Nama : Kurniasih

NIM : P07124521218

Makul : Patofisiologi Kasus Kebidanan

Infeksi Nifas

Kasus

1. Seorang Wanita P1A0 usia 28 tahun, pasca melahirkan seorang anak perempuan
secara spontan 10 hari yang lalu. Ibu datang dengan keluhan bengkak di payudara,
kemerahan, disertai nyeri pada bagian payudara kanan.
Riwayat kebiasaan: pasien merupakan seorang Wanita karir yang sibuk bekerja,
sehingga tidak mempedylikan asupan gizi, kurang istirahat, dan kebiasaan menyusui
menggunakan payudara sebelah kiri saja. Hasil pemeriksaan Td: 120/70 N: 84 x/m
S:36.6
Pendapat/ refleksi penanganan yang dilakukan:
Dari hasil pemeriksaan pasien mengalami infeksi nifas berupa mastitis.
Tanda tanda mastitis :
 Payudara membengkak
 Muncul benjolan pada payudara
 Payudara terasa nyeri
 Payudara memerah
 Payudara gatal
 Ada luka pada puting susu atau kulit payudara
 Ada garis-garis merah pada payudara

Gejala lainnya yang mungkin muncul :

 Demam atau peningkatan suhu tubuh mencapai 38 derajat Celcius atau lebih

 Tubuh terasa dingin dan menggigil

 Kelelahan parah

 Stres dan kecemasan

 Rasa kurang nyaman pada tubuh

Penanganan :
 Kloksasilin 500 mg/6 jam selama sepuluh hari
 Sangga payudara
 Kompres dingin
 Paracetamol 500 mg/4 jam
 Teruskan menyusui bayinya sesering mungkin.
 Anjurkan ibu untuk banyak istirahat, makan makanan seimbang supaya asupan
nutrisi dapat terjamin, menyusui bayinya sesering mungkin selama 2 jam sekali
pada payudara kanan dan kiri secara bergantian.

Gaya hidup:

 Jaga kebersihan selama menyusui. Hindari menggunakan pengering, selalu cuci

tangan, dan jaga kebersihan puting dan bayi.
 Hindari dehidrasi. Minum lebih banyak cairan.
 Istirahat cukup dan makan makanan ibu menyusui.
 Menyusui dari payudara yang tidak terinfeksi dan kosongkan kedua payudara
dengan alat pompa ASI pada payudara yang terinfeksi.
 Periksa ke bidan dalam 1-2 minggu untuk memastikan apakah infeksi telah
sembuh.
Sumber : https://hellosehat.com/parenting/bayi/menyusui/mastitis-laktasi-adalah/