Anda di halaman 1dari 4

G.

II & CO
LAW FIRM & CURATOR
Jl Kenanga 3 No 7 Graha Rancamanyar, Kel Rancamanyar,
Kec Baleendah, Kabupaten Bandung, Jawa Barat 40375. Phone 087822014746
Email : gii.lawfirmcurator@gmail.com

Kepada Yth: Bandung, 5 Juli 2022


Ketua KOMNAS HAM Republik Indonesia

di
tempat

Perihal : Kronologis Aduan Pelanggaran HAM


Lampiran : Surat Kuasa

Dengan Hormat,
Yang bertanda tangan dibawah ini :

DR IMAN SUSWANTO, S.H., M.H, CTA,CLA, CRA, dan GUMILAR ADITYA


PUTRA, S.H., M.H, keduanya adalah Advokat dan Konsultan Hukum dibantu Paralegal
ICHSAN POETRA BUDIMAN S.H pada GII & Co LAW FIRM & CURATOR yang
berkedudukan di Jl. Kenanga 3 No 7 Graha Rancamanyar, Kab Bandung, Jawa Barat. Dalam
hal ini dipilih sebagai domisili hukum Pemberi Kuasa, NURMAJATI, Warga Negara
Indonesia, Jambi, 03 Juli 1968, Agama Kristen, Pekerjaan Guru, beralamat Taman Rahayu 3,
A.4, Kelurahan/Desa Cigondewah Hilir, Kecamatan Margaasih, Kabupaten Bandung, Jawa
Barat. berdasarkan Surat Kuasa Khusus SKK-024/MW/III/2022 tertanggal 22 Maret 2022
yang ditandatangani diatas kertas bermaterai cukup, sehingga dengan demikian Penerima
Kuasa sah bertindak untuk dan atas nama Pemberi Kuasa;

Selaku pelapor dengan ini menyampaikan Kronologis untuk dugaan tindak pidana
Pelanggaran HAM yang diduga dilakukan oleh Seorang Pria yang saat ini menjabat sebagai
Ketua RT 05 RW 10 Kel Cigondewah Hilir Kec Margaasih Kabupaten Bandung, Sdr EDI
MULYADI selaku Terlapor dengan susunan Kronologis sebagai berikut :

1. Bahwa sejak tahun 2008 sampai dengan saat ini klien kami sudah menempati dan
menjadi bagian dari warga penduduk RT 005 RW 010 Kelurahan/Desa Cigondewah
Hilir, Kecamatan Margaasih, Kabupaten Bandung, selain itu juga klien kami adalah
warga yang taat dan patuh terhadap aturan, termasuk membayar Iuran wajib warga di
RT 005/RW 010 untuk keperluan keamanan dan kebersihan.

2. Bahwa sekitar tahun 2016/2017 klien kami terkena musibah, telah terjadi tindak pidana
pencurian di rumahnya pada malam hari, dari pencurian tersebut telah kehilangan uang
dan banyak barang berharga, yaitu Handphone, Laptop, dan binatang peliharaan
burung, nilai kerugian ditaksir puluhan juta rupiah, kejadian pencurian tersebut tidak
hanya satu kali, bahkan sampai dengan lima kali, hal ini membuat sangat tidak
nyaman mengingat bahwa klien kami adalah seorang perempuan yang tinggal di
rumahnya sendiri

3. Bahwa klien kami sudah mencoba mengajak bicara Terlapor agar kemanan disekitar di
perketat, untuk apa pembayaran iuran bulanan warga jika pihak kemanan yang di
koordinir oleh Saudara tidak dapat mencegah terjadinya tindak pidana pencurian,
bukankah ini kelalaian pihak kemanan warga ? dan bukan hanya satu kali bahkan
sampai dengan lima kali kejadian tersebut terulang di rumah klien kami,

4. Bahwa tanggapan dari Terlapor sangat tidak menyenangkan, seolah-olah tidak peduli
dan tidak empati, Terlapor justru mengatakan “orang yang kehilangan mobil saja di
sana diam-diam saja kok” tidak selayaknya pembantu pelayan publik mengatakan hal
demikian.

5. Bahwa sejak kejadian tersebut klien kami memutuskan untuk tidak membayar iuran
bulanan kepada Terlapor selaku ketua RT 05, dengan alasan tidak ada perhatian lebih
lanjut dari laporan pencurian yang sudah terjadi sampai dengan lima kali, klien kami
memutuskan untuk menjaga keamanan dan kebersihaan secara mandiri dengan
membayar orang sekitar,

6. Bahwa semenjak hal tersebut Terlapor memperlakukan klien kami sangat tidak adil
sebagai warga RT, terlapor mendiskriminasikan klien kami, bahkan sampai dengan
hal-hal lain yang menjadi hak warga Terlapor abaikan, seperti tidak diserahkannya
SPPT/PBB dari desa untuk diserahkan ke ke klien kami, padahal warga lain diserahkan
ke rumahnya masing-masing, akan tetapi SPPT/PBB klien kami dikembalikan ke
Desa, kemudian setiap diadakannya Pemilu baik pemilihan Bupati dan sebagainya
Terlapor tidak pernah mengirimkan surat undangan pemilihan, sehingga hak
suara klien kami sebagai warga negara hilang karena tidak dapat disalurkan melalui
pencoblosan.

7. Bahwa pada tanggal 12 April 2022 klien kami ingin membuat surat domisili warga
akan tetapi oleh Terlapor ditolak dengan alasan klien kami tidak membayar iuran
bulanan, bahkan saat klien kami mencoba untuk berdamai dengan membayar Kembali
iuran bulanan warga ditolak oleh Terlapor, hal ini menjadi sentiment pribadi tidak
seharusnya terlapor bersikap arogan sebagai ketua RT. Hal ini sangat menyulitkan
klien kami dalam kehidupan sehari-hari maupun kepentingan dalam hal prosedur
administrasi pemerintahan yang sifatnya membutuhkan tanda tangan ketua RT.

8. Bahwa oleh karena itu kami menduga Tindakan Terlapor adalah Perbuatan
Pelanggaran HAM karena salah satu dari tugas dan kewajiban pengurus RT adalah
memberikan pelayanan kemasyarakatan kepada penduduk tanpa diskriminasi
mengingat Menurut Pasal 1 angka 3 Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang
Hak Asasi Manusia (“UU HAM”), 

“diskriminasi  adalah setiap pembatasan, pelecehan, atau pengucilan yang


langsung ataupun tak langsung didasarkan pada pembedaan manusia atas
dasar agama, suku, ras, etnik, kelompok, golongan, status sosial, status
ekonomi, jenis kelamin, bahasa, keyakinan politik. yang berakibat
pengurangan, penyimpangan atau penghapusan pengakuan, pelaksanaan
atau penggunaan hak asasi manusia dan kebebasan dasar dalam kehidupan
baik individual maupun kolektif dalam bidang politik, ekonomi, hukum,
sosial, budaya dan aspek kehidupan lainnya.”
9. Bahwa berdasarkan uraian kronologis diatas maka patut diduga terlapor telah
melakukan tindak pidana diskriminasi sesuai dengan Pasal 15 dan 16 UU
40/2008 mengatur ancaman pidana bagi orang yang melakukan diskriminasi,
yang berbunyi sebagai berikut:

Pasal 15 UU 40/2008
“Setiap orang yang dengan sengaja melakukan pembedaan,
pengecualian, pembatasan, atau pemilihan berdasarkan pada ras dan
etnis yang mengakibatkan pencabutan atau pengurangan pengakuan,
perolehan atau pelaksanaan hak asasi manusia dan kebebasan dasar
dalam suatu kesetaraan di bidang sipil, politik, ekonomi, sosial, dan
budaya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 huruf a, dipidana dengan
pidana penjara paling lama 1 (satu) tahun dan/atau denda paling
banyak Rp100.000.000,00 (seratus juta rupiah).”
 
Pasal 16 UU 40/2008
“Setiap orang yang dengan sengaja menunjukkan kebencian atau rasa
benci kepada orang lain berdasarkan diskriminasi ras dan etnis
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 huruf b angka 1, angka 2, atau
angka 3, dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun
dan/atau denda paling banyak Rp500.000.000,00 (lima ratus juta
rupiah).”

10. Bahwa terlapor melalui kuasa hukumnya sudah mengirimkan surat somasi /Peringatan
kepada Terlapor, namun terlapor tidak menunjukan itikad baik dalam menyelesaikan
secara kekekluargaan.

11. Bahwa Pelapor mengambil kangkah dengan menyelesaikan melalaui proses


Pengaduan/Laporan ke POLRES CIMAHI guna menempuh jalur berdasarkan
undang-undang yang berlaku.
 Demikian Kronologis singkat ini dibuat dengan sebenar-benarnya dan ditandatangani oleh
pelapor untuk digunakan sebagaimana mestinya., Tlp/WA 087822014746 Gumilar Aditya
Putra SH MH (Kuasa Hukum)
Salam hormat
Kuasa Hukum

DR IMAN SUSWANTO S.H,., M.H.,CTA, CLA, CRA

GUMILAR ADITYA PUTRA S.H., M.H.


ICHSAN POETRA BUDIMAN S.H

Anda mungkin juga menyukai