Anda di halaman 1dari 3

Tugas Kelompok

Agenda 3 Kedudukan dan Peran PNS dalam NKRI


Materi Smart ASN dan Manajemen ASN

Angkatan XV
Kelompok 2 / 2
1. Bestarina Zega, S.Komp
2. Aryandi Zebua, S.Pd
3. Asi Nurhayati Siburian, S.Pd.
4. Asni Swasti Gea, S.Pd
5. Beny Indra Natan Nadeak, S.Pd.

Tugas I

Analisis video best practise di RSUD Prof. dr. Margono Soekarjo di Purwokerto, Jawa
Tengah

1. Masalah
 Rendahnya komitmen dokter spesialis untuk datang tepat waktu jam 08.00
(20%)
 Tingginya keluhan pasien kronis (diabetes, hipertensi dan kanker) dengan
jarak tempuh ke RS >60km tentang ketepatan waktu mulai pelayanan dokter
 Masih terpisahnya sistem layanan antrian dengan rekam medik elektronik
 Lamanya waktu tunggu pemeriksaan pasien (>2jam) menyebabkan
penumpukan jumlah pasien di ruang tunggu
 Tingginya komplain pelayanan rawat jalan (18 komplain) merupakan dampak
dari ketidaknyamanan
 Rendahnya citra layanan RS Pemerintah

2. Terobosan / inovasi
Rumah sakit mengembangkan inovasi “jamin dokter datang tepat waktu” melalui
aplikasi Tele Apik (TEyeng ndeLEng Antrian Pendaftaran Ian Poliklinik). Inovasi
tersebut unik dan kreatif karena :
 Sistem antrian terintegrasi dengan rekam medik elektronik
Hal ini merupakan sebuah perwujutan dari Smart ASN dimana, ASN telah
memiliki kecakapan menggunakan media digital (digital skills) untuk
memanfaatkan IT dalam menangani masalah di unit kerjanya. Sehingga
pasien tidak perlu mengantri dua kali yaitu di antrian pendaftaran dan rekam
medik
 Menjamin dokter spesialis tepat waktu memulai pelayanan jam 08.00
Dari segi Management ASN akan sangat terbantu dengan adanya aplikasi
ini. Karna dari pihak pengawasan internal Rumah Sakit, para stake holder
dapat memantau jam kehadiran dokter spesialis di rumah sakit tersebut
melalui gawai mereka dengan membuka aplikasi tersebut
 Antrean realtime berbasis android dan website
Disini sangat jelas terlihat bahwa penerapan Smart ASN sangat besar
manfaatnya. Melalui pengusaan dan penggunaan IT yang tepat, para ASN
mampu menciptakan terobosan berupa penciptaan sebuah aplikasi
pendaftaran dan rekam medik secara online. Sehingga dampaknya para
pasien tidak perlu lagi mengantri di ruang tunggu. Tapi cukup dengan
menunggu di kantin, sambal memantau no antrian dari gawai mereka
masing-masing. Jika no antrian mereka sudah dekat, baru mereka bisa
datang ke ruang tunggu poli. Sehingga tidak terjadi tumpukan antrian pasien
di ruang tunggu poli rumah sakit
 Aplikasi dapat diakses dengan mudah dimanapun

Inovasi tersebut memberikan dampak :


 Komitmen dokter spesialis datang tepat waktu pukul 08.00 (20% menjadi
88.98%)
 Pasien dapat memantau antrean secara realtime, sehingga mengurangi
waktu tunggu (>2jam menjadi 15 – 30 menit)
 Komplain pasien menurun (18 komplain menjadi 3 komplain)
 Kepuasan pasien meningkat (76% menjadi 85.27%)
 Citra rumah sakit meningkat (pasien meningkat 20.59% dan pendapatan
meningkat 16.64%)

Rumah sakit yang melakukan replikasi Tele Apik antara lain:

 RSUD Waled Cirebon


 RSUD Respira Jogjakarta
 RSUD Mohsani Karimunjawa
 RSUD Langsa Aceh
 RSUP DR. Cipto Mangunkusumo Jakarta
 RSUD Jend. A. Yani Kota Metro Lampung
 RSUD Pasar Rebo Jakarta
 RSUD Karanganyar
 RSUD Dr. Soehardi Sragen
 RSUD Tjitrowardojo Purworejo
 RSUD Cideres Majalengka
 RSUD Advent Bandung

Hal yang bisa diadopsi dan diadaptasi dari inovasi tersebut :

 Melakukan perubahan sedikit demi sedikit / action dari setiap permasalahan atau
keluhan yang ada dalam memberikan pelayanan publik
 Dalam hal belajar mengajar, guru harus lebih inovatif dalam menyajikan materi
misalnya membuat media pembelajaran yg menarik, membuat alat peraga,
melakukan penelitian di luar kelas dll
Tugas II

Analisis video bad practise di salah satu kantor layanan publik

1. Masalah
 Adanya gratifikasi yang dilakukan di beberapa unit layanan masyarakat, hal
ini seperti sudah menjadi hal yang biasa. Dalam video tersebut ada
masyarakat yang melihat kejadian itu namun seperti memakluminya saja
 Tidak disiplinnya pegawai datang ke kantor. Hal ini sangat disesalkan
terhadap pelayanan yang diberikan, karena masyarakat sudah sangat lama
menunggu mengurus keperluannya
 Saat warga menyampaikan keperluannya, pegawai malah mengalihkan
warga ke beberapa pegawai yang lain yang pada akhirnya pegawai yang
dituju tidak ada di tempat kerjanya. Hal ini sungguh sangat mengecewakan
warga, pulang tanpa hasil

2. Penyebab masalah
 Moral yang lemah karena tidak menolak tegas perbuatan yang tidak terpuji
tersebut. Sebagai ASN seharusnya melaksanakan tugasnya dengan jujur
dan bertanggung jawab
 Kurangnya kesadaran pegawai tentang tugas dan tanggung jawabnya.
Sebagai ASN hendaknya datang tepat waktu ke tempat kerja. Jangan
sampai warga menunggu terlalu lama
 Kurangnya kepedulian terhadap warga yang membutuhkan bantuan.
Sebagai seorang ASN seharusnya melayani warga dengan sepenuh hati.
Hal ini berjaitan juga dengan kode etik ASN, salah satunya yaitu melayani
dengan sikap hormat, sopan, dan tanpa tekanan

3. Gagasan kreatif
 Membuat daftar hadir online, seperti finger print, face recognition, dll
 Dinas terkait melakukan pemantauan dan teguran
 Memberikan pelatihan tentang manajemen ASN

Kesimpulan

Menurut pendapat kelompok kami, sebagai seorang ASN hendaknya memahami fungsi
dan nilai dasarnya sebagai ASN agar tercipta ASN yang profesional dan berkualitas

Anda mungkin juga menyukai