Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN PRAKTIKUM

ALAT LABOLATORIUM KLINIK


MIKROSKOP

Dosen Pengampu:
Levana Forra W., SST, MT
NIP 19860225 201012 2 001

Disusun Oleh:
Figo Citra Purnama (P27838120023)
Ilham Setya Pradana (P27838120027)
Isabella Putri Lestari (P27838120028)
M. Agung Winanto (P27838120033)
Nur Shikin (P27838120039)
2C2

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURABAYA


JURUSAN TEKNIK ELEKTROMEDIK
TAHUN AJARAN 2021/2022
A. PENGERTIAN MIKROSKOP
Mikroskop (dari bahasa Yunani Kuno: μικρός, mikrós, "kecil" dan σκοπεῖν,
skopeîn, "melihat") adalah alat laboratorium yang digunakan untuk mengamati benda yang
sangat kecil dan benda yang tidak tampak oleh indra penglihatan secara langsung. Jadi,
mikroskop dapat diartikan sebagai alat untuk melihat benda kecil. Benda-benda kecil
tersebut dilihat dengan cara diperbesar ukuran bayangan benda tersebut hingga berkali-kali
lipat dari ukuran sebenarnya.
Manfaat dari penggunaan mikroskop yaitu mampu mengukur benda-benda yang
tidak dapat terukur dengan ketelitian tinggi oleh alat ukur konvensional, seperti bakteri,
virus, sel darah dan sel-sel tubuh makhluk hidup. Mikroskop memiliki skala ukur yang
dapat berimpit dengan bayangan benda sehingga ukuran benda dapat diketahui dengan
pasti. Dimana dengan mikroskop, bayangan benda mampu diperbesar himgga 40 kali, 100
kali, bahkan 1000 kali lipat.

Gambar 1. Mikroskop
B. BAGIAN – BAGIAN MIKROSKOP

Gambar 2. Bagian-bagian Mikroskop

1. Lensa Okuler
Lensa okuler merupakan bagian optik mikroskop yang berada dekat dengan observer
atau mata pengamat. Lensa ini berfungsi membentuk bayangan yang bersifat maya,
tegak, diperbesar, sehingga bayangan tersebut dapat dilihat langsung oleh observer.
2. Lensa Objektif
Sementara lensa objektif merupakan bagian bagian mikroskop yang berada dekat
dengan objek yang sedang diamati. Lensa ini berfungsi membentuk bayangan
pertama yang bersifat nyata, terbalik, dan diperbesar.
3. Tabung Mikroskop
Tabung mikroskop atau disebut sebagai tubus merupakan bagian non-optik
mikroskop yang berfungsi untuk mengatur fokus. Fungsi berikutnya dari tubus
adalah sebagai bagian penghubung antara lensa okuler dengan lensa objektif.
4. Makrometer
Bagian mikroskop berikutnya ada makrometer atau disebut juga pemutar kasar yang
terletak di bagian lengan mikroskop. Makrometer berfungsi menaikkan atau
menurunkan tabung mikroskop atau tubus dengan cepat.
5. Mikrometer
Berikutnya ada mikrometer atau disebut sebagai pemutar halus dengan ukuran yang
lebih kecil dari makrometer. Mikrometer ini berfungsi menaikkan atau menurunkan
tabung mikroskop atau tubus dengan lambat.
6. Revolver
Revolver atau disebut juga pemutar lensa berfungsi mengatur pembesaran lensa
objektif untuk mempermudah pengaturan nilai pengamatan dari mikroskop tersebut.
Revolver sebagai tuas penyangga dalam mengoperasikan bagian ini cukup dengan
memutar ke kanan atau ke kiri.
7. Reflektor
Bagian mikroskop berikutnya ada reflektor atau disebut juga cermin pengatur yang
berfungsi memantulkan cahaya dari cermin ke objek pengamatan. Reflektor sendiri
terbagi dalam dua jenis cermin. Saat kondisi cahaya yang dibutuhkan terpenuhi maka
menggunakan reflektor cermin datar. Sementara reflektor cermin cekung digunakan
saat kondisi cahaya yang dibutuhkan kurang maksimal.
8. Diafragma
Diafragma atau dikenal juga sebagai pengatur cahaya adalah bagian mikroskop yang
berada di bagian meja preparat. Diafragma berfungsi mengatur jumlah cahaya yang
masuk, sehingga observer bisa memfokuskan dan menentukan jumlah cahaya ke
dalam objek pengamatan.
9. Kondensor
Bagian mikroskop berikutnya ada kondensor yang mana cara penggunaan bagian ini
cukup diputar ke kanan, kiri, naik, atau turun sesuai kebutuhan observer. Kondensor
berfungsi mengumpulkan cahaya yang dipantulkan oleh cermin kemudian
memfokuskan cahaya tersebut sebagai penerangan pada objek yang sedang diamati.
10. Meja Mikroskop
Berikutnya ada meja mikroskop atau disebut juga meja kerja yang berfungsi sebagai
alas dan tempat untuk meletakkan objek pengamatan. Sesuai fungsinya, meja kerja
dilengkapi penjepit objek yang berfungsi memegang objek pengamatan agar tidak
mudah bergeser selama proses pengamatan.
11. Penjepit Kaca
Meski pada meja kerja sudah dilengkapi penjepit objek, bagian mikroskop
berikutnya yang wajib ada dalam pengamatan objek yaitu penjepit kaca atau klip.
Fungsi utama bagian ini adalah sebagai pelapis objek pengamatan agar preparat tidak
bergeser dan mudah digerakkan oleh observer saat pengamatan sedang berlangsung.
12. Lengan Mikroskop
Bagian mikroskop berikutnya yang cukup mencolok dan paling mudah untuk diamati
adalah lengan mikroskop. Seperti namanya, lengan mikroskop berfungsi sebagai
pegangan ketika mikroskop akan dipindahkan atau dibawa menuju ke tempat lain.
13. Kaki Mikroskop
Selain bagian lengan, mikroskop juga dilengkapi bagian kaki yang berfungsi sebagai
penyangga atau penopang mikroskop. Ketika meletakkan alat laboratorium ini pada
bidang yang terbilang tidak datar, bagian ini membuat posisi mikroskop tetap stabil
tanpa khawatir akan terjatuh atau terbalik posisinya.
14. Sendi Inklinasi
Bagian mikroskop yang terakhir dan penting dalam pengamatan ada sendi inklinasi
atau disebut juga pengatur sudut. Sesuai namanya, bagian sendi inklinasi berfungsi
mengatur derajat kemiringan atau sudut tegak mikroskop yang diperlukan observer
untuk mengamati objek pengamatan.

Dari semua bagian yang sudah disebutkan, secara garis besar komponen mikroskop
terbagi menjadi bagian optik dan non-optik. Bagian optik terdiri atas lensa okuler, lensa
objektif, diafragma, kondensor, dan reflektor. Sementara bagian non-optik ada revolver,
tabung mikroskop, makrometer, mikrometer, meja kerja, lengan mikroskop, dan kaki
mikroskop.
C. JENIS – JENIS MIKROSKOP
1. Jenis-jenis mikroskop berdasarkan jumlah lensa
a. Mikroskop monokuler

Gambar 3. Mikroskop Monokuler

Mikroskop monokuler merupakan mikroskop yang hanya memiliki satu lensa


okuler. Dikarenakan hanya memiliki satu lensa pembesar, maka fungsi dari
mikroskop ini hanya untuk melihat objek benda yang sederhana, misalnya
penampang sel tumbuhan ataupun sel hewan. Jenis mikroskop monokuler ini banyak
digunakan untuk kepentingan pembelajaran di sekolah-sekolah.

b. Mikroskop binokuler

Gambar 4. Mikroskop Binokuler

Mikroskop binokuler merupakan mikroskop yang memiliki dua lensa pembesar


(okuler) yang saling menguatkan satu sama lain. Jika mikroskop binokuler ini
dibandingkan dengan sebuah mikroskop monokuler, maka mikroskop binokuler lebih
mampu dan dapat melihat benda-benda mikroskopis, misalnya bakteri, sehingga
cukup efisien dan juga akurat untuk digunakan di bidang medis, khususnya di
laboratorium sebuah rumah sakit.
2. Jenis-jenis mikroskop berdasarkan sumber cahaya
a. Mikroskop cahaya

Gambar 5. Mikroskop Cahaya

Mikroskop cahaya adalah rancangan mikroskop tertua, yang ditemukan sekitar


abad 17, dimana mikroskop ini memanfaatkan cahaya sebagai media untuk
membantu mengirimkan gambar ke mata kita. Mikroskop cahaya sering juga disebut
mikroskop optik, karena menggunakan sistem lensa untuk memperbesar citra objek
berukuran kecil. Mikroskop cahaya memiliki tiga lensa,yaitu lensa okuler (lensa yang
dekat dengan mata pengamat), lensa objektif (lensa yang dekat dengan objek
pengamatan), dan kondensor (terletak melekat di bawah meja.
Lensa objektif berfungsi untuk membentuk bayangan pertama dan menentukan
struktur objek yang akan terlihat pada bayangan akhir serta memiliki kemampuan
untuk memperbesar bayangan objek.
Lensa okuler merupakan lensa yang terdapat di bagian ujung atas tabung
berdekatan dengan mata pengamat, dan berfungsi untuk memperbesar bayangan yang
dihasilkan oleh lensa obyektif.
Sedangkan Lensa kondensor adalah lensa yang berfungsi mengatur
pencahayaan pada objek yang akan diamati, sehingga terlihat lebih jelas. Lihat :
Bagian-bagian lengkap mikroskop cahaya.
b. Mikroskop elektron

Gambar 6. Mikroskop Elektron

Mikroskop elektron merupakan penyempurnaan dari mikroskop cahaya, karena


sumber cahaya berasal dari mikroskop itu sendiri. Bagian mikroskop elektron yang
mengatur pencahaayan adalah komponen eletrok statis dan elektro dinamikanya.
Mikroskop jenis ini banyak digunakan di laboratorium medis maupun badan
penelitian, dimana keunggulannya adalah mampu memperbesar objek hingga jutaan
kali lipat.

3. Jenis-jenis mikroskop berdasarkan fungsinya


a. Mikroskop Medan Terang

Gambar 7. Mikroskop Medan Terang

Pada mikroskop medan terang, medan yang mengelilingi preparat terlihat


terang, sedangkan ob jek yang diamati tampak gelap dari latar belakangnya.
Hal tersebut disebabkan cahaya dari suatu sumber masuk melalui sistem lensa
tanpa perubahan hingga medan yang terang.
Lensa kondensor memusatkan cahaya pada preparat, berkas cahaya
dalam kerucut cahaya langsung menembus lensa objektif untuk bentuk latar
belakang. Berkas cahaya menjadi bengkok dan membentuk bayangan objek.
Bayangan tersebut kemudian diperbesar lensa okuler. Sebagian besar
mikroskop semacam ini menghasilkan pembesaran berguna maksimum sekitar
1.000 diameter.

b. Mikroskop Medan Gelap

Gambar 7. Mikroskop Medan Terang

Mikroskop medan gelap memiliki fungsi yang sama dengan mikroskop


medan terang, yaitu untuk mengamati objek mikro. Perbedaannya pada prinsip
kerja, dimana mikroskop medan gelap memiliki kondensor khusus untuk
memantulkan cahaya, sehingga membentuk ruang gelap dan titik-titik cahaya
yang terkumpul akan mengenai objek. Penampakan objek akan terlihat terang
dengan bagian sekelilingnya gelap.

c. Mikroskop Pendar

Gambar 8. Mikroskop Pendar


Mikroskop pendar digunakan untuk melihat benda asing berukuran
mikroskopis, seperti virus dan bakteri yang memiliki ciri terselip dalam protein
sel. Prinsip kerjanya adalah sel akan ditetesi dengan cairan pendar atau serum
yang akan bereaksi dengan bakteri atau virus yang diamati. Kemudian akan
tampak warna pendar dari objek yang diamati, sehingga dapat diketahui
bentuknya. Baca juga : Bagian-bagian Mikroskop beserta Fungsi dan Sejarah
Penemuannya.

d. Mikroskop ultraviolet

Gambar 9. Mikroskop Ultraviolet

Jenis mikroskop ini mirip dengan mikroskop cahaya, tetapi cahaya yang
digunakan bukan cahaya matahari melainkan sinar ultraviolet. Mengapa
menggunakan sinar ultraviolet? Karena sinar ultraviolet memiliki panjang
gelombang yang pendek, sehingga hasil pengamatan dapat mencapai dua kali
lipatnya.
D. CARA KERJA MIKROSKOP
Sebuah mikroskop tersusun atas 2 buah lensa positif atau lensa cembung. Lensa yang
berhadapan dengan objek yang diamati disebut lensa objektif. Sedangkan lensa yang dekat
dengan mata pengamat disebut lensa okuler. Fokus pada lensa objektif lebih pendek
daripada fokus lensa okuler (fob < fok).
Prinsip kerja atau cara kerja mikroskop secara sederhana adalah lensa objektif akan
membentuk bayangan benda yang bersifat maya, terbalik, dan diperbesar. Bayangan benda
oleh lensa objektif akan ditangkap sebagai benda oleh lensa okuler. Bayangan inilah yang
tampak oleh mata.

Gambar 10. Proses Pembentukan Bayangan

Proses pembentukan bayangan pada mikroskop adalah benda diletakkan di depan


lensa objektif kemudian akan dibentuk bayangan benda oleh lensa obyektif yang bersifat
nyata, terbalik, dan diperbesar. Bayangan benda yang dihasilkan oleh lensa objektif akan
ditangkap sebagai obyek oleh lensa okuler kemudian lensa okuler membentuk bayangan
yang bersifat maya, terbalik dan diperbesar yang akan tampak oleh mata.
E. GAMBAR RANGKAIAN DIMMER
1. Skematik

Gambar 11. Skematik Rangkaian Dimmer


2. Rangkaian

Gambar 12. Rangkaian Dimmer


F. CARA KERJA RANGKAIAN DIMMER
Rangkaian lampu dimmer pada gambar rangkaian diatas dibangun dengan TRIAC
tipe BT138 yang dikontrol menggunakan DIAC tipe BR100 dan potensiometer P1
220KOhm. Intensitas nyala lampu pada rangkaian lampu dimmer dengan TRIAC ini
dikontrol dengan cara mengatur arus yang diberikan ke bola lampu melalui TRIAC. Secara
teknis pengontrolan intensitas cahaya lampu dilakukan dengan mengatur tuas
potensiometer P1 220 KOhm. Arus output pada lampu dikendalikan oleh tegangan gate
TRIAC TR1 melalui DIAC BR100 dari output pembagi tegangan potensiometer P1.
Semikin tinggi tegangan yang diberikan ke gate TRIAC TR1 maka arus yang diberikan ke
beban akan semakin besar. Untuk beban lampu yang besar TRIAC TR1 BT138
membutuhkan pendingin (heat sink) kecil untuk meredam panas yang timbul karena kerja
TRIAC. Pada rangkaian ini menggunakan DIAC type BR100, dimana arus yang masuk ke
TRIAC tidak terlalu besar sehingga nyala terang, redup dan mati sangat terlihat jelas.
Pada prinsipnya rangakaian dimmer ini mengatur tegangan yang diberikan untuk
menyalakan lampu pijar menggunakan TRIAC sebagai komponen utama. Semakin besar
tegangan gate TRIAC maka semakin kuat intensitas cahaya yang dihasilkan. Pengaturan
tegangan bias TRIAC dikendalikan oleh potensiometer. Rangkaian lampu dimmer dengan
TRIAC ini bekerja dengan sumber tegangan AC 220 Volt.
G. MENGUKUR RESISTANSI PADA RANGKAIAN DIMMER
Langkah-langkah:
1. Pertama-tama kita menyiapkan Avometer/Multimeter
2. Kemudian memilih selector pada Ohm meter (kami menggunakan selector x 10K)
3. Lalu menaruh probe merah pada output poteniometer
4. Dan probe hitam pada input potensiometer
5. Setelah itu kita lihat jarum yang bergerak yang akan menunjukkan nilai resistansinya
6. Kemudian yang terakhir mencatat resistansi ketika redup, terang dan sangat terang

Pengukuran Rangkaian Dimmer:


Kondisi Resistansi
Redup 400K Ohm
Terang 280K Ohm
Sangat Terang 0
Tabel 1. Pengukuran Resistansi

H. MENGUKUR TEGANGAN PADA RANGKAIAN DIMMER


1. Pertama-tama kita menyiapkan Avometer/Multimeter
2. Kemudian memilih selector pada ACV (kami menggunakan selector x 10)
3. Lalu menaruh probe merah pada kabel fasa (A9)
4. Dan probe hitam pada pada kabel ground (A0)
5. Setelah itu kita lihat jarum yang bergerak yang akan menunjukkan nilai tegangannya
6. Kemudian yang terakhir mencatat tegangan redup, terang dan sangat terang

Pengukuran Rangkaian Dimmer:


Kondisi Resistansi
Redup 1,4 Volt
Terang 2 Volt
Sangat Terang 6 Volt
Tabel 2. Pengukuran Tegangan
DAFTAR PUSTAKA

1. Wikipedia,”Mikroskop”Bogor,2021.Accessed:feb.9,2022.[Online].Available:
https://id.wikipedia.org/wiki/Mikroskop#Jenis-jenis
2. ADMIN_DETECH, “Bagian Bagian Mikroskop” Tangerang,2021
Accessed:feb.9,2022.[Online].Available: https://www.detech.co.id/bagian-bagian-
mikroskop/
3. How to Tekno,” Cara Kerja Mikroskop dan Penggunaannya” ,2021
Accessed:feb.9,2022.[Online].Available: https://www.amongguru.com/jenis-jenis-
mikroskop-dan-fungsinya-dilengkapi-gambar/
4. Among Guru,” Jenis-jenis Mikroskop dan Fungsinya Dilengkapi Gambar”, 2021
Accessed:feb.9,2022.[Online].Available: https://kumparan.com/how-to-tekno/cara-kerja-
mikroskop-dan-penggunaannya-1wym5ggpuDl/full
5. Rahmad azly,”Pengertian dan prinsip kerja dimer”,Surabaya,2020
Accessed:feb.9,2022.[Online].Available:
https://duniaberbagiilmuuntuksemua.blogspot.com/2021/10/pengertian-dan-prinsip-kerja-
dimmer.html
6. Reza Furqoni, Muhammad,”Mikroskop”,Purwokerto,2021,
Accessed:feb.9,2022.[Online].Available:https://teknikece.com/mikroskop/#Pengertian_mik
roskop
7. Blogger,” Mikroskop: Bagian & Fungsi, Prinsip Kerja, Pembentukan Bayangan, Gambar,
Rumus Perbesaran dan Panjang, Contoh Soal + Pembahasan”2021,
Accessed:feb.9,2022.[Online].Available: https://www.fisikabc.com/2018/01/pengertian-
bagian-fungsi-pembentukan-bayangan-rumus-gambar-mikroskop.html
8. Berpendidikan,” Cara dan Langkah-langkah Menggunakan Mikroskop dengan Baik dan
Benar”2020,Accessed:feb.9,2022.[Online].Available:https://www.berpendidikan.com/2021
/10/cara-dan-langkah-langkah-menggunakan-mikroskop-dengan-baik-benar.html
LAMPIRAN

FOTO KETERANGAN

Gambar disamping merupakan bayangan yang


dihasilkan oleh mikroskop, yang kita lihat
melalui lensa okuler (lensa yang dekat degan
mata pengamat), dari gambar tersebut dapt
dibuktikan bahwa bayangan yang dihasilkan oleh
mikroskop yaitu maya, terbalik dan diperbesar,
Objek:
- Semut
- Laba-laba
- Darah

Pengukuran resistansi pada rangkaian dimmer ini


kami manggunakan selector x10K ohm. Dimana
probe merah pada kaki output potensiometer dan
probe hitamnya pada kaki input potensiometer.
Dan pengukuran tegangan pada rangkaian
dimmer ini kami manggunakan selector x10
ACV. Dimana probe merah pada kabel fasa (A9)
dan probe hitamnya pada kabel ground (A0)

Anda mungkin juga menyukai