Anda di halaman 1dari 1

1

BAB I

PENDAHULUAN

Kelainan kongenital merupakan manifestasi penyimpangan pertumbuhan


dan pembentukan organ tubuh. Penyebab kelainan kongenital tidak diketahui
dengan pasti, tetapi dapat diduga karena penyimpangan kromosom, pengaruh
hormonal, lingkungan-endometrium yang kurang subur, kelainan metabolisme,
pengaruh obat teratogenik, dan infeksi khususnya infeksi virus.1
Insidens malformasi kongenital pada daerah genitalia wanita adalah
sebanyak 0,5% pada seluruh populasi wanita. Kelainan-kelainan kongenital ini
antara lain adalah Agenesis Mullerian, Uterus Didelfis, Uterus Bicornus, Uterus
Unicornus, Aplasia servikal, Kelainan Septum Vagina dan kelainan pada himen.2
Vagina merupakan suatu saluran muskulo membranosa yang
menghubungkan vulva dan uterus. Vagina terletak di antara vesika urinaria dan
rektum. Fungsi vagina terutama untuk melakukan hubungan seksual, jalan untuk
janin pada saat lahir atau partus, saluran ekskresi cairan terutama darah haid,
disamping diperlukan oleh para dokter terutama dokter kebidanan dan penyakit
kandungan untuk mengetahui alat genitalia interna dengan periksa dalam.3,4
Kelainan kongenital atau bawaan yang berupa tidak adanya sama sekali
vagina atau sebagian (agenesis vagina) tentu akan menimbulkan masalah bagi
penderita dari salah satu dari tiga hal tersebut di atas, terutama memberikan
keluhan tidak dapat melakukan hubungan seksual dan jalan keluar darah haid.3,4
Penegakan diagnosis perlu diragukan dengan cermat. Perlu dilakukan
anamnesa yang cermat dengan menanyakan keluhan yang diderita, riwayat
penyakit, pemakaian obat tertentu, aktifitas fisik, riwayat keluarga (genetik).
Setelah itu dilakukan pemeriksaan fisik yang cermat, kemudian dilanjutkan
dengan pemeriksaan penunjang radiologis dan hormonal sesuai kebutuhan.5

Anda mungkin juga menyukai