Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Belajar (Psikologi)
Di Susun Oleh :
1. Lisa Andriani
2. Sesilia
3. Welty Meisyah
4. Zulkifli Bin Ahmad Syam
2022
Kata Pengantar
Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-Nya,
kelompok kami dapat menyelesaikan tugas yang berjudul “Belajar” dengan tepat
waktu.
Tugas ini kami buat untuk memberikan ringkasan tentang belajar pada mata
kuliah psikologi.Mudah-mudahan makalah yang kami buat ini bisa menolong
menaikkan pengetahuan kita jadi lebih luas lagi. Kami menyadari kalau masih banyak
kekurangan dalam menyusun makalah ini.
2
DAFTAR ISI
BAB I................................................................................................................................4
PENDAHULUAN............................................................................................................4
BAB II...............................................................................................................................6
PEMBAHASAN...............................................................................................................6
BAB III..............................................................................................................................18
PENUTUP.........................................................................................................................18
3.1 Kesimpulan...........................................................................................................18
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................19
3
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam proses belajar sendiri banyak hal-hal penting yang harus diketahui
dan dipahami oleh pengajar/guru mengenai apa sajayang harus diperhatikan dalam
proses pembelajaran agar proses belajar pesertadidik dapat berjalan dengan baik.
Oleh karena itu, sebagai seorang mahasiswa yang bergerak dalam bidang
keperawatan perlu mempelajari hakikat dari belajar , agar dapat memahami proses
belajar/gaya belajar yang bermacam dan kendala atau hambatan hambatan dari
peoses belajar tersebut.
4
1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari makalah kami yang diambil berdasarkan rumusan
masalah adalah sebagai berikut:
5
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Belajar
Menurut kamus oxford dictionary belajar adalah memperoleh atau mendapatkan
pengetahuan atau keterampilan tentang sesuatu melalui pengalaman, pembelajaran, atau
pengajaran.
6
2.2 Teori-teori Belajar
Teori belajar adalah suatu teori yang di dalamnya terdapat tata cara pengaplikasian
kegiatan belajar mengajar antara guru dan siswa, perancangan metode pembelajaran yang
akan dilaksanakan di kelas maupun di luar kelas.
Pada dasarnya teori belajar sangatlah banyak tetapi teori belajar yang sering digunakan ada
empat, yaitu teori belajar behavioristik, teori belajar kognitif, teori belajar Konstruktivistik,
dan teori belajar humanistik.
7
Teori belajar Kognitif
Seorang psikolog asal Swiss yaitu Jean Piaget mengembangkan teori
kognitif. Berkat teori dari Piaget terlahir perkembangan psikologi yang
berpengaruh terhadap perkembangan konsep kecerdasan. Teori
kognitif berbicara tentang manusia membangun kemampuan
kognitifnya dengan motivasi yang dilakukan oleh diri sendiri terhadap
lingkungannya.
Inti dari konsep teori ini adalah bagaimana munculnya dan
diperolehnya schemata (skema atau rencana manusia dalam
mempersepsikan lingkungannya) dalam tahapan-tahapan
perkembangan manusia atau saat seseorang mendapatkan cara baru
dalam memaknai informasi secara mental.
Berdasarkan teori belajar kognitif, belajar merupakan proses perubahan
persepsi dan pemahaman. Dengan kata lain, belajar itu tidak harus
berbicara tentang perubahan tingkah laku atau sikap yang bisa diamati.
Setiap orang memiliki pengalaman dan pengetahuan yang berbeda dan
tertata rapi dalam bentuk struktur kognitif. Pengalaman dan
pengetahuan inilah yang membuat proses belajar mengajar akan
berjalan dengan baik. Teori ini dikatakan dapat berjalan dengan baik
ketika materi pelajaran yang baru bisa beradaptasi dengan struktur
kognitif atau kemampuan yang dimiliki oleh siswa.
Arti “belajar” dalam teori kognitif yaitu proses perseptual atau bisa
dikatakan seperti perilaku seseorang dapat ditentukan oleh persepsi dan
pemahamannya dalam melihat situasi yang berhubungan dengan tujuan
proses belajar mengajar. Teori ini mempercayai bahwa “belajar” itu
dihasilkan dari proses persepsi kemudian membentuk hubungan antara
pengalaman yang baru dan pengalaman yang sudah tersimpan di dalam
dirinya.
Proses belajar mengajar dengan teori kognitif tidak hanya beroperasi
dengan terpatah-patah atau terpisah-pisah, tetapi melalui proses yang
mengalir dan menyeluruh. Hal yang ditekankan pada teori belajar
kognitif adalah proses dari belajar bukan hasil belajar.
8
Teori belajar Konstruktivistik
Berdasarkan asalnya, teori konstruktivisme bukan bagian dari teori
pendidikan. Sebenarnya teori ini bersumber dari ilmu filsafat terutama
filsafat ilmu. Dalam ilmu filsafat ilmu, hal yang dibahas atau
dijelaskan dalam teori ini adalah bagaimana proses terbentuknya
pengetahuan manusia. Menurut teori konstruktivisme, pembentukan
pengetahuan yang terjadi pada manusia berasal dari pengalaman-
pengalaman yang telah dilewatinya.
Teori ini terus berkembang seiring dengan berjalannya waktu. Dalam
perkembangannya, teori ini menerima pengaruh dari ilmu psikologi,
khususnya psikologi kognitif Piaget yang di mana kognitif Piaget
sangat berkorelasi dengan psikologis manusia untuk mendapatkan
pengetahuan. Jadi, bisa dikatakan bahwa “belajar” adalah suatu proses
yang dilakukan oleh murid atau peserta didik dalam membangun
pengetahuan.Konstruksi berarti membangun. Jadi teori belajar
konstruktivisme suatu usaha yang dilakukan untuk membangun tata
hidup yang berbudaya modern. Teori belajar ini berlandaskan
pembelajaran kontekstual. Dengan kata lain, manusia membangun
pengetahuan sedikit demi sedikit yang hasilnya disebarkan melalui
konteks yang terbatas dan dalam waktu yang direncanakan.
Teori ini menekankan seseorang yang belajar memiliki tujuan untuk
menemukan bakatnya, menambah pengetahuan atau teknologi, dan
lain-lain yang dibutuhkan untuk mengembangkan dirinya.
Pengalaman demi pengalaman yang telah dilewati manusia maka akan
memiliki hidup yang lebih dinamis dan pengetahuan akan bertambah.
Dalam konteks belajar mengajar, teori belajar konstruktivisme
membebaskan pembelajar untuk membimbing sendiri pengetahuan
yang dimiliki berdasarkan pengalaman.
9
Menurut teori konstruktivisme “belajar” lebih mudah dipahami oleh
manusia karena manusia membangun dan mengembangkan
pengetahuan berdasarkan pengalaman-pengalaman yang telah dilewati.
Dengan hal ini juga hidup manusia menjadi lebih dinamis.
Setiap manusia memiliki potensi, karakter, dan kebutuhan yang berbeda- beda
dalam belajar. Oleh karena itu, setiap manusia mempunyai tipe atau gaya belajar yang
berbeda pula.
10
Cognitive Domain (kawasan kognitif),
11
1. Meniru, kemampuan mengamati suatu gerakan agar
dapat merespons.
2. Menerapkan, kemampuan mengikuti pengarahan.
3. Memantapkan, kemampuan memberikan respons yang
terkoreksi.
4. Merangkai, koordinasi rangkaian gerak dengan
membuat aturan yang tepat.
5. Naturalisasi, gerakan yang dilakukan secara rutin
dengan menggunakanenergi fisik dan psikis yang
minimal.
Belajar sebagai proses atau aktivitas disyaratkan oleh banyak sekali hal-hal atau
faktor-faktor. Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar itu adalah banyak sekali
macamnya, yaitu :
12
Yaitu faktor manusia (sesama manusia) baik manusia itu ada
(hadir) maupun kehadirannya itu dapat disimpulkan, jadi tidak
langsung hadir.
Kehadiran orang/orang-orang lain pada waktu seseorang
sedang belajar, banyak sekali mengganggu belajar itu. Jadi
faktor-faktor tersebut umumnya bersifat mengganggu proses
belajar dan prestasi-prestasi belajar (baik dalam konsentrasi
atau perhatian).
5. Faktor-faktor fisiologis dalam belajar, dibagi menjadi 2 yaitu :
a) Keadaan tonus jasmani pada umumnya
Yaitu pada umumnya dapat dikatakan melatar belakangi
aktivitas belajar, keadaan jasmani yang segar akan lain
pengaruhnya dengan keadaan jasmani yang kurang
segar. Maka dalam hal ini berhubungan dengan :
1) Nutrisi yang cukup
Karena kalau kurang maka akan mempengaruhi
tonus jasmani, yang pengaruhnya berupa kelesuan,
lekas mengantuk, lekas lelah dan sebagainya.
Beberapa penyakit yang kronis sangat mengganggu
belajar itu, seperti penyakit pilek, influenza, sakit gigi,
batuk dan sebagainya.
2) Beberapa penyakit yang kronis sangat
mengganggu belajar itu, seperti penyakit pilek,
influenza, sakit gigi, batuk dan sebagainya.
6. Faktor-faktor psikologis
13
b) Adanya sifat yang kreatif yang ada pada manusia dan
keinginan utnuk selalu maju.
c) Adanya keinginan untuk mendapatkan simpati dari orang
tua, guru dan teman-teman.
d) Adanya keinginan untuk memperbaiki kegagalan yang lalu
dengan usaha yang baru, baik dengan koperasi maupun
dengan kompetisi.
e) Adanya keinginan untuk mendapatkan rasa aman bila
menguasai pelajaran.
f) Adanya ganjaran/hukuman sebagai akhir daripada belajar.
14
2.5 Cara belajar efektif
Setiap orang memiliki kemampuan belajar secara alami. Sejak dilahirkan, banyak hal
yang dipelajari, mulai dari menyusu, berjalan, berbicara, hingga aktivitas lainnya. Seiring
bertambahnya usia, kegiatan belajar pun disempurnakan dengan pendidikan formal di
sekolah. Adapun cara belajar memiliki keterkaitan dengan capaian prestasi seseorang. Nah,
berikut ini ada 10 cara belajar efektif menurut para pakar psikologi yang bisa Anda terapkan.
15
misal membeli camilan favorit. Dengan mendapatkan
hadiah, akan timbul rasa puas di dalam diri sehingga kian
terpacu menaklukan target belajar berikutnya.
16
f) Berikan Jeda
g) Berskiap Kritis
17
membaca kembali ringkasan materi sebelum terlelap sangat
dianjurkan. Kemudian, jangan lupa untuk tidur dalam kurun
waktu 7 hingga 9 jam per hari agar pikiran terasa segar
ketika bangun.
j) Berdiskusi
18
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Belajar adalah suatu proses yang membawa perubahan tingkah laku pada diri individu
karena adanya usaha. Belajar bukanlah suatu tujuan utama, tetapimerupakan suatu sarana
untuk mencapai tujuan.
Oleh karena itu, mengingat betapa pentingnya proses belajar dalamkehidupan, yang
nantinya akan menentukan dan membantu suatu keberhasilanindividu di masa depan. Kita
selaku calon pendidik perlu mempersiapkan dirimemperluas pengetahuan tentang belajar
yang nantinya akan diaplikasikan dalam proses pembelajaran kepada peserta didik.
19
Daftar Pustaka
https://www.gramedia.com/best-seller/teori-belajar/j2_j
http://www.definisi-pengertian.com/2015/05/bentuk-bentuk-belajar.0
http://makalahpendidikan-sudirman.blogspot.com/2011/Iu
https://www.lp3i.ac.id/10-cara-belajar-efektif-menurut-psikologi/Y
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Belajar
20