Anda di halaman 1dari 48

SOSIALISASI

PROGRAM KEAMANAN
BANDAR UDARA
(Airport Security Programme)

Virtual Meeting :

Rabu, 24 Februari 2021


RAPAT KOMITE KEAMANAN BANDAR UDARA
INTERNASIONAL SOEKARNO-HATTA
KKBU KE-1 Tahun 2021
Program Keamanan Bandar Udara (Airport Security
Programme) adalah Dokumen tertulis yang memuat prosedur
dan langkah-langkah serta persyaratan yang wajib
dilaksanakan oleh Unit Penyelenggara Bandar Udara dan
Badan Usaha Bandar Udara untuk memenuhi ketentuan yang
terkait dengan operasi penerbangan di Indonesia. (Ref. KM 211
Tahun 2020 – PKPN)
DASAR HUKUM
NASIONAL
• Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2009 tentang Penerbangan;
• Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1976 tentang Pengesahan Konvensi Tokyo 1963, The Hague 1970 dan
Konvensi Montreal 1971;
• Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1976 tentang Perluasan Tindak Pidana Kejahatan Penerbangan;
• Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2001 tentang Keamanan dan Keselamatan Penerbangan (Lembaran
Negara Tahun 2001 Nomor 9, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4075)
• Peraturan Pemerintah Nomor 70 Tahun 2001 tentang Kebandarudaraan (Lembaran Negara Tahun 2001
Nomor 128, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4146);
• Peraturan Menteri Perhubungan PM 90 Tahun 2013 tentang Keselamatan Pengangkutan Barang Berbahaya
Dengan Pesawat Udara sebagaimana diubah terakhir dengan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM
58 Tahun 2016;
• Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 33 tahun 2015 tentang Pengendalian Jalan Masuk (Access
Control) ke Daerah Keamanan Terbatas di bandar udara sebagaimana diubah terakhir dengan Peraturan
Menteri Perhubungan Nomor PM 167 tahun 2015;
• Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 59 Tahun 2015 tentang Kriteria, Tugas dan Wewenang Inspektur
Penerbangan;
• Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 77 tahun 2015 tentang Standarisasi dan Sertifikasi Fasilitas
Bandar Udara;
• Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 89 tahun 2015 tentang penanganan keterlambatan penerbangan
(delay management) pada Badan Usaha Angkutan Udara niaga berjadwal di indonesia;
DASAR HUKUM
NASIONAL
• Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 137 tahun 2015 tentang Program Pendidikan dan Pelatihan
Keamanan Penerbangan Nasional sebagaimana diubah terakhir dengan Peraturan Menteri Perhubungan
Nomor PM 94 Tahun 2016;
• Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 140 tahun 2015 tentang Program Penanggulangan Keadaan
Darurat Keamanan Penerbangan Nasional;
• Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 53 Tahun 2017 tentang Pengamanan Kargo dan Pos serta
Rantai Pasok (Supply Chain) Kargo dan Pos yang diangkut dengan Pesawat Udara;
• Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 78 Tahun 2017 tentang Pengenaan Sanksi Administratif
Terhadap Pelanggaran Peraturan Perundang-undangan di bidang Penerbangan;
• Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 57 Tahun 2018 Perubahan Atas Peraturan Menteri
Perhubungan Nomor PM 92 Tahun 2015 Tentang Program Pengawasan Keamanan Penerbangan Nasional ;
• Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 59 Tahun 2019 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri
Perhubungan Nomor PM 53 Tahun 2017 tentang Pengamanan Kargo dan Pos serta Rantai Pasok (Supply
Chain) Kargo dan Pos yang diangkut dengan Pesawat Udara;
• Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 56 Tahun 2020 tentang perubahan atas Peraturan Menteri
Perhubungan Nomor PM 78 Tahun 2017 tentang Pengenaan Sanksi Administratif Terhadap Pelanggaran
Peraturan Perundang-undangan di bidang Penerbangan;
• Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 51 Tahun 2020 tentang Keamanan Penerbangan Nasional;
• Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM 25 Tahun 2005 tentang Pemberlakuan Standar Nasional
Indonesia (SNI) 03-7066-2005 mengenai Pemeriksaan Penumpang dan Barang yang Diangkut Pesawat
Udara di bandar udara Sebagai Standar Wajib;
• Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM 211 Tahun 2020 Tentang Program Keamanan Penerbangan
Nasional;
DASAR HUKUM
INTERNASIONAL

ICAO Annex 17 ICAO Document 8973 ICAO Annex 18 ICAO Document 9284
The Safeguarding Manual Instruction The The Safe Transport of Technical Instruction of The
International Civil Aviation Safeguarding Civil Aviation Againts Dangerous Goods by Air; Safe Transport of Dangerous
Againts Acts of Unlawful Acts of Unlawful Interference; Goods by Air.
Interference;
TIME LINE
PROGRAM KEAMANAN BANDAR UDARA

04 AGUSTUS 2020 13-15 JANUARI 2021 20 JANUARI 2021 24 FEBRUARI 2021 MARET 2021

SOSIALISASI PENYESUAIN ASP PENGESAHAN ASP SOSIALISASI ASP DISTRIBUSI ASP


PM 51 TAHUN 2020 Penyesuaian Dokumen Dokumen Program Sosialisasi Program Melakukan Distribusi
(Keamanan Penerbangan Program Keamanan Keamanan Bandar Udara Keamanan Bandar Udara Dokumen Program
Nasional) Bandar Udara Soekarno- telah di-SAH kan oleh Soekarno-Hatta Edisi 05 Keamanan Bandar Udara
KM 211 TAHUN 2020 Hatta dengan PM 51 Dirjend Hubud kepada seluruh Anggota Soekarno-Hatta kepada
(Program Keamanan Tahun 2020 dan KM 211 Komite. Seluruh Anggota Komite.
Penerbangan Nasional) Tahun 2020
PROGRAM KEAMANAN
BANDAR UDARA INTERNASIONAL SOEKARNO-HATTA

AOSP
AIRCRAFT OPERATOR
SECURITY PROGRAMME

PROGRAM
LSM KEAMANAN
LOCAL SECURITY
MANUAL BADAN HUKUM

AIRPORT SECURITY
PROGRAMME
EDISI 05
BANDAR UDARA INTERNASIONAL
SOEKARNO-HATTA
PROGRAM KEAMANAN BANDAR UDARA (AIRPORT SECURITY
PROGRAMME / ASP) EDISI 5

Terdiri dari : NO KETERANGAN NO KETERANGAN

BAB I – PENDAHULUAN BAB XI – KEGIATAN ANGKUTAN UDARA BUKAN NIAGA

19 BAB
01 11

02 BAB II – ANCAMAN TERHADAP PENERBANGAN 12 BAB XII – FASILITAS KEAMANAN PENERBANGAN

03 BAB III – PEMBAGIAN TANGGUNG JAWAB BAB XIII – MANAJEMEN PENANGGULANGAN TINDAKAN
13
MELAWAN HUKUM
04 BAB IV – KOORDINASI DAN KOMUNIKASI
14 BAB XIV – REKRUTMEN, PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

05 BAB V – PENGAMANAN BANDAR UDARA


15 BAB XV – KEAMANAN SIBER

06 BAB VI – PENGAMANAN PESAWAT UDARA


16 BAB XVI – PEMBIAYAAN KEAMANAN PENERBANGAN
BAB VII – PENGAMANAN PENUMPANG DAN BAGASI
07 17 BAB XVII – PENGAWASAN KEAMANAN PENERBANGAN
KABIN

08 BAB VIII – PENGAMANAN BAGASI TERCATAT 18 BAB XVIII – PERSYARATAN KEAMANAN BANDAR UDARA

09 BAB IX – PENGAMANAN KARGO DAN POS BAB XIX – INFORMASI KEAMANAN SENSITIF (SENSITIVE
19
SECURITY INFORMATION)
BAB X – PENGAMANAN BARANG KATERING (CATERING),
10 BARANG PERSEDIAN (STORE), BARANG PERBEKALAN
(SUPPLIES) DAN BARANG DAGANGAN (MERCHANDISE)
BAB I
PENDAHULUAN

01 02 03 04 05
Profil Bandar Udara Tujuan Program Definisi Dasar Hukum Sistem Keamanan
Internasional Keamanan Bandar Bandar Udara
Soekarno-Hatta Udara
BAB II
ANCAMAN TERHADAP PENERBANGAN

• Model Ancaman
• Metode Serangan
• Penilaian Ancaman (Threat Assessment)
• Manajemen Risiko (Risk Management)
BAB III
PEMBAGIAN TANGGUNG JAWAB

Menjelaskan tugas dan tanggung jawab unit kerja dan instansi lain yang terkait
keamanan bandar udara, antara lain:
1. Kepala Kantor Otoritas
2. Kepala Kantor Unit Penyelenggara Bandar Udara dan Pimpinan Badan Usaha
Bandar Udara
3. Pejabat yang membidangi keamanan penerbangan
4. Badan Usaha Angkutan Udara dan Perusahaan Angkutan Udara Asing
5. Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan
6. Badan hukum yang mendapat pendelegasian
7. Regulated Agent dan Pengirim Pabrikan (Known Consignor)
8. Kepolisian dan/atau TNI
9. Badan Intelijen Negara (BIN)
10. Instansi Pemerintah
TANGGUNG JAWAB DIRJEND
TERHADAP PENGESAHAN AMANDEMEN PROGRAM KEAMANAN
BANDAR UDARA

01 Pengembangan terminal penumpang atau


terminal kargo;

BUBU
02 Perubahan daerah keamanan terbatas;
BADAN USAHA
BANDAR UDARA
Perubahan fasilitas keamanan dan/atau
03 layout tempat pemeriksaan keamanan;
Badan Usaha Bandar Udara (BUBU) dapat
mengesahkan Dokumen Program Keamanan
Penambahan daftar barang dilarang Bandar Udara, apabila terdapat
04 (prohibited items); dan perubahan/amandemen (minor) diluar 05 (lima)
point tersebut, dengan tetap melaporkan hasil
perubahan kepada DIRJEND.
05 Lagkah-langkah keamanan yang
berbeda/belum diatur dalam Program
Keamanan Penerbangan Nasional.
BAB IV
KOORDINASI DAN KOMUNIKASI

KKBU
Komite Keamanan Bandar Udara

Komunikasi

Kerja Sama
BAB V
PENGAMANAN BANDAR UDARA

1. Perencanaan Bandar Udara


2. Daerah Keamanan Bandar Udara
3. Perlindungan Daerah Keamanan
4. Pengendalian Jalan Masuk (Access Control)
5. Pemeriksaan Keamanan Penumpang dan Orang selain Penumpang
6. Orang Selain Penumpang yang Membawa Senjata Api
7. Pemeriksaan Kendaraan
8. Pemeriksaan Jasa Boga (Catering), Barang Persediaan (Store),
Perbekalan (Supplies) dan Barang Dagangan (Merchandise) di Bandar
Udara
BAB V
PENGAMANAN
BANDAR UDARA

Daerah Keamanan
Bandar Udara, antara
lain:
• Daerah Keamanan
Terbatas
• Daerah Steril
• Daerah Sisi Darat
• Daerah Terkendali
DAERAH KEAMANAN BANDAR UDARA

WATER PUMPING MAIN POWER STATION 1,2,3 PERTAMINA

APPROACH LIGHT
SYSTEM
(LOKASI ATAS TEROWONGAN
RADAR SELAPAJANG)

DAERAH KEAMANAN
DAERAH STERIL DAERAH SISI DARAT DAERAH TERKENDALI
TERBATAS
BAB VI
PENGAMANAN PESAWAT UDARA

1. Pengamanan Pesawat Udara


Menjelaskan tentang:
• Prosedur penanganan apabila ditemukan orang yang tidak berwenang
(unauthorised person) berada di sekitar pesawat udara;
• Prosedur penanganan apabila ditemukan bahan peledak dalam pesawat
udara atau rangkaian bom di dalam pesawat udara atau pada bagian luar
pesawat udara;
• Prosedur penanganan apabila terjadi tindakan melawan hukum terhadap
pesawat udara.
2. Pemeriksaan Keamanan Tambahan
Menjelaskan tentang ketentuan koordinasi antara UPBU/ BUBU dan BUAU/
PAUA terkait pelaksanaan pemeriksaan keamanan tambahan.
3. Pengawasan dari Instansi Lain atau Otoritas Negara Lain
Menjelaskan tentang kewajiban BUAU/PAUA memberikan informasi kepada
UPBU/ BUBU terkait pelaksanaan pengawasan yang dilakukan oleh
organisasi internasional/ negara lain.
BAB VII
PENGAMANAN PENUMPANG DAN BAGASI KABIN
1. Ketentuan Umum 12. Penanganan Penumpang yang
Melanggar Ketentuan Keimigrasian
2. Tempat Pemeriksaan Keamanan
13. Penanganan Penumpang yang
3. Penempatan Personel Pengamanan
Tidak Patuh (Unruly Passenger)
4. Dokumen Angkutan Udara
14. Pemeriksaan Presiden dan Wakil
5. Pemeriksaan Penumpang Presiden
6. Pmeriksaan Bagasi Kabin 15. Penumpang Transit danTransfer
7. Pemeriksaan Khusus 16. Penyitaan Barang-Barang Dilarang
(Prohibited Items)
8. Pemeriksaan Diplomatik dan
Kantong Diplomatik 17. Penumpang yang Menolak Untuk
Diperiksa
9. Penanganan Barang-Barang
Dilarang (Prohibited Items) 18. Pemisahan Antara Penumpang yang
Sudah dan yang Belum Diperiksa
10. Penanganan Penumpang yang
Membawa Senjata Api 19. Perlindungan Terhadap Penumpang
dan Bagasi Kabin
11. Penumpang dalam Status Tahanan
atau Dalam Pengawasan Hukum 20. Pengecualian Pemeriksaan
Keamanan
BAB VIII
PENGAMANAN BAGASI TERCATAT

1. Tujuan dan Tanggung Jawab 10. Pemeriksaan Presiden dan Wakil


Presiden
2. Tempat Pemeriksaan Keamanan
11. Penumpang Transit danTransfer
3. Penempatan peralatan keamanan
penerbangan 12. Penyitaan Barang-Barang Dilarang
(Prohibited Items)
4. Penempatan Personel Pengamanan
Pemeriksaan Khusus 13. Penumpang yang Menolak Untuk
Diperiksa
5. Tugas dan Tanggung jawab Personel
Pengamanan Bandar Udara 14. Pemisahan Antara Penumpang yang
Sudah dan yang Belum Diperiksa
6. Pemeriksaan Bagasi Tercatat
15. Perlindungan Terhadap Penumpang
7. Bagasi Tercatat Transfer
dan Bagasi Kabin
8. Pemeriksaan Keamanan Barang
16. Pengecualian Pemeriksaan
Dagangan (merchandise) dan
Keamanan
Perbekalan (supplies)
9. Penanganan Penumpang yang
Tidak Patuh (Unruly Passenger)
BAB IX
PENGAMANAN KARGO DAN POS

1. Tanggung Jawab
Menjelaskan tentang tanggung jawab terhadap setiap kendaraan
pengangkut Kargo dan Pos yang akan memasuki daerah
keamanan terbatas bandar udara Internasional Soekarno-Hatta
telah memiliki izin masuk dan dilkukan pemeriksaan keamanan.
2. Langkah-langkah Keamanan Kargo dan Pos
3. Kargo Berisiko Tinggi (High Risk Cargo)
4. Kargo dan Pos Transfer
BAB X
PENGAMANAN BARANG KATERING (CATERING), BARANG
PERSEDIAN (STORE), BARANG PERBEKALAN (SUPPLIES) DAN
BARANG DAGANGAN (MERCHANDISE)
1. Pengamanan Barang Katering (Catering), Barang Persediaan (Store),
Barang Perbekalan (Supplies) Yang Dimuat Ke Pesawat Udara
Menjelaskan tentang Setiap barang catering (catering), barang persediaan
(store) dan barang perbekalan (supplies) yang akan masuk ke Daerah
Keamanan Terbatas harus mendapatkan Certificate of Compliance (CoC)
dari Badan Usaha Angkutan Udara atau Perusahaan Angkutan Udara Asing;
dan
Setiap barang catering (catering), barang persediaan (store) dan barang
perbekalan (supplies) yang tidak mendapatkan Certificate of Compliance
(CoC) dari Badan Usaha Angkutan Udara atau Perusahaan Angkutan Udara
Asing harus dilakukan pemeriksaan keamanan di tempat pemeriksaan
barang dagangan (merchandise) dan perbekalan (supplies) (Merchandise
Supplies Security Check Point/MSSCP) sebelum memasuki Daerah
Keamanan Terbatas.
2. Pengendalian Keamanan
3. Pengamanan Barang Perbekalan (Supplies) Dan Barang Dagangan
(Merchandise) Bandar Udara
BAB XI
KEGIATAN ANGKUTAN BUKAN NIAGA

Pengendalian Keamanan
Memuat tentang langkah-langkah penegendalian keamanan
dan jenis kegiatan terhadap angkutan udara bukan niaga.
BAB XII
FASILITAS KEAMANAN PENERBANGAN

1. Penyediaan
2. Penggunaan Fasilitas Keamanan Penerbangan (masukan jumlah
fasilitas dengan dibuatkan vektornya)
3. Standar Peralatan Pemeriksa (Standard Screening
Requirements/SSR)
4. Pemeliharaan dan Kalibrasi
5. Pengujian dan Pengoperasian fasilitas
BAB XIII
MANAJEMEN PENANGGULANGAN TINDAKAN
MELAWAN HUKUM
1. Tindakan Awal
2. Komando
3. Pengendalian
4. Pusat Operasi Darurat (Emergency Operation Centre/EOC)
5. Pemberian Pelayanan Navigasi Penerbangan
6. Bantuan Spesialis/Ahli
7. Media pemberitaan
8. Evaluasi Kejadian
9. Pelaporan
10. Latihan Keadaan
11. Darurat Keamanan (Contingency Exercise)
12. Manajemen Pemulihan
BAB XIV
REKRUITMEN, PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

1. Pemeriksaan Latar Belakang (Background


Check)
2. Seleksi dan Kriteria
3. Pendidikan dan Pelatihan
4. Lisensi Personel
BAB XV
KEAMANAN SIBER

1. Umum 4. Deteksi
2. Identifikasi 5. Penanganan Insiden Siber
3. Proteksi 6. Tanggung Jawab

Keamanan Siber diperkuat dengan masuknya Badan Siber dan


Sandi Negara (BSSN) sebagai Anggota Komite Keamanan Bandar
Udara Internasional Soekarno-Hatta.
CYBER ATTACK
SERANGAN SIBER
Objek serangan siber yaitu sistem elektronik yang bersifat
kritis, antara lain :

Keselamatan Keamanan Fasilitas


Penerbangan Penerbangan Bandar Udara
BAB XVI
PEMBIAYAAN KEAMANAN PENERBANGAN

Menjelaskan tentang :
1. Tanggung jawab Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta
menyiapkan anggaran keamanan penerbangan setiap tahun;
2. Penggunaan anggaran keamanan penerbangan;
3. Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta dapat memungut
biaya keamanan (security charges) terhadap jasa pelayanan
keamanan yang diberikan;
4. Ketentuan bahwa sebagian biaya keamanan (security charges)
yang dipungut dimanfaatkan untuk perbaikan/ peningkatan
fasilitas keamanan dan kesejahteraan personel keamanan
penerbangan;
5. Ketentuan terkait biaya keamanan (security charges) terhadap
kegiatan pemeriksaan keamanan tambahan (additional security
measures).
BAB XVII
PENGAWASAN KEAMANAN PENERBANGAN

Kebijakan Pengawasan Prosedur Pengawasan Investigasi Dokumentasi dan Pelaporan


Internal Internal Pengawasan Internal
BAB XVIII
PERSYARATAN KEAMANAN BANDAR UDARA

01 02 03
Desain Keamanan Bandar Udara Program Keamanan Bandar Udara Pengembangan Bandar Udara
BAB XIX
INFORMASI KEAMANAN SENSITIF (SENSITIVE
SECURITY INFORMATION)
1. Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta melindungi informasi keamanan sensitif
Program Keamanan Bandar Udara;
2. Penunjukan personel penanggungjawab penanganan informasi keamanan sensitif
yang bersifat rahasia;
3. Tanggung jawab Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta menetapkan Daftar
Infomasi Keamanan Sensitif (Sensitive Security Information);
4. Penetapan personel – personel yang dapat mengakses Informasi Keamanan
Sensitif (Sensitive Security Information);
5. Pemeriksaan latar belakang (Background Check) terhadap personel – personel
yang dapat mengakses Informasi Keamanan Sensitif (Sensitive Security
Information);
6. Langkah-langkah Pemeriksaan latar belakang (Background Check);
7. Melarang atau tidak memberikan kewenangan mengakses Informasi Keamanan
Sensitif kepada personel yang tidak lulus Background Check;
8. Pemeriksaan latar belakang (Background Check) ulang atau setiap pergantian
penetapan personel;
9. Tata cara mendapatkan dan pelaporan pemanfaatan Infomasi Keamanan Sensitif
(Sensitive Security Information) dan Prosedur Perlindungan Infomasi Keamanan
Sensitif (Sensitive Security Information).
SK PENGESAHAN
PROGRAM KEAMANAN BANDAR UDARA (AIRPORT SECURITY PROGRAMME)

Persetujuan Amandemen Pengesahan Dokumen Program Keamanan


Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta
No : 001.PKBU.DKP.X.2015-edisi05
No : AU.201.2.5.DJPU.DKP-2021

Anda mungkin juga menyukai