Anda di halaman 1dari 24

LAPORAN

IDENTIFIKASI DAN ANALISIS RESIKO

TIM SATUAN PENGENDALI INTERNAL

RUMAH SAKIT PARU MANGUHARJO


MADIUN
TAHUN 2021
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Perencanaan adalah suatu proses kerja yang terus menerus,
berkesinambungan dan dilaksanakan secara sistematik, meliputi pengambilan
keputusan, mengorganisir segala upaya yang dipandang perlu untuk
melaksanakan segala keputusan yang telah ditetapkan, serta mengukur
keberhasilan dari pelaksanaan keputusan tersebut dengan membandingkan
hasil yang dicapai terhadap target yang telah ditetapkan maupun melalui
pemanfaatan umpan balik yang diterima.
Evaluasi menjadi salah satu aspek penting dalam pelaksanaan rencana
sebagai bagian dari proses perencanaan yang menyeluruh. Evaluasi adalah
menilai efektifitas suatu kegiatan apakah sudah sesuai tujuan atau telah
mencapai target yang ditetapkan, menilai efisiensi kegiatan sehubungan dengan
penggunaan sumber daya maupun capaian target dan menilai implikasi dampak
panjang/ kelanjutan suatu kegiatan (sustainability). Evaluasi program merupakan
bentuk dari akuntabilitas penyelenggara program agar dapat selalu meyakinkan
bahwa tujuan program dapat dicapai dan sesuai misi yang dijalankan oleh
instansi.
Evaluasi di laksanakan untuk membahas pencapaian kinerja, permasalahan-
permasalahan yang dihadapi dan mendapatkan langkah-langkah pembenahan
untuk mendukung pelaksanaan kinerja tahun selanjutnya. Diharapkan evaluasi
dan program/ kegiatan yang akan dilaksanakan dapat lebih terarah dan
komprehensif.
Dengan diterbitkannya Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 pada
tanggal 28 Agustus 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah
(SPIP), maka unit/satuan kerja instansi pemerintah diharapkan dapat
mengidentifikasi terjadinya deviasi atau penyimpanan atas pelaksanaan
kegiatan dibandingkan dengan rencana. Hal ini dimaksudkan sebagai umpan
balik untuk melakukan tindakan koreksi atau perbaikan dalam mencapain tujuan
organisasi. SPIP itu sendiri merupakan proses yang integral pada tindakan dan
kegiatan yang dilakukan secara berkelanjutan oleh pimpinan dan seluruh
pegawai untuk memastikan bahwa program/kegiatan dilaksanakan secara efektif
dan efisien, pelaporan keuangan handal, pengamanan aset negara, dan
ketaatan terhadap peraturan perundang- undangan.
B. MAKSUD DAN TUJUAN

1. Maksud
Maksud disusunnya laporan adalah sebagai umpan balik untuk melakukan
tindakan koreksi atau perbaikan dalam mencapain tujuan organisasi. SPIP itu
sendiri merupakan proses yang integral pada tindakan dan kegiatan yang dilakukan
secara berkelanjutan oleh pimpinan dan seluruh pegawai untuk memastikan bahwa
program/kegiatan dilaksanakan secara efektif dan efisien, pelaporan keuangan
handal, pengamanan aset negara, dan ketaatan terhadap peraturan perundang-
undangan.

2. Tujuan
1. Untuk mengidentifikasi risiko-risiko potensial, baik yang berasal dari faktor
internal maupun faktor eksternal
2. Untuk memeringkat risiko-risiko yang muncul berdasarkan kebutuhan
untuk segera mendapat penanganan
3. Untuk meyakinkan instansi bahwa terdapat risiko-risiko yang menjadi
prioritas untuk dikelola secara efektif.
BAB II
PENILAIAN RISIKO

Penilaian resiko adalah kegiatan penilaian atas kemungkinaan kejadian


yang mengancam pencapaian tujuan dan sasaran Instansi Pemerintah. Kegiatan
penilaian resiko dilaksanakan melalui proses identifikasi dan analisis risiko, guna
menghasilkan output yang yang bermanfaat untuk pengambilan keputusan
manajemen. Penilaian risiko merupakan bagian yang integral dan terpadu dari
proses pengelolaan risiko (yang meliputi identifikasi dna analisis risiko) serta
sistem pengendalian intern dengan tujuan untuk :

a. Mengindentifikasi dan menguraikan seluruh risiko potensial

b. Memeringkat risiko teridentifikasi berdasarkan level keutamaan prioritas


agar dapat dikelola secara efektif
Pelaksanaan proses penilaian risiko dalam 2 tahap kegiatan yang terdiri dari :

1. Identifikasi risiko adalah proses menetapkan apa, dimana, kapan, mengapa,


dan bagaimana sesuatu dapat terjadi, sehingga dapat berdampak negatif
terhadap pencapaian tujuan. Tujuannya adalah untuk menghasilkan suatu
daftar sumber-sumber risiko dan kejadian-kejadian yang berpotensi
membawa dampak terhadap pencapaian tiap tujuan yang telah diidentifikasi
dalam penetapan tujuan.

2. Analisis resiko bertujuan untuk memisahkan resiko kecil yang dapat diterima
dari resiko besar, dan menyiapkan data sebagai bantuan dalam prioritas
dan penanganan resiko. Analisis resiko meliputi penentuan sumber resiko,
kemungkinan dan dampak resiko yang akan terjadi..
Pengukuran dimensi konsekuensi/dampak risiko dan kemungkinan kejadian
risiko menggunakan tingkatan sebagai berikut :
Dimensi pengukuraan dampak risiko :
Rating Kategori Contoh deskripsi
5 Luar biasa Mengancam organisasi sevara kesleuruhan
4 Besar Mengancam program yang terkait
3 Sedang Mengancam sebagian program
2 Rendah Mengancam sebagian kegiatan
1 Tidak signifikan Menganggu administrasi

Dimensi pengukuran kemungkinan :

Rating Kategori
5 Hampir pasti terjadi
4 Hampir terjadi
3 Kemungkinan besar
2 Kemungkinan kecil
1 Hamper mustahil terjadi
Identifikasi Resiko Seluruh Unit

Di Rumah Sakit Paru Manguharjo Madiun

No Lokasi Risiko Sebab Risiko Dampak

Ada tindakan di
tempat lain sehingga Waktu tunggu
Rawat Ketepatan dokter praktek
1 menggangu pasien menjadi
Jalan sesuai jam praktek
pelayanan dirawat lama
jalan

Cedera pasien dan


Rawat Mencegah kesalahan Kurang telitinya Komplain
2
Jalan penempelan barcode petugas rumah sakit pasien/keluarga
pasien

Tidak adanya evaluasi Cedera pasien,


Rawat
3 Penyeterilan Ruangan penyeterilan ruangan Cedera petugas,
Jalan
secara berkala Cedera keluarga
Tidak ada evaluasi Cedera pasien,
Rawat
4 Kebersihan ruangan kebersihan ruangan Cedera petugas,
Jalan
secara berkala Cedera keluarga.
Kurang kesadaran
Kerangnya kepatuhan tentang pentingnya
Rawat
5 petugas dalam melakukan cuci tangan dan Infeksi nosokomial
Jalan
kebersihan tangan Jumlah pasien yang
banyak

Kurangnya kepatuhan
Rawat Kurang kesadaran
6 petugas dalam Tertular infeksi
Jalan pengetahuan
pembuangan sampah

Kurangnya
tersedianya APD dan
Rawat Kurangnya kepatuhan Meningkatkan
7 Kurangnya kesadaran
Jalan dalam penggunaan APD resiko infeksi
tentang pentingnya
APD
Petugas tidak
Salah dalam
Kesalahan identifikasi melakukan identifikasi
1 IGD memberikan
pasien. dengan benar dan
tindakan.
kurang teliti.
Tidak dilakukan
Resiko alergi obat pada
assesmen awal terkait
pasien karena pengkajian
riwayat alergi pasien Pasien mengalami
2 IGD tidak akurat dan pasien
dan keluarga, tidak alergi obat.
serta keluarga tidak
mengetahui riwayat
mengetahui adanya alergi.
alergi obat.
Ketidakpatuhan
Ketidaklengkapan petugas dalam Mutu unit rekam
3 IGD
asessmen awal IGD. mengisi asessmen medis menurun.
awal.
Ketidakpatuhan dalam Petugas tidak tahu
4 IGD Tertular infeksi.
penggunaan APD kegunaan APD.

Penumpukan
pasien IGD,
5 IGD Ruangan IGD penuh Jumlah pasien banyak.
pelayanan pasien
kurang maksimal

Petugas masih
Terjadi kejadian tertusuk menggunakan metode
6 IGD Tertular infeksi
jarum recaping, petugas
tidak memakai APD.
Sabun / Handrub
Ketidakpatuhan petugas Tidak tersedia di dekat
7 IGD Tertular infeksi
dalam hand hygiene. / sekitar petugas dan
pasien,

Alat tidak siap


Resiko kerusakan Ketidakpatuhan dalam digunakan ketika
8 IGD
peralatan di IGD monitoring sarana. ada pasien yang
memerlukan.
Salah dalam
Ketidaktepatan dalam Tulisan dokter sulit
9 IGD pemberian
membaca instruksi dokter. dibaca petugas.
tindakan.
Tidak dilakukan Pasien
Kejadian salah pemberian
10 IGD identifikasi pasien mendapatkan obat
obat.
dengan benar. yang salah.
Ketepatan waktu dokter Waktu tunggu
11 IGD jaga dalam memeriksa Ada tindakan. pasien menjadi
pasien. lama.
Kurangnya
Meningkatkan
Alat dan sarana medis pemeliharaan alat
12 IGD resiko penyebaran
yang terkontaminasi. medis setelah
infeksi
digunakan.
Kuran tersedianya Meningkatkan
13 IGD Keterbatasan APD
APD. resiko infeksi.
kurang pengetahuan
Kurangnya kepatuhan Meningkatkan
RAWAT dan rendah kesadaran
1 petugas dalam melakukan resiko penyebaran
INAP diri akan pentingnya
kebersihan tangan infeksi
kebersihan

Meningkatkan
Kurangnya kepatuhan kurang pengetahuan
RAWAT resiko penyebaran
2 petugas dalam dan rendah kesadaran
INAP infeksi, komplain
pembuangan sampah diri
pengunjung

kurang pengetahuan
RAWAT Kurangnya kepatuhan Meningkatkan
3 dan rendah kesadaran
INAP dalam penggunaan APD resiko infeksi.
diri
tidak mengetahui SPO Resiko phlebitis /
RAWAT Kepatuhan SPO tindakan
4 tindakan pemasangan Meningkatkan
INAP pemasangan infus
infus resiko infeksi.

Kepatuhan dalam kurang pengetahuan


RAWAT Tertusuk jarum
5 pelaksanaan penyuntikan dan rendah kesadaran
INAP suntik
yang aman diri

Penggantian IV cateter Meningkatkan


rendahnya monitoring
RAWAT tidak segera dilakukan resiko infeksi,
6 harian di lapangan
INAP saat diketahui tanda cedera pasien,
terkait phlebitis
phlebitis komplain pasien
Kurangnya kepatuhan
kurang pengetahuan
RAWAT petugas dalam melakukan Meningkatkan
7 dan rendah kesadaran
INAP kebersihan tangan resiko infeksi
diri
sebelum menyiapkan obat
tertusuk jarum
kurang pengetahuan
RAWAT Risiko tertusuk jarum dan suntik,
8 dan rendah kesadaran
INAP benda tajam Meningkatkan
diri
resiko infeksi.
kurang pengetahuan
RAWAT Kepatuhan pelaksanaan
9 dan rendah kesadaran
INAP bundle HAIs
diri

terapi tidak adekuat,


RAWAT Pengenceran obat tidak kurangnya
10 lama perawatan
INAP tepat pengetahuan
bertambah

Pendelegasian dalam terapi tidak adekuat,


RAWAT kurangnya
11 pengoplosan obat farmasi lama perawatan
INAP pengetahuan
belum dilakukan bertambah

RAWAT Tindakan septik dan kurangnya menigkatkan resiko


12
INAP aseptik kurang baik pengetahuan infeksi

komplain
kurang pengetahuan
RAWAT Kurangnya kebersihan pengunjung,
13 dan rendah kesadaran
INAP lingkungan ruangan menjadi
diri
kotor
RAWAT Ketidaktepatan dalam Tulisan tidak bisa salah advice dokter,
14
INAP membaca a/p dokter dibaca komplain pasien
1. Tingkat stres
1. Tidak dibukanya
SDM tinggi, 2.
kuota karyawan baru,
RUANG SDM Kurang (1 orang/ Human Error, 3.
15 2. Jumlah Pasien
ISOLASI shift) Ada yang jaga
bertambah, 3. SDM
sendiri dalam satu
terbatas
shift dinas

1. Darah pasien
naik ke selang iv
Resiko infus blong. Kolf 1. Kurang pantauan
catheter, 2. Nyeri di
RUANG infus yang terpasang petugas, 2. Pasien
16 lokasi IV catheter,
ISOLASI habis dan tidak segera tidak memanggil
3. Penurunan rasa
diganti dengan yang baru petugas
percaya dari pasien
ke pihak RS

1. Follow up pasien
tidak efisien, 2.
1. Telepon keluar RS Tidak efisien waktu,
RUANG
17 Fasilitas Kurang tidak ada, 2. Mesin 3. SDM harus
ISOLASI
Printer tidak ada meninggalkan meja
untuk keperluan
konfirmasi

Penggantian IV cateter Meningkatkan


rendahnya monitoring
RUANG tidak segera dilakukan resiko infeksi,
18 harian di lapangan
ISOLASI saat diketahui tanda cedera pasien,
terkait phlebitis
phlebitis komplain pasien

Meningkatkan
1. Kurang patuhnya resiko infeksi,
RUANG Tindakan septic dan
19 petugas untuk prinsip cedera pasien,
ISOLASI antiseptic kurang baik
septic dan aseptic memperpanjang
lama perawatan

RUANG Resiko tertusuk jarum dan Kurang telitinya Cedera petugas,


20
ISOLASI benda tajam petugas rumah sakit resiko infeksi
Alat tidak di Alat pemeriksaan
1 LABORATORIUM Kerusakan Alat maintenance secara di laboratorium
berkala error

Dari poli salah


Blangko identitas Blangko Identitas
2 LABORATORIUM memberikan blangko
tertukar pasien tertukar
pemeriksaan

Pasien batuk atau Terkena cairan


Resiko tertular penyakit
3 LABORATORIUM bersin tidak tubuh atau
airborne
memakai masker spesimen

Resiko tertusuk jarum Tanpa sengaja jari Tertusuk benda


4 LABORATORIUM
dan benda tajam tangan tertusuk tajam

Tanpa sengaja
terkena tumpahan Terpapar Bahan
5 LABORATORIUM Terpapar bahan kimia
reagen yang Kimia
berbahaya
Blangko permintaan
laboratorium
identitas pasien tidak
lengkap, Setelah
Respontime pelayanan pemeriksaan lab Pelayanan lama di
6 LABORATORIUM selesei dokter
lab lama laboratorium
menambah lagi
pemeriksaan tanpa
blangko
pemeriksaan

Terpapar cairan
Resiko terpapar cairan Pot dahak tidak di
7 LABORATORIUM tubuh Pasien atau
tubuh tutup kencang
Spesimen

Kerja petugas
laborat tidak efektif
karena
order(permintaan
Dari loket pemeriksaan )
Data tidak terinput di
8 LABORATORIUM pendaftaran belum tidak terjadwal dan
biling sistem
di biling ke SIM-RS tidak terinput
sehingga
memperlambat
ketepatan waktu
pelayanan

Blangko
pemeriksaan tidak Salah
9 LABORATORIUM Sampel tertukar
lengkap biodata Mengidentifikasi
pasien
Blangko
Respontime pelayanan pemeriksaan kosong Blangko Identitas
10 LABORATORIUM
lab lama tidak ada biodata pasien kosong
pasien
Tabung vacutainer
Tertukarnya
11 LABORATORIUM Sampel tertukar tidak ada nama
sampel pasien
pasien
Kurangnya kepatuhan
petugas dalam Petugas lupa cuci Penularan
12 LABORATORIUM
melakukan kebersihan tangan penyakit infeksih
tangan

Kurangnya kepatuhan
Petugas lupa masih
dalam penggunaan Penularan
13 LABORATORIUM menggantungkan
APD (menggantungkan penyakit infeksih
masker di leher
masker di leher)

Kurangnya kepatuhan Petugas tidak


Penularan
14 LABORATORIUM petugas dalam menghiraukan
penyakit infeksih
pembuangan sampah kebersihan
Tulisan dokter sulit dibaca pasien
Kesalahan petugas. Petugas salah mendapatkan obat
1 FARMASI
pembacaan resep dama menginterpetasi yang salah, timbul
nama/dosis obat efek samping obat

pelayanan pasien
Keterlambatan
stok obat habis dalam terganggu,
2 FARMASI pemenuhan
proses pengadaan menurunkan
kebutuhan obat
kepuasan pasien

pasien
mendapatkan obat
kesalahan identifikasi pasien kurang
3 FARMASI atau dosis yang
pemberian obat tepat
salah, timbul efek
samping obat
tidak terpantaunya
kurangnya kepatuhan
4 FARMASI suhu di runag kerusakan obat
monitoring suhu
farmasi
Kurangnya
kepatuhan cuci
5 FARMASI kurangnya kepatuhan staff resiko infeksi
tangan sebelum
peracikan obat
pendelegasian
dalam muncul reaksi obat
belum ada fasilitas dan
6 FARMASI pengoplosan obat yang tidak
tenaga memadai
injeksi belum diinginkan
sesuai standar

Kesalahan sajian tidak sesuai


Identifikasi pasien kurang
7 GIZI pemberian pesanan, komplain
tepat, kurang control
makanan pasien pasien

alergi pasien,
ketidaktelitian petugas
Kesalahan dalam proses
8 GIZI dalam melakukan
penulisan diet penyembuhan
assessmen awal
pasien terganggu
Pengkajian dan tidak ada operan ke pasien tidak
9 GIZI asuhan gizi tidak petugas gizi saat ada mendapatkan menu
terlaksana pasien baru diet
Kurangnya
petugas dalam terpaparnya
10 GIZI cidera pasien
melakukan mikroorganisme
kebersihan tangan
Suhu ruangan
tidak memenuhi Petugas mudah
11 GIZI Ruangan panas
standart 22°C - berkeringat
26°C

Kurangnya Terpapar oleh virus / bakteri Petugas


12 GIZI kepatuhan dalam yang ada di sekitar terkontaminasi
penggunaan APD lingkungan RS penyakit
Terdapat vector Control sanitasi lingkungan Lingkungan yang
13 GIZI
(tikus, kucing) RS yang kurang tidak sehat

Ketidakpatuhan Petugas tidak tahu


1 REKAM MEDIS dalam kegunaan menggunakan Tertular infeksi
penggunaan APD APD
Ketidakpatuhan
petugas dalam
2 REKAM MEDIS petugas sering lupa Tertular infeksi
melakukan Hand
Hygiene
Kesalahan
pasien tidak
pengambilan
3 REKAM MEDIS petugas kurang teliti terlayani dengan
Berkas Rekam
baik
Medis
Kesalahan dalam salah dalam
Ketidaktelitian petugas
4 REKAM MEDIS Input data pengambilan berkas
dalam memasukkan data
Identitas Pasien rekam medis

salah dalam
Double Nomor Ketidaktelitian petugas
5 REKAM MEDIS pengambilan berkas
Rekam Medis dalam memasukan data
rekam medis

Berkas Rekam
Ketidaktelitian petigas salah dalam
Medis tertukar
6 REKAM MEDIS dalam pengambilan berkas menulis data di
dengan pasien
rekam medis berkas rekam medis
lain
Jatuh dan terkilir
Dapat
saat pengambilan
7 REKAM MEDIS Human eror mengakibatkan
berkas rekam
cedera
medis
petugas
Perangkat kerja kurangnya fasilitas untuk mengerjakan
8 REKAM MEDIS yang tidak bekerja seperti meja, kursi, secara berganti
lengkap printer sehingga tidak
efisien

Kurang telitinya petugas


Kesalahan dalam
dalam memasukan barcode
9 REKAM MEDIS meletakan Cidera Pasien
di dalam berkas rekam
barcode
medis

Penurunan mutu
Petugas pelaksaan ruang
Ketidaklengkapan pelayanan rekam
perawatan. Dokter jada,
10 REKAM MEDIS pengisian berkas medis terkait
DPJP tidak melengkapi
rekam medis kelengkapan berkas
dengan baik
rekam medis

Kesalahan
Petugas tidak melakukan
memasukan data komplain dari dokter
komunikasi terbuka yaitu
pasien seperti dan pasien, tidak
11 REKAM MEDIS dengan menanyakan
tanggal lahir / adanya pasien
kepada pasien dan pesien
nama pasien / safety
yang menjawab
jenis kelamin
kesalahan dalam terjadi pembatalan
kurangnya komunikasi
memaukan kasir dan lamanya
12 REKAM MEDIS petugas dengan
penjaminan penanganan dalam
penanggung jawab pasien
pasien pembayaran

Tidak lengkapnya pengisian


Kesalahan Salah/tertukar hasil
formulir
1 RADIOLOGI penginputan ID pemeriksaan
permintaan rontgen dari
Pasien radiologi
poli/UGD,ruang perawatan

Tidak dituliskan Tidak ada penulisan Kesulitan dari DPJP


diagnosa pasien diagnosa bagian radiologi
2 RADIOLOGI
di lembar/formulir di formulir pemeriksaan dalam menganalisa
radiologi radiologi hasil

Keluarga pasien
berada di dalam
Membantu proses
medan
pemeriksaan pada pasien Terpapar radiasi
3 RADIOLOGI radiasi tanpa
dengan kondisi yang tidak sinar-x
menggunakan alat
kooperatif
pelindung diri
(APD)

Masyarakat/petugas
Kebocoran
Pintu pemeriksaan yang yang berada diluar
Radiasi melalui
4 RADIOLOGI tidak ruang pemeriksaan
pintu ruang
menutup dengan sempurna terpapar radiasi
pemeriksaan
sinar-x

Hasil expertise foto


Belum mempunyai dokter yang diterima
Keterlambatan
spesialis pasien
5 RADIOLOGI hasil
Radiologi (hanya dokter melebihi standar
expertise foto
tamu) yang ditetapkan
<3jam

Kontak dengan Kurang telitinya petugas


6 RADIOLOGI cairan dan Cidera petugas
tubuh pasien tidak menggunakan APD

cedera ringan dapat


Lantai licin akibat terkena
diatasi dengan
7 KESLING Risiko jatuh tumpahan cairan atau
pertolongan
genangan air
pertama

Terdapat debu
pada meja, kaca,
Kurang kepatuhan petugas Menggangu
almari dan langit-
8 KESLING dalam membersihkan kenyamanan dan
langit, tempat
properti RS kebersihan RS
sampah non
infeksius
Ketidak patuhan
petugas dalam
- Kurangnya APD yang
menggunakan penularan penyakit,
tersedia untuk petugas,
9 KESLING APD pada saat cidera pada
kurang patuhnya petugas
mengambil limbah petugas
menggunakan APD
infeksius dan non
infeksius
Kepatuhan penularan penyakit,
petugas dalam tercampurnya sampah penyalahgunaan
10 KESLING pemisahan infeksius ke sampah non bahan infeksius
sampah infeksius infeksius yang dpt didaur
dan non infeksius ulang

Volume benda tajam yang


Resiko pajanan
11 KESLING dibuang disavety box lebih resiko cidera
benda tajam
dari 3/4

Pengolahan air tanah dan


terdapat kesalahan
12 KESLING limbah tidak lingkungan
pembangunan saluran
sesuai standar tercemar

1. Grounding jelek; 2.
Alat beresiko cepat
Instalasi listrik tidak sesuai
Insiden kesalahan rusak, usia pakai
1 IPSRS standart; 3. Tata letak gardu
listrik tidak stabil tidak tercapai, rugi-
induk PLN yang dekat
rugi daya tinggi
dengan Trafo distribusi

Suhu dan
Kelembaban 1. AC ruangan kurang baik; AC beresiko cepat
2 IPSRS ruangan tidak 2. Tidak mematuhi SOP rusak, Suhu
normal dan tidak penggunaan AC ruangan panas
terkontrol

Insiden Terpapar
1. Bangunan gedung tidak Kerugian Pada staf
3 IPSRS Radiasi dan atau
standart; APD tidak lengkap RS
Tertular penyakit

Insiden Output 1. Program Pemeliharaan


Kerugian pada
4 IPSRS alat tidak sesuai alat tidak berjalan baik; 2.
pasien
standart Kalibrasi tidak terjadwal

1. Adanya kebocoran pada


Pasokan air Kerugian pelayanan
saluran pipa air RS; 2.
5 IPSRS bersih kurang pada pasien dan
Gangguan pada sistem
akibat PDAM mati staf RS
instalasi air PDAM
1. Pemeliharaan dan Kerugian pelayanan
6 IPSRS Lift macet pengecekan lift tidak pada pasien & staf
berjalan baik; RS

Kegagalan
operasional 1. Pemeliharaan dan
Kerugian pada
7 IPSRS Genset milik RS pengecekan genset tidak
anggaran
saat listrik PLN berjalan baik;
mati

1. Terjadinya hujan deras;


Atap (palfon) Kerugian pada
8 IPSRS 2. Bangunan gedung tidak
pecah / Bocor pasien dan staf RS
standart;

1. Kurangnya kesadaran
Jatuh dari terhadap penggunaan APD
Ketinggian pada pada saat bekerja; 2. Kerugian pada
9 IPSRS
saat melakukan Adanya gangguan/masalah pasien dan staf RS
perbaikan terhadap kontruksi
bangunan rumah sakit;

Konstruksi
Bangunan tidak 1. Bangunan gedung tidak Kerugian pada
10 IPSRS
tepat/ Dinding standart; pasien dan staf RS
Retak

1. Adanya tumpahan
deterjen atau bahan lain
yang dapat menyebabkan
Lantai Licin / lantai menjadi licin; 2. Kerugian pada
11 IPSRS
Pecah Adanya peralatan kerja pasien dan staf RS
yang jatuh ke lantai; 3.
Pemindahan barang/alat
tidak sesuai muatan;

1. Tegangan listrik tidak


stabil; 2. Konsleting pada
Lampu Kerugian pada
12 IPSRS sambungan instalasi lampu
penerangan mati pasien dan staf RS
penerangan; 3. Komponen
rusak;

Insiden hubungan
1. Adanya kegagalan
arus
isolasi; 2. Penyambungan Kerugian pada
13 IPSRS pendek/kebocoran
kabel yang tidak sesuai pasien dan staf RS
arus pada
standart PUIL 2000;
instalasi listrik

Ketidak Telitian Petugas


Terpapar bahan Cidera ringan,
1 CSSD dan Tidak menggunakan
kimia terkena bahan kimia
APD
Kurangnya maitenance Cidera ringan,luka
2 CSSD Kerusakan alat
secara berkala bakar

Ketidak Telitian Petugas


Tetusuk benda
3 CSSD dan Tidak menggunakan Cidera ringan
tajam
APD

Ketidak Telitian Petugas


Terpapar Cairan
4 CSSD dan Tidak menggunakan Cidera ringan
Tubuh Pasien
APD

Kepatuhan
Pemakaian APD Ketidak patuhan Petugas
5 CSSD Cidera Ringan
dalam proses dalam penggunann APD
Dekontaminasi

Ruang
penyimpanan alat Berkurangnya masa
6 CSSD Cidera Ringan
seteril yang tidak kedaluwarsa alat seteril
sesuai Standart

Kurangnya
Tempat cuci tangan
7 CSSD Fasilitas cuci Cidera ringan
petugas tidak ada
tangan terbatas

Tunjangan
Keterlambatan Keterlambatan
1 KEPEGAWAIAN fungsional tidak
pengumpulan DUPAK Kenaikkan Pangkat
keluar

1. Komplain SDM
2 KEPEGAWAIAN SDM Kurang Keterbatasan SDM 2. Kerugian Rumah
Sakit

1. Penurunan
1. Perbedaan Karakter semangat kerja 2.
Complain
3 KEPEGAWAIAN 2. Beban Kerja yang Tidak Memunculkan
Karyawan
merata kecemburuan antar
karyawan
mengakibatkan
Tidak ada laporan terkait
4 KEPEGAWAIAN Finger akan error hasil fringerprint
jam kerja yg menerus
amburadul

Peluang terjadi
Kurangnya kepatuhan
CCTV yang tidak penculikan,
5 KEPEGAWAIAN dalam melakukan
terpantau kekerasan dan
monitoring CCTV
pencurian

Dapat menghambat
Keterlambatan Karyawan lain masih
6 KEPEGAWAIAN pekerjaan yang
menghadiri rapat melakukan pekerjaan lain
lainnya

Lama Dalam
Keterlambatan
Penyampaian
Dalam Direktur tidak ditempat, jika
7 KEPEGAWAIAN Disposisi Surat
Pendisposisian surat tidak Cito
Pada Staf Yang
Surat
Dituju
Permintaan nomor
surat yang belum
di ttd Direktur/ Arsip Tanpa TTD
Direktur/ Pejabat Struktural
8 KEPEGAWAIAN Pejabat Struktural, Direktur/ Pejabat
tidak ditempat
sehingga arsip Struktural
yang ada belum
tertandatangani
Permintaan nomor
surat yang belum
Pemohon yang mengajukan
ada copyan nya,
surat saat Dinas Luar dan
9 KEPEGAWAIAN sehingga arsip Arsip tidak ada
meminta nomor surat
belum ada dan
secara mendadak
terkadang arsip
tidak di berikan
Surat Masuk yang
terkadang datang Pendisposisian
nya tiba"/ terlambat/
Keterlambatan dari Instansi
10 KEPEGAWAIAN mendadak/ peyampaian kepada
Pengirim mengirim surat
undangan yang yang di tugaskan
datang nya terlambat
terlambat
Pengajuan tidak sesuai
Pengajuan dengan aturan misalnya Pengembalian
surat/naskah terkait jenis huruf/font, surat/ naskah dinas
11 KEPEGAWAIAN
dinas yang tidak ukuran font, kertas yang yang tidak sesuai
sesuai aturan digunakan, spasi yang di untuk di revisi
gunakan

Program prioritas
Pendapatan yang tidak Tidak terpenuhinya
1 PERENCANAAN yang tidak
tercapai target dan kegiatan
tercapai
> Ketidaktelitian operator > Ketidaksesuaian
sibaku dalam menginput nominal saat
kode rekening dilaporkan
Kesalahan Input hutang/belanja ke dalam > Nominal yang
1 KEUANGAN
Kode Rekening sibaku tidak sesuai pada
> Terdapat kesalahan saat Laporan berdampak
awal memasukkan jenis kesalahan
jenis kode rekening penetapan strategi
> Laporan yang
> Salah pemilihan bulan diekspor tidak
Kesalahan dalam ekspor laporan sesuai dengan
2 KEUANGAN Eksport Laporan > Salah dalam pemilihan seharusnya
Sibaku laporan yang seharusnya > Laporan yang
diekspor dihasilkan tidak
kredibel
> Terdapat
kesalahan yang
> Ketidaktelitian pembuat kemudian
Kesalahan Kode dokumen memasukkan mengharuskan
3 KEUANGAN
Rekening Belanja kode rekening belanja dilaksanakannya
sesuai APBD bukti memorial
(Koreksi kode
rekening)
Salah Input > Pajak Belanja
Nomor Transaksi > Ketidaktelitian Operator yang telah
4 KEUANGAN Penerimaan Sibaku memasukkan ditransaksikan
Negara (NTPN) di Nomor NTPN memperoleh NTPN
Sibaku yang salah

> Kurangnya pantauan


kasir > Kerugian
5 KEUANGAN Uang hilang > Tidak terdapatnya tempat Finansial bagi
penyimpanan uang yang Rumah Sakit
aman dan terjaga

Kekeliruan > Terdapat berkas


> Kerugian finansial
6 KEUANGAN pembuatan pembayaran pasien yang
bagi Rumah Sakit
kuitansi ternyata masih belum fix

> Ketidaktelitian Operator > Ketidaksesuaian


salah input kode
Sibaku memasangkan spj antara nominal
7 KEUANGAN Hutang pada
dengan hutang yang hutang yang masih
transaksi belanja
seharusnya dan belum dibayar

> Ketidaksesuaian
catatan Kas
> Kurang telitinya BPP Bendahara
Salah input mutasi
8 KEUANGAN dalam merekap mutasi kas Pengeluaran di
kas
dalam satu bulan Aplikasi Sibaku
dengan Rekening
Koran
> Terjadi
ketidaksesuaian
> Kurang telitinya Fungsi
Salah Input dan memunculkan
Akuntansi dalam menginput
9 KEUANGAN Nominal Piutang selisih antara
Piutang BPJS ke dalam
BPJS piutang dengan
aplikasi Sibaku
realisasi
pembayarannya
> terjadi
ketidakselarasan
saat kroscek
> Kurang telitinya
Kesalahan input dengan bidang
10 KEUANGAN Bendahara Penerimaan
jenis pemasukan akuntansi,
pembantu saat menginput
utamanya berkaitan
dengan piutang
Rumah Sakit
> Ketidaktelitian operator > Ketidaksesuaian
sibaku dalam menginput nominal saat
kode rekening dilaporkan
Kesalahan Input hutang/belanja ke dalam > Nominal yang
11 KEUANGAN
Kode Rekening sibaku tidak sesuai pada
> Terdapat kesalahan saat Laporan berdampak
awal memasukkan jenis kesalahan
jenis kode rekening penetapan strategi
> Laporan yang
> Salah pemilihan bulan diekspor tidak
Kesalahan dalam ekspor laporan sesuai dengan
12 KEUANGAN Eksport Laporan > Salah dalam pemilihan seharusnya
Sibaku laporan yang seharusnya > Laporan yang
diekspor dihasilkan tidak
kredibel
> Terdapat
kesalahan yang
> Ketidaktelitian pembuat kemudian
Kesalahan Kode dokumen memasukkan mengharuskan
13 KEUANGAN
Rekening Belanja kode rekening belanja dilaksanakannya
sesuai APBD bukti memorial
(Koreksi kode
rekening)
Salah Input > Pajak Belanja
Nomor Transaksi > Ketidaktelitian Operator yang telah
14 KEUANGAN Penerimaan Sibaku memasukkan ditransaksikan
Negara (NTPN) di Nomor NTPN memperoleh NTPN
Sibaku yang salah

> Kurangnya pantauan


kasir > Kerugian
15 KEUANGAN Uang hilang > Tidak terdapatnya tempat Finansial bagi
penyimpanan uang yang Rumah Sakit
aman dan terjaga

Kekeliruan > Terdapat berkas


> Kerugian finansial
16 KEUANGAN pembuatan pembayaran pasien yang
bagi Rumah Sakit
kuitansi ternyata masih belum fix
> Ketidaktelitian Operator > Ketidaksesuaian
salah input kode
Sibaku memasangkan spj antara nominal
17 KEUANGAN Hutang pada
dengan hutang yang hutang yang masih
transaksi belanja
seharusnya dan belum dibayar

> Ketidaksesuaian
catatan Kas
> Kurang telitinya BPP Bendahara
Salah input mutasi
18 KEUANGAN dalam merekap mutasi kas Pengeluaran di
kas
dalam satu bulan Aplikasi Sibaku
dengan Rekening
Koran
> Terjadi
ketidaksesuaian
> Kurang telitinya Fungsi
Salah Input dan memunculkan
Akuntansi dalam menginput
19 KEUANGAN Nominal Piutang selisih antara
Piutang BPJS ke dalam
BPJS piutang dengan
aplikasi Sibaku
realisasi
pembayarannya
> terjadi
ketidakselarasan
saat kroscek
> Kurang telitinya
Kesalahan input dengan bidang
20 KEUANGAN Bendahara Penerimaan
jenis pemasukan akuntansi,
pembantu saat menginput
utamanya berkaitan
dengan piutang
Rumah Sakit
Ketidakpatuhan
petugas
Kurangnya kepatuhan Linen non
dalam memisah
1 LAUNDRY petugas dalam pemisahan infeksius akan
linen
jenis linen terkontaminasi
infeksius dan non
infeksius

Beresiko
Terpapar cairan Tidak memakai APD
2 LAUNDRY terjangkit
tubuh pasien pada petugas laundry
penyakit

Resiko Iritasi
3 LAUNDRY terpaparnya kulit akibat tumpahan bahan Kulit melepuh
bahan kimia kimia

Kesalahan dalam Kurang


Kejadian linen
4 LAUNDRY pendistribusian linen di efisiensinya
yang hilang
tiap unit pengelolaan linen
Kurangnya
berisiko keracunan
kepatuhan
makanan karena
petugas Kurangnya kesadaran cuci
5 LAUNDRY terkontaminasi
Dalam melakukan tangan petugas
bakteri,
kebersihan
kuman, hingga virus
tangan
Kurangnya risiko kecelakaan
kepatuhan dalam atau
penggunaan APD Kurangnya kesadaran dari penyakit akibat
6 LAUNDRY
(mengantungkan petugas Kurangnya
masker kepatuhan dalam
Di leher) penggunaan APD
BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN
Laporan hasil identifikasi dan analisi resiko kegiatan Rumah Sakit Paru
Manguharjo Madiun ini memuat hasil kegiatan yang berjalan, hasil identifikasi
resiko kegiatan, dampak resiko, analisis resiko, serta status resiko yang
ditimbulkan dari kegiatan yang dilaksanakan. Laporan yang disusun dan
dilaksanakan tersebut berpedoman dan bertujuan untuk mewujudkan visi dan
misi Rumah Sakit Paru Manguharjo

B. SARAN
Untuk sarannya, bagi pimpinan untuk segera memfeedback hasil
kegiatan evaluasi agar ada perbaikan dalam proses perjalanan kegiatan.

Anda mungkin juga menyukai