Anda di halaman 1dari 5

PEMASANGAN IUD

No. Dokumen : 440/ /PKM-CMK/ /2016


No. Revisi :1
Tanggal Terbit : 25 Juli 2016
SOP Halaman : 1/2

PUSKESMAS
CIMALAKA SUPRIYANTO, SKM
NIP. 196604141988031009
Pengertian Prosedur pemasangan AKDR merupakan teknik pemasangan alat kontrasepsi dalam
rahim (AKDR)
Tujuan Sebagai acuan untuk melakukan tindakan pemasangan AKDR
Kebijakan Sebagai acuan untuk pemasangan AKDR
Referensi — Prawiroharjo, Sarwono Buku Praktis panduan Kontrasepsi YBPSP, jakarta 2003
—Panduan Buku Klinis Orogram Pelayanan Keluarga Berencan a :
DEPKES RI DIRJEN Pembinaan kesehatan masyarakat Direktorat Bina
Kesehatan Keluarga, 1999

Prosedur/ Langkah- Persiapan pasien dan lingkungan


langkah 1) Menyapa klien dan memperkenalkan diri dan menanyakan tujuan kedatangan
Klien dengan ramah.
2) Melakukan informed consent kepada klien.
3) Jelaskan pada pasien prosedur yang akan dilakukan
4) Siapkan lingkungan yang mendukung pelaksanaan tindakan, atur penerangan
yang cukup, jaga privasi klien

Persiapan alat
1) Bivalve speculum (kecil, sedang, atau besar)
2) Bengkok
3) IUD steril
4) Forsep / korentang
5) Mangkok untuk larutan antiseptik
6) Kain kasa atau kapas
7) Bak instrumen
8) Sarung tangan steril 2 pasang
9) Tampon tang
10) Tenakulum
11) Sonde uterus
12) Sumber cahaya yang cukup untuk menerangi serviks

Prosedur pelaksanaan
1) Jelasakan kepada klien apa yang dilakukan dan mempersilahkan klien
mengajukan pertanyaan sampaikan pada klien kemungkinan akan merasa
sedikit sakit pada beberapa langkah waktu pemasangan dan nanti akan
diberitahu bila sampai pada langkah-langkah tersebut. Pastikan klien telah
mengosongkan kending kencingnya.
2) Mencuci tangan dengan air bersih mengalir dan sabun, keringkan dengan kain
bersih ( gunakan anduk pribadi )
3) Membantu klien untuk naik ke meja pemeriksaan( posisi klien litotomi dan
jaga privacy klien )
4) Melakukan palpasi daerah perut dan periksa apakah ada nyeri, benjolan atau
kelainan lainya di daerah supra pubik.
5) Mengenakan kain penutup pada klien pada pemeriksaan panggul.
6) Mengatur sumber cahaya untuk melihat serviks.
7) Memakai sarung tangan DTT
8) Melakukan inspeksi pada genitalia externa.
9) Periksa genitalia eksternal, lakukan pemeriksaan spekulum,
lakukan pemeriksaan panggul
3) Lakukan pemeriksaan mikroskopik bila tersedia dan ada indikasi
4) Masukka lengan AKDR copper T 380 A di dalam kemasan sterilnya
5) Masukkan spekulum, dan usap vagina dan serviks dengan larutan antiseptik.
Gunakan tenakulum untuk menjepit serviks
6) Masukkan sonde uterus
7) Pasang AKDR Copper T 380 A. Pemasangan AKDR Copper T 380 A
i.Tarik tenakulum (yang masih menjepit serviks setelah melakukan
metode
uterus) sehingga kavum uteri, kanalis servikalis dan vagina berada dalam
satu garis lurus, masukkan dengan pelan-pelan dan hati-hati tabung inserter
yang sudah berisi AKDR ke dalam kanalis servikalis dengan
mempertahankan posisi kevum uteri, dorong tabung inserter sampai leher
biru menyentuh serviks atau sampai terasa ada tahanan dari fundus uteri,
pastikan leher biru tetap dalam posisi horizontal

ii. Pegang serta tahan tenakulum dan pendorong dengan satu tangan,
sedang tangan lain menarik tabung inserter sampai pangkal
pendorong
iii. Keluarkan pendorong dengan tetap memegang dan menahan tabung inserter,
setelah pendorong keluar dari tabung inserter, dorong kembali tabung
inserter dengan pelan dan hati-hati sampai terasa ada tahanan fundus.
iv. Mengeluarkan sebagian dari tabung inserter, dan gunting benang AKDR
kurang lebih 3-4 cm.
8) Mengeluarkan seluruh tabung inserter, masukan kedalam larutan klorin 0,5%
9) Memeriksa serviks dan bila ada perdarahan dari tempat bekas jepitan tenakulum,
tekan dengan kasa selama 30-60 detik.
10) Mengeluarkan spekulum dengan hati-hati, rendam dalam larutan klorin 0,5%
11) Merendam seluruh peralatan yang sudah di pakai dalam larutan klorin 0,5%
Selama 10 menit untuk dekontaminasi.
12) Membuang bahan-bahan yang sudah di pakai ke tempat yang sudah disediakan.
13) Mencelupkan kedua tangan yang masih memakai sarung tangan kedalam larutan
klorin 0,5%, bersihkan cemaran yang ada pada sarung tangan, buka secara
terbalik dan rendam dalam larutan klorin 0,5%.
14) Mencuci tangan dengan air dan sabun ( keringkan dengan anduk pribadi )
15) Memastikan klien tidak mengalami kram hebat dan amati selama 15
menit Sebelum memperbolehkan pulang.
16) Ajari klien bagaimana cara memeriksa sendiri benang AKDR dan kapan harus
dilakukan .
17) Beritahu klien apa yang harus di lakukan bila mengalami efek samping.
18) Beri tahu klien kapan harus datang kembali ke klinik untuk kontrol.
19) Minta klien untuk mengulangi kembali penjelasan yang telah di berikan.
20) Lengkapi rekam medic dan kartu AKDR untuk klien.
Bagan Alir
Unit terkait 1. KIA
Dokumen terkait 1. Infom consent
2. Kartu K4 KB
3. Kartu K1 KB
4. Kohor KB
5. Buku Register kunjungan

Rekaman Historis Perubahan

No Yang diubah Isi Perubahan Tgl. Mulai diberlakukan


1 Format SOP Mengubah format SOP yang 25 Juli 2016
lama dengan SOP yang berlaku

Anda mungkin juga menyukai