Anda di halaman 1dari 47

Modul Ajar Profesi dan Kewirausahaan Page 1

INFORMASI UMUM

A. IDENTITAS MODUL

No. Komponen Deskripsi


1 Nama Penyusun, Institusi, dan tahun ERNISASNELI, M.Pd.T. SMK
disusun Negeri 2 Payakumbuh , 2021
2 Jenjang Sekolah SMK
3 Kelas X Fase E
4 Alokasi Waktu (menit) 3 x 6 x 45 menit (810 menit)
5 Jumlah Pertemuan (JP) 18 JP
6 Kata Kunci (materi pokok) Profesi dan Kewirausahaan
7 Kode Perangkat KPBS.2
8 Jumlah Peserta Didik 36 siswa
9 Moda (PJJ, TM, Blended) TM

B. KOMPETENSI AWAL
Modul ini memerlukan prasyarat bagi peserta didik yang akan menggunakannya.
Prasyarat yang harus dipenuhi antara lain peserta didik telah menguasai tentang
bahan dan peralatan bangunan serta teknik dan prinsip menggambar teknik
dasar

C. PROFIL PELAJAR PANCASILA


Tujuan akhir dari kegiatan dalam modul ini adalah memampukan peserta didik
menjadi warga negara yang memiliki kemampuan sebagai juru konstruksi
perawatan bangunan sipil dengan memegang teguh iman dan taqwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, kreatif, mandiri, bernalar kritis dan
adaptif terhadap lingkungan hidup.

D. SARANA DAN PRASARANA


Sarana dan prasara yang digunakan untuk mempelajari modul ini adalah
invokes/proyektor/LCD, lebtop/computer/smartphone dan jaringan internet

Modul Ajar Profesi dan Kewirausahaan Page 2


E. TARGET PESERTA DIDIK
Setelah mempelajari modul ini secara keseluruhan, diharapkan peserta didik:
1. Mampu menjelaskan profesi dan kewirausahaan (job-profil dan
technopreneurship)
2. Mampu menjelaskan peluang usaha di bidang Dasar-dasar Teknik
Konstruksi dan Perawatan Bangunan Sipil
3. Mampu menjelaskan tujuan dan manfaat technopreneurship
4. Mampu menjelaskan bidang-bidang technopreneurship
5. Mampu menjelaskan kelebihan dan kekurangan technopreneurship terhadap
pengaruh kehidupan sosial masyarakat

F. MODEL PEMBELAJARAN
Model pembelajaran yang dipilih adalah model pembelajaran tatap muka
berbasis Discovery Learning, Problem Based Learning dan Project Based
Learning.

Modul Ajar Profesi dan Kewirausahaan Page 3


KOMPONEN INTI

A. TUJUAN PEMBELAJARAN
Peserta didik mampu memahami profesi dan kewirausahaan ( job-profil dan
technopreneurship) serta peluang usaha di bidang Teknik Konstruksi dan
Perawatan Bangunan Sipil untuk membangun vision dan passion, dengan
melaksanakan pembelajaran berbasis proyek nyata sebagai simulasi proyek
kewirausahaan.

B. PEMAHAMAN BERMAKNA
Diharapkan setelah mempelajari modul ini peserta didik dapat:

1. Memahami profesi dan kewirausahaan ( job-profil dan technopreneurship).


2. Mengemukakan peluang usaha di bidang Teknik Konstruksi dan Perawatan
Bangunan Sipil
3. Menganalisis tantangan dan solusinya menjadi technopreneurship dalam
menghadapi revolusi industry 4.0 dan revolusi social 5.0.

C. PERTANYAAN PEMANTIK
Sebelum pembelajaran ini dimulai, silahkan peserta didik jawab pertanyaan
dibawah ini. Tidak ada jawaban benar atau salah dari pertanyaan ini.
1. Apa yang membuat menjadi seorang technopreneurship sangat dibutuhkan
dalam menghadapi revolusi industry 4.0 dan revolusi social dan menarik?
2. Jika kamu menjadi seorang technopreneurship, maka apa yang akan kamu
kamu lakukan dalam mengembangkannya?

D. PERSIAPAN PEMBELAJARAN
Waktu yang dibutuhkan : 1 – 1,5 jam (tiap pertemuan)
Persiapan yang dilakukan sebelum pembelajaran dimulai:
✔ Memahami materi pembelajaran yang akan disampaikan
✔ Mengkoordinasikan industri atau teaching factory untuk kegiatan observasi
✔ Menyiapkan lembar kerja peserta didik (LKPD)
✔ Menyiapkan alat dan bahan yang digunakan dalam pembelajaran

Modul Ajar Profesi dan Kewirausahaan Page 4


E. KEGIATAN PEMBELAJARAN
PERTEMUAN 1-3 TATAP MUKA (90 MENIT)
KEGIATAN AWAL 10 KEGIATAN INTI (70 MENIT)
MENIT 1. Memberikan pertanyaan mendasar sambil
1. Membuka pelajaran mengamati peserta didik dalam
dengan melakukan memecahkan masalah
appersepsi 2. Mendesain perencanaan proyek, dimana
2. Memberikan motivasi guru memastikan setiap peserta didik dalam
dan memfokuskan kelompok memilih dan mengetahui prosedur
siswa pada pembuatan proyek yang akan dihasilkan
pembelajaran dengan 3. Menyusun Jadwal Pembuatan. Memandu
bercerita tentang siswa untuk membuat kesepakatan
keuntungan dan tentang jadwal pembuatan proyek dan
tujuan mereka belajar jadwal pengumpulannya.
tentang materi ini 4. Memonitor Keaktifan dan Perkembangan
Proyek
5. Menguji hasil, dengan berdiskusi tentang
pekerjaan yg dibuat mereka, apa
kesulitannya, memantau keterlibatan
masing-masing individu utk dapat mengukur
ketercapaian standar
6. Evaluasi Pengalaman Belajar. Membimbing
siswa dalam menyampaikan hasil proyek,
kemudian memberikan refleksi/kesimpulan
apa yang dibuat mereka

REFERENSI
KEGIATAN PENUTUP
(10 MENIT)
Dwi Lestari.Aprilia.2018. Dasar-dasar Konstruksi
1. Peserta didik dapat
menanyakan hal yang tidak
Bangunan. Surakarta: Mediatama
dipahami pada guru
2. Peserta didik Sumarni, S.2010. Struktur Kayu.
mengomunikasikan kendala Surakarta:Yuma Pressindo
yang dihadapi selama
mengerjakan
Winoto, Agnes Dwi Yanthi. 2014. Ilmu Bahan
3. Peserta didik menerima
apresiasi dan motivasi dari
bangunan. Yogyakarta; Taka publisher
guru.

F. ASESMEN
Jenjang/ Kelas Fase E / Kelas X

Mata Pelajaran Dasar-dasar Teknik Konstruksi dan Perawatan Bangunan


Sipil

Elemen Profesi dan kewirausahaan (job-profil dan


technopreneurship) serta peluang usaha di bidang Teknik
Konstruksi dan Perawatan Bangunan Sipil

Modul Ajar Profesi dan Kewirausahaan Page 5


Capaian Pada akhir fase E, peserta didik mampu memahami profesi
Pembelajaran dan kewirausahaan (job-profil dan technopreneurship) serta
peluang usaha di bidang Teknik Konstruksi dan Perawatan
Bangunan Sipil, untuk membangun vision dan passion,
dengan melaksanakan pembelajaran berbasis proyek nyata
sebagai simulasi proyek kewirausahaan

Tujuan Peserta didik mampu memahami profesi dan kewirausahaan


Pembelajaran (job-profil dan technopreneurship) serta peluang usaha di
bidang Teknik Konstruksi dan Perawatan Bangunan Sipil,
untuk membangun vision dan passion, dengan
melaksanakan pembelajaran berbasis proyek nyata sebagai
simulasi proyek kewirausahaan

1. Asesmen Non-Kognitif

Informasi apa Pertanyaan kunci yang ingin ditanyakan


saja yang
ingin digali?

Hobby peserta Hobby apa yang kamu senangi dan mungkin menurut
didik kamu bisa menjadi pekerjaan masa depan kamu nantinya?

Kegiatan Jika tidak sedang belajar, apa kegiatan yang kamu lakukan
mereka dirumah dirumah?

Pekerjaan orang Apa pekerjaan orang tuamu…?. Menurut kamu


tua berpengaruhkah pekerjaan orang tuamu dengan cita-
citamu…?

Lingkungan 1. Berikan pendapatmu tentang bagaimana kondisi


Rumah lingkungan akan berdampak pada semangat belajarmu?
2. Apa saja yang dapat kamu lakukan untuk menciptakan
kenyamanan lingkungan belajar di rumah?

Modul Ajar Profesi dan Kewirausahaan Page 6


2. Asesmen Kognitif

Waktu 08.00 WIB Durasi Asesmen 60 menit


Asesmen

Materi Pertanyaan Kemungkinan Skor Rencana


Tindak
Jawaban Lanjut

Profesi Jelaskan- 1. Profesi adalah pekerjaan yang - Terp Pengaya


(Job- lah membutuhkan pelatihan dan enuhi an bila
profil) pengertia penguasaan terhadap suatu 2, yang
n profesi pengetahuan khusus. Suatu nilai melewat
(job- profesi biasanya memiliki 10 i KKM
profil) di asosiasi profesi, kode etik, - Terp Remedi
bidang serta proses sertifikasi dan enuhi al yang
Teknik lisensi yang khusus untuk 1, dibawah
Konstruks bidang profesi tersebut. Contoh nilai KKM
i dan profesi adalah pada bidang 5
Perawata hukum, kedokteran, keuangan,
n militer,teknikdan desainer.
Banguna 2. Bidang profesi pada jasa - Terp
n Sipil konstruksi: enuhi
a. Bidang pekerjaan 5,
Jelaskan- arsitektural yang meliputi nilai
lah arsitektur bangunan 30
bidang berteknologi sederhana, - Terp
profesi arsitektur bangunan enuhi
pada jasa berteknologi menengah, 4,
konstruks arsitektur bangunan nilai
i! berteknologi tinggi, 24
arsitektur ruang dalam - Terp
bangunan (interior), enuhi
arsitektur lansekap, 3,
termasuk perawatannya nilai
b. Bidang pekerjaan sipil yang 18
meliputi antara lain jalan - Terp
dan jembatan, jalan kereta enuhi
api, landasan, terowongan, 2,
jalan bawah tanah, saluran nilai
drainase dan pengendalian 12
banjir, pelabuhan, bendung - Terp
atau bendungan dan enuhi
sebagainya. 1,
c. Bidang pekerjaan mekanikal nilai
yang meliputi antara lain 6
instalasi tata udara atau AC,
konstruksi lift dan escalator,
perpipaan dan sebagainya.
d. Bidang pekerjaan elektrikal

Modul Ajar Profesi dan Kewirausahaan Page 7


yang meliputi antara lain
instalasi pembangkit,
instalasi listrik, sinyal dan
telekomunikasi kereta api,
bangunan pemancar radio,
penangkal petir dan
sebagainya.
e. Bidang pekerjaan tata
lingkungan yang meliputi
antara lain penataan
perkotaan atau planologi,
analisa dampak lingkungan,
bangunan pengolahan air
bersih dan pengolahan
limbah, perpipaan air bersih
dan perpipaan limbah dan
sebagainya.
1.

Kewira Jelaskan- 3. Kewirausahaan adalah - Terp Pengaya


usa- lah semangat, sikap, perilaku dan enuhi an bila
haan pengertia kemampuan seseorang dalam 1, yang
(Techn n menangani usaha atau nilai melewat
o- kewiraus kegiatan yang mengarah pada 10 i KKM
preneu ahaan! upaya mencari, menciptakan Remedi
r) serta menerapkan cara kerja, al yang
teknologi dan produk baru dibawah
dengan meningkatkan efisiensi KKM
dalam rangka memberikan
pelayanan yang lebih baik dan
atau memperoleh keuntungan
yang lebih besar.

4. Sudarsih (2013) - Terp


Jelaskan- mengemukakan bahwa enuhi
lah technopreneurship adalah 1,
pengertia proses dan pembentukan nilai
n techno- usaha baru yang melibatkan 20
pre- teknologi sebagai basisnya
neurship! dengan harapan bahwa
penciptaan strategi dan inovasi
yang tepat kelak bisa
menempatkan teknologi
sebagai salah satu faktor untuk
pengembangan ekonomi
nasional.
Jelaskan-
lah peran 5. Peran technopreneurship - Terp
techno- dalam menghadapi tantangan enuhi
prene- global: 5,
urship a. Ikut serta dalam nilai

Modul Ajar Profesi dan Kewirausahaan Page 8


dalam menggerakkan 30
menghad perekonomian di Indonesia, - Terp
api baik ekonomi makro, mikro enuhi
tantang- dan skala yang lebih besar 4,
an global! b. Memiliki wawasan global nilai
dan berorientasi 24
internasional, memiliki daya - Terp
saing global yang enuhi
berdampak pada jalannya 3,
roda perekonomian di nilai
Indonesia. 18
c. Tidak terpaku pada - Terp
lapangan kerja yang ada, enuhi
sehingga berani untuk 2,
membuka lapangan kerja nilai
baru. 12
d. Mengembangkan penerapan - Terp
teknologi dalam bidang enuhi
ekonomi, sehingga tercipta 1,
inovasi-inovasi yang out of nilai
the box. 6
e. Mengembangkan sayap
bisnis berskala Internasional
dalam menghadapi
tantangan global.

G. PENGAYAAN DAN REMEDIAL


Remedial:
Peserta didik yang belum mencapai KKM (75) diberi pembelajaran remedial
dengan membaca materi di link pembelajaran yang sudah disiapkan guru
yang diberikan waktu 1 minggu. Setelah satu minggu guru mengevaluasi
kemajuan kompetensi peserta. Kemudian guru melaksanakan penilaian
remedial (Test / Non Test)

Pengayaan:
Bagi peserta didik mempunyai nilai di atas 75 pengayaan berupa tugas
mandiri.

Modul Ajar Profesi dan Kewirausahaan Page 9


H. REFLEKSI PESERTA DIDIK DAN GURU
Refleksi Peserta Didik
1. Apa yang menyenangkan dalam kegiatan pembelajaran hari ini
2. Apa yang akan kamu lakukan untuk memperbaiki hasil belajarmu ?
3. Kepada siapa kamu akan meminta bantuan untuk memahami

Refleksi Guru
1. Apa yang menurutmu berhasil kita dapat dari diskusi kelompok ini ?
2. Kesulitan apa yang dialami dalam belajar dengan sistem kerja kelompok
3. Apa langkah yang perlu dilakukan untuk memperbaiki proses belajar ini ?
4. Apakah seluruh siswa mengikuti pelajaran dengan baik ?

Modul Ajar Profesi dan Kewirausahaan Page 10


LAMPIRAN

A. LEMBAR AKTIVITAS PRAKTIK PESERTA DIDIK

Kerjakan secara mandiri dengan memanfaatkan fasilitas internet, carilah


bahan tentang profesi dan kewirausahaan beserta foto, jangan lupa
cantumkan sumber informasi internetnya!
Nama Peserta Didik : …………………………………………..
Kelas : ………………………………………….

No Jenis Media / Gambar dan Nama Media /


Peralatan Peralatan
1 Profesi

Sumber : ………………………………..
2 Kewirausahaan

Sumber : …………………………………

Modul Ajar Profesi dan Kewirausahaan Page 11


RUBRIK ASESMEN PRESENTASI HASIL AKTIVITAS PRAKTIK
INSTRUMEN PENILAIAN: PROSES DAN PRODUK

ASPEK Belum Kompeten Cukup Kompeten Kompeten (8-9) Sangat Kompeten (10)
(0-6) (6-7)

Proses presentasi hasil Peserta didik tidak mempresentasikan hasil Peserta didik mampu Peserta didik mampu
mampu observasi namun dengan mempresentasikan hasil mempresentasikan hasil
mempresentasikan hasil sikap yang kurang baik observasi dengan sikap observasi dengan sikap yang
observasi yang baik namun tidak baik dan mampu berdiskusi
mampu berdiskusi

Hasil pencarian Peserta didik mampu Peserta didik mampu Peserta didik mampu Peserta didik mampu
informasi terkait mendapatkan informasi mendapatkan informasi 2 mendapatkan informasi 3 mendapatkan informasi 4 jenis
peralatan kantor <2 peralatan jenis peralatan dengan tepat jenis peralatan dengan peralatan dengan tepat
tepat

Keterangan : Siswa yang belum kompeten maka harus mengikuti pembelajaran remediasi. Siswa yang cukup kompeten
diperbolehkan untuk memperbaiki pekerjaannya sehingga mencapai level kompeten

Modul Ajar Profesi dan Kewirausahaan Page 12


B. BAHAN BACAAN GURU DAN PESERTA DIDIK

Profesi dan Kewirausahaan (Job-Profil dan Technopreneurship)


A. PROFESI (JOB-PROFIL)
a. Pengertian Profesi
Profesi adalah kata serapan dari sebuah kata dalam bahasa Inggris
"Profess", yang dalam bahasa Yunani adalah "Επαγγελια", yang bermakna:
"Janji untuk memenuhi kewajiban melakukan suatu tugas khusus secara
tetap/permanen". Profesi adalah pekerjaan yang membutuhkan pelatihan dan
penguasaan terhadap suatu pengetahuan khusus. Suatu profesi biasanya
memiliki asosiasi profesi, kode etik, serta proses sertifikasi dan lisensi yang
khusus untuk bidang profesi tersebut. Contoh profesi adalah pada bidang
hukum, kedokteran, keuangan, militer,teknik dan desainer.
Karakteristik profesi adalah:
a) Keterampilan yang berdasarkan pada pengetahuan teoritis : Professional
dapat diasumsikan mempunyai pengetahuan teoritis yang ekstensif dan
memiliki keterampilan yang berdasarkan pada pengetahuan tersebut dan
bisa diterapkan dalam praktik.
b) Assosiasi professional : Profesi biasanya memiliki badan yang diorganisasi
oleh para anggotanya, yang dimaksudkan untuk meningkatkan status para
anggotanya.
c) Pendidikan yang ekstensif : Profesi yang prestisius biasanya memerlukan
pendidikan yang lama dalam jenjang pendidikan tinggi.
d) Ujian kompetensi : Sebelum memasuki organisasi professional, biasanya
ada persyaratan untuk lulus dari suatu tes yang menguji
terutamapengetahuan teoritis.
e) Pelatihan institusional : Selain ujian, biasanya dipersyaratkan untuk
mengikuti pelatihan institusional dimana calon profesional mendapatkan
pengalaman praktis sebelum menjadi anggota penuh organisasi.
f) Lisensi : Profesi menetapkan syarat pendaftaran dan proses sertifikasi
sehingga hanya mereka yang memiliki lisensi bisa dianggap bias dipercaya.

Modul Ajar Profesi dan Kewirausahaan Page 13


g) Otonomi kerja : Profesional cenderung mengendalikan kerja dan
pengetahuan teoretis mereka agar terhindar adanya intervensi dari luar.
h) Kode etik : Organisasi profesi biasanya memiliki kode etik bagi para
anggotanya dan prosedur pendisiplinan bagi mereka yang melanggar
aturan.
b. Profesi di bidang jasa konstruksi
a) Bidang pekerjaan arsitektural yang meliputi antara lain arsitektur bangunan
berteknologi sederhana, arsitektur bangunan berteknologi menengah,
arsitektur bangunan berteknologi tinggi, arsitektur ruang dalam bangunan
(interior), arsitektur lansekap, termasuk perawatannya.
b) Bidang pekerjaan sipil yang meliputi antara lain jalan dan jembatan, jalan
kereta api, landasan, terowongan, jalan bawah tanah, saluran drainase dan
pengendalian banjir, pelabuhan, bendung atau bendungan, dan
sebagainya.
c) Bidang pekerjaan mekanikal yang meliputi antara lain instalasi tata udara
atau AC, konstruksi lift dan escalator, perpipaan, dan sebagainya.
d) Bidang pekerjaan elektrikal yang meliputi antara lain instalasi pembangkit,
instalasi listrik, sinyal dan telekomunikasi kereta api, bangunan pemancar
radio, penangkal petir dan sebagainya.
e) Bidang pekerjaan tata lingkungan yang meliputi antara lain penataan
perkotaan atau planologi, analisa dampak lingkungan, bangunan
pengolahan air bersih dan pengolahan limbah, perpipaan air bersih dan
perpipaan limbah, dan sebagainya.

B. KEWIRAUSAHAAN (TECHNOPRENEURSHIP)
a. Kewirausahaan
a) Pengertian Kewirausahaan
Istilah kewirausahaan merupakan padanan kata dari entrepreneurship
dalam bahasa inggris. Kata entrepreneurship sendiri sebenanrnya berasal
dari bahasa Prancis yaitu entereprende yang berarti petualang, pencipta,
dan pengelola usaha. Istilah ini diperkenalkan pertama kali oleh Rihard
Cantillon (1755). Istilah ini makin populer setelah digunakan oleh pakar

Modul Ajar Profesi dan Kewirausahaan Page 14


ekonomi J.B Say (1803) untuk menggambarkan para pengusaha yang
mampu memindahkan sumber daya ekonomis dari tingkat produktivitas
rendah ke tingkat yang lebih tinggi serta menghasilkan lebih banyak lagi.
Menurut Coulter dalam bukunya yang berjudul “Entrepereneurship in
Action” mengemukakan bahwa kewirausahaan sering dikaitkan dengan
proses, pembentukan atau pertumbuhan suatu bisnis baru yang
berorientasi pada perolehan keuntungan, penciptaan nilai, dan
pembentukan produk atau jasa baru yang unik dan inovatif. Suryana
mengungkapkan bahwa kewirausahaan adalah kemampuan kreatif dan
inovatif yang dijadikan dasar, kiat, dan sumber daya untuk mencari
peluang menuju sukses. Adapun inti dari kewirausahaan adalah
kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda (creat
new and different) melalui berpikir kreatif dan bertindak inovatif untuk
menciptakan peluang.
Berikut adalah beberapa pengertian wirausaha menurut para ahli:
1. Wirausaha adalah orang-orang yang mempunyai kemampuan melihat
dan menilai kesempatan-kesempatan bisnis; mengumpulkan sumber-
sumber daya yang dibutuhkan guna mengambil keuntungan
daripadanya serta mengambil tindakan yang tepat, guna memastikan
kesuksesan (Geoffrey G. Meredith et. Al, 1995).
2. Kewirausahaan adalah semangat, perilaku dan kemampuan untuk
memberikan tanggapan yang positif trehadap peluang memperoleh
keuntungan untuk diri sendiri dan atau pelayanan yang lebih baik pada
pelanggan/ masyarakat; dengan selalu berusaha mencari dan melayani
langganan lebih banyak dan lebih baik, serta menciptakan dan
menyediakan produk yang lebih bermanfaat dan menerapkan cara kerja
yang lebih efisien, melalui keberanian mengambil risiko, kreativitas, dan
inovasi serta kemampuan manajemen (Salim Siagian, 1998).
3. Menurut Skinner (1992), wirausaha (interpreneur) merupan seseorang
yang mengambil risiko yang diperlukan untuk mengorganisasikan dan
mengelola suatu bisnis dan menerima imbalan/balas jasa berupa profit
finansial maupun non finansial.

Modul Ajar Profesi dan Kewirausahaan Page 15


4. Menurut Siswanto Sudomo (1989), kewirausahaan adalah segala
sesuatu yang penting mengenai seorang wirausaha dan oleh karena itu
dapat diartikan sebagai: sifat-sifat khusus yang dimiliki oleh seorang
wirausaha; kemampuan- kemampuan khusus yang dimiliki wirausaha;
tindakan atau kegiatan yang dilakukan oleh seorang wirausaha; dan
hasil karya atau dampak tindakan yang dilakukan oleh seorang
wirausaha. Dari sifat-sifat khusus yang dimiliki oleh seorang wiarausaha,
biasanya yang ditonjolkan adalah sifat wirausaha untuk bekerja keras
dan berkorban, memusatkan segala daya dan berani mengambil risiko
untuk mewujudkan gagasannya. Dari segi kemampuan, seringkali
dikatakan bahwa seorang wirausaha mampu dan peka melihat peluang
bisnis. Sedangkan tindakan yang menonjol dari seorang wirausaha
adalah langkah nyata menggabungkan atau mengkombinasikan sumber
daya, baik yang telah dimilki maupun yang belum dimiliki untuk
mewujudkan gagasannya dengan membangun suatu bisnis yang
baru.Sedangkan dari hasil karya seorang wiarusaha, dapat kita lihat
dengan dengan munculnya perusahaan-perusahaan baru dengan
produk-produk baru, teknologi baru dan membuka lapangan kerja baru.
Dalam lampiran keputusan menteri koperasi dan pembinaan
pengusahaan kecil nomor 961/KEP/M/XI/1995, dicantumkan bahwa: 1.
Wirausaha adalah orang yang mempunyai semangat, sikap, perilaku, dan
kemampuan kewirausahaan. 2. Kewirausahaan adalah semangat, sikap,
perilaku dan kemampuan seseorang dalam menangani usaha atau kegiatan
yang mengarah pada upaya mencari, menciptakan serta menerapkan cara
kerja, teknologi dan produk baru dengan meningkatkan efisiensi dalam
rangka memberikan pelayanan yang lebih baik dan atau memperoleh
keuntungan yang lebih besar.

b) Arti Pentingnya Kewirausahaan


Seorang wirausaha berperan baik secara internal maupun eksternal.
Secara internal seorang wirausaha berperan dalam mengurangi tingkat
kebergantungan terhadap orang lain, meningkatkan kepercayaan diri, serta

Modul Ajar Profesi dan Kewirausahaan Page 16


meningkatkan daya beli pelakunya. Secara eksternal, seorang wirausaha
berperan dalam menyediakan lapangan kerja bagi para pencari kerja.
Dengan terserapnya tenaga kerja oleh kesempatan kerja yang disediakan
oleh seorang wirausaha, tingkat pengangguran secara nasional menjadi
berkurang. Menurunnya tingkat pengangguran berdampak terhadap
naiknya pendapatan perkapita dan daya beli masyarakat, serta tumbuhnya
perekonomian secara nasional. Selain itu, berdampak pula terhadap
menurunnya tingkat kriminalitas yang biasanya ditimbulkan oleh karena
tingginya pengangguran.
Seorang wirausaha memiliki peran sangat besar dalam melakukan
wirausaha. Peran wirausaha dalam perekonomian suatu negara adalah:
1. Menciptakan lapangan kerja
2. Mengurangi pengangguran
3. Meningkatkan pendapatan masyarakat
4. Mengombinasikan faktor-faktor produksi (alam, tenaga kerja, modal,
dan keahlian)
5. Meningkatkan produktifitas nasional
6. Mendorong pertumbuhan ekonomi
7. Mengurangi kesenjangan ekonomi dan sosial
8. Mendorong terciptanya masyarakat adil dan makmur
9. Menggerakan kegiatan ekonomi
10. Mendorong inovasi produk baru
11. Mendorong produktivitas SDM (Sumber Daya Manusia)
12. Terjalinnya silaturahmi

c) Faktor-faktor yang Mendukung Kewirausahaan


Menurut Kuncara faktor pendorong kewirausahaan terdiri atas faktor
internal dan faktor eksternal sebagai berikut:
1. Faktor internal, yaitu kecakapan pribadi yang menyangkut soal
bagaimana kita mengelola diri sendiri. Kecakapan pribadi seseorang
terdiri atas 3 unsur terpenting, yaitu:

Modul Ajar Profesi dan Kewirausahaan Page 17


1) Kesadaran diri. Ini menyangkut kemampuan mengenali emosi diri
sendiri dan efeknya, mengetahui kekuatan dan batas-batas diri
sendiri, dan keyakinan tentang harga diri dan kemampuan sendiri
atau percaya diri.
2) Pengaturan diri. Ini menyangkut kemampuan mengelola emosi-emosi
dan desakan-desakan yang merusak, memelihara norma kejujuran
dan integritas, bertanggung jawab atas kinerja pribadi, keluwesan
dalam menghadapi perubahan, dan mudah menerima atau terbuka
terhadap gagasan, pendekatan dan informasi-informasi baru.
3) Motivasi. Ini menyangkut dorongan prestasi untuk menjadi lebih
baik, komitmen, inisiatif untuk memanfaatkan kesempatan, dan
optimisme dalam menghadapi halangan dan kegagalan.
2. Faktor eksternal, yaitu kecakapan sosial yang menyangkut soal
bagaimana kita menangani suatu hubungan. kecakapan sosial seseorang
terdiri atas 2 unsur terpenting, yaitu:
1) Empati. Ini menyangkut kemampuan untuk memahami orang lain,
perspektif orang lain, dan berminat terhadap kepentingan orang lain.
Juga kemampuan mengantisipasi, mengenali, dan berusaha
memenuhi kebutuhan pelanggan. Mengatasi keragaman dalam
membina pergaulan, mengembangkan orang lain, dan kemampuan
membaca arus-arus emosi sebuah kelompok dan hubungannya
dengan kekuasaan, juga tercakup didalamnya.
2) Keterampilan sosial. Termasuk dalam hal ini adalah taktik-taktik
untuk meyakinkan orang (persuasi), berkomunikasi secara jelas dan
meyakinkan, membangkitkan inspirasi dan memandu kelompok,
memulai dan mengelola perubahan, bernegosiasi dan mengatasi
silang pendapat, bekerja sama untuk tujuan bersama, dan
menciptakan sinergi kelompok dalam memperjuangkan kepentingan
bersama.
Dalam “Entrepreneur`s Handbook”, yang dikutip oleh Yuyun
Wirasasmita6, dikemukakan beberapa faktor yang mendorong timbulya
kemauan seseorang untuk berwirausaha:

Modul Ajar Profesi dan Kewirausahaan Page 18


1. Fakor ekonomi/ keuangan, yaitu untuk mencari nafkah, untuk menjadi
kaya, mencari pendapatan tambahan, dan sebagai jaminan stabilitas
keuangan.
2. Faktor sosial, yaitu untuk memperoleh gengsi/ status, untuk menjadi
terkenal dan dihormati, menjadi contoh bagi warga desa, dan agar
dapat bertemu dengan orang banyak.
3. Faktor pelayanan, yaitu untuk memberi pekerjaan pada masyarakat,
untuk menatar masyarakat, membantu ekonomi masyarakat, demi
masa depan anak-anak dan keluarga, untuk mendapatkan kesetiaan
suami/ isteri, dan untuk membahagiakan orang tua.
4. Faktor kebutuhan diri, yaitu untuk menjadi sesuai keinginan (misal
atasan), menghindari ketergantungan pada orang lain, agar lebih
produktif, dan menggunakan kemampuan pribadi.

b. Teknologi
a) Pengertian teknologi
Kata teknologi berasal dari bahasa Yunani technología‐techne, yang
berarti serangkaian prinsip atau metode rasional yang berkaitan dengan
pembuatan suatu objek, atau kecakapan tertentu, atau pengetahuan
tentang prinsip-prinsip atau metode dan seni. Pengertian teknologi
menurut para ahli :
1. Teknologi adalah pengembangan dan penerapan berbagai peralatan
atau sistem untuk menyelesaikan persoalan-persoalan yang dihadapi
manusia dalam kehidupan sehari- hari. (M Maryono).
2. Teknologi adalah keseluruhan metode yang secara rasional mengarah
dan memiliki ciri efisiensi dalam setiap kegiatan manusia (Jacques Ellil).
\
3. Teknologi merupakan penerapan ilmu- ilmu perilaku dan alam serta
pengetahuan lain secara bersistem dan mensistem untuk memecahkan
masalah (Gary J. Anglin).
4. Pendapat Miarso yang menyatakan bahwa teknologi adalah suatu
bentuk proses yang meningkatkan nilai tambah. Proses tersebut dapat

Modul Ajar Profesi dan Kewirausahaan Page 19


menghasilkan suatu produk tertentu dimana produk yang bersangkutan
tidak terpisah dari produk lain yang telah ada terlebih dulu. Teknologi
merupakan sebuah bagian integral yang terdapat dalam suatu sistem
tertentu. Sedangkan itu dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI),
teknologi memiliki arti: (1) metode ilmiah untuk mencapai tujuan
praktis; ilmu pengetahuan terapan; (2) keseluruhan sarana untuk
menyediakan barang-barang yg diperlukan bagi kelangsungan dan
kenyamanan hidup manusia.
Selanjutnya Santosa (2000) mengemukakan, untuk membatasi
pengertian teknologi yang masih luas bidangnya, maka pengertian
teknologi dapat diartikan sebagai berikut :
1. Teknologi sebagai barang buatan
Pengertian teknologi yang tertua, sangat sederhana, dan yang
paling umum dikenal orang ialah barang buatan manusia. Barang
buatan itu biasanya dilawankan dengan benda alam. Misalnya sebatang
kayu dari pohon yang tumbang adalah suatu benda alam. Kalau
kemudian batang kayu dari pohon itu dipotong, dipahat, dibentuk, dan
dilakukan penggarapan lainnya oleh manusia sehingga menjadi sebuah
perahu yang digunakan untuk menyeberangi sungai, maka batang
kayu itu berubah menjadi barang buatan yang disebut teknologi.
Manusia pada dasarnya lemah, sehingga ia menciptakan alat untuk
memperpanjang organ tubuh sehingga pekerjaan dapat dilaksanakan.
Barang-barang buatan itu, selain untuk keperluan mempertahankan
hidup sehari-hari, juga sebagai sarana untuk maksud keagamaan dan
mengungkapkan seni.
2. Teknologi sebagai kegiatan manusia
Kegiatan manusia yang termasuk pengertian teknologi, pada
pokoknya dapat dibedakan dalam dua jenis, yaitu membuat dan
menggunakan. Membuat adalah kegiatan merancang dan menciptakan
suatu barang buatan, sedang menggunakan adalah melakukan suatu
kegiatan sesuai dengan fungsi suatu barang buatan yang telah dibuat.
Jadi, yang dimaksud teknologi merupakan kegiatan manusia. Namun,

Modul Ajar Profesi dan Kewirausahaan Page 20


tidak setiap kegiatan manusia adalah teknologi, melainkan hanya
kegiatan yang mempunyai dua ciri pokok, yaitu efisien dan bertujuan
tertentu.

3. Teknologi sebagai kumpulan pengetahuan


Pengetahuan dipelajari manusia, baik dari pengalaman sendiri
maupun dari sumber lain, untuk dapat melakukan kegiatan yang
merupakan teknologi. Pengertian teknologi sebagai kumpulan
pengetahuan, melengkapi pengertian teknologi sebagai barang buatan
dan sebagai kegiatan manusia yang efisien dan bertujuan. Pengertian
teknologi sebagai kumpulan pengetahuan dapat dibedakan menjadi
dua macam, yaitu pengetahuan yang masih bersifat tradisional
sebelum terjadi industrialisasi dan pengetahuan yang telah bercorak
modern dalam masyarakat industri untuk memproduksi berbagai
barang dan jasa.
4. Teknologi sebagai kebulatan system
Pembahasan yang bulat dan menyeluruh akan tercapai kalau
teknologi ditinjau sebagai suatu sistem. Ini berarti, teknologi dibahas
sebagai suatu kebulatan unsur-unsur yang saling berkaitan dan
bertalian timbal balik dengan lingkungan sekelilingnya. Peter Drucker
berpendapat bahwa teknologi harus dianggap sebagai suatu sistem,
yaitu suatu kumpulan dari satuan-satuan dan kegiatan-kegiatan yang
saling berkaitan dan saling berkomunikasi.

b) Jenis-jenis teknologi
Perkembangan dapat dilihat dari aneka inovasi teknologi yang ada saat
ini. Kemajuan teknologi menyentuh berbagai macam sektor, mulai dari :
1. Teknologi dalam bidang ekonomi
Kemajuan teknologi di bidang ekonomi ini berupa perkembangan
sistem keuangan yang digunakan. Jika dahulu orang melakukan
bertransaksi secara real atau nyata, atau berhadapan antara pembeli

Modul Ajar Profesi dan Kewirausahaan Page 21


dengan penjual, maka kini beralih menjadi online. Selain itu, sistem
keuangan ga jadi berubah menjadi e-money.
2. Teknologi pangan
Sistem pertanian yang ada saat ini tentunya berbeda dengan
sistem pertanian pada zaman dahulu, mulai dari bibir, sistem tanam,
serta teknik menanamnya.
3. Teknologi informasi
Kemajuan informasi ini ditandai dengan mudahnya masyarakat
dalam memperoleh atau mendapatkan informasi melalui Internet
dengan berbagai perangkat teknologi yang ada.
4. Teknologi komunikasi
Kemajuan komunikasi ini ditandai dengan mudahnya seseorang
untuk berkomunikasi dengan orang lain, walau dengan jarak yang
cukup jauh.
5. Teknologi transportasi
Salah satu kemajuan dalam bidang transportasi ini adalah adanya
berbagai macam alat transportasi modern, yang mempermudah
seseorang untuk mengangkut barang atau bepergian dari satu tempat
ke tempat lain dengan mudah.
6. Teknologi medis
Salah satu kemajuan dalam dunia medis ini adalah ditemukannya
berbagai macam vaksin guna mencegah berbagai macam penyakit
berbahaya.

7. Teknologi pendidikan
Adapun teknologi yang turut berkembang dalam dunia pendidikan
adalah, berkembangnya sistem pendidikan jadi lebih baik, tenaga
pendidik serta peserta didik mudah memahami berbagai pelajaran yang
diberikan, dan lainnya.

Modul Ajar Profesi dan Kewirausahaan Page 22


c. Technopreneurship
a) Pengertian Technopreneurship
Teknopreneruship memiliki beberapa definisi diantaranya sebagai
berikut:
1. Depositario et al (2011), Technopreneurship berasal dari gabungan kata
“technology” dan “entrepreneurship”.
2. Technopreneurship merupakan proses sinergi dari kemampuan yang
kuat pada penguasaan teknologi serta pemahaman menyeluruh tentang
konsep kewirausahaan (Sosrowinarsidiono, 2010).
3. Sudarsih (2013) mengemukakan bahwa technopreneurship adalah
proses dan pembentukan usaha baru yang melibatkan teknologi sebagai
basisnya dengan harapan bahwa penciptaan strategi dan inovasi yang
tepat kelak bisa menempatkan teknologi sebagai salah satu faktor untuk
pengembangan ekonomi nasional.
4. Okorie (2014), menyebutkan bahwa technopreneurship adalah proses
dalam sebuah organisasi yang mengutamakan inovasi dan secara terus
menerus menemukan problem utama organisasi, memecahkan
permasalahannya, dan mengimplementasikan cara-cara pemecahan
masalah dalam rangka meningkatakan daya saing di pasar global.
Sedangkan berdasarkan dari BPPT (2010), mengungkapkan bahwa
kewirausahaan teknologi atau technopreneurship dapat diartikan sebagai
kewirausahaan yang aktivitas usahanya berbasis pada teknologi. Beberapa
contoh yang terkait mengenai teknopreneur-ship seperti nama orang-
orang tekernal Steve Jobs dari Apple Inc., Sergey Brin dan Larry Page dari
Google, Bill Gates dari Microsoft, Mark Zuckerberg dari Facebook dan para
Technopreneur (Teknopreneur) terkenal lainnya di luar sana. Terkadang,
hanya dengan menyebutkan nama mereka, orang akan lebih memahami
konsep dan makna teknopreneurship. Dalam meningkatkan
Technopreneurship salah satu caranya adalah menghadiri acara yang
mengasah technopreneurship, seperti Startup Weekend yang merupakan
cara yang bagus.

Modul Ajar Profesi dan Kewirausahaan Page 23


Menurut Posadas (2007), istilah technopreneurship dalam cakupan
yang lebih luas, yakni sebagai wirausaha di bidang teknologi yang
mencakup teknologi semikonduktor sampai ke asesoris komputer pribadi
(PC). Defenisi lain menurut Hartono (2011) menyatakan bahwa
technopreneurship adalah sebuah kolaborasi antara penerapan teknologi
serta spirit membangun usaha. Berdasarkan dari pandangan diatas dan
didasarkan pada pemikiran para ahli maka dapat dikemukakan pengertian
dari teknopreneruship adalah wirausahaan yang berbasis teknologi dengan
memberikan inovasi terhadap suatu produk.

b) Sejarah Technopreneurship
Istilah teknopreneurship baru muncul diakhir tahun 1990-an dan mulai
mengalami booming ditahun 2000-an , semenjak teknologi sudah
mengalami perkembangan ke pelosok-pelosok Negeri, ditambah dengan
adanya eksis dari perusahaan-perusahaan yang berbasis IT (Informasi
Teknologi) seperti google, yahoo. Dan pada akhirnya munculnya
teknopreneur sejarti bernama Bill Gates. Amerika Serikat merupakan salah
satu negera berperan penting dalam hal teknopreneruship di dunia, lembah
silikon adalah sebutan bagi negara San Fransisco di Amerika Serikat ,
didaerah tersebut banyak memiliki perusahaan yang bergerak di bidang
komputer. Perusahaan sekarang ini yang ada di lembah silikon antara lain
Google, intel dan lain sebagainya, budaya inovasi dan teknopreneruship
bukan saja menginspirasi anak anak muda di daerah tersebut akan tetapi
memberikan inspriasi bagi dunia. Memiliki bisnis sendiri sudah menjadi
sebuah “American Dream”. Dalam sebuah studi menunjukkan bahwa
sebanyak 67 persen orang Amerika selalu berfikir untuk keluar dari
pekerjaan kantoran, dan sebanyak 72 persen mengaku ingin melakukan
bisnis sendiri. Lalu bagaiman pula Indonesia, Indonesia mulai
Teknopreneruship di tahun 1990 an , akan tetapi menggeliatnya ditahun
2000-an , sampai dengan saat ini makin banyaknya anak-anak muda
Indonesia bercita-cita ingin menjadi pengusaha, tidak bekerja dengan
orang lain atau kantoran.

Modul Ajar Profesi dan Kewirausahaan Page 24


Technopreneurship (technology entrepreneurship) adalah gabungan
dari inovasi-inovasi dan teknologi (kemampuan ilmu pengetahuan dan
teknologi dan tekhnologi) dengan kewirausahaan (bekerja sendiri untuk
mendatangkan keuntungan melalui proses bisnis). Technopreneurship
bersumber dari sebuah invensi dan inovasi. Technopreneurship juga
diartikan sebagai kumpulan dari beberapa inovasi yang berbasis tekhnologi.
Sedangkan tekhnologi adalah cara atau metode untuk mengolah sesuatu
agar terjadi efesiensi biaya dan waktu, sehingga dapat menghasilkan
produk-produk yang berkualitas. Dasar-dasar penciptaan tekhnologinya
adalah kebutuhan pasar, solusi atau permasalahan, aplikasi berbagai
bidang keilmuan serta modernisasi. Globalisasi, inovasi teknologi dan
persaingan yang ketat pada abad ini memaksa perusahaan-perusahaan
mengubah cara mereka menjalankan bisnisnya. Agar dapat terus bertahan,
perusahaan-perusahaan mengubah dari bisnis yang didasarkan pada
sumber daya (resources-based business) menuju (bisnis berdasarkan
pengetahuan), dengan karakteristik utama ilmu pengetahuan. Ketika
pencapaian utama perusahaan adalah sustainable competitive advantage
atau pencapaian daya saing bisnis berkelanjutan, maka manajemen
perusahaan akan didorong pada proses pencapaian dan pengembangan
pengetahuan sebagai strategi bersaing perusahaan.

RANGKUMAN
1. Profesi adalah pekerjaan yang membutuhkan pelatihan dan penguasaan
terhadap suatu pengetahuan khusus. Suatu profesi biasanya memiliki asosiasi
profesi, kode etik, serta proses sertifikasi dan lisensi yang khusus untuk bidang
profesi tersebut. Contoh profesi adalah pada bidang hukum, kedokteran,
keuangan, militer,teknikdan desainer.
2. Technopreneurship adalah proses dan pembentukan usaha baru yang
melibatkan teknologi sebagai basisnya dengan harapan bahwa penciptaan
strategi dan inovasi yang tepat kelak bisa menempatkan teknologi sebagai
salah satu faktor untuk pengembangan ekonomi nasional.

Modul Ajar Profesi dan Kewirausahaan Page 25


TUGAS DAN LATIHAN
1. Jelaskanlah menurut pendapatmu tentang profesi dan kewirausahaan ( job-
profil dan technopreneurship)!
2. Jelaskanlah langkah yang akan kamu lakukan jika menjadi seorang
technopreneurship sesuai bidangmu Desain Pemodelan dan Informasi
Bangunan!

Modul Ajar Profesi dan Kewirausahaan Page 26


Tujuan dan Manfaat Technopreneurship
A. Tujuan dan Manfaat Technopreneurship
Tujuan dari technopreneurship adalah sebagai berikut:
1. Memberikan kontribusi kongkret dalam mensiasati masalah pengangguran
intelektual di Indonesia.
2. Mengembangkan spirit kewirausahaan bagi peserta didik.
3. Meminimalisir kesenjangan (gap) antara pemahaman teori dan realita
praktek dalam pengelolaan bisnis.
Manfaat dari technopreneurship adalah sebagai berikut:
1. Memperoleh pencerahan mengenai alternatif profesi sebagai wirausaha
selain sebagai arsitektur, drafter/manajer atau akuntan atau profesi lainnya.
2. Memiliki skill-based yang memadai dalam bidang Teknologi Informasi.
3. Mendapatkan pengetahuan dasar dalam bentuk teori maupun praktek dalam
mengelola suatu bisnis.
4. Memperoleh akses untuk membangun networking dunia bisnis.
Seorang enterpreneur melakukan hal-hal sebagai berikut:
1. Mengidentifikasi dan mengevaluasi peluang pasar.
2. Menemukan solusi-solusi untuk mengisi peluang pasar tersebut
3. Memperoleh sumberdaya diperlukan (uang, orang dan peralatan) untuk
menjalankan bisnis.
4. Mengelola sumber daya dari tahap awal ( start-up) ke fase bertahan
(survival) dan fase pengembangan (ekspansi).
5. Mengelola resiko-resiko yang berhubungan dengan bisnisnya.

B. Technopreneurship dalam Menghadapi Globalisasi


Technopreneurship dan tantangan global adalah, peran Technopreneurship
dalam menyikapi tantangan global yang merujuk ke globalisasi dan merujuk
kepada istilah “a world full of uncertainty” jadi tantangan global yang
sebenarnya sedang dihadapi adalah istilah “a world full of uncertainty” itu
sendiri, yang artinya adalah kita sedang hidup di dunia penuh dengan
ketidakpastian. Yaitu sesuatu yang sebenarnya tidak kita duga, bisa menjadi

Modul Ajar Profesi dan Kewirausahaan Page 27


kompleks, jika kita tilas balik ke krisis perekonomian di tahun 2008, dimana
krisis ini bermula dari macetnya kredit perumahan di Amerika karena ternyata
para pemilik rumah memang tak mampu membayar cicilan kredit. Kemacetan
itu merembet ke mana-mana, terutama menimbulkan krisis keuangan di
Amerika, dan kemudian berdampak ke berbagai belahan dunia, yang kemudian
disebut Subprime Mortgage. Atau seperti di Indonesia, pada tahun 1997 terjadi
krisis moneter dimana harga uang turun drastis.
Melihat permasalahan yang ada saat ini, penerapan teknologi dalam bidang
perekonomian menjadi salah satu solusi dari permasalahan global yang terjadi
saat ini, penerapan teknologi dalam bidang ekonomi atau yang bisa disebut
Technopreneurship ini dapat menghasilkan industry baru yang kreatif dan out
of the box. Perpaduan yang baik antara teknologi dan bidang ekonomi dapat
membantu mengatasi krisis ekonomi global yang terjadi saat ini, di dunia yang
serba membutuhkan teknologi seperti saat ini, penerapannya dapat dimulai
dari usaha makro, mikro dan sampai skala usaha yang lebih besar. Menurut
laporan yang diungkapkan oleh Bambang Heru Tjahyono, Dirjen aplikasi dan
informatika Kominfo, saat ini jumlah entrepreneur di indonesia tercatat cukup
besar yakni mencapai 55,6 juta orang, namun dari jumlah tersebut untuk
technopreneur ternyata porsinya sangat kecil yakni hanya 1,56 %. Presentase
ini sangat kecil dibandingkan negeri jiran mencapai 5 % saat ini, sedangkan di
negeri singa lebih besar lagi 8%. Contoh technopreneur sukses adalah Nadiem
Makarim (31), Founder dari GOJEK, adalah perusahaan dalam bidang jasa ojek
berupa aplikasi pada platform Android dan iOS yang memudahkan penumpang
yang ingin menggunakan ojek.
Dalam menghadapi permasalahan global, hal-hal yang dapat menjadi
faktor penentu kita sebagai manusia global di abad ke-21 adalah penanaman
karakter dan sifat yang berdaya saing global, sehingga tercipta manusia yang
siap bersaing dalam skala global, sehingga ketika telah terbentuk karakter
global, daya saing ini tidak hanya digunakan pada aspek ekonomi saja, tetapi
juga dalam bidang IPTEK, pengembangan inovasi, dan lain lain. Faktor yang
lain adalah daya lentur (resiliensi), resiliensi adalah kemampuan seseorang
untuk menilai, mengatasi, dan meningkatkan diri ataupun mengubah dirinya

Modul Ajar Profesi dan Kewirausahaan Page 28


dari keterpurukan atau kesengsaraan dalam hidup. Karena setiap orang itu
pasti mengalami kesulitan ataupun sebuah masalah dan tidak ada seseorang
yang hidup di dunia tanpa suatu masalah ataupun kesulitan. Sehingga daya
untuk selalu siap dalam menghadapi setiap permasalahan pastinya sangat
penting melihat realitas kekinian yang ada saat ini, karena hal kecil dapat
menjadi permasalahan kompleks di era serba ketidakpastian seperti saat ini.
Sehingga dari penjelasan diatas, peran technopreneurship dalam
menghadapi tantangan global adalah :
1. Ikut serta dalam menggerakkan perekonomian di Indonesia, baik ekonomi
makro, mikro dan skala yang lebih besar.
2. Memiliki wawasan global dan berorientasi internasional, memiliki daya saing
global yang berdampak pada jalannya roda perekonomian di Indonesia.
3. Tidak terpaku pada lapangan kerja yang ada, sehingga berani untuk
membuka lapangan kerja baru.
4. Mengembangkan penerapan teknologi dalam bidang ekonomi, sehingga
tercipta inovasi-inovasi yang out of the box.
5. Mengembangkan sayap bisnis berskala Internasional dalam menghadapi
tantangan global.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa, Technopreneur mau tidak mau harus
mengembangkan suatu bisnis yang kreatif, baik dalam bidang, jasa, teknologi
maupun aspek bisnis yang lain. Yang tentunya memiliki daya saing global,
sehingga dapat menjadi penggerak roda perekonomian Indonesia yang
notabene juga akan menghadapi ASEAN Economic Corporation (AEC). Dimana
daya saing akan menjadi salah satu faktor penting dalam perjalanan Indonesia
menghadapi AEC dan tantangan perekonomian global.

Modul Ajar Profesi dan Kewirausahaan Page 29


RANGKUMAN
1. Tujuan dari technopreneurship adalah sebagai berikut:
1) Memberikan kontribusi kongkret dalam mensiasati masalah pengangguran
intelektual di Indonesia.
2) Mengembangkan spirit kewirausahaan bagi peserta didik.
3) Meminimalisir kesenjangan (gap) antara pemahaman teori dan realita
praktek dalam pengelolaan bisnis.
2. Manfaat dari technopreneurship adalah sebagai berikut:
1) Memperoleh pencerahan mengenai alternatif profesi sebagai wirausaha
selain sebagai arsitektur, drafter/manajer atau akuntan atau profesi
lainnya.
2) Memiliki skill-based yang memadai dalam bidang Teknologi Informasi.
3) Mendapatkan pengetahuan dasar dalam bentuk teori maupun praktek
dalam mengelola suatu bisnis.
4) Memperoleh akses untuk membangun networking dunia bisnis.

TUGAS DAN LATIHAN


1. Jelaskanlah menurut pendapatmu apa tujuan yang akan dicapai jika kamu
menjadi seorang technopreneurship!
2. Jelaskanlah menurut pendapatmu apa manfaat yang diperoleh jika kamu
menjadi seorang technopreneurship!

Modul Ajar Profesi dan Kewirausahaan Page 30


Landasan dan Bidang-bidang
Technopreneurship
A. Landasan Technopreneurship
1. Berangkat dari kebutuhan masyarakat
Kebutuhan masyarakat adalah peluang bisnis. Terlebih jika ada
kebutuhan masyarakat yang belum bisa dipenuhi oleh pihak manapun di
dunia ini. Hampir seluruh produk berbasis teknologi yang sangat terkenal
dan banyak dibeli saat ini adalah yang berangkat dari kebutuhan
masyarakat. Mobil, motor, telepon seluler, televisi, internet, provider seluler,
social media, beragam produk elektronik, hingga beragam gadget berawal
dari kebutuhan masyarakat. Jika ingin menjadi seorang technopreneur
berangkatlah dari kebutuhan dan permasalahan masyarakat sehingga kita
dapat memiliki ide atau gagasan tertentu untuk memberikan solusi melalui
teknologi yang dapat kita kembangkan menjadi suatu business core. Hal ini
pun menjadikan produk kita diminati masyarakat sehingga kita dapat terus
mengembangkannya menjadi lebih baik lagi.
2. Perkaya diri dengan ide dan inspirasi
Ide dan inspirasi merupakan awal timbulnya suatu ide bisnis. Di era
yang sangat kompetitif ini, diperlukan suatu ide yang brilian untuk memulai
bisnis dan mempertahankannya. Produk yang kita hasilkan tidak perlu baru,
tetapi harus inovatif dengan memodifikasi sesuatu yang sudah ada dan
menjadikan fungsinya jauh lebih baik atau beragam. Ide dan inspirasi
memang terkadang dapat datang dengan sendirinya, namun cara
terbaik adalah dengan mendatangkan ide dan inspirasi itu sendiri. Caranya
adalah memperkaya wawasan dengan membaca, mengikuti seminar atau
workshop mengenai technopreneurship, atau berbincang dengan para
technopreneur secara langsung. Hal-hal tersebut kita sadari atau tidak akan
menimbulkan suatu ide orisinal yang dapat kita kembangkan sebagai bisnis
kita sendiri.
3. Rencanakan dengan matang dan lakukan dengan cepat

Modul Ajar Profesi dan Kewirausahaan Page 31


Seorang technopreneur harus mampu menganalisis pasar, mendesain
suatu produk, membuat strategi pemasaran, menentukan harga dan target
pasar, menyusun struktur organisasi, serta memegang tanggung jawab
terhadap seluruh proses bisnis. Kemampuan itulah yang harus dimiliki
technopreneur secara umum dalam membuat suatu rancangan bisnis
(business plan). Tetapi tentu rencana itu tidak akan menjadi kenyataan
apabila tidak diwujudkan. Jadi, mulailah secepatnya atau bahkan sekarang
juga. Mulailah dari hal-hal yang mudah dan sederhana seperti mencari
inspirasi, mendesain produk atau membuat strategi promosi.
4. Tambahkan value pada produk
Produk yang kita hasilkan bisa saja sama persis dengan wirausahawan
lain. Tetapi ada satu hal yang membuat suatu produk tertentu lebih disukai
dan lebih laris dibandingkan produk lainnya yang serupa, yaitu nilai ( value).
Value yang kita dapat tambahkan kepada produk kita tentunya beragam dan
sesuai dengan inovasi dan kreativitas masing- masing technopreneur. Perlu
diingat, value yang dijelaskan di sini bukanlah mengenai harga (price)
melainkan suatu nilai tambah. Sebagai contoh kita dapat menambahkan
suatu value pendidikan sains dan teknologi pada mobile games yang kita
kembangkan dan kita jual di beragam application store. Hal tersebut tentu
akan menambah nilai jual produk, terutama kepada masyarakat yang
menginginkan game yang tidak hanya sekedar menghibur tetapi juga
edukatif.
B. Bidang-bidang Technopreneurship
Dalam aktivitas bisnis ada beberapa tipe technopreneur yang umum
dikenal dewasa ini, yaitu:
1. Penasehat/Konsultan (Advisor)
Kebanyakan konsultan dipercayai banyak orang karena pendidikan dan
pengalaman yang mereka peroleh seperti di bidang konsultan keuangan. Di
bidang ini, konsultan mendapat uang dari jasa mereka memberikan saran
atau pun mencarikan solusi bagi klien-klien mereka.
2. Organisator.

Modul Ajar Profesi dan Kewirausahaan Page 32


Contoh usaha tipe ini adalah event organizer, berupa jasa pelayanan
untuk mengorganisasikan pelaksanaan berbagai acara. Dalam hal ini dituntut
kemampuan me-maintain dan me-manage usaha dengan baik.
3. Creator
Tipe yang ini adalah tipe pembangun bisnis yang memerlukan kreativitas
anda untuk mampu membuat barang atau jasa baru yang sebelumnya
belum ada.
4. Care Taker Pengusaha yang bergerak di bidang perkebunanan adalah salah
satu contohnya, anda harus memiliki sikap sabar, tekun, dan konsisten.
5. Communicator
Tipe ini adalah anda yang mampu memberikan informasi yang menjadi
permintaan (demand), seperti bidang sales.
6. Entertainer
Tipe ini adalah tipe entrepreneur yang mampu membuat atau
menambah pengalaman positif bagi orang lain misalnya : aktor dan
penyanyi.
7. Seller
Tipe ini memiliki keahlian dalam menjual apapun, apakah itu jasa atau
barang, misalnya asuransi.
8. Engineer/Technology
Tipe ini adalah pengusaha yang memiliki keahlian di bidang teknik,
misalnya bidang otomotif, housing (perumahan), pembuatan software, dan
lain-lain.

RANGKUMAN
1. Landasan technopreneurship adalah:
1) Berangkat dari kebutuhan masyarakat.
2) Perkaya diri dengan ide dan inspirasi.
3) Rencanakan dengan datang dan lakukan dengan cepat.
2. Bidang-bidang technopreneurship:
1) Penasehat/Konsultan (Advisor)
2) Organisator.
3) Creator
4) Care Taker

Modul Ajar Profesi dan Kewirausahaan Page 33


5) Communicator
6) Entertainer
7) Seller
8) Engineer/Technology

TUGAS DAN LATIHAN


1. Jelaskanlah menurut pendapatmu apa yang terjadi jika tidak menggunakan
landasan technopreneurship apabila kamu menjadi seorang
technopreneurship!
2. Jelaskanlah menurut pendapatmu bidang technopreneurship apa saja yang
sesuai dengan jurusanmu Desain Pemodelan dan Informasi Bangunan!

Kelebihan dan Kekurangan Technopreneurship


A. Kelebihan dan Kekurangan Technopreneurship
1. Kelebihan:
Ada banyak manfaat yang bisa didapatkan akan perkembangan teknologi
informasi, diantaranya :
1) Dengan adanya internet dapat memudahkan dan mempercepat
pertukaran informasi kepada setiap orang di seluruh dunia, para
pengguna internet dapat menggunakan email, newsgroup, ftp dan www
(world wide web – jaringan situs-situs web). Tentunya hal ini dapat
menghemat biaya dan tenaga bila dibandingkan dengan cara pos surat.
2) Kemudahan memperoleh informasi yang lebih up-to-date ada di internet
sehingga manusia tahu apa saja yang baru terjadi dan mengetahui
perkembangan internet secara pesat.
3) Mempermudah penyebaran informasi, ilmu, dan pengetahuan.
4) Dengan lahirnya sebuah Handpone, maka kita dapat berkomunikasi jarak
jauh dimana saja dan kapanpun itu.
5) Dengan adanya teknologi video call atau video conference seseorang
sudah dimudahkan melakukan pertemuan atau rapat meski jaraknya jauh.

Modul Ajar Profesi dan Kewirausahaan Page 34


6) Di bidang jasa kesehatan untuk memberikan pelayanan kepada pasien
baik itu pendaftaran dan penagihan biaya sudah bisa dilihat melalui
internet
7) Di bidang bisnis, internet sudah memudahkan dalam bertransaksi dan
berbisnis meski jaraknya jauh tanpa menuju ke tempat penjualan.
8) Dengan adanya komputer, seseorang yang bekerja di kantor dalam
membuat laporan tak perlu lagi menulis dengan tangan karena
kemudahan dan kepraktisan yang diberikan komputer telah mempunyai
keyboard sebagai alat ketik.
9) Proses belajar sudah dimudahkan dengan adanya internet dan komputer
sebagai alat bantu mencari informasi.
10) Munculnya aplikasi-aplikasi sebagai media pendidikan, kesehatan, dan
sosial / komunitas yang pasti memudahkan dan menyenangkan bagi
penggunanya sendiri.
2. Kekurangan:
1) Dengan adanya internet sebagai media sosial membuat seseorang tertarik
untuk menjadikannya sebuah hobi baru dalam pergaulan, sistem ini bisa
dianggap telah menghilangkan budaya silaturahmi kita. Karena semuanya
bisa dilakukan lewat alat komunikasi, seperti telepon bahkan video call
tuk dapat saling bertatap muka.
2) Tidak lagi peduli kepada lingkungan sosialnya dan cenderung
mengutamakan komputer. Bisa dikatakan waktu untuk keluarga, saudara,
maupun teman-teman lebih sedikit karena telah kecanduaan tuk
menghabiskan waktunya di depan komputer.
3) Game yang selalu dimainkan oleh anak-anak ternyata lebih
menghancurkan karakternya dibandingkan kekerasan yang ada di televisi
bahkan kekerasan dalam kehidupan yang nyata.
4) Selalu ingin mengetahui privasi atau milik orang lain.
5) Tentunya teknologi informasi tidak mengenal moral manusia, makanya
teknologi tak dapat dijadikan sebagai pemecah/solusi masalah-masalah
kemanusiaan.

Modul Ajar Profesi dan Kewirausahaan Page 35


6) Paling ironisnya adalah munculnya situs-situs porno di internet yang
memudahkan anak-anak sekarang melihatnya baik itu gambar maupun
video.
7) Pemanfaatan teknologi disalah gunakan dengan perlakuan baru, misalnya
penipuan dengan cara memanipulasi data pada rekening bank, hacker
jaringan komputer dari perusahaan, virus computer, penyadapan email,
dsb.
8) Pemanfaatan jasa komunikasi oleh jaringan teroris (Kompas).

c) Peranan Techopreneurship
Technopreneurship tidak hanya bermanfaat dalam pengembangan
industri-industri besar dan canggih, tetapi juga dapat diarahkan untuk
memberikan manfaat kepada masyarakat yang memiliki kemampuan
ekonomi lemah dan untuk meningkatkan kualitas hidup mereka. Dengan
demikian, technopreneurship diharapkan dapat mendukung pembangunan
berkelanjutan (sustainable development). Menurut Suparno et al (2008),
technopreneurship dapat memberikan memiliki manfaat atau dampak, baik
secara ekonomi, sosial, maupun lingkungan. Dampaknya secara ekonomi
adalah:
1. Meningkatkan efisiensi dan produktivitas.
2. Meningkatkan pendapatan.
3. Menciptakan lapangan kerja baru.
4. Menggerakkan dan menciptakan peluang bisnis pada sektor-sektor
ekonomi yang lain.
Manfaat dari segi sosial diantaranya adalah mampu membentuk
budaya baru yang lebih produktif, dan berkontribusi dalam memberikan
solusi pada penyelesaian masalah-masalah sosial. Manfaat dari segi
lingkungan antara lain adalah:
1. Memanfaatkan bahan baku dari sumber daya alam Indonesia secara
lebih produktif.
2. Meningkatkan efisiensi penggunaan sumber daya terutama sumberdaya
energi.

Modul Ajar Profesi dan Kewirausahaan Page 36


Agar invensi dan inovasi dapat memberikan manfaat bagi masyarakat,
terdapat beberapa kriteria yang dapat digunakan untuk mengembangkan
invensi dan inovasi agar bermanfaat bagi masyarakat, kriteria tersebut
adalah :
1. Memberikan performansi solusi lebih baik dan lebih efisien.
2. Menjawab permasalahan dan memenuhi karakteristik kebutuhan
masyarakat.
3. Merupakan ide orisinal.
4. Dapat diterapkan ke pasar dan memenuhi kriteria kelayakan ekonomi.
5. Memiliki skala pasar dan skala manfaat yang memadai.
6. Dapat dipasarkan sebagai produk atau jasa.
7. Meningkatkan produktivitas, pendapatan, dan lapangan kerja bagi
masyarakat.
RANGKUMAN
1. Kelebihan technopreneurship adalah:
1) Memudahkan dan mempercepat pertukaran informasi kepada setiap orang
di seluruh dunia
2) Kemudahan memperoleh informasi yang lebih up-to-date
3) Mempermudah penyebaran informasi, ilmu, dan pengetahuan
4) Dapat berkomunikasi jarak jauh dimana saja dan kapanpun itu.
5) Memudahkan melakukan pertemuan atau rapat meski jaraknya jauh
6) Di bidang jasa kesehatan untuk memberikan pelayanan kepada pasien baik
itu pendaftaran dan penagihan biaya sudah bisa dilihat melalui internet
7) Di bidang bisnis, internet sudah memudahkan dalam bertransaksi dan
berbisnis meski jaraknya jauh tanpa menuju ke tempat penjualan.
8) Dengan adanya komputer, seseorang yang bekerja di kantor dalam
membuat laporan tak perlu lagi menulis dengan tangan karena kemudahan
dan kepraktisan yang diberikan komputer telah mempunyai keyboard
sebagai alat ketik.
9) Proses belajar sudah dimudahkan dengan adanya internet dan komputer
sebagai alat bantu mencari informasi.
10)Munculnya aplikasi-aplikasi sebagai media pendidikan, kesehatan, dan
sosial / komunitas yang pasti memudahkan dan menyenangkan bagi
penggunanya sendiri
2. Kekurangan technopreneurship adalah:

Modul Ajar Profesi dan Kewirausahaan Page 37


1) Dengan adanya internet sebagai media sosial membuat seseorang tertarik
untuk menjadikannya sebuah hobi baru dalam pergaulan, sistem ini bisa
dianggap telah menghilangkan budaya silaturahmi kita
2) Tidak lagi peduli kepada lingkungan sosialnya dan cenderung
mengutamakan komputer
3) Game yang selalu dimainkan oleh anak-anak ternyata lebih
menghancurkan karakternya
4) Selalu ingin mengetahui privasi atau milik orang lain
5) Tentunya teknologi informasi tidak mengenal moral manusia, makanya
teknologi tak dapat dijadikan sebagai pemecah/solusi masalah-masalah
kemanusiaan.
6) Paling ironisnya adalah munculnya situs-situs porno di internet yang
memudahkan anak-anak sekarang melihatnya baik itu gambar maupun
video.
7) Pemanfaatan teknologi disalah gunakan dengan perlakuan baru, misalnya
penipuan dengan cara memanipulasi data pada rekening bank, hacker
jaringan komputer dari perusahaan, virus computer, penyadapan email,
dsb.
8) Pemanfaatan jasa komunikasi oleh jaringan teroris (Kompas).

TUGAS DAN LATIHAN


1. Jelaskanlah menurut pendapatmu solusi untuk mengurangi atau mencegah
terjadinya kesalahan atau kekurangan dari adanya technopreneurship!
2. Jelaskanlah kelebihan dan kekurangan dari apabila kamu menjadi seorang
technopreneurship!

Modul Ajar Profesi dan Kewirausahaan Page 38


Peran Techopreneurship dalam Menghadapi Revolusi Industri
4.0 dan Revolusi Sosial 5.0
A. Peran Techopreneurship dalam Menghadapi Revolusi Industri 4.0
Revolusi industri 4.0 mengintegrasikan antara dunia online serta internet
dengan lini produksi pada suatu industri. Sejak tahun 2011 dunia internasional
dianggap telah memasuki Industri 4.0, yang ditandai dengan meningkatnya
interaksi, konektivitas, dan batas antara manusia, mesin, serta sumber daya
lainnya yang semakin konvergensi via komunikasi dan teknologi informasi.
Istilah Industri 4.0 pertama kali diperkenalkan kepada publik pada tahun 2011
sebagai “Industrie 4.0” oleh sekelompok perwakilan dari berbagai bidang (seperti
bisnis, politik, dan akademisi) di bawah inisiatif guna meningkatkan kekuatan
daya saing Jerman di industri manufaktur. Pemerintah federal Jerman
mengadopsi gagasan tersebut dalam Strategi Teknologi Tinggi untuk 2020.
Selanjutnya, Kelompok Kerja dibentuk untuk memberi saran lebih lanjut tentang
implementasi Industri 4.0.
Industri 4.0 adalah transformasi digital dari manufaktur, memanfaatkan
teknologi platform generasi ketiga, seperti Big Data/ Analytics dan inovasi
akselerator, seperti (Industri) Internet of Things (IoT). Dan membutuhkan
konvergensi TI (Teknologi Informasi) dan TO (Teknologi Operasional), perangkat
IoT, sensor dan aktuator, robotika, data, kecerdasan buatan dan proses
manufaktur untuk mewujudkan pabrik yang terhubung, manufaktur
terdesentralisasi pintar, sistem yang mengoptimalkan diri dan pasokan digital
rantai di lingkungan cyber-fisik informasi-driven revolusi industri ke-4 atau the 4th
industrial revolution sehingga disebut 4IR.
Definisi singkat dari Industri 4.0 adalah transformasi intensif informasi dari
manufaktur dalam lingkungan yang terhubung dari data, orang, proses, layanan,
sistem dan aset produksi, pengungkit dan pemanfaatan informasi yang dapat
ditindaklanjuti sebagai cara dan sarana untuk mewujudkan pabrik dan ekosistem
manufaktur baru.Industry 4.0 juga disebut ‘industri pintar’ (smart industry),
‘industri cerdas’ (intelligent industry), ‘pabrik pintar’ (smart factory), atau
‘manufaktur cerdas’ (smart manufacturing). Dalam banyak hal itu terkait dengan
Industri Internet dan platform Konsorsium Industri Internet serta Industri 4.0

Modul Ajar Profesi dan Kewirausahaan Page 39


Lompatan besar terjadi di dunia wirausaha khususnya sektor industri, di mana
teknologi informasi dan komunikasi dimanfaatkan sepenuhnya. Tak cuma pada
proses produksi, juga pada seluruh rantai nilai industri agar menumbuhkan model
bisnis yang kontemporer berbasis digital agar meraih efisiensi yang tinggi dan
kualitas produk lebih baik.
Ada 4 hal menarik yang perlu diketahui dan dioptimalkan oleh para
wirausahawan berhubungan dengan industri 4.0, yaitu :
a. Mesin lama + konektivitas cepat = manfaat baru.
Mesin skala industri adalah investasi besar bagi wirausahawan dan
produsen. Maka jaman now memaksimalkan mesin dengan menghubungkan
ke internet adalah langkah maju. Namun dalam kenyataannya, banyak mesin
yang dipakai dalam operasional wirausaha atau manufaktur masih belum
terhubung dengan internet.
b. Standar terbuka = ekonomi terbuka
Diperlukan inisiatif dan adaptasi dengan standar industri baru yang
terbuka dan dikembangkan sendiri untuk pertukaran data dalam industri yang
terhubung. Ini akan memungkinkan interaksi antara berbagai mitra dalam
internet of things (IoT) dan dalam Industry 4.0.
c. Otomatisasi = peluang kerja baru
Ada kemungkinan terjadi redistribusi tenaga kerja yaitu membuka jalan
bagi peluang kerja baru. Industri 4.0 membuka pintu untuk tenaga kerja baru
terampil di bidang-bidang seperti teknik mekatronika, mekanik industri, dan
teknik elektro untuk teknologi otomasi.
d. Teknologi terhubung = kemudahan dan efisiensi bagi konsumen.
Inovasi dalam Industri 4.0 berarti kualitas layanan dan produk yang lebih
baik, penggunaan bahan yang lebih efisien dan standar keamanan yang lebih
baik. Inovasi ini bukan barang fiksi ilmiah; mereka adalah realitas manufaktur
modern saat ini, terlepas dari skala dan ukurannya.
Wirausahawan sepantasnya memanfaatkan era industri 4.0 sebaik mungkin.
Jangan sampai pelaku bisnis dan wirausaha di nusantara terlambat
mengantisipasi dan beradaptasi dengan gelombang revolusi industri 4.0.

Modul Ajar Profesi dan Kewirausahaan Page 40


Perubahan ini dapat menjadi tantangan sekaligus peluang baru bagi pelaku
wirausaha.

B. Peran Technopreneurship dalam Menghadapi Revolusi Sosial 5.0


Sejalan dengan perkembangan teknologi digital yang memiliki peran penting
pada era disrupsi di sektor industri, bidang kewirausahaan memiliki peluang
untuk berkembang lebih besar. Indonesia memiliki sejumlah potensi seperti
jumlah demografi penduduk yang besar, akses internet yang semakin mudah
dan murah serta penetrasi yang cukup tinggi. Hal ini tentunya membuka jalan
bagi para wirausahawan kecil untuk mengembangkan startup bisnisnya pada era
globalisasi saat ini perkembangan bidang teknologi infomasi terus berkembang
sangat pesat an mendukung mengikuti perkembangan bidang ekonomi,
pertumbuhan ekonomi yang terus meningkat menuntut para pelaku usaha untuk
selalu berinovasi danberdaya saing bisa lebih baik lagi dan bersaing secara sehat
baik dalam kancah pasar skala nasional maupun internasional.
Dalam upaya mendukung kebijakan ekonomi dan kemajuan teknologi maka
diperlukan sumber daya manusia yang berkualitas dan berjiwa inovatif yang
merupakan lulusan dari perguruan tinggi yang kompeten dan mendorong
semangat jiwa wirausaha. Istilah Technopreneur merupakan gabungan dari dua
kata yaitu Technologi dan Entrepreneur yang memiliki arti masing-masing yakni
Technopreneur diartikan sebagai suatu peluang bisnis yang memanfaatkan
canggihnya teknologi yang ada saat ini dimana semuanya serba Online dan
Computerized.
Sebagaimana kita ketahui bahwasannya terdapat kesenjangan teknologi
antar berbagai kalangan di masyarakat, kesejangan tersebut dapat diatasi
dengan cara memberikan edukasi teknologi yang harus diperkenalkan kepada
pelajar ataupun mahasiswa sedini mungkin agar bisa mengenal dan menguasai
teknologi, begitu juga dikenalkan kepada seluruh kalangan masyarakat dengan
adanya gerakan melek teknologi. Dengan demikian baik pelajar, mahasiswa
maupun masyarakat bisa mendapatkan akses teknologi tidak hanya di sekolah
dan perguruan tinggi tapi juga difasilitasi oleh pemerintah.

Modul Ajar Profesi dan Kewirausahaan Page 41


Pengetahuan dan ilmu teknologi yang diberikan sejak awal akan
menumbuhkan jiwa dan semangat kreativitas untuk ikut terjun ke industri
teknologi. Diharapkan dengan pengenalan dan pendidikan technology sejak usia
usia produktif, maka para generasi muda yang memiliki bakat dan potensi di
bidang ilmu teknologi bisa memperoleh kesempatan membangun usaha berbasis
teknologi (Star-up). Sementara itu selain peran perguruan tinggi, diperlukan
juga peran pemerintah dalam upaya mendukung perkembangan konsep
technopreneur, diharapkan pemerintah bisa memberlakukan peraturan dan
regulasi yang bisa melindungi dan mendukung para pelaku industri
technopreneur berkiprah di dunia bisnis. Iklim usaha yang kondusif akan terus
memacu perkembangan technopreneur, pemnfaatan technopreneur dalam
relaisasinya yakni bisnis berbasis online harus terhindar dari kejahatan dan
penipuan di dunia maya yang saat ini sudah teratasi dengan adanya undang-
undang Cyber Crime Indonesia. Termasuk pemerintah dan sektor swasta untuk
mewujudkan industri technopreneur raksasa di Indonesia. Saat ini Indonesia
sebagai negara yang telah maju dalam bidang teknologi informasi seharusnya
bisa mencetak generasi muda berbakat menjadi entrepreneur dan
technopreneur untuk bisa memiliki daya saing dengan negara-negara lainnya di
dunia. Perguruan tinngi wajib menanamkan jiwa dan semangat berkreasi dan
berinovasi agar setelah lulus nanti tidak hanya gencar mencari pekerjaan saja
akan tetapi harus mampu sebagai pencipta kerja mengembangkan jiwa inovator,
jiwa kemandirian dan jiwa pemimpin dan teknopreneurship sehingga
kedepannya bisa menjadi Technopreneur yang membanggakan.
Tumbuh dan berkembangnya technopreneur di Indonesia sejak lima tahun
terakhir belum menunjukan angka yang signifikan, Generasi muda yang saat ini
disebut dengan istilah generasi milenila memiliki bakat dan potensi yang penuh
ketekunan dan inovatif diharapkan mampu meningkatkan jumlah technopreneur
di Indonesia. Technopreneur yang kini sudah sukses berbisnis, khususnya
technopreneur yang telah memulai bisnis UMKM (Usaha Mikro Kecil dan
Menengah) bisa memanfaatkan kecanggihan internet yang tanpa batas karena
esensi dari technopreneur adalah memanfaatkan pesatnya teknologi yang terus

Modul Ajar Profesi dan Kewirausahaan Page 42


berinovasi menjadi sebuah peluang usaha yang menjanjikan di era digitalisai dan
era society 5.0 yang mengusung pada konsep teknologi masyarakat.

RANGKUMAN
1. Seorang technopreneurship sepantasnya memanfaatkan era industri 4.0
sebaik mungkin. Jangan sampai pelaku bisnis dan wirausaha di nusantara
terlambat mengantisipasi dan beradaptasi dengan gelombang revolusi industri
4.0. Perubahan ini dapat menjadi tantangan sekaligus peluang baru bagi
pelaku wirausaha.
2. Technopreneur yang kini sudah sukses berbisnis, khususnya technopreneur
yang telah memulai bisnis UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah) bisa
memanfaatkan kecanggihan internet yang tanpa batas karena esensi dari
technopreneur adalah memanfaatkan pesatnya teknologi yang terus berinovasi
menjadi sebuah peluang usaha yang menjanjikan di era digitalisai dan era
society 5.0 yang mengusung pada konsep teknologi masyarakat.

TUGAS DAN LATIHAN


1. Jelaskanlah menurutmu apa tantangan dari revolusi industri 4.0 jika kamu
seorang technopreneurship sesuai bidangmu!
2. Jelaskanlah menurutmu apa tantangan dari revolusi sosial 5.0 jika kamu
seorang technopreneurship sesuai bidangmu!

Modul Ajar Profesi dan Kewirausahaan Page 43


Peluang Usaha di Bidang konstruksi dan perawatan bangunan sipil
Peluang usaha yag dapat dilakukan dalam bidang konstruksi dan perawatan
bangunan sipil adalah:
1. Usaha toko bangunan
Pada usaha ini kita dapat memanfaatkan halaman rumah atau sebagian dari
ruangan untuk menjadi gudang bahan bangunan, jika lokasi rumah kita strategis
maka ada kemungkinan berdatangan sales-sales atau suplier bahan bangunan
yang juga ikutan menitipkan barang dagangan.
2. Usaha jasa desain irigasi. Jembatan dan jalan
Misalnya jasa desain jalan, irigasi dan jembatan, jasa hitung struktur, jasa
RAB (estimasi biaya) dan sejenisnya memerlukan ilmu untuk bisa bergerak di
bidang usaha desain .
3. Usaha produsen besi, besi begel, cakar ayam
Masyarakat lebih banyak memilih kepraktisan dalam membangun jembatan
termasuk dalam hal menyediakan besi tulangan tidak perlu mendatangkan besi
batangan untuk mengerjakan tukang besi sampai menyediakan tempat
penyimpanan besi yang perlu keamanan ekstra. Cukup membeli besi rangkaian
yang sudah jadi untuk langsung dipasang pada jembatan agar lebih hemat
waktu serta tenaga.
4. Usaha bengkel las besi/baja
Untuk memenuhi kebutuhan pada konsumen yang ingin membangun
jembatan diperlukan beberapa ornamen yang terbuat dari besi, dari mulai,
canopi, pagar besi, tangga besi, dan lain-lain serta menjadi peluang usaha bagus
jika mempunyai keahlian dalam membuat kerajinan dari besi.
5. Usaha kursus software konstruksi
Misalnya membuka kursus privat autocad, etabs, sap 2000, tekla, ms.project
atau software bangunan lainnya.
6. Usaha pembuatan blog/website bertema konstruksi jembatan jalan dan irigasi
Jika kita punya hobi menulis ditambah kemauan untuk mempelajari
blog/website, maka dapat dijadikan modal untuk membuat blog/webite dibidang
konstruksi jalan irigasi dan jembatan.
7. Bisnis Konstruksi Jembatan

Modul Ajar Profesi dan Kewirausahaan Page 44


Contoh bisnis konstruksi yang juga banyak digeluti adalah bisnis konstruksi
jembatan. Untuk menjalankan bisnis ini memang tidak mudah. Membutuhkan
keahlian khusus untuk menggeluti bisnis konstruksi jembatan ini, dan kerja sama
dengan berbagai pihak untuk menjalankannya. Jembatan merupakan sarana
yang memegang peran penting bagi masyarakat. Pembangunan jembatan juga
berlangsung pesat dengan semakin besarnya kebutuhan masyarakat akan fungsi
sarana ini. Contohnya adalah untuk menghubungkan daerah satu dengan daerah
lainnya. Alasan ini membuat bisnis di bidang konstruksi jembatan menjadi salah
satu bisnis konstruksi yang banyak diminati. Akan tetapi, untuk menjalankan
bisnis ini membutuhkan perencanaan yang benar-benar matang. Keahlian,
modal, dan kerja sama dengan berbagai pihak sangat dibutuhkan di sini. Namun
demikian, keuntungan yang didapatkan dengan menjalankan bisnis ini juga
sangat menggiurkan. Apalagi bila pelaku bisnis berhasil menyelesaikan sebuah
proyek dengan hasil yang memuaskan, tentunya kesempatan untuk
mengembangkan bisnis tersebut semakin besar.
8. Bisnis Konstruksi Jalan
Bisnis konstruksi jalan juga merupakan contoh bisnis konstruksi yang banyak
diminati. Jalan merupakan sarana vital bagi masyarakat. Menjalankan bisnis ini
bisa dipastikan akan memiliki peluang untuk berkembang. Ada beberapa usaha
yang bisa dijalankan yang berkaitan dengan bisnis ini.
9. Usaha Jasa Pengaspalan Jalan
Bisnis ini merupakan bisnis yang menyediakan jasa pengaspalan jalan dengan
berbagai kebutuhan. Bisa pengaspalan dalam pembuatan jalan baru, maupun
pengaspalan untuk keperluan perbaikan. Bisnis ini cukup menjanjikan mengingat
besarnya permintaan kebutuhan pengaspalan jalan ini.
10. Usaha Penyewaan Alat Berat
Penyewaan alat berat juga menjadi usaha yang cukup menjanjikan dalam bisnis
konstruksi jalan. Bisnis ini bisa dijalankan dengan bermodalkan alat berat yang
disewakan untuk keperluan pembuatan jalan. Bisnis ini banyak memberikan
keuntungan karena hanya membutuhkan modal di awal.

Modul Ajar Profesi dan Kewirausahaan Page 45


11. Usaha Pengecoran Jalan
Bisnis ini bergerak di bidang penyediaan jasa pengecoran jalan beton. Bisnis ini
juga cukup menjanjikan, karena semakin banyaknya permintaan pembangunan
atau pembuatan jalan beton. Tidak heran, usaha pengecoran jalan ini juga
menjadi bisnis yang banyak diminati.
12. Usaha Pembuatan Marka Jalan
Marka jalan merupakan kebutuhan penting bagi pengguna jalan. Bisnis ini
merupakan usaha penyedia layanan pembuatan marka jalan. Bisnis ini juga
cukup banyak digeluti, karena pada kenyataannya bisnis ini memiliki prospek
yang bagus, serta menjanjikan keutungan yang cukup menjanjikan.

G. GLOSARIUM

Profesi adalah pekerjaan yang membutuhkan pelatihan dan penguasaan


terhadap suatu pengetahuan khusus.
entereprende yang berarti petualang, pencipta, dan pengelola usaha.
kewirausahaan adalah kemampuan kreatif dan inovatif yang dijadikan
dasar, kiat, dan sumber daya untuk mencari peluang menuju sukses
Wirausaha adalah orang-orang yang mempunyai kemampuan melihat dan
menilai kesempatan-kesempatan bisnis; mengumpulkan sumber-sumber daya
yang dibutuhkan guna mengambil keuntungan daripadanya serta mengambil
tindakan yang tepat, guna memastikan kesuksesan.
Teknologi adalah pengembangan dan penerapan berbagai peralatan atau
sistem untuk menyelesaikan persoalan-persoalan yang dihadapi manusia
dalam kehidupan sehari- hari.
Technopreneurship merupakan proses sinergi dari kemampuan yang kuat
pada penguasaan teknologi serta pemahaman menyeluruh tentang konsep
kewirausahaan

Modul Ajar Profesi dan Kewirausahaan Page 46


H. DAFTAR PUSTAKA

Dwi Lestari.Aprilia.2018. Dasar-dasar Konstruksi Bangunan. Surakarta :


Mediatama

Sumarni, S.2010. Struktur Kayu. Surakarta:Yuma Pressindo

Winoto, Agnes Dwi Yanthi. 2014. Ilmu Bahan bangunan. Yogyakarta; Taka
publisher

Buku paket Kementrian, Kebudayan, Riset dan Teknologi Republik Indonesia

Direktorat Jendral Pendidikan Vokasi Direktorat Sekolah Menengah Kejuruan 2021

Modul Ajar Profesi dan Kewirausahaan Page 47

Anda mungkin juga menyukai