OLEH:
STAFF LABORATORIUM OPERASI TEKNIK KIMIA
ITN MALANG
Buku Petunjuk Praktikum Perpindahan Massa Dan Aplikasinya ini disusun untuk
menunjang mata kuliah Perpindahan Massa dan Aplikasinya dengan program S-1 di
Jurusan Teknik Kimia Institut Teknologi Nasional Malang dan merupakan
pengembangan dari Buku Petunjuk Praktikum Perpindahan Massa dan Aplikasinya
sebelumnya.
Diharapkan dengan buku ini, mahasiswa dapat lebih memahami tata cara dan
prosedur pelaksanaan praktikum sehingga mahasiswa memiliki kemampuan untuk
mengoperasikan dan mengevaluasi hasil praktikum sesuai dengan teori dasar yang telah
diberikan. Semoga usaha ini dapat membantu tugas mahasiswa dalam menempuh
studinya.
Akhir kata, penyusun mengucapkan terimakasih kepada staff pengajar, karyawan,
asisten yang telah memberikan saran dan bantuan sehingga Buku Petunjuk ini dapat
terselesaikan.
Mengetahui,
Kepala Laboratorium Operasi Teknik Kimia
ITN Malang
E F K
V-3
V-4
V-1 G
B
V-2
V-7
C
I
V-6
V-5
H J
Qgas L 2
KL' KL G 2
KG' (g/cm-
3 2
L'(g/cm .s) 3 3
V1 (mL) V2 (mL) 2
DCD (cm /s) 3
KG (g/cm-3s)
(cm /s) (g/cm .s) (g/cm .s) (g/cm .s) (g/cm ) s)
BAB II
DESTILASI
Tabel 2.7.2. Pengaruh waktu destilasi pada efisiensi alat untuk konsentrasi 60%
Tabel 2.7.3. Pengaruh waktu destilasi pada kemurnian distilat untuk konsentrasi
30%
Tabel 2.7.4. Pengaruh waktu destilasi pada kemurnian distilat untuk konsentrasi
60%
BAB III
PERCOBAAN LEACHING
3.1.Tujuan Percobaan
− Mengetahui pengaruh lama waktu ekstraksi terhadap hasil ekstrak yang didapatkan
dengan menggunakan proses ekstraksi secara Batch
− Mengetahui pengaruh suhu ekstraksi terhadap hasil ekstrak yang didapatkan dengan
menggunakan proses ekstraksi secara Batch
3.2. Tinjauan Pustaka
Campuran bahan padat dan cair sangat sulit dipisahkan apabila dengan metode
mekanis, hal ini dikarenakan misalnya komponennya saling bercampur sangat erat, peka
terhadap panas, beda sifat - sifat fisiknya terlalu kecil, bisa juga karena konsentrasi yang
terlalu rendah. Satu - satunya proses yang dapat digunakan adalah dengan metode
ekstraksi. Ekstraksi merupakan pemisahan satu atau beberapa bahan dari suatu padatan
atau cairan dengan bantuan pelarut.
3.3. Variabel Percobaan
A. Variabel tetap :
- Jumlah bahan (bayam merah) : 100 gram.
- Volume pelarut (Aquadest) :2L
B. Variabel berubah :
- Waktu ekstraksi : 10, 15, 20, 25, 30 menit.
- Suhu pelarut : 50 °C dan 80 °C.
3.4. Alat dan Bahan
A. Alat-alat yang digunakan:
- Beakerglass
- Corong
- Kolom ekstraktor
- Neraca digital
- Piknometer
- Pompa
- Spektrofotometer
- Stopwatch
- Tangki penampung (pemanas)
- Thermometer
B. Bahan-bahan yang digunakan:
- Aquadest (H2O)
- Bayam merah
3.5. Prosedur Percobaan
A. Persiapan bahan
- Menyiapkan bayam merah dipotong kasar sebanyak 100 gram.
- Memasukkan pelarut air sebanyak 2 L ke dalam tangki pemanas.
B. Prosedur proses ekstraksi warna
- Memasukkan air sebagai pelarut pada tangki pemanas sebanyak 2 L dan
memanaskan sampai suhu mencapai 50 oC.
- Memasukkan bahan ke dalam kolom ekstraktor sebanyak 100 gram.
- Membuka Valve (Globe Valve) dari tangki pemanas ke dalam kolom ekstraktor
setelah pelarut (air) mencapai suhu 50 oC.
- Menghidupkan pompa dan motor ekstraktor, mengalirkan pelarut ke dalam kolom
ekstraktor dengan menggunakan spray.
- Mengeluarkan larutan warna yang telah terbentuk dari kolom ekstraktor dengan
membuka Valve dari tangki ekstraktor ke dalam tangki penampung.
- Kemudian mengulangi prosedur diatas dengan waktu : 10, 15, 20, 25, 30 menit.
- Dan mengulangi kembali pada waktu yang sama dengan suhu 80°C.
C. Menghitung densitas larutan warna
- Menimbang piknometer kosong dan mencatat berat serta volume piknometer
kosong.
- Mengambil beberapa mL larutan warna dan memasukkannya ke dalam
piknometer sampai penuh.
- Menimbang piknometer yang telah terisi dengan larutan warna dan mencatatnya.
- Melakukan prosedur yang sama sebanyak 3x percobaan pada masing-masing
variabel
- Menghitung massa jenisnya dengan menggunakan rumus:
(berat piknometer isi - berat piknometer kosong)
ρ=
Volume piknometer
D. Menghitung absorbansi menggunakan spektrofotometri UV-VIS
- Kalibrasi kuvet menggunakan Aquadest
- Mengisi kuvet dengan hasil ekstraksi yang telah didapatkan
- Membaca absorbansi dan transmitan pada spektrofotometer
- Melakukan prosedur yang sama sebanyak 3x percobaan pada masing-masing
variabel
3.6. Gambar Peralatan
• TRANS
• ABSORBAN
• FACT
• CONC
Tabel 3.1. Data hasil pengamatan densitas larutan warna suhu 50°C.
No. t (menit) Piknometer Piknometer (gr/ml)
rata-rata
kosong isi
10
1.
15
2.
20
3.
25
4.
5. 30
Tabel 3.2. Data hasil pengamatan densitas larutan warna suhu 80°C
No. t (menit) Piknometer Piknometer (gr/ml)
rata-rata
kosong isi
1. 10
2. 15
3. 20
4. 25
5. 30
1. 10
2. 15
3. 20
4. 25
5. 30
1. 10
2. 15
3. 20
4. 25
5. 30
Tabel 3.4. Data hasil pengamatan absorbansi larutan warna pada suhu 50 oC pada 415
No t (menit) Absorbansi
1 10
2 15
3 20
4 25
5 30
Tabel 3.5. Data hasil pengamatan absorbansi larutan warna pada suhu 80 oC pada 415
No t (menit) Absorbansi
1 10
2 15
3 20
4 25
5 30
3.8. Hasil Perhitungan
Tabel 3.6. Hasil perhitungan regresi pada kalibrasi untuk larutan standart dengan
menggunakan Spektrofotometer
Konsentrasi Fe (ppm)
No Absorbansi (y) x2 x .y
(x)
1
2
3
4
5
Σ
Tabel 3.7. Hasil perhitungan densitas larutan warna (g/mL) untuk waktu ekstraksi
10, 15, 20, 25, dan 30 menit pada suhu 50°C.
Densitas
Waktu Suhu Piknometer Piknometer Volume Densitas
rata-rata
(menit) (oC) kosong (g) isi (g) piknometer (mL) (g/mL)
(g/mL)
10 50
15 50
20 50
25 50
30 50
Tabel 3.8. Hasil perhitungan densitas larutan warna (g/mL) untuk waktu ekstraksi 10,
15, 20, 25, dan 30 menit pada suhu 80°C.
Volume Densitas
Waktu Suhu Piknometer Piknometer Densitas
piknometer rata-rata
(menit) (oC) kosong (g) isi (g) (g/mL)
(mL) (g/mL)
10 80
15 80
20 80
25 80
30 80
Tabel 3.9. Hasil perhitungan konsentrasi Fe (ppm) pada larutan warna pada suhu 50 °C.
Waktu Absorbansi
Konsentrasi Fe (ppm)
(menit) (rata-rata)
10
15
20
25
30
Tabel 3.10. Hasil perhitungan konsentrasi Fe (ppm) pada larutan warna pada suhu 80°C.
Waktu Absorbansi
Konsentrasi Fe (ppm)
(menit) (rata-rata)
10
15
20
25
30