1. Definisi
2. Tujuan
a. Mengenalkan budaya
b. Meningkatkan kemampuan/kompetensi karyawan.
c. Meningkatkan produktivitas kerja karyawan.
3. Kebijakan
a. Setiap staf berhak dan wajib mengikuti pendidikan atau pelatihan didalam dan
diluar rumah sakit, pendidikan profesi berkelanjutan untuk mempertahankan
atau meningkatkan kompetensinya.
b. Rumah sakit menentukan staf yang diharuskan menerima pendidikan
berkelanjutan untuk mempertahankan kredibilitasnya. Rumah sakit juga
menetapkan keharusan ada dokumen pelatihan staf yang dimonitor dan
didokumentasikan.
c. Untuk mempertahankan kinerja staf, memberikan keterampilan baru, dan
memberi pelatihan tentang teknologi serta prosedur medis baru maka rumah
sakit menyediakan fasilitas, pendidik, serta waktu untuk memberi
pendidikan dan pelatihan didalam dan diluar rumah sakit. Pelatihan harus
sesuai dengan perkembangan pelayanan.
d. Standar waktu pencapaian :
1) Dokter = 120 jam/tahun
2) Perawat = 120 jam/tahun
3) Umum dan tenaga kesehatan lainnya = 60 jam/tahun
e. Pelaksana pelatihan didalam rumah sakit dilakukan juga agar dapat
mendukung perkembangan profesional berkelanjutan. Teknologi informasi
yang tersedia dapat membantu penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan,
pelatihan diatur sedemikian rupa agar tidak mengganggu pelayanan pasien
f. RS mengadakan pelatihan teknik resusitasi jantung tingkat dasar untuk
seluruh staf dan tingkat lanjut untuk staf yang telah ditentukan seperti staf
kamar operasi, pelayanan intensif, gawat darurat dan Tim Code Blue (Kode
Biru). Pelatihan tersebut dilakukan ulang setiap dua tahun bila program
pelatihan yang diakui tidak digunakan.
g. Direktur rumah sakit membantu pelatihan di dalam rumah sakit dengan cara
menyediakan ruangan, peralatan, waktu untuk program pendidikan dan
pelatihan serta biayanya
Kebutuhan diklat juga bisa berasal dari hasil penilaian kompetensi dan hasil
kinerja karyawan yang dibutuhkan tindak lanjut baik yang sifat hard skill
(kowledge dan skill) atau soft skill (sikap dan perilaku). Hasil Trainig Need
Asessment tersebut akan menjadi acuan untuk membuat program Pelatihan
tahun berikutnya.
b. Desain Pelatihan
Untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi hasil diklat maka perlu adanya
penyusunan Design Trianing Program terkait dengan silabus diklat yang
dikaitkan dengan SPO, uraian tugas maupun knowledge dan skill yang
diperlukan dalam pelaksanaan pendidikan dan pelatihan.
Jenis pelatihan dilakukan bersifat hard skill maupun soft skill, berupa
pendidikan non formal. Pelaksanaan : sejak karyawan masuk dilakukan
secara berkelanjutan. untuk mempertahankan kredibilitasnya, setiap
pelakukan pendidikan dan pelatihan dilakukan monitor dan dokumentasi.
1) Klasifikasi Pelaksanaan Pendidikan :
a)Pendidikan Formal
l
(2) Klasifikasi II
(a) Merupakan pengajuan dari karyawan.
(b) Penilaian Kualifikasi Pendidikan masuk kedalam pemetaan
karyawan Potensial
Candidate.
(c) Masa Kerja karyawan pada saat pengajuan melanjutkan
pendidikan minimal 3 (tiga) tahun
(d) Institusi pendidikan yang dipilih adalah Institusi Pendidikan
Milik Pemerintah ataupun swasta diutamakan terakreditasi
A, atau B. Keputusan dipilihnya institusi dengan akreditasi
B ini dibahas dan diputuskan dalam rapat SDM RS
bersama Manajemen .
(e) Belum ada kebutuhan organisasi saat diajukan.
(f) Jadwal perkuliahan mengganggu sebagian jam dinas
sehingga diberikan subsidi waktu. Subsidi waktu adalah
diizinkannya mengikuti pendidikan / kegiatan akademis
dalam jam dinas dikampus : pendidikan kelas, ujian, praktik
lapangan, study banding, tidak termasuk belajar dirumah.
Siswa harus menyampaikan jadwal resmi perkuliahan ke
Bagian SDM RS
(g) Ikatan dinas selama masa pendidikan
(h) Setelah Karyawan selesai Pendidikan :
l Menanda tangani ikatan dinas sesuai masa waktu
pendidikan ditambah 1 tahun (n)
l Bersedia membayar subsidi waktu yang digunakan
selama menjalani pendidikan (dihitung proposional gaji
sesuai jam dinas yang digunakan selama menjalani
pendidikan), jika undur diri sebelum masa ikatan dinas
selesai.
l Menyerahkan foto copy Ijazah, Transkip Nilai dan
Surat Keterangan Lulus dari Institusi Pendidikan.
l Wajib meningkatkan KPI sesuai dengan kualifikasi
pendidikan dan jabatan untuk meningkatkan kinerja
perusahaan.
l Bersedia ditempatkan di Unit
manapun sesuai kebutuhan organisasi.
2) Strata Diklat