Anda di halaman 1dari 3

USULAN TEKNIS 2-1

UPDATING BASISDATA RDTR KECAMATAN PERKOTAAN GARUT

2.1 Kedudukan Basisdata Dalam Penyusunan Penyusunan Peta Tata Ruang

Basis data merupakan bagian dari pengaturan NSPK yang penting dalam
penyusunan peta RTR. Standar penyusunan peta RTR terdiri atas standar basis
data yang merupakan kewenangan Kementerian ATR/BPN dan standar penyajian
yang merupakan kewenangan BIG.

Pengelolaan basis data pada Direktorat Jenderal Tata Ruang, Kementerian


ATR/BPN terbagi menjadi tiga, yaitu “Basis Data Penyusunan”, “Basis Data
Pengarsipan” dan “Basis Data Publikasi”. Penggunaan “Basis Data Penyusunan”
dilakukan pada proses penyusunan data RTR sebelum pengesahan dokumen.
Proses penyusunan peta RTR yang tidak menggunakan “Basis Data Penyusunan”
sejak awal, memerlukan penyesuaian format agar dapat masuk ke dalam “Basis
Data Pengarsipan”. Data yang tidak dapat disesuaikan akan disimpan dalam
penyimpanan offline dan tidak dapat masuk ke dalam “Basis Data Pengarsipan”
maupun diberbagipakaikan melalui aplikasi tata ruang.

USULAN TEKNIS 1-2


UPDATING BASISDATA RDTR KECAMATAN PERKOTAAN GARUT

Penggunaan “Basis Data Penyusunan” mempermudah pengerjaan peta RTR


dimana proses awalnya meliputi kompilasi dan penyusunan beberapa data yang
bersumber dari peta Rupa Bumi Indonesia (RBI), citra satelit, dan/atau foto udara
hingga menjadi peta dasar dan peta tematik. Data dasar yang digunakan
sebaiknya sudah mendapat rekomendasi dari badan yang membidangi urusan
bidang geospasial, berupa berita acara atau surat rekomendasi yang menyatakan
data tersebut dapat digunakan sebagai dasar acuan penyusunan peta rencana tata
ruang. Untuk memperoleh rekomendasi tersebut, data akan dicek secara akurasi,
proyeksi, dan konsistensinya terhadap kenampakkan objek di lapangan, dalam hal
ini dapat menggunakan citra satelit, ataupun peta dasar dengan akurasi temporal
kurang dari dua tahun dan akurasi spasial menyesuaikan dengan tingkat
perencanaannya.

USULAN TEKNIS 1-3

Anda mungkin juga menyukai