Anda di halaman 1dari 10

KAJIAN POTENSI PENUMPANG PESAWAT TERBANG

RUTE MALANG-BALIKPAPAN DAN MALANG-BANJARMASIN

JURNAL SKRIPSI
Diajukan untuk memenuhi persyaratan
memperoleh gelar Sarjana Teknik

Disusun Oleh :
ABZAR GHIFARULLOH (115060100111042)
YUDHA RAHMADHANI FAIS (115060107111022)

KEMENTERIAN RISET TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI


UNIVERSITAS BRAWIJAYA
FAKULTAS TEKNIK
MALANG
2015
KAJIAN POTENSI PENUMPANG PESAWAT TERBANG
RUTE MALANG-BALIKPAPAN DAN MALANG-BANJARMASIN
Abzar Ghifarulloh, Yudha Rahmadhani Fais, Ir. Ludfi Djakfar, MSCE, Ph.D, dan
Prof. Ir. Harnen Sulistio, M.Sc, Ph.D.
Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Brawijaya
Jalan MT.Haryono 167, Malang 65145, Indonesia
E-mail : abzar.ghifarulloh@gmail.com dan yudhambon@ymail.com

ABSTRAK

Transportasi adalah proses pergerakan atau perpindahan orang atau barang


dari satu tempat ke tempat lain dengan tujuan tertentu. Salah satu moda
transportasi yang paling di minati oleh masyarakat untuk menempuh perjalanan
jauh adalah pesawat terbang. Di Kota Malang terdapat Bandar Udara Abdul
Rachman Saleh. Salah satu rute yang dilayani adalah Malang-Balikpapan dan
Malang Banjarmasin, namun tujuan penerbangan tersebut telah diberhentikan
pada November 2014. Berdasarkan hasil kajian, diketahui bahwa reponden tujuan
Balikpapan didominasi oleh usia 41-55 tahun (38,38%) dan oleh usia 25-40 tahun
(26,8%) tujuan Banjarmasin dengan mayoritas pekerjaan adalah Karyawanan
Swasta dengan gaji 3-7 juta per bulan. Maksud perjalanan untuk kedua tujuan di
dominasi oleh perjalan non-bisnis yaitu untuk menunjungi keluarga, rekreasi,
ataupun pulang kampung. Dari analisis Stated Preference antara pesawat dari
Malang dan pesawat dari Surabaya yaitu berdasarkan selisih biaya perjalanan
didapatkan model (UPM – UPS) = 1,831 – 0,00000656(∆X1) untuk tujuan
Balikpapan dan (UPM – UPS) = 2,445 – 0,0000085(∆X1) untuk tujuan Banjarmasin.
Berdasarkan selisih ketepatan jadwal didapatkan model (UPM – UPS) = 2,143 –
0,022(∆X2) untuk tujuan Balikpapan dan (UPM – UPS) = 2,211 – 0,024(∆X2) untuk
tujuan Banjarmasin. Berdasarkan selisih frekuensi perjalan didapatkan model
(UPM – UPS) = 1,577 + 0,072(∆X3) untuk tujuan Balikpapan dan(UPM – UPS) =
2,412 + 0,147(∆X3) untuk tujuan Banjarmasin. Jumlah potensi penumpang akan
semakin naik diatas angka 90 orang per hari pada tujuan Balikpapan dan
Banjarmasin. Jika selisih biaya perjalanan antara pesawat dari Malang dan
pesawat dari Surabaya di bawah angka Rp 200.000, selisih ketepatan jadwal
dibawah 60 menit, dan frekuensi keberangkatan minimal 1 kali per hari dari
Malang.

Kata Kunci : Potensi Penumpang, Pesawat Terbang, Malang-Balikpapan,


Malang-Banjarmasi, Metode Stated Preference.

I. Pendahuluan atau tanpa kendaraan. Salah satu


moda transportasi yang sangat di
Transportasi adalah proses
minati oleh masyarakat untuk
pergerakan atau perpindahan orang
menempuh perjalanan jauh adalah
atau barang dari satu tempat ke
pesawat terbang, karena pesawat
tempat lain. Prosesnya dapat
terbang dapat melewati lautan dan
dilakukan dengan menggunakan
pegunungan tanpa mengalami
sarana angkutan berupa kendaraan
hambatan serta dapat menjangkau
daerah dengan jarak yang jauh Dari penelitian ini diharapkan
dengan waktu yang lebih cepat jika akan diketahui ciri-ciri penumpang
dibadingkan dengan moda yang melakukan perjalanan menuju
transportasi lainya seperti kapal laut kota Balikpapan dan penumpang
dan kereta api. yang melakukan perjalanan menuju
Di Kota Malang hanya Banjarmasin. Kemudian dilanjutkan
terdapat satu Bandar udara yang dengan penelitian mengenai potensi
beroperasi yaitu Bandara Abdul penumpang berdasarkan beberapa
Rachman Saleh. Bandara ini sedang atribut terpilih yang dimaksudkan
dikembangkan menjadi salah satu untuk mendapatkan besar potensi
bandara internasional. Hal ini penumpang pesawat jika
bertujuan untuk meningkatkan keberangkatan pesawat dari Malang
dukungan transportasi pada sektor kembali dibuka .
lain termasuk pariwisata. Mulai awal
2015, bandara ini tercatat mengalami 2. Tinjauan Pustaka
perubahan sejumlah maskapai yang
2.1 Sistem Transportasi Udara
melayani penerbangan domestik.
Perubahan yang dimaksud Sitem tranportasi udara
ialah dihapusnya pelayanan mempunyai peranan yang sangat
penerbangan rute Malang- penting dalam penyediaan jasa
Balikpapan-Banjarmasin yang Pelayanan Transportasi karena lebih
sebelumnya dilayani oleh maskapai cepat, lebih efisien dan lebih
Kalstar Aviation. Maskapai ini nyaman.
berhenti beroperasi dari kota Malang Pada Bandar Udara terdapat
menuju kota tujuan dikarenakan berbagai fasilitas penting yang
menurunnya jumlah penumpang. terbagi menjadi dua yaitu fasilitas
Perlu diketahui jika maskapai ini sisi darat dan udara. Fasilitas sisi
beroperasi di Bandara Abdul darat antara lain adalah terminal
Rachman Saleh Malang sejak 30 Bandar udara, Curb dan Tempat
Januari 2014 dan berhenti beroperasi parkir kendaraan. Fasilitas sisi udara
pada 1 November 2014. Artinya yaitu Runway, Taxiway, Apron dan
maskapai ini mengalami penurunan Air Traffic controller.
jumlah penumpang yang cukup
signifikan hanya dalam kurun waktu 2.2 Pemilihan Moda Transportasi
kurang dari 1 tahun.
Tujuan pemodelan pemilihan
Dalam kajian ini
moda transportasi adalah untuk
dilatarbelakangi oleh penurunan
mengetahui proporsi yang akan
jumlah penumpang Malang-
menggunakan setiap moda
Balikpapan-Banjarmasin, hingga
transportasi (Tamin, 2000: 227).
alasan ditutupnya penerbangan rute
Proses ini dilakukan dengan maksud
tersebut. Pada kajian ini penulis akan
untuk mengkalibrasi model
mengevaluasi potensi penumpang
pemilihan moda pada tahun dasar
pesawat terbang rute Malang-
dengan mengetahui peubah bebas
Balikpapan-Banjarmasin dengan
(atribut) yang mempengaruhi
peralihan moda teknik Stated
pemilihan moda tersebut. Setelah
Preference, sebuah pendekatan
dilakukan proses kalibrasi, model
dengan menyampaikan pernyataan.
dapat digunakan untuk meramalkan
pemilihan moda dengan
menggunakan nilai peubah bebas pilihan yang diramalkan dan rating
(atribut) untuk masa mendatang. yang diberikan responden.

2.3 Metode Stated Preference 3. Metodologi Penelitian


:
Prinsip dasar dari metode
stated preference adalah Mulai
mengumpulkan informasi dari
responden dengan berbagai pilihan Studi Literatur

alternatif atau situasi hipotesa.


Rumusan Masalah
Preferensi responden dapat
dikuantifikasikan dengan cara respon Pengamatan Awal

berdasarkan rating. Yaitu pendekatan Pengumpulan Data


berdasarkan tingkat kesukaannya
(degree of preference) terhadap
Data Karakteristik Umum Responden Data Stated preference
pilihan yang ada dengan • Jumlah Penumpang Pesawat • Atribut biaya perjalanan
• Karakteristik sosial ekonomi • Atribut ketepatan jadwal
menggunakan skala numerik • Karakteristik perjalanan • Atribut frekuensi keberangkatan
tertentu. Misal dua pilihan Pesawat
Malang dan Pesawat Surabaya Pengolahan data analisis karakteristik Analisis Stated
respon dapat diekspresikan dalam sosial-ekonomi dan karakteristik Preference
perjalanan
bentuk pilihan 1-5, dimana :
1 = pasti memilih Pesawat dari
Hasil Pembahasan
Surabaya
2 = mungkin memilih Pesawat Kesimpulan dan saran
dari Surabaya
3 = pilihan berimbang Selesai

4 = mungking memilih Pesawat Gambar 3.1 Diagram alir penelitian


Malang
5= pasti memlih Pesawat 3.1 Analisa Pengolahan Data
Malang
Mulai
Kemudian dari skala ordinal dalam
lima pilihan tersebut Pengumpulan Data

ditransformasikan ke skala interval Karakteristik umum responden Stated Preference

dalam bentuk probabilitas (berkson-  Karakteristik sosial-ekonomi


 Karakteristik perjalanan
 Atribut biaya perjalanan
 Atribut waktu keberangkatan
 Atribut frekuensi
thell Transformation) seperti berikut
: Pengolahan data Karakteristik
sosial-ekonomi dan
Analisis data Stated Preference
untuk menghitung utilitas :
1 = 0,1 ; 2 = 0,3 ; 3 = 0,5 ; 4 = 0,7 ; 5 perjalanan
𝑈𝑝𝑠 − 𝑈𝑝𝑚 = 𝐼𝑛
𝑃𝑝𝑠
1 − 𝑃𝑝𝑚
= 0,9  Potensi Jumlah penumpang
pesawat dari malang
Skala probabilitas tersebut  Model pemilihan moda

Regresi Linier
Konstanta (bo)
ditransformasikan lagi ke dalam Kesimpulan dan Saran
 Koefisien (bn)

skala simetrik (symetrik scale) yang Persamaan Utilitas :


Selesai
nantinya akan menjadi nilai utilitas UPS – UPM =b0 + bn (∆Xn)

yang bersesuaian dengan skala Metode Logit Binomial :


probabilitas tersebut. Proses
transformasi ini menggunakan
persamaan logit binomial. Model
dicari untuk menghasilkan parameter
model dengan meminimalkan jumlah Gambar 3.2 Diagram Alir Analisa Data

kuadrat perbedaan antara rating


3.2 Jumlah Sampel 3.3 Lokasi dan Pelaksanaan
Pada perhitungan Jumlah Survei
sampel menggunakan rumus
Lokasi survei berada pada
populasi tidak diketahui karena rute
bandara internasional Juanda
Malang-Banjarmasin dan Malang-
Surabaya. Orang yang disurvei
Balikpapan sudah tidak beroperasi
adalah penumpang pesawat
lagi pada Bandara Abdul Rachman
Surabaya-Balikpapan dan Surabaya-
Saleh Malang. Sehingga didapatkan
Banjarmasin yang berasal dari
jumlah sampel sebanyak 97
Malang. Survei akan dilaksanakan
responden untuk tujuan Balikpapan
pada hari senin sampai dengan hari
dan Banjarmasin
minggu.

4. Hasil dan Pembahasan


4.1 Karakteristik Sosial-Ekonomi Dan Perjalanan
Tabel 4.1 Karakteristik Penumpang Pesawat Rute Surabaya-Balikpapan dan
Surabaya Banjarmasin
Tujuan Perjalanan
Kriteria Gabungan
Balikpapan Banjarmasin
Responden
Jumlah Terbanyak % Jumlah Terbanyak % Jumlah Terbanyak %
Usia 41- 55 38,38 25- 40 26,8 41- 55 33,67
Jenis
Laki-laki 62,63 Laki-laki 56,7 Laki-laki 59,69
Kelamin
Pendidikan
Sarjana 38,38 Sarjana 45,92 Sarjana 42,13
Terakhir
Jenis
Karyawan/Swasta 40,4 Karyawan/Swasta 38,14 Karyawan/Swasta 39,29
Pekerjaan
Pendapatan
3 juta - 7 juta 45,45 3 juta - 7 juta 55,21 3 juta - 7 juta 50,26
tiap Bulan
Status Sosial Sudah Menikah 61 Sudah Menikah 55 Sudah Menikah 58
Non Bisnis Non Bisnis Non Bisnis
(rekreasi, (rekreasi, (rekreasi,
Maksud
kunjungan 51,52 kunjungan 50,52 kunjungan 51,02
Perjalanan
keluarga, pulang keluarga, pulang keluarga, pulang
kampung, dll) kampung, dll) kampung, dll)
Alasan
Paling Tepat
Memilih 31,31 Paling Cepat 27,84 Paling Cepat 28,57
Waktu
Moda
Frekuensi
Perjalanan 3 - 4 kali 42,42 1 - 2 kali 48,45 3 - 4 kali 41,33
tiap tahun
Jenis
Biaya Sendiri 67,68 Biaya Sendiri 70,41 Biaya Sendiri 69,04
Pembiayaan
Jadwal
Penerbangan Siang Sore Siang
50,44 43,3 37,62
yang Sering (10.00-14.00) (14.00-18.00) (10.00-14.00)
Dilakukan
Persetujuan
Pembukaan Setuju 97,98 Setuju 98,97 Setuju 98,47
Rute Baru
Permintaan
Siang Siang Siang
Jadwal Rute 51,52 41,24 46,43
(10.00-14.00) (10.00-14.00) (10.00-14.00)
Baru
4.2 Hasil Formulasi Model
a. Model Berdasarkan Selisih (UPM – UPS) = 2,211 – 0,024(∆X2)

Biaya Perjalanan Tujuan


Balikpapan dan Banjarmasin
(UPM – UPS) = 1,831 – 0,00000656(∆X1)

Gambar 4.4 Probabilitas Moda Berdasarkan Selisih Ketepatan Jadwal


Antara Pesawat dari Malang dengan Pesawat dari Surabaya
Tujuan Banjarmasin

c. Model Berdasarkan Selisih


Gambar 4.1 Probabilitas Moda Berdasarkan Selisih Biaya Perjalanan
Antara Pesawat dari Malang dengan Pesawat dari Surabaya Tujuan
Balikpapan
Ketepatan Jadwal Tujuan
Balikpapan dan Banjarmasin
(UPM – UPS) = 2,445 – 0,0000085(∆X1)
(UPM – UPS) = 1,577 – 0,072(∆X3)

Gambar 4.2 Probabilitas Moda Berdasarkan Selisih Biaya Perjalanan


Antara Pesawat dari Malang dengan Pesawat dari Surabaya Gambar 4.5 Probabilitas Moda Berdasarkan Selisih Frekuensi Keberangkatan

Tujuan Banjarmasin Antara Pesawat dari Malang dengan Pesawat dari Surabaya
Tujuan Balikpapan

b. Model Berdasarkan Selisih


(UPM – UPS) = 2,412 – 0,147(∆X3)
Ketepatan Jadwal Tujuan
Balikpapan dan Banjarmasin
(UPM – UPS) = 2,143 – 0,022 (∆X2)

Gambar 4.8 Probabilitas Moda Berdasarkan Selisih Frekuensi


Keberangkatan Antara Pesawat dari Malang dengan Pesawat dari Surabaya
Tujuan Banjarmasin

4.3 Potensi Jumlah Penumpang


Berdasarkan dari hasil survei
didapatkan jumlah potensi
penumpang untuk tujuan Balikpapan
Gambar 4.3 Probabilitas Moda Berdasarkan Selisih Ketepatan Jadwal
sebesar 171 orang per hari dan tujuan
Antara Pesawat dari Malang dengan Pesawat dari Surabaya Tujuan
Balikpapan
Banjarmasi sebesar 136 orang per
hari.
4.3.1 Potensi Penumpang Berdasarkan 4.3.3 Potensi Penumpang Berdasarkan
Atribut Selisih Biaya perjalanan Atribut Ketepatan Jadwal perjalanan

4.4 Pembahasan
1. Ciri-ciri penumpang pesawat dari
karakteristik sosial-ekonomi:
4.3.2 Potensi Penumpang Berdasarkan a. Penerbangan tujuan Balikpapan
Didominasi oleh usia
Atribut Ketepatan Jadwal perjalanan
41-55 tahun, pendidikan
terakhir S-1, jenis pekerjaan
Karyawan/Swasta. Hal ini
mengindikasikan bahwa
sebagian besar penumpang
dari Malang yang melakukan
penerbangan ke Balikpapan
ialah karyawan dengan
jabatan yang meningkat.
b. Penerbangan tujuan Banjarmasin
Didominasi oleh usia
25-40 tahun, pendidikan
terakhir S-1, jenis pekerjaan
Karyawan/Swasta. Hal ini
mengindikasikan bahwa
sebagian besar penumpang
dari Malang yang melakukan
penerbangan ke Banjarmasin
ialah karyawan suatu
perusahaan yang sedang
dalam tahap meniti karir ke
jenjang jabatan yang lebih frekuensi keberangkatan
tinggi. dari Malang. Jika pesawat
dari Surabaya 16 kali
c. Ciri-ciri penumpang pesawat dari keberangkatan per hari,
karakteristik perjalanan: maka pesawat dari
Malang 6 kali
a. Maksud perjalanan non-bisnis keberangkatan per hari.
seperti rekreasi, mengunjungi 2. Tujuan Banjarmasin
keluarga penumpang, atau a. Biaya perjalanan pesawat
pulang kampung. Hal ini juga Malang lebih mahal Rp
dipengaruhi oleh pelaksanaan 190.000 dari biaya
survei menjelang Hari Raya perjalanan pesawat
Idul Fitri yang menjadi momen Surabaya.
pulang kampung bagi b. Ketepatan jadwal pesawat
karyawan yang bekerja di Malang lebih lama 57
Malang. menit dari ketepatan
b. Jenis pembiayaan dari biaya jadwal pesawat Surabaya.
responden sendiri c. Frekuensi keberangkatan
c. Para penumpang setuju jika pesawat dari Surabaya 11
rute Malang-Balikpapan dan kali lebih banyak dari
Malang-Banjarmasin dibuka, frekuensi keberangkatan
dan dari Malang. Jika pesawat
d. Para penumpang berharap agar dari Surabaya 12 kali
jadwal yang pasti dibuka keberangkatan per hari,
adalah pada kurun waktu maka pesawat dari
antara pukul 10.00 WIB hingga Malang 1 kali
14.00 WIB keberangkatan per hari.

Jumlah potensi penumpang 5. Penutup


bisa dipastikan mencapai lebih dari
90 orang ketika probabilitas pesawat 5.1 Kesimpulan
dari Malang untuk ketiga atribut Berdasarkan hasil kajian, maka
pada tujuan Balikpapan dan dapat disimpulkan sebagai berikut:
Banjarmasin berada pada persentase 1. Model Pemilihan Moda
70%, dengan ketentuan: dengan Analisis Stated
1. Tujuan Balikpapan Preference
a. Biaya perjalanan pesawat Dari analisis Stated
Malang lebih mahal Rp Preference antara pesawat
150.000 dari biaya dari Malang dan pesawat dari
perjalanan pesawat Surabaya yaitu berdasarkan
Surabaya. selisih biaya perjalanan
b. Ketepatan jadwal pesawat didapatkan model (UPM – UPS)
Malang lebih lama 59 = 1,831 – 0,00000656(∆X1) untuk
menit dari ketepatan tujuan Balikpapan dan (UPM –
jadwal pesawat Surabaya. UPS) = 2,445 – 0,0000085(∆X1)
c. Frekuensi keberangkatan untuk tujuan Banjarmasin.
pesawat dari Surabaya 10 Berdasarkan selisih ketepatan
kali lebih banyak dari jadwal didapatkan model
(UPM – UPS) = 2,143 – 0,022(∆X2) tidak perlu jauh-jauh berangkat
untuk tujuan Balikpapan dan dari Surabaya.
(UPM – UPS) = 2,211 – 0,024(∆X2) 2. Dari jumlah potensi
untuk tujuan Banjarmasin. penumpang yang telah
Berdasarkan selisih frekuensi didapatkan, maka pesawat
perjalan didapatkan model yang dapat dijadikan
(UPM – UPS) = 1,577 + 0,072(∆X3) rekomendasi untuk pelayanan
untuk tujua Balikpapan penerbangan rute Malang-
dan(UPM – UPS) = 2,412 + Balikpapan dan Malang
0,147(∆X3) untuk tujuan Banjarmasin adalah pesawat
Banjarmasin. yang berkapasitas 90-120
tempat duduk. Dengan catatan:
2. Potensi Jumlah Penumpang a. Pada tujuan Balikpapan,
Pesawat Dari Malang selisih biaya perjalanan
Berdasarkan analisis antara pesawat dari Malang
stated preference diperoleh dan pesawat dari Surabaya
potensi jumlah penumpang di bawah angka Rp 150.000,
per hari. Jumlah potensi selisih ketepatan jadwal
penumpang akan semakin dibawah 59 menit, dan
naik diatas angka 90 orang frekuensi keberangkatan
per hari pada tujuan minimal 1 hingga 6 kali
Balikpapan dan Banjarmasin. keberangkatan per hari dari
Jika selisih biaya perjalanan Malang.
antara pesawat dari Malang b. Pada tujuan Banjarmasin,
dan pesawat dari Surabaya di selisih biaya perjalanan
bawah angka Rp 200.000, antara pesawat dari Malang
selisih ketepatan jadwal dan pesawat dari Surabaya
dibawah 60 menit, dan di bawah angka Rp 190.000,
frekuensi keberangkatan selisih ketepatan jadwal
minimal 1 kali per hari dari dibawah 57 menit, dan
Malang. frekuensi keberangkatan
minimal 1 kali
5.2 Rekomendasi keberangkatan per hari dari
Berdasarkan hasil kajian, maka Malang.
dapat direkomendasi hal-hal sebagai 3. Berdasarkan dari jumlah tepat
berikut : duduk yang berkapasitas 90-
1. Kepada pihak maskapai 120. Pesawat yang
penerbangan yang dulu pernah direkomendasikan adalah jenis
melayani penerbangan pesawat pesawat Bombardier CRJ1000.
terbang rute Malang- 5.3 Saran
Balikpapan dan Malang- Berdasarkan hasil kajian, maka
Banjarmasin, sebaiknya rute dapat diberikan saran-saran sebagai
tersebut dibuka kembali karena berikut:
potensi penumpang telah 1. Dalam pelaksanaan survei di
memenuhi syarat, agar lapangan, akan lebih baik jika
masyarakat Malang yang ingin jumlah keberangkatan pesawat
melakukan perjalanan ke tiap hari bisa dimaksimalkan
Balikpapan dan Banjarmasin
untuk mendapatkan data dan Outzar, J.D. and Willumsen, L.G
hasil survei yang lebih akurat. 1997. Modelling transport.
2. Saat melakukan wawancara England: John Willey &
kepada responden sebaiknya Sons. Erlangga. Jaktarta:
diberikan penjelasan yang Penerbit Erlangga.
lebih jelas mengenai isi Putra, Pronoto Dirhan, 1998. Lalu
kuisioner. Hal ini dilakukan lintas dan Landasan Pacu
untuk mengurangi kesalahan Bandar Udara, Universitas
pengisian yang dilakukan oleh Atma Jaya Jogja.
responden. Ardianti, Widya dan Rizqi, Sabrina.
3. Dalam menentukan pilihan 2012. Pemodelan Pemilihan
selisih biaya perjalanan, selisih Moda Antara Kereta Api dan
ketepatan jadwal, dan selisih Bus dengan Menggunakan
frekuensi keberangkatan, Metode Stated Preference
sebaiknya diberikan pilihan Rute Malang-Yogyakarta.
yang lebih banyak agar hasil Skripsi tidak dipublikasikan,
pada nilai probabiltas lebih Malang; Universitas
bervariasi. Brawijaya
4. Kepada pihak pemerintah yang Sugiarto, dkk. 2001. Teknik
berwenang diharapkan Sampling. Jakarta : PT
mendukung dan menfasilitasi Gramedia PustakaUtama.
pembukaan kembali rute Sumardilaga, Makbul Sujudi, dkk.
pesawat terbang Malang- 2003. Studi Karakteristik
Balikpapan dan Malang- Pemilihan Moda antara
Banjarmasin. Angkutan Umum dan
Kendaraan Pribadi di Kota
Daftar Pustaka Surabaya dalam simposium II
FTSPT. Graha 10 November
Adisasmita, R. (2010.a).Analisis ITS. Surabaya
Kebutuhan Supranto, J, MA.1994. Statistik jilid
Transportasi.Makassar:Unive 2 Edisi Kelima, Jakarta.
rsitas Hasanuddin. Tamin, Ofyar Z. 2000. Perencanaan
Satrio, Gilang. 2014. Kajian Potensi dan pemodelan transportasi,
Penumpang Kereta Api Bandung: ITB.
Lintas Madura (Bangkalan- Warpani, S, 1990. Merencanakan
Sumenep pp) dengan Sistem Perangkutan,Penerbit
Menggunakan Metode Stated ITB, Bandung.
Preference. Skripsi tidak
dipublikasikan, Malang;
Universitas Brawijaya
Horonjeff, Robert dan Mckelvey,
Francis X. 1998.
Perencanaan dan
perancanagn Bandar udara ,
Jilid I Edisi Ketiga.
Terjemahan Penerbit
Erlangga.

Anda mungkin juga menyukai