(QAWA’ID FIQHIYYAH)
2020 M/ 1441 H
Pengertian, Objek Kajian, Proses dan Manfaat Kaidah Fikih
Sejarah, pertumbuhan dan perkembangan qawa’id fiqhiyyah
Hubungan Ushul Fiqh, Fiqh, dan Qawa’id Fiqhiyyah
Kaidah Pokok dan Kaidah Cabang (Furu’)
Terapan Kaidah Fiqhiyah dalam Fiqh Muamalat
Prinsip-Prinsip Pengembangan Hukum Islam dalam Fatwa DSN-
MUI
Kaidah-Kaidah Fiqhiyah di Fatwa DSN-MUI dan Implementasinya
PENGERTIAN QAWAID FIQHIYYAH
► QAWA’ID/QA’IDAH
▪ Secara Bahasa/etimologi, Qawaid jama’ dari qaidah, berarti asas,
dasar, panduan, prinsip, model, peraturan.
▪ Secara Istilah/Terminologi:
► FIQH :
Fikih secara bahasa adalah pemahaman, pengetahuan, pengertian.
Menurut istilah syara’, fikih adalah pengetahuan tentang hukum-
hukum syariah Islam mengenai perbuatan manusia yang diambil dari
dalil-dalil secara detail
4
PENGERTIAN QAWAID FIQHIYYAH …
❑ QAWAID FIQHIYYAH:
▪ Menurut Abu Zahrah:
مجموعة األحكام المتشابهات التي ترجع إلى قياس واحد يجمعها
Kumpulan-kumpulan hukum yang serupa yang kembali kepada qiyas
yang mengumpulkannya.
▪ Menurut Imam Tajuddin al-Subki:
ٌ
جزئيات كثيرة يفهم أحكامها منها ي الذي ينطبق عليه
ّ اآلمر الكل
Suatu yang bersifat umum yang meliputi bagian yang banyak sekali,
yang bisa dipahami hukum bagian tersebut dengan kaidah tersebut.
Kaidah atau dasar fikih yang bersifat umum yang mencakup hukum-hukum
syara’ secara menyeluruh dari berbagai bab/bagian dalam masalah-
masalah yang masuk di bawah cakupannya.
OBJEK DAN MANFAAT QAWAID FIQHIYYAH
Pengujian Kaidah
OBJEK DAN MANFAAT QAWAID FIQHIYYAH
Disinyalir awal kemunculan kaidah fikih bermula pada masa Nabi saw
dalam bentuk hadis-hadis yang kalimatnya singkat namun mengandung
makna yang dalam (jawami’ ’Ammah) seperti al-kharaj bi al-
dhaman, dan La dharara wa la dhirara, dan atsar (pernyataan) sahabat
yang dikategorikan jawami’ al-kalim;
Namun penyusun pemula kitab qawaid (kaidah-kaidah) diperkirakan
adalah Abi Thair al-Dabbas, seorang ulama abad III dan IV Hijriyah. Dia
mengumpulkan sebanyak 17 buah kaidah yang terpenting dari mazhab
Hanafi, kemudian diikuti oleh yang lainnya seperti Abu Said al-Harawi al-
Syafi’i (w.488 H), seorang ulama mazhab Syafi’i.
Zainal Abidin Ibn Nuajair (wafat 670 H) menyusun kitab yang berjudul Al-
Asybah wa Al-Nazhair, yang di dalamnya ia menyebutkan 25 kaidah, dibagi
menjadi dua bagian, yaitu kaidah-kaidah asasiyah dan kaidah-kaidah ghair
asasiyah.
SEJARAH KEMUNCULAN, PERTUMBUHAN
DAN PERKEMBANGAN KAIDAH FIKIH
Pada abad VIII-IX Hijriyah dinilai sebagi masa keemasan penyusunan buku-buku kaidah fikih.
Lebih dari 10 buku muncul pada masa ini. Di antara buku-buku tersebut adalah sbb:
– Al-Asybah wa al-Nadzair karya Ibn Wakil al-Syafi’i (w.716 H)
– Kitab al-qawaid karya Al-Maqqari al-Maliki (w.758 H)
– Al-Asybah wa al-Nazhair karya al-Subki al-Syafi’i (w. 771 H)
– Al-Asybah wa al-Nazhair karya al-Isnawi (w. 772 H)
– Qawa’id fi al-fiqh karya al-Zarkasi al-Hambali (w. 795 H)
– Kitab al-Qawa’id karya Ibn al-Mulaqqin (w. 804 H).
– Al-Qawa’id wa al-Dhawabit karya Ibn Abdil Hadi (w. 880
Pengkodifikasian qawa’id fiqhiyyah mencapai puncaknya ketika tersusun majallah al-ahkam
al-‘adliyyah oleh komite (lajnah) fuqaha pada masa Sultan al-Ghazi Abdul Aziz Khan al-
Usmani (1861-1876 M) pada akhir abad XIII H (1292 H). Dalam penyusunan majallah ini
komite melakukan penelitian pustaka terhadap kaidah-kaidah yang ada sebelumnya terutama
kitab al-Asybah wa al-Nazhair karya Ibnu Nujaim (w. 970 H) &Majami’ al-Haqaiq karya al-
Khadimi (w. 1176 H)
2. HUBUNGAN ANTARA USHUL FIQH, FIQH,
DAN QAWA’ID FIQHIYYAH
PENGERTIAN USHUL FIQH …
القواعد التي يوصل البحث فيها إلى استنباط األ حكام من أدلتها التفصيلية
Kaidah-kaidah yang digunakan seorang mujtahid untuk menyimpulkan hukum
fikih dari satu persatu dalilnya.
11
PENGERTIAN USHUL FIQH …
12
OBJEK KAJIAN USHUL FIQH
13
PERBEDAAN FIQH DAN USHUL FIQH
Unsur-unsur fiqh:
(1) Fikih adalah ilmu tentang hukum syara’, yaitu ketentuan atau ketetapan
Allah yang mengatur amal perbuatan manusia baik berupa perintah,
larangan, anjuran (iqtidha), pilihan (takhyir), maupun ketentuan sebab-
akibat (al-wadh’i).
خطاب هللا المتعلق بأ فعال المكلفين باإلقتضاء أو التخيير أو الواضع
(2) Fikih membicarakan hal-hal yang berkaitan dengan perbuatan manusia
yang bersifat praktis dan cabang (‘amaliyah furu’iyyah).
(3) Pengetahuan tentang hukum syara’ didasarkan pada dalil-dalil yang terinci
(tafsili), yakni Al-Quran dan Hadis.
(4) Fikih digali dan ditemukan melalui penalaran dan istidlal mujtahid.
14
PERBEDAAN USHUL FIKIH DAN FIKIH
3 Berisi metode untuk menetapkan Berisi perbuatan itu sendiri serta tata
hukum suatu amal ibadah atau cara pelaksanaannya.
perbuatan lainnya.
KEGUNAAN USHUL FIQH
16
HUBUNGAN ANTARA USHUL FIQH, FIQH
DAN QAWA’ID FIQHIYYAH
Skema:
17
HUBUNGAN FIQH DAN USHUL FIQH
Skema.
ِّ َ = الَ تَأ ْ ُكلُوا أَ ْم َوالَكُم بَ ْينَكُم بِّا ْلبDalil atau Sumber hukum
اط ِّل
18
HUBUNGAN ANTARA USHUL FIQH, FIQH,
DAN QAWA’ID FIQHIYYAH
Skema:
19
HUBUNGAN ANTARA USHUL FIQH, FIQH,
DAN QAWA’ID FIQHIYYAH
Perbuatan Mukallaf
Qawa’id Fiqhiyyah
20
MATRIK HUKUM TAKLIFI
SIFAT
PASTI TIDAK PASTI
HK. TAKLIFI
Perintah Wajib/Fardhu Mandub/Sunnah
Takhyir Mubah
3. LIMA KAIDAH FIKIH UTAMA DAN RINCIANNYA
LIMA KAIDAH FIKIH UTAMA
23
CONTOH RINCIAN KAIDAH FIKIH
Kaidah:
ور ِّب َمقاصدِّها
ُ األ ُم
segala sesuatu itu bergantung kepada maksud pelakunya.
Tidak ada dosa atasmu terhadap apa yang kamu khilaf padanya, tetapi
(yang ada dosanya) apa yang disengaja oleh hatimu.
(Q.S.Al-Ahzab/33:5)
24
CONTOH RINCIAN KAIDAH UTAMA
Kaidah:
الضرر يُزا ُل
ُ
Apabila kamu mentalak isteri-isterimu, lalu mereka mendekati akhir iddahnya, Maka
rujukilah mereka dengan cara yang ma'ruf, atau ceraikanlah mereka dengan cara
yang ma'ruf (pula). janganlah kamu rujuki mereka untuk memberi kemudharatan,
karena dengan demikian kamu Menganiaya mereka.
(Q.S.Al-Baqarah/2:231)
Talak (yang dapat dirujuki) dua kali. setelah itu boleh rujuk lagi dengan cara yang
ma'ruf atau menceraikan dengan cara yang baik.
(Q.S. Al-Baqarah/2:229).
25
CONTOH RINCIAN KAIDAH UTAMA
29
TUJUH KAIDAH UTAMA FIKIH MUAMALAT
30
TUJUH KAIDAH UTAMA FIKIH MUAMALAT 1
31
TUJUH KAIDAH UTAMA FIKIH MUAMALAT 1
…. – اْلصل ىف املعامالت اإلِبحة1
• Hukum asal dalam membuat ketentuan dan persyaratan dalam transaksi
adalah boleh () اْلصل يف العقود والشروط اإلِبحة. Diperkenankan untuk membuat
bentuk akad baru yang sebelumnya belum disebutkan (( غير مسمى.
• Melokalisir pemahaman hal-hal yang diharamkan dalam mu’amalat dan
tradisi sehingga tidak meluas kepada sesuatu yang sebenarnya boleh ( تضييق
) السلف يف التحرمي يف شؤون العادات و املعامالت. Hal ini didasarkan antara lain kepada
hadis dan ayat al-Quran sbb:
فإن هللا مل يكن لينسي شيئا، فأقبلوا من هللا عافيته، وما سكت عنه فهو عفو، وما حرمه فهو حالل، ما أحل هللا لنا فهو حالل-
)(رواه البزار والطرباين
(Al-Maidah: 101 (.... اي أيهاالذين امنوا ال تسئلوا عن أشياء إن تبد لكم تسؤكم-
(al-An’am: 140) .... … وحرموا ما رزقهم هللا إفرتاء على هللا. -
32
TUJUH KAIDAH UTAMA FIKIH MUAMALAT 2
Kaidah ini, sama sebagaimana maksud kaidah yang ada dalam majallah al’adliyyah,
yaitu:
)(العبرة فى العقود بالمقاصد والمعاني ال لأللفاظ والمباني
33
TUJUH KAIDAH UTAMA FIKIH MUAMALAT 3
34
TUJUH KAIDAH UTAMA FIKIH MUAMALAT 4 5
35
TUJUH KAIDAH UTAMA FIKIH MUAMALAT 6 7
48
KAIDAH-KAIDAH FIKIH DALAM FATWA DSN -MUI
49
KAIDAH-KAIDAH FIKIH DALAM FATWA DSN
س َع م
ت ا ق ا ض ا ذ -21اْلَ أمر إا
َ َ َ َ أ ُ
َ -22ما َح ُرَم فا أعلُهُ َح ُرَم طَلَبُ ُه
ش أر اط شر اط َاجيب ثُب وتُهُ اع أن َد ثُب و ا
ت ال م م ل ا
ِب قُ م
-25اَل ُأم َعل
ُأ ُ ُأ أ
50
CONTOH PENERAPAN KAIDAH 1
51
CONTOH PENERAPAN KAIDAH 2
53
CONTOH PENERAPAN KAIDAH 4
Contoh dalam transaksi Efek di Bursa Efek Indonesia antara lain bahwa nasabah
tidak secara langsung melakukan transaksi jual atau beli dengan nasabah lainnya,
tetapi melalui Perantara Pedagang Efek. Hal ini juga terjadi pada pelaksanaan
transaksi Efek dimana Perantara Pedagang Efek melaksanakan order transaksi Efek
dari nasabah. Order nasabah diteruskan oleh Perantara Pedagang Efek ke sistem
perdagangan Bursa Efek oleh floor trader yang ada di lantai bursa atau dealer di
kantor PE-AB secara jarak jauh (remote trading), atau juga diteruskan langsung ke
sistem perdagangan melalui sistem online trading. Transaksi seperti hal tersebut
sudah menjadi tradisi/adat kebiasaan di semua transaksi di Bursa Efek, sehingga
dinilai transaksi tersebut sesuatu yang berlaku berdasarkan syara’ sebagai
penerapan kaidah ini.
54
CONTOH PENERAPAN KAIDAH 5
درءاملفاسد مقدم على جلب املصاحل-5
“Mencegah mafsadah (kerusakan) harus didahulukan dari pada mengambil
kemaslahatan”.
55
CONTOH PENERAPAN KAIDAH 6
الضرر يُزال
ُ -6
“Bahaya harus dihilangkan”
56
CONTOH PENERAPAN KAIDAH 7
Contoh penerapannya:
Dalam sistem pencatatan dan pelaporan (akuntansi) keuangan dikenal ada dua sistem,
yaitu prinsip akuntansi yang mengharuskan pengakuan biaya dan pendapatan pada saat
terjadinya (Cash Basis), dan prinsip akuntansi yang membolehkan pengakuan biaya dan
pendapatan didistribusikan pada beberapa periode (Accrual Basis). Kedua sistem tersebut
masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan.
Pada prinsipnya LKS boleh menggunakan kedua sistem tersebut dalam administrasi
keuangannya. Namun dilihat dari segi kemaslahatan, dalam pencatatan sebaiknya
digunakan sistem Accrual Basis, sedangkan dalam distribusi hasil usaha hendaknya
ditentukan atas dasar penerimaan yang benar-benar terjadi (Cash Basis).
57
CONTOH PENERAPAN KAIDAH 8
58
CONTOH PENERAPAN KAIDAH 9
59
CONTOH PENERAPAN KAIDAH 10
60
CONTOH PENERAPAN KAIDAH 11
اَلتاّابا ُع ََتباع-13
Pengikut hukumnya tetap sebagai pengikut yang mengikuti.
Akad Rahn, Wakalah dan Hawalah merupakan akad turunan/ikutan
(tabi’/assesoir) dari akad bai’, ijarah, syirkah dan qardh (ashli/pokok).
Keberadaan dan keabsahan akad ikutan mengikuti keberadaan akad pokok.
Apabila akad pokoknya beralih, maka akad ikutan juga ikut beralih. Begitu
juga ketika akad pokok itu berakhir, maka akad ikutan juga ikut berakhir.
Apabila seorang membeli tanah, maka tanaman yang ada di atas tanah
tersebut mengikuti tanah yang dijual, karena pada dasarnya yang ada di
atasnya bagian dari tanah tersebut kecuali ditentukan lain. Apabila seorang
membeli kambing, maka termasuk dalam kambing tersebut kulitnya.
61
CONTOH PENERAPAN KAIDAH 12
62
CONTOH PENERAPAN KAIDAH 13
63
CONTOH PENERAPAN KAIDAH 16 17
Kaidah ini digunakan dalam fatwa DSN terkait penjaminan pengembalian modal pembiayaan
mudharabah, musyarakah, dan wakalah bil istitsmar. Dalam fatwa ini dijelaskan bahwa
mengingat mudharabah itu dibentuk atas dasar amanah, maka pemilik modal tidak boleh
meminta pengelola untuk menjamin pengembalian modal. Apabila dalam akad mudharabah
mengalami kerugian, maka berdasarkan prinsip kaidah di atas, pengelola tidak wajib
mengembalikan modal usaha secara penuh pada saat terjadi kerugian, kecuali kerugian
karena ta’addi, tafrith atau mukhalafat al-syuruth. Dalam hal kerugian tersebut timbul dan
terbukti karena pemilik modal melakukan ta’addi, tafrith atau mukhalafat al-syuruth, maka
kerugian tersebut menjadi tanggung jawab Pemilik Modal
64
CONTOH PENERAPAN KAIDAH 18 19 20
.ري ُم أك َرهٍ فَ ُه َو َعلَأي اه اا ا
َ ط َعلَى نَ أفسه طَائ ًعا غَ أ
َ َم أن َش َر-18
Siapa saja yang membebankan sesuatu kepada dirinya secara sukarela tanpa paksaan, maka sesuatu itu menjadi
kewajibannya.”
.ُ َم ان الأتَ َزَم َم أع ُرأوفًا لَ ازَمه-19
“Siapa yang berkomitmen melaksanakan suatu kebaikan, maka ia wajib menunaikannya.”
َم ان الأتَ َزَم َش أىي ئًا لَ ازَمهُ َش أر ًعا-20
“Siapa yang berkomitmen untuk melaksanakan sesuatu, maka ia – menurut syara’ – wajib menunaikannya.”
Kaidah diterapkan terkait pembiayaan likuiditas jangka pendek syariah (PLJPS) yang
dikeluarkan oleh Bank Indonesia. Apabila Bank Indonesia memberikan pembiayaan
kepada Bank Syariah yang kekurangan likuiditas dengan akad Muqaradhah bi Dhaman
Ra’s al-Mal (الِ ان َرأْ ِس ْال َم َ ِضةُ ب
ِ ض َم َ ) ْال ُم َق, maka secara konsep Bank Indonesia sebagai
َ ار
pemilik dana tidak diperkenankan meminta Bank Syariah sebagai Pengelola untuk
menjamin pengembalian modal. Namun apabila bank syariah atas kehendaknya sendiri
menjamin pengembalian modal, maka berdasarkan kaidah-kaidah di atas, komitmen
(iltizam) yang timbul dari pengelola untuk pengembalian modal atas kehendaknya
sendiri, hal tersebut dibenarkan
65
CONTOH PENERAPAN KAIDAH 21
َ َّ اق ات
س َع َ ضَ ْاأل َ ْم ُر ِّإذَا-21
“Apabila sempit suatu urusan, maka (urusan itu) menjadi luas.”
66
CONTOH PENERAPAN KAIDAH 22
Kaidah ini diterapkan dalam fatwa DSN antara lain berkaitan dengan
penyelenggaraan pariwisata berdasarkan prinsip syariah. Sebagai upaya
kehati-hatian dan pencegahan terjerumus kepada sesuatu yang dilarang
syariah, maka apabila kegiatan dan tujuan wisata yang dilakukan itu sudah
diketahui secara nyata mengandung suatu perbuatan haram, maka niat untuk
menuju tempat wisata tersebut menjadi tidak layak untuk dijadikan tempat
tujuan wisata.
.
67
CONTOH PENERAPAN KAIDAH 25
Kaidah ini diterapkan oleh DSN antara lain dalam kaitannya dengan janji
(wa’ad) yang semula tidak mengikat (ghair mulzim) menjadi bersifat
mengikat (mulzim) pada saat pihak yang menerima janji sudah
melakukan perbuatan tertentu atas permintaan yang berjanji. Kaidah
ini juga digunakan pada saat wa’ad dikaitkan dengan suatu perbuatan
tertentu, maka apabila perbuatan tertentu tersebut telah dilakukan
maka syarat tersebut wajib dilaksanakan.
68
Terima Kasih
.
TERIMAKASIH