Anda di halaman 1dari 1

1.

Axel Hagerstom
Olivecrona (ahli hukum Swedia) menyamakan hukum dengan perintah-perintah yang bebas
(independent impera tives). Menurutnya, adalah keliru untuk menganggap hukum sebagai
perintah dari seorang manusia, sebab tidak mungkin ada manusia yang dapat memberikan semua
perintah dari hukum itu ia juga menolak untuk mengidentikkan pemberi perintah dari hukum itu
dengan negara atau rakyat. Identifikasi demikian merupakan abstraksi dan tidak realistis.
Di sini tampak bahwa Olivecrona menyangkal keber. adaan hukum normatif itu. Apa
yang sesungguhnya yang terjadi tatkala suatu peraturan diberlakukan adalah suatu ancang-
ancang (sebagaimana suatu rancangan undang-un dang) semata. Suatu ketentuan hukum selalau
mempuyai dua unsur, yaitu gagasan untuk berbuat, dan beberapa simbol imperatif (ought, duty,
offence).
Ketentuan undang-undang itu sendiri hayalah kata-kata diatas kertas. Kenyataan yang
berkenan dengan pembicara an ilmiah tentang hukum haruslah berkenaan dengan reak si-reaksi
psikologis dari para individu, yakni ide tentang tindakan apa dan perasaan apa yang timbul
apabila mereka mendengar atau melihat suatu ketentuan.

Anda mungkin juga menyukai