Anda di halaman 1dari 3

a.

Beberapa konsep dan deskripsinya dalam bahan ajar, diantaranya:


1. Abu Bakar Ash-Shiddiq
Abu Bakar Ash-Shiddiq nama lengkapnya adalah Abdullah bin  Utsman  bin  Amir  bin 
Amru  bin  Ka`ab  bin  Sa`ad  bin Tayim  bin  Murrah  bin  Ka'ab  bin  Lu’ai  bin  Ghalib 
bin  Fihr bin  Malik  al-Qurasy  al-Taimy. Abu  Bakar  menjadi  khalifah  Islam  yang 
pertama pada tahun 632 hingga tahun 634 Masehi. Abu bakar merupakan seorang
saudagar yang kaya. Abu bakar digelari beberapa gelar, yaitu atiq dan ash shiddiq. Atiq
berarti cerah dan bersih, karena wajahnya yang cerah dan bersih. Gelar ash shiddiq
diberikan kepada abu bakar karena sifatnya yang jujur dan dapat dipercaya. Kontribusi
Abu Bakar Ash-Shiddiq dalam peradaban Islam diantaranya adalah mengembalikan 
kaum  muslimin  pada  ajaran  Islam  yang  benar dan memberantas para nabi palsu.
Mengumpulkan Al-Qur’an dalam satu mushaf.
 
2. Umar bin Khatab
Umar merupakan satu diantara tokoh-tokoh besar dalam sejarah Islam. Ia terkenal
dengan tekad dan kehendaknya yang sangat kuat, cekatan, dan karakternya yang
berterus terang, bebelum menjadi khalifah dikenal sebagai pribadi yang keras dan tidak
mengenal kompromi dan bahkan kejam. Di bawah pemerintahannya imperium Islam
meluas dengan kecepatan yang luar biasa. Dapat dikatakan bahwa orang yang
terbesar pengaruhnya setelah Nabi dalam membentuk pemerintahan Islam dan
menegaskan coraknya adalah Umar bin Khattab. Dalam kepemimpinannya, beliuaun
melakukan beberapa hal, diantaranya yaitu musyawarah, kekayaan untuk rakyat,
menjunjung tinggi kebebasan, siap mendengar dan menerima kritik, serta turun
langsung ke lapangan mengatasi masalah rakyat. Metode dakwah Umar bin Khatab
yaitu: Pengembangan Islam dilanjutkan Mengeluarkan Undang-undang tentang
ketertiban pasar, jual beli, dal lain-lain. Membagi beberapa wilayah pemerintahan
menjadi beberapa daerah pemerintahan.
 
3. Utsman bin Affan
Utsman  bin  Affan  adalah  salah  seorang  sahabat  Rasulullah  Saw  yang  termasuk 
dari Assabiqunal  Awwalun  (orang  yang  pertama  masuk  Islam).  Beliau  masuk 
Islam  atas ajakan Abu Bakar Ash-Shiddiq. Beliau berasal dari suku Quraisy. Jasanya 
yang  paling  besar  adalah  saat  mengeluarkan  kebijakan  untuk mengumpulkan Al-
Qur’an dalam satu mushaf Masa Utsman bin Affan beliau membentuk baitul mal dan
majelis syuro.
Baitul Mal adalah tempat yang mengatur masalah keuangan. Bentuk peran Baitul Mal
ini  mengurusi  semua  masalah  keuangan  negara.  Tugas  Baitul  Mal  mulai  dari
membayar gaji para khalifah, gaji para pemimpin daerah (gubernur), gaji para tentara,
dan gaji para pegawai yang bekerja di pusat pemerintahan. Baitul Mal juga mengatur
semua  masalah  pajak,  dan  masalah-masalah  sarana  dan  prasarana.  Pemasukan 
yang diambil  dari  hasil  rampasan  perang,  pajak  dan  pengeluaran  yang 
dikeluarkan  untuk dana haji, dana perang semua yang mengurusnya dan mengaturnya
adalah Baitul Mal atas izin khalifah Utsman bin Affan.
Majelis  Syuro  adalah  orang-orang  yang  mewakili  kaum  muslimin dalam
menyampaikan  pendapat  sebagai  bahan  pertimbangan khalifah.  Orang  non 
muslim  juga  diperbolehkan  menjadi  anggota majelis  syuro  untuk  menyampaikan 
pengaduan  tentang  kezaliman para  penguasa  atau  penyimpangan  dalam 
pelaksanaan  hukum Islam.
4.  Ali bin Abi Talib
Ali adalah putra Abu Thalib, seorang paman yang mengasuh Nabi semenjak sang
kakek meninggal dunia. Ali tergolong pada keturunan keluarga Hasyimiyah, sama
dengan keturunan Nabi Muhammad. Pada masa khalifah Ali bin Abi Thalib ibu kota
pemerintahan dipindah ke Kufah. Pada masa itu khalifah Ali bin Abi Thalib mengurus
masalah politik dan pemerintahan, sedangkan Abdullah bin Mas’ud mengurus masalah
pendidikan agama Islam. Selama masa pemerintahannya yang berlangsung selama
lebih kurang lima tahun khalifah Ali disibukkan oleh banyaknya peperangan yang
dilancarkan oleh kelompok Bani Umayyah yang mendesaknya untuk mengusut kasus
pembunuhan Usman. Gejolak politik yang terjadi pada masa itu, mempengaruhi
perkembangan pendidikan. Ciri khas pendidikan Islam pada masa ini ditunjukkan
dengan: 1. Menonjolkan unsur Arab  pada pendidikan Islam, 2. Bertujuan menegakkan
prinsip agama Islam. Pendidikan Islam berkembang dengan metode dakwah, 3.
Bergantung penuh pada ilmu-ilmu al-qur’an dan al-Hadits  (naqliyah). Pada masa ini
muncul berbagai ilmu agama seperti tafsir, hadits, tajwid, fiqih. Demikian juga dengan
ilmu-ilmu yang berkaitan dengan ilmu-ilmu bahasa, nahwu,sastra, balaghah dan lain-
lain, 4. Mementingkan penulisan sebagai alat penghubung antara sanad dengan kaum
muslimin. Sanad adalah guru dari kalangan sahabat, 5. Membuka pintu lebar-lebar
untuk mempelajari bahasa asing. Ini didorong oleh keperluan bertambahnya kawasan
Islam yang mendorong orang Islam menguasai bahasa asing, 6. Bergantung penuh
pada surau (kuttab) dan  mesjid sebagai pusat-pusat pendidikan, atau sekarang disebut
institusi pendidikan.
 
5. Sistem Pendidikan pada masa sahabat
Sistem pendidikan adalah serangkaian unsur-unsur yang terkait dengan komponen
pendidikan yaitu pendidik, subjek didik, tujuan pendidikan, metode pendidikan, sarana
dan prasarana pendidikan, dan lain sebagainya. para pendidik pada  periode sahabat
adalah khalifah yang empat, Aisyah dan para sahabat yang langsung mendapatkan
ilmu dari Rasulullah. Peserta didik merupakan salah satu dari komponen pendidikan
yang berpengaruh terhadap pencapaian tujuan pendidikan. Tanpa peserta didik,
pengajaran tidak akan ada dan tidak akan terjadi. Peserta didik pada masa sahabat ini
terdiri dari laki-laki dan perempuan. Dalam hal ini tidak ada perbedaan antara laki-laki
dan perempuan dalam menuntut ilmu sebagaimana hadis Rasulullah menuntut ilmu
hukumnya wajib bagi setiap orang Islam laki-laki dan perempuan. Adapun tujuan
pendidikan Islam yang dilakukan pada masa sahabat adalah melanjutkan dan
mempertahankan apa yang sudah dicapai pada masa Nabi. Pada masa ini pendidikan
Islam merupakan upaya untuk mewariskan nilai dan budaya Islami kepada generasi
selanjutnya. kurikulum pada masa Nabi Muhammad secara keseluruhan telah
mencakup aspek pembinaan jasmani, akal dan rohani (hati).
b. Sistem pendidikan sudah ada sejak masa nabi sahabat. Pendidikan Islam pada masa
Nabi yaitu periode Makkah menitikberatkan pada pendidikan tauhid (dalam arti yang
luas), sedangkan pada periode Madinah, difokuskan pada pembinaan hukum Islam,
mu’amalah dan pendidikan sosio politik. Pada kedua periode ini materi pendidikan
hanya berkisar pada masalah ulum aldiniyyah. Pada masa sahabat khususnya pada
masa khulafa al-rasyidin wilayah Islam telah meluas dan materi pelajaran yang
diajarkan pun berbeda dengan masa Nabi. Pada masa ini selain ulum al-diniyyah juga
sudah diajarkan ilmu-ilmu bahasa, bahasa-bahasa asing bahkan juga filsafat. Pada
masa ini sudah ada semacam lembaga pendidikan formal yang tersebar diseluruh
wilayah kekuasaan Islam.

c. Kelebihan terkait penjelasan materi di atas adalah dibuat dengan sangat rapi, dan
teratur. penjelasannya mudah dipahami dan mencakup poin-poin penting yang dibuat.
materi nya juga sudah lengkap. banyak ilmu yang bisa didapat dari berbagai sumber
ajar yang diberikan
 
Kekurangan dalam materi ini tidak banyak, namun penjelasan mengenai sejarah pada
masa sahabat harus dibuat dengan sebaik mungkin, baik itu alur cerita dan sumbernya.

d.  kaitan bahan ajar dengan nilai moderasi beragama yaitu sejarah merupakan pondasi
dalam kehidupan di masa sekarang, zaman nabi dan para sahabat sudah membuat
sistem-sistem kehidupan yang memudahkan kita mengenal berbagai aspek pada masa
sekarang ini.

Anda mungkin juga menyukai