PROGRAM KEAMANAN
BANDAR UDARA
(Airport Security Programme)
Virtual Meeting :
ICAO Annex 17 ICAO Document 8973 ICAO Annex 18 ICAO Document 9284
The Safeguarding Manual Instruction The The Safe Transport of Technical Instruction of The
International Civil Aviation Safeguarding Civil Aviation Againts Dangerous Goods by Air; Safe Transport of Dangerous
Againts Acts of Unlawful Acts of Unlawful Interference; Goods by Air.
Interference;
TIME LINE
PROGRAM KEAMANAN BANDAR UDARA
04 AGUSTUS 2020 13-15 JANUARI 2021 20 JANUARI 2021 24 FEBRUARI 2021 MARET 2021
AOSP
AIRCRAFT OPERATOR
SECURITY PROGRAMME
PROGRAM
LSM KEAMANAN
LOCAL SECURITY
MANUAL BADAN HUKUM
AIRPORT SECURITY
PROGRAMME
EDISI 05
BANDAR UDARA INTERNASIONAL
SOEKARNO-HATTA
PROGRAM KEAMANAN BANDAR UDARA (AIRPORT SECURITY
PROGRAMME / ASP) EDISI 5
19 BAB
01 11
03 BAB III – PEMBAGIAN TANGGUNG JAWAB BAB XIII – MANAJEMEN PENANGGULANGAN TINDAKAN
13
MELAWAN HUKUM
04 BAB IV – KOORDINASI DAN KOMUNIKASI
14 BAB XIV – REKRUTMEN, PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
08 BAB VIII – PENGAMANAN BAGASI TERCATAT 18 BAB XVIII – PERSYARATAN KEAMANAN BANDAR UDARA
09 BAB IX – PENGAMANAN KARGO DAN POS BAB XIX – INFORMASI KEAMANAN SENSITIF (SENSITIVE
19
SECURITY INFORMATION)
BAB X – PENGAMANAN BARANG KATERING (CATERING),
10 BARANG PERSEDIAN (STORE), BARANG PERBEKALAN
(SUPPLIES) DAN BARANG DAGANGAN (MERCHANDISE)
BAB I
PENDAHULUAN
01 02 03 04 05
Profil Bandar Udara Tujuan Program Definisi Dasar Hukum Sistem Keamanan
Internasional Keamanan Bandar Bandar Udara
Soekarno-Hatta Udara
BAB II
ANCAMAN TERHADAP PENERBANGAN
• Model Ancaman
• Metode Serangan
• Penilaian Ancaman (Threat Assessment)
• Manajemen Risiko (Risk Management)
BAB III
PEMBAGIAN TANGGUNG JAWAB
Menjelaskan tugas dan tanggung jawab unit kerja dan instansi lain yang terkait
keamanan bandar udara, antara lain:
1. Kepala Kantor Otoritas
2. Kepala Kantor Unit Penyelenggara Bandar Udara dan Pimpinan Badan Usaha
Bandar Udara
3. Pejabat yang membidangi keamanan penerbangan
4. Badan Usaha Angkutan Udara dan Perusahaan Angkutan Udara Asing
5. Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan
6. Badan hukum yang mendapat pendelegasian
7. Regulated Agent dan Pengirim Pabrikan (Known Consignor)
8. Kepolisian dan/atau TNI
9. Badan Intelijen Negara (BIN)
10. Instansi Pemerintah
TANGGUNG JAWAB DIRJEND
TERHADAP PENGESAHAN AMANDEMEN PROGRAM KEAMANAN
BANDAR UDARA
BUBU
02 Perubahan daerah keamanan terbatas;
BADAN USAHA
BANDAR UDARA
Perubahan fasilitas keamanan dan/atau
03 layout tempat pemeriksaan keamanan;
Badan Usaha Bandar Udara (BUBU) dapat
mengesahkan Dokumen Program Keamanan
Penambahan daftar barang dilarang Bandar Udara, apabila terdapat
04 (prohibited items); dan perubahan/amandemen (minor) diluar 05 (lima)
point tersebut, dengan tetap melaporkan hasil
perubahan kepada DIRJEND.
05 Lagkah-langkah keamanan yang
berbeda/belum diatur dalam Program
Keamanan Penerbangan Nasional.
BAB IV
KOORDINASI DAN KOMUNIKASI
KKBU
Komite Keamanan Bandar Udara
Komunikasi
Kerja Sama
BAB V
PENGAMANAN BANDAR UDARA
Daerah Keamanan
Bandar Udara, antara
lain:
• Daerah Keamanan
Terbatas
• Daerah Steril
• Daerah Sisi Darat
• Daerah Terkendali
DAERAH KEAMANAN BANDAR UDARA
APPROACH LIGHT
SYSTEM
(LOKASI ATAS TEROWONGAN
RADAR SELAPAJANG)
DAERAH KEAMANAN
DAERAH STERIL DAERAH SISI DARAT DAERAH TERKENDALI
TERBATAS
BAB VI
PENGAMANAN PESAWAT UDARA
1. Tanggung Jawab
Menjelaskan tentang tanggung jawab terhadap setiap kendaraan
pengangkut Kargo dan Pos yang akan memasuki daerah
keamanan terbatas bandar udara Internasional Soekarno-Hatta
telah memiliki izin masuk dan dilkukan pemeriksaan keamanan.
2. Langkah-langkah Keamanan Kargo dan Pos
3. Kargo Berisiko Tinggi (High Risk Cargo)
4. Kargo dan Pos Transfer
BAB X
PENGAMANAN BARANG KATERING (CATERING), BARANG
PERSEDIAN (STORE), BARANG PERBEKALAN (SUPPLIES) DAN
BARANG DAGANGAN (MERCHANDISE)
1. Pengamanan Barang Katering (Catering), Barang Persediaan (Store),
Barang Perbekalan (Supplies) Yang Dimuat Ke Pesawat Udara
Menjelaskan tentang Setiap barang catering (catering), barang persediaan
(store) dan barang perbekalan (supplies) yang akan masuk ke Daerah
Keamanan Terbatas harus mendapatkan Certificate of Compliance (CoC)
dari Badan Usaha Angkutan Udara atau Perusahaan Angkutan Udara Asing;
dan
Setiap barang catering (catering), barang persediaan (store) dan barang
perbekalan (supplies) yang tidak mendapatkan Certificate of Compliance
(CoC) dari Badan Usaha Angkutan Udara atau Perusahaan Angkutan Udara
Asing harus dilakukan pemeriksaan keamanan di tempat pemeriksaan
barang dagangan (merchandise) dan perbekalan (supplies) (Merchandise
Supplies Security Check Point/MSSCP) sebelum memasuki Daerah
Keamanan Terbatas.
2. Pengendalian Keamanan
3. Pengamanan Barang Perbekalan (Supplies) Dan Barang Dagangan
(Merchandise) Bandar Udara
BAB XI
KEGIATAN ANGKUTAN BUKAN NIAGA
Pengendalian Keamanan
Memuat tentang langkah-langkah penegendalian keamanan
dan jenis kegiatan terhadap angkutan udara bukan niaga.
BAB XII
FASILITAS KEAMANAN PENERBANGAN
1. Penyediaan
2. Penggunaan Fasilitas Keamanan Penerbangan (masukan jumlah
fasilitas dengan dibuatkan vektornya)
3. Standar Peralatan Pemeriksa (Standard Screening
Requirements/SSR)
4. Pemeliharaan dan Kalibrasi
5. Pengujian dan Pengoperasian fasilitas
BAB XIII
MANAJEMEN PENANGGULANGAN TINDAKAN
MELAWAN HUKUM
1. Tindakan Awal
2. Komando
3. Pengendalian
4. Pusat Operasi Darurat (Emergency Operation Centre/EOC)
5. Pemberian Pelayanan Navigasi Penerbangan
6. Bantuan Spesialis/Ahli
7. Media pemberitaan
8. Evaluasi Kejadian
9. Pelaporan
10. Latihan Keadaan
11. Darurat Keamanan (Contingency Exercise)
12. Manajemen Pemulihan
BAB XIV
REKRUITMEN, PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
1. Umum 4. Deteksi
2. Identifikasi 5. Penanganan Insiden Siber
3. Proteksi 6. Tanggung Jawab
Menjelaskan tentang :
1. Tanggung jawab Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta
menyiapkan anggaran keamanan penerbangan setiap tahun;
2. Penggunaan anggaran keamanan penerbangan;
3. Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta dapat memungut
biaya keamanan (security charges) terhadap jasa pelayanan
keamanan yang diberikan;
4. Ketentuan bahwa sebagian biaya keamanan (security charges)
yang dipungut dimanfaatkan untuk perbaikan/ peningkatan
fasilitas keamanan dan kesejahteraan personel keamanan
penerbangan;
5. Ketentuan terkait biaya keamanan (security charges) terhadap
kegiatan pemeriksaan keamanan tambahan (additional security
measures).
BAB XVII
PENGAWASAN KEAMANAN PENERBANGAN
01 02 03
Desain Keamanan Bandar Udara Program Keamanan Bandar Udara Pengembangan Bandar Udara
BAB XIX
INFORMASI KEAMANAN SENSITIF (SENSITIVE
SECURITY INFORMATION)
1. Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta melindungi informasi keamanan sensitif
Program Keamanan Bandar Udara;
2. Penunjukan personel penanggungjawab penanganan informasi keamanan sensitif
yang bersifat rahasia;
3. Tanggung jawab Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta menetapkan Daftar
Infomasi Keamanan Sensitif (Sensitive Security Information);
4. Penetapan personel – personel yang dapat mengakses Informasi Keamanan
Sensitif (Sensitive Security Information);
5. Pemeriksaan latar belakang (Background Check) terhadap personel – personel
yang dapat mengakses Informasi Keamanan Sensitif (Sensitive Security
Information);
6. Langkah-langkah Pemeriksaan latar belakang (Background Check);
7. Melarang atau tidak memberikan kewenangan mengakses Informasi Keamanan
Sensitif kepada personel yang tidak lulus Background Check;
8. Pemeriksaan latar belakang (Background Check) ulang atau setiap pergantian
penetapan personel;
9. Tata cara mendapatkan dan pelaporan pemanfaatan Infomasi Keamanan Sensitif
(Sensitive Security Information) dan Prosedur Perlindungan Infomasi Keamanan
Sensitif (Sensitive Security Information).
SK PENGESAHAN
PROGRAM KEAMANAN BANDAR UDARA (AIRPORT SECURITY PROGRAMME)