Anda di halaman 1dari 132

FALSAFAH IDEOLOGI

I S L A tv1

Dokumentasi Kesusasterai'i'n
H.B. JASSIN
Siwalan 3 •- Djakarta

PENERs,r "widjaya" DJAKARTA

1 9 5 0
.,Bagi orang jang mentjintai kebenaran,..
karena semata-mata kebenaran ; dan
senantiasa berusaha mentjarinja.
,,,
Baginjalah ku .tulis buku ini .......
Pengarang

Kapa? ,,Kot,a Baru" 17 Agustus.1950 ·


(DaZum · peliij'aran ketanah sutjij.
PENDAHULUAN
Sedjak Indonesia Merdeka timbullah minatjang sebesar-
besarnja dari golongan jang mendapat didi,kan pada
sekola!1~sekolah Barat hendak mentjari tempat tegak dan
pendirian hidu.p jang teguh. M4reka tidak mau lagi, men-
djadi Pak Turut kepada Barat, semata-mata karena .
Baratnja. Mareka bergiat mentjari, mentjari, sampai dapat
hendaknja dimana akan tegak ,,Manusia Ind.on,:sia Baru".
Saja sendiri sebagai. seorang jang dididik dari 1':etjil dalam
8Uasana surau, sedjak berpindah ke Djakarta, senantiasa.
dihuojani pertanjaan-pertanjaan jang pelit dar. sulit ber-
kenaan dengan Islam dan pandangan hidup agama Islam,
terhadap soal-soal jang bersimpang siur didunia pada
masa ini. Adakah kesanggupan Islam menurutlrnn langkah
d.'J.nia kedepan, mentjari jang lebih sempt1rna. Atau
adakah dia akan mendjadi suatu barang bek;_, jang tak
dapat dibawa lagi.
Pada tanggal 5 sampai 7 Agustus 1950 terdjadilah
.Konperensi, Lembaga Kebudajaan Indonesia, j~mg saja
sendiri dii:ninta mendjadi pendebat bagi preadp;s-pre-
adpis jang dikemukakan uleh ahli-ahli Kebudajaan jang
tjakap. Disana saja njatakan bagaimana pandangan Islam
terhu.:lap kebudajaan, bahkan terhadap kepada beberapa
soal-soal hidup. R 1panja keterangan-keterangan jang saja
1

berikan i.tu, adalal! menarik perhaUan beberapa kalangan.


sampai kaum-kaum sosialis dan kominis sekalipun.
Beberapa pertukaran fikiran ka:ni dengan sdr. Prof.
· Mr. Sunari,o Kolopaking, Mr. St. Takdir Alisjahbana, sdr.
Su.mardjo, memberi kesan kopada mareka bahwa clalam
kalangan kaum jang berdjuang dalam Islam pada masa.
sekarang ini ada timbul ::i.liran-aliran berpikir tjara ilmu
pengetahuan. Meskipun ;;mja insaf baJ;iwasanja ilmu-
pengetahuan saja sangatlah kurang.
Konperensi itu meniri.ggalkan kesan dan kenang-kenang-
an jang amat besar dalam hati saja, pun djuga dalam hati
teman-teman, jang meskipun tidak sama tjara meman-
. dang, tetapi tempat tegak ada lah satu.

·3
Melihat perhatian teman2 akan soal 2 jang turut saja. hi-
tjarakan itu, maka timbullah hasrat saja hendak menjusun
satu pandangan ,tentang Islam, terhadap soal-soal dll.nia
sekarang ini. Saja beri nama ,,Fal8afah ldeologi Jsl!am".
Tentu sadja. susunan pikiran ini adala.h sesudah saja
batja pula buku-buku dan pikiran-pikfran pemuka-pemnka
· Islam jang Iain. Sebagai Sjech Mustafa Abdur Razik,
pekas Rector Al-Azhar University, pr. Ahmad Amin ahli
sedjarah Kebudajaan Islam, Dr. Madkou:c dan l?in-1ain.
Demikian djuga Dr. A. Rahman Azzam Pasja, Sajid Gut-
hub dan beberapa pengarang lain. Dan semuanja itu saja
gunakan sebagai 1alat UI).tuk menje.Ji.diki Kur'an dan Ha.dist,,
jang sebenar-benarnja mendjadi pedoman dari.. 1>ikira11
saja.
Saja tulis buku ini, dan sajapun insaf akan kekurangan••
nja; ,,Dimana gading jang tiada retak". Tetapi saja sudi
menerima bandingan. Karena ,,pikiran merde.ka sudi
menghargai kemerdekaan orang lain".
Maka tidaklah buku ini saja tulis untuk satu golongan
dan tidak untuk mempertahankan suatu pendirian politik.
Sebab pendirian politik dapat berobah karen2, perobaha..'1
waktu dan tempat, tetapi kebenaran tidak dapat diikat
ol1eh waktu dan tempat.
Buat orang-orang 'jang masih mengaku bahwa ada
kekuasaan tertinggi, jang mengatur iil.am ini dan ada
manusia utama dan pilihan untuk menjampaikan kehen-
daknja kepada isi alam, walaupun apa partai ja.ng di
masukinja; buat mereka itulah terutama buku ini saja
tulis. Dan djuga buat orang jang masih ragu, apakah me-
mang ada kekuasaan tertinggi itu, dan adakah mnnusia
utama. itu. Buat marekapun saja hidangkan buku ini
moga-moga dapat mendjadi koreksi baginja menetapka11
pendirian hidnp.
Itulah niat jang terkandung dalam hatiku dikala menu•
lis. Moga-moga bertemulah apa jang saja tjita-tjita deugan
taufik Ilahi. Dengan begitu sajapun mer~sa berbah,!'!.gia,
sebab saja telah melaksanakan kewadjiba:n saja sekedn.r
-;.enaga jang ada pada sa,ja.
Pengarang.

4
1

AGAMA DAN NEGARA.

Mengenai kehidupan diri sendiri. Supaja seseorang men-


tjapai kema'muran, djangan kehidupan itu katjau, maka
tidaklah ora:1g mau berbelandja lebih dari pada penghasilan
jang masuk. Uang keluar dengan uang masuk, pe:t1belan-
djaan rumah tangga, haruslah seimbang. Djika penghasilan
ketjil dan belandja besar, tentulah bankrut. Tentu akan
baujak hutang tiada terbajar. Achirnja akan dibeslag
orang kekajaan jang telah ada. Bahkan sebaik-baiknja
sedikit mengambil dari luar, dan banjak penghasilan.
Hula.h jang bernama laca, oar. itulall kekajaan.
Mengenai masjarakat bernegara, pun boleh diserupakan
dengan kehidupan diri sendiri. Socrates pernah mengata-
kan bahwa dirf Uu adalah laksana n1egara1 dan ncgara ada-
lah diri. Bankan beliau berkata lebih besar dari itu;
,,Negara -itu ialah diri,. dan diri itu ialah Neg,ara 11 •
Suatu negara jang importnja (barang rnasuknja) lebih
besar daripada exportnja (barang keluarnja), pun akan
djatuh bankrut. Harga uangnja akan djatuh meluntjur
kebawah. Sebab perbelahdjaannja lebh besar daripada
penghasilann Ja. Hilanglah krimakmuran dan hiduplah rak-
jatnja dalarn kegeHsahan.
Kalau demikian halnja berkenaan dengan diri dan
negara, tentu lebih-lebih lagi harus mendjadi perhatian
kita tentang keka.faan djiwu, pervd:irian hiditp, kebudajaan,
pertahanan batin, jang ada pada diri dan negara. Diri
dan negara akan djatuh bankrut, kalau sekiranja djiwanja
sendiri miskin, lalu menjandarkan keka.jaan djiwa kepada
diri atau Iiegara lain. Lupa bahwa dalam diri dan negara-
nja ada kekajaan terpendam, jang dapat dikeluarkannja,

5
, tetapi dilalaikannja, karena matanja ditjolok oieh baring
import dari luar negeri.
Teris.ti:mewa sehabis per,erangan dunia ini, sEbagai
djuga tiap 2 habis perang, kita melihat kegeli.sahan ja,1g
memuntjak. Kita melihat perasaan jang tiada puas, per-
kara-perkara jang tidak beres. Baik berkenaan dengan
politik, ekonomi, sosial, djalan pemerintahan, administrasi,
birokrasi. Kita melihat kedjatuhan achlak, kerusakan
budi, kedjahatan jang memuntjak, ketjurangan jang di
kerdjr.kan dengan tirlak malu-malu.
Kita ingin membangun. Tetapi jang kelihatan dimana-
mana hanja keruntuhan. Kehormatan dan keruntuhan.
Lalu mendjalarlah fikiran, hendak mentjari djalan lepas
dari krisis itu. Lebih-lebih lagi kalau sekiranja hal-ihwal
itu kita sangka hanja jang terpandang dimata kita sadja.
Hanja kedjadian ditanah-air kita. Kita tidak tahu bahwa
seluruh duniapun demikian adanja. Lalu kita melibat
keluar diri, menengok ketempat lain. Maka terkiladah
tjahaja berlian; kita tidak hendak memeriksa lebih dahulu,
berliankah itu atau katja. Sebab katja itupun mulanja
kelihatan berkilat djuga tjahajanja. Dengan tidak meme-
riksa kekajaan jang ada pada kita, kitapun hendak me-
ngambil barang luar t8!di, untuk memperbaiki keadaan diri
dan masjaraka,t kita sendiri.
Kita min:ta nafas keluar dari badan kita. Itulah alanmt
kemiskinan. Lanfaran berhutang keluar diri, kemiskkan
tentu akan bertambah. Bukan mendjadi kurang.
Dalam usaha hendak memperbaiki kcadaan ki.ta, kita
tidak melihat kedalam lebih dahulu, kepada kekajaan kita.
Kita menengok keluar. ·
Europa Barat dan Amerika. Itulah negara-negara jang
madju. Mare\rn rnadju lantaran pemerint.ahan demokrasi
dan s,µsunan masjarakatnja. Sebab itu kit~ berpendapat,
supaja kita madju pula turutkanlah Europa dan Amerika.
Se,bahagian kita berkata pula, sistem hidup Europa
Barat dan Amerika jang k~pitalistis sekarang telah koiof.
Jang modern, ja.ng dapat mendjamin ,,keadilan sosial''
tid2.klah menin: kesana lagi. Tetapi ti.rulah Rusia dengan
s1Etem ke;imin isrnenja, a-tau tirulah Tiongkok dr:mgan sistem
,,demohtasi-barun ja".
Kad.ang-kadarig tidaklah disesalkan. Sebab kcmiskinan
djiwu sudah sampai kepada derdjat jang dibawah sekali.
Sehingga ~egala jang terkilat putih. sudah dirnngka ga-
ding. Padahal dalam perbendaharaan djiwa scndiri . ada
emas, emas urai jang ternembunji. Inilah pangkal kerun-
tuhan ,,ekonomi djiwa". Karena tidak mempunjai expo.rt,
tentu c1ilulur, ditelan oleh import orang lain.
Bahkan ada jang lebih buruk dari itu. Ada dianfara kita
jang tidak keberatan melemparkan djanh-djauh kekajaan
asli sendiri, memandang djidjik dan djemu, karena dipe-
sona barang luar. Dia tidak pertjaja kepada kekuatan jang
ada pada dirinja. Seakan-akan ti.dak mernpunjai dasar fi-
kiran.jang telah tumbuh. Jang telah membentuk kita men-
djadi bangsa. Jang walau bagaimana sukar jang meng-
hambat, kita telah dapat melaluinja, tersebab kekajaaii.
Hu. Terpedaja oleh nama-nama baru jang elok bunjinja,
belum tentu elolc isinja. Terpedaja oleh ,,isme-isme" dalam
bahasa asing.
14 abad lamanja sudah, nab1 Muhammad dibangkitkan,
membawa adjaran agama Islam. Tidak ada sedjarah jang
dapat memungkiri, bahwa 1antaran rnemeluk agama itu,
beberapa bangsa telah bangun dan telah dapat mengatur
dirinja sendiri. Beberapa kerad,iaan, negara dan kedau-
latan telah berdiri. Dan telah pernah turut membantu
kemadjuan dunia dengan peradahan dan kebudajaan jang
tahan udji.
5 abad jang telah Ialu, menurunlah agama itu ketanah
air kita ini. Tidak ada pula tarich jang dapat memungkiri,
bahwa agama itu telah berurat kedalam bumi masjarakat
k ifa. Walaupun sebelum berapa lama masuknja kemari,
1

pendjadjahan Barat telah datang. Sedjak Portugis jang


meruntuhkan keradjaah Islam Malaka, sampai kepada
Beianda jang mendjadjah Indonesia 350 tahun, senantiasa
berusaha henrlak menumbangkan kaju jang .telah tumbuh
itu dengan serba-serbi kekuatan; ·politik, ekonomi, kebu-
dajaan, pendidikkan, penjiaran Keristen, kekangan djiwa,

7
pembuangan dan peperangan; namun tidak djuga sedjarah
dapat memun:gkiri., bahwa kerugian mareka lebih besar
daripada keuntungan jang mereka dapat. Meskipun tidak
pula dapat dimungkiri, bahwa karena jakinnja berusaha,
banjak atau sedikit, kerdja iitu berhasil djuga. Tetapi
tidaklah pada perbelandjaan jang keluar dengan keun-
. tungan jang didapat.
· Udjian sedjarah 350 tahun, belum djugakah mendjadi ·
bukti bagi kita bahwa ini adalah sesuatu kelcajaan?
Demokrasi telah timbul di Europa Barat seaudah per-
djuari.gan jang sengit. Menentang persekutuan kaum feodal
dan ,agaima jang mempengaruhi Eropa sedjak zaman per-
tengahan. Dan landjutan dari itu sosialisme dan komi-
nisme telah timbul dan telah berbentuk sebagai Negara
di Rusia, karena filsafat pertentangan jang hebat dia,ntara
buruh dan ma:djikan; diantara kaum hordjuis deugan
orang ketjil ; diantara kaum modal dan kaum proletar.
Sebagai orang Islam, jang tjinta kebenaran, kita tidak
memungkiri bahwa ada ja;ng baik dalam kedua idio-
logi itu. Tetapi karena pada •keduanja ada jang baik,
bolehkah kita mengabaikan kekajaan jang ada pada kita?
Mengapa tidak kita selidiki pula kekajaan dan kekuata.n
kita, jang telah tiga setengah abad dapat mempertahan-
kan kehidupan kita? Mengapa kita hanja menudjukan
perhatian kepada orang lain dan memandang enteng har-
ta milik kita sendiri ?
. Ada pula golongan jang telah terlalu betul ! Kita letak-
kan sadja agama ini ditempat jang tjajah, disamping djalan ·
hidup kita, disisihkaii dia ketepi. Atau kita kurung dia
dalam lingkungan tembok surau dan pondok, tidak kita
. djemur kepada tjahaja matahari, untuk mengudji ti1len-
nja; ,,Shibaghatalli, wa mari ahsanu minallahi shi.bghat"
(Suatu guliga tjampuran Tuha:.~; Siapakah wahai ahli
gultgia jang indah tjampurannja daripada guliga ·Allah ?) •
Tidak dibe:r,i ia kesempatan, supaja turut memberikan
timbangannja dalam soal kehidupan dan masjarakat; un-
tuk turut menjelesaikan jang kusut dan mendjernihkan
jang keruh.

8
Golongan jang tiada sempat atau tiada mau rnenjelidiki
kekajaan sendiri, lalu mengimpor kekajaan lain itu ada-
lah terbagai dua. Pertama jang meno.leh ke Eropa Barat,
menurut faham demokrasi dan liberalisme.
Mereka berpendapat: ,,Kami djuga orang Islam, kami
mengakui agama Islam. Tetapi kami djadikan agama itu
hanjalah hubungan diri kita masing-masing dengan. Tuhan.
Adaµun perdjalanan negara, kehidupan sehari-hari,, poli-
tik, ekonomi, kehakiman, harta-benda, tidaklah boleh
agama ditjampur-baurkan kesana. Itu adalah urusan
masjarakat atau urusan kenegaraan. Agama d_)ngan
Negara harus dipisahkm. Itulah golongan ·pemisah jang
lunak (negatief).
Sesudah itu timbullah golongan kedua, jang lebih radi-
kal. Mareka menolehkan mukanja kepada faham Marx,
jang telah mengalami, Ialu inendjadikannja ilmu, bahwasa-
nja didunia. ini terdapait filsafat pertentangan tingkat
(klassens-trijd). Diantara jang berpunja dengan jang tidak
berpunja. Diantara kapitalis-impe,riaris dengan proletar,
buruh dan tani. Agama ternjata, terbukti, tel ah mengambil
pihak iimperialisme-kapirtalisme. Agama adalah alat jang
sebaik-baiknja di djadikan alat untuk meratjun semangart
bagi melandjutkan ,perdjuangan klas. .Sebab itu agama
ada1ah tjandu peratjun rakjat. Tjandu itu amait enak. Bila
diminum, orang lupa dirinja, badan akan kurus kering ka-
renanja. Dia bermimpi jang indah 2 didalam menderita
kesengsaraan djasmani.
Sebab itu agama itupun musuh dari klas rakjat ber-
djuang !
Kedua faham itu, baik jang modernt atau jang radikal
sekarang sudah mulai djelas terdengar dalam masjarakat
bangsa kita. "
Sedjak bila?
Adakah perkata·an itu dari buah penjelidikan atas diri
dan dasar tempat tegak bangsa? Atau adakah dianja plat
gramofoon Iuar negeri jang pada hakikatnja jang berkata
sendiripun tidak faham apa jang dikatakannja .. Laksana
orang gunung datang kekota, mendengar musik tjiptaan
Beethoven, lalu bertepuk tangan setelah musik selesai di-

9
mainkan, karena orang lain bertepuk tangan, padahal is;
Jagu itu tidak dipahaminja sama sekali? .A:tau dipahamir,ja
hanja separo?
· Agama pisahkan dari negara! Agama ratjun pembunuh
semanga,t klas berdjuang !·
Sudah' terang bahwa kedua perkataan itu adalah
· ,,import" dari luar. Tidak kena mengena dengan masjara-
kat kita, dan dasar pendirian hidup kita;
Didalam tarich Islam tidak pernah bertemu p-emisahan
agama dengan negara. Dalam adjaran Islampun tidak
ada jang demikian. ,
Dan Islam!:Jun belum pernah meratjun semangat rakjat.
Baik sebelum dia datang ketanah-air kita ini, atau se-
sudahnja. · ·
Malahan s·ebaliknjalah ·. jang terdjadi. Ti.ap-tiap kau.m
f eodal jang menjandarkan kekuasaannja kepada peng8,ruh
agama, mentjoba hendak memeras rakjat atas nama agama,
sena!l!tiasa timbul pemimpin-pemimpin agama sendiri, ,:m- '
·kan dari kekuatan luar, melainkan dari semangat agama,
menjanggah dan melawannja. Sehingga gagallah maksud
feodaal i tu.
Tjobalah lihat sedjarah tanah-air kita. Bahagian jing
manakah dari. tanah-air kita jang luas ini, jang kemudian
sekali meletakkan sendjata melawan pendjadjah, atau
tidak pernah nieletakkan sendjrutanja, sampai pendjadjah
tum bang. Saja sudah tahu.! Tuan tentu akan mendjawab:
,,Atjeh!".
Djawab pulalah dengan insaf, apa jang mendorong se-
mangat Pangeran Diponegoro, Tuanku Imam Bondjol da.n
Teungku Tjhik di Tiro sehingga -berani melawan pendja-
djahan, dengan sendjata jang. djauh dari lengkap?
Kalau ttian sudi menghargai kebenaran, tentu tuan ha-
rus 1nengaku bahwa Jang mendorong i:tu ialah Iman! Iman
· dalain Islam! Boleh djadi ,tuan berkata, jang mendorong
itu ialah kekerasan tangan bcsi pendjadjahan sendiri.
Antithese ! Memang; Tetapi -apa isi anti these itu kafau
bukan iman! Tua~ berkata: ,,Tekamm ekonomi!"

10
Tetapi, apa jang mendorong menentang tekanan ekono-
rni itu, kalau bukan Iman?
Mulai berdjuaug. sebagai kehendak dari perdjuangan
Islam, dengan sendirinja, dengan otomati.s mu'alim besar
di Boe,djol, lansung dilantik mendjadi Imam. Diponegoro
lansung dilantik mcndjadi amirul mu'minin, Abdulhamid
Dipenogoro ! Demikian djuga Teungku Tjhik di! Tiro!
Sudahkah tuan peladjari bagaimana arti Imam itu dalam
Islam sebagai negara?
Njata disini bahwa thabi'at Islam itu sendiri tidak da-
pat dipisahkan <lengan kenegaraan.
Kemudian itu, tidak r;:eorang djuapun jang dapat me-
mungkiri, aahwasanja waris pusaka jang diLinggalkan
oleh ,,imam-imam" itulah jang kita landjutkan sekarang
ini. Itulah pangkal dari kesadaran nasionalisme Indonesia.
Sampai nama-nama beliau itu diletakkan disaf jang per-
tama, seba~ai pahlawan tanah-air !·
Setelah- segala kekuatan alat lahir kita rncn<lja,di patah,
dan kebatinan kita tidak 'pernah ':nenjerah, maka dalam
awal a:bad ini timbullah kesadaran nasionaL Siapa djiwa-
besar jang laksana matahari dili.ngkungi bintang-bintang
pada. permulaan pertumbuhan itu ': Bulrnnkah H.O.S. Tjo-
kroaminoto ?
Apa jang mendorong semangat Tjokro? Islam !
Semangat Islamlah, dengan' saluran Tjokroaminoto jang
menimbulkan djiwa revolusioner ba.ngsa kita. Dirumahnja-
lah ditjetuskan api revolusi dalam djiwa pemi::-npin-pemim-
pin revolusi.oner jang lain.
Muso dan Alimin, Darsono, Marko, Misbach dan
Fachrudin. Dan kemudiarinja sekali pemuda Sukarno, di-
tjetus belaka se,mangatnja dalam rumah saluran semangat
Islam Tjokro ! Tjandu apakah · jang disuruhnja isap kepada
mareka, sehingga kemudiannja mareka semuanja telah
menggontjangkan kekuas'\an Belanda ?
Kita akui, memang kemudiannja faham telah berbeda-
beda dan masing-m::tsing tclah mentjari tempat tegak sen-
diri-sendiri, tetapi bahwa asal · semuanja itu dari Tjokro,
djanganlah dimungkiri. Dan sedjarahnja bisa dibohongkan
sementara waktu, buat sementara orang. Tetapi sedjarah

ll
tidak bisa dibohongkan buat selalu waktu, untuk semua
orang! Djasa Tjokro-Muslim. kepada kebangunan nasio-
nl:l.lisme, atau kebangunan Indonesia tidaklah dapat
1Aimungkiri. Kutjar-katjirnja pengikut Tjokro kemudiam1ja.
adalah da.ri kekurangan kader dan dari kebebasan peribadi
muri<d-muridnja." •retapi bahwa kemudiannja ada jang
· menjambung, berdjuang mentjapai kemerdekaan denga'l
iman Islam tidak puia dapat dielakkan.
Belandapun djatuh ! Pemerintahan tentara· musjrik
Djepang mengudji Iman bangsa Indonesia. Memang banjak
jang djatuh ! Djepang d~tang dengan serba' kekerasa11
da,n kurang seUdik,. he:::idak memperkosa kekuatan asli
djiwa kita itu. Banjak jang djatuh, tetapi 1000 kali lebih
banjak jang tidak djatuh dan tidak tjatar imannja. Pada
hakikatnja adalah djiwa asli kita, dari pengaruh kekua'.:an
dan kekajaan Islam itu, tiida,k ta'luk kepa.da Djepirng.
Tetapi siapakah jang' berani terus terang menente,ng de-
ngan kekuatan rohaninj.1 ?
Tuan mesti m.engaku; Ialah ulama-ulama · jang pen uh
djiwa keislamannja. S,iapa kijahi Idris Mustaf ~ di Singa-
parna? Siapa teungku Abduldjalil di Lho Seumawe? Siapa
sjech Abdulkarim Amrullah jang tidak suka keirei? Bu-
kankah ini semuanja lambang dari keimanan !Slam? Jang
bagaimanapun hebatnja tekana!1, m~h dapat c:libuktikan
bahwa kekuatan dan kekajaan 1tu beium h1lang?
Njatalah sudah bahwa kata-kata ,,agama tjandu rak-
jat", tidak mau dipasangkan dUndonesia ini.
Sesudah itu Djepangpun gugurlah setjepat gugur pung·a
saikura .pula. Kita telah berdjuang mempertahankan Pro-
klamasi. 17 Agustus 45, lima tahun lamanja. Siang dan
malam tiada berhenti-henti: Men-jerang dan :inenangkis.
Tiga kali kita telah diudji dengan udjian jang maha hebat
masuknja t~ntara Sekutu, perang kolonial pertama 1:ian
perang kofonial kedua.
Mari kita tjari lagi, dimana sumber telaga kekuatan :per-
tahanan semista (people defence) itu.
Sekali lagi tuan harus mengaku !
Disurau ! (Dipesanteren !)

12
Dengan tidak mengingat, apakah dia mungkin diangkat
nrang menpjadi menteri, atau mendja.di generaal, kijahi-
kijahi telah mengerahkan muridnja, menempuh Sabililtah)
:1',1enjusun diri mendjadi Hizbullah (tentera Allah), ber-
djalan pada sabilillah (djalan Tuhan), mengedjar sjahid !
H'dup dengan kemerdekaan dan mati dalam sjahid. Hanja
berpedoman kepada ridha Allah!
Orang jang ilmu pengetahuannja tentang djiwa Islam,
mengetahui benar-benar akan kekuatan ini,. Prof. Snouck
Horgronje semasa hidup, memberi adpir, k.ep8ida pemerin-
tahnja supaja memperhatikan benar kekuatan dan keka-
jaan in:! Van Der Plas mentjoba mendekati ulama dari
segi agama. Tetapi hasil jang didapatnja tidak sepadan
dengan usahanja.
Tan Malaka, pengandjur. kominis jang berfikir realis
itu, insaf akan kekuatan ini. Dalam hal Islan~, scdjak 25
tahun jang lalu, Tan Malaka tidak mau mentjapuja .,tjan-
. du rakjat!". Sampai dalam bukunja ,,Dari Pendjara ke
Pendjara" ditulisnja pertukaran fikirannja di Moskouw,
mempuitahankan bahwa Islam m:ungl;in diadjal: kerdjasa-
ma menumbangkan imperia.lisme-loapitalisme! '!:'etapi dia
ditertawakan orang! SE:bab, meskipun telah kominis negeri
Rusia itu, bila mende1igar nama Islam, mereka masih
ingat sadja permusnhan turun temurun diantara bangsa
Rusia dengan bangsa Turki !
Dalam ha! jang sefasal ini, Tan Malaka tidak mau me-
ngikut begitu sadja kepada Karl Marx. .
Dan dalam bukunja Gerpolek (Gerilja, Politik, Ekono-
mi), pitegaskannja bahwa dengan djiwa agama jang
tulen Hizbullah telah berdjuang melawan imperialisme
Beland a. ·
Saja fikir, pendirian Tan Malaka dalam fasal ini adalah
atas dasar ,,fragmatisme", jaitu ,,,Udak ada salahnja, ma-
lahan besar manfaatnja djika Islam itupun didjadikan alat
mentjapai perdjuangan massa; djadi bukan Islam sebagai
kejakinan. Tetapi teranglah sudah bahwa dalam kalangan
kominis sendiri sudah ada golongan jang insaf. bahwa
,,agRma ,tjandu rakjat" tida!:r mau dipasangkan di tanah
air kita ini !

13
Sekarang, dari mana asalnja perkataan ,,agama tjar,du
rakjat".
· Apa sebab timbul perkataan ini?
Perkataan ini adalah daripada Karl Marx, filsafat ja.rg-
ti1nbuJ. dari pan<langan hidup setelah melihat perkem-
Langan dan pertumbuhan agama Nas.rani di benua Em·opa.
'l'artk,ala nabi !Ea Al-masih diutus Tuhan mendjadi uabi
dan Rasulnja ditanah Jerusalem itu, adalah Jerusalem di-
bawah perintah, te,gasnja dibawah djadjahan Roma. Kaum
Jahudi, kaum tempat Isa diutus sudah djatuh benar moral-
nja, djatuh puliitiknja. Kekuasaan dipegang oleh orang
Ro_ma. Roma telah mempunjai pemerintahan jang teratur,
keradjaan jang luas da:'.l besar Roma telah mempunjai .
undang-undang dar. tradisi jang telah tua: Waris keme-
gahan kekuasaan telah didjawatnja .sedjak dari bµngsa
Junani. Sebab itu, tatkahl Isa dihangkitkan 'Tuhan, belum-
lah perlu beliau menghadapkan perhatiannja kepada
susunan keradjaan Roma.. Tegasnja belum perlu beli.au •
mengusik~usik urusan pemerintahan, urusan politik. Jang
beliau pentingkan ialah .mendidik kembali bangsa Jahudi
jang megah dengan sedjarahnja ini, padahal djiwanja tel ah
kosong dan rusak. Kaum Jahudi mendjuncijung tinggi ki·
tah-kitab sutji pusaka nabi-nabi · jang terdahulu, mem-
banggakan nenek-mojang jang telah lama hilang, tetri:oi
.tinggal kulitnja belaka.. Karena djiwa jang telah djatuh,
mereka hanja mendjadi ·budak dari susunan kata. Tidak
mengetahui inti dan isi. Mereka bertengkar dalam fasal
jang ketjil-ketjil, tetapi mereka lalai memperhatikan soal
jang besar.
BelUJmlah urusan negara jang akau beliau hadapi. Roh
inilah lebih dahulu Jang wadjib diperbaiki. Baru orang
Jahudi achir kelaknja bangun ketnbali. ·
Orang Jahudi mementingka.n ~suratan, jang beku. Pan-
tang maikan ini, haram makan itu. Laht datang Al-masih.
· Beliau robah djalan. berfikir jang rusak itu. Kata beliau;
,,Makanlah! Jang masuk kedalam perut tidaklah naC:jis;
Tetapi apa jang keluar dari mulutmu, bohong--dusta, tipu
dan fasik, itulah jang akan dihilangkan, .• karena itulah
jang nadjis. ·

14
Sebagr.,imana kebiasaan masjarakat jang telah kotor
djiwanJa, maka pada suatu hari diantarkan orang kepada
beli.au seorang pcrempuan jang mengaku terus terang
bahw&. dia tdah terlandjur berzina. Menurut hukum agama
.Jahudi henc.aklah perempuan itu diradjam. Agaknja
orang-orang jang mengiringkan itu seakan-akan berbesar
hati, sebab perempuan itu telah mengaku. Dla Jipandang
seakan-akan suatu mangsa jang gemuk. Agaknja mareka
akan bergeMbira menonton perempuan itu didjatuhi
hukuman. Maka bertarijalah nabi Isa Al-masih kepada
mareka, adakah diantara mareka orang jang tidak
berdosa ? Barangsiapa jang merasa dirinja tidak pernah
berbuat dosa, beliau persilahkan tampil kemuka melaku-
kan hukuman radjam atas perempuan itu.
Mareka disuruh menjiasat d)ri sendiri, djangan hanja
menjiasat salah orang lain. Tentu sadja tidak ada jang
berani tarnpil kemuka. Sebab tidak ada jang merasa bahwa
dirinja sutji dari dosa. \1:alahan kalau difiki1·kan dengan
insaf, percmpuan jang mengaku bersalah itu sudah terang
kesutjiannja daripada jang menuduh sendiri., bila tidak
meng~u pernah bersalah.
Tiliklah hikmat jang terkandung dalain kecljadian ini.
Kemana mareka beliau bawa ? Jaitu zelfcorrecti.e ! Menje-
lidiki cJjiwa rnndiri clan berusaha membersihkannja.
Daiam undang-undang Taurat tersebut, bahwasanja
mata ganti mata, gigi ganti gigi. Orar.g Jahudi berpe-
gang kepada bunji ajat Taurat itu, tetapi tidak masuk
kedalam sarinja. Nabi Isa mengadjarkan sari adjaran itu
lebih mendalam; .,Djangan membalas kekerasan dengan
kekera&an :" Bahkan kalau dita~npar orang pipi jang
kanan, berikan pula jang kiri.. Disuruh orang berdjalan
satu mil, berdjalanlail dua mil. Henclak diberikan orang
badjurnu, berikan sekali tjadarmu".
Dalam hukum Taurat tersebut larang'an membunuh
sesama manusia. Siapa membunuh, akan mengganti de-
ngan njawanja sendiri pula. Beliau adjarkan, djangankan
membunuh, sedangkan murka sadja kepada .saudara sesa-
ma manusia, sudahlah patut menerima hukuman.

1.5
Berkurban dihacapan ma1bah, adalah adjaran pa:ing
ti.nggi dalam agama Jahudi. Tetapi Al-masih mengatakan,
walaupun kurban itu telah terhidang dihadapan mazbahj ·
djika engkau teringat bahwa ada lagi persangkutanmu
dengan saudaramu jang patut diselesaikan, maka hendai{-
l11h tinggalkan kurban itu terlebih dahulu dan pergiiah
me.ijelesaikan persangkutan itu.
l'ersehut didalam kitab lama larangan berzina clan
hukuman radjam bagi s1apa jang melakukannja. Maka
Al-masih mengadjarkan, bahwasanja tert,,rik melihat wa-
djah perempuan sadja, sudahlah zina. Beliau suruh korek
mata jang bersalah i.tu. ,,Masih lebih ringan buta m'lta,
daripada seluruh badan masuk djahanam. Djika fangan
terlandjnr, potong hngan itu. ,,Belum berapa terpotong
tangan sebelah, daripada Beluruh badan masuk neraka !"
Dalam peraturan laiua, suatu sumpah jang diutjapkan,
hendaklah dicebusi (kaffarah). Tetapi Al-masih ,menga-
djarkan, b2,hkan bersumpah itu sendiripun djanganlah,;
,,Djangan bersumpah Demi langit. Karena langit adaia'1
singgasana Allah. Djangan bersumpah demi bumi. Bumi
adalah tempat berpi.djak kaki Tuhan. 'Dj~ngan bersumpah
Demi Jerusalem; Jarusalem adalah tachta Maharadja
Besar. Djangan bersumpah demi kepalaku. Karena engka1,1
tiadalah berkuasa membuat rambut sehelaipun diatasnja.
Tetapi berkatalah terus; Ja, ja ! Tidak, tidak ! Lebih dr;,ri
itu adalah djahat !
Djadi djelas njatalah kemana tudjuan Al-masih dalam
seruannja. Di.a kembalikan kaumnja, kaum Jahudi kepada
inti-sari agama, bukan hanja dirintang kulit agama. Mem-
batja jang tersirat, djangan hanja membatja jang tersurat
sadja. Kalau batin telah kotor, laksana pekarangan rumah-
tangga jang tidak per.'1ah disapu; matjam-matjarn penjakit
djiwa akan tumbuhlah. Tetapi kalau batin bersih, pera-
turan, walaupun misalnja tiada tertulis, nistjaja akan
berdjalan sendirinja.

(Untuk membanding ajat-ajat. ini, lihatlah Perdjandjian Baham, Matiui


5;21 s,ampai 37. Dan M&tius, 38 sampai 41).

16
Inilah rahsia adjaran Al-masih. Menurut keadaan ling-
kungan dan zamannja .
.Djikalau kita fiki.rkan dengan seksama, sudah njata bahwa
itulah djalan satu-satunja dan kemungkinan jang terbuka
bagi1 Al~masih pada waktu itu. Kedjatuhan semangat
kaumnja sendiri, bernjanji dengan kemegahan jang
telah hilang. Merasa diri masih mulia, padahal sudah
c1jatuh. Sedarn5 kekuasaan politik terpegang oleh tangan
bangsa lain, jaitu bangsa Rumawi. Kaum Jabudi. sendiri,
pada masa dahulunja sudah ·pernah mempunjai keradjaan
uesar, r.1empunjai radja-radja sebagai Daud dan Sulaiman.
Dalan1 :;£.,man keb0w1-ai1 itu, telah pernah hukum Taurat
berdjalan daiam negara. Maka bergantunglah mereka
kepada kemegahan sedjarah, tetapi tidak dapat berbuat
apa-ap:1. Datang Al-masih menjadarkan mareka kembali
dan menjuruh m(;mperbaiki djiwa.
Tjita-tjita nabi Isa 'Al-masih 'alaihis'salam tela.h tertja-
pai. Behau telah meninggalkan pusaka bagi. dunia, suatu
adjaran kemurnian djiwa jang tinggi sekali. Kesutjian
batin. Melangka.hi pengaruh kebendaan dan hawa nafsu,
jang ser:antiasa mcnghambat-hambat langkah aka n menu-
dju J::esutjian.
Belia.u tid.ak memasuki urusan negara. Kekua tan beliau
dan keadaan berkeliling, belum rrtengi.zinkan:'beliau bertin-
dak kedjuru.san itu. Usia manusia adalah teramat pendek
menghadapi pekerdjaan jang de:nikian besar dalam sekali
gus. Kebersihan batinlah lebih dahulu. Setelah batin ter-
lepas dari kungkungan hawa nafsu, dan djiwa itu benar-
benar bebas dari pengaruh benda, diwaktu i.tulah kelak
maka dapat menghadapi jang lebih besar lagi. Beliau
meninggal diwaktu amat muda.
Karena menurut kejakinan Islam, agama itu c.dalah satu,
sedjak Adam, sampai kepada Nuh jang telah memulai
membawa sjari'::ct, sampai kepada Ibrahim, Musa dan sete-
rusnja kepada Isa, maka ada 1 ah adjaran Isa itu baru
setengah djalan. Kemudiannja datangla.h Muhrummad me-
landjutk:an adjaran itu, sehingga sempurna.

17
Isa Al-masih tidak mengusik-usik kedudukan lcera-
djaan Rumawi. Ditjoba orang djuga menanjakan bagai-
mana pertimbangan beliau terhadap keradjaan, maka kata
Indjil, beliau telah mendjawab dengan sangat hati-ha,ti:
,,Berikanlah kepada Allah, hak Allah. Dan berikan kepa.<la
kaisar, hak kaisar !"
Sampai sekarang pesan beliau jang demikian, lekat di-
dalam hati pera·daban Eropa jang memisahkan agama
denga:'1 negara.
Sebab Jtu, tatkala bel iau masih hidup, tidaklah ada ter-
sebut bahwa ada gangguan •atau halangan daripada pihak
keradjaan Rumawi. Djika ada gangguan, bukanlah dari
sana datangnja, me,lainkan daripada kaum Jahudi sendiri.
Sampai orang Nasrani mempunjai kepeI'tjajaan, ba.hwa
kematian-beliau adalah lantaran disalib oleh orang Jahudi
dan orang Rumawi. Gubernur Pilatu8 membasuh tang:m-
nja dihadapan umum, menjatakan pemerintah Rumawi
tidak bertanggung djawa:b atas kedjadian itu.
Setelah AI-masih di.angkat Tuhan kehadrat jang mulia
dan tinggi - menurut kepertjajaan kita sebagai orang
Islam-, maka Hawarij, j~itu mtirid-,murid beliau jang
amat setia memega.ng adjaran beliau itu, pergilah keserata-
. rata negeri jang berkeliling menjebarkan adjaran Isa.
Sehingga achirnja sampa,i kepnsat keradjaan Roma sen-
diri. Maka menjeberanglah adjaran beliau jtu kebecc1a
Eropa, tersiar dala:m kalangan orang-orang jang lemah.
rakjat djelata. Mulanja terbitlah pertentangan heba·.:, seba-
gaimana. kebiasaan tiap-tiap adjaran baru memasuki.
masjarakat jang telah kokoh dengan tradisinja jang lama.
Tetapi kemudian dapatlah didamaikan. Dapatlah kera-
djaan. Roma menerirna dan mengakui agama Kerist0n
mendjadi agama rakjat, meskipun beberapa ora'1g dian-
tara kai,sar-kaisar Roma sendiri tidak memeluk agama itr,
sampai matinja;
Apa seibab terdjadi: perdamaian? Apa sebab achimja
diakui? Sebab mengikut Al-masih tidak mengobah pesan
Al-masih; ,,Hak Allah berih·.1 kepada Allah. Hak kdsar
berikan kepada kaisar !"

18
Agama Nnsrani ti-dak mentjampuri urusan politik. 'l'idak
mengusik susunan ~1egara. Susunan negara jang te-lah
semadju itu, pengalaman2 jang t,3lah dipusakai landjut
sedjak zaman Junani, ma8a failasoof jang besar-besar,
tjiptaan fikiran Socrates, Plato dan Aristo, zaman Philip
dun Isl:andar, di.warisi. oleh Roma. Roma telah pernah
mempunjai ahl~ahli negara sebagai Cicero dan Senecka
dan kaisar-kaisar besar sebagai Julius Caisar dan Octavi-
arms Augustus. Dia telah mempunjai susunan undang-
undaug teratur, jang adjaran Indjil tidak perlu menambah
lagi, dan memang tidak ada pula jang akan ditambahkan.
Bahkan sanipai, zaman sekarang ini, cl.asar m1:dang-undang
p.emE.;rintahan diserata-ra.ta benua Eropa masih-mengambil
daripada pol.ok undang-undang Roma Kuno itu.
Ketika hebat perrtentangan bangl]!a Ro~a j:1ng melebar-
kan kekuasaan dengan bangsa Dj•erman jang baru ban.gun,
agam::i. Nasrani tidak mengambil perfi.nan penting dalam
pertentangan itu. Nasrani adalah untuk member3ihkan
batin. Bukan untuk mengatur negara ! Sebab itu, maka
dalam perdjuangan hidup · jang njata, jang reel, agama.
Nasrani ti:dak dapat melakukan peranan. Adjarar.nja tidak
dapat d:terima. oleh golongan-golongan jang sedang bere-
but mE.!nentukan n:.isib. Berat. Ti,dak ada ora.ng jang sudi
mem·oerikan pipi kid:nja ditempcileng sesudah pipi kanan-
nja. T.id3i½_ ada orang j~ng _sudi _memberikan sele1:dangnja!
sesuc~ah c1rampas badJUnJa. T1dak ada orang Jang sud1
berdjalan sekilo lagi, sesudah melakukan perintah oordja-
lan sekilo jang pertama. Pendekp.ja, adjaran kemurnian
djiwa jang setingGi iui,belum pernah diterima oleh masja-
rokat Eropa, sedjak peridjuangan bangsa Roma dengan
Djerman dahulu, s.mnpai kepada m~sa sekar,amg ini..
Nietszche, failasoof bangsa Djerr.1an jang ·besar diachir
a.bad ke-19 dan awal abad ke-20 sampai lantjang menjata-
kan bahwa achlak jang diadjarkan Isa Al-,masih tersebut
itu, ,,achlak ul 'abid", (Budi budak !) .
Pardangan hidup mareka berpendapat bahwasanja
agama, jang setinggi itu tjita-tji:tanja Udaklah sesuai di-
pakai untuk menghadapi kehendak perdjuangar_ hidup.

19
Atau belumlah sesuai. Bukan mareka ingkari agama,.
tjuma mareka katakan sadja ,,tinggi amat !" Achirnja
· ma:r,eka ambillah pendirian: ,,Agama adalah hubungan
masing-masing orang ckngan Tuhannja". Suatu keputu.nn
pendirian jang berisi semangat putus asa !
Adapun hubungan diantara manusia dengan mam1si8,,
riegara dengan negara, keradjaan dengan keradjaan,
adalah urusa,n manusia sendiri, jang menembus djalannja
sendiri pula. Kalau ada selisih, bukanlah pipi kanan a tau
pipi kiri jang mendjadi keputusan, tetapi pedang! Diwa:k,u
damai, dipakailah u,ndang-undang sipil Rum<iwi jang telah
tua usianja, hasil-hasil pengalaman dari ahli-ahli ne,gara
ja g telah banjak dan djauh pengalamannja. Tetapi dika
hati terharu, gelap djala-..1, susah menempuh, tertumbul:
la.ng.ka..11, tidaklah rnengapa pergi se;mbahJang kedala:m
geredja, meminta berka,t daripada Bapa Pendeta. Tetapi
apabiJa telah putus asa daripada pergolakan perdjuangan
hidup jang sengit, apabila ,gagal dalam satu rantjangan,
bahkan apabila gagalpun d::..lam pertjintaan, timbullah
pandangan gelap terhadap dunia, dan pergilah menjisih-
kan cliri kedalam ,geredja. Berbenam didalamnja buat
selama-lamanja. Orang-orang, atau kepala-kepala perang
jang gagal i.tu apabila relah aneninggalkan keradjaan
dan urusaunja, dan masuk kedalam geredja, marelra namai
telah meninggalkan duni,a ! Dan memang, mareka seakan-
akan telah mati. Tekun beri.badat dan mohonkan ampunan
atas dosa.
Tetapi kalau asa belum putns, kemungkinan dirasa ma-
sih ada, tetapi ,ada tekanan dalam brutin atas auatu kesa!Rh-
an, maka pergilah kepada pendeta, mengakui klesalahan
itu dan meminta supaja dengan perantaraan bapa pendeta,
dimintakan ampun kepada Tuhan. Diha:dapan bapa pende-
ta itulah diakui segala kesalahan. Terampunlah dia kalan
sekiranja bapa pendeta telah mengampuni, sebab ,,kmt:;i
keradjaan sjurga terpegang dala;m tangan beliau".
Maka kalau kita tilik djiwa Eropa s.elama 19 a1::>a,d itu,
teranglah bahwa pengaruh kebudajaan Junani dun Ruma-
wi lebih tebal dari pengaruh kebudajaan Isa Al-masih.
Meutamakan pikiran, lebih b2sar daripada meutamakan

20
kebati.nan, sebagai jang dikehendaki !s2-. Djiwa Eropa
menga.kui dan sudi mempertahankan dengan hudjdjah,
· bagaima::ia amal tingginja adjaran kebatinan itu. Lanta-
ran t~ngginja, mareka. tidak sanggup mendjalankan. Ma-
reka tetap memeliharakan geredja, bukan didalam pe1,go-
lakan hidup. Ma.reka pErtahankan geredja, adalah sebagai
tempat kembaili, guna meminta am pun dosa. A patah lagi
dalam fclsafat adjaran Nasrani sendiri, segenap hidup itu
adalah d')sa!
Zaman lama disambut oleh zaman tengah. E.:aum gere-
dja, sedjak Paus, lalu kepada Kardinal dan lalu kepada
seluruh pendeta, merasa bahwa mareka tersisih daripada
hidup. Mareka terpentjil ditempat <ljauh. Padahal mareka
adalab. manusia djuga, jang ingin kek.uasaan, ingin kebe-
saran duniawi disamping kebesaran agama. Dalam ke-
adaan tersisih, senantiasa kedjadian, kehidupan mareka
ti.dak terdjamin. Perdjalanan geredja tidak terdjimin.
Peratu ran· jang tegaE, bera pa bajaran jang harus d~bajar
oleh lrnasa duniawi untuk melambuk geredja, tidaklah
ada. B3landja geredja klebanjakan hanja diterima dari-
pada ,,urtng taubat". Dan Eetengah orang, lama sekali ba-
ru mau taubat ! Sebab itu dengan sendirinja t;mbullah ke-
inginan hendak tun.it berkuasa pula, kekuasaan jang me-
liputi segala c.jiwa manusia. Berkat kesur.gguhan dan
kejak111an, apatab la.gi kaum lorata berpihak kerada mere-
ka, achirnja berhasil djugalah perdjuangalll. itu. Geredja
mempunjai kekuasaan, bertentara sendiri, ber.fa.nah wilajat
sendiri. Sebagai kekuasaan radja-radja, graaf, markiez
dan baron-baron pula. Rakj,at murba ketika ibu 'menjokong
g.eredja!
Beberapa keadaan dalam sedjarah, achirnja memper-
kokoh kedudukan geredja. Diantaranja ialah p,3perangan
Salib jang dikerahkan oleh Paus Urbanus. Radja...radja di
Eropa Barat •dikerahkan memerangi orang Islam dan
merebut tanah sutji Baital Makµis dari tangan mareka.
Diwaktu itulah timbul zaman ridder, zaman pahlawan-
satrya. ·

21
Daun timbangan. geredja naik. B~hkan kemudiar.njJ,,
jang me,letakkan .mahkota seorang radja diatas kepalanja,
ialah geredja! Seorang radja belum. sah kekuasaannja,·
kalau mahkota belum diletakkan Pa.us. Dan tjelakalah,
seribu kali tjelaka, bagi seorang radja jang menentang
)?aus dan politiknja: Dia ~apat .~iantj_am de~gan hu~u~ian
murfad ·hukuman d1pentJ1l-kutJil dar1 geredJa. RadJa .1ang
, dikutjil' geredja tidaklah aka:~ disoko1:lg rakjat _Iagi, ketjuali
kalau taubat, datang mentJ1um udJung ,badJu ·kebesaran
Paus. Taubat ! ·
Zaman ini menempuh perdjuangannja pula, sehingga.
terdapat keakuran jang menjenangkan bagi kedua be1ah
pihak. B'eridlua berkuasa! Dibagi pekerdjaa,n. Agar supaja
keduanja sama-sama mendapat keuntungan dalam hal
· politik, ekonomi dan so:,ial. Tugas geredja ialah mengen-
dahkan djiwa rakjat banjak agar tunduk kcpada kekuas1-
an. Dan mendjan::ljikan ,,Keradjaan Sorga" bagi jang
pertjtja, !
Maka Iantja1·lah perdjalanan politik lantaran perkong-
sian ini, dan si orang ibanjak tunduklah kepada perpaduan
dua . k•~kuasaan itu. Inilah jang dikenal dengal}. za:man
f.eodal ! ·
Lantaran itu d~ngan sendirinja hilanglah kemerdekaan
berfikir rakjat.. Apa jang akan difikirkan? Dalam geredja
sudah tjnirup semua. ·
Tuan 1berta~a: ,,Dimana terlttaknja filsafat buah kalam
ahli-ah!i filsafat . lama. Hasil fikiran Thales, Socraxes,
Plato dan Arista? Semuanja ada dalam geredja ! 'Ierima-
lah _keputusan dari sana. Patuh dan menurut, itulah
kewadjiban rakjat. Maka bagi barangsiapa jang melang··
gar, tersediafah ,,beslit" ht::.kuman murtad. Dan bagi; siapa
jai:l.g: hendak taubat, menjesali kesalahan wa.lau bagaimana
besarnja, tersedia.lah pula ,,beslit'; ampunan! Lebih dari
itu, geredjapun mendirikan k:omite-komite untuk menjia:
sati, menjeli<diki, menilik, kala.u-kalau ada orang menjat.a-
kan fikiran baru berbed!l, daripaida fikiran geredja. Maka.
geredjalah jang menentukan dan mem.ilihkan mana kepcr.-
tjajaan jang akan dianu.t. · dan mana jang tidak boleh !

22
Barangsiapa jang r1elanggar, ,tentu akan kena hukuman.
Hukuman jang amat kedjam, m1salnja dipatahi anggota
badan, dikerati lidah, dibakar, di.tjungkil mata, <lan lain2 •
Semuanja itu di.dasarkan kepz.da Tuh:m ! Pendeta adalah ·
wa:kil ,,mutlak" Tuhan ! Siapa melawan pendefa, ada.lah
melawan Tuha::i ! Dia dihukum, bukan diachirat. Bahkan
didunia sen<liri terim<t bagio:;n!
Zaman kekuauaan geredja itu, adalah zaman jang p~nuh
dengan kekedja:-:nan 2 dan kengerian, ja.ng Isa Al-masih
sendid tBak crnenghendaki.. .Na.bi jang le:qiah lembut, jang
mem.inta perhatinn dunia akan kesutjian batin sendiri,
berobah sama sekali adjarannja, jang dikerdjakan orang
a tas namanja.
Tetapi, ->\·alaupun disandarkan kepada Tuhan, akan da-
patkah ditekan fikiran jang merdeka? Padahal filnran
jang merdeka i.tu adalah kehendak Tuhan sendiri? Se-
hingga manalah ·::rnkuasaan dan kebuasan manu.sia: dapat
menghambat fikiran merdeka?
Orang mungkin mati karena diazab dan disiksa karena
fikiran berbeda dengar~ fik'iran umum. Badannja jang
mati, namun fikirannja itu tidaklah mati.. Bahkan niksaan
jang ditimpakan kepa,da jang mati itu, mendorong pula
bagi penjambut dan penganut fikirannja itu buat. berdju-
ang pu:a, biat' rr~ati pula.
Maka dengan sendirinja timbullah landjutan daripada
kekuasaan tiada bePbatas dari geredja itu. Dengan.revolusi
fikiran daripada ahli-ahli fikiran bebas merdeka.: Disinilah
permufaan ,,zaman penibahan", zaman ,,aufkl1irm1g".
Djilm diselidiki perdjalanan tahun-tahun tarich, fadjar
zaman perubahan timbulnja ialah sesudah angkatan pe-
rang salib pulang dari Baitil Makdis dengan kegagalan.
Setela.h mareka melihat perkembangan fikiran dan peme- '
rintahan teratur dala.m Dunia Islam diza.man itu.
Timbullah ahli-ahli fik.ir jang ingin bebas. Dan tentu
saidja_ tabiat revolusi itu kadang-kadang berlebih-lebihan
( exsessen). Mar,eka hendak meiandjutkan bengkalai jang
ditin,ggalkan Socrates dahulu. Menjelidiki alam dan sebab-
sebabnja. Melandjutkan ilmu pengetahuan dalam segala
seginja. Hal jang sangat tidak disetudjui oleh geredja.

23
Ada- orang geredja sen<liri jang berontak dari geredja.
Sebagai Luther, Calvin dan lain-lain. Ada ahli fikir jaug
berontak denga.1 fikira.n, sebagai Eirasmus. Ada jang
melawan dari segi filsafat dan ilmu pengetahuan, sebagd
Spinoza dan Galilei. Kutjilan, pembakaran, pengusiran,
hukuman kedjam. Tetapi fikiran itu djalan djuga, dan
djalan djuga. Kesudahannja, bukti tidak terhambat lagi
oleh. tjemebi. KeMnaran tidak terhalangi lagi dengan
pembakaran. Berpuiuh · ah1i · fikir dihuku.:mkan . murtad !
_Mere\::apun nekat, murtadpun djadi! Tetapi aku tetap akan
berkata. Sebab itu tidaklah heran djika terdapat ahli -ahli
fikir di Eropa i.tu jang rela dikatakan murtad, senang
dikatakan l:afir. Dan permusuhan kepada sikap geredja,
dengan sendirinja meni:mbulkan djemu dan bentji. kep2.da
agama itu sendiri. Sebab pendeta bertahan keras, ba.hiva
marekalah jang meme:gang kuntji kekuasaa.n Tulian dalam
du.1ia ! Maka terdapatlah disana ahli-ahli fikir dan fai!a-
scof tidak beragama, dan merasa bangga sebab .dia tidak
beragama. 11.
Maka zaman aufklarung, zaman perobahan, frdalih
perr.rnlaan ketegangan diantara ilmu dan agama, diantara
fikiran merdeka dengan geredja,. Dan sampailah ketega-
ngan ini kepada puntjal:nja, setelah petjah Revol1,;,si
Perantf,:s.
Revolusi Perantjis adahh pfrduan hasil fikiran ahli-ahli
fikir jang besa.r, jaitn Voltaire, Rosseau, Monte£quc.
Hasil lawanan (reaksi) kepada sikap geredja. lama. Ros•
seau berkata bahwa mar.usia itu lahir dalam kesutjian,
hanja lingkungan dan pendidikanlah jang mt!ffibentnk
pribadinja. Berlawan dengan adJaran geredja jang menen-
tukan bahwasanja manusi1 dilahirkan dalam dosa. Dosa
·waris! Karena kesalahan nenek Adam dan Hawa mema••
kan buah chuldi. Fikiran Montesque tentang pemhiahan
perantjang undang2, pendjalankan undang2 dan ken.a•-
kiman, adalah reaksi daripada kehakiman lama jang
semata,2 ditangan radja jang perpadu dengan geredja. Di-
dalam keradjaan keturur.an Bourbon, djika radja men-
djadi radja, mente,rinja ialah kardinal ! Fikiran Voltaire
i.alah reaksi da;ripada perbuatan-perbuatan sewenang-

24
wenang · dan kezaliman jang senantiasa terdapat dalam
istana dan geredja, terhadap kepada rakjat djelata dan
9ora.mpasan hak-mili:k .fan tanah, jang tidak ada batasnja.
Itulah sebabnja ma 1:rn ,,Pengakuan Hak Manusia" jang
•diakui oleh Lodewijk XVI, radja P:,,rantjis, mer~gakui ma-
nusia buat hirlup, kemerdekaan a-tas hak milik, dsb.
Revolusi Perantji.s adalah pintu zaman bagi kemerde-
kaan 'diri (Lib3r:ilisme), dan penutup pintu bagi perham-
baan dirri bagi kekua3aan besar (Universalisme).
Jang pandjang fikirannja, hiduplah dengan hasil
fikii-an. Jang tjerdik herm•,aha, mendapatlah kekajaan.
Radja ,tidak berpengaruh lagi, pendeta Udak herkuasa lagi.
Sekarang naik bintang jang tjerdik jang tjerdas dan jang
giat. Ilmu pengetahuan tidak terhambat lagi. Ketinggian
ilmu pengetahuan dan pendapatan baru, mendjadi mata
penghasilah hidup.
Orang sudah djemu dengan tradisi jang lama. Djemu
dengan kekajaan jang didjandjikan pend0ta dalam ,,Kera-
djaan Langit". Di banting otak! Dapatlah mesin. J?iban-
ting o-tak ! Dibanting lagi mesin di,perbaiki. Penghasilan
mengagumkan, kekajaan tumpah ruah. Djelas ! Tidak
menerawang. Djelas, siapa jang pintar naik. Siapa jang
kaja diatas ! Ilmu pengetahuan menghasil1rnn mesin,
mesin menghasilkan indus,tri., sedjak industri ringan
kepada industri jang berat.
Pe:1grtruh agama, pengaruh jang gaib, 'l'Uhan, malaikat,
bi.da:dari, semua nonsens ! Otakku ! Usahaku ! Aku merde-
ka ! Sekian aku kerujakan, sekian hasilnja ! Aku tidak
baron dahulu, itidak . graaf, tetapi sekarang akulah
jang kaja.
Tentn tidak semna ora;ng pintar, tidak semua orang
sanggup. Jang tjerdik naik. jang bingung terdjual. Hilang
zaman feodal, berg·anti' dengan zaman ,,jar.g pin tar",
bordiuis ' 1

Rad1arpendet,a berhadapan dengan rakjat mnrba mela-


mt, berganti.
Sekarang jang punja dan pintar; jang tidak berpunja
dan tumpul otak. Sekarang berganti dengan buruh dan
madjikan.

25
Maka landjutlah perdjuangan klas jang amat sengit di-
antara madjikan dan buruh. Di.beberapa negeri ,tradisi la-
ma masih berurat da.Jam fikiran orang. Kehormatan kq:,ada
kcturunan dan darah radja masih ada. Sebab itu, menurut
timbangan mas,ia:.ca.,kat bordjuis jang tel ah rn ernegang
kekuasaan, baik dJ,uga keturunan radja i.tu dipelihara.
Maka dibeberapa negeri seumpama Inggeris, keradjaan
itu, menurut timba,ngan mereka masih perlu dipergunakan.
Sebab itu maka keradjaan niasih ada. Tetapi buka nlah
sebagai radja zaman dahulu. Kekuasaannja telah dibatasi
dengan berhagai matjam aturan. Dia masih memerir.tah,
sebagai simbul kesatuan negara, jang pada hakika:tnja di-
kuasai sepenuhnja oleh bordjuis. Disetengah' negeri lagi,
mereka memandang bahwa radja itu hanja mengharr.bat-
h1a:mbat sadja, tidak ada keuntungan djika dipelihara, h.lu
diluntjurku,n. Sebab itu, maka radja jang dahulunja irne•
merintah ,,Bij de gratie Gods", ,dengan fairn Tuhan, aras
kehendak Tuhan, pada hi:tkikatnja hanjalah atas kehenda'{
bordjuis. . ··
Tinggallah sekarang inJL kawannja jang dahulu, kor.gsi-
nja jang dahulu, jaitu kaum pendeta. Meskipun kuasanja
telah dihrubiskan, tetapi a1gama ,itu sendi.ri ,tidak habis.
Sekarang bagai:nana dia?
Pendeta jang menguasai geredja itu sudah djauh ber-
beda dengan kesederhanaan jang diadjarkan nabi Isa Al-
masih. Mereka sudah mesti mempunjai kemewahan dan
kebesaran, pakaian reEm1i, tongkat dan ,djuga mabkota
pendeknja, didalam geredja., terdapat kcemewahan janrr
berdiri s-endi.ri.
Kemana sekarang dia m0sti berpihak? Rakjat muvl,a,
huruh dan ·'.;ani jang melarait, jang hanja mempunjai selem-
bar njawa sadja, jang hidupnja hanja djadi sebahagian
dari mesin kepunjaan tU!a:n fabriek, tidak sanggup m8mbe-
landjai kiemewahan itu. Kemana dia mesti berpihak?
Sendirinja diambilnja pihak bordjuis !
· 'l'entu ada, bukan tidak ada, pendeta jang lebih sut,ii
tudjuan hidupnja, jang rnemang tidak sama sekali ter•

26
pengaruh oleh benda dan kesenangan, sebagaim~na oari
asli adjaran Al-masih. Tetapi jang u:r;num dapatlah dihu-
kumkan rdJagai jang kita kabakan diatas.
IndividuaJirn1e menimbulkan liberalisme. Liberalisme
mrnimbulkarc ma.teripfa1me. Materialisme meni'mbulkan
l:apitalisme. Eapitalisme mesti menin1bulkan imperialis-
me. Menlsutamakan diri se:.1diri mesti mer.imbulkan
keinginan kemadjuan hidup diri sendiri. Ke:uadjuan hidup
diri sendiL mcsti rnenimbulkan perbuatun kebendaan.
Perbuatan kebcmfaan mesti menimbulkan pertumpukan
modal. Modal jang tehh tertumpuk, sendirinja mesti me-
numbuhka.n keingiuan mentjari pa,,,aran, jaih.. pendja-
djahan.
Untuk melantjarkan kehendak ini, tenaga kaum geredja
perlu sar.,gat ciipalrni.
- Dinegeri-negeri jang terdjadjah mesti terdapat tali ber-
pilin ,tiga ; ,,Kapitalis, birokrasi dan penjiaran agama
Keri:3ten !"
Tali berpilin tiga itu1ah pengikat negeri terdjadjah.
Buktinja dapat dilihat di Indonesi&, di Tiongkol:, bahkan
di tempat jang lain-lainpun. Asal terdjadjah. Sebab pen-
djadjahan ada.lah sekali djalan pula. Pendja,djahan politik,
ekonomi dan sosial !
Maka sesuailah djika dipasangkan ketanah djadjiahan,
oleh kaum imperialis ; atau terhadap kaum ,buruh dan
tani, oleh kaum kapitalis, djika kepruda r1areka dide-
ngung~dengungkan terus menerus, adjaran melepaskan
diri dan membebaskan djiwa daripada huru-hara dunia.
Menjuruh sabar menderi.ta didunia ini. Dunia ja,ng belum
keradjaan sed,iati. Biarkanlah dunia itu oleh jang mengu-
asa,i; ,,Benkanlah hak Allah kepada Allah, dan berikan
hak kaisar kepada kaisar!" Adapun orang jang b1ra.gama,
tjukuplah mentjtcri d~alan kelepasan djiwa, denga.n .senan-
tiasa hersedia menunggu oatangnja keradjaan Tuhan di
.,sjurga.
Tetapi, walaupun bagaimana, namlin djiwa n.kjat jang
la.par, jang merasa tertekan, mesti senantiasa hendak be-
bas dari tekanan itu. Setelah dia keluar dari pintu geredja

27
hatinja mesti bertanja-tanja. ,,Mengapa aku disuruh me-
nunggu keracf.jaan surga, padahal mereka te-lah mengetjap
surga Iebih dahulu? Aku kel,nar keringat, mereka makan
senang. Hidupku sendiI'i tidak terlepas dari kungkung:;,n
mesin kepunjlaannja, sedang dia hanja gojang lrnki.? Me-
. ngapa tidak ada kealdiJ::i.n pergaulan hidup (socialis:me),
· keadilan sosial ?
Pertanjaan ini meriti timbul. Sebab orang itupun ac1a
otak. Geredja sendiri jang memberikan aidjaran mengu-
tuk benda dan mentjari Tu:han, pun ti:dak dapat melepas-
kan dirinja daripada tjengkeraman kapitalis. Apakah
pendeta-pendeta jang berchutbah ini hanja bermi:rripi?
Kata me1:1eka, Jezus akan datang menebus dosa. Apakah
dapat beliau memberi kami sekerat roti untuk mengisi
perut jang lapar. Saban alm masuk geredja, bertambah
lemah hatiku rnenghadapi hidup. Pada;hal orang bertam~
bah roa,ja. l\faka timbullah rasa dengki.
Rakjat lieragama itu rnendjadi mabuk, dengan kejakinan
agama jang dipompakan, buat hari kemudian jang gelap.
Wa,ktu itulah timbul Karl Marx. Dia b~rkata; ,,A:gama
actaliah tjandu rakjat !"
· Si buruh mendapat ,,nabi baru", ,,Jezus baru"; agama,
T'uhan, saliib, ikeradjaan surga, se1nma aC:alah nonuens !
Jang perlu sekaraug adalah rotimu ! Darahmu telah di hi.-
sap! Musuhmu jang . sebesar-besarnja ialah bordjuis,
kapitalis-imperialis. Dan kaum agama masuk kedalam
barisan mareka. Perutmu mesti makan; Sekarang ! Seka-
rang c.juga, bukan disurga kelak, setelah kamu kembaH
djad; tanah! Kamu me:Jti makan. Dunia ini tidak adU.
Rezeki mesti dibagi.
Beginilah duduk perkara jang sebenarnja dalam masja-
rakat Eropa. Disinilah 2,sal mula timbul perkata1.n
,,agama tja,ndu rakja,t".
Djadi dapatlah kita simpulkan, bahwasanja adjaran
daripada nabi Isa Al-masih, jang' bagi kita umat Islam
dipertjajai sebagai mempertjajai nabi Muhammad s.a. w.
djuga jang menghendaki kemurnian djiwa manusi.a, tidak
dap:;,t dipakai oleh masjar:akat Eropa jang memenhng1:i:an

28
otak belaka. Be11djuang punja berdjuang, sampai kepada
kW&f,a pendeJ;a tak bevbatas. B0rdjuang punja berdjuang,
sampai kepada :;,:3merdekaan fik:'.rau, jang berachir dengan
revolusi Perantjis. Disana mulai 1timbul; ,,Pisahkan
agama dengan 111~,gara".
Kemudian l<L1td,iut lagi; ,,Agama tjandu rakjat !"
Demi.kianlah dJadinja kedudukktn agama ,dan negara
di Eropa. 'l'egasnja demildanlah kedudukan ag-ama Nasrani
dalam kemctdJuan materialisme Eropa !
*i:
*
Sekarang ~Tari kita tilik pul,a, bagaimana agama dan
negara dalam p~ndangan Islam?
Mari kita bi,:jarakan pula bagaimana negara dan agama
menuru't: :1diaj:an Islam, dan landjutkan lagi, bagaimana
pertumbuhan agama Islam dalam negara Indoner,ia?
Pertumbuhan agama Islam sendiri, ditanah Arab, tidak-
lah kena mengena dengan tjara pertumbuhan agama
Keristen. Duduknja lain, sedjarahnja Iain, lingkungannja
lain. Meskipun perlainan tempat dan masa lahir Isa Al-
masih clcngan tempat dan masa lahir nabi Muhammad
1

s.aw. ruda "'perbedaan, maka sebelum mene".'uskan pengu-


pasan, harus · kita djangan lupa, tJahwasa11ja bagi kaum
Muslim nabi Isa i,tupun adalah nabi jang dipertjajai dan
dihormati. Pandangan Islam dalam sari adjarannja terha-
dap nabi-nrubi ada}ah amat mulia. Tudjuan para Labi dalam
perutusan jang dibawanja ke:iunia adalah hanja sa.tu. Dan
Muhammad ad~lah penutup dari perangka.tan. nabi-nabi
itu. Sebao itu, kepada Isa Al-masih dan adjarannja, tidak-
lah kita kenakan kdtik, melainkan ldta njatakan sadja
br,hwasanja 81djaran iang beliau bawa, sesuai dengan
zamannja. Dan datangnja Muhammad kemudian dari
beliau, bagi. kepertjajaan agama Islam, haruslah dipandang
sebagai menjempurnaJ;:an bagi bengkalai jang d1ti11ggalkan
Isa Al-masih a.s.
Seka.rang-~narilah kita teruskan penilikan.
Nabi Muh 1mmad diutus Tuhan kepa:da suatu tempat,
jaitu tanah Arab sebelah Hedjaz. Tempat jang be:Jas dari-

29
pada pengaruh bangsa lain. Boleh diseibut merdeka d.ari
tekanan luar negeri. ~ridak sampai kepadanj::i. pengaruh
politik bangsa Rumawi, atau Habsji atau Persi. Dia mnn-
tjul dalam satu kemasjarak::rbrn jang belnm lumbuh sem-
purna .. Tanah jang belum bertamaddun. Dalam kesatuan
suku-suku jang terpetjah-petjah.
:Maka berkat kedatangan Muhammad, dia dan 2-gama
jang dibawanja itulah jang mempersatukan mr..,reka,
sehingga mendjadi suatu negara jang kuat. :tviendjadi
suatu bangsa jang dihormati.
Jang mulia sekali ialah pE-mbersihan djiwa, landjutan
pekerdjaan Isa Al-masih, dengan mengadjarkan kepada
manusia i:tu tentang siapa jang mendjadikan alam. Jtulah
pokok adjaran tauhid, mengakui keesaan Tuhan. Da1·i sana
terus memperbaiki diri orang seorang dalam pergaulan
hidupnja, sampai kepada nikah kawinnja, sampai keµada
harta bendanja. tatkala dia mati. Dan jang mer.djadi
undang-undlang dasarnja ialah al-Kur'an, diikuti oleh ber- ·
bagai undang-undang pula, jang timbul daripada kebidjak-
sanaan rnendjalankan pertimbangan, tumbuh menurut
kedjadiall'. Baik dizamar~ beliau hidup, afau sesudah be1.iau
V<'afat, fatkala kekuasaan negara dilandjutkan i:>leh chali-
fah2nja. Sehingga dengan menjebut nama Islam sad~a kita
teringat kepada suatu :igama, jang mengatur hi:dup dunia
dan achirat, idiri dan masjarakat bersama. Pendeknja
suatu agama negara, suatu neigara agama. Dala:m menudju
suatu tudjuan sadja, jaitu ridha Allah subhanahu wa
ta'ala.
Dipi,lihnja suatu djalan, jaitu menjat1ukan 'alam bumi
dengr.,n 'alam ht1tgit dalam satu djiwa. Hidup dalam
sanl.lbari sendiri, seba,gaimana hidup ,dalam sanubari. ber-
sama. Kegfatan bekerdja dalam lapangan kehidupan, tidak
pernah terpisah daripada keagamaan, bahkan agama itu-
lah djivranja. Jang meskipun berbeda-beda rupanja dan
tjarnnja, namun hakikatnja 1'anjalah satu. Islam ti dak
memisahkan ,diantara perarnan (sentiment) mamisia, tern.
pat agama bertumbuh, ,den.·5an hidupnja jang njata dan
perbuatannja sehari-had. Tidak ada jang dapat memaksa-

30
nja buat memperketjil langkah dan ·mempersempi.t tempat
lalu, kare:r...-=. tiada upaja menentang kekuasaan pemerin-
tahan jang ada atau tongkat kebesaran kaisarf Bahkan
sebaliknja, dialah jang mrmegakkan kekaisaran sendiri.
Diala.h jang- dir:ertuan atas <lirinja. Med.annja ialah kehi-
dupan insani i.tu seluruhnja, ruhnja dan ba,dannja, djiwa
halusnja dan t11buh kasarnja, agamanja dun dunianja.
Djika ked<1.an, lingkungan dan tempat menjebabkan
nabi Isa. A1-miasih terpaksa be-rkata ,,berilran hak Allah
dan be:cikan hak kaisar- kepada kaisar", maka keadaan,
lingkungan dan tempat pula ja,ng menjebabkari Muhammad
pernah pula berkata; ,,Aku belur.1 akan berhenti melan-
djutkal1 perdju:1nganku ini, sebelum Allah menentukan
si.apa jang :m~nang •dau siapa jarg kalah diantara kita".
Dan dia bera1l. berkata; ,,Bekerdjalah di.tempatmu disana,
akupun bekerd,ia pu1a disini. Nunti sama kita lihat
hasi1nja". .
Agamu Islam tidaklah tegak, kalau dia didjauhkan dari
ma3jarak1t. Dan pemeluknja ditjap oleh Tuhan sendiri
sebagai orang jang ,,zalim" (aniaja), ,,kafir" (tiada pertja-
ja sungguh) dan ,,fasik" (durdja,na), kalan sebagai orang
Islam dia tidak bertjita-tjita supaja hukum Allah berdja-
lan dalam ma 3jarakat. Sebab itu maka dengan sendirinja,
karena perintah agamanja, adalah seorang Islam mempu-
njai tjita-tjita perdjuangan bernegara. Dan tida~da:h sem-
purna Islamnja• itu kalau undang 2 dan pri,kehidupannja
Hdak dia.tur dengan aturan jang didasarkan kepada pera-
turan dasa.r dari 'l'uha.n itu.
Djadi adalah ,,masja.raka.t Islam" suatu :.deaal jang
setinggi-tingginja. dalam hati tiap-tiap orang Islam jang
memahamkan agamanja;
.,Derr.i Allah! 'l'idaklah ma,reka beriman seb.elurr.. mareka
mengambil hukum kepada engkau sendi.ri (Ja Muham-
mad), <lalam perkara-perkara jang mareka pE-rnelisihkan.
Kemudian itu ·jdak mareka ,dapati dalam diri mareka
:,endiri ".'asa Jc{ebera.tan atas apa jang engkau hukumkan
itu. :9an marek:a tunduk stbenar-benarnja ,tunduk".
(Surat Kisa, 65).

31
;,Apa jang didatan.gkan kepadamu oleh Rasul, hendaklah
kamu ambil. Dan perkara-perkara jang dilarangnja hen-
daklah kamu hentikan". (Surat Alhasjr ajat 7).
,,Barangsiapa jang ti<lak menghukum dengan apa. jang
diturunkan Allah, maka itulah ·orang jang kaf'ir'' (surat
A:lmaidah 44), 'dan dua lagi ajat bievdekart-dekat; ,,Itulah
orang jang fasik. Itulah orang jang zali;m".
Djelas dan njata djalan ini. Tidak ada djalan lJ~at ragu.
4"gama dan masjarakat tiada terpisah. Disamping rm.:-
ngatur kesempurnann diri sendiri, teratur pula hendaknja
tnasjarakat bersama. Karena diri tidak dapat hidnp kalau
ti.dak dalam persamaan. Sehingga ibadat jang berupatja-
rapun, terlebih utama bersama daripada sendiri. Sembah-
jang lima waktu kbih utama berkaum daripada sembah-
jang seorang. Maksudnja ialah menjatukan tudjuan orang
seorang didalam bersama:o.~a dan ora,ng bersama dalam
mengikd orang seorangnja. keter,npat jang satu, jaitu j'mg
maha Esa. Diadakan mesdjid ! Dia adaJ.ah sumber telaga
perpaduan djiwa. Sesudah djiwa terpadu, dari sana d:iian-
tjarkan rantjangan2 jang besar berkenaan dengan urusan
hidup. Sekti.Ii. seminggu herkumpul kesana bersama-sama,
jaitu hari Djum'at, mendengarkan chotbah jang beri.si
pengadjaran, baik berk,;)naan dengan kebersi'1an ruha ni
atau berkenaan dengan rnal-soal kemasjaraka..tan, darihal
pol'tik, sosial dan ekonomi. Dizaman mula-mula Islam di-
br.ngunkan, imam dan cha.thib itu Nabi sendiri_ jang
memegang. Demikian djuJa dizaman keempat cha.lifapnja.
Dimesdjid diterima utusan-utusan dari luar negeri, disana
diteken surat-surat diplomatik; Didalam mesdjid di.terima
utusan ka:um Nasrani dari Nadjran.
Bersembahjang ! Merundukkan kening kehadapan Zat
jang maha mulia. Disartukan hadap kiblat, jaitu Ka'bah.
1

Semuanja adalah hamba dari jang maha Esa befaka.


Semuanja sama dihiw.apannja, tidak bertinggi berendah.
Kalau ada keutamaan dan kelebihan, hanjalah karena
lebih utama dalam mende~:eatka.n di.ri kepada Allah, jaitu
taqwa. ,,Semua kamu ber~nl dari Adam, dan Adam ber-
asal dari tnnah. Jang putih tidak lebih utama dari ja11g

32
hitam. Arab i.idak 1ehih tinggi dari .A,djam, semulia-mulia
kamu. disisi Alla.1, iah.. h jang taqwa kepadanjt-". (Hadist
Nabi'.
Seter,gah orang berkata. itulah demokrasi sedjati. Bah-
kan lebih dari itu; sebab dia di.mulai dari djiwa, dan
. diperaktikkt-n dalam masjarakat.
Dan jang mendjadi dasar pendi.rian hidup jang demikian
ialah dua kalima•t Sjahadat; ,,A:,jhadu alla ilaha illal !ah',
aku naik saksi bahwasanja tiada ada Tuhan, melainkan
Allah.
Sjahadat ini diC:jelaskan selalu dengan ajat-ajat, dengan
ha<list-hadist; tiada tempat menjembah, tiada tempat ber-
lindung, tiada. tempa1t takut, tiada tempat memohonkan
pertolon,gaP. bahkan tiada, tiada siama. sekali ! .Tang ada
ha.nja Allah : Segala jang maudjud ini; adalah atas
kehendaknja. ·
Didjela~kan lagi ; La sjarika lahu. Tiada sjarikat baginja.
Siapa pula Lkan sjarikatnja,? Padahal jang lain itu ada-
lah terdjadi atits kehendaknja, belaka ?
Kemudian cJ.land,iutkan lagi dimana kedudukkan Mu-
hammad .s.eha,gai nahi.
,,w·a asja,hadu anna Muhammadan 'abduhu wa rasu-
lnhu"; Aka naik saksi pula, bahwasanja Muhammad ada-
lah hambanja dan pesuruhnja.
Hambanja, akupun hambanja dan seluruh orangpun
harn'banja pula. Dan seluruh jang bernjawapun hambanja
pula. Kelebihian Muhammad ialah kareua _dia pesuruh.
Mengikut perintah Muhammad, bukan berarti menengge-
lamkan pribadi sendi,ri kedalam pribadi Muhamma~, hanja
· karena semata-mata begitu. perintah 'I'uhan. Djika jang
dika.takannja itu benar, l.mkanlah itu kebenaran Muham-
mad; ,,Kebenaran adalah daripada Tuhanmu, dan djangan-
lah kamu termasuk or.ing jang ragu".
Dan diapun menegaskan pula dimana kedudukkan diri•
nja ser1d:ri ,,Saja ini hanjalah·manusi'a ·seba:gai kamupula;·
jang diturunkan wahju kepadaku". _ . - ·:
Alangkah kuat pendjagaan jang djberikan _dan -pag_ar
jang dipasang kiri kanan supaja tauhid itu. tetap satu
tiada terpetjah. Untuk tnendjadi d.asar hidup dan dasar bcr•
masjarakat. Bukankah sedjak dahulukala, sampai kepada
zaman sekarang inipun senanti,asa manusia lupa lmhwa
sesamanja manusia jang bersipat luar biasa, orang-orang
besar dan pahiawan, setelah diseli-diki menu:mt ilmu djiwa,
ternjata hanja manusia biasa sadja? Tetapi kel10rm1fa.n .
kepada dirinja, kerap lmli melupakan manusi.a, sampai
orang luar ,biasa itu dipandang sebagai Tuhan? Dan dirinja
sendiripun :ingin diagungkan sebagai .Tuhan?
Alasan apakah lagi jang perlu dikemukakan pada per-
kara jang sedjelas itu? Tudjuan Islam ialah untuk
kesempurnaan di,ri dan mentjiptakan masjarakat jang
tinggi nilainja dan bebas merdeka. Djelas scn'.1ur.nja itu
dalam filsafat. adjarnnnja. Djelas dalam bekas dui. hasil-
nja. Ttdak mungkin adja:r:an i,tu ditimhulkar4 mendjadi
suatu kenjataan, kalau kekuasaan tidak iberdiri. 8ebab itu,
maka mendd:r.ikan masja.rakat jang teratur dan pemerinta-
han jang teratur adalah perlu, supaja tjita..tjita hid.up
seperti demikian dapat tertjapai. Dan itulah jang ad2,, da-
lam hatinja setiap kaum Muslimin.
Tatkala saja menerangkan ini kepada seorang teman,
pernah saja dipatahkannja dengan perkataan; ,,Tuan ter-
la1u teoritis meninggi, terbang diawang-awang. Pada:bl
kehidupa,n Muslimin sendiri dihari ini, baik di Indonesia
atau diluarnja tidaklah terdapat membajangkan adanja
djiwa jang demikian ! Kelihatan djiwa Muslimin jang
dalam saki.t". '
f .1,ja mendjawab; "J,tu adalah penjakit zaman, dan hukan
pc1jakit agama. Saja jaldn rmareku akan segera semb-..1h,
djuga pemimpin-pemimpL.mja berutaha membawa marekn.
kedjurusan adjaran asli itu kembali !"
H@dak mengambil tjontoh tentang keislatnan djangau-
lah ditengah, apatah la,gi di.udjun:g, tetapi pergilah kepada.
sumbernja jang asli. Ahli 2 penjelidik dan ilr'.m pengeta-
huan i:tnc,dern, tidakfah suka menjelidikt suatu soal ,dgn be-
gitu dangkal, misainja h~,ndak mentjari tj8Jtjat agama Is-
lam, pa;da perartgai umatnja jg membangsakan diri kepada•
nja, tetapi dia ti:dak tnengemi inti dan sari adjaran itti.

34
Pada suatu hari kawanku b~ngsa Indonesia jang telah
memahami adjaran Marx dan telah mencijadi seorang
Ma:rxist jang utuh dan kuat, bertukar fikiran dari hati
kehati., jang tic,da ditumbuhi hawa nafsu, hanja dalam
rasa tjin·~a akan kebenaran. Ku djelaskan pula kepadanja
pendapat ini. Setelah :Uga kali kami bertemu, terlontjatlah
dari m1ilutnja, dihndapan ibeberapa teman lain ; ,,Kalau
begitu jang Islam, biarlB.h rnja diakui sebagai seorang
Islam.. Saja mau mendjad1 Islam!".
Kawan :jang lain tertawa, tetapi dia -berkata sungguh-
sungguh da:1 achi.rnja sajapun mendjawab dengan
rnng,guh-sungg-c1.h ~ ,,Saja pertjaja apa jang dikatakan
bung polan itu! Islam sebetulnja ada 'dalam hati tiap-tiap
Jdta ! Terlebih-lebi'1 kita bangsa Indonesia ! Dalam bakat
dasar djivm tclah berlapis-lapis perasc:1.an demikian karena
warisan djiw,a nenek mojang !".
Tida,klah sengadja sajn. imengemukakan pendapat i.ni
hendak mentjati djalan. berliku, meluruskan jang bengkok,
mengadakan jang- tidak. Menegakkan benang basah.. Di-
hadapan saja diha,dapan tuan terbuka kitab sutji al-
Kur'an; jang ki'ca semuanja dapat membatja. Tidak perlu
tuan ,berudhuk lebih da,J:mlu untuk menji:r.tuhnja. Tjukup-
.lab djika hati ituan bukakan lebih dahulu. Dia tidak diten-
tukan hanja •buat diba:tja Qleh kijahi-kijahi dan · golqngan
tertentu.
Didjelaskan oJ.eh Kur'an hak dan kewadji:bnn manusi.a.,
untuk hidupnja s'endiri, untuk masjarakat, dan untuk
T,uhan;
,,Wahai segala ovang jang pertjaja: Apabila kamu di-
adjak sembahjang pada hari Djum'at, pergilah kamu
kepada menginga,t Allah, dan tinggalkanlah berojual beli.
Itulah jang baik bagi kamu, djika kamu ·mengetahui".
(Surat Aldjum•at; 9).
,,Apwbila telah selesai mengerdjakan semba.hjang, ber-
tebaranliah dala.m bumi, dan harapkanlah anugerah Allah.
Dan ingatlah AJlah banjak-banjak; agar kamu iberoleh
kemenangan" (Aldjum'at; 10). ·

,35
Disini bagaim\ana pertalian kehidupan se:1ari-hari de-
ngan ibadat jang berupatjara. Dari pagi pada hari Djum'at
diberi. kebebasan se,bagai dihari. jang lain-lain djuga bmLt
mentjari rezeki. Karena itulah hak idiri. Tetapi apab:'la
waktu telah masuk dan seruan sembahjang tiba, tinggal •
kan urusan hidup sc•hari-hari itu dan pergilah kemesd;iid
nielakukan upatjara djum'a.t.
Itulah djalan jang sebaik-·baiknja, ibagi dirimu sendiri;
djika kamu selidiki betul-betul dengan Hmu pengetahuan
tentang keseimbangan hidup. Djadi tidak baik kalau hanja
berniaga sadja, nanti hati djadi kasar, djadi seorang
pengedjar benda. Dan tidak baik kalau p:anja bf:crupatjara
ibadat sadja, sebab ib:1dat tidak'dapat diitegakkan dengan
perut kosong. Sebab itu sehabis djum'at diperintah leka.3 2
berteba.ran, menudju halua:..1 hidup masing-masing-; tani
keladang, buruh ke:pabrik, p.:>gawai kekantor, menil2ri ke-
kabinet, djurnalis mentjari pekabaran baru jang ha,ngat,
untuk disiarkan pula. 'l'etapi dalam segala pekerdjaan i.tu,
djanganlah sampai :upa mengingat Allah, supaja mendapat
kemenangan jang abadt, ketenteraman dji:wa. Sehingga,
sebagai senantiasa terdjadi dalam perdjuangan hidup, ada
masa gembira dan ada masa sedih, ada rugi. dan laba, naik
dari djatuh,, semuanja ti-dak mendjadi djiwa kehilangan
pegangan. Bukanlah ini kemenangan sedjati dan abadi ? 1

, . Maka . djika dikumpulkan menit-menit jang terpalmi


buat bersembahjang seha,ri. semalam jang 24 djam itu,
1 tiadalah akan tjukup satu djam. Jang selainnja adalah
untuk keper.tingan diri f;endiri d~n kepentingan masjara.-
kat. Tetapi lantaran didal.am semua medan_ itu, tidak lupa
k,ef1Jda Allah, jaitu tudjuan jang _achir dari hidup, djadilah
se""lua pekerdjaan, · selain dari i.badat upatjara itu, men-
djadF ibadat pula !
Sampai ·keJ?ada · urusan peimbahagian peke:..•djaan i tupun
ditundjukannja pula. S1bda Ttihan; ,,Kami,djadikan malam
hari untuk paka~an, dan kami djadikan siang hari untuk
mentjarikehidupan". (Surat Aunaba; 10, 11).
-!t3,tirahat di.dafatn rumnh tangga ·• jang aman damai,
jang,didalamnja-malaikat-menglpaskan sajap rahmat, dan
lindungan kurnia Alla,h, ·adalah ·r>akaian, sedjati. S<mda
gurau denga.n ist,:lri, meliha.t matjam2 d,iiwa anak-anak;
semuanja nclalah terimasuk pakaian. Seba:b semuanja mem-
bawa sehat tubuh. Tjoba kalau djiwa berkerut kusut;
Vl'alaupun bagaimana bagus pakaian lahir, kekusutan
djiwa i-tu akan nampak djuga keluar. Dan istirahat itupun
• termas~k i1.1ndal djuga. Seba1b dengan bersungguh-sungguh
ment.jari penghidupan siang dan istirahat malam, berarti
kita telah mendjalankan kehe~dak dan ketentuan Tuhan.
Untuk mendjelaskan perkara ini, tengoklah suatu kedja-
dian dizama.n Rasul s.a.w. Sa.ha1bat-sahabat beliau bekerdja
keras mentjari. penghidupan. Maka adalah seorang dian-
tara sahabat itu datang rnenghadap Nabi. dan berkata;
,,Ja Pesumh 'I'.uhan! Alangkah baiknja djika kegiatan
• eematjam iitu dipergunakan pada djalan Allah (sabilil-
lah) ". MakL bersabdalah beliau; ,,Djika dia keluar dari
ri.:.mahnja pcrgi berusaha mentjari makan. buat anak-anak-
nja jaug masi.ih ketjil, ltupun smlah menempuh sabilillah.
Djika dia keluar berusaha untuk k:ldua ajah-bundanja
jang telab. tu{I., itupun sabilillah. Dan djika dia berusaha
untuk .kepenlua1 t diriuja sendiri, supaja djangan memberati
. orang lain, itupu:1 suatu sabilillah. Tetapi djika dia keluar
berus.i,t.ha karena ria ,fan hendak membangga, maka jang
ditempuhnja itn ialah djalan sjethe,n". (Ha.dist).
Berkata Anas; ,,PadE. suatu hari didalam bulan puasa,
krumi berdJalan bersama-sama dengan Pesuruh Tuhan. Ada
diantara kami jang masih tetap berpuasa dan ada pula
jang me:mbukakan puasanja. Maka berhentilah kami pada
suatu perhentian dan hari sangat panasnja. ,Tang lebih
banjak berteduh ialah jang berpakaian·tebal, sebab panas.
Ada pula jang mendinding mukanja dengan tangan sendiri
dari panasnja tjahaja matahari. Orang jang puasa sudah
sangat lelah. Maka orang jang tldak puasalah. jang beker-
dja keras memasangi chaimah dan memberi minum unta2
kendaraan. Maka bersa:bdalah Pesuruh Tuhan; ,,Segala
pahala ha.ri i,ni diborong oleh orang2 jang melepaskan
puasa.n,ia". (Hadist) .
Disdmt orang didekat. beliau seora.ng jang nangat banjak
beribadat. Lalu l:1eliau ibertanja; ,,Siapa jang mengurusnja

37
selama dia beribrudat itu ?" Orang mendjawab; ,,Ada .c1e-
ora111g saudara !" Maka sabda ibeliau ; ,,Saudaranja itulah
jang lebih beribadat daripadanja". -
Dalam ketiga hadist2 jang sahih ini dapatlah ki.ta me-
nindjau rahasia jang terkandung dalam djiw!:J, Islam
sedalam-dalamnja. Rupanja did~lam segala ma.ta pri per.g-
hidupan, didalam pa.saran jang ramai, clidalam perhu-
bungan '1alu lintas jang bersHang siur ; <la.lam semuanja
itu terdapat orang jang berdjuang ,,fi sa:bilillah", pada.
djalan Allah, karena niat jang terkandurtg dalarn hatinja.
Dalam perdjalanan djauh dibulan puasa, puasa boleh di-
bukakan dan diganti dinari Jain. Ada kalanja jang
men:ljbukakan puasa itu dapa,t pula memborong pahala,
sebab tena,ganja dapat dilberikan untuk muslihat bersama.
Henda,k beribadat bertekun-tekun dimesdjid, hendaklah •
djangan sampai memberati orang lain. Kita hekerdja
melaksanakan hidup) dengan sadar akan hubungan dengan
jang ma.ha Kuasa; ttulah Inti agama. Tidak ditentukan
bahwa berupatjara itu sadja jang ibadat. Alangkah
luasnja ! · •
Pada auatu ketika nabi Mul)amma!d brerchuthbah jan.g
amait mengenai sudut ha.ti sanubari. Chuthbah ja.ng dja-
rang sekali beliau lakulrnn sampai se-demikian imempenga-
ruhi, sehingga lantaran rn.endengarnja, ada saha,bat jang
telah bersedia buat puasa setiap hari. Ada pula jang her:
dak mengerdjakan s,embahjang tahadjdjud seiiap ma.lam.
Ada pula jang hendak memisah selama-lamanj8, da.ri
isterinja, lmre_na hendak iberibadat. Seketika ha! itu disam.
paikan or.ang kepada heliau, murkalah beliau. Beliau
bersrubda; , Bukan Allah sadja jang mempunjai hak rui,as
1

diri kita. Di:rL sendiri ada. haknja buat dipeliharakan. Mata


1

ad:-t haknja ,buat ditidurkan, isteri ada haknja buat di-


pu1,angi. Saja puasa dan saja berbuka ! Saja bangun sem-
ba.hjang tengah malam ,fan sajapun tidur ! Sajapun me-
mulangi isteri saja. !" Demikianlah kira2 tegoran be.Hau
kepada sahrubat2 itu.
Semangat agama jang tidak boleh dipikul berat.be't'at
itu dipelihara baik-baik oleh chalifah2 jang datang dibela•
kang beiiau. Diza.man TJmar, djika kedapatan orang

;38
termenung didalam mesdjid padn, hal bukan waktu
sembahjang, <liperiksai baik-baik, mengapa tenmenung.
Mengapa. itidak pergi berusaha. Pada suatu hari chalifah
Umar mas:uk kedalam mesdjid. Terlihat olehnja seorang
laki-laki. menekur-nekur bezikir serupa orang jang
telah bersedia hendak mati. Diletjutnja o:riang itu dengan
tjemeti jang ada dalam tangannja, dan beliau berkata;
,,Djangan ergkan bunuh ag-ama ini, supaja engkau djangan
dibunuh Alln.h pHla !"._
Rupunja menu111t kesan Umar termenung2 seperti itu,
adalah merr:bunuh agama dan membunuh c1iri sendiri.
Kalau banjak orang ditimpa penjakit begi.tu, tentu tidak-
lah Iantjar Jagi djalan penighi<lupa.n dan ten tu tidak tet'buka
hati untuk miempertinggi mutu hidup. Hilang kegemhiraan
dan achirnja men.nandang dunia dari segi buruknja, mengu-.
tuk orang lain clan mengurung diri sendiri. dalam daerah
Jang sempit dan gelap. Bukan gelap d,ari luar, sebab mata-
hari .tetap bertjahaja djugaJ. Tetapi gelap jang tLmbul
daripa,da. hatn sendixi.
Islam, agama jang hidup, untuk orang jang h1dup !
Pada snati:. hari datanglah menghadap Umar seorang
jang tersanr~kut dalami su:itu perkara sipil. Umar menju-
ruhnja m~ngemukakan seorang S8,ksi jang kenal kepada-
nja, supaja :"Dudah mengurus perkara itu. Malca dapatlah
dia membawa 'laksi jang dikehendakki itu. Saksi itu me-
ngatakan. bah wa dia kena.J bena.r kepa.da orang ini, orang
baik, oranig jang dapat dipertjaja.
,,Obrolannja" beliau putuskan dengan pertanjaan; Ada-
kah engkau ini tetangganja jarig dekat, sehingga engkau
ketahui luar dan dalamnja ?".
,,.;Belum".
,,Adakah en 5kau pernah rrnendjadi temannja dalam per-
c1Jalanan, sehingga engkau buktikan budi pekertinja ber-
kawan ?".
,,Belum".
,,Pernahkah engkau membuat perhubungan dengan dia,
dengan dinar . atau dirham, _sehingga engkau tahu ke-
djudjuran hatinja".

39
,,Itupun beli.mi ",' · ·, · · · -
,,Saja kira engkau menga,takan kenal kepadarija, lan-
taran jang engkau lihat hanja dia sembahjang .dimesdjid,
mendengung-dengungkan Kur'an. Kadang2 ditekur- tekur-
kannja kepalanja, <lan kadang2 diangkat-angkatnja" !
,,Memang betul hegitulah kenal saja kepadanja !".
,,Kalau begitu, kata Umar", pergilah engkau. Sehab
engk~u belumlah kenal kepadanja". Dan k,epada orang
jang perlu disaksikan i.tu beliau berkata pula ; ,.·,Pergilah
engkau balik ! Bawalah kemari orang 'jang kenal kepada
engkau·! ".
Itl.llah faham jang benar tentang hakikat a,gama Islam,·
pertalian ibadat berupatjara dengan perdjalanan hidup,
diantara kepertjajaan jang berura-t berakar clalam had
sanubari, dengan amal jang njata dihadapan matR, basil
dari djiwa jang hidup dan sadar akan harganje..
Agama Allah terdiri daripada suruhan dan larangan.
Suruhan itu tidak melingkungi Lbadat sa;dja, da.11 wadjib
dilaksa,nakan. Mengedjar penghidupan duniawi pui1 di-
suruh dan diperintah, disamping mengedjar kesentpsaan
djiwa raga diachira,t ;
,,Tuntutlah apa jang telah di.sediakan· Tuhan buat eng-
kau <lihari achirat. Tetapi djangan lupa bahagianmu dlatas
duni:a". (Surat _Alqisas, 77). .
,,Bekerdjalah buat dunia seakan-akan engkau akan
hidup ~lamanja. Dan bekerdjaJ.ah buat a.chirat, -seak8n-
akan engkau akan mati besok". (Hadist).
,,Siapa jang melihat suatu perbuatan mungkar, ob8.hlah
dengan tangan. Djika tidak kuasa dengan tangan, obahl8.h
dengan lidah. Dan djika tidak kuasa dengan Udah, obahlah
dengan hati. Mengobah dengan hati, adalah seleimah-lemah
intan". (Hadist) .
Diwaktu lemah dan •tidak ada upaja, obah.lah denga.n
haj s~ndiri. Ertinja kuntjilah hati sendiri, djangan sam-
p. j terperosok kepada jang mungkar i-tu, tatkala mel'that
orang kiri kanan telah i.,erbuat mungkar. Tetapi apahila
kemerdekaan dan kebebasan telah. diperoleh, maka guna-
kanlah kemerdekaan menjatakan fikiran untuk mengeritik

40
jang salah. Tetapi kalau kekuasaan tel,ah ada dalam
tangan, obahlah kedjahatan itu dengan membongkar akar2
dan sa'bSJb musababnja.
Kemungkaran senantiasai nkan terdapat dalam masja-
z·akat luas. Tingkat hati dan tingkat lidah, adalah alamat
kelemahan. Tjapailah jang lebih tinggi, jaitu kesanggupan
mengatur dengan undang2 • Dengan kekuasaan !
Hidup aria.lah perdjuangan, tidak ada. perdjuangan
turnnlah harga dan nilai hidup. Tetapi berdjuang bukan-
lah semata ber:ljuang. Melainkan dengan suatu tudjuan
jang djeh.s, jaitu menegakkan kebenaran dan keadilan;
,,Kalau tid:'lk diadakan Tuhan perdjuangan manusia, sete-
ngahnja dengan jang setengah, tentulah akan runtuh kuil2,
biara dan geredja, dan mesdjid ,tern.pat men.iebut nama
Allah seba.IJ.jak-banjaknja'' (2,urat Alhadj, 40).
Kalau perlu ,lidalam menurut kabenaran dan keadilan
itu, perdjuangan boleh bertukar sipatnja mendjadi pepe-
rangan; ,,Perangi pada djalan Allah, akan orang jang
memerangi kamr.. Dan djangan melampaui batas. Karena
Allah tiada e.uka kepada orang melampaui batas". (Al-
baqarah, 19'5).
,:,Bukanlah kebadjikarL itu semat.a-maita memalingkan
muka kesebelah Timur atau kes'3belah Barat. Tetapi keba-
djikan iala~1 orang jang beriman dengan Allah dan hari
1achirat, malaikat: dan kitab 2 sutji dan na.bi 2 • Dan mem-

berikan hada -walaupun harta itu amat ditjintai-


kepada keluar6 2. dun anak jatim orang miskin, anak di-
tengah dja.lan orang ja.ng meminta pertolongan, budak
jang ingin dimerdekakan, mendirikan sembahjang dan
mengelua:i'.'kan zakat, memenuhi djandji bila telah berdjan-
dji, dan SSJbar diwaMu susah dan sulit, ditimpa suatu
kesusahan jang da<tang tiba-tiba". (Albaq8.rah 177).
Ber<!jalin-<ljalin laksana djalinan tali dipukai, berpadu
laksana. paduan im.injak dan air dalam susu, diantara
dasar kepertJajaan hidup dengan perdjuangan hidup:
Dia.ntara menjembah Allah dan menghadapi mr,sjarakat.
Diantara agama dengan negara. Tidak berpisah 'diantara
. tempat menjembah Allah dengan politik.

41
Djauh sangat bedanja dengan agama Keristen paca
permulaan tumbuhnja. Ata.u adjaran nabi Isa AJ.-musih
dilandjutkan oleh perkembangan zaman dan kema.djuau
masjarakat mauusia, dengan adjaran nabi Muhammad.
Tatkala nafiri kemerdekaan telah c1ihembuskan diatas
kepulauan Indonesia jang tjantik ini, bersorak soraL1ah
para-ulama dan santri, pam · lebai. dan anak sasitan, ke-
luar dari pondok dan suraunja. Didorong oleh bekaE:
adjaran paduan ini, haik sadar atau tidak sadar. Ber-
djuang untuk keadilan dan persamaan hidup, jang dj ..v1h
lebih dalam arti dan kandungannja daripaida menuutut
,,Keadilan Social" jang biasa kita sebut. Tatkala l:oma.n-
dan tentara Inggeris mendjatuhkan perintah kepada ser-
. dadu-serdadunja dari tanah India buat meinatahkan
semangat berge1ora ini dengan kekuatan sendjata leng-
kap, demi terdengarlah oleh serdadu-serdadu India Islam,
jang terkenal sekarang dengan nama ire,gara Pakistan,
sua.,tu pekik seruan jang menjebabkan bulu roma rnereka
berdiri. Sebab pekik itu ada pula pada mereka, jaitu
,,AJlahu Akbar!". T~rdengar dari lereng gummg-gununi,i;,
dari dalam gua-gua batu. Itulah dia paduan dar::, segenap
sari-tjita jang kita sebutkan diatas tadi. Tidl'l'{ sjak lagi,
itulah pula ja.ng terkandung dalam batin mereka.
Merekapuh bersorak pula; ,,Allahu Akbar!''. Ini buka~1
suatu peimberontakan, hukan suatu kekaJtjauan jang harus
dibasmi, bukan pula suatu gerakan kebangsaan sempit,
tetapi suatu kehendak Tuhan jang tidak dapat dihafa.ngi;
kemerdekaan dari suatu tumpukan umat jang men-
djundjung ti:nggi kalimat sutji pusaka nabi Muhammac,;
,,Allahu Akbar".
Dengan tidak dia,tur lebih dahulu, me:riekapun bersorak
pula, ,,Allahu Akbar!". -· Maka sendjata-sendjata jang
ada dalam tangan mereka, mereka serahkanlah kepada
rakjat berdjuang ifu. Sebab ini adalah sendjata kepu-
njaan musuh mereka berdua, jarug hendak memperkosa
kemerdekaan. Bahkan hanjak diantara mereka, ·bukan
sactja rnemberikan sendjata, mereka masuk kedalam bari-
san rakjat, turut berdjunng melawan Belanda. Sebab taru

42
sekaranglah mereka mendapat tudjuan peperangan sedja-
ti, sjahid!
Inilah satu <liantara beberapa s&bab jang memaksa
Inggeris mempertjepat penjelesaian. Dan dengan kata-
kata resmi, presiden kifa Sukarno tel94 menjampaikan
terirrna kasih bangsa Indonesia kepada bangsa dan peme-
rintah Pakisfan atas pengurbannn jang besar itu, tatkala
beliau melawat kesana.
Agama Islam aidalah kepunjaan tiap-tiap orang jang
beriman. Dnlam agama Islam tidak ada djahatan Kepala
agama, ,,Sang Datu", ,,Pendeta". Tildak aqa bapa domini
jang b arus mendjadi orang perantaraan diantara manu-
sia dengan Aliah. Hubungan seorang Muslim adalah
lang3ung dengan Tuhan. Dia tidak mengakui1 adanja
kekuasaan jang membatas. Kalau dizamun jang achir
tuan dapati penjembah kubur, tukang keramat-keramatan,
itu adalah setelah adjaran Is~am jang asli dikotori oleh
adjaran jang ,lain. Golonga~1 jarg disebut ulama, tidaklah
diberi hak mens11asai agama. Dan tidak ada satu kasta
jang semata-rnata hanja mengurus agama, dan orang ba-
n,iak menunggt; keputusan dari beliau. Kalau agama
dikuasai oleb .suatu golongan, pa·dahal dia tidak mendapat
,,bcslit" dari Tuhan \mat mengatur iiu, maka orang lain
berhak m&rampas agama itu dari iangannja, mendemokra-
sikannja kembali.
Suatu faham dari seorang ulama Islam, boleh iditolak
?leh fal1am ulanrn, jaug lain. Dan arti sedjati dari l).lama,
ialah orang berilmu. Hanja tradisi buatan manusia jang
mempersempi t daerah 1,tu.
Sama ada ilmu itu ilmu agama, atau ilmu umum. Maka
sekali-ka.li t.idaklnh ada agama memberikan hak kepada be-
liau buat memaksa orang banjak supaja hmduk sadja
kepada ju1g beliau tentukan. Kur'an bukan kepunjaan be-
liau sadja dan Nabi untuk umat seluruhnja, termasuk
ulanfa dan ,termasak jang lain. Dj1alan kepa,d'l. Kur'an
terbuka bagi semuanja. Adapun sesampai diachira,t esok,
semuanja aka1t kembali kepada Allah dengan buah usaha-
nja, dengan amal kebaidjikannja. Baik dia- bergelar ulama

43
atau bergelar kuli, baik menteri atau opas kantor! ,,Dan
semuanja datang kepadanja dihari kiamat, sendi.ri-i:en-
diri". (Almarjam; 95). ·
Tidak ada suatu kekuasaan memerintah atau kekuasaan
polttik janf boleh dida'wakan . datang dari 1angit, jang
kerap disebut theocratie. Jang datang dari langit ha,nja-
· 1ah akuan dan angkatan Tuhan atas seo1·ang mannsia men-
djadi nrubi atau rasul. Kalau ada seorang nabi mengepalai
suatu negara, adalah karena kehendak orang banja k.
Sebab iitu maka tidaklah semua nabi mGndjadi kepala
negara. Tidak pula nampak terluang suatu lobang masuk,
untuk pertentangan ahli pemerintahan dengan ahli ag2.rna.
Maksud agama. ialah keselamatan seluruh umat; c:jadi
kesel~atan · negara. Dan boleh diteg,askan lrugi, bahwa-
sanja hak:iim dan pemegang negara jang ditjita-tjitakan,
ialah jang beragama. Sebagaimana Plato mentjita-tjita-
kan, bahwasanja pemeg,ang negara itu hendaklah seorang
failasoof. Dan hendaklah failosaaf itu abJi tentang
kenegaraan".
Hakikat agama tidaklah memerangi pengetahuan.
Agama pada hakikatnja ialah menjokong pertumbuhan ke-
tjerdasan otak. Jang saja maksud tentu sa,dja a,gama Islam.
Apa kata Kur'an tenfang ilmu ?
Ambil sadja satu ajl'l,t, untuk membuka dasar bagi ajat
jang lain ; ,,Sesuuggubnja tjuma orang2 jang berilmn
sadja jang dapat takut kepada Allah". (Fathir; 28) ..
Djika kita renungkan isi ajat ini, teringatlah kita akan
kehidupan para-sardjana dan failasoof, jang mengurban-
kan segenap usianja semata-mata untuk keimadjuan ilmu
pengetahuan, guna mempertinggi nilai kata hidup sebagai
manusia. Ingatlah teor'lie relatief-absulate Einstein. Buah
penjeUdikan Freud tentang djiwa. Ingatlah, bagaima.na
achi.rnja ahli 2 itu merasa ketjilnja badan-diri dihadapan
suatu kekuasaan dan kekuatan besar.
Dalam tingkat mentjapai suatu pendirian, die.ebut
jakin, ilmul jakin, ainal jakin dan hakltul jakin. Tet api
tidak ada seorangpun ja.ng sampai kepada devdja,t jakin.
sebeluim dia naik dari tingkat jamg dibawah sekaH, jaitu

44
sjak (specticisme). Sjak dipermulaan djalan, adalah suatu
pengharapau akan menempuh djRlan itu. Dan terus
menjelidik. Dari sjak naik kepada zhan. Boleh djadi naik
kepada jakin ! Ilmul jakin, hakkul jakin dan ainul jakin.
Kata orang, tidak ada jang absulat,e, hanja relatief
belaka ; dekatnja tidak dapat dipegang, djauhnja tidak
dapat ditundjuk. Tetapi bagi jang telah masuk nur
kedalam hatinja, relatief itulah jang jakin !
Jakin dengan tidak melah1i ragu, bukanlah jakin, dan
tidak mungkin Jakin ! Barangkali adalah jakin jang
diperbuat-1b1mt. Atau taklid !
Da.n ilmu tidak mau begitu. Dengan i1mu itulah orang
merasai Iazatnja hidup dan tinggi nilah1ja. Oleh sebab
itu tepatlah apa jang di3ebut Nabi, s.a.w. dalam salah
satu sabdanja ; ,,Barangsiapa jang menempuh suatu djalan
kepa,ja s6m.atjam ilmu, maka akan memudankan Allah
baginja perdjalanan kesjurga" ! Tidak pertjaja ? Boleh
tjoba !
Mengiugat kandungan hadis 1-ni. tertukiklah pandang
kita kepada hidup itu sen<liri. Hidup adalah dua, jang
fana dan jang baqa . .A:dapun mati hanjalah batas jang
pendek dian.tara kedua masa itu. Maka orang jang me-
nempuh djalan .ilmu, dirasainjalah lazat sjurga itu pada
kedua hidup 'krsebut ; Dunia dan achirnt ! Lazat jang
tidak dapat diukur denr:an benda.
Oleh seba:1.:) i.tu tjobalah fikirkan, adakah akan terdjadi
pertentangan ilmu pengetahuan denga11 agama ? Hakikat
ahli agama <lidalam Islam; ialah ahli fikir itu. Maka ,tidak-
lah pernah lslarr. nienjuruh meng,adakan suatu panitia un-
tuk menjilusati ka;au-kalau ada fikiran baru ja.ng berbeda
dengan fikirau kau:r;n agama. Bahkan pernab terdjadi seba-
liknja jaitu ch alifah Alman.mun memaksa golongan ulama
menerima pendirian filsaiat jang beliau pertahankan.
Memang ada djuga dala;m perdjalanan sedjarah Islam,
ahli:.! fikix itu disakiti. Tetapi apakah seba,bnja 't Umumnja
ialah perl:nra poutik orang awam tidaklah lekas menerima
paham baru. Dan r?,cija2 jang ingin kekuasaan~1ja tetap

45
teguh belldiri, biasanja tunduk kepada hukum. kehendak
orang banjak itu. . . .
Dan kedjadian itu boleh diselidiki, i,aJah setelah pe:'.Ile-.
rintahan Islam tidak lagi meimberi kemerdekaan fikiran,
sebagaimana jg terdapat pada permulaan tumbuhnja. Dan
setelah ahlii-ahli fikir jang· be~"lani tidak tampil kemuka lagi.
Hendak melihat pelltuimbuhan kemerdekaan fikiran dlm
Islam, djanganlah mengambil tjontoh kep3!da zaman jang
telah djauh dari Nabi dan zaman sahabat-sahabatnja jang
utruma. Dizaman pemerintahan Abu Bakar dan Umar bukan
sedikit ,pertikaian fikiran dalam kalangan sahabat, ciP,n
pertika~a.n fikiran itu 1cliberi kJernerdekaan. Tetapi jt,ng
mengenai muslihat bersa;ma, ,diputus~-rnn d~ngan suara -ter-
banjak. Dan meskipun dizaman p ~merintahan Bank' Abbas
1

telah mul ai keradjaan Islam bersipat k€kuasuan monur-


1

chie-kuno jang berkuasa tidak berbatas, namun ahli-ahli


fikir dengan bebas merdeka menjatakan pendirian. Itu
sebabnja maka pada masa i.tu terdapat bebera_pa mazhab
(system) tjara berfikir, jang terkenal; Malik1, Ifanai'ie,
Sjafie dan Hambali Au.la'i Daud Zahiri dlan laiin-luin.
Tdah 700 tahun ,tevdapat. kemunduran dalam tjara
berfikir Islam dan hilang kebebasannja. Zarrian tudjuh
ratus tahun jang achir, oleh ahli sedjarah Isla,'.n moder.11
,disebut ,,zaman keruntuhan, zaman· kemunduran, zaman
kehilangan sari" dsb. Bulmn sadja orang2 t0rpeladjar se-
tjara Barat jang bergela1· intelektuil jang merasa tida
puas melihat kemundura.n i.ni, bahkan kalangan Islam
rnodernpun merasamja pula. Said Djamaluddi,n Afghani
dan Sjech Muhammad Abduh membukakan djalan herfi-
1

kir tjara baru . ba,gi pernikir2 Islam. S,ir Said Amir Ali,
Sir Mohammad Ikbal dan . lain~lain imelandjutkan usaha
itu, memba;wa ,,pulang" :ra.tiohalisme Is1a:in kepada sum-
bernja jang asli, jaitu Kur'an dan Hadist.
Di Indonesi,a pada urnumnja djelas benar keimunduran
itu. Indonesia dizaman sel:ielum pendj3!djahan berumt,
masih mempun,iai keradjaan-keradjaan Islam jang berdla-
sar feodali.srn:e. Kemudian datang pendjadjahan Ba.rat jar.g-
dimulai sedjak masukfija Portugis. Maka sedjak itu, umum-

46
nja kaum Muslimin, karena bentjinja kepada pen<ljadjahan
Barat itu, mengurung dirinja ditempat jang sunji. Karena
gelap djalan diluar pondoknja, dia mentjari ,teimpat jang
terang dalam djiwan.ja send.iri, dengan: mementingkatl
mistik, mendjanhi pemerintahan dan mengutuk <lunia· dan
heran tertjengang, dan kadang2 melawar, kepada segala
sesuaL1 jang dipandangnja baru. .
Bangsa jang menang dan mendjadjahpun memasukkan
pula pendidikan ,,neutraal" agama ke•pada :anak-anak
Islam jang dididiknja. Sebab itu maka orang jang menda-
pa..t didikan Barat pada umumnja bertambah djauhlah
daripada bangsanja sendiri jang telah memang anendjauh-
kan diri i tu.
Dalam zaman kemn-ndurannja itu, kaum agama~ jan'g
telah statis fa.di mendidik kaum Islam supaja ,,takut" ke-
pada Kur'a11. Kata ;rnereka; ,,Tidak sembarang orang dapart
memahamkr.u Ki1r'an. Mesti tahu ilmu2 alat, tahu nahwu,
saraf manthik, maani, rasa-bahasa Arab, hadis, sanad,
riwajat, dan la:in 2". Kalau tidak tahu itu berdasa men-
tafsixkan K11r'an.
Satu pendirian jang sangat negati,ef dan surut kebela-
kaug.
Tetapi dizanwn kemer.:lekaau fikirnn dan kemadjuan
jang tiada tarar.ja ini, sudah ada golongan jang positief;
Peladjarilah na hwu, saraf, manthik, maani hadis, rasa-
bahasa Arab, riwajat, dirajat dsb. Bukan itu sadja,
peladjarilah pula ilmu masjarakat, Hmu djjiwa, ilmu bumi,
ihnu alam, ilmu tumbub-turnbuhan, ilmu pa,sti dan lain2 •
Peladjari sernua, dan kernudiannja tafsirkunlah Kur'an !
Engkau akan tahu kelak bagaimana besar kandungan
jang .te:'1;ara did.1.lamnja.
Oleh sebab itn maka kaum jang ada inteleknjalah jang
akan sanggup mentafsirkan Kur'an, bukan ditakut-takuti,
melainkan diand;iur-andjurkan.
Dengan itu t0rbukti nanti b:ahwasanja a.gama Islwm .itu
meliputi aki,n segenap segi kehidupan manusia dan masja-
rak~t.

47
,,Kafakan oiehmu Muhrunmad, adakah sama orang jang
berilmu-pengetahuan denga,n o,rang jang 'iidak berilm.u
pengetahuan ? - Dan tidaklah .ada kesadaran, hanjala11
orang jang mempunjai inti fikiran". (Azzumar, 9).
Dan 'hadis ; ,,Kelebihan orang jang beriLmu dari.pada.
orang jang semata mata 'abid, ialah l•aksana kelebihan
bulan. di alam tjerah dari antara bintang-bintang".
Tidaklah ada kerenggangan, djangankan pertentangan,
diantara ilmu dengan ag&.ma. didalam Islam. Baik dalam
inti-sari adjarannja atau dalaim sedjarahnja, seperti jang
terdjadi diantara geredja dengan ahH2 fikir merdeka seke-
tika geredja memegang kekuasaan, jang menghambat per-
kembangan dan kebangkitan.
Tetapi tidaklah pula de.pat dimungkiri bahwa pernah
djuga ulama aga.ma ·bekevdja sama dengan pihak kekuasaa.n
dan orang2 kaja mempergunakan aga.ma bagi penidurJmn
semangat orang awam. Ini meµiang ada djuga ter<ljadi.
Tetapi njatalah bahwa ~erbuatan itu bertentangan sangat
dengan djiwa Islam. Orang2 jang demikianlah jang ditjap
oleh Kur'an sendiri. ,,Mendjual ajat Allah dengan harga
murah". Jang diantjam oleh Allah dengan kehir.aan di-
dunia dan diachirat mendapat azab siksa jang .maha. besar.
Tjobalah tuan tolong perha-tikan bagaima11a djalannja
sedjarah seperti i.ni kalau timbul dalam masjaraka-t Islam.
Ulama2 jang mengurbankan kebenaran karena. menarik-
nari;k hati radja i-tu, selalu mendjadi kebentjian rakjat,
suatu siksaan djivva jang mendjadi ~zab dunia. Maka
kalau terdjadi, jang demikian, ,timbullah ahd 2 agama
jang herani menjanggah dengan: teran.g-kmngan dan
tidak .matt mencfekati kekuasaan. Mareka m•~lawan ke-
kuasaan sewenang-wenang itu dan m~mjadarkan ·ummat
akan kehendak Kur'an jang sedjati. Dalam masai kekua-
~aa:o. seperti ·demikian, ··hanjaklah ulama2 jang mengan-
djurkan kemerdekaan fikiran itu mendjadi kurban,
dimasukkan kedalam pendjara, atu diusfr dari keradjaan
itu., f'lleketika chalif al-Qahir .dari Bani. Abbas hendak
roemaksakan suatu faham .jang mesti dir.esmikan kera-
djaan, banjak ulama-ularria jang' merientang dari b0r.~dia

48
menanggung resiko akan keteguhan pendiriannja. Dan
diantara ulama itu i,alah Imam Ahmad bin Hanbal jang
masjhur. Dan beberapa ratus tahun sesudah itu ter-
kenallah seorang ulama pengandjur jang tidak mau kalau
agama .hendak dikuasai menurut aliran fikiran ulama
,,resmi" itu dan menegakkan muka membawa umat
kembali k:epada Kur'an, jaitu Imam Besar ,,Matahari
Agama", jang hernama Ibnu Taimijah. Beliau keluar ma-
suk pmdjara kar€111a pendiriannja, sehingga matinjapun
dalam pendjara.
Ulama 2 jang seperti i,tu besar-besar djiwanja, teguh
tegaknja dan tidak memandang berat mati karena keja-
kinannja. Sebab itu sangatlah takut Kemdjaan 2 • zalim
kepada pengaruhnja. Di.?:aman kekuasaan Mameluk di
Mesir dan sedang hebatnja serangan bang.sa Mongol dan
. Tartar keta:1.:1.h-tanah Islam, amat masjhurlah nama se-
orang ulama ber:nama Al-'Izzu ibnu 'Abdis-SaJam, jang
berani menjuruh seorang SultJhan turun dari kendaraahnja
dan segera semhahjang kedalam mcsdjid. Dan Sulthan ·
tidak berani rnenentang karena djiwa tidak sebiesar beliau
dan n,kjrui., berdi.d dibelakangnja.
Itulah sebabnja maka djauh perbedaan zaman kesa-
daran Barnt dengan zaman Kesadaran (Renaisanse)
Islc'.m. Pembangnn fikiran baru di Europa adalah orang2
· jang dituduh rnurtad dari agama <lan orang2 jang dirinja
sendiri mengak .1 tidak beragama. Sedang kesadaran
Islam sesudah kedjatuha.nnja dimulai oleh ulama-ulama,
f,eumpama Said ,Djamaluddin Afghani. dan Sjech Muham-
mad Abduh. Urnumnja kebangunan Dunia Islam dimulai
da.ri kesadarr,11 be:ragama dan oleh leider-Ieider agama.
Dan lawannja1ah jang S'.ill.antiasa keluar dari garis agama.

***
Alhas:il, tidaklah ruda satu sehab-dan alasan bagi kita da-
lam masjaralrnt Indonesia chususnja, buat menjisihkan
agama dengan masjara:n:at, dan der~gan Negara. Karena
tidak begitu thabi'atnja dan tidak begi,tu sedjarahnja.
Djauh be11be<la <laripada pertumbuhan agama Nasrani di

49
Eropa, jang memisahkan agama dengarr dunia. Kalan se- .
kiranja hanja semata-mata pemba;hagian pekerdjaan dan
urusan ( administratief), itu adalah ul'usan lain.
Pembahagian urusan dengan membi:arkan agama hanja
semata-mata terkurung didalam tempat-tempat ber'ibada-~,
untuk pembasuh-1basuh. djiwa, adalah berbeda djauh. ·
Undang-undang adalah bikinan tangan manusia, di-•
rantjang lebih dahulu 0J,3h satu panitia . a,ta.u seorang
menteri. Baru disahkan dalam Parlemen. Dan didjalanli:an
oleh alat-alat pemerintaha.n. Kalan sekiranja agama di.-
pisahkan, dari manakah da,sar berfikir juridis akan. diam-
bil seketika :membentuk undang-undang ter~ebut ·: BiaRa-
nja da..n pad.a umumnja ditanah-tanruh Eropa, diambi'.nja
daripada kod'3 jurtdis Junani dan Rumani, dan praktik
jang perna,h didjalankan atau tradi-si jang pernah be;:la~m
dalam salah satu negeri de.mokrasi Erop1;1, Barat dan Ame-
rika. Maka Negara Islam, seketika merantjang undang-
tmdang, baik bagai,mana bentuknja, lebih dahulu ditili'ic-
njalah d.aripada Alkur'an, dan daripada Hadis (Perkataan,
perbuatan atau pekerdjan lain jang diakui Nabi). Kal:au
disitu tidak ada, barulah dikemukakan pt'lrtimbangan
masing-masing jang berdasar ke)?ada djiwa dan rnh sia
keislaman, lalu dimusjawaratkan. ·
Tidak pula · ada pertenfangan diantara Islam sebagai
a.gama, dengan apa jang kita namai Ke'adilm Sosial se-·
karang inf, sebagaimana permusuhal'l. jang sanga-t men•
dalam diantara Agama Keristen dengan faham Kominis.
Pada kejakinan kaum Islam jang melihat djauh dari batas
dan dind~g ruang dan zaman, perte~tangan kedua faham
ini aka.11 dapat diselesaikan oleh adjaran Islam.
Ketika kita menera.ngkan ini, orang Islam ·jang pitjik
pengetahuan atau orang lain jang tidak mendal&.ri.1i !Elarn,
teringat sadja oleJp1ja peraturan ,,zakat !"
.Bukan ! - Zakat hanja bahagian jang terketjil sadJa
dalam siasat Islam terhadap harta. Zakat hanjai ,,ausa-
_chun-naas", daki _tangan manusia. Dan Nabi mengan'djur-
kan, bahwa menerima zakat hendaklah dipandang; surnber

50
.rezeki jang pa1jng achir, djika tak ada sumber jang lain
Jagi. Na'oi menerangkan bahwa akan <latang kelak suatu
masa ,,keadilan sosial" jang paling murni, jaitu; ,,Pajah
mentj2-ri orang tempat memberikan zakat, sGbab umatnja
sudah tidak ada jang berhak menerima zakat lagi".
(Buchari, Muslim).
Ini baru kata pendahuluan, sedang siasa.t harta dalam
Islam akan kita djadikan pasal tersendiri kelak dibelakang.
Islam mempunjai siasat jang dj,:!las terha<lap harta, se-
hingga dia tidak perlu ,,mernbudjuk-budjuk" orang dan
meratjun semangatnja dengan tjandu. Islam tidak pernah
menjuruh orang meninggalkan haknja jang ada dalam
bumi ini., lulu menunggu-nunggu sadja rezeki dari atas
langit !
Dalam saat seperti sekara ng, kaum Muslimin sudah
seharusnja menjelami ruJ.asia jang tersimpan dalam
Kur'ar.
Apa kci.ta Kur'an terha:dap orang jang menjia-njiakan
hak S'1tjir.~ja, sehingga diperkosu oleh jang kuat? Kur'an
memheri 1utma orang jang demikian dengun suatu nama
jang tidak Jagu3, jaitu ,,zalimi anfusihin", menganiaja
di?'i u·endi:·i. Bukan sadja didunia mereka akan sengsara,
diachi.ratpun akan mendapat sil:sa bel.lar.
iial ini. didjolaskan didalam surat Nisa ajat 96, 97,
dan 98.
Mempe1-tahankan hak diri dan mbmpertahankan hak-
mi.lik daripada aniaja dan sewenang-wenang orang lain,
adalah wa.djib, dan :rnati k:uena 1r.enpertahankan itu ada-
Iah sjahid. ,,Ilarangsiapa jang mati karena mempertahan-
kan hartanja, adalah sjahid". (Hadist).

**
*
Djika di Eropa orang: terpaksa mendjauhkan 1gamanja
dari perputaran roda, masjaraka,tnja jang umum, maka
kita tidaJdah dapat menuruti djalan itu. Dan djika ter-
paksa kaum kc.minis memusuhi agama karena hendak
membela hale kaum pro1etar, maka kita tidaklah ada per-

- - - u me 11tasi Kesusasteraan
H.B. JASSIN
alan 3 - Djakarta
lunja memmmhi agama kita sendiri, 'karenl;l, ~empertahan.•
kan hak proletar. Sebab h2,k pro1etar itu dalam agama kiia
terdjamin ! ··
Ting gal sekarang suatu soal jang ·terguris dalam ha·,i
orang jang bependi.rian kritis, tetapi ia ingin akan kebe-
naran. Dia kuatir, dapatkah kfranja didjamin bahwa pera-
turan-peraturan terhadap masjarakat dan harta benda
jang telah diaturkan Islam pada suaitu zaman dan pad1
suatu tempat, akan kita pakai dizaman sekarang? Paclahal
kemanusiaan senantiasa madju dan 'masjarakat senantiasa
berkembang? Dapatkah Islam dengan peraturannja itu
mengatasi roda jang tjepat berputa:i:- ini ?
Inilah soal jang akan kita petjahkan dengan tenang dan
tepa-t. Moga-moga diiberi pertundjuk oleh Tuhan, A<lapun
pada pembukaan djalan i.ni, tjukuplah lebih :lahulu kita
berikan keterangan jang idjmal (simpulan jang meling-
kungi semua).
Islam telah meliputi akan kemadjuan riwa,jat itu. Ber-
kenaan dengan masjarakat, sosial, politik, 0konomi dan
fikiran umum. Meliputi., denffan djalan membentangkan
garis-garis jang besar, jang petjahannja dapat ditjapai
dengan melihat tjara ahli 2nja mendjalankan dalam prak-
tik, dan memakai fikiran sendiri dan diputuskan dalam
musjawarat hersama, akan segala soal itu. Golongan
jang dina.mai ,,ahlul hilli wal aqadi", ahli 2 jang sanggup
mengungkai dan membuhul, memegang peranan penting
dalam s-taat Islam. Jaitu pemegang pemerintar.an, ahli2
fikir dan filsafat, wartawan dan ahli masjarakat. Jang
menguasai fikiran umum.
Islam tiidak memasuki soal-soal jang ketjil, ·,jang dapat
dipetjahkan oleh manusia sendiri. Menurut p,3robahan
tempat dan zaman. Kalau soal itu dimasukinja pula,
bekulah pertumbuhan masja.rakat dan ke.manusiaan, dau
sudah lama agama ini ,,gulung tikar ". Sebagai agama,
jang me.Iiputi, ti,daklah boleh lehih dari itu garisanr.ja.
Hal 2 jan(g tiada dituliskannja itu, diserahkannja kepada
manusia, menurut kebidjaksanaannja berfikir, sebab fiki-

52
ran itu ,akan hidup ,terus selama hidup kemanusiaan, tidak
mendjadi barang beku, jang hanja tersimpan dalam lipa-
tan surat2•
Seibagai agruma dia mengakui ·ada pertumbuhan dan
perkembangan, dan dia t0laili melalui pcirturnbuhan dan
perkembangan itu. Dia tel2,h dipeluk oleh bangsa2 sebagai
warna, menurut iklim negerinja. Dan oran,gi2 jang sanggup
menundjukkan djalan berfikir jang baru. Nabi kita mem-
beri gelar Jang mulia, jang ,,mudjaddid'', pembaru, p€!llgo-
bah, hervormer. Jang datang pada saat2 jang penting !
Dihadapan kita berlonggok berkeping2 kitab jang tebal
dan berdjiliid. Bekas dan huah usaha ahli 2 fikir Islam di-
fikhi clan Usu! fikhi. Dapat dilihat bagaimana usaha
mereka meng-istimbath dan membahas (kupasan dan
analisa), mempers,~suaikan hukum pokok deng'an buah
fahamnja. Fikhi artinja ialah buah faham. Kesungguhan
mengupas i,tu mereka namai. idjtihad '(kesungguhan).
Dan orang jang telah mengurbankan dirinja untuk peker-
djaan jang mulia itu, mercka namai ,,mudjtahid", suatu
nama jmg terhormat dalam pandangan kaum Muslimin.
Tjara mereka mengambil kesimpulan sudah mengambil
dasar ilmu-pengetahuan modern, jang akan kifa landjut-
kan dari za1[Vla11 menempuh zaman. Hasil idjtihad tidaklah
boleh dijakinkan clan dipegang teguh, dia hanjalah zhanni
(pendapat saja begitu, berat fikiran saja bahwa begini,
ras,anja heginilah jap.g tepat, dsh-dsb.). Dja,di, dia senan-
tia&a memberi kesempatan kepada orang lain bua,t mene-
ruskan kupasan, mengeritik atau mengomentar. ,,Hukum
dapat benbah, karena perobahan sebab, (oorzak dan
gevolg). N2.mpak pula usaha m~reka mengkiaskan (mem-
banding) tjabang (furu') kepada -polrnk (asal). Sehingga
Al-Kur'an jang hanja satu kitab ketjil, telah beranak
bertjutju dan berpiut, beratus ribu djilid buku, jang
sampai sekarang memenuhi bibliotik Islam dan kaum
Orientalisten di Eropa dan Amerika.
Tentu t3Ldja hasi.7 pekordjaan mereka itu ada jang tidak
sesuai lagi dengan zf..man dan tempat. Bahkan seorang
mudjtahid utama jang membuka djala.n int, seorang dian-
tara empat pelopor mudjathid, jaitu Iimam Sjafie, dua tiga

53
kali herobah idjtihadnja, kac'ena berobah tempat tinggal-
nja; pendapat ketika :masih di Hedjaz, pendapat ketikn
h:llah pindaih ke Irak, pendapat ketika djadi Kadi di Jaman
dan pendapat ketika ,tingrral di Mesir.
Ada beberapa mazhab berfikir jangl telah hilang penga,-
ruhnja, seba;b dikalahkan oleh mazhab jang la in, dan a da
·jang masih hidup sampai sekarang: Tetapi dasar berfH:ir
Sjafie dengan usul fikhinja, :sampa,i sekarang holeb di,.
katakan masih utuh.
Tetapi , sekali lagi tetapi,! Dafanglah zaman kemun-
duran, maka mundurlah kebangunan fikiran itu, clan
terhentilah perkembangan fikhul Islamy itu 'heberapa
lamanja. Dan seke tika tja.ra herfikir teratur itu ber-
1

tambah kembang ditempat lain, terutama di Eropa, kamn


Musiimin sendiri, tertjengang <lan menoiak ! Sjukulrlah se,.
karang pada beberapa negeri !3lam usaha i,tu tehh
diteruskan kem:bali.
Tidak! Kaum Musiimin ttdak terlambat dan Kur'annja
tidak pernah berobah walau satu hurufpun. Dadanja masih
terbuka, dan peiopor berfikir baru dalam Islam, jaitu Sjl\Cb
. Muhammad Abduh pernah berkata; ,,Kur'an masih
perawan !"
Berfikir jang teratur menurut ilmu pengetahuan iidak-
Jah kepunjaan Barat semata atau Timur semata. Bidal
teori Nietzsche jang mengemukakan keutamairn ras,
kelebihan ba:ngsa Aria dari bangsa jang lain, dan meman-
dang enteng berfikir bangsa Semit. Seluruli bangsa, kema-
na sadja engkau menghadapkan muka, disanalah wadjah
Allah!" (BaqaraJh 15). ·
,,Bagi Allah-lah Timur, <lan 'bagi Allruh-lah Ba rat. Kem2.-
na sadja engkau menghadapkan muka, disanalah wadjah
Allah !" (Baqarah 115).
Kekuatan be:rfikir adalah diantara wadjah Allah !
Dengan kemadjuan berfikir zaman sekarang, kita kern-
balf menilik Kur'an dan menjambung usaha ahli fikir jang
dahulu. Kita telah membanteras sehaibis 2nj21. adjaran ,,tak-
lid", jaitu mendjad'. Pak Tumt, mengekor dengan mem-•
buta. Sebab agama kita adalah demokrasi fikiran jang

· 54
utama. Dan kitapuu sadar serta •ti,dak akan menukarnja
dengan mendjadi Pak Tur-ut jang lebih buruk, jaitu men-
tjaplok sadja undang 2 lain bangsa, dan memas1.ngkanhja
ditanah-air kita, sehingga kerap kali nampak tidak .har-
monis ,,kopiahnja longg-ar, badjunja pendek dan tjelananja
sempit!'' Undang2 Perantjis ata.u undang 2 Belanda atau
tjara Kominis.
Orang bertanja pula ; ,,Mungkinkah dilakukan di
Indonesi.a ?"
Kita djawab; ,,Di Indonesia Iah jang lebih mungkin me-
lakuka.nnja. Banjak s,elbab:i kemungkinan itu. Pertama
sekali --Alhamdulillah-, keislaman disini belum banjak
terikat oleh trn.disi jang kerap kali membuka belenggu
tradisi itu menghendakki Revolusi Sosial pula. Sesudah
pendjadjahan, kita langsung kembali mendjadi. rakjat jang
berdau:at. Kapitalisme bangsa sendiri belumlah tumbuh,
susunan masjarakat desa jang kolektivis, dan lain2 sebab,
memudahkan kita menjusun masjarail:at baru, dengan ber-
djiwa Islam, lebih mudah daripada apa jang di hadapi oleh
bangsa~bangsa lain.
Disamping itu nampak pula suatu pengharapan sedjarah
jang besar. Jai,tu timbulnja rasa tiada puas dari ahli-ahli
sardjana kita dengan kerusakkan kebudajaan kita selama
ini, dan mereka sekarang tengah senantiasa mentjari tern-
pat teguh jang kuat dari kebangsaan Inc1onesia dalam
masjarakat persa,tuan bangsa-bangsa (l,;niverseel).
Semuanja itu adaJah hahan 2 , diantara ba.njak bruhan
jang- lain, jang akan menumbu:hkan N.ega:ra Islam jang
mode~·n disini. I\fogara jang diiterima oleh semm.1 dan dire-
lakan. Neg1ra j:mg .mereka •didalamnja tidak terasa hilang
kemerdeh,an clan dipaksa.
Jang; ak2,n menghambat usaha itu tentu ada. Dan kesu-
litan didalam. menudju tjita--tji:a tentu akan bertemu.
Diantaranja ialah kedjahLan pemeluk ag-ama Islam sendiri
akan hakikat -igama Islam. Kedua ialah k0malasan dan
kekeliruan akal dan djiwa hendak rnenjelidiki pokok san-
daran jang teguh itu, jaitu Kur'an. Ketiga ialah taklid,
menurut dengan membuta. Tak 1id terbagi dua. Pertama

55
. .
taJdid ka·~m. tua. Jaitu jang menelan dan ,,nrimo'' sr,,dja
akan pusaka buah fikira.n ulama2 Islam jang dahulu, se;.
rupa tidak ·akan ·berobah-::-obah lagi, pada1hal sebagai kita
katakan diatas tadi, sem 11anja itu hanja zhanni! Dia lien••
dak te:t1:ap memakai ditanah ·Indonesia, peraturan fikhi
jang 700 tahun jang telah Ialu didjalankan di Bagdad
atau Mesir! - 700 tahun. Ialu! - Kedua taklid ka.um
· muda.; ja.ng djuga Iesu berfikir, tidak pertjaja akan ke-
kuatan pribadi bangsa, sendir,i, la1u \ijadi Pak Turut sadja
dari deo:nokrasi Amerika, Liberaldsme rubad ke-19, ata.u ,
Komilnisme Rusia.
Kita djanganlah mendja,di ,,ekor-ekornja"' kafilah kema.-
nusiaan jang tengaih be:rojaJan melalui gurun dan padang.
Kita djangan mendjadi object, -bahkan hendaklah djadi
subject. Melainkan harus turut memasukan modal dalam
pembinaan Indonesia Baru dan Dunia Baru, serta Mauusia
Baru.
Kepaida djiwa kita sendiri haruslah kita ,,sngestika.n"
ajat Tuhan jang berbunji; ,.,Kamu adalah sebaik-baik U··
. mat jang dikleluarkan dianta.ra manusia, karena. meujuruh
berbuat kebadjikan dan mentjegah berbuat kedjahatan dun
!beriman kepada A'llah". (Al Imran 115).
Bukan sebaik-baik um.at ,,darah Aria" sebagai fatw.'l.
Rosenberg! Bukan ! Karena i,tu adalah tam pang totali ter
dan chauvinisme jan:g membawa gila.
Artinja ialah ,,kamu segala bangsa jang memeluk agama
Islam, atau kamu, segala mauusia jang memegang teguh
adjaran Islam, adalah sebaik-ba\k umat didunia, sebci.b
d:an sela.ma kaum memegang inti sari Islam itu, jaitu he-
rani menegakkan kebadjikan (kemerdekaan djiwa), men-
. tjegah kedja1:1atan (kemerdekaan menjatak~n- pendirian),
dan beriman loopada AUah (ada tern.pat tegak).
Ketika merenung ajat ini, te:ringatlah saja akan kisah
, seorang pemuda Ireland jang tevtarik kepada a.djaran
Isla;m, lalu memasukinja dan ia naik hadji bersama
isterkja seorang perempuaP,, Serawak. Bertemu di Arafah
dengan Dr. Husain Haikal Pasja, seorang ahli. fikir Is 1 am.
Orang Ireland itu berkata; ,,Tidak mu:ngkin kaum

56
Muslim:'n ditimpa k0mehratan sampai begini r0ndah, ka-
lau dia ta~riu rah,siu apa jang terkandung dalrum adjaran
agamanja itu".
Suaah kita sc,lidiki dengan seksama. Ada rupanja keka-
jaan ldta jang besar. Jang bahkan dapat kita persem-
bahkan kepada dunia jang malang tjelaka ini; Baru separo
abad ke-20 dilalui, sudah 2 kali perang besar, dan tengah
bersi,ap menghadapi perang dunia ketiga. DU:nia jang
telah kehilangan djiwa. Jang terantjam oleh kemusnahan
dan kehantjuran. Ada rupanja persembahan jang dapat
kita bingkiskan kepadanja dengan hati besar ! Untuk
· mengelakkan bahajanja, djika dapat dielakkan. Dan untuk
mengobat bahaja itu, djika tidak dupat dielakkan.
Tjita-tjita ini akan kita mulai dari diri kita sendiri. De-
mikian menurut adjaran Nabi,. ('alaika anfusaka).
Kita ansur melangkah kepada kelua".'ga berkeliling
(wa anzir 'asji.rataka).
Sesuctah itu kita sus1m orang,2 jang :cefaham (Wachfish
djanaha liman tabi'aka min al-Mu'minin).
Faham Islam tidaklah mengenal Nasionalisme sempit,
'ashabijah djahilijah. Penjusunan negara tempat lahir,
hanjalah langkah pertama. Dan sesudah suara kita berde-
nga1·, karena kemerdekaan kita .. Kemerdekaan fikiran,
pertukaran kebudajan, memberi dan menerima, maka lan-
djutlah ki,fa kepacia tudjuan jang achir. Jang telah dide-
ngungkan oieh Nabi kita 1370 tahun jang lalu; ,,Dan
tidaklah aJ:u utns engk&.u ja Muhammad, meiainkan men-
djadi rahmat-kurnia bagi seluruh 'alam".
(AJ .. Ambiaa, 107).
Untuk itulah risalat ini ditulis. Jang sebagai kita kata-
kan diata'3 tadi; suatu idjtihad pula, jang berdasar zhanni,
jang bisa berobah karena datang jang lebih benar; Hanja
satu jang tida:'.{ a.kan herobah selama-lamanja, jaitu
,,kebenaran".

57
II

POKOK IDEOLOGI

Djika kita hmdak menjelidiki hagaimana konseps:i jang


dikemukakail Islaim terhadap susunan masjarakat, peme-
rintahan, ekonomi, keibudajaan, keadilan sosial, belumlah
akan dapat apa jang kita tjar: itu, sebelum kifa peladjari
terlC1bih dalhulu pokok pe:ndirian Islam. Pokok inilah jan;{
pentin1g diketahui l,21bi.h dp.hulu. Bilamana pokok ,telah cli-·
dapat, mudruhlah rmenemt:t1 segala soal-soal jang dihad.api
dalam perdjalanan hidup dan soal2 praktis jang terdjadi
sehari-hari. Memang, dari ?Ckokl~h kita dapat mengenal.
dahan, tja1bang dan ranting, lantas'kepada daun, bunga dnu
buah. Sebab rasa manis atau pahit jang mengalir fledjak
dari urait, terasa sampai keudjung putjuk.
Islam memlberatkan perhatiannja bukanlah kepada seba-
hagian. Melainkan kepad;:t sebulatan hidup scluruh man u-
sia. Segala dahan, tjabang dan ranting; segala segi dan
petjahan dikumpulkan kepada tiga soal.
Tiga soal. Jaitu 'alam, hidup dan rnanusia.
Segala pandangan, segala undang · dan tasjri', perdata
dan pidana, demikian djuga hubungan sesama manusia
dalam hidup dan upa,tjara kebaktian (ibadat), seluruhnja
dikembalikan kepada ti.ga soal itu. Oleh sebab itu maka
tidaklah ada suatu perkara jang ,terpisah dari jang lain,
dan tidak ada satu soal jang tersendiri. Hendak m:mgup:.ts
segala soal jang nampak atau tengah dihadapi, pas~i 'ber-
temu dengan ketiga soal tadi; 'alam hidup dan :manusia 1
Bi.lamana telah dikeitahui pokok pandangan dalam id.io-
logie Islam itu, mudahlah bagi penjelidik memahamkan
duduknja perkar.a dan mudah pula menjusun (stelling)
undang 2 tjara memikirkannja. Mudah pula memulangkan

58
ranting kepada tjabang dan tjabang kepada dahan dan
daha:n. kepa<la pokc,k, sampai kepada urait. Bertambah di-
dalami bertan1hah te".'asalah asjik dan laza,t ml•ngadjinja.
Kelihat:u bersimpung, padahal dalam hakikatnja adalah
watu ke.'3atnan jang tida terpetjah. Dan belumlah terasa
ni'mat hidup dalam memangku idiologie itu kalau tidak
diketaimi hubungan jang sempurna dari tiap 2 bahagiap.
satu sama lain dan tudjuannja. Maka rrnasuldah dari pokok
itu, jaitu mynilik pandangan lslam terhadap hubungan di-
antara udjud Alam kehidupan dan manusia. Kalau itu
tlidapat, dengan sendirinja be,rsua1ah kelak bagaimana
konsepsi Islam dalam soal kenegara.an, bentuk pemerin-
tahan, si,asak, diplomatik. Terhadap harta dan benda.
Ba:hkan sampai kepada pendapatnja terhadap perse-
orangan. Te:rhadap suatu ban,g1Sa, bahkan terhadap kepada
isi dunla seluruhnja.
Hendak memperdalam faham tentang idiologi ini, hen-
daklah <iiselidiki falsafat Islam, sampai keurat-ur2utnja.
Tetapi kalau h,mdak mengadji, filsafat Islam, bukanlah
mempefadjari Ibnu Sina, Ibnu Rusjd, Ibnu Ba;djah Iain 2 ;
bukan ! Mereka adalah failasoof Muslim, tetapL belum ten-
tu penganut filsafat Islam. Kalan kita hanja mempeladjari
sekedar itu, kita hanja akan bertemu landjutan fikiran
Junani belaka. Filsafa,t Islam tidaklah akan bertemu pada
orang, tetapi kita harus datang sendiri; kepada sumiber
telaga Islam itu sendiri, jaitu Kur'an Sutji dan Hadis
Nabi jang sa~1ih. Islam mempunjai filsafat jang berdiri
sendiri. .Ad~,pun djasa failasoof 2 sebagai Ibnu Sina dan
Ibnu Rusjd adalah memperdjelas fosafat itu. Dan kalau
henda2{ mel\hat tjontoh pengaruh filsafat Islam itu, jang
mudah ialah melihat tarieh kehidupan Rasul dan tarich
perdjuangan sahabat2 jang menggantikarinja didalani me-
negakkan Pemerintahan Keislaman. Terutama dizaman
Abu Bakar, Umar, Usman dan Ali.
Dari sam,. kita masuk, djangan dari tempat lain.
Islam telah meletakkan perbatiannja terhadap hu-
bungan ,,al-Cha lik" (Pe:1tjipta,, ~chipper), dengan ,,1al-
Machluk" (jang tertjipta). Dan hubungan diantara

. 59
manusia dengan dirinja, dengan hubungan diantaranja
dengan seluruh jang ada, dan hUJbungannja dengan prike-
hidupan, dan hubungamja derrgan sesama manusi.a, dan
hubungan suatu masjarakat dengan masjarakat jang lain.
Diantara angkatan jang tefah berlalu dengan angkatan
kini, dan angkatan k.nJ dengan angkatan jang akan
datang. Dan semuanja itu dihimpunkan dalam EJatu
,,;fikiran", satu ideal, jang tiada terbagi. Jang r1jatJ be-
kasnja pada •tiap2 bahagi 1n.
, Itulah simpulan filsafat Islam.

Seimdah manusia. hidup didalam l:),lam ini beribu-ribu


tahun, belum djuga dia mendapat suatu pokok pikiran,
suatu idea jang lengkap dan meliputi, untuk memetjahkan
soal-soal jang besar ini. Soal 'Alam dan siapa pentjiptanje,.
Soal hubungan diantara manusia dengan nilai kehidupa~1-.
nja. HaUtu tidaklah disesa.lkan. Karena pada ma.sa jang ·
lalu kekuatan djiwa manusia karena belum landjut penga ..
laman, belumlah tjukup kaja dengan persediaan unt11k
' menerima pemetjahan itu; sampai datang agama Iskm1.
Dalam dunia filsafat, terkenallah Socrates jang mula 2 •
membuka pintu fikiran kepada perbintjangan soal hidnp.
B~,liaulah jang terkenal •dengan sembojan ,,kenaUan. dil'i-
mu dengan dirimu!" Bahkan beliau sendiripun meng~\kui
bahwa dia sendiri masih penuh dengan keraguan (skep-
tecis) •terhaJdap soal besar itu. Dia hartja mengandjui'.'lrn.n
mempeladjari, supaja terasa lazat ilmu pengetahuan ten-
tang itu. Tetapi beliau sendiri tiada sanggup member.i
keputusan sendiri. Bahka.n tia.p 2 orang mengemukakan
suatu soal, beliau keluarkan pendapatan timbalan dari
soal itu. ·
A:dapun hubunga.n dianta.ra ,,al-Chalik", jang .mendja-
dikan, dengan machluk, jang didjadikan, atau diantc.ra
Alam, kehidupan dan kemanusiaan, dalam adjaran Islam,
adalah tersimpul dalam satu kaUmat. Dan datang dari
satu fra.dat (kehendak) dan kemauan jang :ansung dan
ti.dak berantrurru. Dari sanalah seba:b tertjipfa. ini semua.

60
,,.A!C'apun perbuatannja ialah bila'dia berkehendak men-
t,iiptakan sesuatu, dia berlmta ,.Kun", adalah engkau!
Maka adalah dia". (Surat Jasin, 82).
DjE.di, ticlaklah ada perantaraan, tidak ada k~kuatan
Idn, dan tidak a,da benda lain jang mendjadi pen gantara.
Bahkar. langsung, da:ci kehendaknja jang mutlak. Tertjip-
talah seg-ala jang maudjud. Dan dengan kehenda,knja }ang
sempurna dn1 langsung diaturnja segala jang tel ih diada-
kannja itu. Dia sendiri jang mengiatur, di-a .seud.ini jang
menjusun; ,,Dia jang mentadbirkan pekerJjaan, dia jang
membagi-bagi tanda 2 k2besarannja". (AI-Ra'd, 2).
,Dialah jang menahan langit djangan djatuh kebumi,
ketjuali dengan izinnja". (Al-Haddj, 65),
,,Tidak boleh mafahari mentjapai. bulan, dan malam
tidak boleh mendahului siang. Dan semuanja. berenang
didalam falak". (Jasin, 40) .
,,Amat sutjilah, jang ditangannja terpegang segala pe-
kerdj2.an. Dan Dia atas tiap-tiap sesuatu Maha Kuasa".
(Al-Mulk, 1).
Maka segala jang maudjud jang tertjipta dari kehendak
dan irada,t jang mutlak dan lansung ini, adalah satu
,,Kesatuan" jang sempuma, Jang tiada te1·bagi. Tiap-tiap
dilihat suatu segi, nampak djelas hubungannja dengan segi
jang Iain. Dan tiap 2 jang maudjud itu ada sadja hikmat
dan rahasianja.
,.Dia jang mrndjadikan langit tudjuh tingkat. Tidaklah
engkau lihat pada Kedjadian Tuhan Ja1ig Maha Pengasih
itu suatu pertikaian. Maka kembalikanlah penglihatan !
Adalah engkau lihat suatu :rnkosongan '? Kemudian itu
kembalikanbll pandanganmu kedua kali ! Nistjaja akan
berbalil;: pa11dangan:nu dalam keadaan jang silau, dan dia
merasa terr aru' .' ( Al-Mulk, 3-4.).
,,Dan Dia djadikan padanja gunung- 2 jang tinggi diatas-
nja, <lan diberi bnkat padanja. Dan dihinggakan padanja
perLrlrn.ianr.ja". (Fushilat, 10).
,,Dia jang mendjadikan mati dan hidup. Agar diudji
ka,:nu semun,, siapakah diantara kamu jang lebih bagus
'amalannja". (Al-Mulk, 2).

61
,,Tuhan Allah jang mengirimkan angin maka ben.rak-
lah -awan. Maka dihamparkan langit menurut kesukaannja.
Ditjiptakannja rr enci'.ung. Engkau lihat hudjan keluar <fari
1

tjelah-tjelahnja. Maka bilamana dia djatuh kepa:da ba-


rangsia,pa jang dikehnndakinja dari hambanja, he::gem-
biralah mereka,'.'. (Al-Rum, 4:8). .
Dan hanjakluh lagi ajat-ajat jang lain, tcirutama pada
surat2 jang diturunkan di Mekkah, sebe,lum belia.u berpin-
dah ke Madinah. Karena p3,da bahagian pertama itulah
masa menanamkan dalm1.. dalam dihati sanubari1.pengikut
beliau akan pokok tjitai htdup Muslimin. Disana terlu-
kislah hikma·c jang Gangkut-bersantgikut dan kait-,ber-kait,
lagi teratur sempurna diantara ti.ap 2 jang maudjud. Jang
disana tersimpan t:udjuan udjud itu. Sampai kepada kea-
daan bumi dan air, da,n kandungannja. Bir.atang dengan
berbagai ragamnja, dan manusia dalam perdjalanan h:"dup-
nja. Nampak cljelas bagaimana peranan jang ciarrbil
al-C~alik dalam mengemudikan Alam. Perfama ment;iip-
takan dengan langsung. Kedua mengaturnja dengan
tangannja sendiri,, dengan lansung pula. Sehingga tidak
terdjadi ,,bentrok", didalgm udjud jang besar ini. Dan
lantaran jang maudjud itn adalah suatu kesatuan jang
tiada boleh terpetjah, dan jang tersusun dan teratur Ecm-
purna, dan dipimpin langsung oleh Jang Maha Kuasa,
maka dengan sendirinja, sangguplah dia meneri:rna hi:dup
didalam sipatnja jang um11m, dan menerima manuBia seba-
gai machluk hidup jang lebih madju, ,dalarn sipatnja ,iang
chusus. Djelaslah pula bahw;:tsanja, Alam itu bukanlah
musuh manusia dan bukan musuh dari Kehidupan. Atau
dalam pertjakapan zaman sekarang, tidaklah ,,natuur"
menindas .manusi:a dan mengalahkannju. Alam, hidup,
dan manusia, adalah ta'luk kepada suatu ilmtan jang lmat
dan suatu persahrubatan jang kekal.. '.Dibawah satu
peraturan.
Pekerdjaan seg\enap jang hidup dalam mendjalani kehi-
dupan; menurut Islam, tidaklah untuk menentang Alam
dan memusuhinja. Karena hidup itu didjalaninja, adalah
dalam harihaan Alam.

62
Alam, hidup, dan manusia adalah Maudjud (diadakan)
oleh satu kekuasaan. Sebab itu hakikatnja ketiganja
adalah s1tu. Manusia hidup bukan dikelilingi oleh musuh-
nja, tetapi oleh tBmannja belaka. Seketika Tuhan mentjip-
takan bumi dengan kehendak iradatnja, didjadikal'mja
pula gunung, ~w~ah dan bukit, lurah tanah daratan dan
lautan. Dalan bumi tersimpan rezeki untuk bakal hidup.
,,Dialgh jang mrnc\iadikan bumi terhampar. N.Laka ber-
djalanla):i diatas datarannja dan makanlah rev~ki daripada
nja". (Al-Mulk, 15).
,,Dan bumi itu diletakkan untuk ma.nu.3ia" (Al-Rah-
man, 15).
'l'udjuh petala langit dan segala bintang jang gemer-
lapan, adalah bahagian daripada alam luas dan indah itu.
Entah dimana batasnja seorang manusiapun belum tahu.
Semuanja itu tunduk kepada satu peraturan, bersama-sama
dengan bumi bintang ketjil ini. Demikiaupun jang ada di-
antara 1angi,t dan bumi. Semuanja terikat dalam satu
susunan rapi, tidak ada jang ,terlepas dari aturan itu,
hingga zarrah jang. paling ketjil siekalipun; jaug djik1, di-
umpamakan air setitik sebesar bumi, zarrah ~tu baru pan-
djang .3emeter. Semuanja kawan berkawan, tolong
menolong, ada hubungan sg.tu sama lain. Dan semuanja
adalah hubungannja dengan hidup.
,,Bukaqlah kami djadikan bumi mendjadi hamparan ?
Dan kami, d,iadi.kan bukit-bukit mendjadi pasak ? Dan
kami djadikan kamu bersuami isteri ? Dan kami djadikan
tidurmu buat kesenangan ? Dan kami djadikan malammu
buat pakaian ? Dan kami dJadikan siaiigmu buat mentjari
penghidupan ? Dan kami bangunkan diatas kamu tudjuh
tingkatan ? Dan kami pe:t1buat pelita jang terang ? Dan
kami turu11kan dari tempat jang tinggi air jang tawar?
Supaja ka:mi keluarkan Duah-buahan dan tumb~h-tumbuh-
an, dan ke\;)on-kebon jang tingkat berti.ngk?.t (berdjen-
djang-djendjang) ?". (Al-Naba, 6-1.6). ·
Dan al-Chalih itu tidaklah membiarkan sa<lja machluk
janr; tela~1 <lidjadikannja itu djalan sendiri, dengan tidak
ada pendja.gaan dan peraturan. Tidak dtbiarkannja chaos

63
;katjau-balau. ScmU:anja senantiasa dipelihara dan didjaga
sebab jradatnja jang sempurna itu berhubung langsnng
scnantiasa dengan machluk jang didjadikannja itu.
Bahkan berhu!bung 19,ngsung kepada tiap-tiap diri per-
seo:r.angan, kepada atoom · ketjil jang mata tiada kr.asa
. menampak. Itu sebabnja maka didalam Islam,. Tuhan it;u
diisebut ,, Rabbun", jang kalau rupeladjari benar ma.knud
ertinja ialah ,,pendi,dik", pe:c.1.tjc1rmat, jan1g tidat melepas-
lepaskan machluknja daripada tilikannja. Kata 2 ,,Rab-
bun" beJ:'lbeda dengan Aibun jang dipakai dalam adjaran
Keristen, jang berarti bapa. Sebab rabbun meliputl tilikan,
pendidikan dan pendjagau.n, hukan sadja kepada keturunan
manusia, bahkan djuga kepada jang bukan maimsia. Pen-
deknja segala j:rng maudju.d !
. ,,Dan·tidaklah ada sesnatu jang melata dalam bumi ).ni.,
• melainkan Allah mer_gatur rezekinja. •Dan mengetahni
· akan · tempat tetapnja da:ti tempat menaruhkannju." ..
(H11d., 6).
,,Dan telah kami djadikan maliusia, dan ka:mi meng-eta-
hui apa jang terwas-was dalam hatinja. Dan kami lebih
deka..t kepadanja darlpada urat lehernja sendiri". (Surat
Qaaf, 16). ·
,,Serulah akan daku, agar ku p'erkenankan". (Gafh·, 6).
,,Djanganlah kamu bunuh anakmu karena takut miskin.
Kamilah jang memberi kaimu rezeki dan anak-anal~ ihl''.
(Al-An'am, 151).
Maka oleh karena Alnm jang disatukan itu terdjadi
dari kehendak iradat jang s~tu pula; dan oleh karena
manusia itu adalah bahagian jang sokong-menjokong
dan. bantu membantu dengan sekalian bahagian alam itu,
dan oleh karena tiap2 diri manusia itu adalah kumpulan
1

atoom jang sokong-menjokong dan bantu-membantu de-


ngan 'alam, maka tida.klah' mungkin sokong-menjokong
•bantu-membantu itu terhenti walaupun sesa'at. Dan ke-
manusiaan itu sendiripun -· pada pandangan Islam -
adalah sa-tu kesatuan, jang berpisah untuk berkumpul.
Berlain untuk, bersamaan. Masing2 menempuh djn1annja
sendir!, supaja bertemu kelak diudj~ng djalan. Dan achir-

64
nja tolcng-menolong dan bantu-membantu dengan segenap
maudjud jang disatukan itu. •
,,Wahai segenap manusia! Kami djadikan :;i:amu dari~
pada laki 2 dan perempuan, dan kami tji';)fakan kamu ber-
puak-p ~ak dan berbangsa-bangsa, supaja lrnmu kenal-
meng.r:>nal. Ada pun jang lebih mulia disisi Allah ialah. siapa
jang Jebih taqwa kepadanja". (Al-Hudjurat, 13).
Susunan (orguniek) hidup belumlah sempurna djalan-
nja, sebeh1m s,~mpurna bantu-membantu dan sokong-
m,mjokong ib. Pengetahuan manusia tenta ng rahasia
alam hcndn.klah dilandjutkan, untuk melandjut 1rnn pula
sipat bantu-membantu dan sokong-menjokong. Bukan
untuk me:nbunuh sesama manusia. Menudju dan mentja-
pai keteguhan itu adalah kewadjiban hidup. Untuk kese-
larasan hidup itu sendiri. Sehingga dibolehkan kalau perlu
memakai kekerasan terhadap orang2 jang sengadja keluar
daripada pc.raturan umum itu; dipaksa supaja kembali,ke-
dalamnja. Dan orang jang menjendi,ri disebut ,,memerangi
Allah".
Adapun gandjaran bagi orang jang memerangi Allah ,
dan Rasulnja dan berusaha diatas bumi membuat onar,
ialah bahwa dibunuh, dipa.langkan, atau dipotongi
tangannja dan kakinja bertikai, atan dibuang keluar
negeri", (Al-Maidah, 33).
Kata-kata ,,pengatjau" tepat benar diliekatkan klcpada
mereka.
,, Dan djika ada dua golo.rgau daripada orang jang ber-
iman berperang-perang~~n, hendaklah didamaikan diantara
kedua,1ja. Kalau keras kepala salah satu kE:duanja a-tas
jang lain, hend:oklah perangi jang keras kepala itu, se-
hingga dia surut kepada perintah Allah. Kalau dia telah
surut, hendaklah damaikan dengan adil. Dan hendaklah
kamu menimbang sama tengah". (Al-Hudjura,t, 9).
,,Kalau tidak ada pertahanan Allah pada manusia, sete-
ngahnja d0ngan jan,g setengah, rusaklah bumi ini''. (Al-
Baqarah, 261).
Men:lik semuanja itu teranglah bahwa pokok terpenting
dari idiolo,g: Islam ialah kenal-mengena1, selaras-menje-
larasi dan bantu-membantu diantara, 'alam, manusia dan

65
hidup. Sebagai pernah disebut oleh Prof. Dr. Purbotja-
roko, seorang ahJ-1 pengetahuan bangsa Indonesia, ke-~ika
membitjarakan istilah kebudajaan (6 Aug. 1950), bahwa
kebudajaan itu ialah ,,enak-kepenak", ertinja enak ber-
sama. Djangan ,,enak•o <lewe", jang akan enak diawak se-
orang sadja". Dengan l:egitu baru timbul keseimbangan
. dalam alam ini. dan tertjapai perdamaian. Dan dalam iil-
saf at hidup orang_ Minangkabau disebut; ,,Berhulmm
kedjengat, he1:1benar kf?hati". Artlnja niengambil hukmm1.2.1
hendakla:h kedjen,g,at (kulit) diri sendiri. Kalau· sakit di-
tjubit djengat sendiri, djangan ditjubit orang lain. Dan.
sesuatu perbuatan ja:ng akan <lilakukan hendaklah :ne-
minta keh0naran kedalam hati sanubari sendiri, djangar~
kepada hawa nafsu. Kalau hati sanuba.ri telah mmg:zln-
kan, barulah lakukan. Kalan katanja djangan, mal:a dja-
ngan!". _
Maka - menurut adjaran Islam-, siapa jang ke1uar
dari djalan jang telah dig,ariskan ini, hendakla:h dlambil
tindakan keras ·supaja dia masuk kembali kedjalan i1;11.
Karena undang 2 'alam ja,ng lebih besar, lebih utama ditu-
ruti daripada sentim1mt (hawa-nafsu) beber:::,pa o:mng
atau beberapa golong-an. Kerdja sama seluruh golong·an
itu1ah jang sesuai dengan tudjuan 'alam jang satu, c".an
kehendak jang paling achir, dan titik berat ja.ng pengabi-
san dari Jang Mendjadikan. '
Kalau kita landjutkan lagl, menilik kepada manusia se-
bagai djenis. a tau manusia sebagai perseorangan, djc,Iasla.h
pula. ba:hwa semuanja itu teril,at dalam satu kesa,tuan jang
sempurna. Kekuatan dan kesa,nggupan jan;g be1:1beda pada
lahir, pada hakikatnja adalah satu. Be1:1baga,i ragam me-
nimbulkan seragam. Berb:iJang dan berpetjah nampaknja,
tetapi terilrn-t oleh suatu kekuatan dan suatu pengatdian.
Beribu tahun lamanja manusia, sehagai machluk jallg
dianugerahi Tuhan kekuatan istim.ewa, masih dalam ke-
birugungan. Belum mend8.pat suatu fikiran (idea) jJ.ng-
tepat djitu, rtentang hubungan kekuatan insan dengan
'alam. Beribu tahun lamanja mereka mema:i1dang torpisah
kekuatan roh dengan kekuatan benda. Atau diakuinja jang •
satu untuk memungkiri jang lain. Atau <liakuinja kedua-

66
nja unt1,1k dipertentangkannja. Maka terdjadila~1 dua ke-
lompok berpikir; jang mengutamakan djiwa sadja, dengan
meremehkan nilai kebendaan. Atau mengutamakan keben-
daan sadja dengan melCitjehkan nilai djiwa. BeriJbu tahun
lamanja terdjadi pertentangan ini.
Tjobalah perha:tikan dasar berpikir dalam agama Keris-
ten, jang meletakkan titik berat perhatian semafa-mata
kepada kemurni1:,n djiwa. Dan lebih mendalam pula dad
itu adjaran agama Hindu, jang mengutamakan siksaan
bagi djasmani untuk kemurnian ruhani.. Demikianpun
adjaran agarr:_a Budha, jang mengutamakan ,.sengsara"
'mtuk rr'ttntjapai, ,,nirwana". Atau mengabaikan djasmani
dan ibcnda seumun-,nja, karena ingin akan Jce,beihasan
djiwa.
Po:.wk pikiran jang: seperti ini dari agama Kasrani dan
jang fleumpamanja, dengan sendirinja berkerrnn kepada
dahan, tjabang dan ranting, sampai kepada bu2,hnja ;• Da-
lam pandangan kepa,da hidup. Sehingga memandang hidup
Hu sencliri adalah dosa. Nampak kesannja dalam hidup
perseorangan dan nampak pula dalam masjarakat. Me-
reka letjehkan kekuatan terpendam dan ko:sang-1,g'.upan
serta nilai-nilai tinggi jang ada dalam kemanusiaan, gabu-
ngan ruh dan ,djasad; untuk kemadjuan dunia ini.
Robek-robek kemanusiaan diperegangkan oleh filsafat
serba-roh dan filsafat serba-benda. Te:t1dapat orang jang
meng/utqki hidup didalam dia sendiri hidup. Dan terdapat
pula jang henda.k memuaskan hidup karena semata-mata
hidup. Atau terbingung-bingung, tidak dapat mengambil
pegangan. Sampai datang agama Islam.
Datang Agama Isla1L Dia membawa pikiran baru, idea
baru. Jang sempurna, jang sesuai dengan kehendak Mdup,
jang se1aras dan praktis, ,,tidak keras di•tjerna". Tidak
pintjang dan gontjang. Tidak bertentangan dan tidak ber-
musuhan. Dia datang mengumpulkac1 segala kokuatan dan
kesanggupan jang tadinja herserak-serak. Laksana se-
orang seniman ahli lukis, mentjampur segenap warna jang
berbeda dan bel"djauhan, mendjadi suatu lukisan jang
indah. Kesnkaan, keinginan, ketjendorongan; semuanja
dibawa kep<:>,da stiatu tudjuan. ·

67
..)ialmi ·semuanja dan d.isatukan kedalam satu ikatan
j,.ng s1empurna; Dalam 'alam, dalam diri, dan dalam hid up!
folam·datang;
,,Me:mpertautkan" langit dan bumi; dalam susunan
'alan..
,,Memper,temukan" Dunia dan Achirat; dalam susunan
agama.
,,Mempergabungkan" Ruhani dan djasmani; daiam susn-
nan :nsan.
,,Memprertalikan" ibadat dan amal; dalam susunan hidup.
,,Dibawanja semua ! S,,mua ! Dalam satu djalan sadja,
tidak dua.
Jaitu djalan Allah !
Alam tersusun daripada jang dapat dilihat dan dipan•
dang. Dengan mata dan pant~aindra. Dan jang\ ,tich.k dike-
tahtfi, belum diketahui dan akau diketa:hui. Dan jang
gaib.
Dan hidup ini tersusnn ciari kesanggupan djiwa dan ke-
sanggupan be.nda. Jang tidak terpisah selama-lamanja.
Dan kaku terpisah, terdjadilah kerusakan dan kegontja-
ngan.
Dan manusia ini ialah kesa;tuan jang ters.usun dari
djiwa) jang senantiasa mempunjai terinduan hendak me-
ningkat langit tinggi, dan tubuh, jang kakinja lekat ke-
bumi. Keduanja tida.k p,~rnah terpisah dal2_m thabi'at
manusia.
Langit dan bumipun sebenarnja tidaklah pernah ber-
tjerai.
Diantara jang dikenial dengan jang tidak diki:malpun.
tidaklah pernah be-rdjauhan.
Letak dunia dan achiratpun tidaklah djauh. Batasn;i:1
hanja kira2 5 menit perlljalana-n !
Diantara perdjalanan hidup sehari-hari (suluk) dengan
ibada;t, pun tidak dapat ditanggalka:::i., didal1am thal>i':1t
agama.
Dibelakang dari itu semuanja. A <;au diatas dari itu se-•
ntuanja. Atau jang mengikat itu semuanja, adalah scd•.t
kekuata1n besar jang azali dan abadi. Jang tidak mempu-

'68
njai awal jan:.r dapat dikenal. Dan tidak mempunjai achir
j:ing dapat dikira-kirakan. Dialah jang rr.enguasai sampai
keachir, 'alam, manusia dan hidup itu.
Hubh kekuatan Allah!
Diakh Jan~; Maha Besar !
Su::lah lama djuga manusia merasa bahwa !.)ia itu me-
mang ada. Tetapi bila i,ngat akan kebesarannja, akan
murkanja, akan keazaliannja dan keabadiannja, terasalah.
lemah diri dan kctakutan, rasa-rasa Udak akan terdekati,
Lalu dipudja dia dengan perantaraan jang Jain. Padahal
jang lain itu bikinannja belaka. Maka kembalilah terdjadi
perpetjah&.n, karena ,,jang lain" itu adalah benda jang
dibawah ~elrnasaannja semua.
Datang Islam. Di.a memperingatkran, mesklpur engkau
ketjil f.ar:i, dan Jemah; namun engkau dapat Jerhubung
langsung dengan Di.a. Karena meskipun dia djauh tidak
bersa:~u, diapun dekat tidak berantara. Terknak se,gala
pagar jang menghamhat dan o.atang langsung Ii epadanja.
Dia, jang maha ]mat kuasa itu menekur kepada mach-
luknja, dan simachluk meneng'.adah kepadanja.
Si Machluk memanggil. Chalik menjahut.
Si Machluk berka:ta; ,,Tuhanku! Tuhanku!.
Chalik berkata; ,,Hambaku! Hambaku!". _
Terdjadi senantiasa kontak diantara negatif dan posi-tif.
Dan gandjilnja - dalam Islam - bertekun itu tak usah
menjisih. Sebab alam ini semuanja bersatu dengan dia.
Dia dapart menga:bdi kepada Tuhan sedang dia chusju'
sembahjang dalam mihraib, jan1gj oleh setengah ahlinja tli-
se'but ,,mi'radj"; be~angkat kolangit dengan peringatan,
sementara tubuh ada ,dibumi. Dan perhubungan itu dapat
di.teruskannja, tia:da ,terhenti, walaupun dia tengah ber-
djalan seonng diri a·~au bersama temannja dalam dataran
bumi, dalam bekerdja untuk hidup.
Dia tak usah bosan hidup, laiu mengutukinja. Achirnja
r_ri.enguburkan dirinja sehelum mati, ked:alam sebuah biara
jang sunji te.rpentjil.

69
Dia sanggup beramal untulr achirat dan ber-.._'.)uasa sepa n-
djang hari, menghentikan sc,gala kelazatan. Dan setela.h
. ma~aha.ri terbenam diapun berbuka, bergembira, makan
dr n mi.rnnn dan bersandu gtirau dengan isterinja. Dengan
sjarit mengerdjaka:n itu, atau mengerdjakan ini, denga:1
menghadapkan hati kepada Allah! Dengan niat!
· · Maka adalah· hidup didunia ini, baik bersembaihjang
atau berusaha, oaik jang ·diper.intahkan atau jang dila-
1

·rang, oa:,k kemudjuran a.ta,1 kegagalan. Hldup didunia i.ni


sadjalah djalan satu-satll;r.ja, tiada djalan lain, untulr me-
nudju kenegeri achirat jang: kekal. .
Di:sana :ada sjurgn. dan neraka. Ada siksaan dan ada
rela Allah.
Pertjaja akan adjaran ini, inilah Iman. Dan menjerah:,
seketika fikiran telah tiba dalam perhentian nsaha~1ja,
jang disana. sudah mulai rasa jang bermain; itulah lsla-1n.
Islam ertinja ialah penjera.han !
Setelah dikadji. dan diselidiki. semuanja ini njatala'h
kesatuan.
· Kesatuan diantara 'alam ·aan kekuatam1ja.
KE·satuan diantara sekalian kesanggupan hidup.
Kesatuan diantara manusia dian dirihja.
Kesatua.n diantara jang njata. dan tidak njata.
Kesiatuan jang senantiasa menghubungkan damai di.-
a:ntara 'ala.m. dan hidup. Diahtara hidup i.tu sendiri drngan
&,gala jang mendjalani kehidupan. Diantara orang ramai
dengan orang seorang. Diantara kerinduan mulia mening~
kat langit da:d seo,rang insan, dengan hawa dar~ nafsunja
dan kakinja jang_ lekat terpentjang diatas burili. Dan achi.r
sekali ialah; ,,Kesatuan diantara urusan dunia dengan
urusan agama. Diantara langit dan bumi".
Perdamaian ini tidaklah diberatkan kepada ruh sa.dja,
dan tidak 1kepada djasmani sadja. •retapi diberatkan ~cm-•
pada keduanja semali-gus. Kareina kalau keduanja ;telah
terpisah, hilanglah hidup. Ditudjukan kepada kebadjikan,
keselarasan dan kesuburan.
Tidak pula diperintahkan kepada orang seorang sadj2 ..
Atau kepada satu golongan atau satu bangsa sadja.
Atau kepada suatu umak untuk menguasai jang la:n.

70
,. 'l'idak ditudjukan ke:pada umat Arab sadja untuk meng-
1 atasi 'Adjam. .A!tau kepada banigaa kt:1turunan Aria sadja,
untuk menguasai bangsa-bangsa jang la.in.
Semuanja r::1emilml kewadjiba;1, dan semuanja diberi
hak. Semua!
Tepatlah apa jang pernah dikatakan Nabi; ,,Umat
pengikutku adalah laksana hudjan. Tidaklah dapat dipas-
tikan, manakah jang lebiih baik, Jang datang dahulu atau
jang datang kemudian".
Orang seorang, suatu suku bangsa, suatu uma,t, suatu
keturu: an dan keturunan2 dibe1akang'nja, p8ndeknja se-
0

. mua ma.nusia; d:iatu,r dengan satu undang~ jang hanja ' .


menuJju satu maksud. Harus berlomba-1-omb::t, bergotong-
rojong, bukan berkelr,hi dan bentji-membentji. Membina
hidup dar_ m~njuburkannja, untuk mentjapai tudjuan "
prngabisan. Jaicu menghadap kepada ,,Al-chalik" jang
mendjarlikan hidup :tu.
,,Dan tidaklah ku djadikan djin dan ma,nusia, melainkan
untuk ber'abd:i. kepudaku".
bengan i ni djelaslah bahwa dalam pandangan Islam,
hidup itu bukan dosa dan bukan kutuk. Karena dengan
11:iduplah kita dapat rnerasai lazat berfik;r dan mentjari
rahasia hidup.

***
Teranglah sekarang bahwa agama Islam itu adalah
suatu agama jang menghendaki kesatuan segala kekuatan
jang ,ada dalam 'alam. Tidak mungk'in dua. Kalau dua pasti
katjau. Itu pula sebabnja maka dia dinama.i agama Tauhid,
agama jang meng-Esakan dan membulatkan kekuasruan
hanja kepada jang Sa-tu sadja. Dan agamapun hanja, s~u,
jaitu agama Allah. Dan tidak ada na:bi jang dimungkiri,
semu:a.nja dipertjaja. Mf·skipun keadaan masa dan tempat
merupakan tugas kewadjiban Rasul itu berbeda, namun
hakikatnja tidaklah ada perbedaan.
Satu tudjuannja, menuntun kemanusiaan mengenal jang
mendjadikannja. Demikian dahulu, pada permulaan fa.
djar tarich, dan demikian sampai sekarang.

71
,,Sesungguhnja ini semr..anja a;dalah umatmu, umat df..n ·"'
umat ja:ng satu. Dan Aku adalah Tuhanmu; berbaktilah
kepadaku" (Almu'mimm, 52).
Kalau hegitu adalah a.gama Islam itu agama kesatuan.
A.;ama2 jang dinamai Jahudi atau Nasrani; dalam keper-
.t~ajaan Islam, adalah riwajat jang sambung-bersamhung
ja11g isinja pun Islam c.juga. Tetapi oleh karena perni:;luk
agama2 itu tidiak mengingat akan perol;Jaha'.n2 zaman clan
terr..pa•t, mereka tetap berpegang kep81da jang lama, clan
:tnt:mandang ,,a:Jing" bagi kelandjutan itu. Tetapi kejaki-
nan kit:1 akan kemadjuan berpikir manusia, memberi kita
harapan bahwa mau ,tidak mau akin tertjapai djuga !rn-
satuan .agama itu . .Dalam kebenaran,
Is~am adalah ag:oma kesatuan; Menjatukan ibadat de-
'ngan per.gaulan hidup. Menjat:ukan kepertjajaan del'!)g'.an
pevdjalanan hidup. Menjatukan ruha dengan benda. Me-
njatukan pokok2 t:•konomi clE.,ngan pokok2 moral. Menjatu-
kan dunia dengan achimt. Menjatukan bumi denpan
Iangit.
Dari pandangan kesatuan besar itulah asal mula segala
undang2 dan hukumnja. Suruhannja dan larang,ann ja.
Tudjuannja dan lbatasnja. Dari sanalah dia memandang:
pofrtik negara can siasat ekonol)li. Pembahagian keuntu-
ngan dan pentjatuan. Hak dan kewadjiban.
Pendeknja, kepada. pokok jang oesar itulah · menjmm
segala dahan, tjabang dan ranting, .bunga dan buah'.
Kalau rahsia .ini sudah kita pabamkan, dengan sendi:d-
nja mudahlah hagi kita mengambil kesimpulan bagai:n::.ana.
pandangan Islam afas perkernbangan dan kema:djuan btir••
fikir dalam dunia sekarang ini. H3robahan susunan masja-
rakat sedjak mendewakan manusia atau menuhankm,
sampai kezaman feodal, sampai kezaman Hberalisme bur-
djuis, dan sampai kezaman r,o :;ialisme sekarang ini. Sebab
semuanja itu adalah bekas usaha berpikir manusia dalam
mendjalani hidup, diatas bumi, dilingkung 'alam.
Sekarang disebut" zaman sosi-alisme. Habis perang duni.a
ke dua, tammatlah zaman liberalisme •aba,d ke~19. Kema-
djuan tehnik q.an perhubungan, memperke-tjil dunia jaD g

72
dahulunja l0bar. Umur jang dahulu terbuang 2 nntuk me-
nuntut ihnu, sekarang dapat dipeladjari dirumah. Pe1rdja-
lanan djauh berbularc-bulan dan bertahun-tahuu, sekarang
hanja sehari dua. Maka kalau kita berdjalan terus tidak
mengentjong-ngentjong terus kedala:m luhuk perbenda-
haraan Kur'an sendiri, nampaklah bahwa agama ini ber-
bcsar' hati melihat pri kemanusi.aan mentjari sendiri ke-
adilan sosial sehingga achirnja bertemu dia dengan inti
keadila.n sosiai i.tu. Karena keadilan sosial jang dikehen-
daki Islam, bukanlah terbatas dalam soal ekonomi sadja.
Bahkan meliputi dan mendjangkau akan segala wadjah
kehidupan. Dan kegiatan hidup. Mentjapa.i djuga akan
perasa1m halus dan pengembaraan mar,usia dalam men-
tjari. Bukanlah semata-mata terhadap ekonomi dan serba
serbi silang-siurnja, dan bukan semata-mata mengenai
urusan kebendaa 01 dalam rupanja jang umum. Tetapi meli-
puti a1':an l 3.hir dan batin.
Tatkala zamm kebangkitan pesuruh Tuhan I:,a Almasih,
titik bent,perhatian beliau d1tudjukan kepada kcmurnian
djiwa, Kehersihan rnh. Maka dengan tidak mengingat ke-
landjutan kehendak kesempurnaan agama, peme1ukagama
Ke1riste:ci jar1g datang dibelakang meneruskan d,iuga akan
hal itu, sehingg3. terkaJdang menekan baka,t dart instinct
manusia.
Tatkala Kominis rnemandang manusia dari. segi hadjat
kebendaan, memandang kemanusiaan, bahkan meman-
dang 'alam, dan htdup, dari segi material. Adalah Islam
memandang kemanusiaan dari segala seginja.
Tiada tertjerai diantara kerir.duan rohani jang tinggi
(idealisme) dengan keinginan djasmani jang tidak dapat
didustai.
Lahir dan batin, djiwa dan tubuh, tjita-tjita tinggi dan
kenjataan (idealisme dan rmlisme).
Itulah sebabnja maka ada pert0ntangan jang tidak dapat
didamaikan diantara faham Keristen dengan faham ko-
minis.
Dan ditengah-tengahnja itulah Islam berdjalan. Membu-
kakan dadanja bagi k•~madjuan peri kemanusiaan.

73
Hi-dup itu dalam pandangan Islam adalah tjinta-men-•
tjintai; to1'ong-menolong (fan bantu-membantu. Diantar.-a
jang sa;ma kepertju,jaan pada chususnja, clan diantara se-
luruh map.usia pada umumnja.
Disinilah pula beaa pandangannja dengan pandangan
kominisme, jang memulai pandangan hidup dari scigi ke-
pentingan hidup (elr.onomi), landjut kepada tingkat ke-
dua, sedjarah 'alam kebendaan, (historie~materialisme).
Land.jut kepada tingkait k(itiga, pertentangan klas ! Jang
disudahi dengan kooienangan suatu klas atas klas jang
lain. Wafotu itulah tertjapai keinginan jang abadi dari
kaum kominis.
Staatman kita jang besa::-, Mohammad Hatta, tatkala
beliau mempeladjari kedua aliran ini, menjatakan didalam
suatu rapat di PajakumbU:h (1948); ,,Dunia jang akan
datang akan ditentukan nJ,sibnja oleh usaha salah satu
diantara kedua. idioloig,ie ini".
Diatas kedua garis besar ini ; kesa:tuan jang mutlak jang
selaras dan seimbang. Kerdja sama jang umum diantara.
perseorangan dengan masjarakat, berdjalanlah aJgama
Islam untuk mentjapai terl.akr-ananja satu ,,demokrasi
taqwa", dan keadilan sosial. Dengan tidak pernah :meng-
aba:ikan umur jang asasi (prinsipieel) dari ke.djadian Hi-a-
nusia itu sendiri, dan tidak pada menga;baikan kesang-
gupan manusia: Sehingga tj'..ta-tj:ltanja djangan sampai
mendjadi utopian.
Al-Kur'an menundjuk tepat aka:n isi djantung manusia,
sehingga mereka tidak dE,pa,t mengelak dan memu.nlgkiri.
Katanja; ,,Dan manusia itu sangat· sekali tjintanja akan
. segala keba~kan". (Al-'Adiat, 8). .
Dipanahnja udjmig djantu:n:g itu sakali lagi, pun tidak
dapat mengelak; ,,Selalu kebachilan itu hadir dalam diri
rmanusia". (Annisa, 128) .
,,Katakan Muhammad, kalau kamu memiliki perbenda-
haraan rahmat Tuhanku, waktu itu kamu akan menahan
(menimbun) dan takut menafkahkan. Dan adalah manusk.
itu sein.pelit, (kikir)". (Al-Israa', 100).

74
Kalakuan2 djiwa it.1 ,tertangkap" oleh Kur'an. Alang·rnh
hebatnja dia membe~~ikan tuntunan bagi Nabinja, seb,agai
pe111didik manusia, bagaimana menuntun manusia dan
memper,tinggi mutu dan nilai hidupnja. Egoisme a<la da-
lam dasar djiwa. Dia akan merusak kalau tidak ada didi-.
kan jang mengalirkannja, kepa;da jang baik.
Tatkala Islam menjusun peraturannja untuk masjarakat
dan memberika:n na sehatnja untuk perseorangan, maka
bakat egoisme itu sekali2 tidaklaJh dilupakannja. Me:men-
tingkan diri sendiri, sempelit dan kikir, semuanja disalur-
kannja, tida1r dibunuhnja; ,,Tidaklah diberi pikulan manu-
sia itu, han,ialah sel!.edar kosanggupannja".
Seakan-akan Tuhan berkata; Alm tahu akan isi hati:mu !
Baik ! Tetapi djangan terlalu, ingatlah masjarakatmu.
Ingatia:h bahwa egoismemu itu akan djatuh berantakan,
kalau kamu tidak hidnp bersama-sama dengan manusia
jang lain. Gebab itu djanganlah kamu abaikan tudjuan
hidup jang tinggi bagi orang seomng, dan dari snatu
bangsa, dan dari kemanusiaan seluruhnja. Dari masa ke-
masa, dari keturun:rn kepada keturunan. Engkau sendiri
akan mati, jang akan engkau i::Jawa rtida.k lebih dari ka,in
kapan. Tetapi orang lain akan melandjutkan hidup; dan
mel:rndjutkan kemadjuan pikiran. Sampai te:rdjadi kelak
suatu hal, Jang ilmu manusia sendidpun belum dapat me-
mastikannja. ·
Zalim! Aniaja! Sewenang-wenang! Tidak adil! K:alau
pertumbuha!l pribadi dan kesanggupan dan kelobaan
orang-seorang (individualisme) menguasai seluruh masja-
rakat, sehingga masjarakat tidak dapat Iagi mengangkat
diri, karena beberapa orang itu.
. Dan; - Zal,im! Aniaja! Sewenang-wenang! dan tidak
adil pula, kalau masjarakat meneikan dan memperkosa ba-
kat dan tahi'at asli jan,g tidak dapat ditjeraikan dari djiwa
orang. Ini ,zalim! Bukan sadja ·zalim kepada seorang itu,
bahkan zalim kepada masjarakat sendiri; membunuh dan
merusakkan kegiatan orang seoranr,·, dengan membunuh
kesnkaan da:i instinctnja, adalah membunuh kema;djuan

75
masjarakat. Sebagai djuga peraturan pengikut ml,thoHk
jang mer~g\3,ndjurkan dan memandang mulia, orang jang
tidak kawln !
Bila undang2 i:nemberi c.jaminan bagi hak masjarakat,
padahal asal 11sul masja:cakat itu ialah dari gak,ungan
orang seorang, maka dengan sendirinjapun harus ada
,, undang2 jang mendj?min pula akan hak perseorangari dan
perkembangannja. Perkeimbangan jang tidak mernsak
1rtasjarakac dan tidak merusak dirinja sendiri, dan dja-
:ngan pula bertt:..brukkan dengan tudjuan hidup jang lebih
tinggi.
Maka kembalilah kit.a sekarang kepada djiwa acljaran
Is1am terhadap keh1dupan tadi. Hidup - kata Islam -
adalah bantu-membantu, tolong-menolong, sokong-merjo-
koD.g, naik-menaikkan, bukan permusuhan, bukan perang
batin, bukan ~'.)erang panas atau dingin, dan bukan runtuh-
meruntuh. Dia memben lrnbebasan ke:mnggupan orang
seorang dengan lwsanggupan umum buat mengetjap ni'mat
hidup. Bukan tekana.n! Bukan tutup mulutmu! Buk1,n pen-
djara! Bukan pula menghimpunkan kekuatan orang se-
orang dan kekuatan masjarakat kepada kehendak c;an
kemau11 orang srnrang (dikbtor).
Pokok segala hukum da lam Islam ialah mui )ah,;
,,Boleh !". Segala hukum jang haram ( terlarang), a tau
wadjib (mesti), mesti acla l:etentuan dari Kur'an a tau di-
-tafsirkan oleh Hadi:s; ::rnmurut mat! (sabab dan musc1ib-
bab). Dan itu tidak banjak. Bahkan lebih banjaklah citdi;.-
nia ini jang halal dari jang1 haram. Kalau haram itu ha1ja
hmfaran idjtihad seorang manusia, melihat waktu dan
tempa·:, imaka kitapun :,nerdeka pula menimbang dengan
idjtihad kiita sendiri. Sebagai pernah dikatakan oleh Imrnm
Abu Hanifah; ,,Mereka laki-laki, sajapun lak·.-laki".
Mana jang tidak rnlah, adalah benar belaka. Dan manu-
sia diberi g:andjaran atas kegiatan hidupnja, apa uadja-
pun. Asal sadja didalamnja ada niat sutji, lrnrena Allah ..
Itulah tudjuan paling tinggi didalam hidup.
Oleh karena pandangan falam i:tu luas, ti,dak hanja me-
ngenai €konomi, jang dengan itu bukan pula berarti dia
melalaikan ekono :TI,i, maka 3angguplruh dia mentjiptakan
1

76
keselarasan, seim 'oang dan adil dalam masjarakat. Dan
· membawa keadilan itu kedalam keujatar,n, dalam daerah
kemanusiaan seluruhnja Bukan ,,Keadilan Sosial'' jang
sempit, jang hanja bercdar dalam persamaan upah dan
menentan~'. perbedaan hid11p. Jang setelah ditjabakan da-
lam praktik !)!eh Lenin dan Stalin, terpaksa diadakan ber-
kali-lmli 1wnbakan.
Oleh karena bahan :penegakan keadilan tidup i.tu bukan
diambil dari satu pihak sadja, lebih mudahlah dia mentja-
pai mak::mdnja. Dia tidak menekan kesanggupan manusia
jang telah dip.1sakai · turun-temurun. Hasil tidak sama
karena dordjat akal tidak sama. Jang tinggi djan.g,an dipo-
tong,. jang goblok pajah mengangkat. Kesanggupan ihnu
pengeta~rnan manusia tentang hidup, tidaklah akan sampai
kesitu. E:ntah kalau hanja diatas kertas. Orang jang men-
tjoba melawan aturan 'alam, adalah Iaksana kata Al-Razi;
,,Kerbau menjinduk buki,t; tanduknjalah jang patah".
Kalau dikatakan bahwa kehenclak masjarakatlah jang
mendesak, sehingga timbul orang istimewa, sebagai teorie
Marx, ~naka jang akan djadi Marx itupun tidaklah semba-
rang orang sadja. Jang harm, ada persodiaan dan kesang,
gupan c1jiwa. buat itu. Ilmu pengetahuan tentang tl,buh dan
djiwa, ten tang dar;ih dan keturunan, dan ,,lingl:ungan",
tidaklah dapa·c dikesampiugkan begitu sadja, di:1alam me-
numbuhka11 m&,nus:.a2 jang besar, jang' mendjadi pandu
perob& han sedjarah. Tidakla:h semua orang bisa djadi
rrolstoy.
Koseha;tan tubuh menjeba;bkan kesanggupan m,~nderita.
Penderitaan mengobah atau menetapkan pandangan hidup.
Penjakit diwaktu ke~jil kelemahan keturunan, dan keku-
rangan jang lain. Sebaliknja ada pula jang menarik hati;
pengetahuan kurang, tetapi berani bertinc.ak. Muka ma-
nis, langkah ringan. Mendjadi pernbuka pintu kedjajaan
dan kemenangan dalam perdjuangan hidup.
Letakanlah didalam satu negeri jang kita tjita-tjita
itu, ekonominja telah teratur, kebudajaannja telah tinggi
dan ifom pengetahuannja telah meni11gkat, sehingga semua
orang mendjadi failasoof, namun orang jang Iebih istimewa

77
da,ri jang fain, mesti ada ! Ketjuali kalau masjarakatnja
mendjadi ,,kambing" belaka, dan ketjuali dalam fikiran
1 .jang dogmatis ! ·
Terlalu pandjang tidE;,k berudjung kalau kita berlarat-
larat disini. Jang terang sekarang ini, hanja dikta.tor jang
dapat membunuh keE:anggupan pribadi orang neorang.
Jaitu diatas kertas! Itulah sebabnja maka di Runia ba-
njak terdjadi rombaka.n, sehingga kominis dalam kitab
Marx, kominis dalam kitab Lenin dan kominis dalam ki-
tab Stalin sudah djauh perobahannja, atau kemadjuannj-a.
Dan scbagai dulu Kur'an djuga, ada kaum kolot jang tidnk
berfikir ke.mbang, reakaioner, dalam umurnja jang· tela.h
l 370 truhun, dan ada jang memakai idjtihad. Begitu pulalah
kominis daJam ± 100 tahun ! Telah banjak rombaknjn, dan
oanjak ,reaksionernja. · •
Islam telah memberikan patokan tentang dasar pol'sa-
maan pri-kemam~niaan dan pokok keadilan bersama. Ire-
mudian itu di1bukanja pintu lebar buat berlomba beru:3a.ha.
Dia mempunjai demokrasi, jaitu demokrasi ,,taqwa";
,. Jang semulia-m.ulia kamu disisi Allah, ialah siapa jang
lebih taqwa kepadanja". (Al-hudjura.t, 13).
,,Meninggikan Allah akan orang jang pertjaja, dnn
oran,g jang beri:lmu pengetahuarl, beberapa derojfl,t''. (Al-
Mudjadalah, 11).
Dan kibih tepat lagi; ,,Harta benda dan keturunan ada•
lah perhiasan !hidup didunla. il!dapun jang kekal dan jang
saleh, adalah lebih baik dif.isi Tuhan pahalanja dan lebih
baik tjita-tjitanja" (Al-Kahr:i, 46). ·
'.Degasnja, kegunaan harta tida.klah dimungkiri. Tetapi
ingatlah jang J.ebih tinggi dari itu, jai-tu tjita-tjita janl;'
muli.a. (Buku tersendiri te:..1tang siasat harta benda, Im,ja
Allah dibelakang).
Pendeknja, adil pembnhagian rezeki menurut jang t,:r-
surat sadja (letterlijk) tidaklah mungkin. Dan kalau ada
jang herfikir begitu, lebih baik ,,obatlah" fi.klr:m itu dan
bawalah bertenang. Adil jang mutlak ialalh tidak sama
pendapatan rezeki karent.. perbedaan kesanggupan dan
tanggung djawab. Tidak adil imenjamakan peindapatan
Stalin dengan opas Stalln. JaD;g adil ialah memhiarkan per••

78
tumbuhan priba;di, tetapi memperhaiki liLeralisme mentjo.
1ok mata jang timbul sedjak revolusi Perantjis itu, Dan
ditanah air kita Indonesia ini, dengan kekerasan hati dan
kebesaran djiwa, harm:lah kita bersama menghadapkan
perhatian kei,iurusan pertumbuhan masjarakat sosialisme.
DengaL kerasnja pukul&.n pentung rcvolusi, maka feodalis-
me jang disanfarkan kepada kolonialisme telah kita habis-
kan, dan tictalt akan bangun lagi.
D31am p.ida itu, ahli2 agama jang luas faharn sudilah
rmenambah ilmu pengetahuannja tentang perkembangan 2
jang ada didunia neikara:o.g ini. Djangan berhenti-henti
menjelidikinja. Kalau dahulu, ulama 2 mengatakan tidak
boleh mentafsirkan Kur'an kalau tidak tjukup ilmu, maka
kafa 2 itu sekarnng harus dibalikkan; Tafairkanlah Kur'an
1

dengan ilmu jang lengkap. Tidak tjukuµ lagi lrnlau hanja


ilmu2 nahwu dan saraf, manthik dan maani. Banjak soal
baru ja,ng' timl:ul se:karang ! Pakailah buah dan hasil penje-
lidikan Marx, penjelidikan Freud, penjelidikan Einstci!.n
dan lain-lain, buat mentafsirkan kata 2 sutji ini. Dengan itu
!l.anti, kita akan mendapat rahsia kebenaran 'I'uhan dan
siapa itu Muhammad, dan nabi-nabi jang sebelumnja.
Kedju<.ljuran da::i keberanian ahli agama dizaman seka-
rang amat perlu. Bukan maksud kifa menjrnuai-nj,3suaikan
Kur'an dengan dasar berfikir materialisme! Bukan Kur'an
jang :1arm; disandarkan kesana, tetapi sanalah jang harus
dlsandarLan kemari'. Karena walaupun disernbc\ih oleh
Ali seorang besa1· islam, dan dimulainja menjel".lhelih itu
denga,1 rnerr;batja ,,Bismillah", djika Jang dihida.ngkan itu
daging babi, tidaklah dia akan halal karena di:sem belih dan
karena Bismillah !
Habislah masanja ,,idealisme" jang membawa lrnlemah-
an, jang menjebabkan mengurung diri sendiri ditempat
gelap. Atau Iari kehutan mengurung diri dari perhubungan
dunia.
Islam mengakui kepentingan benda, tetapi ada lagi Jang
lebih tinggi dari itu. Untuk mentjapai jang Iebih tinggi
itulah kita mempergunakan harta benda. Dengan hanja

79
bersandar kepada idjti~ad ulama Islam jaLg danulu sadja,
akan djauhlah dari mentjukupi. Djalan fiki.rar, tidaklah
boleh terhenti ditengah djalan.
Djika, orang bertanja; ,,Mana buktimu '? Apakah Isl arr_
dizaman anu, atau dinegeri anu ?". Kita akan mendja.wab;
,,Kemadjuan di Barait telah meruntuh feodalisme dan me-
. njusun jang baru dengai1 fikiran sendiri. Kominis merun-
tuh kapitaJisme dan i.mperialisme, dan dia menjusun ;jang
baru dengan fikiran sendiri. Tetapi keduanja ti:dak mem-
punjai pedoman selain dari fikiram sendiri.
Kaimipun me:cuntuh mafjarakat Islam Jang telah bobrck.
Tetapi kami lebih kaj:;,, dan kamt lebih menang, sebab tidak
sadja menuruti fikiran sendiri, melainkan ada tuntunan
fikiran itu dalam tangan kami, jang kami sanggup mwn-
pertanggung dj::twabkannja kepada dunia, jaitu Kur'an
dan hadis N abi jang sahih".
Kami tidaklah mempertahankan jang tdah bchrok.
Te·capi hendak turut bekerdja sama deng::m seluruh :ori-
kemanusiaan, mentjari masjarakat jang lebih sempurna
dan ba:hagia, jang tidak tertjerai daripada keredaan Allah
subhanahu wa ta'ala! Dan ti-dak ada jang kami pandang
1

musuh. Sebab tidak aida permusuhan diantara segala ma-


nusia jang mendjundjunir tinggi kebrnaran".

80
III.

D.ASAR IDEOLOGl

Dasar atan asas ideologi ini amatlah teguhnja. Tidak


dapat ber:rndjak. Dan untuk mentjapai maksudnJa, Islam
mengadalmn -peberapa tjara jang tertentu. Bukrnlah dia
euatu soal sulit !llendalam, sehing:ga lantaran sangat ,,men-
dalam"nja,. tiduk lagi dapat dilaksanakan. Sehingga hanja
mendja•dl utopi 111 jang tergantung diawang-awang dan
thhtk dapa-t dibawa keatas datarau bumi. Memang, stidah
semestinja begi.tu, i;ebab dia :adalah agama jang sanggup
didalam kehidupan jang njata, fogasnja r,raktis. :Sukan
suatu agama jnng hanja semata seruan perbaikan budi,
jang ·ajat..h rlari 'a~am kenjataan.
Dlpasal jang dahulu telah djelas pokok pandangan Islam
terhadap alam, kemanusiaan dan kehidupan. Dan dari
pokok pandang1an itulah diambil segala bentuk jang lain.
B~rkenaa.'l dengan pemerintahan, negara, ekonomi keadi-
lan sosial dan lain-lain. Dan bentuk pandangan If'lam i:tu
ialah terhadap keadilan ! Dan Keadilan djanga:1 hanja
meliputi benda dan ekonomi semata. Islam tidak memisah-
m:(sahkan diri atau djiwa, dengan tubuh. Tida}~ merobek
· dan mentjeraikan pi,kirannja dengan kepertjajaanrija. Hi-
dup i:tu togak diata:3 benda dan djiwa, jang kasar dan jang
halus; <lalam satu waktu. Tidak dapat d1belah dua. Dan
peri ke!ll.ar.usiaan seluruhnja adalah ke3r.tmw ,iang
sokong-menjokong dan seimbang serta sela:ras. H1kan ge-
rombolan2 jang bermusi.; han dan berlawanan.
Pada pandangan Islam, kesat11an adalah kebenaran;
perpetjahan adalah kesalahan. Dan jang S1J,lah itu, tidaklah
ada hak1:katnja.· Pendeknja, kalau ditjari-tjari darimana
sumbernja, tidaklah akan bertemu !

81
,Tentu sadja dalam kerrjataan senantiasa berternu lawn'
dari ideologi itu. Tetapi bukanlah manusia set1diri tidak
berhenti berfikir ? Mentjari sebaib-sebab dan mwtjari
jang lebih sempurna ':' Untuk mentjapai itu, Islam mem-
bukakan pintu seluas-h:.asnja bagi pri-kemanusirnn.
Suatu jang tidak bmar, kenjataa;n salah jang tidak
dapat disembunjikan, jang nampak pada orang seorang,
atau jang nampak pada sa:tu gerombolan, atau pada suatu
bangsa dan pada suatu zf.man, semuanja adalah kenjatan11
jang ketjil terbatas (inck!enteel). Semuanja bergantung
kepada kemadjuan 'bsrfikir dan masjarakat manusia jang
fana, jang bisa berobah kepada jang lebih madju, sebelum
matanja terbuka. Seba:b hidup i•tu tidaklah boleh terhenti.
Islam jang :,edjati bukanlah ukuran orang dan zaman.
Islam adalah kebenaran, dan kebenaran tidaklah diika•;
zaman. Dia memandang dari segala djurusan, memperhi-
tung'can sekalian muslihat, jang tak dapat dimungkiri oleh
selnuh pri-kemanusiaan, sedjak langit menjentak naik
dan bumi terhampar turu1·. Barang jang nampaknja b8r-
lawan pada kenjataa·1 jang terbatas, lantaran perputaraL
zamav, terurai dengau Eendirinja dan terbuka rahasianja.
Isla:i.n tidaklah akan dapat difahamkan, kalau pan-
dangan hanja dari satu sudut. Memandang Islam adalah
memandang hi:dup, dengan nilai2nja. Kalau puntja ini di-
dapat, mudahlah nrnmahamkan apa hikmat diadakan
pera;turan zakat harta bi~nda, peraturan waris dan pemba:
hagian harta pusaka, peraturan :mendjalankan hukum dan
kehakiman, peraturan Imam (kepala negara), perhubu-
ngan sehari-hari dan seterus:1ja, jang meliputi satn orang .
satu golongan dan s1tu kemanusi.1an !
'fudjuan Islam ialah;
Mempersatukan ruh dan djasad pada perseorangan.
Mempersatukan -kedjiwaan clan kebendaan, pada peri
I
, kehicl.u.pan.
Mempe,rsatnkan golongan ja.ng berbeda-beda, pada satu
bangsa. ·
Meimpers:Jtukan perseorangan dengan masjaraka't, pad:i
satu tudjuan.

82
Mempersatukan pendirian jang berbeda-beda, pada
satu muslihaL umu,n.
Mempersatukr,.r, 'Jangsa 2 karena perbedaan iklim dan
perlainan kepE.:r.tingan. pa fa achir djalan.
Untuk semua persatuan lni ditcrntukan tiga sjarat, jaitu:
1. Kemerdekaan djiwa.
2. Persarn2.,U1 kemanusiaan.
3. Gotong rojo 1g jang teguh dalam rnasjarakat.

a. Kemudian djiwa,

Masjarakat jang adU tidak akan didapat :fan pemerin-


tahan jang t::ratur tidak akan bertca:nu, atau tidaJi: dapat
didjalanka.::1, selama semuanja itu Udak disandarkan ke-
pada suatu perasaan balus didalam djiwa raga; bahwa
pemerintahan jang didirikan dan masjarakat itu, dirasai
oleh setia.p orang, bahwa diapun ikut mempunjainja dan
bertanggung djawab atas berdirinja. Sua-tu undang 2 bclum
dapat berdjalan lantjar, sebelum djiwa sendiri jan:; lebih
dahulu mengakui akan perlunja un<lang 2 ~tu, dan sanggup
dituruti oleh pc,rbuatan. Masjarakat tidal: akan dapat
menerima rna:tu 'rndang2 jang ditolak oleh batinnja.
Pertalian kerelaan batin dan praktik lahir inilah jang
didjaga ol:,h Islam didalam segala undang 2 jang dilkemu-
kakannja.
Menurut adjaran Nabi Isa Almasih, jang sckarang
masih <lilandjutkan oleh saudara pemeluk agama Keristen,
adalah kemerdeka&-n dji,va semata-mata daripada tarikan
kelazata11 hidup jang tiada kekal ini, dan dorongan sjah-
wat, lalu menghadapkan tjita-tjita kepada ,,Keradjaan
Langit", clan menolak ni'~at hidup, adalah lang-kah satu-
satunja untui< mendjamin kconerdekaan abadi dan keba-
hagiaan djiwa.
Ini benar ! 'l'etapi haru separo dari kebenaran ! Sudah
terang bahwa dorongan hidup tidak dapat di
ditekan clidalam segala peristi.wanja. Kernes
jang njata-njata, tidal:lah dapat dikalahkan, sc
nia ini masih ada manusia. Maka menekan kohc
itu, tidaklah ada baiknja kalau sudah keterlaluan. Allah
mendjadikan hidup, bukanlah untuk kehilangan nilai, dan
tidak pula didjadikan supaja manusia membuat l:idupnja •
itu .,,nganggur", tidax memberi basil. Diakui, rLemanrr
amat baik kalau rmanusia itu dapat mengatas1 '.<ehendak
hidupnja,•dan meninggi dari sjahwatnja; tetapi tid~.k baik
kalau djalan hidup itu terhenti, itidak produktip.
Maka haruslah ditjari djalan sama tengar~ jang dapat
membebaskan kekuatan terpendam dan teinaga besar jang
ada didiri manusia, dan agar manusia itu sendiri meng-
atasi, djangan saimpai diperbudak oleh kekuafannja 3211-
diri. Itulah jang Iebih baik. Supaja hidup ada nilainJa,
nilai batin dan nilai lahir. Dan i tulah jang dikehendak i
dalam adjaran Islam. Sebab nobagai berulang-ulang kita
katakan, pada pandangan Islam, hidup itu bukanlah doaa
dan bukanlah siksa. Itulah sebabnja maka disatukannja
kehendak ,tuimh kasar dan kerinduan djiwa raga, dalam
satu aturan. Kemerdekaan djiwa dihasungnja, sebag:1,i-
mana c'.juga di izinkannja menuntut keperluan hidup.
Faham kominisme adalah lawan (antithese) dari adja-
ran nabi Isa Almasih, jan:g tunibuh menumt zamannja
tadi. Bagi adjarannja, jang penting a:dalah mecnandang
soal dari segi okonomi. Menurut kejakinannja, kemerde-
kaan ekonomilah :ljalan sa-tu-satunj2, untuk kemerdeka:an
djiwa. Tekanan ekonomilah jang menjebabkan orang :3e-
orang melepaskan diri dad ikatan undang-undang.
Ini benar djuga, t,;tapi baru separo pt..la dari kebenaran.
8emata2 kemerdekaan okonomi belumlah. mendjamin
kekalrija keseimbangan masjarr,kat. Meiainkan harus lebih
dahulu ada kemerdekaan dari dalam, kemerdekaan gewe-
ten. Kemerciekaan bagi tiap orang beroleh pembahagiau
kobendaan sadja, nistjaja akan 1erantjam oleh beberapr
hambatan jang lain; tekanan instinct, tekanan kesang-
gupan, tekanan tjendorong kESukaan. Hal ini tidaklah
dapat ditekan dengan undang2 , ckngan tangan besi orang
seorang. 'l'angan besi hanjb- dapat dipertahankan sdarr-a
orang jang dikatakan besi masih hi-dup. Jang ditekan,
akan menolal: dalam batinnja dan akan melawan; ,,Pem-

84
berontaikan adalRh anak jang sah dari tangan besi !". Dan
akan rugi rrnasjarakat karena padamnja energie.
Tetapi ka !au kemerdekaan itu bersumber dari telaga
kedjiwaan ja1~~ mendalam, maka rasa tanggung djawab
torhadapnja ada l:;,h lebih l:uat. Baik dari jang lebih kuat
atau dari jang lemah. Seriab undant: itulah jang membuka
pintu bagi silemah untulc madju. dan undang~ i~u pula
jang mr:mj,Jurlrnn kesanggupan ora11g seorang, sehingga
tidak meru,sak bagi jang lain. Semua1tja 'Jerpadu satu
dalam s&,tn k0perc_iajaan, jaitu persatuan pri kemanusiaan,
dibawah lincungan kepertjajaan akan kuasa jang lebih
tinggi.
**
*
Dan ha! iui sudah dimulai oleh Islam, dengan memerde-
kakan dJwa daripada beribada,t kepada sdain Allah.
Se.J.ain Alle.h, tidak ada jang maha kuasa, dan tidak ada
jang patut ditakuti. Nabi Muhammad sendiri jang diakui
sebagai seoran:; Pesuruh Allah (rasul, atau nabi), diper-
i.ngatkan benar·i bahwa dia adalah budak T·uhan, 'abduhu. ·
Se}ain dari Alla.h tidak ada jang kuasa mendj:.1.tuhkan
mudhara,t atau memberikan imanfa'at. Tidak ada jang
menganugerahkan rezeki dibawah kolong langit dan di:atas
dataran bumi, melainkan Allah. Tidak ada orang peran-
taraan, orang istimewa jang turut menentukan uasib ki:ta.
ridak ada kawal djaga pintu, jang akan menghambat2
masuk ko.dalam rumah Allah dan kita hanja p,~rgi dengan
peranfa.man dia! Hanja Allah jang menguasai. Sedang jg
lain, adalah machluknja tlan hambanja. Jang djangankan
m,~nguasai jang ~ain, :nenguasai dirinja sendiripun, dia
tidak s:mggup.
,Jfataka~1lah ! ,\.llah adalah satu. Allah adalah tjukup.
'ridak be~anak .i:fa.n tidak diperanakkan. Dan tiada :aranja
suatupun djua". (Surat Al-Ichlas).
Kalau seluruh pE:rhambaan, pertuhanan dan kekuas-aan
sudah dihimpunkan hanja kepada All ah jang maha esa
sadja, maka tidaklah a.da lagi ibadat atau kebaktian ke-
pada jang lain. Dan tidaklah pantas, dan ditolak pula oleh

85
fikiran jang teratur, djika sesama manusia didjadikan
tuhan-tuhanan pula. Seo'rang manusia tidak lebih dari
jang lain, }?.anja karena amalnja dan taqwanja.
Oleh karena pendirian ini sanggup dipertanggung dja-
wabkan, maka agama Islam tidak memaksa pen1elnk aga••
maJain supaja pindah dengan resmi memeluk aga:ma Islam,
tjukup djika dia mengakui s,adja akan pokok kepertjajaan
ini, tegasnja kembali kepada kepertjajaan ini,. Kalau ini
telah diperttmbangkan dan disetudjuinja, sendirinja tidak
ada s,elisi.h lagi dengan kehendak Islam, bahkan ja, sudah
Islam! Sebab arti tepat dari Islam itu ialah penjerahan
langsung kepada Allah, dengan tidak ada perantaraan.
(Batja wrat Ali-Imran 64).
Pendirian i.ni diperfa.hankan sekeras-kerasnja oleh
Islam. Disaat2 jang penting, pendirian ini selalu di:t,er-
ingatkannja. Kecludukan rw.bi 2 dan rasul, jang kierap kali
membuat manusia silap, sehingga di tl.. hankan pula, sebab
tempo dahu1u manusia mendewakan manusia, didjelaskan
betul oleh Islam.
,,Tiada lain Muhammad itu, hanjalah rasnl, jang terd&.-
huLJ. da:ri diapun telah ada pula rasul 2 jang lain. Bilamana
dh mati atau terbunuh, apakah kamu akan memutar tu-
mitmu ?". (Ali•Imran, 14,_;_).
Bahkan kepada Nabi itu sendiripun diperingatkannja;
,,Krutakan ! Aku ini haujala,h menjeru Tuhanku, dan tiada
aku persekutukan dia dengan sesuatupun. Katakan! Sung-
guhnja aku ini 'ddaklah be!'.'kuasia, atas kamu mendatang-
kan bahaja atau ketjerdikan. Katakan ! Sungguhnja
tidak ada suatu apr,. jang dapa,t mempert,ahankan daku
dihadapan Allah, dar Eelrnli-kali tidak pula akan kuda.pa~
1

suatu djalan jang menjimpang daripa;da menudju Allah".


(Surat Al-djinn, 20-23).
,,Engkau (Muhammad) tidak berkuasa apa 2 d:.i.lam }JC)-
- kerdjaan in:i.. Baik Allah nwmberi mereka taubat, ataupun
Allah menjiksa akan ma,reka" (Ali-Imran, 128).
Tentang kedudukan nahi lea Almasih, jang telah
menggontjangkan pokok Jcep,~rtjajaan Tauhid itu, dite-
rangkannja pula; ,,Tefah kafir orang jang berkata hahw:1

86
Allah itu i2.lah Alma.sih anak Marjam". Katakan ! Maka .
siapakah Ju,g Maha Kuasa selain duri Allah? Kalau
Allah hend&-k membinasakan Almasih anak laki 2 Marjam
itu? Dan iblmJa ,fan segala, ifli bnmi. in;?" (Almai,dah, 17).
Setelah itu <lidjelaskannja lagi, siapa dan bagaimana
eebenarnja 1':educlukkan Almasih itu; ,,Dia tida.k lain, ada-
lah hamba kami, jang kami' beri ni'mat atasnja dan kami
djadikan dia suatu telada,n bagi Ban' Is:rail" (Zuchruf, 59).
Didakm surat Almaidah ajat 116 sampai 118 diterang-
kan bagaimana tanja-dJawa,b j::mg akan berlaku diantara
Allah dengar Isa aPak-laki 2 Marjam Hu kelak kemudian
hari. Kr,ta Tuhan; Hai Isa anak laki 2 Marja~TI engkaukah
jang mengatakan >::epada manusia ,,AmbiEah aku dan ibu-
ku mendja·di Tuhan selain Allah?" Isa mendjawab; ,,Amat
sutji Er,gkau, ja Tuhan! Tiadalah bagiku mengatakan ,iang
bukan ha.kku. Kalau aku pernah berkata begitu, tentu
engkau lebih tahu. Engkau lebih tahu apa jang terkandung
dalam hatiku, tetapi aku tidak tahu apa jang terkandung
dalam diri. Engkau ! Engkaulah jang lebih m?ngetahui se-
gala jang gaib. Tidak pernah aku katakan kepacla mereka,
hanjalah apa jang engkau perintahkan oelakt, jaitu;
bahwa sembahlah Allah, Tuhanku dan Tuhanmu. Dan
adalah 2.ku m?ndjadi saksi mereka selam1 aku dalam
kalangan mereka. Demi tatkaia akn telah Engkau wafat-
kan, Engkau sendirilah jang mendjacli penilik bagi me-
reka. Dan ffingkau adalah mendjadi saksi atas setiap
suatu".
Diachir ajat ini dibajangkan pula ketinggian pribadi
Isa Almasih rasul jang utama itu terhadap kepa,da manu-
si.a. Kata beJi,au; ,,Djika engkau azab mereka, mereka itu
adalah bamba-Mu. Dan djika engkau beri ampun, sungguh ·
adalah E.ingkau Tuhan jang maha teguh lagi bidjaksana".
• Memang! Begitulah I Begitulah Kur'an sdalu memper-
kokoh kepertjajaan jang mendjadi pokok p1;1 djalanan
1

fikiran dalam k1}hidupan itu. Supaja, djika sekali-sekali


kepertjajaan djiwa itu c0rganggu, manusia clapat insaf
kemb&.li. Djangan ::.ampai ada terasa agak sedikitpnn mem-
perserikatkLn Allah da!am ketuhanan dan kekuasaannja.
Dari itu, acalah djiwa adjaran Islam menentang segala

87
usaha jang akan mendewa-dewakan dan menuhan-nuhan••
kan sesama manusi.a. Dan memandangnja, baik tlalam
sebutan atau dalam per,laksanaan, sebagai ,,jang tidak
pernah bersalah !".
Lantaran itu semuanja tidaklah ada orang perantanan
diantara Allah dengan hambanja:. Tidak ada pak Dukun.
'l'idak ada tukang tenung. Tidak ada pak Kijd1i! Tidak
ada pak Pendeta ! -- Langsung, semua orang langsunr~
hubungan dengan Tuhan. Diri, manusia jang lemah fani,
langsung berhubungan deugan Tuhan jang maha !mat
maha kuasa. Jang a.zali dan abadi ! Dan dari jang mahg
kuat kuasa itu, silemah tadi mengambil bahan ur,tuk
menguatkan dirinja menentang sC1gala gelora hidup. Ka-
rena gelora hidup itupun dari Dia! Dia akan mengetjap
lazat rahmatnja. Mellle,guk air belas-kasihan, rahman dan•
rahimnja. ·
Islam sangat sekali 1rnendjaga supaja hubungan itu Jja-
ngan putus, bahkan djangan kendor !
Hati senantiasa besar, mata senantiasa melihat 'alam
dengan penuh kepertjajaan, tidak ada jang musuh, kawan
semua. Didalam lingkungan rahmat Ailah ! Tidak ada rasa
bentji, karena semuanja adalah machluk Tuhan. Datang
dari Allah, dan akan kE:mbali kepadanja.
,,Kalau hambaku menanjakan kepadamu darihal aku.
Ka ';akan- bahwa aku adaJah dekat ! Aku porkenankan
seuan jang menjeru, "1ilamana dia menjeruku. .Maka
mohonkanlah kepa·daku t'.an pertjajalah akan daku. Agar
supaja mereka mendapat djalan ketjerdika.n". (Albaqarah .
186).
,,Djanganlah putus asa daripada · ruh Allah. Sunggu!1
. ti-daklah ada jang putus a:::a daripada ruh Allah, melain-
kan orang jang tiad2. pertj::1ja". (Jusuf, 87) .
.,Wahai hambaku jang telah menjia-njiakan dirinja. ·
Djanganlah putus hf!rapan daripada r_ahmat Allah. Sung-
guhnja Allah itu memberi ampun dosa sekaliannja".
(Azzumar, 53).
Lima waktu sembahjang sehari semalam, dalam kc:rr0-
tjokkan hidup dan perputaran rc,danja. Dia disuruh men;;-
hentikan pek~rdjaan sebentar sadja, buat membulatkan

88
bakti kepada Tunan, rnemusatkan perhatian. Menghubung-
kan fli mcve!hluk lemah dengan chalik jang kua.i;, Dengan
sembahjang itu, bukanlah gerak-geriknja jang tudjuan;
itu adalah tjara. Jang tak usah dita 1jakan, dan hanja
1

-dipatuhi. Dan itulah tanda bPrag-arna. Jang dimaksud ada-


lah mi jang terkandung dalam sembahjang. Jaitu meng-
hadapkan Eegala hati dan fikiran, dan tubuh, dalam aatu
waktu kepada Allah. Menurut garis idiologi Islam jang
bula:t; ten tang kesatuan insani padr, kedjadiannja, jaitu
atas iradat Allah. Dan kesatuan Allah pada ke-tuhanan-
njr;, dan kekuasaannja ('I'auhid uluhijah dan rububijah).
Dan didjekskan lagi; , ,Sengsaralah orung jang :,embah-
jang~ jang d1dalam mengerdjakan sE.:mbahjang .itu mereka
lupa". (Alma'un 4-5).

Kalau djiwa telah merdeka daripada pengaruh jang lain,


dan timlml daripada ibadat dan mensutjikan 'l'uhan,
dengan sendirinja tentulah tidak ada tempat talmt· lagi,
Ti-dak ta~ut didalam hidup. Tidak takut kekurangan
r0zeki, tidak takut djutuh pangkat. T'idak takut kehilangan
kursi. Tidak takut kekurangan gadji dan sebagai.nja. Sung-
guh, adalah ketakutan-ketakutan semat,iam ini amat bu-
suk dan buruk bekasnja bagi djiwa, mernnjut djiwa itu
tumn nilainja kebawah. Ketakutan2 demikianLth jang
menjC1babkan manusia itu kadang2 sudi menerima kehi-
naan, rnenjerahkan tangannja dibelenggu, hingga keme_r-
dekaan pribadinja dan kEhormatan dirinja djatuh, mero-
sot, atau hilang sama sekali. Dan hal-hal jang s,eperti ini
tidaklah perlu kita tjari-tjari lagi misalnja. Seba,'.b dalam
masa jang lmrang dari 10 tahun, banjak benar kita men-
dapat pengadjaran darlpadanja. Sedjak zaman ma,suknja
pmdjadjahan Djepang, sampai zaman revolusi, sampai
zaman Belanda mentjoha hendak menegakkan kekuasaan-
r,ja <li Indonefia kembali. Meskipun pendjadjahan 350
tahun sebetulnja membuat kedjatuhan djiwa jrng berha-
njut-hanjut dan mer::rna.

89
Hidup kita ini · adalal;l ditangan Tuhan belaka. T!dal:
ada jang sanggup mengurangi harang sesa'at, atau me-
nambahnja.
,,Tidaklah seorang diri akan mati, melainkan dengan
izin Allah; Kitab jang telah tertentu". (Ali-Imran, 146).
, ,,Katakan! Tidaklah akan menimpa kepada ki.ta, melain-
kan apa jang. telah ,tertulis buat kita. Allahlah penghulu
kita". (Taubat, 51).
,,Bagi tiap 2 ummat a-da djandjinja. Bila dja,ndji datang,
tidaklah dapat dikemudiankan satu sa'at, a.tau didahulu-
kan". (Junus, 49).
Djaminan rezeldpun ada; ,,Allah jang menghamparkan
rezeki bagi siapa Jang dik.ehendakinja, dan dia ja:ng
menentukan". (Ar-Ra'd, 26). ·
,,Mana pulakah Sesuatu jang melata diatas bumi ini jang
tidak memikul rezekinja sendi-ri ?. Allahlah jang mem-
berinja rezeki, dan memberi kamupun". ('Ankabut, 60).
,,Hai manusia! Ingatlah ni'mat Allah atns kamu. Ada-
kah suatu chalik selain Allah, jang memberimu rezeki '? ·
Baik 'dill;l,ngit a tau cUbumi ?". 'riada Tuhan, melainkan Dia.
Dariman-a djalannja kamu membikin-bikin ?" (Fa-thir, i).
,,Djanrran kamu bunuh anakmu karena susah hid.up.
Kamilah jang memberi mereka rezcki, dan memberi karnu
·djuga". (Al-An'am, 151).
Tal:ut akan di-timpa kemiskinan, timbulnja adalah dari
pe1 Jja:lanan sjaithan dan sugestinja untuk melemahkan
dfwa, dan pengharrnbat kepertjajaan kepada Allah dan
kepE.rtjajaan kepada diri ;:,endiri; .,Sjaithan mendjandjikan
kefakiran dan menjuruh kedjahatan. Dan Tuhan Allab
men<ljandjikan ampunan clan anugerah daripadanja. Allah
adalah maha luas dan ma.ha tahu". (Al-Baqarah, 268).
Lantaran itu maka tidaklah disukai oleh Islam, kalau
orang menghinakan dirinja· karena mrngharapkan sesuap
nasi. Tida:k ada machluk jang lemah ini seorang djuapun,
jang dapat memutusl~an djalan rezeki sesamanja manusia.
Tetapi djanganlah salah sangka. Adjaran setinggi ini
bukanlah untuk melemahkan semangat berdjuang atau
menia·dakan ichtiar dan mengakui sabab dan inu:sabab.

90
Bahkan adjarau inilah alat peneguh hati kuat berdjuang,
pemberansan,~ keJ:,eranian, jang dapat menimbulkan kebe-
ranian kems bagi golongan jang disebut ,,tidak mampu·'
buat menentang sesamanja manusia jang menjangka,
mentaug2 dia mairnpu, dia jang berkuasa. Adju.ran inilah
jang memba11gkitkan supaja dja.ngan takut menuntut hak
dan membela.nja. Dan menghargai c:iri sendiri. 'Djadi
bukan menjuruh mengalah dan ,,nrimo w·ae", karena takut.
Misalnja takut diperhentik~n dari pekerdjaan dan lain 2
:sebagainja. Hai unlah dipuhatikan dengan tena.ng rahasia
ajat-ajat foi. Dia bukan menimbt:1,lkan djiwa negatief,
tetapi membuat dj.i.wa positief.
Buktinja '. Semula adjar an ini dii:>erikan oleh Nabi kita
Muhammad s.a.w., beliau telah mer.~banguakan sa:tu dasar
hidup ja.ng ~ebih tinggi nilainja dari demokrasi, diantara
or&.ng2 jang per".:jaja dan memakan adjamn ini. Bilal bin
Rabaah, seonmg hudak bangsa Habsji, jang dahulunja
hanja menadahlu.n t:angan kepada jang dipertuannja; demi
s,etelah memakan adjaran ini, maka tangannja telah mena-
d~ kepada jang· maha tinggi sedjati, Allah sul>hanahu
wa ta'ala. Dan lrepadanja pula hanja dia be:rsudjud.
Dan adjaran ini puJa menghilangkan tjongkak sombong
pada pemucla-pemuda bangsawan Kuraisj, sebagai ·.Abu
Bakar dan Umar dan lain-lain, 3eb.ingga merasa dirinja
sama rata dengan kaum jang dipandang rendah selama ini.
Adapun ketakutan jang timbul daripada karona men-
dja.ga keduduki.n, pangkat, kursi, kemewaha.n hidup dan
seumprumanja, u.dalah landjutan dari takut akan mati dan
takut miskin itu. 'l'imbul dari bakat ,,ingin mempunjai"
dan ,,in6 in bertahan", (kuddeinstinct). Kita wadjib pu}a
mengimbangi, supaja penjakit ini djangan membahajakan
bagi komurnian djiwa: Ilmu pengetahuan jang landjut
::;edjak permulaan abad ini tentang djiwa, bukan maksudnja
s·upaja kita dikembalikan mendjadi binatang, melainkan
agar diketahui bahwa pada diri kita itu ada perdjuangan
binatang dengan tjita-tjita tinggi. ·
Maka djika takut djatuh pangkat, ataupun il'i dan ingin
melihat orang lain naik pangkat dengan tjepat-tjepat
sadja, padahal ka,dang 2 mutu orang itupun tidaklah banjak

91
lebihnja dari kita, hanja karena ada partai besar jan;5
menjokongnja, &tau karena pandainja mencljilat-dji!at
kepada jang berkuasa, maka keirian dan keinginan itu
dapatlah diimbangi: dengan sabda Tuhan;
.,,Katakan! Ja Tuhanku! Jang menguasai segala kelrn-
asaan. Engkau berikan kekuasaan kepa;da siapa jang
Engkau kcihendaki, dan Engkau tjabut kekua:iaan dari
siapa jang Engkau kehendaki. Engkau muliakan siapa janc
Engkau kehendaki, dan Engkau hinakan siapa jang Eng-
kau kehendaki. Ditangan Engkau s,eoranglah segenap
k)e,badjikan, dan Engkau atas tiap--tiap sesuatu maha
lmasa". (Ali-Imran, 26).
Alangkah tepaJt ajat inJ. ! Bukan untuk menjurutkan
hadan kebeiakang s-:ibagai lahi-labi menjurutkiut 1rnpalanja
karena tidak lantas angan menghadapi perebutan hidup.
Tetapi membangkitkan semangat mengisi diri sendiri. Se-
hingga walaupun ki-ta bukan seorang jang beroleh pangkat
tiada -tetap, kita akan berusaha mentjari pangkat jang
tetap, jang tidak gojang jaitu berchidmat kepada masja-
rakat menurut kesanggupan jang ada pada diri sendiri,
dalam pembangunan pri kemanusiaan. ·
Kalau masih tjcmas, da:tang Iagi ajat jang lain; ,,Kalau
Allah menolong kamu, maka tidaklah ada jang sanggup
mengalahkan kamu. Dan lrnlau kamu diketjewakan 'l'uhan,
maka siapakah iagi jang akan dapat membela;mu selain
Allah?". (Ali Imran, 160).
Mau ditafsirkan Iagika,h ajat jang djelas ini? 1rarich
perdjuangan bangsa Indonesia sendiri kurnng tjukupkah
un';uk mendjadi tafsir, hagi jang sudi pertjaja ?
Tuan ingin kemegahan? Atau tuan iri hati meEhrut
orang lain beroleh krnne;ahan? -· ,,Hanja bagi Allah ke-
megahan itu. Dan higi pesuruhnja, dan bagi orang2 jang
pertjaja". (Ali!nunafiqun, 8).
,,Siapa jang ingi.n kemegahan, maka hanja bagi_ Allah
sahadjalah kemegahan itu semuanja". (Fath;r, 10).
'Tetapi •ada ! Ada lagi satu perkara jang <ti·dak dapat oi-
abaika11, jang rt:ersimpan fa-lam dasar djiwa manusja sen-
diri, jaitu rasa ingi11 tel'kemuka, dan takut kelindungan.
Inipun kerap kali menganggn djiwa, Awak hendak keliha-

92
tan djuga, walaupun dengan berbagai-bagai tjara. Lebih
besar pengaruhnja daripada penjakit takut hilang pang-
kat, takut hihi,ng kedud.ukan dan takut miskin tadi. Masja-
rakat itu sendiri, walaupun bagaimana senantiasa mem-
beri ti.ngkaF dan ,,nasib-nasiban". Untuk mengekang
nafsu . r.gin tc,rke:uuka ini, dan supaja dapat dHalukan di-
tempatnja jang ti dak merusak, maka diandjurkan dia
mentjari tem)at jang utama disisi Tuhan. Hubungan jang
kokoh dengan Tuhanlah intinja segala keutamaan diri.
Walaupun tid1k rnendjabat suatu pangkat dan tidak men-
dapat kedudnku11 jang ,,bagus", asa1 m<Jmpunjai kekajaan
jang ,,tidak lekang dipanas, tidak lapuk di hudjan", jaitu
,,faqwa" kepada 'J.'uhan. Hulah hakikat jang menimbulkan
tjahaja bagi p:ribr.di. ,,Jang semulia2 kamu disisi AUah 1
ia1ah jang pali11g tuqwa kepadanja" ( Alhudjurat, 13). Dan
saJ..>da Nabi: ,,Tidak ada kelebihan _orang Arab daripada
orang Adjam, melaink:.m kalau taqwa". J'a, sie.papun
b0roloh ke1ebih£:.n, kalau dia taqwa.
,,Dan mereka berkata, kamilah jang ba.njak harta henda
dan keturunan. Sehab ik kami tidak akan disiksa. Kata-
kan ! Sesungg·.1hnja Tuhanku meluaskan rezeki l:>agi siapa
jang dikehendr:kinja dan memberi ketentuan. Tetapi ba-
njak diantara manusia tidak mengetahui. Dan 'ddaklah
harta bend.a.mu dan anak-anakmu itu jang akan mende-
katkan karr.u kepada kami. Melainkan orang jang bedman
dan beram al saleh". (Surat Assaba', 35-37).
Banjak harta ! Itu baik. Banjak unak banjak keluarga !
Itu bagus. Tetapi semuanja i,tu belumlah ada harg'anja,
kalau iman d:..n amal saleh belum ada. Malahan dapat
membahajakan, kalau iman dan amal saleh tidak menjer-
tai11ja. Djadi jang sebenar-benar bernilai tinggi untuk
menempuh hidup jang sekarang, dan hidup jung kedua
kali i.alLh Iman dan amal-s11Ieh i.tu. Bikinlah gedong ne-
indah-inctahnja. Tetapi sedang membikin itu djangan lupa,
bahwa _,goa.ong aka.n tinggal mendjadi warisan dan kepu-
~1jaan orang lain. Tetapi amal jang saleh mendjadi keka-
jaan jang ,tida.k akan habis-habisnja. Tinggalkanlah anak
dan keturunan. Teta.pi kalau waris jang k_ekal tidak di.beri-
kan kepadanja, jaitu surihan djalan hi-dup jang sedjati,

93
maka nilai h:dup anak 2 itupun tidak akan ada sama sekali.
bahkan orang tuanjapun bertanggung djawab atas kc1ce-
tjewaan hidupnja.
Harga harta dan keturunan bukanlah enteng. ,,Harta
benda dan anak turunan, adafo.h perhiasaI). hidup diduni.a''.
Tetapi ja~g- kekal dan jang baik, adalah lebih berharia
,disisi Tuhan, baik dipihak pahaia atau dipihak tjit&-tjita".
(Alkahfi, 46). .
Didalam Surat Aiqasas dari ajat 76 sampai 82 ada .c.ih:.-
kajatkan dengan pendc,k, tetapi djelas njata kissd:. seorang
kaja-raja jang bernam :1. Qarun. Dia hidup dizaman nabi
Musa. Melimpah-litnpah rezeki jang dianugerahkan •ruha·.1
kepadanja, sehingga anak kuntji perbendaharaannja sadja,
' µipikul berpajah-pajah oleh budak-budak jang kua,t. Dia-
pun membangga lantaran kekajaan itu. Tetapi kaumnja
memberi peringatan kepadanja, supaja djangan terhl'lu
gembira. Karena 'Iuhan tidak suka kepada orang jang
terlalu gembira. ,,Pakailah kekaja·an untuk rrentjapai
kehidupan achirat, tetaTJi djanganlah lupa baltagianmu
di-dunia, dan djangan. digunakan harta-benda itu untuk
membuat kcionaran <libumi". Karena Tuhan tidak pula
suka kepada orang jang suka berbuat keonaran.
. _ Tetapt dia mendjawab, bahwasanja harta bendanja itu
didapatnja, hanjalah · karena ketjerdikannja belaka. Apa-
kah agaknja dia tidak fahu bahwa Tuhan telah membina-
sakan sebelumnja, orang dahulu jang lebih kuat d.ari-
padanja dan lebih banjak mengumpul? Dan tidak ditanjai
orang itu darihal i,tu dan apa sebab kesalahannja. Qa:cun ,
tidak sudi menerima adjaran2 itu. Dia keluar dari rumah-
nja dengan tjongkak dan penuh perhiasan. Sehinr,ga
· orang2 jang hanja meng-harapkan hidup diduma, djadi ter-
pedaja dan berkata; ,,Wai alangkah beruntungnja aku,
d:i1ka lcaja seperti Qarun ~:>ula. Sungguh dia sangat berun-
tung ! " Tetapi orang jang berilmu berkafa; ,.Wai, tje1aka !
Paha.la jang diberikan Ailahlah jang lebih baik bagi orang
jang pertjaja dan beramal saleh. Dan hal itu tidak akan
didapat, melainkan oleh orang jang sabar". Maka belahlah
bumi,. karamla:h si Qarun dan harta bendanja itu, dan
rumah tangganja. Tldak seo:angpun jang datang me-

94
nolongnja. Dan orang Jang: taclinja inglin akan keduduk-
kannja itu berkata; ,,Wai, ruranja Allah meluaskan rezeki
kepada barangsiapa jang dikehendakinja darihambanja
dan dia jirng menentukan. Kalau kita seperti Qarun itu
.pula,. t1:ntu tenggelam pula ·kita. Njatalah bahwa orang
jang tidak pertjaja i.tu tidak beroleh kemenangan".
Dornikianhh Tuhan mentjeriterakan kepada Nabinja.
suatu hikajat jang benar;i kedjadian tentang perdjalanan
hidup reorang manusia Qarun jang dapat didjadikan kias
perba11dingan f:ampai keachir zaman. Karena senantiasa
,,hanga t" d 11am pergaulan hid up manusia; Kekajaan me-
njebabkan orang lupa daratan. Nafsu (instinct) ingi11
mempunjai dan menguasai, _111::)n.je;bal:::kan orang mendjadi
k2sar budi d:111 tjongkaJ,-f:or1bcng. Memeras keringat
orang lain untuk kepentingan diri sendiri. Membawa ,,anak
kuntjinja" sadj,", membungkukkan punggung budak-budak
atau orang-or211g- gadjian (buruh) jang kuat-kuat.
Bnkankah hikajat Qarun sena·1tiasa bertubuh ditia1J
zaman ':' Eukanlrnh liberalism aba·:i.-ke-19 Jang terkenal itu
memberi ker:empatan kedatangan Qanm dengan na na baru,
0

jaitu kapita1isme, jang memakai ti~naga buruh buat meng-


angkut anak · kuntji kekajaannja, sehingga membungkuk,
teringat oleh ,,ij:,erenlotwet", dan membangga bahwa :,e-
muanja itu u',a1ah hasil usaha dan kepandaian sendiri, dan
kebebasan setiap manu.;;ia? Dan bnkankah dialektika telah
mulai di.baja1gkan oleh Kur'an, bahwa kapitalisme itu
akan <.litehn okh bumi, karena mesti du.tang masanja?
Bukankah dia menggali lobangnja sendiri ?
Djan~;an salah sangka ! Sekali-kali bukaniah kelemahan
&:imangat jang timbul lantaran memba,tja ajat ini. Sebab
ajat ini pula jang kerap dipergunakan golongan jang diberi
112.ma ,,kaum :,gama" me rp.budjuk simiskin supaja ,,sabar",
1

tatkala Iehernja disembelih, darahnja diperas dan ke-


ringatnja mengalir mentjari sesuap nasi. Padahal untuk
itu si ,,kaum agama'' menerima upah jang ,,ll!majan" dari
kaum feodal !ang tempo dulu bersandar kepada pemerin-
tahan kolonial. Orangi jang bergelar radja, sultan,
daulat tuanku, jang dipertuan, hi-dup dengan ~newah dari

95
hasil tanah wi1ajat jang dipadjakkannj3, kepada kapitalis
asing. Dan rakjat djelata sendiri ,,merumpang" diatas
tanah jang dipindjamkan itu, dan didenda k::iJau beran:
mengambil ,,kaju api" ketanar. Hu. Diwaktu sangat rmlit
itu, ,,beliau" jang disebut guru agama ·berfacwa kepada
simurba supaja ,,sabar" menerima nacib. Kalau didunia
sengsara, diachirat insja Allah dapat sjurga. Mengap;,•,
guru tidak menjuruh radja itu sendiri sabar menctha11
seiera dan nafsu serakahnja ?
Ajat ini bukan pelemahkan djiwa, tetapi penjadarkat1
silemah akan haknja. Memang diakui ada kelebil::.an ma-
nusia karena ketjakapan. Tetapi mengapa kesempatan
untuk tumbuhnja ketjakapan itu tidak diberikan? S~suatu
jang didapat dengan tidak adil, atau digunakan derigan
dj2,Jan tidak adil, harus membajar hutang ! Dan pakm'.
renten !
Tuan sangka Kur'an beku ? - Tjoba Iihat a.pa kete•
gasan jang diberikannja diajat jang Iain.
,,Dja'.ngan engkau tertjengang melihat banjak harta
bendanja, dan djangan terp1~sona oleh banjak keturunan-
nja. Sesungguhnja kehendak Allah ialah hendak mcnjiksa
mareka didalam hidup d1dunia. Dan menghantjur leburkan
diri mareka. Dan mareka a:dalah kafir".
(Surat Taubat, 55).
Lihatlah sendiri sekarang, Tidakkah nampak siksa hidup
jang diderita oleh kaum kapitalis dunia, karena pada asal-
nja mengedjar dan mengumpulkan benda? Ingaikah tua11
suatu kegilaan jang ada dalam dunia kapitalistis? Jai.tu
membuangkan haf:iil bumi jang melimp2,h-1impah kedalam
laut, dalani Gatu · negeri, takut ha.rganja akan djatuh,
padahal dida,~rah dunia jang lain ada orang jang perlt
kepada barang itu? Lihatlah sekarang bagaimana hantjur
leburnja moraal manusia. karena pengedjaran harta itu.
Dimanakah lagi akan mentjari bukti ajat ini, kalau bulrnn
dizaman ~ekarang ?
Tenaga rakjat jang dikatakan lemah, djang&.nlah diabai-
kan. Masjarakat jang adil, adalah kehendak agama. Tetapi
kehendak agama tidak akan tertjipta kalau manusia sen-

96
,
diri ,tidak turut berusaha; , Tuhan Allah tidak akan
mercibah nasib suatu kaum, kalau tidak kaum itu sendiri
merohah nasibnja lebih dah·~1lu''. (Surat Arra'd, 10).
Nabi2 sendiri, sedjak Nuh membawa sjari'at, sarmpai
kepada Nabi 2 jang lain, m:ika perbaikan nasib sidjelata, si
marhaen, si m.urba inilah jang mendjadi titik berat perha-
tian beliau. Adapun sika~a, sitjabang afas, biasanja hanja
melihat ,,kernana keras angin", dimana akan mendapat
,,kE.:untu.ngan'' .1tau asal ,,kedudukan tc,rdjaga".
Ba.hkan N:1bi kita sendiri, pernah ditegor Tuhan ketika
beliau menghada:r:kan perhatiannja hanja ke:pada seorang
arisfokrat Kuraisj, bernama Al-Walid, sehingga beliau
terlengah ketika Ibnu Ummi Maktum, seorang buta jang
nampaknja 1;iada berdaja, datang kepadanja, hendak me-
mirta tuntunan dan pc1rtu11djuk; ,,Keruh sadja mukanja
dan berpaling nadja dia, seketi ka da tang kepadanja se-
orang buta. M2x.a engkau tahu, boleh djadi dialah jang
Jebih bersih. Atau dia ingat sehingga bermanfaat atasnja
peringatan". (Surat 'Abasa sampai beberapa ajat seterus-
nja).
T2.ranglah sadah. Kemerdekaa11 djcwalah dasar pE:!rtama.
Adapun nama:i kebesaran, gelar:! kemegahan dan kebang-
gaan keturnnan, aristoki.·asi, feodali.scne, burdjuis dan
akar-ekornja, serrnanja itu adalah akibat dari djiwa jang
tolah mnlai ~1ilar g kernerdekaannja, atas rasa lemah diri
kepada jallg selain dari jang maha kuasa. Achirnja meng-
ikat masjarakat itu sencUri, dan pajah membongkarnja.
Saja mengaku bahwasanja ilimu ~aja tentang Kur'an
belumlah menrlalam benar. Te:api sekedar jang saja keta-
hui, maulah saja mempertanggung djawabkannja dimuka
dunia. Saja tilik dengan penuh keinsa:fan, bagaiIT'ana usaha
manusia sekarang ini mentjari masjarakat jang lebih Bell!_·
purna. Saja heran, rnengapa terdengar dari setengruh aHli
agama pC1rkataan menghambat dan mengalangi. ·? Tidak-
kah mereka menjelami isi Kur'an ? Dan saja lebih heran,
mengapa makL pengetahuan jang lain diperdalam oleh
golongan jang mentjari masjarakat lebih aidil ifo, tetapi
kehendnk kata kebenaran ini memka pandang enteng
sadja? Menga:?a mereka ingkari agama, atau. mereka

97
katakan pelfordjaan mereka itu tidak dalam agama? Bah-
kan ada jang dengan megah melepaskan dirinja daripad::..
tudjuan achir jang ditentukan Tuhan itu ? Padahal Tuhan
tidak sengadja memusuhi mereka ? Bab.kan menjokong
usaha memka ?
***
· Sudah segala pietundjuk jang diberikan Tuhan untu k
melepaskan manusia daripada rasa takut kepada sesama-
nja manusia, takut ma-ti, takut kena bentjana, takut miE•·
kin, takut hina dan ta.kut antjaiman susunan masjarak:1t .
jang beraneka warna. Kal'au manusia menginaafinja, dapat-
lah semuanja itu di,elakkan. Tetapi ada lagi! Ada lagi pe•
njakit lain. Jang bukan datang dari luar, tetapi menj,:mtuk
dari dalam. Dia merunduk tunduk, bukan karena ditekau
orang lain, tetapi ditaril: kebawah oleh dirinja sen<lirL
Oleh lazat dunia. Oleh sjahwat, karena tamak ci:an hawa.
nafsu. Islam.pun tiaak luput dari memperhatikan itu. Ini-
pun lebih berbahaja mengantjam kemeI'dekaa.n djiwa.
Sekarang Islam masuk mengorek seka:li la.gi soal djiwa.
Disini djelas seka:li la.gi bahwa Muhammaid inembenarka:n.
da:n melandjutkan ichtiar Isa. Almasih jang telah dimula.i-
nja 571 tahun sebelum Muhammad di:lahirka1f.
,,Katakan ! Djiika adalah. oapamu anak-anakmu, sau-
dara2mu, isterimu, kaum kerabatmu, harta benda jang .
kamu kumpulkan, perniagaan jang kamu takut akan rugi,
dan rumah tangga jang amat kamu ridhai, lebih kamu
tjintai daripada Allah d:m. Rasulnja, dan berdjuang pada .
djaliannja, awaslah kamu sehingga Allah menda-tangkan
perintahnja. Dan Allah tidak suka kepada kaum jang
.. fasik". (Surat Tauba.t)', 24). ·
Dalam ajat jang p£1I1dek ringkas itu dibongkarnja r.aha-
S¥1--rahasia kelemahan djiwa manusia, keinginannja, kesu-
kaannja, dan semuanja diletakkannja pada 3ehelai, daun
timbangan. Dan didaun timbangan jang sehela i. lagi difo-
takkannja pula tjinta kepada Allah Rasul, dan memhuk-
tikan tjinta itu dengan perdjuangan. Disuruh pilih mana
jang penting. Diudji mana djiwa ketjil dan mana. djiwa
bebar! ·

98
Astaghfirullah!
Diajat jang lain. ditelandjanginja pula djiwa manusia
itu, dihargafoja dan ti-dak <lipatahkannja;
,,Didjadikan perhiasan bagi manusia kesukaan sjahwa,t;
dari perempuan, keturunan, p0rhiasan jang berloriggok-
longgok dari emas dan peral:, kuda kenderaan (1), binatang
ternak, kebon jang luas; Semu&nja itu adalah 'perh~asan
hidup didunia. Dau Allah, kedekatnjalah sebaik-baik tern-
pat kemhai;. Katakan ! Sukakah kamu aku tundjukkan
jang lebih i::aik dari semuanja itu ? Bagi orarg jang taqwa
kepada Al:ah, adalah sjurga jang mengalir dibawahnja
sungai-sungai, kekal di:dalam selamanja. Dan isteri jang
sutji, dan kericiaan Tuhan. Dan Allah memandang akan
harr.birnja". (Al Imran, 14-15).
Sekali lagi kita ingatkan. Ini bukan penidu semangat,.
bukan ,,tjandu" untuk melalaikan l:esenangan hidup.
Tetapi ini adalah,imbangan. Jmbargan 'ur.tuk menjadarkan
djiwa jang tidak insaf, bahwasanja segala perhiasan itu
kerap meratjur, dan merv.sak, kepada diri atau kepada
masjarakat, bahkan telah merusak keselarasan perasaan
sedunia dimasa ~ni.
Banjak orang jmg twhan menderita kesengsaraan, tetapi
djarang orar.g_ jang talnn rne11;derita mewah !
Tuhan ti.dak mengharamkan perhiasa,n, tetapi ingatlah!
Ingatlah dfrimu dan masjarakatmu, Ir,gatlah su.:mnan ke-
adilan dunia ! ;
, ,,Katakan ! Siapakah jang mengharrumkan perhiasan
Allah jang dikeLtarkannja untuk hambanja ? Dan jang
baik2 daripada, rezekin ja ?". (Al-A'raf, 22).
Untuk mengimbangi jang demikianlah maka diadakan
sjari'ait puasa. Dengan puasa. tekanan instinct jang keras
itu da:pat dikekang. Bahkan nafsu bersetubt..b jang keras,
dap'3!t dl 1mdurkan sedikit kebelakang dan knrang gefo-
ranja bila dibawa puasa. Denga11 begitu, 1dta melatih diri
sendiri menguatkan kemauan daripada kenr:mdak nafsu.

(1) Kuia kenderaan adalah kesukaan orang zaman dahulu ..


Kirena dimasa itu, kudala...'l keballlggaan,, Dizaman sekn.rang ten-
tu merk auto jang pLling bagus; Buick, Gadillac, De Sow, disb.

99
Lalu diadakan pula bisikan kedalam diri sendiri, sugest!;
,,Harta benda dan anak ·adalah fitnah". (Al-Tagabun, 15).
· Memang harta benda jang ditjari dan dikumpulkan itu
kadang 2 -dan kerap nian, orang lupa akan maksud mengum-
pulkannja, jaitu supaja kaja dan berhasil m0.ksud jang
mulia, menegakkan agama dan masjarakat. Dia lupa, lalu
tudjuan itu dihilangkan, dan semata-mafa· :rr.engumpul
itulah kemudian jang didjadikannja tudjuan. Diapm1
bachil, djiwa kesat, muka kusut.
Banjak anak-pun fitnah! Fitnah besar. Sebab itu orang
harus hati-hati. Lantaran banjak anak, bisa timbul dua
penjaki.t pertama peng,etjut. Pengetjut itu adalah landju-
tan dari takut. Takut masih. belum apa-apa (nega:ief),
tetapi pengetjut sudah positief ! Lantaran pengetjut di.a
sudi menerima apa jang tidak patut diterima atau belum
patut diterima. Pihak lawan mengenal kelemahan rnanusia
lalu ,,masuk" dari segi anaknja. Pahlawan 2 besar jang ·ocr-
djuang dizaman revolusi, kerap kali ditangkap anaknja
lebih druhulu, dan dia diantjam. Maka lemahlah sendi
tulangnja. Isteri, sebagai djuga anak, adalah fitnah !
Orang-orang jang memungkiri pendirian dan °nendjual
kehormatan dan kemulian diri, sehingga tidak Liirat ba-
haja ja:l1'g lebih besar, jaitu rintihan djiwa :3endiri dan
penjesalan karena menjeber-ang kepihak musuh, 'kerap
nian karena pengaruh isteri.

***
Segala sesuatu jang berkenaan dengan kemerdekaan
djiwa, dari luar dan dari dalam, sudahlah ditundjukka~1
Tuhan ..Tetapi ada lagi ! Ada lagi hal penting ,iang tidak
dapat didustakan.
Bagaitmanapun tinggi tjita-.tjita, hend-ak djiwa merdekn.;
laksana sebuah perahoto terbenam rodanja masuk lumpur
jang amat dalam. Walau bagaimana supir menekan gas,
rodanja berputar lebih kwtjang tetapi tambah terbenam.
Penumpang telah turti.n dan bersorak-sorak, ramba te ratuJ
nan,un auto itu ,tiduk djuga keluar dari lumpur.

,, 00
Habis segala teori ! Persetan ·;,jita-tjita tinggi, djiwa
merdeka ! Tida1c bisa ! - Apa s,3bab ?
. P,er.ut lapar !
Kita perlu makan. Kita perlu nasi. Kita perlu roti ! Ke-
I'endahan, keruntuhan, kemerosotan, ddak bisa dielakkan,
kalau perut lapar, kalau miskin. Perut lapar tidak dapat
mengenal tjita-tji,ta tinggi. Sebelum terdjadi z,aman pen-
dudukan Djepang dan zama.n perdjuangan hebat merebut
kemerdekaan bangsa, sehingga putus hubungan keluar
karena blokade, masih sukar mentafsirkan perkafaan ini.
Sekarang kalau tidak djuga djelas, tidaklah dapat disesal-
kan 1'agi; njnfalah otak terlalu tumpuL
Kal au pe:ut la par, segala tak mendjadi: Mesdjid lengang.
Pengadjian ditv tup. Pak Lebai, pak Kijahi, pak Ulama,
pak Penaeta, ti::lak dapat berbuat ap1-apa. Dibelakang
kantor·2 pE-djab1t peme,rintahan, tempat pega-v:ai2 main
korupsi. Dihelak:rng bank jang besar-besar, tempat menu-
kar dan memasukkan uang kertas bergulung-gulung, keli-
hatan mamwia jang bukan m:.rn11sia lagi, sudah binatang!
Dia makan bargkai ,ajam! Dih:ojak2 nja dan di lulurnja
mentah-mentah. Distraat dan lorong-lor.:mg jang gelap 2 ,
perempuan sundal bersorak memanggil orang 1,alu lintas,
supaja singgrb t1dur dengan dia, dan beri dia duit ! Duit,
buat mengobLt lapar! Disana tidak ada lagi harga pera-
wan, harga rupawan, hanjut dalam kelaparan!
Dikampung2 , karena kEmiskinan sanga:t meningl~at, kain
badjupun habis dimakan ! Edinja didjua1 buat pembeli
beras, Masih lapar! Lalu didjuai segala isi \'umah, tempat
<tidur, ku:rsi, peti dan piring makan. Tukar dengan daun
pisang ! - Masih lapar ! Kalau dipandjat a tap seng rumah,
dibongkar dan didjual kepasa.r, pembeli beras ! Kesudahan-
nja habii:; litjin tandas sama sekali. Rumah 2 sekolah agama
mendjadi runtnh. Mesdjid mendja:di tempat tidur orang
jang telah dibongkar rumahnja. Kesudahannja. sakam-
pung-sekampung' orang lari. Lari kekota, la:ri kemana
sadja. Katanja memjari nasi! Padahal b:mjak jang mati
ditengah d,ialan, atau ma,ti se-dang memakan bangkai
ajam!

Dokumentasi 101
H.B.
Siwalan 3
Kalau tuan tidak mengetahui bukti ini, barangkaii tuan
tidak ada di Indonesia pada masa itu:
Pada waktu itu agama h~,nja ,tinggal dalam scbutan.
Agama tidak dapat didjalankan. Perut lapar, darahpun
kurang. Kurang darah, kurang vitamine. Pikiran hanja
terhadap kepada satu SOJ,] sadja; sepiring nasi! Buat
mempertahankan hidup ! Mesti didapat, kalau tidak
didapat, njawa melajang. Sebab)tu mesti didapat, dengan
djalan apa sadja; mentjuri, merampas, merampak, men-
djual kehorma tan!
Disaat jang genting itu, kalau sekiranja <latanglah se-
ovang kijahi bevtablig kekarnpung itn, atau seorang pen-
defa mendjandjikan Keradjaan Allah di surga, barangkRli
dia sendiri akan disembelih orang,dan akan dimakan. Jang
perlu lebih dahulu pada waktu itu ialah menundjuldmn,
menuntun, ,afau mentjari djalan jang praktis, baga~mana
supaja bahaja itu dielakkan atau diperketjil. Teori seting-
gi-tinggi langH tidak ada jang mempan.
Apakah tuan sangka bahwa ini adjaran Kominis ?
Djangan! Seribu tiga ratus tahun sebelum perkembangan
industri jang menjolok mata ini, jang menekan hidup si
tani dan buruh dan memberi kemewahan beberapa gelintir
manusia, Nabi Muhammad s.a.w. sudah memperingatka11:
Sabda, beliau; ,,Fakir i,tu adalah djalan jang sepenc.ek-p,3,1-
deknja kepada kafir !"
Sampai beliau tundjukkan perhubungan ibadat itu
dengan kesehatan mbuh aan kesehatan djiwa. Katn.
beliau; ,,Bila terletak makanan malam (Asja') dan tiba
pula waktu sembahjang malam (Isja'), dahulukanla'h ma-
kan malam".
Sahabat Nabi jang arnat :nasjhur berfaham persamaan
hidup ini, jaitu Abu Zarr al-Ghiffary berkata; ,,Apa1Jila
1

Sang' kafir datang kesiebuah negeri, maka Sang kafir ber-


kafa; ,,Bawalah saja serta k,~sana !"
Sedangkan chnthbah djum'at jang beg'itu penting, diru-
ruh singkatkan karena orang akan pergi kerdja, karena
perutnja n1engerontjong'. Chutbah jang indah tidak dapat
masuk otak, kalau perut herontak.

102
Kenehatan tubuh bertali dengan kesehatan djiwa dan
fikiran. Bilamana fikiran telah terlepas daripada memikir-
kan heras sekian liter sehari, pakaian anak rnmg sekola!h-
nja, ongkos dokternja, maka dar,,atlah dia memikirkau jang
lebih bcsar dan lebih ti.nggi; Tuhan, agama dengan men-
dalarn, masjaTakat jang meluas, politik dan tanah-air,
perhubungan dengan dunia interuasional ! Kebudajaan
tingkat tinggi, perpustakaan jang mendalam 1 sjair dan
sastera, pudjangga dan kesenian !
THiklah 'Al-Kur'an dan perha,tikanlah sa:bda Na.bi. Tu-
djuan kepada kema'mu:ran hidup manusia dan keadilan
sosial telah cHandjnrkannja. Pintu menudjn itu telah dibu-
kakannja (lan telah diizinkannja. Sekarang terserahlah
kepade. kita sendiri melandjutkan usaha itu. Diberinja pula
kelnasan dan kebebasan; ,,Buatlah bagaimaua jang akan
baik, karena kamu,, lebih tahu urusan duniamu ! Dan ada-
kantah sjura, musjawarat diantara jang ahli-ahli (ahlul
hiUi wal uqdi) !
Pintu pertama kita katakan ! Ialah peraturan zakat !
Dengan zakat tertjapai dua maksud. Pertama membersih-
kan djiwa si imampu daripada bachil, dan selalu kontak
dengan jang ,tidak mamp·'l. Dan djiwa sitidak mampu
djangan sa:npai memusuhi ,c'.an :ier1gki kepada jang mampu
tadi. Karena pandangan hidup Islam memang berbeda de-
ngan panc1 nngan Marx, sebab dia masuk dari segi benda,
maka Islam tidLk hendak memperlawankan jang tidak
marnpu dengan jang ma.mpu! Tidal:. klassenstrijd! ( 1 )
Tetapi Islam bukan mengatakan itu djalan satu-satunja,
meskipun Islam tidak mombiark2.n dia diabaikan, bahkan
termasuk rukun jang lima. Zakat adalah ,,pertolongan
perta,ma".
Apa sebab dia pertolongan pertama? Nabi mengatakan
bahwasanja djika seorang Islam mtngambil sebuah kam-
pak da.n seuta3 tali, lalu pergi kehutan mentjar1 kaju api
dan mendjua· .nja oi.pasar, lebih ba.ik dari pergi meminta-
1

( 1) Hal zal;at ini alrnn kita landjutkan kelak kupasannja. Dalam huku2
kita Lembaga Hidup dan Sedjarah Ummat l,sfam, pun te1nh kita djelaskan
djuga. ·

103
minta menadahkan -~angan kepada jang kaja. Islam atau
Nabi, tidak suka kalau umatnja hilang lremeI'd.ekaan
pribadi !
,,Tangan ja:tig diatas (memberi), lebih mulia, dari tangan
jang ·dibawah (menadah) !" ·
Tjutjunja sendiri Hasan ketika mentjoba mendjamah-
kan rtangannja kepada kurma zakat jang baru diterirr.a
dan .akar. dibagi, dimarahi oleh Nabi. dan ditarik tanga11-
nja; ,,Djangan diambil! Itu adalah daki 2 tangan manusia!"
Kalau · dikatakan bahwa hadis Nabi jni menentukan
bahwa keturunan Hasan dan Rusin tidak boleh menerima
zafoat, salahlah erti:nja itu.. Seluruh umatnja, termasuk
tjutjunja sendiri dan siapa djuapun, hendaklah berusaha
supaja djangan menerima zakat ! Bahkan berusahalah
supaja mengeluarkan zakat! ~aJ:"ena kalau hanja ditentu-
kan dengan tafsir jang ,,mati" da:n heku,. tjutju Rasulul-•
lah, zurriat Fathimah, Habi'b dan Said tidak boleh terima
zakat, maka jang telah hilang kehormatan hatinnja, haik
keturunan Rasul atau siapa sadja, jang o:nentjari segala
matjam daja dan helah supaja dia diberi sMekah, hadii<1!h·,
hibah, wakaf, ,cierma, pemberian, tatnda mata, tanil<t putih
hati, tanda sajang, tanda djasa! ·
Bukankah sja1than tjukup tjerdik buat mengadjar
djalan ,,lepas" ?
Akan terdjadi beberapa kesukaran dalam masjarakat.
jang meminta tindakkan tepat dan 'djitu. Maka sesudah
agama· Islam disiarkan dan negara terbentuk d~ngan da-
sar idi<Ylogi Islam, dengan pimpinan Na:bi Muhammad
sendiri. Setelah belia.u wafa.t, digantikan oleh Abu Bakar.
Dia memerangi nege:ci2 jang m.entjoba menruhan zakat dan
rtidak mau menjetornja kepada negara. Umar tegak meng-
gantikannja setelah •dia wafat pula. Bebera,pa soal-soal
jang barupun timbul. Sua.tu waktu beliau telah inengambil
tindakkan, jaitu melakukan sita harta milik perseorang·111
untuk memeli:hara kieuangan negara.
Demikianlah Islam telah memasuki soai dari.segala dju-
rusan untuk mempertahankan satu tudjuan, jaitu kemer~
dekaan djiwa manm:ia. Ti.dak mengenai kebatinan sadja,
dan tidak mengerai ek?nom.i sadja, tetapi kedua-duanja
(
104
sekali. ·niakuinja hak buat hidup dan hak buat makan dan
diakuinja pula kesanggupan diri, karena kemerdekaan
djiwa .
. Tidak dengan kemerdekaan djiwa jang sempurna, sekali-
kali tidaklah aka.n kuat menentang kelemahan diri sendiri.
Kelemahan diri sendiri itulah jang anenjebabkan ta'luk
k~pada jang selain Allah. Dan inilah tunasnja perhambaan.

b. Persamaan hnk Manusia.

Bila djiwa halus telah bebus <lari segala pengaruh,


selain pengaruh Allah, lepasJaJ1 dia dari segala penindasan
dan perbudakan. Seorang tidak akan mati, tidak ,akan hina,
tidak akan miskin, kalau Allah tidak mengizinkan. Inilah
pertahanan djiwa dan pendorongnja. Dan terlepas pula dia
dari -~ekanan masjarakat dan pengaruh harta-benda. Bebas
dari ikatan hadjat hidup jang tiada berbatas, dan sebalik-
nja, be'oas dJa dad minta-minta. Dapat dia menga:tasi Gja:h-
wa,t dac1. kelobaan nafsu. Ha·dapannja hanja satu, jaitu
Hadilrat Chalikul 1alam, jang Esa. Dengan tid::tk bierting-
lm.t dan berldas. Dengan itulah dia mengetok pintu hidup,
hingga terbuka, terbentang seluas-luasnja.
Kafa,u, ini .s1frlah dirasai, maka meskipun ,tidak disorak-
sorakkan; "peri:amaan! 11ernamaan!" dengan mulut dan
propaganda, namun persamaan sudah ada dalam dasar
hati. KarenL dorongan dari dalamlah jang menolak segala
kepintjangan. Die, akan menuntut haknja, dan Jia akan
melakukan kewadjibannja, dan tlia akan berdjuang untuk
Hu. Dan sE:tElah didapatnja, akan dipeliharanja sungguh 2 •
Dia tidak sudi ditukar drngan jaag lain. Dia akan sabar
menderita, •dia akan sanggup mrnahan h1ti, dia akan
tabah, bilamma r•,da jang mengganggu. J akni sabar dengan
arti tidak sudi mdepaskan begitu sadja. Walau apa pu-
kulan dan am;jaman jang datang. Bersedia berkurban, ba-
gaimanapun be3arnja. Bertahan, bila data11g mrna djadi
1'an<la3an ! Mer.mkul keras, bilamana datang giliran men-
djadi palu godam !

105
Bukan kaum fakir mi:3kin sadja jang akan mer.aperta-
, hankan dasar persamaan hidup jang tumbuh dari djiwa
. itu. Bahkan orang jang kaja dan mampu, jang kuat dan
kuasa, akan insaf afas 1adanja persamaan itu. Dia akan
mengerti bahwa kedudukannja akan gojang selalu, dan dia
sep.antiasa terantjam bahaja, tangannja tidak diulurkan-
nja kepada golongan fakir~miskin tadi, js.ng pada hakikat-
nja, marekalah jang menjebapkan dia, mampu. Sabda Nahi;
,,Bukankah kamu · beroleh rezeki dan kadjajaan, kai·ena
keringat silemah itu ?"
Pendi.rian persamaan dipertahankan dengan aja~, dengan
nash, dengan hadis! Pendirian persamaan dapat dilihat
tjontoh dalam kehidupan Nabi sendiri dan sahabn.t2nja,
dalam riwajat2 jang masjhur. Seorang aristokrat Pari,,i
hendak menemui Umar. Bertemu beliau sedan:g berb&.ring
diatas suatu tikar kasar, dan berkeBan djalin tikar
itu dipipinja. Utusan Mukaukis jang hendak, berunding
dengan tentara Islam jang mas,1k Mesir, mentjari dalam
kalangan tEmtang itu, manakah amirnja. Sebab amir itu
. serupa sadja dengan s~rdadu jang lain.
. Dizaman masih ada orang jang menda'wakan dirinja,
afau dida'wakan oleh pengikutnja, . seba,gai ketumnan
Tuhan, atau putera tunggalnja jang kekasih.
Dizaman ada golongan jang mengatakari bahwa darah
jang mengalir .dalam djasmaninja, ·bukanlah sembarang
. da.rah, melainkan darah pHihan. .
Diza.man ada radja-radja jang dikatakan keturunan
dewa-dewa dilangit.
Dizaman setengah agama membagi :manus.ia kepada be-
berapa tingkat, brahmana, sa-trya, wisjya dan sjudra, dan
dibawah alas iltu senrnanja, ialah. paria; ·dan bahan bajang2
golongan hina itu sadjapun dipandang sebagai nadjis.
Dizaman dalam kalangan ge11edja masih buah pembitja-
raan, apakah perempuan itu manusia djuga atau bukan .
. Dizaman seperti itu, IBfaro datang tepat pada waktunja;
tidak ada darah tinggi dan darah rendah. Tidak ada bang-
sa pilihan Tuhan. Tidak ·aida Anak Tunggal jang kelca~ih.
Tidak ada bangsa jang hanja djadi alas kaki ba.ngsa lain.
I
106
, Sama nilai hidup, sama nilai mati. Keufa.maan manusia
hanja karena bekas djasa. Hidup jang bernilai hanja hidup
jang herfikir dan be-rdjasa.
Sama hak, sama kewadjiban.
Sama hidup, sama mati !
Asal 2emuanja dari tana;h, dan akan kembali ketanah !
Habis !
Sama dihadapan Allah, sama. dihadapan undang 2 •
Demi selama dunia masih didiami manusia selama ke-
benaran masih ditjari, dan hruti masih ada tunas keinsafan,
selama Hmu 2 dan filsafat masih mendjadi pedoman berfi-
kir, orang akan mengaku bahwasanja agama Islam telah
terlebih dahulu menentukan hak-hak manusia, 12½ abad
lamanja, daripada apa jang diperdjuangkan oleh kaum
pemberontak, dalam revolusi Perantjis.
Tidak ! Tuhan Allah tidak mempunjai keturunan. Dan
tuhan Alla:ii tidak pernah mengeluarkan surat ,,benuman"
bagi setengah machluknja, untuk mengatasi jang lain. Se-
•dangkan benuman sesamanja manusia, jang rapuh, lagi
menjebabkan bengah hidung orang, apatah lagi kalau
Tuhun jang menbenum. ·ridak, Tuhan tidak mengatjau
perbt atannja sendiri, dengan tangannja sendiri.
Tidak ! tuh'an Allah tidak mengadakan pilih&,11 darah,
misalnja Arla sedjati.! Jang-katanja-berbeda ketinggiannja
dengan dan,,h lain, darah Neger atau darah Semiet ! Semua
noi1sens! Dan nonsens pula dn.'waan mengatakan ba;hwa
darah Ara'blah jang sebnggi-tinggi darah. Tjoba tanja
ahli penjelidik darah, protolasma, apa beda darah Eskimo
dengan Pe:rsi, dan darah Papua dengan Badwi !
Semuanja, jah semuanja ! Terdjadi dari mani !
,,Hendaklah maimsi.a m~mandang daripada apa dia di-
djadikan. Dia didjadik:m daripada air jang terlompat
keluar. Kelu3,r dari antara sulbi perempuan (peranakan)
dan taraib (g'indjel) laki-laki. (Al-Tariq, 5-7))
Begitu senuanja, walau dia kuli, walau dia Maharadja
Di Radja !
Tuan tahu ajat apa jang :nula diturunkan i{epada Mu-
hammad? Jan 6 mula diturunkan ialah ajat Jcedjadian

107
manusia itu; ,;Batjalah! Bat;jalah dengan nania Tuhanmu
jang mendjadikan. Mendjadikan manusia daripada segum-
pa.l darah!. (Sura•t Iqrak, ajat 1 sampai 3). Djadi ajat
persamaanlah jang dahulu turun. Karena diatas persamaan
itulah adjaran TauhH ¥an dibentangkan; - Dan banjak
lagi ajat jang lain-lain.· ·
Habislah sudah ditutup riwajat menuhan mendewakari,
mengistimewakan S:esama manusia, 14 abad jang lain. Da:r..
dunia menudju adjaran demokrasi dan jang lebih tinggi
dari demokrasi! Bukan dia st.rut kebalakang, melainkan
madju kemuka. Tenno-Heika, keturunan Djinmu Tenno
dari Ometerasu Omi-kami, sudah dilindas oleh l:iom atoom
ditahun 1945 !
Kalau hendak tahu ini, marilah berhubung lansung
dengan Kur'an, dengan Hadis dan dengan perbuatan Nabi
. Muhammad s.a.w., jang menjamakan diantara hamba
Bilal dengan tuan Umar, hamba Shuaib dengan tuan Abu
Bakar ! Semuanja sama kedjadiannja, dan hidupnja dan
pulangnja; tanah, tanah, dan tanah !
Kalau tidak ada perseorangan ja.ng -1ebih utama kedja-
diannja, maka bangsapun tidak !
Lihat bagaimana Kur'an mengenibangkan demckrasi
tinggi itu, bukan buat suatu masa dan tempa,t, atau suatu
suku dan kaum. Tetapi buat dunia. Lihat satu ajat, jang
boleh didjadikan pokok penjelidikan humanisme c1a,n tu•
djuan terachir kemanusif.,an;
,;Wahai segala manusia ! Taqwalah kepada 'l'uhanmu,
Jang mentjiptakan kamu daripada satu di.ri, dan dari diri
itulah didjadikan pasangan (isterinja), dan dikembangkan
aa.ripadanja 1aki-laki jang banjak dan perempuan''. (Surat
An-Nisaa, 1).
Bagaimana ahli biologie! Dihambatnjakah 1:uan mehn-
djutkan ilmu, a.tau tidakkah ajat jang djelas ini mendo-
rong tuan?
Dan· lebih djelas lagi dilukis:kan dasar dan tudjuan
seluruh dunia kepada persatuan besar, jang sekarang telah
muda!h dengan Iantjarnja lalu Iintas, dengan adanja radio,
radar, jet dau pengetahuan tentang atoom;

108
,,Wahai segala manusia! Kami djadikan kamu dari laki 2
dan perempuan, dan kami djadikan kamu berbangsa-bang-
sa dan berkeluarga, agar supaja kamu kenal mengenal.
Sesungguhnja jang semuUa-mulia kamu, ialah jang lebih
taqwa kepada Allah". (Al-Hudjurat, 13).
Ah, seakan-akan saja meliha,t pri kemanusiaan itu l::iier-.
djalan dan mentjari jang lebih sempurna. Dan Kur'an
menunggu kedatangannja itu dan memberinja air! Pehi-
langkan da:haganja. Dari abad ke-19 timbul nasionalisme
dan bangsa-bangfla bangun. Rabis perang duni.a kedua, kis-
sah nasionalisme ketjil dihabisL Nasionaliflme sekarang
bukanlah bibit chauvinisme! Sekarang adalah persatuan
dunia, ~rnmani&me! Buat berkenal-kenalan dan harga
menghargai, bukan buat bertjakar-tjakaran. ,,Aku pertja-
ja kepada Engkau ja Tuhan!". ·
Sebab itu, maka djiwa Islam jang hakiki tidaklah dapat
menerima pendjadjab an. Dengar. kekerasan, kemerdekaan
dapat diperkosa, tapi sebentur. Achirnja, karena djiwa
itu tidak mati, dia akan bangun, dia. akan melawan.
Tidak dapat menerima siul ular jang bernama missi:on
8)a·cre.
Dan orang Eskimo, orang Neger, orang Audaman, pun
sanggu:p mentjipta dan aca bakat buat mentjipta. Kalau
belum sekar,mg, nan ti! Pasti !
Nabi be:·s::..bda: ,,Manusia itu sama, laksana gi.gi sisir".
Tepatnja misal ini. Lihat sisir. Bila gugur satu sadja
giginja, alarnat akan gugur semuanja.
Kemanusiaan jang luhur sempurna, itulah isi ajat ini.
Sekb itu di2. menbentji fanatik keluarga, fanatik bangsa,
chauvinismE·; da n djuga Jar:ati7c ag arll;G,/
Dalam waktu perang, orang jang bukan Islam dibagi
kiepada du:1 dedjat; kafir jang dipe.rangi ! Ka.fir jang
diberi djamimrn.
Diperangi bukan karena pcrlainan agama, hanja karena
di.a tiuak mau mengakn ta'luk kepacla kelmasaan jang
ada. Kalau dia ta'luk, agamanja didjamir.. Dan sedang
perangpun agamanja terdjamin djuga. Sebab geredja-ge-
redja dan pendeta jang betibadat, siekali-k·a li tidak boleh

109
diganggu. Dan kalau dia telah mengakui kekuasaan jang
ada, maka diadakan aturari; ,,Siapa jang menganggu ma-
reka", kata Nabi, ,,samaJab. dengari menganggu diriku
sendiri!"
Membw:rnh seorang mmjrik dengan salah, sama hukum-
nja dengan membunuh seorang Islam dengan salah. Sama-
sama dihukum dengan memer:lekakan seorang budak. Ka-
rena; rriembunuh adalah menghilangkan safo kehidupan.
Dan memerdekakan seorang budak, :3amalah dengan meng-
hidupkan kembali orang jang telah direken ma,ti oleh
masjarakat! Padahal musjrik i·~u, pada pandangan Islam,
djauh lebih rendah daripada JahLldi dan Nasrani jang ber-
nama keturunan kitab. Dan orang keturunan kitab ini,
boleh dimakan makanannja, diminum minumannja, dan
kawin dengan anak perempuann,ia, dengan tak usah dia
dipaksa masuk Islam.
Paksaan sama sekali tidak ada dalam agama! Tegak
agama bukan dengan paksa., melainkan dengan keakuran
batin!
Tadi tersebut soal budak. Ada sanggahan; Mengapg
Muhammad tidak menghapuskan budak sama sekali?
Nrubi Muhammad telah meni.nggalkan adjaran djiw:1,
Islam terhadap budak. Dalam hakikat adjarai1 Islam,
budak itu harus dibanteras. Tetapi tangan besi terfa,dap-
nja, diwaktu dan tempat itu, belum dapat dilakukn. Tetapi
berbagai-bagai usaha dilakukan Muhammad, diandjurkan
Muhammad, buat meninggalkan kesan bahwa budak itu
harus hapus. Pekerdjaan jang pa.ling terpudji ialah me••
merdeirnkan budak, dan beberapa kesalahan disuruh bajar
dengan memerdekakan budak. Dan anak angkat beli<au
sendiri Zaid bin Harisa:h, adalah budak jang be:ia:u mer-
dekakan. Bilal jang utama, ada1ah budak jang dimerde-
kakan Abu Bakar. ·
Abraham Lincoln telah berdjasa besar melaksanakan
djiwa adjaran Muhummad. Meskipun · begitu, sampai se-
karang usahanja itu belum djuga berhasil. Perbudakau
masih ada. Saudagar budak masih ada di beberapa baha-

l 10
gian dunia. Budak hitam, atau budak putih ! Dan lebih
lagi, suatu bangsa memperbudak bangsa lain.
Djadi djanganlah diberatkan kepada Muhammad sadja
menjelesaikan soal ini ! Djangan dibera-tkan kepadanja
s,adja soal perbudakan Perantjis di Viet-Nam. Penghinaan
kepada warga-negara asal Neger di AmeJc'i!rn dan U:ndang-
undang baru di Afrika Selatan, tjiptaan djenderal Smuts
dan kawan-kawannja, jang sangat fana.tik bangsa )tu,
terhadap emigranten bangsa India dan penduduk asli di-
sana. Banjak lagi jang pintjang didunia ini, jang harus
kita s•elesaikan bersama.
Dunia a'an moralnja ini sekarang amat bobrok. Kepada
bangsa-hangsa jang memand:mg dirinja ,,tjabang atas"
itu dizaman selmrang harus disumbatkan kebenaran ajat
kitab sutji ini, kalau perlu dengan bambu runtjing. Seba-
gai dihkukan bangsa Indonesia kepada Belanda !
Nabi Muhammad adalah leider dari idiologi besar ini.
Sebelum dilakukan kepada jang .lain, diadjarkannja pula
sikap terhadap dirinja. Siapa la.gi jang· lebih utama dari
Nabi? ~ritlak ada! Tetapi dia ingatkan: ,,Saja ini adalah
hamba Allah dan pesuruhnja !"
'D~n dia l::e:rkata: ,,Saja ini adalah manusia seb1J,gai
tuan-tuan djuga. Kelebihanku hanjalah karena aku diberi
wahju".
Dia bersahda: ,,Djangan aku diagung-agungkan demi-
kian mpa. Sebagai ora·ng- Nasrani meagung-agungkan
Isa anak Ma:cjam. Saja ini adalah hamba Allah dan pe-
surur_nja".
Suatu waktu dia datang dan orang berdiri. Sebentar itu
djuga dia berkata: ,,Siapa jang ingin supaja orang berdiri
menghormatinja, bersedialah tempatnja dineraka!"
Kaum keluarga11ja hendak mengangkat-angkat diri, se-
bab ada pei-taHan darah dengan beliau. Beliau berkata:
.,,Djanganlah, orang Iain clatang kepadaku dengan amalnja,
kamu dafang kepadaku dengan menjebut-njebut keturu-
nan. Jang muha 6isisi Allah, ialah jang taqwa".

111
Kaum wanitapull' dibawa dalam persamaan.
Bagaiman,a masja,rakat bisa sempurna dan adil, kalau
dia ti:dak tjampur. Lihatlah manusia jang hidup hanja
dengan peparu sebelah. Begitulah halnja masjarakat jang
hanja, laki-laki sadja Jang berlaku aktif, perempuannja
ke,tinggalan.
Persamr.an ! Jaitu persa;m.aan jang adil dengar sebaik-
baik arti kata. Sebab kedja;dian djasmani dan pikulan ke
wadjiban harus dibagi sebaik-baiknja.
Dizaman feodal, perempua.n hanja perhiasan laki-laki,
,dan hanja sebagai ,,fabriek" anak! (maaf!), dan ratu di-
dapur. Perempuan dikutuki dan dipandang musuh. Sampai
ada jang membunuh ,anak pernmpuannja, karena takut
malu! Begitu ditanah Arab, dan. tidak beda demikfa.n di-
tanah Eropah dahulu. Demi zaman kapitalisme-imperi,a-
lisme, datanglah persamaan dengan arti jang lain pula,.
Perempuan madju kemuka, ka:rena tidak betah ditinggal-
kan. Kemadjuan persamaan perempuan dengan laki-laki
bukanlah dari hak jang luhur, melainkan dari tekanan
ekonomi djuga.
Islam mengadjarkan persamaan dengan artinja jang le-
bih mendalam. Kata Islam, perempuan itu asal us1.Jnja.
ialah dari dirimu sendiri.; ,,Mendjadikan Dia akan kamu
da.ripada satu diri; Dan dari diri itu didjadikannja isteri-
nja. Supaja dia berdiam kepadanja". (Al-A'~aaf 189).
Seakan-akan dalam ajat i,tu ditegaskan bahwa laki-Iaki
dan perernpuan adalab. satu diri jang dibelah dua. Dan
jang sebahagian didjadikan rukun menempuh hidup okh
jang sebahagian lagi. Sebelum mendapat teman hidup
itu, belumlah ada nilai dan harga hidupmu.
Oleh sebab itu maka derdjatnja dalam iman <lan hasil
perdjuangannjapun sama dengan derdjat Iaki-laki; ,,Ba-
rang siapa jang beramal saleh daripada Iaki-laki dan pe-
rempuan, dan dia beriman, akan kami hidupkan mereka
dengan kehi-dupan jang mulia. Akan kami berikan gan-
djaran ilagi mereka, afas hasil-hasil baik jang mereka
kerdjakan". (An-Nahl, 97).

112
Dan banjak Iagi ajat lain dan hadis lain, jcmg menen-
tukan persamaan derdjat laki-laki dan perempnan dalam
bentuk jang sangat sutji, jaitu iman.
Sesudah r:ama derdjat dal,am iman dan amal, i;ama puia
dalam hak dan sama dalam kewadjiban. Adapun dalam
hak, 1ada tersebut; ,,Laki-laki mendapa:t pembahagian dari
harta jang ditingga~kan oleh ajah bundanja dan keluarga.
Dan bagi perempuanpun mendapat bahagian pula dari pe-
ninggalan ajah bunda dan keluarga". (An-N1isaa', 7).
i,Laki-laki mendapat ba11.agian karena usahanja, dan
perempuanpun mendapat bahagian ka-rena hasil usahanja".
(An-Nisaa', 32).
Ada sanggahan ! Mengapa pembahagian pusaka, laki-laki
mendapat ctua dan pt!empuan hanja mendapat satu! Bu-
kankah i-tu tidak ,adil? Maka inipun suatu pertanjaan jang
. sama dengan sanggahan ,terhadap tidak sama gadji men-
teri dengan klerk! Tanggung djawab tidak sama, sebab
itu pembahagian tidak sama! Itu sudah pasti! Tanggung
djawab laki-laki lebih besar! Dan kalau didunia ini tang-
gung djaw"'b laki-laki tidak dilebih besarkan dari tang-
gung djawab perempuan, pintjanglah keadilan ! Tanda
tJinta kepada perempuan dalam bentuk kedjadia:imja ialah
membelanja, bukan memikulkan kepadanja beban jang
tidak dapat dipiknlnja. Dall perempuan jang berfiki.ran
waras, tida!r pula menerima suatu aturan jang dia minta
disamakan dengan Iaki-laki dalam pembahagian, padahal
dia pasti tJ.dak dapat memikul tanggung djawa:b jang da-
pat dipikul laki-laki. Perempuan itu sendiri ada waktunja
dibela ajah, dibela saudara, dibela suami. Walaupun ba-
gaimana lremadjuan hidup jang waras, Hdaklah sepantas-
nja perempuan hebas betul, sehingga tidak acta pembatas-
nja lagi.
Dalam peesanaan hak ·da11 kewa:djiba11 itu, Qur'an me-
negaskan pula kewadjib.m l aki-la ki ;tu; ,,Laki-laki ,ada-
lah memimpin r,erempuan, dengan apa ja~1g dilebihkan dia
dari mereka, se :engahn~a dengan jang setenr,ah. Dan da-
lum hart&. benda kepunjaan mereka (laki-laki) ".

113
Laki-laki berusaha keluar, dia jang mentjari. Djadi
harta jang didapat i•tn, meshoun akan dipakai bersama,
tidak dapat diingkari, adalah keuw1jaan laki-laki. Keadi-
lan jang manakah jang harus dipakai untuk tidak mele-
bihkan dan mendudukkan lald-laki itu dja,di pemimpin?
Bagaimanapun halmja disama1rn n, namun tenaga tldaklah
sam&. ]~ntah kalau ditutup ilrusan kelamin, sex, setubuh,
anak, kclurga, keturunan? Dan kita perbuat dunia matjam
baru?
· Perempuan kuat ~erasaan, laki-1&.ki kuait pikiran. Ko-
kohnja suatu rumah tangf,·a, haruslah gabungan perasaan
dan timbangan fikiran. Siapa jang membimbing perasaan?
Bukankah fikiran?
Tanda perempuan dibel8, oleh Isl~, nampak benar ke-
tika dja-di. saksi. Kesaksian hendaklah d•1a laki-laki. Kaiau
tidak ada, boleh satu laki-laki dan dua perempuan. Karena
kalau jang seorang lupa, kata Qur'an, temannja bolen
mengingatkannja. Praktik kehakiman harus berlaku tje ..
pat tepat! Disini bukan karena hendak melebihkan laki-
laki, hanja karena hendak membela jang lemah !
Setelah perempuan itu dikawini, diadakan pula beberapa
djaminan,'beberapa aturan, nafkah, ma};lar, thala'.{, rudju',
fasach, chulu', hak isblah, sjiqaq, nusju?; d:m lab-lain.
Dasarnja jang pen ting adalah satu: ,,Pergauilah mereka
dengan ma'ruf". (An-Nisaa', 19).
Ma'ruf, ar-tinja ialah dengan budi pekerti jang masuk
diakal. Jang diterima oleh pri-kemanusiaan. Ma'ruf, arti-
nja ialah jang dikenal oleh fikiran waras.
,,Peganglah mereka dengan ma'ruf, dan melepaskan'1ja
dengan ma'ruf pula. Dan djangan mereka ditahan karma
hendak menganiaja. Supaja dia dapat bersiap-siap meng-
hitung bulan, kalau akan kawin lagi". (Maksud dari ajat
surat Baka.rah, ajat 231).
Perempuan diberi ha}{ mendapat peladjaran dan diizin-
kan, bahkan di,mestika1i menuntut ilmu pengetahuan. Sab-
da Nabi: ,,Menuntut ilmu adalah w.adjib atas ,tiap-tiap
muslim,. laki-Iaki dan perempuan".

114

'. Bahkan dalain mad~lis N abi kerap perempuan hadir,
sa:upai dj 11ga memperkatakan soal rumah ta,igga, soal
]aki-ist1Eri; urw,an kelamin! Dan kalau perlu, beLau ada-
kan llari-hari istimr:wa buat meladeni mereka. Mereka
digerakkan S':'mbahjang ketanah lapang. Mereka mengam-
bil bahagian dalam peperangan. Tenaga mereka p.mting !
Itula:q. setengah daripada hak mereka. Sekaranf; darihal
kewadjiban ! Memang, ai)a artinja hak tidak · berkewa-dji-
ban? Pa dalah perempuan itu bukan bunga-bungaan hidup,
tetapi rukun hidup? Bukan jang akan dibudjnk-budjuk
dan diangkat-angkat, tetapi ambil bahagian? .
Hartanjapun wadjib dikeluarkan zakatnja ! Dia wadjib
-djuga membajar fitrah ! Ketilfa terdjadi memungut per-
belandjaan perang, kepada perempuanpun di tun tut.
Bandingkan persamaan perempuan dalam adjaran Islam
ini, deng1n persamaan perempuan dafam kehidupan ka-
pitalisme zaman ,;ekarang.
Eropah telah sangat madju, dan apatah lagi Amerika,
memberikan hak-hak bagi perempuan. Meskipun di Ing-
s.;eris, perempuan belum mendapat hak memilih dan di-
pilih setjara aktif. .
Hak jang tlmbul karena pertumbuhan pribadi iman
adjaran Islam ini, djangan disamakan denga~1. hak perem-
puan jang timbul karena masjaralra!; kapitalisme. Kema-
djuan perempuan sekarang ini, adalah reaksi dari ketia-
daan hak perempuan dizar.1an-zanian pertengahan. Kare-
na dimasa itu, perempuan sama sekali ,tidak menaapat
djaminan, ketjuali kalau dibajarnja dengan kehormatan-
nja. Sotelah ka.pitalisme berkembang, diia ketinggalan, dia
orang· tinggalkr..n,. Dia min ta itu hak, dia melawan, dan
dia berhasil.
Teta;ii baP,"aimara akibat dinegeri jang mengutamakan
semata henda ini? Demi setelah perempuan keluar dari
rumahnja mentjari r,ezeki, maka nafsu loba tamak kapi-
talisme deng:m terburu-buru mentjari h:euntungan dari
djenis lemah itu. I-~atanja memi1cla, padnhal mernbala!
Bajarannja murah, gadjinja ticiak sebesar gadji laki-
1al-:i, sebab tuntniannja tidak banjak. SE.karang bekas
rnasjarakat itu :r.1endjalar kcnegeri kita, terutama sesudah

115
'.zaman pendudukan Djepang. Kalau di'.gadji klerk laki-laki 1
dia minta R 300 sebulan. ~;edang gadis rupawan tjukup
R 150. Tentu sadja, jah, tentu sadja mereka tidak pua:3.
Lalu di Eropah timbul gerakan vrouwen-emancipatie, fe-
minisme, meminta kenaikkan upnh. Dia bendak makan, dia
hendak hidup. Dan dia hendak bE,bas! Achirnja, karenL
suara diparlemen tidak mernuaskan, sebab 'mereka ti1ak
turut bitjara, mereka minta turut memilih dan· dipilih
dengar. aktif !
Seketika terdjadi pada awal Agustus 1950 Konperensi
Kebudajaan Indonesia di Dja,karta, telah diputuskan bah-
wa bangsa Indonesia akan memgembangkan dirinja, de-
ngan aktif dan kritis forhadap Kebu¢1.ajaan negeri~ asing.
Terhadap persamaan wanitapun kita harus• aktif dan
kritis. Mendorong dan me~riimbang !
Kaum ibu kitapun sedjak permulaan revo.lusi, dengan
tidak banjak tjintjong dan -tak usah ;,berdjuang" dengan
kaum kolot, telah ikut dalam pemerintahan. Memilih dan
dipilih, dalam Dewan Perwakilan Rakjat. Dan dua kali
kita telah memakai menteri perempuan ! Kerdjanja djalau
baik ! Itu bukan karena meniru Barat, karena be.Jum selu-
ruh Barat mengakui haknja sampai kesitu. Adat istiadat
kita dari dahulu memang mer.£iandang perempuan itu
sebahagian dari hidup kita. Kita bela dan kita. beri hak,
dan djuga berkewadjiban. Bahkan satu pergerakan partai
politik jang paling terbesar di IndonP,sia, jang berdasa r
Islam, jaitu Masjumi, mempunjai bahagian perei:r.puan.
Dalam dewan pimpinannja duduk seorang wanita. Dalarn
dewan 2 da;erah duduk wakil wanita. Di Minangkahau
banja:k sekali kaum wanita duduk dalam perwakilan
Negari.
\
Guru ,,persamaan" di Eropa ialah Perantjis. 'l'E:tap~
sampai hari ini Perantjis belum memberikan hak b::i.gi
kaum pe:riempuan untuk berbuat terhadap harta benda ke-
punjaannja sendiri, meni1mt sukanja. Mesti atas persetu-
djuan waiinja. Hak jang lebih besar diberikan Perantjis
kepada kaum wanita, hanjalah satu, jaitu hak melatjur-
kan diri!

116
Dan Islam memang ti:dqk memberikan hak jang satu
ini. Kalau jang lain diberikannja dengan royal, djanganlah
dia disalahkan kalau jang sa.tu ini tidak c.liberikannja.
Karena.. inti-sari kemerdekaan jang diberikan Isla.m ialah
buat mempertinggi nilai kehidupan manusia, hukan men-
dja1uhk:mnja kebawah. Persetubuhan dan kebmin, menu-
rut tjitu-tjita Is;am · dan dua agama teman sedjawatnja,
dan seluruh agama didunia, ialah untuk kesutjian nilai
hic1up. Bukan semata-mata sex, sekali lagi. s0x, asal lepas
selepas-lepasnja sarlja. KaJ.au ,ditilik da1·i segi ini, kelihatan
Islam tjemburu, mal:a sampai kiamat dia akan tjemburu !
Dab.rn konperensi Kebudajaan jang saja terangkan itu,
saudara Dr. Bahder Djohan ketua Palarg Merah Indonesia
menerangkan penglihatannja ditanah Switzerland. Bahwa
disana demokrasi belum2ah semadju ditempat lain terha-
dap perempuan, bahkan belumlah semadju di Indonesia
sendiri. Belumlah perempuan di::iawa kesegala lapangan,
s,ehingga. tidak dapat disisih dan dipisahkan lagi mana
jang laki-laki dan mana jang kerdja perempuan. S.emanga,t
dr. B. Djohan mulai kritis me,njelidiki segala jang dari
barat. Mulai melihat bahwa di barat sendiripun ada fiki-
ran jang dapat diperhatikan dengan· seksama.
Di ,Amerika sudah terlalu m2,dju. Sehingga lantaran
madjunja persamaan disana, sudah amat ,,kolot" Islam ini
dipandang dari segi Amerika. Jaitu tidak laki 2 lagi jang
memimpin perempuan, bahkim harta benda pentjaharian,
tjutjur kerL'lgat laki-laki, harus dikuasai oleh perempuan.
Bawalah beberapa pendapatan habis minggu pulang keru-
mah, serahkan kepada iste.rimu, dia jang mengatur semua-
nja, pemceli bedak, lippenstift, auto bagus, mode-show
ba.ru dan .lain-Iain. Dan engkau bolieh garut djenggot! Ka-
lau kepa.3ar, engkau iringkanlah dia! Bawa segala pembe-
liannja rulang·! Dia mengangkat muka, engkau wadjib
mErnnc'uk ! Dan kalau hendak mem'beli kaus kaki, sapu
tangan, ,,mohon" kanlah kembali kepada sriratumu, moga 2
beiiau belas kasihan!
Sesudah perang dunia kedua, banjaklah pemµda Ameri-
ka jang membawa pasangan dari Eropa, sebab Eropa

117


belum sema,:iju itu. Pemuda2 Hu merasa dfrinja lepas dari ·
ikatan, dan lepas dari bahaja, kalau dapat beristeri perem-
i puan E;:-opa. ·
Saja tidak anti Amerika atau Empa atau anti Rusia.
,Easa Islam tidak mengenal anti-antian. Tetapi saja per-
itjaja_ bahwa rnasjarakat kapitalisme ini dipaksakan kteda-
lam djiwa orang sana, dan mareka tidak . menerima itu.
Tetapi apa boleh buat! Bukan pe1kar.a ketjil melepaskan
diri daripada ikatan tradisi! St=dangkan pasang dasi sadja,
me1;1ti menurut aturan, etiket, ptotokol dan sebagainja, Jagi
· susah melepaskan diri daripadanja. Siapa jang akan sebe-
sar djiwa Gandhi, jang berani hanja dengan sehelai kain
tjawat masuk gelanggang masjarakat. Tentu semua orang
ingin begitu. Tetapi djiwa Gandhi a,dalah lain! ·
Masjarakat kapitalisme memang memadjukan perem-
puan, membawanja kedaJam persamaan. Tetapi didalamnja
terkandung niat busuk, niat hina, Dia telah dibawa ker-
dja dalam kantor, di,tempat perniagaan, perusahaan ·.:>esar,
direstaurant,. diperdutaan - di wartawan ! Tuan tahu apa
jang tersimpan didalamnja? Itulah perbudakkan model
abad kedua puluh ! Memantjing nafsu sex jang terpendam
dalam bakat si ,!langganan!". ,,Patah sikunja" kalau
p'eremptian jang meladeni ! Banjak keuntungan jang :ma- ·
suk kalau · si ,,dia'' jang menghaitfapi. Sedang bertjakap
terliha:t dada, bentuk ba,dan, ·ouu wangi-wangian ! , ·
Demi kebenaran ! Persa:maan jang sumbernja dari sana,
dari mentjari keuntungan (materialisme), djauhlah hen-
daknja dari masjara.kat kita.
Adapun dinegara Rusia, dinegeri Kominis itu, lain pula
halnja. Dari mulai Revolusi tahun Hll.7, telah dimulai
mentjobakan dan memperaktikan adjaran Marx ,jang
revolusi-oner itu. Perempuan dan laki2 dalam pandangan
materialisme dan ekonomi. adalah sama. Sama lrnrdja,
sa.ma upah. Kal:au kt:1rdja dan upah telah seimbang. dan
semua adalah hak negara, maka timbullruh pula kebebasan
jang sama. p:erempuanpun bebas memilih tjinta sebagai
laki2 •. Karena soalnja, menurut faham komunis, tidak lebih
tidak kurang, ialah ukuran ekonomi. Ukuran harta !

1·1 s


: Segala jang dinamai pri-kemanusiaan, budi pekerti,
agama, belas-kasihan, bahkan tjinta-kasih-sajang, semua-
nja itu adalah akibat ekonomi. Sebab itu setelah pemerin-
taha,n Kerensky cjatuh <lan Lenin naik, w2Jaupun tidak
diresmika:r. oleh Negara, maka timbullah gerakan vrylief-
de ! Tjiu;,ta-bebas, tjinta-merdeka ! Suka sama nuka; djadi !
Tidak suka; pergi ! Kalau dapat anak; urman Negara!
Ka1,vin ? - Apa, kawin ? Nonsens ! Kawin adalah aturan
agarna jang t~mbul karena kekuasaan feodal agama !
Kata 3etengah orang, itu adalah exsessen dari revolusi.
Kata. setengah orang, itu adalah pertjobaan dari adjaran
Marx. Tetapi bagaimana achirnja ?
TiJak bisa ! Menghabiskan tempo! Satu usaha jang ke-
mudiannja ternja ta tidak dapat diterima oleh ....... entah,
oleh ap!:1,! Sebab budi, a:tau agama, atau kesopanan, dimasa
itu tidak boleh disebut-sebut !
Tj'.Ima ternjata lebih besar bahajanja. Sehi.ngga kemu-
diannja. Sang diktator Lenin sendiri melarangnja ! Dan
mulailah diadakan atau diakui berdirinja kantor 2 untuk
m13nfjatetkan perhubungan laki-isteri ! Dan paling achir
diakuilah dalam undang-undang dasar akiln adanja hak
menurunkan waris harta benda ,,m:lik 8eri:diri1-' kepada
anak dan keturunan ! Masjarakat jang tidak bergantung
rumah tangga, tidaklah dapat diterima oleh masjarakat
Rus jang. teguh perumah-ta':nggaannja itu.
Melihat di Perantjis, Switzerland, Amerika dan Russia
ini, nampak bahwa aturan Islam terhadap kepada perem- 1

puan, da:pat dikemukakan kcpada dunia.


Dan amat sempitla½ faham orang jang berka-ta; ,,Meng-
apa rnasjarakat Islam sendiri helum memakai. aturan :itu
· sepenuhnja ?" - Faham jang luas ialah: ,,Walaupun kita
bukan falam, kita akan andjurka:~ kepada dunia Gupaja
memakai aturan ini!".
Lihat Amerika senc1iri. Bukan· negeri Islam. Namun
aturan Islam .iang membolehkan per.tjeraian telah diideka~
tinja, y,ralaupun masih amat berlebih-lebihan. Praktiknja
berlama-iama ke1ak, akan membuatnja bertambah dekat
lagi!

119
Dan kaur1 muslimin sendiri, kalau mau selamat dan
betul-tetul memeluk ag~lmanja, haruslah kembali kea,turan
agama itu. Djangan dir.riasukan djuga adat lain atau tra-
disi jang telah kolot di dalamnja. Ingatlah bahwa dunia.
sekarang ini tengah berebut mentjari kebenaran ! Djangan
mendjadi orang jang ,,ketinggalan kereta-api" !
Achirnja dapatlah disimpulkan hak persamaan jang di-
kehendaki Islam dalam dunia ini. Insan adalah mempunjai
hak kehormatan dan kemuliaan diri. Dia ,ti,dak boleh hina.
,,Sesungguhnja tel ah kami. muli:a kan anak Adam, dan
kami tanggung dia didarat dt.n dilaut, dan kami beri dla
1:1ezeki dari jang baik 2 • Dan kami a,nugerahkan bagi mereka
keutamaan, me,1ebihi setengah machluk lain". (Al-Isra,a,
70). .
Kami muliiakan mereka semuanja! Bukan seorangnja,
· bukan, kabilahnja sadja, bukan satu suku bangsa sadja;
Semuanja dari Adam. Kalau Adam mulia, tentu keturu-
nannja mulia. Adapun kelandjutan ilmu pengetahuan ten-
tang siapa dan apa erti jang sebenarnja dari Adam itu,
tidak pula pernah Kur'an menghambatnja. Landjutkanlah
penjelidikan. Dan kalau belum bertemu, dan kalau baru
teori jang berdasar prasangka, djanganlah hendak meng-
ambil keputusan jang mutlak, jaug absolut! Apakah dia
letterlijk, atau figuurlijk, terserah ! _
. Tiap 2 manusia mempunjai hak-hak luhur · jang tidak
boleh disinggung dan dipertcsa. Suatu Dewan didalam
Persjerikatan Bangsa-bangsa telah mempeladjari berda..
lam~dalam tentang Hak-hak Azazi Luhur Manusia menu-
rut tilikan jang lebih madju. Setelah kita peladjar, i keliha-
tanlah bagaimana usaha manusia ,,menjusun" isi Kur'an,
dan djuga isi kitab sutji jang lain-lain mend,iadi suatu
undang-undang tertulis.
,,Wahai orang jang pertjaja ! Djanganlah merendahkan
suatu kaum a:rnn kaum jang lain. Karena barangkali jang
direndahkan itu lebih baik dari jang nierendahkan itu.
Djangan perempuan merendahkan akan sesamanja perem-
puan. Karena barangkali jang direndahkan itu lebih baik

120
pula da:ci jang merendah 1rnn". Alangkah madjunja Kur'an
dalam soal ini. Ditegaskan hak perempuan, karena dia
kerap dilupakan orang.
Di.fautbahnja lagi: ,,Dan djangan mendjatuhkan nilai
dirimn"
Dan ditambahnja lagi: ,,Dan djangan mengolok-olok
memberikan gelaran".
Semuanja. terf',ehut didalam aja,t 11 surat Hudjurat. _
Mendjatubkar, nilai di'rimu ! Termasuk mimdjatuhkan
nilai c,rang ldnpnn. ,,Anfusakum". Artinja engkau dan
mereka. Schab engkau dan mereka, hakikatnja ialah satu
diri: Kemanusiaan.
Kehormaian dan hak dalam rumah targga terdjamin:
,,Wahai orang jang pertjaja! Djang~nlah masuk keda-
la~n rumah jang bukan rumahmu, sebelum kamu membawa
sikap jang sopan aan mengutja,pkan salam kepada ahli ·
rumah. Itulah jang baik bagi kamu, supaja kamu ingat:
Kalau tidak kamu dapa,ti seorangpun didalamnja, djangan~
lah masuk sebelum diberi izin. Dan kalau dikatakan kepa-
damu ,,Kembalilah! Maka kembalilah! Itulah jang lebih
sutji bagi kamu. Dan Allah tahu apa jang kamu kerdja-
kan". (An-Nur, 27-28).
Alani;kah tinggi nila.inja aja,t-ajat ini dan alangkah dje-
las usaha pri-kernanusiaan membawanja kepada kenjataan.
Kian hari kian nampaklah b0rfikir dengan tuntutan ilmu
pengetahuan itu mendekati kehendaknja. Maka bagaima-
nalah akan mungkin umat jang mempunjai kitab itu
s~ndiri menjisihkan diirinja dan mcngutuki dunia jang
selalu berdjalan mendekatinja. Lihatlah sedjak penobrosan
pintu pendjara Bastille, :pengakuan hak manusia oleh Lode-
wijk XVI, sampai kepada petjahnja Revolusi Amerika,
sampai kepada Revolusi Ru.sia, Revolusi di Turki. Ja, bah-
kan sampai kepada Perang Dunia pertama jang menelur-
kan Volkenbond, dan Perang Dunia Kedua jang menelor-
kan P,ersjerikatan Bangsa-bangsa !
c. Grotong rojong kemanusiaan.
Kemerdekaan jang tidak diberi batas oleh kemerdekaan
itu s~ndiri, adalah katjau, (chaos). Kalau katjau telah ter-

121
djadi, jang tadinja disang:ka merdeka, .runtuhlah masjara-
kat Hu sendiri, dengan f:endirinja runtuhlah perseorangan.
"Maka didalam kemerdekatn suatu masjarakat, tumbuhlah
,kemerdekaan perscorangan. Kemcrdekaan seorang, ter-
herrti bila telah tiba pada masjarakat. Kalau tidak dihen-
tikan hingga i_tu, runtuhlah p,3rsamaan, kr.rena bertumbuk
berbentur kepentingan 0rang seorang dengan seorang jang
lain. Itu~ah pangkal sefo:ih jang tidak akan berhenti-henti.
Disanalah perlunja undang-undang. Kalau undang 2 tidak
ada, atau tidnk berdjalan, hilunglah kearnan diri daii kea-
manan bersama. Djadilah orang hidup sebagai dalam
neraka. Padahal kepentingan orang seorang, sangatlah
singkat usianja, kadang2 tida".:r sampai seumur orang itn
sendiri..
,,Jang akan lemak diawak scorang", tidak ada dalam
djiwa kemerdekaan.
Islam memberikan kemerdekaan diri setjukupnja dan
s1eindah2 nja. Islam memberi persamaan dengan sepenuh
arti kata .. Tctapi Islam tldak merr:abiarkan kekatjauan.
Masjarakat mempunjai perhitungan dan kemanusiaanpun
mempunjai pandangan djauh. Dan tud,iuan ,agama jang
paling meninggikan mutu dan nilai semuanja. Seba:b itu
Isla:m mengakui pokok tanggung djawab perseorangan,
berhadapan dengan tanggung djawrub bersama. Dan diakui
pula adanja tali penghubung diantara perseorangan de-
ngan masjarakat. Diantara bangsa dan bangsa. Diantara
nenek, ajah, anak dan terus ketjnt~u, piut dan keturumi.n.
Mula-mula sekali; perseorangan harus kerdjasama de-
ngan dirinja sendiri. Membaw:a diri itu kedjalan jang
mulia. Mengekangnja, supaja djangan m2nuruti sadja dorn-
ngan sjahwat dan hawa nafsu. Mensutjikannja, member-
sihkannja dan menuntunnja kedjalan jang bahagia.
,,Siapa jang membangkang, dan lebih mengutamakan
kehidupan · dunia, maka naraka djahanamlah · tempat
diamnja. Adapun siapa jang taknt akan murka Tuhanr_ja,
dan melarang nafsunja daripa:da hawanja, maka sjurgalah
tempat diamnja". (An-Nazi'at, 37-41).
,,Demi diri dan apa jang diperbuatnja. Diberi ilham jang
durdjananja dan jang takwanja. Bahagialah siapa jang

122
mensutjikannja oan ketjewalah siapa jang mengindjak-
indjah:nja". (Al-Baqarah, 195).
Disamping itu diperint:ah pula memberi diri itu kesena-
ngan dan kegembiraan, supaja djangan terlalL pajah da:t\
berat. Asal djangan melampaui batas: ,,Tuntutfo,h apa jang
didata'1gkan bagimu akan kampung aehirat, tetapi dja-
ngan lupa bahagianmu didunia". (Al-Qasas, 77).
,,Hai anak Adam ! Ambillah perhiasanmu ditiap-,tiap
rnesdji:d, dan mLkanlah dan minumlah, dan d5angan ber-
lebih-lebihan. Karena tuhan Allah tidak suka kepada jang
berlebih-fobihe,n". (Al-A'raf, 31).
Dan labda ~abi; ,,Bahkan dirimupun berhak atas
kamu''.
Targgung djaw:1b jang diletakkan atas diri itu, amatlah
sempurna. r:~emua orang dengan amaln,ia, baik ataupun
buruk. Tidak orang lain jang akan memikul; ,,•r~ap 2 diri
bersangkut paut dengan usahanja". (Al-Mudassir, .38).
,,Bahwa tidaklah memikul seseorang altan kesalahan
orang lain.. Dan tidak ada bagi manusia, hanjalah hasil
usahanja. Dan buah usahanja itu akan diperlihatkan. Ke-
mudiannja akan diberi gandjaran jang sepadan". (An-
Nadjm, 36 sampai 41).
,,Siapa jang mentjari pertundjuk, adalah itu untuk diri-
nja sendi,ri. Dan siapa jang tersesat, adalah menjesatkan
dirinjci, sendiri. Dan engkau tidaklah mendjadi wakil atas
perbuatannja itu". (Az-Zumar, 41).
,,Siapa jang mengerdjakan sua,tu dosa, adalah itu untuk
dirinja sendiri''. (An-Nisaa, 11 J.
Sebab itulah maka SEtiap c1iri diberi tanggung djawab
mendjaga dirinja sendiri, memeriksainja (zelfc.ontrol),
mentjela dan mentjari dimana tjatjat:o.ja (zelfcritik), dan
memerintahnja (zelf:disiplin). Seakan-akan ajat itu meme-
tjah diri itu pada dua pribadi, jang mendjaga dan jang
didjaga. Perasaannja jang haJus dan mJ.lia, jang asli, dan
bernanm dhamir atau geweten; itulah pendjaga. Instinct,
(nafsu), hawa (sentiment), itulah jang didjaga. }{oga-
moga selamai: !
Diadukan pula gotong-rojong diantara seorang dengan
keluarga ja:·1g terdekat.

123
[,

,,Da""'. dengan kedua ibu-bapa:i;nu hendaklah berbuat


baik. Bilamana keduanja ata1: sa1ah seorangnja telah tua,
gjanganlah berkata kas·:1:r kepa-danja, dan djangan dihar-
dik, dan utjapkanlah katf1-kaita jang mulia. Dan hamparkan
kepada keduanja sajap me:rendahkan diri, karena rahma:t.
-Dan ,,serukan; Ja 'l'uhan! Sajangilah keduanja, sebagai
kieduanja menjajangi:ku pula dikala ketjilku". (Al-Israa,
23-24).
,,Ibu-ibu menjusukan ~j1aknja dua tahun sempurna, bagi
siapa jang hendak :rnentjukupi. susuan. Dan ',ajah menang-,
gung bel,andja si ibu dan pakai.annja dengan ma'ruf". (Al-
Baqarah, 2·33) . ·
Rumah tangga adalah pangkal masjara.ka,t, dan tak
dapat dimungkiri bagaimana besar peranannja didalam
menumbuhkan masjarakat. Dari dalam rumah2 tangga
itul,ah akan datang orang-oraug Jang kelaknja mendjadi
anggota rnasjarakat kenagaraian besar, bahkan masjarakat
sedunia raya. Tempat berdiri r~unah-tangga falah instinct
aseli manusi&. sendiri, instinct memelihara djenis. Disana-
lah pangkal tumbuh rasa rahmat, kasih, sajang, tjinta.
Disanalah mulai dilatih menegakkan budi jang mulia,
adab, · •achlak. Dialah jang melepaskan manU:sia daripada
sipait binatang jang tidak berbatas.
Kaum komunis pada pe:rmulaan kemenangan revol".isinja,
mulanja berusaha hendak menghapuskan rumah-tangga,
sebagai jang kita terangkan diatas tadi. Tetapi gaga].
Bangsa Rus, tempat menegakkan Pegaria kaum buruh itu,
djika dengan kekerasan pemerintahan dapat ditaklukkan
namun ·rumah tangganja tidaklah mareka ta'lukkan. Se-•
hingga hasilnja, hanja orang2 jang bedjat moral sad,ia
jang dapat ditarik membubarkan atau meniadakan rumah
tangga itu. Kesudahannja gerakan 1tu dihentika:i sadja.
Apatah lagi rumah tangga adalah aturan biologi, pembin:a-
an psychologie, bukan kehendak masjarakat sadja. Menen-
tukan seorang perempuan untuk seorang laki-laki a,dalah
kehendak biologie. Dan itulah jang mengha.silkan banjak
keturunan. Sud,ah diakui oleh ahli-ahli pengetahuan, bah-

124
wasanja seorang perempuan jang dipakai oleh banjak
laki-laki, akan mendul, tidak menghasilkan anak. Atau
tidak sempurna kesehatan anaknja.
Adapur, dari pehak psychologie, ternjata l;ahwasanja
perasaan :rnsih dan .tjinta, lebih subur dan mendalam lagi
sutji dalam rumah-tangga dan keluargaan. Membentuk
suatu pribadi jang sempurna, lebih berha.sil didalam ru-
mah tangga daripada ditempat lain. Walaupun pada rumah
jang seng::i.dja disediakan istimewa untuk pengasuhan.
Sesudah perang dunia kedua ini sudah didapat hasil
,fan tidak tumbuh padanja rasa ,tjinta dan kesukaaL tolong
menolo:a.g. Dan anak-anak jang tidak tentu siapa bapanja,
tim bul pac anja perasaan :c·,mdah diri. Dia lari dari ma-
sjarakat jarig njat2, kedalam chajal. Dia berchaja1. bahwa
ajahnja itu ada, pad:1:hal tidak ada. Dan ada pula jang
pendusta; sehentar-sebentar berani dia tampil kemuka,
serupa uJ:an diangkatnja suatu pekerdJaau be::;ar. Tetapi
timbul takutnja kemudian, kalau-kalau masjaraka-t tahu
bahwa ajahnja tidak tera1:g. Lalu dia mundur pula! Atau
lari!
Bukan biologie atau psychologie sadja. Ada lagi musli-
hat jang menghubungkan perempuan Jan laki-laki untuk
mendirikan suatu rumah tangga dan memelihara anak.
Jaitu tali temali kekeluargaan, tolong menoloug memikul
pekerdjaan sulit dan keturunan.
Di:dalarr. surat An-Nh:iaa, dengan djelas dibentangkan
peraturan pembahagian pusaka.
Mengapa ditunmkan harta itu kepada anak '?
Teranglah sudah bagaimana pengaruh ajah dan bunda
atas ruhani dan djasmani anak. Dibawanja raut muka
ajahnja dr..n ibunja. Sehingga. dengan mengenal rupanja,
kita kenal akan ajahnja. Berdjalan seorang perempuan
tua dengan anak laki-lakinja jang tela.h · dewasa. Dari
djauh kita sudah dapat mengenal bahwa ini anaknja. Ke-
lakuan ajah bundapun turun ! Keteguhan pikiran ajahnja
dan kehalusall perasaan ibunja memba.jang dan bergabung

125
mendjadi satu pribadi baru. Dalam 8 orang anak, keliha-
tan sPakan-akan laku ajah lmnda itu di,bagi-bagi; bahkan
walaupun lebih dari 10 orang! Alangkah indahnja geliga
Tuhan.
Maka kalau tabiat, tokoh badan, perangai, kesukaan,
turun dari ajah bunda :c{epada anak, bahkan •turun kepada
tjutju dan tjutju, mengapa maka harta bendanja tidak
akan -turun kep8ida anak itu? Tidak adil, bukan?
Komunis jang katanja hendak meratakan hak perse-
.or.angan djadi milik bersama, setelah melihat bahwa teori-
nja itu mendjadi utopian, achirnja terpaksa dalam
undang-undang dasarnja meng1kui hak mempusakakan
harta benda itu. Kelak ada kemadjuan lagi, tentu ada pull:\
perobahan undang-undang dasar, j:rng akan niembuhtlkan
bahwa pikiran Marx hanjalah hasil fikiran manusia, jang
bisa dibantah oleh praktik man11sia jang datang kemu-
dian, sehingga kian lama kin.n djauhlah daripada kehen-
daknja jang bermula. Sebab cia ·,Jukan ,,wahju" !.

***
Kemudian r.1adjulah selangkah Iagi kemuka, jaitu keda-
lam masjarakat. Setiap orang disuruh oleh Islam menilik
dirinja sendiri, gerangan apakah kewadjiban, mujul,
ketjendorongan djiwanja didalam hidup. Sesudah Hu
hendaklah dikerdjakan dan disempurnakan.
,,Katakan ! Beramallah kamu sekalian. Maka Allah akan
melihat amalmu · itu, dan Nabipun akan melihat, dan
orang-orang jang berimanpun akan melihatnja pula".
(At-Taubat, 105).
Dikuatkan oleh sa:bda Na.bi; ,,Sesungguhnja Allah amat
sena.ng, djika seorang kamu mengamalkan suatu peker-
djaan, akan dikerdjakan dengan sempurna". ·
Dan sabda Nabi pula; ,,Masing-masing engkau a,dalah
laksana suatu parit dari parit-paritnja Islam. Maka dja-
nganlah dibiarkan musuh m2suk dari pihakmu". Djadi
djanganlah orang hanja berburu-buru kesatu tempat,

126
misalnja kepolltik sadj3-, kedjabatan dan pangkat peme-
rintahan sadja. Tempat-tempat jang lainpun ,tidak kurang
pentingnja. Denga 1 itulah masjarakat dibangunkan.
Nabi bertjeritera, tentang tiap-tiap bahagian jang
tidak mengingat kewadjiban jang dihadapinja; ,,Suatu
kaum berLtjar dalam sebuah kapal. Tempatpun dibagi-
bagi, dan m1sing-masing mendapat bahagiannja. '.riba-•tiba
seorang diantara mereka menembus dinding kapal itu
der. .gan kapc1,k. Jang banjak bersorak; ,,Apa jang engkau
kerdjakan ?" Dia mendja_wab. ,,ini adalah tempatku, ku-
perbuat apa aku suka". _,...;.. Maka kalau mereka tangkap
tangannja itu, selamat dia dan selamatlah jang banjak.
Tetapi kalau dibiarkr.n sadja, dia binasa da:'1 jang banjak-
pun binasa, pula". •
Djangan bertinC:ak sendiri-sendiri ! Ka pal ada l:apiten.
Negara acla pemeri.ntar.ar, !
PEmbahagian pekerdjaan, pembahagian tanggung dja-
wab. Negara jang ,dikehendaki Islam, tidaklah ,1:enJisah
diantara r,gaml., dengan 111egara. Teta'Pi itu bukan terarti
bahwa kaum kijahi atau s2,ntri meninggalkan ~:ewadJiban-
nja :me~nperdalam penjelidikannja dalam ilmu~ keagamaan.
Dan bukan berarti bahwa kijahi-kijahi jang tidak tahu
soal-soal poiitik jang harus mendjalankan per1erintahan.
Segala sesuatu harus dipegang oleh ahlinja.
,,Hendaklah berangkat dari tiap-tiap golongan suatu
gerombolan memperdaiam fahamnja tentang agama. Dan
memberi ingat kaumnja bila dia kembali; supaja kaumnja
itu waspada". (Surat At-Taubat ajat 122).
Masjarakat bertanggung djawab memelihara anak-anak
jati:m, kurban perdjuangan, orang tua jang tidak berdaja
lagi.
,,Adakah engkau Iihat orang2 jang mendusrakan agama?
Itulah orarig-orang jang melengahkan urusan anak jatim,
dan tidak menjediakan makanan bagi jang miskin. Noraka
wailun bagi orang sembahjang. Jang didalam sembahjang-
nja itu mereka lupa. Jang ria (ambil muka) dan tidak
tolong-menolong". (Surat Ad-Din).

127
Tjoba lihat ,tegasuja ajat inl. Masih dipandang mend,us-
ta akan agama, orang jang agamanja itu hanja untuk ke-
pentingan dirinja sendiri, padahal ,korban-korban masja-
rakat tidak diperhatikannja. Walaupun dia sembahjang
tungg.J.ng-tunggik, walaupun keningnja sampai hihm
kare: a sudjud, masih masnk neraka dia, sebab amalnja.
itu hanja karena ambil mukd, karena riah, dan dalam dji-
wanja tidak ada perasaan tolong menolong, tidak ada
soUdariteit !
Tjoba fahamkan, bagaimana dalamnja kehendak agama
dalam masjarakat, dan Tuhan sendirilah jang djemu,
bukan kita, melihat Umdat jang sta,tis, karena keturunan,
bukan karena keinsafan. !Ladatnja hanja untuk dirinja
" seorang, bu'kan untuk dia dan masjarakatnja.
Kemudian diingatkan lagi., bahwa suatu masjarakat
atau suatu negara alcan berbahagia, selama disana masih
ada orang jang berani mengandjurkan perbuatan-perbua-
tan jang ma'ruf dan mentjegah jnng mungkar (jang tidak
diingini).
Sabda Nabi; ,,Siapa diantara kamu melihat jang mung-
kar, hendaklah obah dengan tangannja. Kalau tidak kuasa
dengan tangannja, hendaklah obah dengan lidahnja. Kalau
tidak kuasa dengan lidahnja, b.endaklah obah dengan hati-
' nja. T,etapi dengan hati itu aidalah selemah-lemah iman".
Didjelaskan pula tanda-tanda jang· akan membawa
kie1runtuhan suatu neg-ara. ,,Eilarn•ana kami bermaksud
hendak membinasakan suatu negeri, kami bangkitkan
orang-orang jang mewah. Maka berbuat fasiklah mereka
disana. Maka pantaslah berlaku pada mereka kehendak
Tuhan. Maka kami hantjurkanlah dia sehantjur-hantjur-
nja". (Al-Israa., 16).
Lihat tafsir ini beberapa fa.hun sebelum Belanda dja-
tuh! Ingat bagaimana ahli-ahli fikirnja jang sadar mem-
peringatkan pembangunan djlvvu. Tetapi seruan ini kalah,
hilang dalam derumnja auto dan kepelisiran dan pelukkan
perempuan. Demi setelah Djepang masuk, sediki-tpun

128
tidak <la.pat lagi menjusun perlawanan. Bahkan ada jang
masuk stadwacht jang mengangkut-ngangkut peti-esnja !
Achirnja hantjur !
,,Dan takutilah akan fitnah, jang bukan menimpa
chusus kepada jang zalim sadja!". (Al-Anfal, 25).
Semua kena sapu rata!
Apabila tidak ada lagi keberanian menegor jang salah
dan mengandjurkan jang baik, a:dalah alamat bala dan
kutuk mesti hmm. Teta '.)i menegornja itu mesti dengan
1

teratur, dengan kehendak membangun, bukan menambah


. keruntuhan. Bukan hanja mentjela-tjela, jang timbul
sebetul'l.ja bukan dari kedjudjuran, melainkan dari
karena putus asa, sebab tidak turut dapat ,,keuntungan".
Tjelaa.n serigala kepada buah anggur ! Dan mes,ti dengan
Jlmu, karena kadang-kadang karena berlainail pendidikkan
dan lingkungan, apa jang kita pandang salah dengan
katja-mata kita, tidak salah dirasai oleh jang ditegor!
Melaink1n jang inenegor i,tulah jang dipandangnja salah 1

dan tidak heres berfikir !


Dan djangan membelalang dalam k~lam. •
,,Orang beriman laki dan perempuan,, set•~nghhnja ada-
lah pemimpin bagi jang setengah. Menjuruh berbuat ma' -
ru:f, dan .mentjegah berbuat jang tidak disukai. (At-
Taul.iat, 16). .
Dizaman sekarang diperdapat kemerdekaan menja:ta-
kan fikiran, dan kebebasan pers. Karikatur jang hebat-
hebat dibuat orang. Di>-pademen diberi hak mengeriitik
Bahkan hak oposisi.
· Segala gerak ini harus dimulai dari diri sendiri;
,,Hai orang jang pertjaja ! Hendaklah kami utamakan
dirimu. Tidaklah akau membahajakan bag:i dirimu itu
orang jang sesat, kalau kamu "telah beroleh hidajat!".
(Al-Maidah, 105).
Ajat lni bukan mengandjurkan kelemahan djiwa, tetapi
membangkitkan pribadi sendiri. Misalnja diwaktu · ribut-
ribut memperkatakan suatu soal. Pers partai, pers neu-
traal, ini dan itu, sehingga ka·dang-kadang keadaan jang

129
sebeharnja forlindung oleh kekatjauan fikiran orang ba-
njak. Maka pada waktu itu djuI).ganlah lekas terbawa
kesana, tertarik kesini. Tanjakan kepada diri sendiri,
bagaima11:~ timbangannja. WaJ.aupun seluruh publik opine
telah tero:f'.tlbang-ambing, dirirnu sendiri ,tidak akan terom-
bang-ambing, 1asal engkau tilik kedalam Jubuknja dan
minta pe".'timbangannja. Karena banjaksorak, tidak selalu.
alamat menang! Kapal jang hendak l:arampun banjak
djuga sorak clidalamnja.
Kata Nahl; ,,Kerap kamu meletakkan ajat ini ketempa-t
jang bukan tempatnja".
Ajat ini adalah menjuruh mengha:.'.'gai diri sendiri dan
timbangan sendiri. Dari sinilah kel ak akan timbulnja
keberanian menjatakan pendirian ketengah masjaraka-t.
Walaupun pada mulanja a:k:an chedjek oleh masjarakat iiu.
Menang sorak, belumlah menar g kebenaran.
Sabda Nabi; ,,Kalau manusia, melihat suatu perbuatan
mungkar, dan tldak dia berusaha merobahnja, ada ke-
mungkinan Tuhan Allah meratakan siksa buat semuanja!".
'Semua harus imenghadapkan perhatian terhadap jang
lapar. Suatu Negara atau masjarakat, aitau mana sadj3,
harus menghadapkan perhatian lrnpada · djurusan ini;
,,Dimana sadja I perkampungan, kalau ter.dapat orang
lapar, maka terlepaslah seisi negeri itu daripada Allah!!".
, (Hadis). ·
Djadi, kelaparan bukan tanggung djawab silapar sen-
diri, tetapi tanggung djawab clari seluruh masjarakat jang
ada dikelilingnja. Bahkan tangung djawab dari jang
.berani fnemikuI tanggung djawah pimpinan masjarakat
sendiri. T.anggung djawab pemerintah, fanggung djawab
Dewan Perwakilan Rakjat!
Dan sabdanja pula; ,,Tidak beriman orang-orang jang
enak tidur dengan kenjang, · padahd tetangganja disam-
pingnja kelaparan, dan dia tahu". B)leh ditegaskan pula
Iebih luas, tidak beriman orang-orang jang enak-enak
memakan uang negara, tidur enak, rumah bagus, auto
tjantik, gadji besar ! Padahal rLhjat sengsara tidak ber-

130 -
badju, tidak ber11mah, hanja digubuk ! Lalu dibuai diden-
dangkan sadj, dengan djrndji ! Padah:::.l siapa jang mem-
bajar mewa:rnja, kalau bukan rakjat tadi!
Djika rlia lapar dia mentjuri! Kalau tertangkap dia
dihukurr..
Padahal ,,beliau-beliau" mentjuri Iebih halus, mentjuri
pangkat dari rakjat, mentjuri pendirian dengan tipuan,
mentjuri tempo dikantor, korupsi terang a;tau gelap.
Beliau bukan dihukum, tetapi pangkat heli.au dinaikkan
Dan ada djaminan pensiuh djika berhenti !
Sebab itu, maka ajat-ajat dan hadis ini tidak akan ada
faedahnja. Hanja semata-mata akan mendjadi njanjian
Mualljm berGabligh, atau diserakkan diatas mimbar hari
Djum'at dan jang bersorak itu sendiri tidak sanggup
menundjukkan djalan memperbaiki kepintjangan.
Teori sosialisme paling baru, atau teori latn, atau plan
jang diLemukakan oleh suatu kabinet formateur, semua-
nja bagus. BaguR, 'kalau betul-betul ada niai; mcmdjalan-
kan. Dan tidak ada jung ditentang ol0h Kur'an dan oleh
Nabi!
Hanja kepitjikan pengetahua!1 ahli agama jang seka~
rang, llan kesoJYtb(Jngan ahli-ahli pengetahm.n ja11g
digelari iutelek dr,n meletjehkan agama, itulah jang
mempersukar keadaan.
Dernikianlah beberapa pokok-pokok dari icleclogi Islam
untuk menjatakan tndjuan bersama perseora~1gan dan
masjarakat. Supaja bidup itu seimbang dan selaras.
l--'erseorangan mendapat kemerdekaan jang penuh dalam
batas-batasnja jang tertentu, dan masjarakat mempunjai
pula ha.k-haknja jang penuh.
Tinggal lagi satu soal, jaitu bagaimana ,,Tjara mentja-
pai Idioiogi. Islam".

Dokumentasi Kesusasteraan
H.B. JASSIN 131
Siwalan 3 Djakarta

------------

Anda mungkin juga menyukai