Menurut national institute of health, USA kesulitan belajar adalah hambatan/gangguan belajar
pada anak dan remaaj yang ditandai oleh adanya kesenjangan yang signifikan antara
intelegensia dan kemampuan akademik yang seharusnya dicapai lebih lanjut dijelaskan bahwa
kesulitan belajar disebabkan oleh gangguan di dalam sistem saraf pusat otak (gangguan
neurobiologis) yang dapat menyebabkan gangguan perkembangan, seperti perkembangan
membaca, menulis, pemahaman dan berhitung.
Menurut Hammill (1981) kesulitan belajar adalah beragam bentuk kesulitan yang nyata dalam
aktivitas mendengarkan, bercakapcakap, membaca, menulis, menalar, dan/atau dalam
berhitung. Gangguan tersebut berupa gangguan intrinsik yang diduga karena adanya disfungsi
sistem saraf pusat. Kesulitan belajar bisa terjadi bersamaan dengan gangguan lain (misalnya
gangguan sensoris, hambatan sosial, dan emosional) dan pengaruh lingkungan (misalnya
perbedaan budaya atau proses pembelajaran yang tidak sesuai). Gangguan-gangguan eksternal
tersebut tidak menjadi faktor penyebab kondisi kesulitan belajar, walaupun menjadi faktor
yang memperburuk kondisi kesulitan belajar yang sudah ada.
Dyslexia
berasal dari kata yunani (Greek), “dys” berartikesulitan, “lexis” berarti kata-kata. Disleksia
merupakan kesulitan belajar yang primer berkaitan dengan masalah bahasa tulisanseperti
membaca, menulis, mengeja, dan pada beberapa kasuskesulitan dengan angka, karena adanya
kelainan neurologis yangkompleks -kelainan struktur dan fungsi otak. (Abigail
Masrhall,2004).Dapat pula merupakan kelainan bawaan (constitutional inorigin), keturunan
(genetic). Bila salah satu dari kembar identik mengalami disleksia, maka 85 hingga 100 persen
kemungkinananak kembar yang lain mengalami disleksia pula. Bila salah satuorang tua
mengalami disleksia, sekitar 25-50% dari anaknya dapatmengalami disleksia pula.Secara garis
besar Disleksia adalah kondisi ketika perbedaankerja otak yang membuat seorang individu
dengan disleksia memproses informasi yang diterima dari otak dengan cara yang berbeda.
Akibatnya, orang dengan disleksia mengalami kesulitanmemproses informasi.
Aphasia
Aphasia secara umum berkaitan dengan disorder of brain, injury of the brain. Aphasia
adalah suatu gangguan dalam berkomunikasi atau pemahaman ucapan-ucapan bahasa
yang disebabkan karena kerusakan pada otak.
Aphasia dapat diderita oleh anak dan orang dewasa. Istilah developmental aphasia secara
luas digunakan kepada anak-anak walaupun sudah lama sekali berkaitan dengan masalah
neurorogikal damage. Aphasia children sering diawali dengan menggunakan kata pada usia
2 th atau lebih dan kalimat pada usia 4 th. Geschwind (1968) menemukan perbedaan yang
berarti dalam ukuran auditory cortex lapisan luar otak) pada penderita aphasic antara
hemisphere kiri dan kanan. Akan tetapi bukti yang jelas tentang persyarafan mana yang
mengalami gangguan, fakta itu sulit untuk diperoleh.
Disgrafia
adalah kesulitan khusus dimana anak-anak tidak bisa menuliskan atau mengekspresikan
pikirannya kedalam bentuk tulisan, karena mereka tidak bisa menyuruh atau menyusun kata
dengan baik dan mengkoordinasikan motorik halusnya (tangan) untuk menulis. Pada anak-anak,
umumnya kesulitan ini terjadi pada saat anak mulai belajar menulis. Kesulitan ini tidak
tergantung kemampuan lainnya. Seseorang bisa sangat fasih dalam berbicara dan keterampilan
motorik lainnya, tapi mempunyai kesulitan menulis. Kesulitan dalam menulis biasanya menjadi
problem utama dalam rangkaian gangguan belajar, terutama pada anak yang berada di tingkat
SD.
Kesulitan dalam menulis seringkali juga disalahpersepsikan sebagai kebodohan oleh orang tua
dan guru. Akibatnya, anak yang bersangkutan frustrasi karena pada dasarnya ia ingin sekali
mengekspresikan dan mentransfer pikiran dan pengetahuan yang sudah didapat ke dalam
bentuk tulisan. Hanya saja ia memiliki hambatan. Sebagai langkah awal dalam menghadapinya,
orang tua harus paham bahwa disgrafia bukan disebabkan tingkat intelegensi yang rendah,
kemalasan, asal-asalan menulis, dan tidak mau belajar.
DISKALKULIA
Tidak ada satu definisi yang spesifik diterima secara luas tentang diskalkulia, namun beberapa
ahli mendefinisikan Diskalkulia sebagai berikut:
Kosc (1974) mendefinisikan diskalkulia sebagai gangguan struktural kemampuan matematika
yang berawal pada kelainan bawaan pada bagian otak . Menurut Learner (1988), diskalkulia
adalah kesulitan belajar matematika. Diskalkulia adalah ketidak mampuan belajar spesifik yang
mempengaruhi kemampuan anak untuk memperoleh keterampilan aritmatika.