Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Bantuan Hidup Dasar adalah tindakan darurat untuk membebaskan jalan napas, membantu
pernapasan dan mempertahankan sirkulasi darah tanpa menggunakan alat bantu. Tindakan
Bantuan Hidup Dasar sangat penting pada pasien dengan henti jantung yang tiga perempat
kasusnya terjadi diluar Rumah Sakit, dan gagal melakukan usaha penyelamatan sebagai langkah
awal dalam bantuan hidup dasar tidak mengetahui lokasi yang tepat untuk kompresi dada pada
tindak bantuan hidup dasar. Seiring dengan perkiraan peningkatan kejadian trauma dan
pentingnya tindakan Bantuan Hidup Dasar pada pasien trauma, maka setiap orang seharusnya
terlatih dalam pemberian pertolongan pertama atau Bantuan Hidup Dasar
Tujuan utama kegiatan ini adalah meningkatkan motivasi dan kemampuan peserta untuk
dapat melakukan assement terhadap pasien dalam kondisi kegawatdaruratan yang berkualitas.
Institusi pelayanan dan pendidikan perlu memiliki tenaga kesehatan serta pendidik yang handal
dalam melakukan pertolongan kegawat daruratan. Penanganan yang bersifat gawat darurat
memiliki ciri khas yang berbeda dengan pelayanan kesehatan lainnya. Dalam penanganan ini
selain diperlukan pengetahuan dan keterampilan yang harus diaplikasikan dengan cepat, tepat dan
cermat juga dibutuhkan sistem dan pola kerja tim. Untuk itu maka kegiatan kegawatdaruratan
bagi setiap tenaga kesehatan baik di pelayanan dan di bidang pendidikan sangat diperlukan.
Adapun tujuan khusus kegiatan pelatihan ini adalah agar para peserta kegiatan dapat:
1. Mengklasifikasian pasien dengan kegawatdaruratan sesuai kondisinya dengan
menggunakan triase di puskesmas.
2. Membuat dan menerapkan jalur-jalur tiase di puskesmas
3. Dapat melakukan basic life support / bantuan hidup dasar.
4. Mampu menjalin komunikasi yang efektif antar tenaga medis dalam menghadapi kondisi
kegawatdaruratan
III. KEGIATAN
1. Metode Kegiatan
a. Materi/ Sosialisasi
b. Tanya Jawab
c. Diskusi
No Materi Pemateri
3. Peserta
Peserta kegiatan merupakan seluruh tenaga perawat dan bekerja di ruang tindakan dan
perawat ruangan pemeriksaan. Nama peserta terlampir dalam daftar hadir kegiatan
4. Anggaran
5. Jadwal Kegiatan
11.10-12.00 Materi :
Wita 1. 1. Mengenal jenis-jenis TRIASE
2. 2. BHD ( Bantuan Hidup Dasar ) dr. Sofian Christian
3. Diskusi
12.00-12.20 4. Tanya Jawab
Wita
12.30 Wita Penutup
6. Dokumentasi Kegiatan
IV. KESIMPULAN DAN SARAN
a. Kesimpulan
Triase merupakan salah satu tehnik umtuk memilah dan mengklasifikasi kondisi
kegawatdaruratan berdasarkan prioritas pertolongan, biasanya di suatu rumah sakit ataupun
puskesmas pada ruang tindakan menggunakan jalur khusus dalam membantu mengarahkan
pasien dengan kondisi kegawatan sedangkan Bantuan Hidup Dasar adalah tindakan darurat
untuk membebaskan jalan napas, membantu pernapasan dan mempertahankan sirkulasi darah
tanpa menggunakan alat bantu. Tindakan Bantuan Hidup Dasar sangat penting pada pasien
dengan henti jantung, dan gagal melakukan usaha penyelamatan sebagai langkah awal dalam
bantuan hidup dasar tidak mengetahui lokasi yang tepat untuk kompresi dada pada tindak
bantuan hidup dasar. Harapannya setelah kegiatan ini seluruh tenaga medis terlebih tenaga
perawat dan dokter puskesmas Jatibaru di ruang tindakan memiliki kapasitas yang cukup untuk
menangani kondisi-kondisi tersebut
b. Saran
1. Bagi peserta semoga lebih menambah keilmuan dan kompetensi dalam menghadapi
kondisi tersebut
2. Bagi peserta agar dapat mengaplikasikan keilmuan yang didapat
3. Perlu dilakukan pelatihan secara periodik untuk meningkatkan kemampuan dari tenaga
medis
V. PENUTUP
Kegiatan materi/ sosialisasi yang dilakukan dipuskesmas Jatibaru ini besar harapan agar
lebih mningkatkan keilmuan dan kompetensi tenaga medis dalam menangani kondisi-kondisi
kegawatdaruratan, dapat mengklasifikasi pasien berdasarkan triase, mampu berkoordinasi
dengan sesama tenaga medis dan mampu melakukan bantuan hidup dasar pada pasien yang
mengalami henti nafas atau henti jantung. Semoga kedepannya dapat dilakukan materi serupa
bahkan ditunjang dengan pelatihan-pelatihan sehingga tenaga medis di Puskesmas Jatibaru
seluruhnya kompeten dalam menangani kondisi-kondisi kegawatdaruratan.