Penyusunan basis data peta rencana tata ruang merupakan amanah Undang-
Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Pembinaan Penataan Ruang pasal 13 ayat
(2) huruf g, dimana disebutkan “Pembinaan Penataan Ruang dilaksanakan melalui
penyebarluasan informasi penataan ruang kepada masyarakat.”
Pemahaman yang lebih mendalam telah dipahami dan diperoleh konsultan setelah
menghadiri rapat penjelasan pekerjaan (aanwijzing). Sebagai dari hasil penjelasan
tersebut selanjutnya dituangkan dalam Berita Acara Rapat Aanwijzing yang
merupakan bagian dari dokumen tak terpisahkan dari dokumen pelelangan.
Berdasarkan hal tersebut, terdapat beberapa hal dalam KAK yang perlu untuk
ditanggapi, meliputi: (1) latar belakang dan rumusan persoalan; (2) maksud,
tujuan, dan sasaran; (3) ruang lingkup wilayah dan kegiatan; (4) tenaga ahli yang
terlibat; dan (5) jangka waktu pelaksanaan kegiatan. Tanggapan terhadap kelima
hal tersebut diperlukan dalam kaitannya untuk :
‐ Merumuskan penjadwalan.
Pada dasarnya konsultan sangat memahami apa yang menjadi latar belakang dari
kegiatan ini, sebagaimana di kemukakan dalam Kerang Acuan Kerja, salah satu
faktor utama yang melatarbelakangi kegiatan “Updating Basisdata RDTR
Kecamatan Perkotaan Garut”
Landasan hukum merupakan Peraturan baku sebagai tempat terpijak atau titik
tolak dalam melaksanakan kegiatan kegiatan tertentu.
g. Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/ Kepala Badan Pertanahan Nasional
Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2018 tentang Pedoman Penyusunan
Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/Kota.
Untuk lebih menjamkan materi maka nantinya landasan hokum juga harus
mengacu pada landasan yang berupaya meningkatkan peringkat daya saing
global dan kemudahan berinvestasi (ease of doing business) di Indonesia.
Penyusunan basis data peta rencana tata ruang melalui sebuah proses yang
panjang. Buku Panduan Pengisian Basis Data Peta Rencana Tata Ruang dibuat
sebagai panduan yang bersifat detail dan teknis untuk pengisian basis data peta
rencana tata ruang di tingkat pusat maupun daerah.
Mendukung revolusi industri 4.0, basis data peta rencana tata ruang berperan
sebagai benang emas untuk menghubungkan dan mengintegrasikan data antar
sektor. Penggunaan basis data diperlukan dalam proses perencanaan,
pelaksanaan dan monitoring pembangunan nasional agar menghasilkan informasi
geospasial yang tepat, akurat, dan terstandar menggunakan satu sistem referensi
sehingga hasilnya dapat dipertanggungjawabkan.
1.4 Tanggapan dan Saran Terhadap Terhadap Personil dan Fasilitas Pendukung