Anda di halaman 1dari 9

Riwayat perawatan periodontal yang lalu:

Jaringan periodontal merupakan jaringan penopang gigi yang tersusun atas

4 komponen yaitu: gingiva, sementum, ligamen periodontal, dan tulang alveolar.

Penyakit periodontal yang paling sering ditemui adalah gingivitis dan

periodontitis. Gingivitis merupakan kondisi inflamasi patologis apabila kerusakan

baru mencapai jaringan gingiva, sedangkan periodontitis merupakan kondisi

patologis apabila kerusakan sudah mencapat ke tulang alveolar dan menyebabkan

kerusakan dan perubahan patologis yang lebih kompleks.1

Untuk mengatasi kondisi di atas maka diperlukan perawatan periodontal

dengan tujuan untuk memperbaiki kondisi jaringan periodontal agar kembali

sehat, memperbaiki fungsi, dan mencegah rekurensi. Terdapat bermacam-maca

jenis perawatan periodontal yang bisa dilakukan sesuai dengan indikasi kasus

yang harus ditangani.1

Namun, kunci utama keberhasilan perawatan periodontal adalah

tergantung pada proses healing yang terjadi setelahnya. Dasar proses healing

pada semua tindakan perawatan periodontal adalah sama. Mekanisme yang terjadi

antara lain: penghilangan jaringan nekrotik dan penggantian kembali jaringan

yang rusak dengan jaringan baru dengan adanya regenerasi, repair dan

pembentukan new attachment. Dalam proses healing inilah terdapat perbedaan

timing disebabkan besaran luka yang ditimbulkan juga berbeda.1

Sehingga sangat diperlukan adanya informasi riwayat perawatan

periodontal yang dilakukan sebelumnya agar dapat menetapkan kapan rencana


perawatan selanjutnya akan kita lakukan kepada pasien dengan cara mengajukan

beberapa contoh pertanyaan kepada pasien sebagai berikut:

1. Apakah anda pernah mendapatkan perawatan periodontal (sebutkan nama

atau ciri-ciri penyakit periodontal kepada pasien) sebelumnya? Pernah/tidak

Jika pertanyaan nomor 1 pernah, maka dapat melanjutkan pertanyaan selanjutnya.

2. Jenis perawatan periodontal (sebutkan nama atau ciri-ciri penyakit

periodontal kepada pasien) apa yang anda terima?

3. Kapan perawatan periodontal (sebutkan nama atau ciri-ciri penyakit

periodontal kepada pasien) tersebut dilakukan?

4. Dimana anda menerima perawatan periodontal (sebutkan nama atau ciri-ciri

penyakit periodontal kepada pasien) tersebut?

5. Siapa yang melakukan perawatan periodontal (sebutkan nama atau ciri-ciri

penyakit periodontal kepada pasien) kepada anda? Apakah beliau adalah

seorang dokter gigi? bila bukan dokter gigi, boleh anda sebutkan?

6. Seberapa sering anda menerima perawatan periodontal (sebutkan nama atau

ciri-ciri penyakit periodontal kepada pasien) akhir-akhir ini? mohon sebutkan

frekuensinya baik dalam hitungan minggu, bulan, atau tahun?

Pemeliharaan Oral Hygiene

Pemeliharaan oral hygiene merupakan upaya melaksanakan kebersihan

rongga mulut, lidah dari semua kotoran/sisa makanan yang dapat dilakukan secara

mandiri/individu maupun dibantu oleh profesional. Pemeliharaan oral hygiene

dapat dilakukan dengan mengeliminasi plaque microbial sebagai tindakan


preventif agar tidak terjadi akumulasi plaque pada permukaan gigi dan

sekitarnya.2

Tujuan:2

1. Mencegah terbentuknya kalkulus

2. Mencegah inflamasi gingiva

3. Mempertahankan kesehatan rongga mulut

Terdapat dua metode yang dapat dilakukan untuk menjaga oral hygiene dengan

melakukan kontrol plaque:2

1. Secara Mekanis2

Dilakukan Individi secara Mandiri:

a. Alat untuk melakukan kontrol plaque: sikat gigi, pembersih

interdental (dental floss, tusuk gigi, kasa, brush)

b. Kriteria sikat gigi yang ideal menurut ADA:

a) Kepala sikat gigi: Panjang 1-1,25 inch, bulu sikat terdiri atas 2-4

baris, lebar 5/16 inc – 3/8 inc, sebaris bulu sikat terdapat 5-12

jumbai, terdapat 80-86 helai bulu per-jumbai

b) Kekerasan Bulu Sikat : Soft, Medium, Hard, dan Extra hard

c) Desain dan Ukuran : Ukuran (besar, sedang, dan kecil), desain

lateral (convex, concave, flat, dan scalloped.)


c. Metode sikat gigi: horizontal

(contoh: maju-mundur), vibratory

(contoh: metode bass, charter, dan

stillman), vertical (contoh: rolling

stroke, modifikasi bass), dan

Rotary (membentuk lingkaran)

d. Frekuensi Sikat Gigi

Sikat gigi sebaiknya dilakukan minimal dua kali sehari, pagi setelah

sarapan dan malam sebelum tidur, dengan ukuran, desain, kekerasan

bulu sikat, dan metode yang tepat.

Dibantu oleh Profesional :

scaling dan root planing

2. Secara Kimiawi2

Tindakan kontrol plaque secara kimiawi biasanya dilakukan dengan

penggunaan cairan pencuci mulut atau mouth wash. Hal ini akan menjadi lebih

praktis untuk dilakukan. Tetapi, sebetulnya tindakan kontrol plaque secara

kimiawi tidak selalu dianjurkan dilakukan untuk menggantikan control plaque


secara mekanis, namun cukup efektif untuk mengontrol inflamasi gingiva,

mencegah, atau mengurangi progres penyakit periodontal. Tindakan ini juga

sangat efektif pada terapi fase 1 pada pasien dengan rekurensi, susah control plak,

dan pasca bedah periodontal).

Menurut ada dua agent kontrol plaque kimiawi yang direkomendasikan,

yaitu: chlorhexidine digluconate mouth wash dan essential oil mouth rinse yang

dianjurkan digunakan 2 kali sehari.

Kriteria manfaat mouth wash ideal:

1. Hanya mengiliminasi mikroorganisme pathogen

2. Mencegah resistensi bakteri

3. Digunakan dengan konsentrasi yang amat untuk jaringan mulut

4. Dapat mengurangi inflamasi dan gingivitis secara signifikan

5. Tidak menghasilkan stain dan tidak memiliki rasa yang menganggu

6. Mudah dipakai

7. Harga terjangkau

Untuk membantu dokter gigi dalam memperbaiki cara pasien menjaga oral

hygiene dalam rangka menunjang perawatan periodontal yang akan dilakukan,

maka dokter gigi perlu mengajukan beberapa pertanyaan kepada pasien, antara

lain:

1. Apakah anda melakukan sikat gigi untuk membersihkan gigi?

2. Berapa kali anda melakukan sikat gigi dalam sehari?

3. Kapan anda melakukan sikat gigi?


4. Apakah anda melakukan sikat gigi secara dengan rutin dan pada waktu

yang konsisten? Jelaskan

5. Jenis sikat gigi apa yang ada pakai?

6. Bagaimana ukuran kepala sikat gigi anda?

7. Bagaimana kekerasan bulu sikat gigi anda?

8. Apakah sikat gigi anda nyaman dipegang saat menyikat gigi? Bagaimana

bentuk sikat gigi anda secara keseluruhan?

9. Apakah anda menggunakan pasta gigi? merek apa yang anda gunakan?

10. Seberapa banyak pasta gigi yang anda pakai dalam satu kali menyikat

gigi?

11. Bagaimana Gerakan sikat gigi saat anda menyikat gigi?

12. Apakah anda menggunakan alat bantu lain untuk membersihkan gigi dan

mulut selain sikat gigi? alat apakah itu? Bagaimana anda menggunakanya?

Riwayat Medis Umum2,3

Pada perawatan periodontal, kita tidak hanya harus menggali riwayat medis

dental atau periodontal saja. Kita juga perlu untuk mengumpulkan informasi

terkait riwayat medis umum pasien. Hal ini dikarenakan antara kondisi kesehatan

umum, pengaruh obat-obatan, atau kondisi kelaian sistemik pada seorang individu

dapat saling memberikan pengaruh terhadap/dari penyakit periodontal.

Contoh kondisi sistemik yang dapat menjadi penyebab penyakit periodontal:

1. AIDS : Acute Necrotizing Gingivitis


2. Skin disease, lichen planus, pemphigus dan cicatriacil pemphigoid :

Descuamative Gingival Disease

3. Manifestasi penyakit sistemik di gingiva: Gingivitis associated systemic

diseases

4. Hormonal : Gingivitis associated with pregnancy

5. Obat-obatan (calcium channel blocking drugs, phenytoin, cyclosporine) :

Drug-induced gingival enlargement

6. Herpes tipe I : Herpetic gingivostomatitis

7. Kelainan darah (neutropenia, leukemia, dan kelaian genetik) dan sistemik

(diabetes melitus) : Periodontitis manifestasi penyakit sistemik

8. Autosomal gene effect: Juvenille periodontitis.

9. Immunocompromised ex:HIV : Acute Necrotizing Periodontitis

Selain itu penyakit periodontal juga dapat menjadi asosiasi bagi penyakit

sistemik lain antara lain seperti gambar di bawah ini:3


Dengan memperhatikan hubungan yang dapat terjadi antara penyakit periodontal

dan riwayat medis individu secara umum, maka perlu dilakukan penggalian

informasi lebih lengkap tentang riwayat medis umum dari seorang individu yang

sedang dalam perencanaan perawatan periodontal. Adapun beberapa pertanyaan

yang dapat diajukan antara lain:

1. Apakah anda memiliki penyakit lain selain yang ada keluhkan pada rongga

mulut anda?

2. Apakah anda pernah atau sedang dalam perawatan atau sedang

mengkonsumsi obat-obatan untuk menanggulangi penyakit yang anda

derita?

3. Kapan terakhir kali anda mendapat perawatan atau mengkonsumsi obat-

obatan tersebut?
4. Apa jenis perawatan, nama obat, serta fungsi perawatan dan obat yang

anda terima/konsumsi?

5. Apakah perawatan dan penggunaan obat tersebut masih berlanjut hingga

sekarang?

6. Siapa yang melakukan perawatan dan pengobatan kepada anda? Apabila

bukan dokter mohon disebutkan

Referensi

1. Mardiyantoro F. Penyembuhan Luka Rongga Mulut. Malang: UB


Press;2018. p57-65
2. Reddy, S. Essentials of Clinical Periodontology and Periodontics. 3rd Ed.
Jaypee: New Delhi; 2011. p. 37-40
3. Bui FQ et al. Association between periodontal pathogens and systemic
disease: Review Articke. Elsavier Biomedic Journal. 42 (2019) 27-35

Anda mungkin juga menyukai