Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN PRAKTIKUM

LABORATORIUM TEKNIK TENAGA LISTRIK


INSTALASI LISTRIK
SAMBUNGAN KABEL

Dosen Pengampu:
Sumber,SST,MT
NIP 19720708 200604 1 007
Abd.Kholiq,SST,MT
NIP 19750522 200604 1 006

Disusun Oleh :
Aidda Fitriyah
P27838022009
1A1

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURABAYA


JURUSAN TEKNOLOGI ELEKTRO-MEDIS
TAHUN AJARAN 2022/2023
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Seiring berkembangnnya zaman tentunya semakin banyak alat alat elektronik dan
alat alat listrik yang lebih canggih, oleh sebab itu instalasi listrik sangat dibutuhkan dimana
saja. Setiap tempat misalnya, di rumah, gedung sekolah, gedung gedung perusahaan dan
masih banyak lagi. Dalam perancangan instalasi listrik harus di perhatikan dengan cermat.
Ketidaktelitian dalam melakukan instalasi listrik dapat mengakibatkan hal yang sangat
fatal. Pada prosedur praktikum kali ini merupakn bagian dari pengajaran yang bertujuan
agar siswa dapat kesempatan untuk menguji dan melaksanakan dalam keadaan nyata apa
yang diperoleh dalam teori. Serta praktikum ini di harapkan mahasiswa dapat memahami
apa itu yang di maksud dengan Fasa dan Nol.

1.2 Batasan Masalah


Pada materi ini tertuju pada pengertian tentang Fasa dan Nol dan Ground. Apa itu
Fasa, Nol dan Ground yang harus dipelajari, karena wajib hukumnya bagi mahasiswa
memahami materi ini untuk memahami listrik lebih lanjut.

1.3 Rumusan Masalah


1. Apa pengertian dari Fasa?

2. Apa pengertian dari Nol?

3. Apa yang terjadi jika tidak ada Ground?

1.4 Tujuan
1.4.1 Tujuan Umum
1. Mampu mempraktekkan materi Fasa dan Nol.

2. Mampu memahami materi Fasa dan Nol.

3. Mengerti kelemahan dan kelebihan saat menggunakan Ground.

1.4.2 Tujuan Khusus


1. Mahasiswa mampu mebedakan tegangan Fasa dan Nol menggunakan tespen.

2. Mahasiswa mampu menerapkan dan mengetahui jenis jenis isolator listrik.

1.5 Manfaat
1.5.1 Manfaat Teoritis
1. Mahasiswa dapat membedakan dan memahami apa aitu Fasa dan Nol.

2. Mahasiswa dapat mengetahui jenis jenis isolator listrik.


1.5.2 Manfaat Praktis
Mahasiswa mampu menerapkan isolator listrik pada fasa untuk
menghindari bahaya oleh fasa saat melakukan instalasi listrik, dan dapat menguasai
dan memahami materi serta meningkatkan skill kualitas kerja setelah praktikkum
1.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Fasa Netral dan Ground

Fasa, netral dan ground/arde merupakan nama-nama yang digunakan untuk


membedakan fungsi kabel pada instalasi listrik rumah. Ketiga jenis kabel ini biasanya
berjalan berbarengan pada instalasi, kecuali ground yang beriringannya hanya pada
instalasi stop kontak. Karena ketiganya berjalan berbarengan dan memang harus berjalan
berbarengan menuju komponen yang sama, maka dari itu, kita sebagai pemasang kabel
jangan sampai tidak bisa membedakan Fasa, netral dan ground karena fungsinya berbeda.
Bila kita salah memasang kabel Fasa, netral dan ground pada instalasi kemungkinan
instalasi tidak akan jalan bahkan yang paling buruk bisa menyebabkan korsleting. Maka
dari itu sebaiknya kenali terlebih dahulu perbedaan antara Fasa, netral dan ground dibawah
ini.

a. Fasa
Adalah nama yang digunakan untuk kabel aliran listrik bertegangan. Ciri kabel
Fasa adalah ketika di ukur menggunakan tespen, maka kumparan tersebut akan
menyala. Berdasarkan Peraturan umum Instalasi Listrik 2011 kabel fasa berwarna
Hitam untuk L1, coklat untuk L2, dan Abu untuk L3.

Gambar 2.1a fasa


(Sumber : https://1.bp.blogspot.com )

b. Netral

Netral adalah kabel yang tidak bertegangan atau (nol). Biasanya ketika kita
tespen, kabel ini tidak akan menghasilkan api pada tespen. Ini bukan menujukan bahwa
kabel ini rusak tetapi memang kabel netral tidak menyalakan tespen. Berdasarkan
Peraturan Umum Instalasi Iistrik (PUIL) 2011 kabel Fasa berwarna biru.

Gambar 2.1b Netral


(Sumber : https://1.bp.blogspot.com )
c. Grounding

Grounding adalah kabel yang diperlukan untuk pentanahan. Sama seperti netral,
kabel grounding ini tidak bertegangan. Berdasarkan PUIL 2011 kabel grounding ini
berwarna hijau-kuning.

Gambar 2.1c Grounding


(Sumber : https://1.bp.blogspot.com)

2.2 Isolator Listrik

Tidak semua bahan dapat mengalirkan arus listrik, hal tersebut tidak berarti bahwa
arus listrik tidak mengalir dalam rangkaian tertutup. Hal ini disebabkan karena hambatan
jenis penghantar terlalu besar sehingga sulit menghantarkan arus listrik. Isolator adalah
bahan yang tidak dapat menghantarkan arus listrik. Hampir seluruh bahan non logam
adalah isolator. Contoh isolator adalah asbes, kayu kering, gelas, plastik, karet, dan lain-
lain.

Gambar 2.2 Isolator Listrik


(Sumber : data:image/jpeg;base64)

2.3 Kabel NYA

Kabel NYA berinti tunggal, berlapis bahan isolasi PVC, untuk instalasi
luar ataukabel udara. Kode warna isolasi ada warna merah, kuning, biru, dan
hitam sesuai dengan peraturan PUIL. Lapisan isolasinya hanya 1 lapis sehingga mudah
cacat, tidak tahan air (NYA adalah tipe kabel udara) dan mudah digigit tikus. Agar aman
memakaikabel tipe ini, kabel harus dipasang dalam pipa PVC atau saluran
tertutup. .Sehingga tidak mudah menjadi sasaran gigitan tikus, dan apabila ada
isolasi yang terkelupas tidak tersentuh langsung oleh orang.
Gambar 2.3 Kabel NYA
(Sumber : https://1.bp.blogspot.com/ )

2.4 Tespen

Tespen merupakan jenis penghantar listrik yang dapat berfungsi ganda yaitu
selain dapat digunakan untuk memasang/membuka sekrup juga dapat dipakai untuk
mengetahui adanya aliran listrik dalam suatu penghantar. Obeng ini pada bagian dalam dari
pegangannya terdapat lampu yang akan menyala apabila ujung mata obeng disentuhkan pada
penghantar listrik yang berfasa. Selain daripada itu pada batang obeng diberi isolasi yang
menutupi bagian tangkai sampai batas ujung matanya dengan maksud agar pemakainya
tidak tersentuh aliran listrik.

Gambar 2.4 Tespen


(Sumber : https://teknikelektronika.com)

2.5 Grounding Tester

Bagaimana caranya kita mengetahui apakah nilai hambatan atau resistan


pentanahan atau tahanan grounding yang kita pasang sudah mencapai nilai standar,
sehingga dapat dikatakan sistem grounding yang kita pasang sudah baik dan benar.
Untuk mengetahui hal ini, maka kita harus melakukan pengukuran sistem grounding atau
pentanahan (pembumian) yang kita pasang dengan menggunakan alat ukur grounding atau
pentanahan (pembumian). Alat ukur ini biasa disebut dengan grounding tester atau earth
tester.
BAB III

METODE PENELITIAN
3.1 Alat dan Bahan

1 Tespen
2 Sumber tegangan PLN (stop kontak)
3 Tang kombinasi
4 Kabel NYA

3.3 Prosedur Kerja

1. Siapkan alat dan bahan yang dibutuhkan.


2. Tentukan Fasa dan ground pada sumber tegangan dengan menggunakan tespen, jika
pada saat dimasukkan pada salah satu lubang stop kontak tespen menyala maka bagian
tersebut adalah Fasa, sedangkan bagian yang dimasukkankan tespen namun tidak
menyala maka bagian tersebut adalah ground.
3. Pasang ujung kabel NYA yang sudah dikupas pada bagian positif stop kontak.
4. Siapkan bahan isolator (kardus) sebagai alas bagi tubuh sebelum memulai memegang
kabel yang sudah dikupas.
5. Pegang ujung kabel NYA yang sudah dikupas serta sudah terhubung dengan stop
kontak. Jangan sampai badan memegang lantai, menempel tembok, atau bersentuhan
dengan orang lain.
6. Tempelkan tespen pada bagian tubuh, misalnya tangan atau kaki. Jika tespen menyala,
maka Fasa sudah dapat ditentukan.
BAB IV
ANALISIS DAN KESIMPULAN

4.1 Analisis
Dalam merangkai instalasi listrik setidaknya kita paham tentang fasa dan nol
dan ground. Fasa adalah sumber tegangan listrik yang apabila di tes dengan alat tespe
akan menyala, menandakan di situ adalah fasa. Sedangkan nol yaitu suatu instalasi
yang mempunyai tegangan. Nol ini berfungsi sebagai kutub negatif.
Ground adalah adalah tegangan listrik yang di netralkan di bumi agar agar
menghilangkan aliran tegangan listrik supaya aman.

4.2 Kesimpulan
1. Fasa adalah bagian dari kabel/batang colokan/lubang yang memiliki tegangan.
2. Netral atau nol adalah beda potensial yang menghubungkan antar fasa yang berada di
kutub negatif (-).
3. Isolator listrik adalah bahan yang tidak dapat menghantarkan arus listrik. hampir
seluruh bahan non logam adalah isolator.
4. Saat tangan atau anggota tubuh menyentuh fasa dan posisi tubuh kita tidak menyentuh
ground tetapi menggunakan isolator sebagai alas maka kita tidak akan tersetrum, jika di
test menggunakan testpen yang di tempelkan di tubuh kita maka testpen akan menyala.
Jika kita menyentuh menyentuh ground maka kita akan tersetrum.

4.3 Pertanyaan
1 Mengapa saat test pen dihubungkan pada fasa PLN dan kita menyentuh tanah/groung
menyala sedangkan jika tidak menyentuh tanah tidak menyala?
Jawab:
karena listrik yang diarahkan ke tanah itu mereka akan Kembali berputar melalui colokan
kabel lalu stop kontak lalu tespen ke tubuh manusia lalu grounding lagi.
2 Seberapa penting ssebuah isolator dalam sambungan kabel?
Jawab:
Sangat penting karena, isolator mencegah terjadinya perpindahan aliran muatan listrik
yang tidak diinginkan. Sehingga dapat menimbulkan gangguan pada suatu instalasi listrik
atau bahkan dapat menimbulkan resiko- resiko bahaya yang lebih fatal lainnya
3 Bagaimana usaha kalian sebagai seorang teknisi seorang teknisi instalasi listrik jika harus
melakukan sambungan atau perbaikan instalasi listrik dalam keadaan terdapat tegangan?
Jawab:
Harus memahami dan menerapkan SOP dalam pemasangan atau perbaikan instalasi
listrik agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan
DAFTAR PUSTAKA

[1] Wijdan Sidiq Ramadhan (2020). Ini yang di maksud Fasa netral & Ground pada
Instalasi Listrik. [online] Kelistrikanku.com. Available at:
https://www.kelistrikanku.com/2020/09/fasa-netral-ground.html#:~:text=Apa%20itu
%20fasa%20netral%20dan,hanya%20pada%20instalasi%20stop%20kontak. [Accessed
9 Aug. 2022].

[2] Hobby Teknik Listrik. (2014). Pengertian Tespen dan Cara Menggunakannya. [online]
Available at: http://hobbytekniklistrik.blogspot.com/2019/04/pengertian-tespen-dan-
cara.html [Accessed 9 Aug. 2022].

[3] dari, K. (2016). Insulator listrik. [online] Wikipedia.org. Available at:


https://id.wikipedia.org/wiki/Insulator_listrik [Accessed 9 Aug. 2022].

[4] Modul praktikum Fasa dan Nol


LAMPIRAN
FOTO PRAKTIKUM

GAMBAR KETERANGAN

Praktikum mengecek fasa dan nol

Anda mungkin juga menyukai