Anda di halaman 1dari 25

MODUL PRAKTIKUM

PERPINDAHAN MASSA DAN APLIKASINYA

OLEH:
STAFF LABORATORIUM OPERASI TEKNIK KIMIA
ITN MALANG

LABORATORIUM OPERASI TEKNIK KIMIA


JURUSAN TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL MALANG
2022
KATA PENGANTAR

Buku Petunjuk Praktikum Perpindahan Massa Dan Aplikasinya ini disusun untuk
menunjang mata kuliah Perpindahan Massa dan Aplikasinya dengan program S-1 di
Jurusan Teknik Kimia Institut Teknologi Nasional Malang dan merupakan
pengembangan dari Buku Petunjuk Praktikum Perpindahan Massa dan Aplikasinya
sebelumnya.
Diharapkan dengan buku ini, mahasiswa dapat lebih memahami tata cara dan
prosedur pelaksanaan praktikum sehingga mahasiswa memiliki kemampuan untuk
mengoperasikan dan mengevaluasi hasil praktikum sesuai dengan teori dasar yang telah
diberikan. Semoga usaha ini dapat membantu tugas mahasiswa dalam menempuh
studinya.
Akhir kata, penyusun mengucapkan terimakasih kepada staff pengajar, karyawan,
asisten yang telah memberikan saran dan bantuan sehingga Buku Petunjuk ini dapat
terselesaikan.

Mengetahui,
Kepala Laboratorium Operasi Teknik Kimia
ITN Malang

Faidliyah Nilna Minah, ST. MT


NIP. P. 1030400392
BAB I
PERCOBAAN STRIPPING

1.1. Tujuan Percobaan


- Mengetahui pengaruh laju alir Liquid pada koefisien transfer massa pada kolom
Stripping.
- Mengetahui pengaruh laju alir gas pada koefisien transfer massa pada kolom
Stripping.
1.2. Tinjauan Pustaka
Stripping merupakan proses desorpsi yaitu operasi yang dilaksanakan untuk
mengeluarkan zat-zat terlarut dalam pelarut penyerap dengan mengontakkannya dengan
gas lembam (inert).
1.3. Tinjauan Bahan
1.4. Variabel Percobaan
A. Variabel tetap
- Tekanan kompresor : 1 bar
- Normalitas NH4OH : 0,03 N
- Volume produk : 300 mL
B. Variabel berubah
- Bukaan Liquid : 1/2, 11/2 dan 2 putaran
- Bukaan gas : 30o, 60 o dan 90 o
1.4. Alat dan Bahan
A. Alat-alat yang digunakan:
- Ball pipet
- Beakerglass
- Buret
- Erlenmeyer
- Gelas ukur
- Kolom Stripping/desorpsi dan perlengkapannya
- Kompresor
- Labu ukur
- Neraca Analitik
- Piknometer
- Pipet tetes
- Pipet ukur
- Statif dan klem
- Stopwatch
- Thermometer
B. Bahan-bahan yang digunakan:
- Ammonium hidroksida (NH4OH)
- Aquadest (H2O)
- Asam klorida (HCl)
- Asam oksalat (H2C2O4.2H2O)
- Indikator metil orange (MO)
- Indikator phenol phtalyn (PP)
- Natrium hidroksida (NaOH)
1.5 Prosedur Percobaan
A. Kalibrasi laju alir Liquid
- Memasukkan air ke dalam tangki Liquid
- Membuka Valve 3 sesuai dengan variabel yang telah ditentukan yaitu 1/2, 11/2
dan 2 putaran
- Menjalankan pompa
- Menampung air yang keluar dari kolom Stripping sebanyak 300 mL pada saat
aliran telah konstan, mencatat waktu yang dibutuhkan dan perbedaan
ketinggian manometer (H).
B. Kalibrasi laju alir gas
- Menyalakan kompresor sampai tekanan 1 bar
- Membuka Valve 2 dengan variabel yang telah ditentukan yaitu 30o, 60 o dan 90
o

- Membuka Valve pada kompresor


- Mencatat waktu yang dibutuhkan sampai tekanan pada kompresor habis dan
perbedaan ketinggian manometer (H).
C. Percobaan
- Membuat larutan NH4OH dengan konsentrasi 0,03 N sebanyak 2000 mL
- Menentukan suhu dan densitas dari larutan NH4OH yang telah dibuat
- Membuat larutan NaOH 0,05 N sebanyak 100 mL dan standardisasi
menggunakan larutan H2C2O4.2H2O 0,1 N dengan indikator PP hingga larutan
berubah warna menjadi merah muda
- Membuat larutan HCl 0,05 N sebanyak 250 mL dan standardisasi
menggunakan larutan standar NaOH dengan indikator PP hingga larutan
menjadi tidak berwarna
- Mengambil sampel NH4OH 10 mL, kemudian titrasi menggunakan larutan
standar HCl dengan indikator MO hingga berubah menjadi warna kuning
- Memasukan larutan ammonia secara perlahan-lahan ke dalam tangki
penampung Liquid
- Menutup Valve 1, 4, 5, 7
- Melakukan prosedur berikut secara bersama-sama:
I. Membuka Valve 3 untuk Liquid dan Valve 2 untuk gas sesuai dengan
variable yang ditentukan, yaitu pada laju alir Liquid tetap (gas berubah) dan
laju alir gas tetap (Liquid berubah)
II. Mengoperasikan pompa hingga Liquid mengalir pada bagian atas kolom
Stripping dan membuka Valve 6 pada kompresor
- Menampung produk yang keluar sebanyak 300 mL sambil mencatat waktunya
dan mencatat suhu gas dan Liquid keluar kolom Stripping serta mencatat
perbedaan ketinggian air raksa (H) pada manometer Liquid dan gas, kemudian
melakukan titrasi pada produk dan mengukur densitasnya
- Mengulangi langkah ke 6 sampai 10 untuk tiap variabel yang telah ditentukan
sebanyak tiga kali.
1.5. Gambar Peralatan

E F K

V-3

V-4

V-1 G

B
V-2

V-7

C
I

V-6
V-5
H J

Gambar 1.5.1 Peralatan Kolom Stripping


Keterangan gambar:
A : Tangki Liquid
B : Sight glass
C : Manometer gas
D : Pompa
E : Manometer Liquid
F : Menara Stripping
G : Stop kontak pompa
H : Kompresor
I : Pressure Gauge
J : Stop kontak kompresor
K : Gas Outlet
V-1 : Valve untuk Overflow tangki
V-2 : Valve untuk aliran gas ke kolom Stripping
V-3 : Valve untuk aliran Liquid
V-4 : Valve untuk aliran Liquid dari tangki pompa ke menara Stripping
V-5 : Valve untuk aliran produk Liquid dari kolom Stripping
V-6 : Valve untuk aliran gas yang dihasilkan oleh kompresor
V-7 : Valve untuk aliran Overflow dari menara ketangki penampung
1.6. Data Pengamatan
Suhu ruangan : 27 ˚C
Tekanan ruangan : 723 mmHg
Suhu air : 26 ˚C
Tekanan kompresor : 1 bar = 1,0328 kg/cm3
Diameter kolom : 15 cm
Tinggi kolom : 120 cm
Diameter packing : 2,6 cm
Diameter kompresor : 22 cm
Panjang kompresor : 50 cm
Tinggi packing : 2,5 cm
Diameter ruang kosong atas : 20 cm
Diameter ruang kosong bawah :15,3 cm
Tinggi ruang kosong bawah : 20 cm
Volume kompresor : 24 L = 24000 cm3
Tabel 1. Hasil pengamatan kalibrasi laju alir Liquid
Bukaan Valve Volume Waktu Beda tinggi air
Liquid (putaran) (mL) (detik) raksa (cm)
Tabel 2. Hasil pengamatan kalibrasi laju alir gas
Waktu Beda tinggi air
Bukaan gas Tekanan (bar)
(detik) raksa (cm)
Tabel 3. Hasil pengamatan untuk laju alir Liquid tetap dan laju alir gas berubah
Suhu Suhu Suhu H pada H pada Volume Volume
Bukaan Bukaan Densitas Densitas
awal Liquid gas Waktu aliran aliran titrasi titrasi
Liquid gas awal produk
liqida produk produk (detik) Liquid gas awal produk
(putaran) (derajat) o o o
(g/cm3) (g/cm3)
( C) ( C) ( C) (cm) (cm) (mL) (mL)
1.7. Hasil Perhitungan

Tabel 1.7.1 Hasil perhitungan kalibrasi laju alir Liquid


Bukaan Liquid
Volume (mL) Waktu Tinggi cairan Q
(putaran)

Tabel 1.7.2 Hasil perhitungan kalibrasi laju alir gas


Tekanan Waktu Tinggi cairan
Bukaan gas ( o ) Q (mL/s)
(bar) (s) (cm)
Tabel 1.7.3 Data hasil perhitungan untuk laju alir Liquid tetap dan laju alir gas berubah
Bukaan Bukaan NNH4OH
o
ρNH3 (g/cm3) WNH3 Fraksi mol Q Liquid
Liquid gas ( ) DAB (cm2/s)
(cm3/s)
(putaran) Awal Produk Awal Produk Awal Produk Awal Produk
Tabel 1.7.4 Data hasil perhitungan untuk laju alir Liquid tetap dan laju alir gas berubah

Qgas L 2
KL' KL G 2
KG' (g/cm-
3 2
L'(g/cm .s) 3 3
V1 (mL) V2 (mL) 2
DCD (cm /s) 3
KG (g/cm-3s)
(cm /s) (g/cm .s) (g/cm .s) (g/cm .s) (g/cm ) s)
BAB II
DESTILASI

2.1. Tujuan Percobaan


- Mengetahui efisiensi pada alat destilasi
- Mengetahui kemurnian distilat pada proses destilasi
- Mengetahui pengaruh waktu destilasi dengan kemurnian etanol yang dihasilkan
pada proses destilasi.
2.2. Tinjauan Pustaka
Pengertian Destilasi, macam-macam Destilasi, Syarat-syarat yang penting dalam
mendapatkan efficiency tray, Faktor-faktor yang mempengaruhi operasi kolom
destilasi, dan Hukum-hukum dalam kesetimbangan fase.
2.3. Tinjauan Bahan
2.4. Alat dan Bahan
A. Alat-alat yang digunakan: B. Bahan-bahan yang digunakan:
- Alcohol Meter - Aquadest
- Beaker Glass - Etanol 96%
- Gelas Ukur
- Kolom Destilasi
2.5. Variabel Percobaan
A. Variabel Tetap
- Perbandingan etanol dengan Aquadest : 1:3
- Volume larutan : ± 3000 ml
B. Variabel Berubah
- Konsentrasi etanol : 30 dan 60%
- Waktu destilasi : 10, 15, dan 20 menit
2.6. Prosedur Kerja
A. Preparasi Bahan
- Menyiapkan larutan etanol dengan konsentrasi 30 dan 60%
- Mengencerkan etanol dengan Aquadest dengan perbandingan (1:3).
B. Tahap Destilasi
- Menyiapkan seperangkat alat destilasi.
- Memasukkan larutan etanol yang sudah diencerkan ke dalam tangki Mixing dan
Pre-Heating
- Mengalirkan larutan etanol ke dalam tabung destilasi dengan membuka Valve 1
dan Valve 2.
- Menyalakan tombol power pada alat destilasi.
- Mengamati destilat yang keluar dari tangki penampung selama waktu yang telah
ditentukan (10, 15, dan 20 menit).
- Catat hasil data yang telah didapatkan.
2.7. Data Pengamatan
Tabel 2.7.1 Pengaruh waktu destilasi pada efisiensi alat untuk konsentrasi 30%

Tabel 2.7.2. Pengaruh waktu destilasi pada efisiensi alat untuk konsentrasi 60%

Tabel 2.7.3. Pengaruh waktu destilasi pada kemurnian distilat untuk konsentrasi
30%

Tabel 2.7.4. Pengaruh waktu destilasi pada kemurnian distilat untuk konsentrasi
60%
BAB III
PERCOBAAN LEACHING

3.1.Tujuan Percobaan
− Mengetahui pengaruh lama waktu ekstraksi terhadap hasil ekstrak yang didapatkan
dengan menggunakan proses ekstraksi secara Batch
− Mengetahui pengaruh suhu ekstraksi terhadap hasil ekstrak yang didapatkan dengan
menggunakan proses ekstraksi secara Batch
3.2. Tinjauan Pustaka
Campuran bahan padat dan cair sangat sulit dipisahkan apabila dengan metode
mekanis, hal ini dikarenakan misalnya komponennya saling bercampur sangat erat, peka
terhadap panas, beda sifat - sifat fisiknya terlalu kecil, bisa juga karena konsentrasi yang
terlalu rendah. Satu - satunya proses yang dapat digunakan adalah dengan metode
ekstraksi. Ekstraksi merupakan pemisahan satu atau beberapa bahan dari suatu padatan
atau cairan dengan bantuan pelarut.
3.3. Variabel Percobaan
A. Variabel tetap :
- Jumlah bahan (bayam merah) : 100 gram.
- Volume pelarut (Aquadest) :2L
B. Variabel berubah :
- Waktu ekstraksi : 10, 15, 20, 25, 30 menit.
- Suhu pelarut : 50 °C dan 80 °C.
3.4. Alat dan Bahan
A. Alat-alat yang digunakan:
- Beakerglass
- Corong
- Kolom ekstraktor
- Neraca digital
- Piknometer
- Pompa
- Spektrofotometer
- Stopwatch
- Tangki penampung (pemanas)
- Thermometer
B. Bahan-bahan yang digunakan:
- Aquadest (H2O)
- Bayam merah
3.5. Prosedur Percobaan
A. Persiapan bahan
- Menyiapkan bayam merah dipotong kasar sebanyak 100 gram.
- Memasukkan pelarut air sebanyak 2 L ke dalam tangki pemanas.
B. Prosedur proses ekstraksi warna
- Memasukkan air sebagai pelarut pada tangki pemanas sebanyak 2 L dan
memanaskan sampai suhu mencapai 50 oC.
- Memasukkan bahan ke dalam kolom ekstraktor sebanyak 100 gram.
- Membuka Valve (Globe Valve) dari tangki pemanas ke dalam kolom ekstraktor
setelah pelarut (air) mencapai suhu 50 oC.
- Menghidupkan pompa dan motor ekstraktor, mengalirkan pelarut ke dalam kolom
ekstraktor dengan menggunakan spray.
- Mengeluarkan larutan warna yang telah terbentuk dari kolom ekstraktor dengan
membuka Valve dari tangki ekstraktor ke dalam tangki penampung.
- Kemudian mengulangi prosedur diatas dengan waktu : 10, 15, 20, 25, 30 menit.
- Dan mengulangi kembali pada waktu yang sama dengan suhu 80°C.
C. Menghitung densitas larutan warna
- Menimbang piknometer kosong dan mencatat berat serta volume piknometer
kosong.
- Mengambil beberapa mL larutan warna dan memasukkannya ke dalam
piknometer sampai penuh.
- Menimbang piknometer yang telah terisi dengan larutan warna dan mencatatnya.
- Melakukan prosedur yang sama sebanyak 3x percobaan pada masing-masing
variabel
- Menghitung massa jenisnya dengan menggunakan rumus:
(berat piknometer isi - berat piknometer kosong)
ρ=
Volume piknometer
D. Menghitung absorbansi menggunakan spektrofotometri UV-VIS
- Kalibrasi kuvet menggunakan Aquadest
- Mengisi kuvet dengan hasil ekstraksi yang telah didapatkan
- Membaca absorbansi dan transmitan pada spektrofotometer
- Melakukan prosedur yang sama sebanyak 3x percobaan pada masing-masing
variabel
3.6. Gambar Peralatan

Gambar 3.1. Instrumentasi ekstraksi padat-cair (leaching)


Keterangan gambar:
1. Thermo Controler
2. Tombol pompa
3. Tombol Heater
4. Tombol motor penggerak
5. Box control
6. Gate Valve
7. Baut penyambung
8. Sprayer
9. Kolom ekstraktor
10. Keranjang (tempat bahan)
11. Globe Valve
12. Pompa
13. Check Valve
14. Tangki pemanas
15. Heater
16. Flowmeter.
SPEKTRO
UV/VIS

• TRANS
• ABSORBAN
• FACT
• CONC

Gambar 3.7. Spektrofotometer


Keterangan:
1. Tombol turn on-off
2. Insert blank (larutan blanko)
3. Insert Unknown (larutan limbah)
4. Set tempat sampel
5. Skala pembacaan panjang gelombang (λ)
6. Set panjang gelombang
7. Kabel listrik
8. Set zero
9. Skala pembacaan (%T )
10. Set mode
11. Set function
3.7. Data Pengamatan

Tabel 3.1. Data hasil pengamatan densitas larutan warna suhu 50°C.
No. t (menit) Piknometer Piknometer  (gr/ml)
 rata-rata
kosong isi

10
1.
15
2.

20
3.

25
4.

5. 30
Tabel 3.2. Data hasil pengamatan densitas larutan warna suhu 80°C
No. t (menit) Piknometer Piknometer  (gr/ml)
 rata-rata
kosong isi

1. 10

2. 15

3. 20

4. 25

5. 30

Tabel 3.3. Data hasil pengamatan absorbansi larutan warna 50C


No. t (menit) %T Absorbansi A rata-rata

1. 10

2. 15

3. 20

4. 25
5. 30

Tabel 3.4. Data hasil pengamatan absorbansi larutan warna 80C


No. t (menit) %T Absorbansi A rata-rata

1. 10

2. 15

3. 20

4. 25

5. 30

Tabel 3.4. Data hasil pengamatan absorbansi larutan warna pada suhu 50 oC pada  415
No t (menit) Absorbansi

1 10
2 15
3 20
4 25
5 30
Tabel 3.5. Data hasil pengamatan absorbansi larutan warna pada suhu 80 oC pada  415
No t (menit) Absorbansi
1 10
2 15
3 20
4 25
5 30
3.8. Hasil Perhitungan
Tabel 3.6. Hasil perhitungan regresi pada kalibrasi untuk larutan standart dengan
menggunakan Spektrofotometer
Konsentrasi Fe (ppm)
No Absorbansi (y) x2 x .y
(x)
1
2
3
4
5
Σ

Tabel 3.7. Hasil perhitungan densitas larutan warna (g/mL) untuk waktu ekstraksi
10, 15, 20, 25, dan 30 menit pada suhu 50°C.
Densitas
Waktu Suhu Piknometer Piknometer Volume Densitas
rata-rata
(menit) (oC) kosong (g) isi (g) piknometer (mL) (g/mL)
(g/mL)

10 50

15 50

20 50
25 50

30 50

Tabel 3.8. Hasil perhitungan densitas larutan warna (g/mL) untuk waktu ekstraksi 10,
15, 20, 25, dan 30 menit pada suhu 80°C.
Volume Densitas
Waktu Suhu Piknometer Piknometer Densitas
piknometer rata-rata
(menit) (oC) kosong (g) isi (g) (g/mL)
(mL) (g/mL)

10 80

15 80

20 80

25 80

30 80
Tabel 3.9. Hasil perhitungan konsentrasi Fe (ppm) pada larutan warna pada suhu 50 °C.
Waktu Absorbansi
Konsentrasi Fe (ppm)
(menit) (rata-rata)

10
15
20
25

30
Tabel 3.10. Hasil perhitungan konsentrasi Fe (ppm) pada larutan warna pada suhu 80°C.
Waktu Absorbansi
Konsentrasi Fe (ppm)
(menit) (rata-rata)

10

15

20

25

30

Anda mungkin juga menyukai