Anda di halaman 1dari 16

LEMBAR KERJA BELAJAR MANDIRI

MODUL 1
PENDALAMAN MATERI BAHASA INDONESIA

diajukan sebagai salah satu tugas


Pendidikan Profesi Guru Dalam Jabatan Angkatan 2
Tahun 2021

Disusun Oleh :

Nama : DEWI RETNO SETYOWATI, S.Pd.


No. UKG : 201503131389
Kelas : Guru Kelas SD (GKSD) B

PENDIDIKAN PROFESI GURU DALAM JABATAN


UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA
SALATIGA
2021
LK 1: Lembar Kerja Belajar Mandiri
Judul Modul Pendalaman Materi Modul 1 Bahasa Indonesia
Judul Kegiatan 1. Ragam Teks dan Satuan Bahasa Pembentuk Teks
Belajar (KB) 2. Struktur, Fungsi dan Kaidah Kebahasaan Teks Fiksi
3. Struktur, Fungsi dan Kaidah Kebahasaan Teks Nonfiksi
4. Apresiasi dan Kreasi Sastra Anak
No Butir
Respon/Jawaban
Refleksi
1 Daftar peta KB 1 Ragam Teks dan Satuan Bahasa Pembentuk Teks
konsep a. Ragam Teks
(istilah dan Ragam teks adalah pengelompokkan teks berdasarkan isi
definisi) di dan bentuk teks di antaranya macam-macam atau jenis-
modul ini jenis teks yang terdiri atas teks faktual, teks cerita, teks
tanggapan, dan teks normatif.
1. Teks faktual adalah teks yang berisi suatu kejadian yang
bersifat nyata, benar-benar terjadi, tetapi tidak terikat
dengan waktu.
a. Teks deskripsi adalah tipe teks yang memiliki tujuan
sosial untuk menggambarkan suatu objek/benda
secara individual berdasarkan ciri fiksinya.
b. Teks prosedur/arahan merupakan jenis teks yang termasuk
genre faktual, subgenre prosedural. Jenis teks ini lebih
menekankan pada aspek bagaimana melakukan sesuatu, yang
dapat berupa salah satunya percobaan atau pengamatan.
2. Teks tanggapan adalah teks yang berisi sambutan
terhadap ucapan (kritik, komentar, dan sebagainya) dan
apa yang diterima oleh pancaindra, bayangan dalam
angan-angan.
a. Teks eksposisi/teks argumentasi satu sisi berisi
paparan gagasan atau usulan sesuatu yang bersifat
pribadi.
b. Teks eksplanasi adalah teks yang berisi penjelasan
tentang proses terjadinya fenomena alam, sosial, ilmu
pengetahuan dan budaya.
3. Teks cerita adalah teks yang menuturkan bagaimana
terjadinya suatu hal, peristiwa, mengisahkan kejadian
yang telah ada, perbuatan, pengalaman yang dinamis
dalam suatu rangkaian waktu.
a. Teks cerita ulang adalah teks yang menceritakan
kembali peristiwa pada masa lalu agar tercipta
semacam hiburan atau pembelajaran berdasarkan
pengalaman masa lalu bagi pembaca atau
pendengarnya.
b. Anekdot dapat diartikan sebagai cerita rekaan yang
tidak harus didasarkan pada kenyataan yang terjadi di
masyarakat.
c. Eksemplum adalah teks cerita tentang peristiwa yang
berupa pesan moral dari kejadian yang dialami tokoh
utama.
d. Teks naratif adalah teks yang isinya antara masalah
dengan pemecahan masalah tidak menyatu dalam
satu struktur teks.
4. Teks normatif adalah teks yang isinya ditulis berdasarkan
sebuah peraturan, norma-norma atau peraturan yang
berlaku, baik dilingkungan masyarakat maupun dalam
lingkungan kenegaraan yang berkaitan dengan hukum
atau undang-undang.

b. Satuan Pembentukan Bahasa


Satuan bahasa pembentuk teks terdiri atas kata, frasa,
klausa, kalimat dan paragraf.
1. Kata adalah satuan bahasa terkecil yang mengisi salah
satu fungsi sintaksis dalam suatu kalimat.
2. Frasa adalah gabungan dua kata atau lebih yang memiliki
makna.
3. Klausa adalah gabungan kata yang terdiri dari subjek dan
predikat. Klausa tidak diakhiri dengan intonasi akhir dan
tidak memiliki tanda baca.
4. Kalimat adalah satuan gramatikal yang disusun oleh
konstituen dasar dan intonasi final. Konstituen dasar itu
dapat berupa klausa, frase, maupun kata.
a. Kalimat tunggal adalah kalimat yang terdiri dari satu
klausa bebas.
b. Kalimat bersusun adalah kalimat yang terjadi dari
satu klausa bebas dan sekurang-kurangnya satu
kalimat terikat.
c. Kalimat majemuk adalah kalimat yang terjadi dari
beberapa klausa bebas yang disebut juga sebagai
kalimat setara.
d. Kalimat lengkap adalah kalimat yang mengandung
klausa lengkap.
e. Kalimat tidak lengkap adalah kalimat yang hanya
terdiri dari subjek saja, predikat saja, objek saja, atau
keterangan saja.
f. Kalimat deklaratif adalah kalimat yang mengandung
intonasi deklaratif yang dalam ragam tulis diberi tanda
titik.
g. Kalimat introgatif adalah kalimat yang mengandung
intonasi introgatif, yang dalam ragam tulis biasanya
diberi tanda tanya.
h. Kalimat imperatif adalah kalimat yang mengandung
intonasi imperatif yang dalam ragam tulis biasanya
diberi tanda seru.
i. Kalimat aditif adalah kalimat terikat yang bersambung
pada kalimat pernyataan, berupa kalimat lengkap atau
tidak.
j. Kalimat responsif adalah kalimat terikat yang
bersambung pada kalimat pertanyaan, berupa kalimat
lengkap atau tidak.
k. Kalimat interjektif adalah kalimat yang dapat terikat
atau tidak.
l. Kalimat inti adalah kalimat yang dibentuk dari klausa
inti yang lengkap, bersifat deklaratif, aktif, netral, atau
firmatif.
m. Kalimat ini dapat diubah menjadi kalimat noninti
dengan berbagai proses transforasi; pemasifan,
pengingkaran, penanyaan, pemerintahan, pelepasan,
dan penembahan.
n. Kalimat verbal adalah kalimat yang dibentuk dari
klausa verbal.
o. Kalimat nonverbal adalah kalimat yang dibentuk oleh
klausa nonverbal sebagai kontituen dasarnya.
p. Kalimat bebas adalah kalimat yang mempunyai
potensi untuk menjadi ujaran lengkap, atau kalimat
yang dapat memulai sebuah paragraf, wacana tanpa
konteks lain yang memberi penjelasan.
q. Kalimat terikat adalah kalimat yang tidak dapat berdiri
sendiri sebagai ujaran lengkap.
5. Paragraf dapat diartikan sebagai satuan gagasan di dalam
bagian suatu wacana, yang dibentuk oleh kalimat-kalimat
yang saling berhubungan dalam mengusung satu
kesatuan pokok pembahasan.
a. Gagasan pokok merupakan gagasan yang menjadi
dasar pengembangan suatu paragraf.
b. Gagasan penjelas merupakan gagasan yang berfungsi
menjelaskan gagasan pokok.
c. Paragraf deduktif adalah paragraf yang gagasan
pokoknya terletak di awal paragraf.
d. Paragraf induktif adalah paragraf yang gagasan
pokoknya terletak di akhir paragraf atau pada kalimat.
e. Paragraf campuran adalah sebuah paragraf yang berisi
dua kalimat utama yakni pada awal dan akhir.
f. Paragraf deskriptif ialah paragraf yang menjelaskan
pada pembaca mengenai suatu hal seperti objek,
gagasan atau pun tempat dari peristiwa yang
digambarkan secara lengkap dan juga detail hal
tersebut.
g. Paragraf narasi adalah paragraf yang menceritakan
tentang terjadinya sebuah peristiwa yang berlangsung
berdasarkan kronologi atau urutan waktu.
h. Konjungsi atau kata sambung merupakan kata untuk
menghubungkan kata-kata, ungkapan-ungkapan,
kalimat-kalimat, atau antar paragraf.

KB 2 Struktur, Fungsi, Kaidah Kebahasaan Teks Fiksi


a. Teks Fiksi
Pemahaman tentang struktur, fungsi, dan kebahasaan teks
fiksi dapat membantu menciptakan koneksi antara pembaca
dan penulis.
1. Teks fiksi adalah teks yang berisi kisahan atau cerita
yang dibuat berdasarkan imajinasi pengarang. Bahasa
tulisan teks fiksi bermakna.
a. Denotatif adalah makna sebenarnya atau makna yang
sesuai dengan pengertian yang dikandung oleh kata
tersebut.
b. Konotatif adalah bukan makna sebenarnya,
mempunyai makna tautan.
c. Asosiatif yaitu makna kata mencakup perumpamaan
dan cukup menarik jika dibaca.
d. Ekspresif yaitu membayangkan suasana pribadi
pengarang. Berikut contoh kata yang mengandung
makna ekspresif.
e. Sugestif bersifat mempengaruhi pembaca.
f. Plastis yaitu bersifat indah untuk menggugah
perasaan pembaca.
2. Unsur-unsur teks fiksi tersebut sebagai berikut:
a. Tema merupakan ide atau gagasan yang ingin di
sampaikan pengarang dalam ceritanya.
b. Perwatakan adalah karakteristik dari tokoh dalam
cerita.
c. Alur adalah rangkaian peristiwa dalam cerita yang
terhubung secara kasual.
- Alur maju atau bisa disebut progresif adalah
sebuah alur yang klimaksnya berada di akhir
cerita.
- Alur mundur atau bisa disebut regresi adalah
sebuah alur yang menceritakan masa lampau yang
menjadi klimaks di awal cerita.
- Alur campuran atau bisa disebut alur maju-
mundur adalah alur yang diawali dengan klimaks,
kemudian menceritakan masa lampau, dan
dilanjutkan hingga tahap penyelesaian.
d. Latar merupakan salah satu unsur yang turut
membangun isi dari sebuah cerita.
e. Amanat adalah nilai-nilai yang dititipkan penulis cerita
kepada pembacanya.

b. Struktur, Fungsi dan Kaidah Kebahasaan Teks Fiksi


Teks fiksi memiliki struktur sebagai berikut:
1. Orientasi, berisi pengenalan tema, tokoh, dan latar.
2. Komplikasi, berisi cerita tentang masalah yang dialami
tokoh utama.
3. Resolusi, merupakan bagian penyelesaian dari masalah
yang dialami tokoh.

Teks fiksi terdiri atas cerita rakyat, cerita fantasi, cerita


pendek, cerita inspiratif, puisi rakyat, puisi baru, dan drama.
1. Cerita rakyat merupakan cerita yang berkembang di
tengah-tengah kehidupan masyarakat dan disampaikan
secara turun-temurun. Cerita rakyat terbagi menjadi
beberapa jenis:
a. Mite yakni cerita tentang suatu kepercayaan, misalnya
tentang para dewa.
b. Sage yakni cerita tentang kehidupan raja dan
kepahlawanan.
c. Legenda yakni cerita asal-usul suatu tempat, binatang,
dan benda-benda lainnya.
d. Fabel yakni cerita yang bertokohkan binatang
2. Cerita fantasi merupakan cerita yang sepenuhnya
dikembangkan berdasarkan khayalan, imajinasi, atau
fantasi.
3. Cerita pendek (cerpen) adalah cerita rekaan yang
menurut wujud fiksinya berbentuk pendek.
4. Cerita inspiratif merupakan jenis teks narasi yang
menyajikan suatu inspirasi keteladanan kepada banyak
orang.
5. Puisi rakyat merupakan jenis puisi yang berkembang
pada kehidupan masyarakat sehari-hari; sebagai suatu
tradisi masyarakat setempat. Contoh puisi rakyat adalah
pantun dan syair.
a. Pantun merupakan jenis puisi rakyat yang terdiri dari
sampiran dan isi.
b. Syair merupakan puisi rakyat yang dibentuk oleh
empat larik pada setiap baitnya.
6. Puisi baru disebut juga puisi bebas. Puisi baru
merupakan puisi tidak terikat oleh jumlah larik, suku
kata, ataupun pola rimanya.
7. Drama berarti perbuatan, tindakan. Drama adalah cerita
konflik manusia dalam bentuk dialog, yang diekspresikan
dengan menggunakan percakapan dan lakuan pada
pentas di hadapan penonton.

KB 3 Struktur, Fungsi dan Kaidah Kebahasaan Teks Nonfiksi


a. Hakikat Teks Nonfiksi
Teks nonfiksi dapat diartikan sebagai karya seni yang
sifatnya berdasarkan fakta dan kenyataan serta ada
kebenaran di dalamnya.
1. Teks Faksi merupakan teks yang ceritanya berbentuk
kisah berbasis kejadian sebenarnya.
2. Teks nonfiksi ialah teks yang disusun berdasarkan data
valid tentang pengetahuan tanpa mengurangi isi data
tersebut.

b. Struktur, Fungsi dan Kaidah Kebahasaan Teks Nonfiksi


 Esai
Esai dapat dimaknai sebagai bentuk tulisan lepas, yang lebih
luas dari paragraf, yang diarahkan untuk mengembangkan
ide mengenai sebuah topik.
Fungsi esai sebagai berikut:
a. Eksploratif berfungsi melakukan eksplorasi atas respon
individu terhadap peristiwa, fenomena, ide atau gagasan
tertentu.
b. Persuasi berfungsi mengajak pembaca untuk meyakini
opini penulis serta mengajak pembaca untuk melakukan
aksi atau tindakan tertentu.
c. Explain berfungsi menjelaskan kepada pembaca tentang
suatu hal atau bagaimana melakukan suatu hal atau
bagaimana sesuatu itu bekerja.
d. Compare berfungsi membandingkan dan mengontraskan
dua atau lebih ide, peristiwa, literatur atau hal lainnya.
e. Showing berfungsi menunjukkan tentang bagaimana
sebab akibat yang ditimbulkan oleh suatu hal atau
fenomena.
f. Describe berfungsi mendeskripsikan suatu permasalahan
dan menawarkan solusinya.

 Reviu Buku//Bab Buku/Artikel


Reviu terhadap buku/bab buku/artikel pada dasarnya adalah upaya
untuk membaca secara seksama kemudian melakukan evaluasi terhadap
buku/bab buku/artikel yang dibaca tersebut.
1. Sinonim adalah suatu kata atau frasa yang memiliki
bentuk kata yang berbeda namun memiliki arti yang
sama.
2. Antonim adalah suatu kata yang maknanya berlawanan.
3. Frase kata benda (nomina) adalah gabungan dua kata
atau lebih yang memiliki inti kata benda dalam unsur
pembentukannya.
4. Frase kata kerja (verba) adalah gabungan dua kata atau
lebih yang memiliki inti kata kerja dalam unsur
pembentukannya.
5. Penggunaan kata ganti (pronomina) dalam teks reviu
bertujuan agar kalimat yang disampaikan lebih efektif
dan tidak bertele-tele.
6. Konjungsi internal ialah konjungsi yang menghubungkan
dua argumen dalam satu kalimat.
7. Konjungsi eksternal ialah konjungsi yang menghubungkan dua
peristiwa/deskripsi dalam dua kalimat baik simpleks atau kompleks.

 Artikel Ilmiah
1. Artikel ilmiah merupakan bentuk tulisan yang memaparkan hasil
penelitian yang telah dilakukan.
2. Denotatif, yakni kata-kata dan istilah yang digunakan
haruslah bermakna lugas.
3. Kohesif adalah koneksi, hubungan antar bagian dalam
teks.
4. Koheren adalah semua unsur pembentuk kalimat atau
alinea mendukung satu makna atau ide pokok.
5. Kuantitatif yaitu keterangan yang dikemukakan pada kalimat dapat
diukur secara pasti.

KB 4 Apresiasi dan Kreasi Sastra Anak


a. Hakikat Sastra Anak
Sastra anak-anak adalah bentuk kreasi imajinatif dengan
paparan bahasa tertentu yang menggambarkan dunia
rekaan, menghadirkan pemahaman dan pengalaman
tertentu, dan mengandung nilai estetika tertentu yang dapat
dibuat oleh orang dewasa ataupun anak-anak.

b. Hakikat Apresiasi Sastra Reseptof dan


Ekspresif/Produktif
Apresiasi sastra anak adalah kegiatan menggali, menghayati
karya sastra yang sesuai dengan anak-anak, sehingga
tumbuh kecintaan, kesenangan dan penghargaan terhadap
karya sastra.
1. Apresiasi sastra anak secara reseptif adalah kegiatan
mengapresiasi dengan teori resepsi pada sebuah karya.
Resepsi dapat diartikan sebagai terbuka atau menerima.
2. Apresiasi sastra ekspresif/produktif merupakan kegiatan
mengapresiasi karya sastra yang menekankan pada
proses kreatif dan penciptaan.

c. Pendekatan dalam Mengapresiasi Sastra Anak


1. Pendekatan emotif merupakan suatu pendekatan yang
berusaha menemukan unsur-unsur emosi atau perasaan
pembaca.
2. Pendekatan didaktis adalah suatu pendekatan yang berusaha
menemukan dan memahami gagasan, tanggapan, evaluatif maupun
sikap itu dalam hal ini akan mampu terwujud dalam suatu
pandangan etis, filosofis, maupun agamis sehingga akan mampu
memperkaya kehidupan rohaniah pembaca.
3. Pendekatan analitis merupakan pendekatan yang
berupaya membantu pembaca memahami gagasan, cara
pengarang menampilkan gagasan, sikap pengarang,
unsur intrinsik, dan hubungan antara elemen itu
sehingga dapat membentuk keselarasan dan kesatuan
dalam rangka terbentuknya totalitas bentuk dan
maknanya.

d. Perkembangan Kemampuan Mengapresiasi Sastra Anak


Dibagi menjadi empat tahap, yaitu:
- Tahap 1 usia 1-2 tahun
- Tahap 2 usia 2-7 tahun
- Tahap 3 usia 7-11 tahun
- Tahap 4 usia 11-13 tahun
e. Unsur Intrinsik Puisi
Puisi sebagai salah satu karya kreatif yang diwujudkan
dalam bentuk bahasa, mempunyai unsur-unsur yang dapat
ditelusuri.
1. Tema yaitu ide atau gagasan yang menduduki tempat
utama di dalam cerita.
2. Rasa yaitu dapat diartikan emosional seorang penyair
dalam menulis puisi.
3. Nada yaitu dalam puisi seseorang dapat menangkap
sikap penyair lewat intonasi atau nada saat
menyampaikan puisi.
4. Amanat yaitu pesan-pesan yang ingin disampaikan pengarang
kepada pembaca, pendengar, atau penonton.
5. Diksi (Pilihan kata) yaitu hal yang penting untuk keberhasilan
menulis puisi yang dicapai dengan mengintensifkan pilihan kata.
6. Imajeri yaitu suatu kata atau kelompok kata yang digunakan untuk
mengungkapkan kembali kesan-kesan panca indra dalam jiwa kita.
7. Pusat pengisahan atau titik pSaudarang yaitu cara penyampaian
cerita, ide, gagasan, atau kisahan cerita.
8. Gaya bahasa yaitu cara mengungkapkan pikiran melalui
bahasa secara khas yang memperlihatkan jiwa dan
kepribadian penulis atau pemakai bahasa.
9. Ritme atau irama yaitu totalitas tinggi rendahnya suara,
panjang pendek, dan cepat lambatnya suara waktu
membaca puisi yang dibentuk oleh pengaturan larik.
10. Rima atau sajak yaitu persamaan bunyi yang dapat terjadi di awal,
tengah, dan akhir.

f. Unsur Intrinsik Prosa


Prosa adalah karya sastra yang berbentuk cerita yang disampaikan
menggunakan narasi.
1. Plot atau alur cerita yaitu urutan atau rangkaian peristiwa dalam
cerita.
2. Penokohan yaitu cara pengarang menggambarkan dan
mengembangkan karakter tokoh-tokoh dalam cerita.
3. Latar atau setting yaitu segala keterangan, petunjuk, pengacuan
yang berkaitan dengan waktu, ruang, suasana dan situasi terjadinya
peristiwa dalam cerita.
4. Tema yaitu gagasan, ide, atau pikiran utama yang mendasari suatu
karya.
5. Pesan atau amanat yaitu ajaran moral atau pesan yang
ingin disampaikan oleh pengarang melalui karyanya.
6. Sudut pandang yaitu cara memSaudarang dan menghadirkan toko-
tokoh cerita dengan menempatkan dirinya pada posisi tertentu.
7. Konflik yaitu penyajian tikaian dalam sebuah cerita.
g. Unsur Instrinsik Drama
Didalam drama terdapat dua unsur intrinsik, yaitu unsur
pertunjukan dan unsur cerita.
1. Unsur pertunjukan anatara lain:
a. Pemain (aktor) yaitu orang yang memeragakan peran
di dalam cerita.
b. Pentas yaitu panggung tempat tempat pertunjukn
drama.
c. Sutradara yaitu pemimpin dalam pementasan drama yang juga
bertanggung jawab dalam kesuksesan pementasan drama dan
membuat perencanaan yang matang.
d. Penonton.
2. Unsur cerita antara lain:
a. Perwatakan atau karakter tokoh yaitu keseluruhan ciri-ciri jiwa
seseorang tokoh dalam lakon drama. Karakter ini diciptakan oleh
penulis lakon untuk diwujudkan oleh para pemain drama.
b. Dialog yaitu ciri khas dari suatu drama yaitu berupa
naskah tersebut berbentuk percakapan atau dialog
yang harus memperhatikan ragam lisan yang
komunikatif.
c. Latar yaitu tempat terjadinya peristiwa yang
diceritakan dalam sebuah drama.
d. Alur yaitu rangkaian peristiwa yang membentuk suatu kesatuan
cerita dalam drama.

h. Jenis Sastra Anak di SD


1. Buku cerita bergambar adalah buku bergambar tetapi
dalam bentuk cerita, bukan buku informasi.
2. Fiksi realistik adalah tulisan imajinatif yang merefleksi kehidupan
secara akurat pada masa lampau atau sekarang.
3. Fiksi sejarah adalah cerita realistik yang disampaikan pada masa
yang lalu/latar waktunya masa lalu.
4. Fiksi ilmu adalah suatu bentuk fantasi yang berlandaskan hipotesis
tentang ramalan yang masuk akal karena berlandaskan metode
ilmiah.
5. Cerita fantasi merupakan cerita khayal yang terdiri atas
beberapa jenis.
6. Biografi adalah kisah tentang riwayat hidup seseorang
yang ditulis orang lain.
7. Puisi merupakan sebuah cipta sastra yang terdiri atas
beberapa larik. Larik-larik itu memperlihatkan pertalian
makna serta membentuk sebuah bait. Atau lebih. Puisi
dinamakan juga sajak.
i. Pembelajaran Sastra Anak di SD
Adapun pembelajaran abad ke-21 mencerminkan empat hal yakni; (1)
kemampuan berpikir kritis (critical thinking skill), (2) kreativitas
(creativity), (3) komunikasi (communication), dan (4) kolaborasi
(collaboration).

j. Strategi Pembelajaran Sastra di SD


Terdapat tiga langkah pokok pengajaran yaitu:
1. penjelajahan, subjek didik diberi kesempatan memahami
fiksi dengan cara membaca dan menghayati langsung;
2. interpretasi, dengan bimbingan pengajar untuk mencoba
menafsirkan unsur cerita; dan
3. rekreasi atau pendalaman, subjek didik mengkreasikan dengan
mengubah fiksi menjadi dialog (dramatisasi)

2 Daftar 1. Membandingkan Teks Eksposisi dan Teks Eksplanasi.


materi yang 2. Membedakan teks cerita yaitu teks cerita ulang, naratif,
sulit anekdot dan eksemplum.
dipahami di 3. Memahami dan menghafalkan struktur dan kaidah
modul ini kebahasaan teks nonfiksi yang beragam jenisnya (esai, reviu,
artikel ilmiah, teks narasi sejarah, dan surat).
4. Menentukan metode yang cocok dalam apresiasi sastra.
5. Jenis-jenis kalimat.

3 Daftar 1. Penggolongan ragam teks suatu bacaan.


materi yang 2. Kaidah kebahasaan sering tertukar antar jenis teks nonfiksi.
sering 3. Menentukan teks fiksi dan non fiksi.
mengalami 4. Jenis sastra anak sesuai tingkat perkembangan dan
miskonsepsi pengaruhnya terhadap perkembangan kemampuan
mengapresiasi sastra anak.
PETA KONSEP

MODUL 1 BAHASA INDONESIA

KB 1
KB 2
KB 3
KB 4

Anda mungkin juga menyukai