Anda di halaman 1dari 4

SPESIFIKASI TEKNIK

PROGRAM : PROGRAM PENYEHATAN LINGKUNGAN


KAWASAN PERMUKIMAN
NAMA KEGIATAN : PENYEHATAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN
KAWASAN PERKOTAAN ; PLP KELURAHAN
GLADAK ANYAR RT.02 RW 09
SUMBER DANA : APBD KABUPATEN PAMEKASAN
TAHUN ANGGARAN : 2019

SYARAT – SYARAT DAN KETENTUAN

Pasal 1
LINGKUP PEKERJAAN
Lingkup pekerjaan yang dimaksud untuk pekerjaan proyek ini adalah :
1. Pekerjaan Persiapan
2. Pekerjaan Paving
3. Pekerjaan Saluran
4. Pekerjaan Plengsengan

Pasal 2
PEKERJAAN PERSIAPAN

1. Rekanan.. wajib menyediakan kotak P3K yang berisi obat-obatan yang diperlukan,
rol meter, rambu-rambu lalu lintas dan lain-lain yang diperlukan untuk kelancaran
pekerjaan.
2. Sebelum pekerjaan dimulai, Rekanan dengan diawasi oleh Pengawas Lapangan
yang ditunjuk melakukan pengukuran pada lokasi pekerjaan untuk menentukan
batas-batas serta situasi wilayah kerja, penentuan As jalan dan penentuan Peil nol
(0,00) sesuai dengan gambar rencana.
3. Mobilisasi dan pemasangan peralatan sesuai dengan daftar peralatan yang tercantum
dalam penawaran, dari suatu lokasi asal ke lokasi pekerjaan yang akan menggunakan
peralatan tersebut sesuai kontrak.
4. Apabila setiap alat berat yang telah selesai digunakan dan tidak akan digunakan lagi,
maka alat berat tersebut segera dikembalikan.
5. Rekanan harus melakukan pengaturan Lalu Lintas dengan menyediakan rambu-rambu
Lalu Lintas lainnya sehingga lalu lintas tetap lancar.

Pasal 3
PEKERJAAN GALIAN DAN URUGAN

1. Penggalian harus dilaksanakan menurut kelandaian, garis, dan elevasi yang ditentukan
dalam gambar yang disetujui oleh Direksi pekerjaan dan harus mencakup pembuangan
semua bahan dalam bentuk apapun yang dijumpai, termasuk tanah, batu, batu bata,
beton, pasangan batu dan bahan perkerasan lama, yang tidak digunakan untuk pekerjaan
permanen.
2. Apabila pada garis formasi dijumpai batu, lapisan keras atau bahan yang sukar dibongkar
untuk selokan, pada tanah dasar untuk perkerasan maupun bahu jalan, atau pada dasar
galian pipa atau fondasi struktur, maka bahan tersebut harus digali 15 cm lebih dalam dari
permukaan rencana. Tonjolan-tonjolan batu yang runcing pada permukaan yang
terekspos tidak boleh tertinggal dan semua pecahan batu yang diameternya lebih besar
dari 5 cm harus dibuang. Profil galian yang disyaratkan harus diperoleh dengan cara
menimbun kembali dengan bahan yang disetujui Direksi pekerjaan dan dipadatkan.
3. Penggalian batu harus dilakukan sedemikian rupa, sehingga permukaan galian harus
dibiarkan pada kondisi yang aman dan serata mungkin. Batu yang lepas atau
bergantungan dapat menjadi tidak stabil atau menimbulkan bahaya terhadap pekerjaan
atau orang harus dibuang atau diperkuat dengan angker, baik pada pemotongan batu
yang baru maupun yang lama.
4. Jika direksi pekerjaan menganggap galian sudah cukup sesuai dengan gambar, maka
rekanan dapat melaksanakan pekerjaan selanjutnya.
5. Sebelum penghamparan urugan pada setiap tempat, semua bahan yang tidak diperlukan
harus dibuang sebagaimana diperintahkan oleh Direksi pekerjaan.
6. Rekanan harus memasang patok batas dasar urugan 3 (tiga) hari sebelum pekerjaan
dimulai.
7. Dasar pondasi urugan harus dipadatkan (termasuk penggemburan dan pengeringan atau
pembasahan bila diperlukan) dan harus memenuhi kepadatan sebagai disyaratkan
Direksi pekerjaan.
8. Sebelum urugan dihampar dasar urugan harus digaru dan dipadatkan sehingga
mencapai kepadatan optimal.
9. Urugan harus ditempatkan ke permukaan yang telah disiapkan dan disebar dalam lapisan
yang merata yang setelah dipadatkan akan memenuhi toleransi tebal lapisan yang
disyaratkan.. Tanah urugan diangkut langsung dari lokasi sumber bahan ke permukaan
yang telah disiapkan pada saat cuaca cerah. Penumpukan tanah di lokasi sumber
ataupun di lokasi urugan untuk persediaan tidak diperkenankan, terutama selama musim
hujan kecuali dengan perlindungan sehingga air hujan tidak membasahi tumpukan tanah.
10.Segera setelah penempatan dan penghamparan urugan, setiap lapis harus dipadatkan
dengan peralatan pemadat yang memadai dan disetujui Direksi Pekerjaan sampai
mencapai kepadatan yang disyaratkan.
11.Pemadatan urugan tanah harus dilaksanakan hanya bilamana kadar air bahan berada
dalam rentang 3% di bawah kadar air optimum sampai 1% di atas kadar air optimum.
Kadar air optimum didefinisikan sebagai kadar air pada kepadatan kering maksimum.
12.Urugan harus dipadatkan mulai dari tepi terendah dan bergerak menuju ke arah elevasi
tertinggi sehingga setiap titik akan menerima jumlah energi pemadatan yang sama.

Pasal 4
PEKERJAAN BETON

1. Mutu beton memakai K.100 dengan mutu baja tulangan U.24


2. Beton terdiri dari campuran yang sebanding ( Proposional ) antara semen, air dan agregat
yang bergradasi.
3. Untuk mencapai beton yang kuat dengan keawetan yang optimal, volume air yang
dimasukkan kedalam campuran harus dipertahankan sampai jumlah minimum yang
diperlukan untuk memudahkan pekerjaan selama pencampuran.
4. Pencampuran, pengangkutan dan pengecoran beton harus dilakukan pada keadaan
cuaca kering.
5. Semen yang digunakan untuk pekerjaan beton adalah Portland Cement type I.
6. Air yang digunakan untuk pencampuran dan perawatan beton harus dibersih dan bebas
dari bahan – bahan yang berbahaya seperti minyak,oli, garam, asam, alkohol atau bahan
– bahan organik lainnya.
7. Agregat untuk pekerjaan beton harus memenuhi persyaratan sebagai berikut :
a. Material terdiri dari Campuran agregat kasar dan halus.
b. Agregat kasar berasal dari batu pecah yang bersih dan keras serta awet, sedangkan
agregat halus ( pasir hitam ) berasal dari sumber yang disaring dan memenuhi
persyaratan gradasi.
c. Ukuran maksimal agregat kasar tidak boleh lebih besar dari tiga perempat ruang
bebas minimum diantara batang tulangan dan cetakan.
d. Agregat halus ( pasir hitam ) harus bebas dari sejumlah cacat kotoran organik yang
dapat mengurangi atau merusak keawetan dari beton.
8. Rekanan harus memastikan perbandingan campuran dan bahan – bahan yang
diusulkan, dengan membuat campuran percobaan yang disaksikan oleh Direksi Teknik
dan atau Pemimpin Proyek.
9. Semua campuran beton yang akan digunakan harus memenuhi persyaratan kekuatan
tekan beton dan Slump Test.
10. Pencampuran beton harus menggunakan Beton Mixer (Mesin Pengaduk Beton).
11. Lokasi untuk penempatan beton harus disiapkan dan semua pemasangan tulangan,
bekisting yang diperlukan harus disesuaikan dan disetujui oleh Direksi Teknik dan atau
Pemimpin Proyek.
12. Acuan atau cetakan beton harus kedap terhadap adonan dan cukup kaku.
13. Acuan bagian dalam harus bersih dari kotoran dan harus disiram air terlebih dahulu
sebelum dilakukan pengecoran.
14. Pengangkutan beton campuran dari tempat pencampur sampai ditempat pengecoran
harus dilaksanakan secara halus dan efisien.

Pasal 5
PEKERJAAN PLENGSENGAN

1. Untuk menghindari penggerusan air dibangun plengsengan dengan ukuran / dimensi


seperti gambar rencana.
2. Pelaksanaan pekerjaan plengsengan didahului dengan pemasangan bauwplank dan
harus mendapat persetujuan dari Direksi Pekerjaan.
3. Plengsengan dibuat dari pasangan batu gunung ukuran 15/20 dengan spesi 1Pc : 6 Psr
dan pada bagian atas diplester dengan campuran spesi 1Pc : 6 Psr.
4. Semen yang dipakai adalah Semen Type I.
5. Dilatasi dibuat setiap 3 m atau sesuai dengan jarak skoor.
6. Permukaan bagian atas plengsengan agar diberi sodetan ( jalan air ) dengan lebar 10 cm
dan kedalaman 10 cm (sesuai permukaan tanah).

Pasal 6
PEKERJAAN SALURAN

1. Metoda Pekerjaan :
a. Drainase yang dilaksanakan oleh Rekanan harus selalu lancar tanpa terjadinya
genangan air dan berfungsi dengan baik sebelum pekerjaan timbunan dan struktur
perkerasan dimulai.
b. Pada tahap awal selokan harus digali sedikit lebih kecil dari penampang melintang
yang disetujui, sedangkan pemangkasan tahap akhir termasuk perbaikan dari setiap
kerusakan yang terjadi selama pelaksanaan pekerjaan, harus dilaksanakan setelah
seluruh pekerjaan yang berdekatan atau bersebelahan selesai.
2. Penetapan Titik Pengukuran Pada Saluran
Lokasi, panjang, arah aliran dan kelandaian yang ditentukan untuk semua saluran yang
akan dibentuk lagi atau digali atau yang dilapisi, serta lokasi semua lubang penampung
(catch pits) dan saluran pembuang yang berhubungan, harus diberi tanda dengan
cermat oleh pelaksana sesuai dengan gambar rencana atau detail pelaksanaan yang
diterbitkan oleh Direksi Pekerjaan.
3. Pelaksanaan Pekerjaan Saluran :
a. Penggalian, penimbunan dan pemangkasan harus dilakukan sebagaimana yang
diperlukan untuk membentuk saluran baru atau lama, sehingga memenuhi
kelandaian yang ditunjukkan pada gambar rencana yang disetujui, dan memenuhi
profil jenis selokan yang ditunjukkan dalam gambar rencana atau diperintahkan lain
oleh Direksi Pekerjaan.
b. Setelah formasi saluran yang telah disiapkan disetujui oleh Direksi Pekerjaan,
saluran dibuat dari pasangan batu ukuran 15/20 dengan campuran 1 : 6 dengan
ukuran sesuai dengan gambar rencana serta menggunakan plesteran campuran 1 :
6.
c. Seluruh bahan hasil galian harus dibuang dan diratakan oleh Rekanan sedemikian
rupa sehingga tidak menimbulkan dampak lingkungan yang mungkin terjadi di lokasi
yang ditunjukkan oleh Direksi Pekerjaan.

Pasal 7
PEKERJAAN PAVING

1. Paving Block harus dari kualitas yang baik dan dari merek yang dikenal. Paving Block
yang tidak rata permukaan dan warnanya, sisinya tidak lurus, sudut-sudutnya tidak siku,
retak atau cacat-cacat yang lainnya, tidak boleh dipasang.
2. Paving Block yang dipakai, Paving Mutu C dengan tebal 6 cm dan model persegi
panjang dengan ukuran 10 x 20 cm.
3. Paving Block dipasang sesuai dengan gambar kerja yang ada, dengan dilakukannya
pemadatan tanah sebelum paving dipasang.
Pasal 8
SYARAT – SYARAT BAHAN

1. Batu gunung harus berkwalitas baik tidak kropos dan bersih dari segala kotoran.
2. Pasir yang digunakan berkwantitas baik sedangkan kandungan lumpur dalam ambang
toleransi serta bersih dari segala kotoran.
3. Portland Cemen ( PC ) harus menggunakan hasil produksi Semen Type I.
4. Air yang akan digunakan untuk campuran spesi dan campuran beton bertulang adalah
air tawar yang tidak mengandung unsur – unsur yang bisa merusak mutu beton serta
campuran lainnya.

Pasal 9
PEMBERSIHAN LOKASI PROYEK

1. Setelah pekerjaan selesai 100 % dan akan dilaksanakan penyerahan pertama (PHO),
maka diwajibkan kepada Rekanan untuk pembersihan lokasi proyek dari segala sisa –
sisa material atau bahan bongkaran serta alat – alat bantu lainnya.
2. Barang bongkaran yang menjadi aset Pemerintah Daerah maupun Pusat dan bongkaran
Direksi Keet agar disetorkan Kepada Pemerintah Kabupaten Pamekasan melalui Dinas
Perumahan dan Kawasan Permukiman Kabupaten Pamekasan.
3. Hasil bongkaran pada ayat 2 menjadi tanggungan Rekanan untuk
memasukkan/menyetorkan ke Gudang Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman
Kabupaten Pamekasan.

Pasal 10
PENUTUP

Hal – hal yang belum tercantum pada Rencana Kerja dan Syarat – Syarat (RKS) ini akan
diatur atau ditentukan di kemudian hari oleh Direksi pekerjaan.

Pamekasan, 13 Juni 2019


Kuasa Pengguna Anggaran (KPA)
Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman
Kabupaten Pamekasan

ANDRIYANI DARYANTI, ST.M.MT


NIP. 19740430 199803 2 003

Anda mungkin juga menyukai