang dimilikinya?
(Gunakan metode yang menurutmu mudah untuk menyelesaikan masalah ini)

17

BAHAN AJAR
LATIHAN SOAL 2

1. Lisa dan Muri bekerja pada pabrik tas. Lisa dapat meyelesaikan 3 buah tas setiap jam dan
Muri dapat menyelesaikan 4 tas setiap jam. Jumlah jam kerja Lisa dan Muri adalah 16 jam
sehari dengan jumlah tas yang dibuat oleh keduanya adalah 55 tas. Jika jam kerja
keduanya berbeda, tentukan jam kerja mereka masing-masing! (Gunakan metode yang
menurutmu mudah untuk menyelesaikan masalah ini)

2. Ayah menemani kakak untuk pergi membeli pakaian di Mall ABC. Harga dua baju dan satu
kaos Rp 170.000,00, sedangkan harga satu baju dan tiga kaos Rp 185.000,00. Jika kakak
membawa uang tabungannya yang terdiri dari 5 lembar uang masing-masing bernilai
Rp100.000,00 dan akan membayar pakaiannya sendiri, maka Berapa rupiah uang
kembalian yang diterima kakak setelah membayar tiga baju dan dua kaos ?

3. Umur Lia 7 tahun lebih tua daripada umur Irvan, sedangkan jumlah umur mereka adalah
empat puluh tiga tahun. Berapakah umur mereka masing-masing? (Gunakan metode yang
menurutmu mudah untuk menyelesaikan masalah ini)

4. Selisih umur seorang ayah dan anak perempuannya adalah 26 tahun, sedangkan lima
tahun yang lalu jumlah umur keduanya adalah 34 tahun. Hitunglah umur ayah dan anak
perempuannya dua tahun yangakan datang! (Gunakan metode yang menurutmu mudah
untuk menyelesaikan masalah ini)

18

BAHAN AJAR
RANGKUMAN

1. Perbedaan PLDV dan SPLDV adalah:


a. Sebuah persamaan linier dua variabel (PLDV) mempunyai penyelesaian yang tak
terhingga banyaknya, sedangkan sistem Persamaan Linier Dua Variabel (SPLDV)
pada umumnya hanya mempunyai satu pasangan nilai sebagai penyelesaiannya.
b. Persamaan linier dua variabel (PLDV) adalah sebuah persamaan yang mandiri,
artinya penyelesaian PLDV itu tidak terkait dengan PLDV yang lain, sedangkan SPLDV
terdiri dari dua PLDV yang saling terkait, dalam arti penyelesaian dari SPLDV harus
sekaligus memenuhi kedua PLDV pembentuknya.
2. Sistem Persamaan Linear Dua Variabel adalah dua persamaan linear dua variabel yang
memiliki penyelesaian atau himpunan penyelesaian yang sama dan harus memenuhi kedua
persamaan linear dua variabel tersebut.
3. Bentuk umum Sistem Persamaan Linear Dua Variabel adalah sebagai berikut:
𝑎𝑥 + 𝑏𝑦 = 𝑐
{
𝑑𝑥 + 𝑒𝑦 = ƒ
4. Penyelesaian dari sistem persamaan linear dua variabel adalah mencari nilai-nilai x dan y yang
dicari demikian sehingga memenuhi kedua persamaan linear.
5. Penyelesaian atau himpunan penyelesaian suatu sistem persamaan linear dua variabel
dengan dua peubah dapat ditentukan dengan beberapa cara, di antaranya adalah dengan
menggunakan :
a. Metode grafik
b. Metode subtitusi
c. Metode eliminasi
d. Metode gabungan (eliminasi dan substitusi)

1
BAHAN AJAR
DAFTAR PUSTAKA

Abdur Rahman As’ari, dkk. 2017. Matematika edisi revisi 2017.Jakarta : Kemendikbud

M. Cholik Adinawan, dkk..(2016). Seribu Pena Matematika untuk SMP/MTs Kelas VIII. Edisi
Revisi 2016. Jakarta: Erlangga.

Marsigit. 2010. The Iceberg Approach of Learning Fractions in Junior High School: Teachers’
Simulations of Prior to Lesson Study Activities. (Online, diakses 19 September 2020)

Prastowo, Andi. 2013. Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif. Yogyakarta:Diva
press (Online, diakses 20 September 2020)

Rochmad. Model Pengembangan Perangkat Pembelajaran Matematika. Jurnal. FMIPA


UNNES, 1 juni 2012. (Online, diakses 19 September 2020)

Sirait, N., Jamiah, Y., & Suratman, D. (2017). Proses berpikir siswa dalam menyelesaikan
soal cerita pada materi SPLDV di SMA. Jurnal Pendidikan Dan Pembelajaran, 6(11), 1–
8. (Online, diakses 19 September 2020)

20
BAHAN AJAR

Anda mungkin juga menyukai