Anda di halaman 1dari 9

PERATURAN DIREKTUR

RUMAH SAKIT CHARLIE HOSPITAL


NOMOR : ……………../PER-DIR/RSCH/VIII/2019
TENTANG
PANDUAN SUB MUTU KOMITE TENAGA KESEHATAN LAIN
DIREKTUR RUMAH SAKIT CHARLIE HOSPITAL

Menimbang : a. Bahwa dalam peningkatan mutu dan efisiensi


pelayanan kesehatan perlu dibentuk Komite
Tenaga Kesehatan Lain;
b. Bahwa untuk Komite Tenaga Kesehatan Lain perlu
adanya Pedoman Kerja Komite Tenaga Kesehatan
Lain dalam melaksanakan kegiatan dan pelayanan
c. Bahwa untuk menjamin kompetensi tenaga
kesehatan lainnya dalam memberikan pelayanan /
asuhan sesuai dengan standar profesi perlu
dilakukan evaluasi, verifikasi tenaga kesehatan
lainnya melalui mekanisme kredensial.
d. Bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana
yang dimaksud dalam huruf a , b , dan c, perlu
ditetapkan Peraturan Direktur Tentang Pedoman
Kerja Komite Tenaga Kesehatan Lain Rumah Sakit
Charlie Hospital.
Mengingat : 1. Undang-undang No. 36 tahun 2014 tentang tenaga
kesehatan.
2. Undang-undang No. 44 tahun 2009 tentang
Rumah Sakit.
3. Undang-undang No. 36 tahun 2009 tentang
kesehatan
4. Peraturan Pemerintah No. 32 tahun 1996 tentang
Tenaga Kesehatan.
5. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor
1796/MENKES/PER/VII/2011 tentang Registrasi
Tenaga Kesehatan.
6. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 56 Tahun 2014 Tentang Klasifikasi Dan
Perizinan Rumah Sakit.
7. Keputusan Menteri kesehatan No.
375/MENKES/SK/III/2007 tentang standar Profesi
Radiografer.
8. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor
58 Tahun 2014 Tentang Pekerjaan Kefarmasian.
9. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 42 Tahun 2015 Tentang Izin dan
Penyelenggaraan Praktik Ahli Teknologi
Laboratorium Medik.
10. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor : 26 tahun 2013 tentang penyelenggaraan
pekerjaan & praktek tenaga Gizi.
11. Surat Keputusc an Pimpinan Charlie Hospital
Nomor : 036 / RSCH/SK/VI/2020 Tentang
Pengangkatan Komite Tenaga Kesehatan Lain RS
Charlie Hospital;

MEMUTUSKAN
Menetapkan : PERATURAN DIREKTUR RUMAH SAKIT CHARLIE
HOSPITAL TENTANG PANDUAN SUB MUTU KOMITE
TENAGA KESEHATAN LAIN DIREKTUR RUMAH SAKIT
CHARLIE HOSPITAL

Ditetapkan : Kendal
Pada tanggal : ………

DIREKTUR RUMAH SAKIT CHARLIE HOSPITAL

dr. M. RIZA SETIAWAN, MOSH


LAMPIRAN I
PERATURAN DIREKTUR RUMAH
SAKIT CHARLIE HOSPITAL
NOMOR : ………………/PER-
DIR/RSCH/VIII/2019 TENTANG
PANDUAN SUB MUTU KOMITE
TENAGA KESEHATAN LAIN
DIREKTUR RUMAH SAKIT
CHARLIE HOSPITAL

BAB I
DEFINISI
A. Latar Belakang
Dalam rangka menjamin kualitas pelayanan di Rumah Sakit Islam
Kendal, tidak terlepas dari peran tenaga kesehatan lainnya yang sebagai
pemberi pelayanan juga harus memiliki kompetensi, etik dan kepekaan
terhadap budaya kerja. Penerapan mutu dan etik profesi tenaga
kesehatan lainnya harus selalu ditingkatkan melalui program
pengembangan professional berkelanjutan yang disusun secara
sistematis, terarah dan terstruktur.
Penjaminan mutu profesi tenaga kesehatan lainnya harus selalu
ditingkatkan secara terus menerus sesuai perkembangan masalah
kesehatan, ilmu pengetahuan dan teknologi, perubahan standar profesi,
standar pelayanan serta hasil – hasil penelitian terbaru. Kemampuan
dan keinginan untuk meningkatkan mutu profesi tenaga kesehatan
lainnya di rumah sakit terkadang masih belum maksimal dikarenakan
tidak semua tenaga kesehatan lainnya terbiasa melatih berpikir kritis
dan reflektif, beban kerja berat sehingga tidak memiliki waktu, fasilitas –
sarana terbatas, belum berkembangnya sisitem pendidikan
berkelanjutan bagi tenaga kesehatan lainnya.
Tenaga kesehatan lainnya adalah tenaga kesehatan non medis dan
non keperawatan yang memiliki pengetahuan dan keterampilan melalui
pendidikan serta mempunyai kewenangan untuk melakukan pelayanan
penunjang dalam upaya kesehatan. Tenaga kesehatan lain yang
dimaksud adalah :
1. Tenaga kefarmasian : apoteker dan tenaga teknis kefarmasian
2. Tenaga Gizi
3. Tenaga keterapian fisik : Fisioterapi, terapi wicara
4. Tenaga keteknisian medis : Teknisi elektromedi
5. Tenaga teknik biomedikan : Radiografer dan analis kesehatan,
elektromedik
6. Tenaga perekam medis
7. Tenaga kesehatan lingkungan
Setiap tenaga kesehatan lainnya harus memiliki kemampuan skill
profesi yang tinggi dalam memberikan asuhan penunjang medis dengan
menerapkan standar pelayanan, prosedur operasional.

Pelaksanaan dan pengembangan mutu profesi perlu dilakukan


secara terkini dan terus diperbarui keilmuan dan skillnya dengan
semangat yang tinggi sehingga pelayanan penunjang medis yang
diberikan benar - benar menjamin  pasien akan aman dan nyaman.
Melatarbelakangi hal tersebut maka penerapan mutu etik tenaga
kesehatan profesional lainnya perlu diatur dalam aturan dan kebijakan-
kebijakan Rumah Sakit Islam Kendal, salah satunya dalam bentuk
Panduan Sub Mutu Tenaga Kesehatan Lainnya.
B. Tujuan
Sub komite mutu profesi berperan dalam menjaga mutu profesi tenaga
kesehatan lain dengan tujuan :
1. Tujuan Umum :
a. Memberikan perlindungan terhadap pasien agar senantiasa
ditangani oleh staf tenaga kesehatan lain yang bermutu,
kompeten, etis dan profesional.
b. Memberikan asas keadilan bagi staf tenaga kesehatan lain
untuk memperoleh kesempatan memelihara kompetensi
(maintaining competence) dan kewenangan klinis (clinical
privilege).
c. Mencegah terjadinya kejadian yang tak diharapkan (medical
mishaps)
d. Memastikan kualitas asuhan tenaga kesehatan lain yang
diberikan oleh staf tenaga kesehatan lain melalui upaya
pemberdayaan, evaluasi kinerja profesi yang
berkesimbungan (on going professional practice evaluation).

2. Tujuan Khusus :
a. Untuk mengetahui penerapan standan dan evaluasi
pelayanan penunjang.
b. Untuk melakukan perbaikan – perbaikan pelayanan
penunjang sesuai kebutuhan pasien dan standar pelayanan
tenaga kesehatan lain.
BAB II
RUANG LINGKUP
Kualitas pelayanan penunjang yang diberikan oleh staf tenaga kesehatan
lain sangat ditentukan oleh semua aspek kompetensi staf tenaga kesehatan
lain
dalam melakukan penatalaksanaan asuhan tenaga kesehatan lain tergantung
pada upaya staf tenaga kesehatan lain memelihara kompetensi seoptimal
mungkin. Untuk mempertahankan mutu dilakukan upaya pemantauan dan
pengendalian mutu profesi melalui :
a. Memantau kualitas, misalnya morning report, kasus sulit, operan jaga,
audit tenaga kesehatan, journal reading;
b. Tindak lanjut terhadap temuan kualitas, misalnya pelatihan singkat
(short course), aktivitas pendidikan berkelanjutan, pendidikan
kewenangan tambahan.
Ruang lingkup mutu yang dilakukan oleh sub komite mutu tenaga
kesehatan lainnya adalah memantau kualitas, dan menindaklanjuti temuan
kualitastenaga kesehatan lain yang berada di lingkungan Rumah Sakit Islam
Kendal meliputi:
1. Tenaga kefarmasian : apoteker dan tenaga teknis kefarmasian
2. Tenaga Gizi
3. Tenaga keterapian fisik : fisioterapi, terapi wicara
4. Tenaga keteknisian medis : Teknisi elektromedis
5. Tenaga teknik biomedikan : Radiografer dan analis kesehatan
6. Tenaga perekam medis
7. Tenaga kesehatan lingkungan
BAB III
TATA LAKSANA

Direktur Rumah Sakit Charlie Hospital menetapkan kebijakan dan prosedur


seluruh mekanisme kerja Sub Komite Mutu Profesi berdasarkan masukan
panitia tenaga kesehatan lain.
1) Audit Tenaga Kesehatan Lain.
Dalam peraturan perundang-undangan tentang perumah
sakitan, pelaksanaan audit tenaga kesehatan lain dilaksanaan
sebagai implementasi fungsi manajemen klinis dalam rangka
penerapan tata kelola klinis yang baik di Rumah Sakit Charlie
Hospital. Audit tenaga kesehatan lain tidak digunakan untuk
mencari ada atau tidaknya kesalahan seorang staf tenaga
kesehatan lain dalam satu kasus. Dalam hal terdapat laporan
kejadian dengan dugaan kelalaian seorang staf tenaga kesehatan
lain, mekanisme yang digunakan adalah mekanisme disiplin
profesi, bukannya mekanisme audit tenaga kesehatan lain. Audit
tenaga kesehatan lain melakukan dengan mengedepankan
respek terhadap semua staf tenaga kesehatan lain (no blaming
culture) dengan cara tidak menyebutkan nama (no naming ),
tidak mempersalahkan (no balming  ), dan tidak
mempermalukan (no shaming  ). Audit Tenaga Kesehatan
lain yang dilakukan oleh rumah sakit adalah untuk evaluasi
profesi secara sistemik yang melibatkan mitra bestari ( peer
group) yang terdiri dari kegiatan  peer- review,  surveillance  dan
assessment  terhadap pelayanan penunjang di Rumah Sakit Charlie
Hospital.
2) Koordinasi dengan bidang Sumber Daya Insani (RSI) untuk memperoleh
data dasar tentang profil tenaga tenaga kesehatan lain di RSsesuai
jenjang karirnya berdasarkan hasil assesmen kompetensi dan
perkembangan IPTEK, identifikasi , kompetensi atau ukom potensi baru
sebagai materi pertemuan ilmiah, dan pelatihan baik dilakukan di
dalam maupun luar RS
3) Koordinasi dengan Kepala Instalasi , kepala ruang / urusan dan
kelompok fungsional tenaga kesehatan lain melakukan “couch”,
bimbingan (perseptorship / mentorship) selama melaksanakan praktik
4) Melakukan audit tenaga kesehatan lain dan pembahasan kasus
bersama unit mutu
5) Mengidentifikasikan telaah kompetensi tenaga kesehatan lain sebagai
bahan mengadakan perubahan/motivasi pelayanan penunjang medis,
standar pelayanan dan kompetensi yang ada saat ini.
6) Memberi masukan kepada Manajer Pelayanan dan penunjang
medis, bagaimana pengembangan sumber daya manusia tentang
prestasi atau kegagalan tenaga tenaga kesehatan lain sebagai bahan
penilaian kinerja tenaga kesehatan atau perubahan kewenangan klinik.
BAB IV
DOKUMENTASI

Semua kegiatan SubMutu Tenaga Kesehatan Lainnya dicatat


dan didokumentasikan untuk dijadikan bahan pelaporan. Untuk
pelaksanaan kegiatan sub mutu profesi didokumentasikan dalam
bentuk :
1. RKA seminar, workshop, pelatihan tenaga kesehatan lainnya
2. Laporan hasil seminar, workshop, pelatihan tenaga
kesehatanlainnya
3. Laporan indikator mutu dari setiap unit terkait
4. Laporan hasil penilaian kinerja mitra kerja
5. Rekap kritik dan saran untuk tenaga kesehatan lainnya

Anda mungkin juga menyukai