Anda di halaman 1dari 2

RESUME STUDENT PROJECT 1

NAMA : Yeremia Imanuel


NIM : 1770121040
SGD : III

“Pharmacological management of behavioural and psychological symptoms of


dementia”

BPSD atau behaviour psychological symptom of dementia merupakan istilah yang


digunakan untuk gejala perilaku dan psikologis demensia. Demensia merupakan
kondisi dimana terganggunya persepsi, isi pikiran dan suasana hati atau perlaku.
Penderita demensia sering dikaitkan dengan penurunan kognisi pada pasien atau
kognisi yang memburuk. Jika tidak ditangani dengan baik, demensia dapat mejadi
komplikasi dan memperburuk prognosis penderita demensia.
Gambaran klinis yang terdapat pada penyakit demensia yaitu :
- Depresi : sebagian besar pasien demensia akan mengalami depresi, sering
dikaitkan dengan abnormalitasnya system serotonin, dopamine atau
epinefrin, atorofi frontal dan reaktivitas amigdala.
- Halusinasi : halusinasi visual disebabkan oleh penyakit mata dapat terjadi
sindrom charles bonner pada pasien. Sindrom ini berlangsung singkat dan
pasien biasanya sadar bahwa ini tidak nyata. Halusinasi pendengaran tidak
membutuhkan perawatan.
- Aglitasi : bias terjadi sangat parah, aglitasi mengacu pada spektrum yang
tidak jelas, yaitu perilaku motorik hiperaktif yang menyimpang (pasien
meninggalkan rumah) dan perilaku agresif fisik/verbal seperti penolakan.
Aglitas biasanya akan memburuk di malam hari sehingga disebut fenomena
matahari tenggelam.
- Delusi : jarang terjadi pada penderita demensia, biasanya pada penderita
demensia yang mengalami delusi sering mengalami sindrom
misindentifikasi, dimana pasien salah mengindektifikasikan orang, tempat
dan objek/peristiwa. Kerusakan sensorik yang meluas dianggap sebagai
faktor yang menyebabkan delusi.
- Apatis : hilangnya motivasi dan penurunan minat dalam beraktivitas sehari-
hari mengakibatkan kondisi lebih parah, karena pasien tidak dapat
berkativitas seperti biasanya dan pasien hanya akan menghabiskan waktu di
tempat tidur atau duduk di kursi.
- Gangguan tidur dan ritme sirkadian : sering terjadi pada pasien demensia.
Sehingga pasien hanya akan beraktifitas pada malam hari (nocturnal) yang
berlebihan.
Etiopathogenesis dari demensia sangat kompleks dan multifaktoral, maka dari itu
penyebabnya dibagi menjadi faktor biologis, psikologis dan sosial atau lingkungan.
Untuk faktor bilogis yaitu terdiri dari lesi otak dan jenis dari demensianya,
perubahan dari neurotransmitter dan neuromodulasi, gangguan fisik dan nyeri.
Sedangkan untuk faktor psikologi dan lingkungan yaitu terdiri dari ciri dari
keperibadian seseorang, peristiwa kehidupan, dan juga resiko lingkungan.
Terapi dari BPSD harus berpusat pada pasien dan pengasuh, intervensi untuk
memberikan kenyamanan pada pasien dan pengasuh untuk meringankan beban
pengasuh. Mengobati penyakit somatik yang terjadi bersamaan dapat mengurangi
BSPD. Terapi non-fakmakologis dianggap sebagai pilihan pertama, terapi
farmakologi dianjurkan jika diperlukan. Untuk mengukur efek pengobata,
frekuensi dan tingkat keparahan BPSD harus dihitung dari awal menggunakan
skala atau kuesioner yang valid seperti NPI16 atau BEHAVE-AD.

Referensi :
Franchi, Bruno. 2016. Pharmacological management of behavioural and
psychological symptoms of dementia. Departement of Geriatric and Rehabilitation
Medicine, Royal Adelaide Hospital, Adelaide, Australia.

Anda mungkin juga menyukai