Anda di halaman 1dari 58

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS


XII TAHUN PELAJARAN 2022/2023

DISUSUN OLEH:
Dance Novita Br. Butar- Butar, S.Pd.

SMA NEGERI 2 SENDAWAR

PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

2022
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Sekolah : SMA Negeri 2 Sendawar

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

Kelas/Semester : XII / Ganjil

Materi Pokok : Informasi dalam Teks Editorial

Alokasi Waktu : 1 Minggu x 2 Jam Pelajaran @45 Menit

A. Kompetensi Inti

 Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya

 Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, santun, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), bertanggung
jawab, responsif, dan pro-aktif dalam berinteraksi secara efektif sesuai dengan perkembangan anak di lingkungan, keluarga,
sekolah, masyarakat dan lingkungan alam sekitar, bangsa, negara, kawasan regional, dan kawasan internasional

 KI 3: Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan
rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural
pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah

 KI4: Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metode sesuai kaidah
keilmuan

B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi

Kompetensi Dasar Indikator

3.5 Mengidentifikasi informasi (pendapat, 3.5.1 Mengidentifikasi isi teks editorial


alternatif solusi dan simpulan terhadap suatu isu)
dalam teks editorial 3.5.2 Mengidentifikasi pendapat dalam sebuah teks editorial

3.5.3 Mengidentifikasi ragam informasi dalam teks editorial

3.5.4 Menyimpulkan informasi dalam teks editorial

4.5 Menyeleksi ragam informasi sebagai bahan 4.5.1Menemukan pendapat, alternatif solusi, dan simpulan,
teks editorial baik secara lisan maupun tulis informasi-informasi penting, dan ragam informasi sebagai
bahan teks editorial

4.5.2 Mempresentasikan, menanggapi, dan merevisi


informasi berupa pendapat, alternatif solusi, dan simpulan,
informasi-informasi penting, dan ragam informasi sebagai
bahan teks editorial.

C. Tujuan Pembelajaran

Melalui kegiatan pembelajaran dengan pendekatan saintifik dengan model pedagoge genre, saintifik, dan CLIL peserta didik
dapat mengidentifikasi isi, pendapat, ragam informasi, menyimpulkan informasi dalam teks editorial, dan mempresentasikan,
menanggapi, dan merevisi informasi berupa pendapat, alternatif solusi, dan simpulan, informasi-informasi penting, dan ragam
informasi sebagai bahan teks editorial.

D. Materi Pembelajaran

 isi teks editorial

 pendapat

 ragam informasi

 simpulan

E. Metode Pembelajaran

Pendekatan : Discovery Learning

Metode Pembelajaran : Problem Based Learning

Metode : Tanya jawab, wawancara, diskusi dan bermain peran

F. Media Pembelajaran

Media :

 Worksheet atau lembar kerja (siswa)

 Lembar penilaian

 LCD Proyektor

Alat/Bahan :

 Penggaris, spidol, papan tulis

 Laptop & infocus

G. Sumber Belajar

 Suherli, dkk. 2018. Buku Siswa Bahasa Indonesia Kelas XII Revisi Tahun 2018. Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan,
Balitbang, Kemendikbud.

 Suherli, dkk. Buku Guru Bahasa Indonesia Kelas XII Revisi Tahun 2018. Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang,
Kemendikbud.

 Kosasih, E. 2014. Jenis-Jenis Teks dalam Mata Pelajaran Bahasa Indoneisa SMA/MA/SMK. Bandung: Yrama Widya
H. Langkah-Langkah Pembelajaran

1 . Pertemuan Pertama (2 x 45 Menit) Nilai Karakter Alokasi


(PPK), Literasi, Waktu
Kegiatan Pendahuluan 4C, HOTS

Guru :
15
Orientasi
menit
1.Melakukan pembukaan dengan salam pembuka, memanjatkan syukur kepada
Tuhan YME dan berdoa untuk memulai pembelajaran

2. Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin Religious

3. Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam mengawali kegiatan


pembelajaran.
Disiplin
Aperpepsi

1.Mengaitkan materi/tema/kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan dengan


pengalaman peserta didik dengan materi/tema/kegiatan sebelumnya

2. Mengingatkan kembali materi prasyarat dengan bertanya.

3.Mengajukan pertanyaan yang ada keterkaitannya dengan pelajaran yang akan


dilakukan.

Motivasi

1. Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari pelajaran yang akan


dipelajari dalam kehidupan sehari-hari.

2.Apabila materitema/projek ini kerjakan dengan baik dan sungguh-sungguh ini


dikuasai dengan baik, maka peserta didik diharapkan dapat menjelaskan tentang
materi :

Isi dan ragam informasi teks editorial

4. Menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan yang berlangsung


Rasa Ingin
Mengajukan pertanyaan Tahu

Pemberian Acuan

1. Memberitahukan materi pelajaran yang akan dibahas pada pertemuan saat itu.

2.Memberitahukan tentang kompetensi inti, kompetensi dasar, indikator, dan KKM


pada pertemuan yang berlangsung

3. Pembagian kelompok belajar

4.Menjelaskan mekanisme pelaksanaan pengalaman belajar sesuai dengan langkah-


langkah pembelajaran.
1 . Pertemuan Pertama (2 x 45 Menit) Nilai Karakter Alokasi

Kegiatan Inti

Sintak Model 150


Kegiatan Pembelajaran
Pembelajaran menit
1. Stimulation Kegiatan Literasi

(stimullasi/ Peserta didik diberi motivasi atau rangsangan untuk


memusatkan perhatian pada topik materi Isi dan
pemberian ragam informasi teks editorial dengan cara :

rangsangan) 1. Melihat (tanpa atau dengan Alat) Literasi

Menayangkan gambar/foto/video yang relevan.

 Mengamati

Lembar kerja materi Isi dan ragam informasi teks


editorial.

Pemberian contoh-contoh materi Isi dan ragam


informasi teks editorial untuk dapat dikembangkan
peserta didik, dari media interaktif, dsb

3. Membaca.

Kegiatan literasi ini dilakukan di rumah dan di


sekolah dengan membaca materi dari buku paket
atau buku-buku penunjang lain, dari internet/materi
yang berhubungan dengan Isi dan ragam informasi
teks editorial.

4. Menulis

Menulis resume dari hasil pengamatan dan bacaan


terkait Isi dan ragam informasi teks editorial.

5. Mendengar

Pemberian materi Isi dan ragam informasi teks


editorial oleh guru.

6. Menyimak

Penjelasan pengantar kegiatan secara garis


besar/global tentang materi pelajaran mengenai
materi :

Isi dan ragam informasi teks editorial

untuk
melatih rasa syukur, kesungguhan dan kedisiplinan,
ketelitian, mencari informasi.

2. Problem Guru memberikan kesempatan pada peserta didik


untuk mengidentifikasi sebanyak mungkin
1 . Pertemuan Pertama (2 x 45 Menit) Nilai Karakter Alokasi
pertanyaan yang berkaitan dengan gambar yang
statemen disajikan dan akan dijawab melalui kegiatan belajar,
contohnya :
(pertanyaan/
 Mengajukan pertanyaan tentang materi :
identifikasi
Isi dan ragam informasi teks editorial
masalah)
yang tidak dipahami dari apa yang diamati atau
pertanyaan untuk mendapatkan informasi tambahan
tentang apa yang diamati (dimulai dari pertanyaan
faktual sampai ke pertanyaan yang bersifat
hipotetik) untuk mengembangkan kreativitas, rasa
ingin tahu, kemampuan merumuskan pertanyaan
untuk membentuk pikiran kritis yang perlu untuk
hidup cerdas dan belajar sepanjang hayat.

3. Data Peserta didik mengumpulkan informasi yang Critical


relevan untuk menjawab pertanyan yang telah Thinking
collection diidentifikasi melalui kegiatan: (Berpikir
Kritis)
(pengumpulan 2. Mengamati obyek/kejadian

data) Mengamati dengan seksama materi Isi dan ragam


informasi teks editorial yang sedang dipelajari
dalam bentuk gambar/video/slide presentasi yang
disajikan dan mencoba menginterprestasikannya.

3. Membaca sumber lain selain buku teks

Secara disiplin melakukan kegiatan


literasi dengan mencari dan membaca berbagai
referensi dari berbagai sumber guna menambah
pengetahuan dan pemahaman tentang materi Isi dan
ragam informasi teks editorial yang sedang
dipelajari.

4. Aktivitas

Menyusun daftar pertanyaan atas hal-hal yang


belum dapat dipahami dari kegiatan mengmati dan
membaca yang akan diajukan kepada guru
berkaitan dengan materi Isi dan ragam informasi
teks editorial yang sedang dipelajari.

4. Wawancara/tanya jawab dengan nara sumber

Mengajukan pertanyaan berkaiatan dengan


materi Isi dan ragam informasi teks editorial yang
telah disusun dalam daftar pertanyaan kepada guru.

Peserta didik dibentuk dalam beberapa kelompok Literasi


untuk:

1. Mendiskusikan

Peserta didik dan guru secara bersama-sama


membahas contoh dalam buku paket mengenai
materi Isi dan ragam informasi teks editorial.
1 . Pertemuan Pertama (2 x 45 Menit) Nilai Karakter Alokasi

2. Mengumpulkan informasi

Mencatat semua informasi tentang materi Isi dan


ragam informasi teks editorial yang telah diperoleh
pada buku catatan dengan tulisan yang rapi dan
menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan
benar.

3. Mempresentasikan ulang

Peserta didik mengkomunikasikan secara lisan atau


mempresentasikan materi dengan rasa percaya
diri Isi dan ragam informasi teks editorial sesuai
dengan pemahamannya.

4. Saling tukar informasi tentang materi :

Isi dan ragam informasi teks editorial

dengan ditanggapi aktif oleh peserta didik dari


kelompok lainnya sehingga diperoleh sebuah
pengetahuan baru yang dapat dijadikan sebagai
bahan diskusi kelompok kemudian, dengan
menggunakan metode ilmiah yang terdapat pada
buku pegangan peserta didik atau pada lembar kerja
yang disediakan dengan cermat untuk
mengembangkan sikap teliti, jujur, sopan,
menghargai pendapat orang lain, kemampuan
berkomunikasi, menerapkan kemampuan
mengumpulkan informasi melalui berbagai cara
yang dipelajari, mengembangkan kebiasaan belajar
dan belajar sepanjang hayat.

4. Data Peserta didik dalam kelompoknya berdiskusi


mengolah data hasil pengamatan dengan cara :
processing
1. Berdiskusi tentang data dari Materi :
(pengolahan
Isi dan ragam informasi teks editorial
Data)
2. Mengolah informasi dari materi Isi dan ragam
informasi teks editorial yang sudah dikumpulkan
dari hasil kegiatan/pertemuan sebelumnya mau pun
hasil dari kegiatan mengamati dan kegiatan
mengumpulkan informasi yang sedang berlangsung
dengan bantuan pertanyaan-pertanyaan pada lembar
kerja.

Peserta didik mengerjakan beberapa soal mengenai


materi Isi dan ragam informasi teks editorial.

Verification Peserta didik mendiskusikan hasil pengamatannya


dan memverifikasi hasil pengamatannya dengan Collaborative
(pembuktian) data-data atau teori pada buku sumber melalui
kegiatan :

Menambah keluasan dan kedalaman sampai kepada


pengolahan informasi yang bersifat mencari solusi
dari berbagai sumber yang memiliki pendapat yang
berbeda sampai kepada yang bertentangan untuk
mengembangkan sikap jujur, teliti, disiplin, taat
1 . Pertemuan Pertama (2 x 45 Menit) Nilai Karakter Alokasi
aturan, kerja keras, kemampuan menerapkan
prosedur dan kemampuan berpikir induktif serta
deduktif dalam membuktikan tentang materi :

Isi dan ragam informasi teks editorial

antara lain dengan : Peserta didik dan guru secara


bersama-sama membahas jawaban soal-soal yang
telah dikerjakan oleh peserta didik.

Generalization Peserta didik berdiskusi untuk menyimpulkan

(menarik Menyampaikan hasil diskusi tentang materi Isi dan


ragam informasi teks editorial berupa kesimpulan
kesimpulan) berdasarkan hasil analisis secara lisan, tertulis, atau
media lainnya untuk mengembangkan sikap jujur,
teliti, toleransi, kemampuan berpikir sistematis,
mengungkapkan pendapat dengan sopan.

Mempresentasikan hasil diskusi kelompok secara


klasikal tentang materi :

Isi dan ragam informasi teks editorial

Mengemukakan pendapat atas presentasi yang


dilakukan tentanag materi Isi dan ragam informasi
teks editorial dan ditanggapi oleh kelompok yang
mempresentasikan.

Bertanya atas presentasi tentang materi Isi dan


ragam informasi teks editorial yang dilakukan dan
peserta didik lain diberi kesempatan untuk
menjawabnya.

Menyimpulkan tentang point-point penting yang


muncul dalam kegiatan pembelajaran yang baru
dilakukan berupa :

Laporan hasil pengamatan secara tertulis tentang


materi :

Isi dan ragam informasi teks editorial

Menjawab pertanyaan tentang materi Isi dan ragam


informasi teks editorial yang terdapat pada buku
pegangan peserta didik atau lembar kerja yang telah
disediakan.

Bertanya tentang hal yang belum dipahami, atau Collaborative


guru melemparkan beberapa pertanyaan kepada dan critical
siswa berkaitan dengan materi Isi dan ragam thinking
informasi teks editorial yang akan selesai dipelajari

Menyelesaikan uji kompetensi untuk materi Isi dan


ragam informasi teks editorial yang terdapat pada
buku pegangan peserta didik atau pada lembar lerja
yang telah disediakan secara individu untuk
mengecek penguasaan siswa terhadap materi
pelajaran.
1 . Pertemuan Pertama (2 x 45 Menit) Nilai Karakter Alokasi

Critical
thinking

Communicative
1 . Pertemuan Pertama (2 x 45 Menit) Nilai Karakter Alokasi

Creativity

HOTS

Catatan : Selama pembelajaran Isi dan ragam informasi teks


editorial berlangsung, guru mengamati sikap siswa dalam pembelajaran yang
meliputi sikap: nasionalisme, disiplin, rasa percaya diri, berperilaku jujur,
tangguh menghadapi masalah tanggungjawab, rasa ingin tahu, peduli lingkungan

Kegiatan Penutup

Peserta didik : 15
menit
Membuat resume dengan bimbingan guru tentang point-point penting yang muncul
dalam kegiatan pembelajaran tentang materi Isi dan ragam informasi teks
editorial yang baru dilakukan.
Creativity
Mengagendakan pekerjaan rumah untuk materi pelajaran Isi dan ragam informasi
teks editorial yang baru diselesaikan.

Mengagendakan materi atau tugas projek/produk/portofolio/unjuk kerja yang harus


mempelajarai pada pertemuan berikutnya di luar jam sekolah atau dirumah.

Guru :

Memeriksa pekerjaan siswa yang selesai langsung diperiksa untuk materi


pelajaran Isi dan ragam informasi teks editorial.

Peserta didik yang selesai mengerjakan tugas projek/produk/portofolio/unjuk kerja


dengan benar diberi paraf serta diberi nomor urut peringkat, untuk penilaian tugas
projek/produk/portofolio/unjuk kerja pada materi pelajaran Isi dan ragam
informasi teks editorial.

Memberikan penghargaan untuk materi pelajaran Isi dan ragam informasi teks
editorial kepada kelompok yang memiliki kinerja dan kerjasama yang baik.
2 . Pertemuan 2 (4 x 45 Menit)

Kegiatan Pendahuluan

Guru :
15 menit
Orientasi

1. Melakukan pembukaan dengan salam pembuka,


memanjatkan syukur kepada Tuhan YME dan berdoa untuk memulai
pembelajaran
Religious
2. Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin

4.Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam mengawali kegiatan


pembelajaran. Disiplin
Aperpepsi

1.Mengaitkan materi/tema/kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan


dengan pengalaman peserta didik dengan materi/tema/kegiatan
sebelumnya

2. Mengingatkan kembali materi prasyarat dengan bertanya.

3. Mengajukan pertanyaan yang ada keterkaitannya dengan pelajaran yang


akan dilakukan.

Motivasi

1.Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari pelajaran yang


akan dipelajari dalam kehidupan sehari-hari.

2.Apabila materitema/projek ini kerjakan dengan baik dan sungguh-


sungguh ini dikuasai dengan baik, maka peserta didik diharapkan dapat
menjelaskan tentang materi :

Simpulan teks editorial


Rasa Ingin Tahu
3. Menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan yang berlangsung

4. Mengajukan pertanyaan

Pemberian Acuan

1.Memberitahukan materi pelajaran yang akan dibahas pada pertemuan


saat itu.

2.Memberitahukan tentang kompetensi inti, kompetensi dasar, indikator,


dan KKM pada pertemuan yang berlangsung

3. Pembagian kelompok belajar

4.Menjelaskan mekanisme pelaksanaan pengalaman belajar sesuai


dengan langkah-langkah pembelajaran.
2 . Pertemuan 2 (4 x 45 Menit)

Kegiatan Inti

Sintak Model 150


Kegiatan Pembelajaran
Pembelajaran menit
Stimulation Peserta didik diberi motivasi atau rangsangan untuk
memusatkan perhatian pada topik materi Simpulan
(stimullasi/ teks editorial dengan cara :

pemberian 1. Melihat (tanpa atau dengan Alat)

rangsangan) Menayangkan gambar/foto/video yang relevan. Literasi

 Mengamati

Lembar kerja materi Simpulan teks editorial.

Pemberian contoh-contoh materi Simpulan teks


editorial untuk dapat dikembangkan peserta didik,
dari media interaktif, dsb

3. Membaca.

Kegiatan literasi ini dilakukan di rumah dan di


sekolah dengan membaca materi dari buku paket
atau buku-buku penunjang lain, dari internet/materi
yang berhubungan dengan Simpulan teks editorial.

4. Menulis

Menulis resume dari hasil pengamatan dan bacaan


terkait Simpulan teks editorial.

5. Mendengar

Pemberian materi Simpulan teks editorial oleh guru.

6. Menyimak

Penjelasan pengantar kegiatan secara garis


besar/global tentang materi pelajaran mengenai
materi :

Simpulan teks editorial

untuk
melatih rasa syukur, kesungguhan dan kedisiplinan,
ketelitian, mencari informasi.

Problem Guru memberikan kesempatan pada peserta didik


untuk mengidentifikasi sebanyak mungkin
statemen pertanyaan yang berkaitan dengan gambar yang
disajikan dan akan dijawab melalui kegiatan belajar,
(pertanyaan/ contohnya :

identifikasi Mengajukan pertanyaan tentang materi :


2 . Pertemuan 2 (4 x 45 Menit)

masalah) Simpulan teks editorial

yang tidak dipahami dari apa yang diamati atau


pertanyaan untuk mendapatkan informasi tambahan
tentang apa yang diamati (dimulai dari pertanyaan
faktual sampai ke pertanyaan yang bersifat
hipotetik) untuk mengembangkan kreativitas, rasa
ingin tahu, kemampuan merumuskan pertanyaan
untuk membentuk pikiran kritis yang perlu untuk
hidup cerdas dan belajar sepanjang hayat.
Critical Thinking
(Berpikir Kritis)
Data Peserta didik mengumpulkan informasi yang
relevan untuk menjawab pertanyan yang telah
collection diidentifikasi melalui kegiatan:

(pengumpulan 1. Mengamati obyek/kejadian

data) Mengamati dengan seksama materi Simpulan teks


editorial yang sedang dipelajari dalam bentuk
gambar/video/slide presentasi yang disajikan dan
mencoba menginterprestasikannya.

2. Membaca sumber lain selain buku teks

Secara disiplin melakukan kegiatan


literasi dengan mencari dan membaca berbagai
referensi dari berbagai sumber guna menambah
pengetahuan dan pemahaman tentang
materi Simpulan teks editorial yang sedang
dipelajari.

3. Aktivitas

Menyusun daftar pertanyaan atas hal-hal yang


belum dapat dipahami dari kegiatan mengmati dan
membaca yang akan diajukan kepada guru
berkaitan dengan materi Simpulan teks
editorial yang sedang dipelajari.

4. Wawancara/tanya jawab dengan nara sumber

Mengajukan pertanyaan berkaiatan dengan


materi Simpulan teks editorial yang telah disusun
dalam daftar pertanyaan kepada guru.

Literasi

Peserta didik dibentuk dalam beberapa kelompok


untuk:

1. Mendiskusikan

Peserta didik dan guru secara bersama-sama


membahas contoh dalam buku paket mengenai
materi Simpulan teks editorial.

2. Mengumpulkan informasi

Mencatat semua informasi tentang materi Simpulan


teks editorial yang telah diperoleh pada buku
catatan dengan tulisan yang rapi dan menggunakan
2 . Pertemuan 2 (4 x 45 Menit)
bahasa Indonesia yang baik dan benar.

3. Mempresentasikan ulang

Peserta didik mengkomunikasikan secara lisan atau


mempresentasikan materi dengan rasa percaya
diri Simpulan teks editorial sesuai dengan
pemahamannya.

Saling tukar informasi tentang materi :

Simpulan teks editorial

dengan ditanggapi aktif oleh peserta didik dari


kelompok lainnya sehingga diperoleh sebuah
pengetahuan baru yang dapat dijadikan sebagai
bahan diskusi kelompok kemudian, dengan
menggunakan metode ilmiah yang terdapat pada
buku pegangan peserta didik atau pada lembar kerja
yang disediakan dengan cermat untuk
mengembangkan sikap teliti, jujur, sopan,
menghargai pendapat orang lain, kemampuan
berkomunikasi, menerapkan kemampuan
mengumpulkan informasi melalui berbagai cara
yang dipelajari, mengembangkan kebiasaan belajar
dan belajar sepanjang hayat.

Data Peserta didik dalam kelompoknya berdiskusi


mengolah data hasil pengamatan dengan cara :
processing
Berdiskusi tentang data dari Materi :
(pengolahan
Simpulan teks editorial
Data)
Mengolah informasi dari materi Simpulan teks
editorial yang sudah dikumpulkan dari hasil
kegiatan/pertemuan sebelumnya mau pun hasil dari
kegiatan mengamati dan kegiatan mengumpulkan
informasi yang sedang berlangsung dengan bantuan
Collaborative
pertanyaan-pertanyaan pada lembar kerja.

Peserta didik mengerjakan beberapa soal mengenai


materi Simpulan teks editorial.

Verification Peserta didik mendiskusikan hasil pengamatannya


dan memverifikasi hasil pengamatannya dengan
(pembuktian) data-data atau teori pada buku sumber melalui
kegiatan :

Menambah keluasan dan kedalaman sampai kepada


pengolahan informasi yang bersifat mencari solusi
dari berbagai sumber yang memiliki pendapat yang
berbeda sampai kepada yang bertentangan untuk
mengembangkan sikap jujur, teliti, disiplin, taat
aturan, kerja keras, kemampuan menerapkan
prosedur dan kemampuan berpikir induktif serta
deduktif dalam membuktikan tentang materi :

Simpulan teks editorial

antara lain dengan : Peserta didik dan guru secara


bersama-sama membahas jawaban soal-soal yang
2 . Pertemuan 2 (4 x 45 Menit)
telah dikerjakan oleh peserta didik.

Generalization Peserta didik berdiskusi untuk menyimpulkan

(menarik Menyampaikan hasil diskusi tentang


materi Simpulan teks editorial berupa kesimpulan
kesimpulan) berdasarkan hasil analisis secara lisan, tertulis, atau
media lainnya untuk mengembangkan sikap jujur,
teliti, toleransi, kemampuan berpikir sistematis,
mengungkapkan pendapat dengan sopan.

Mempresentasikan hasil diskusi kelompok secara


klasikal tentang materi :

Simpulan teks editorial

Mengemukakan pendapat atas presentasi yang


dilakukan tentanag materi Simpulan teks
editorial dan ditanggapi oleh kelompok yang
mempresentasikan.

Bertanya atas presentasi tentang materi Simpulan


teks editorial yang dilakukan dan peserta didik lain
diberi kesempatan untuk menjawabnya.

Menyimpulkan tentang point-point penting yang


muncul dalam kegiatan pembelajaran yang baru
dilakukan berupa :

Laporan hasil pengamatan secara tertulis tentang


materi :

Simpulan teks editorial

Menjawab pertanyaan tentang materi Simpulan teks


editorial yang terdapat pada buku pegangan peserta
didik atau lembar kerja yang telah disediakan. Collaborative dan
critical thinking
Bertanya tentang hal yang belum dipahami, atau
guru melemparkan beberapa pertanyaan kepada
siswa berkaitan dengan materi Simpulan teks
editorial yang akan selesai dipelajari

Menyelesaikan uji kompetensi untuk


materi Simpulan teks editorial yang terdapat pada
buku pegangan peserta didik atau pada lembar lerja
yang telah disediakan secara individu untuk
mengecek penguasaan siswa terhadap materi
pelajaran.
2 . Pertemuan 2 (4 x 45 Menit)

Critical thinking

Communicative
2 . Pertemuan 2 (4 x 45 Menit)

Creativity

HOTS

Catatan : Selama pembelajaran Simpulan teks editorial berlangsung,


guru mengamati sikap siswa dalam pembelajaran yang meliputi
sikap: nasionalisme, disiplin, rasa percaya diri, berperilaku jujur,
tangguh menghadapi masalah tanggungjawab, rasa ingin tahu, peduli
lingkungan

Kegiatan Penutup

Peserta didik : 15 menit

Membuat resume dengan bimbingan guru tentang point-point penting


yang muncul dalam kegiatan pembelajaran tentang materi Simpulan teks
editorial yang baru dilakukan.
Creativity
Mengagendakan pekerjaan rumah untuk materi pelajaran Simpulan teks
editorial yang baru diselesaikan.

Mengagendakan materi atau tugas projek/produk/portofolio/unjuk kerja


yang harus mempelajarai pada pertemuan berikutnya di luar jam sekolah
atau dirumah.
2 . Pertemuan 2 (4 x 45 Menit)

Guru :

Memeriksa pekerjaan siswa yang selesai langsung diperiksa untuk


materi pelajaran Simpulan teks editorial.

Peserta didik yang selesai mengerjakan tugas


projek/produk/portofolio/unjuk kerja dengan benar diberi paraf serta
diberi nomor urut peringkat, untuk penilaian tugas
projek/produk/portofolio/unjuk kerja pada materi pelajaran Simpulan
teks editorial.

Memberikan penghargaan untuk materi pelajaran Simpulan teks


editorial kepada kelompok yang memiliki kinerja dan kerjasama yang
baik.

I. Penilaian Hasil Pembelajaran

1. Teknik Penilaian (terlampir)

a. Sikap

- Penilaian Observasi

Penilaian observasi berdasarkan pengamatan sikap dan perilaku peserta didik sehari-hari, baik terkait dalam proses pembelajaran
maupun secara umum. Pengamatan langsung dilakukan oleh guru. Berikut contoh instrumen penilaian sikap

Aspek Perilaku yang Dinilai


Jumlah Skor Kode
No Nama Siswa
BS JJ TJ DS Skor Sikap Nilai

1 Zuhri Indonesia 75 75 50 75 275 68,75 C

2 ... ... ... ... ... ... ...

Keterangan :

• BS : Bekerja Sama

• JJ : Jujur

• TJ : Tanggun Jawab

• DS : Disiplin

Catatan :

1. Aspek perilaku dinilai dengan kriteria:

100 = Sangat Baik

75 = Baik
50 = Cukup

25 = Kurang

2. Skor maksimal = jumlah sikap yang dinilai dikalikan jumlah kriteria = 100 x 4 = 400

3. Skor sikap = jumlah skor dibagi jumlah sikap yang dinilai = 275 : 4 = 68,75

4. Kode nilai / predikat :

75,01 – 100,00 = Sangat Baik (SB)

50,01 – 75,00 = Baik (B)

25,01 – 50,00 = Cukup (C)

00,00 – 25,00 = Kurang (K)

5. Format di atas dapat diubah sesuai dengan aspek perilaku yang ingin dinilai

- Penilaian Diri

Seiring dengan bergesernya pusat pembelajaran dari guru kepada peserta didik, maka peserta didik diberikan kesempatan untuk
menilai kemampuan dirinya sendiri. Namun agar penilaian tetap bersifat objektif, maka guru hendaknya menjelaskan terlebih
dahulu tujuan dari penilaian diri ini, menentukan kompetensi yang akan dinilai, kemudian menentukan kriteria penilaian yang
akan digunakan, dan merumuskan format penilaiannya Jadi, singkatnya format penilaiannya disiapkan oleh guru terlebih
dahulu. Berikut Contoh format penilaian :

Jumlah Skor Kode


No Pernyataan Ya Tidak Skor Sikap Nilai

Selama diskusi, saya ikut serta


1 mengusulkan ide/gagasan. 50

Ketika kami berdiskusi, setiap anggota


2 mendapatkan kesempatan untuk berbicara. 50
250 62,50 C
Saya ikut serta dalam membuat kesimpulan
3 hasil diskusi kelompok. 50

4 ... 100

Catatan :

1. Skor penilaian Ya = 100 dan Tidak = 50

2. Skor maksimal = jumlah pernyataan dikalikan jumlah kriteria = 4 x 100 = 400

3. Skor sikap = (jumlah skor dibagi skor maksimal dikali 100) = (250 : 400) x 100 = 62,50

4. Kode nilai / predikat :

75,01 – 100,00 = Sangat Baik (SB)

50,01 – 75,00 = Baik (B)

25,01 – 50,00 = Cukup (C)

00,00 – 25,00 = Kurang (K)


5. Format di atas dapat juga digunakan untuk menilai kompetensi pengetahuan dan keterampilan

- Penilaian Teman Sebaya

Penilaian ini dilakukan dengan meminta peserta didik untuk menilai temannya sendiri. Sama halnya dengan penilaian hendaknya
guru telah menjelaskan maksud dan tujuan penilaian, membuat kriteria penilaian, dan juga menentukan format penilaiannya.
Berikut Contoh format penilaian teman sebaya :

Nama yang diamati : ...

Pengamat : ...

Jumlah Skor Kode


No Pernyataan Ya Tidak Skor Sikap Nilai

1 Mau menerima pendapat teman. 100

2 Memberikan solusi terhadap permasalahan. 100

Memaksakan pendapat sendiri kepada


3 anggota kelompok. 100 450 90,00 SB

4 Marah saat diberi kritik. 100

5 ... 50

Catatan :

1. Skor penilaian Ya = 100 dan Tidak = 50 untuk pernyataan yang positif, sedangkan untuk pernyataan yang negatif, Ya = 50 dan
Tidak = 100

2. Skor maksimal = jumlah pernyataan dikalikan jumlah kriteria = 5 x 100 = 500

3. Skor sikap = (jumlah skor dibagi skor maksimal dikali 100) = (450 : 500) x 100 = 90,00

4. Kode nilai / predikat :

75,01 – 100,00 = Sangat Baik (SB)

50,01 – 75,00 = Baik (B)

25,01 – 50,00 = Cukup (C)

00,00 – 25,00 = Kurang (K)

- Penilaian Jurnal (Lihat lampiran)

b. Pengetahuan
- Tertulis Uraian dan atau Pilihan Ganda (Lihat lampiran)

- Tes Lisan/Observasi Terhadap Diskusi, Tanya Jawab dan Percakapan

Praktek Monolog atau Dialog

Penilaian Aspek Percakapan

Skala
Jumlah Skor Kode
No Aspek yang Dinilai
25 50 75 100 Skor Sikap Nilai

1 Intonasi

2 Pelafalan

3 Kelancaran

4 Ekspresi

5 Penampilan

6 Gestur

- Penugasan (Lihat Lampiran)

Tugas Rumah

a. Peserta didik menjawab pertanyaan yang terdapat pada buku peserta didik

b. Peserta didik memnta tanda tangan orangtua sebagai bukti bahwa mereka telah mengerjakan tugas rumah dengan baik

c. Peserta didik mengumpulkan jawaban dari tugas rumah yang telah dikerjakan untuk mendapatkan penilaian.

c. Keterampilan

- Penilaian Unjuk Kerja

Contoh instrumen penilaian unjuk kerja dapat dilihat pada instrumen penilaian ujian keterampilan berbicara sebagai berikut:

Instrumen Penilaian

Sangat Kurang Tidak


Baik
No Aspek yang Dinilai Baik Baik Baik
(75)
(100) (50) (25)

1 Kesesuaian respon dengan pertanyaan

2 Keserasian pemilihan kata

3 Kesesuaian penggunaan tata bahasa

4 Pelafalan
Kriteria penilaian (skor)

100 = Sangat Baik

75 = Baik

50 = Kurang Baik

25 = Tidak Baik

Cara mencari nilai (N) = Jumalah skor yang diperoleh siswa dibagi jumlah skor maksimal dikali skor ideal (100)

Instrumen Penilaian Diskusi

No Aspek yang Dinilai 100 75 50 25

1 Penguasaan materi diskusi

2 Kemampuan menjawab pertanyaan

3 Kemampuan mengolah kata

4 Kemampuan menyelesaikan masalah

Keterangan :

100 = Sangat Baik

75 = Baik

50 = Kurang Baik

25 = Tidak Baik

- Penilaian Proyek (Lihat Lampiran)

- Penilaian Produk (Lihat Lampiran)

- Penilaian Portofolio

Kumpulan semua tugas yang sudah dikerjakan peserta didik, seperti catatan, PR, dll

Instrumen Penilain

No Aspek yang Dinilai 100 75 50 25

3
No Aspek yang Dinilai 100 75 50 25

2. Instrumen Penilaian (terlampir)

a. Pertemuan Pertama

b. Pertemuan Kedua

c. Pertemuan Ketiga

3. Pembelajaran Remedial dan Pengayaan

a. Remedial

Bagi peserta didik yang belum memenuhi kriteria ketuntasan minimal (KKM), maka guru bisa memberikan soal tambahan
misalnya sebagai berikut :

1) Jelaskan tentang Sistem Pembagian Kekuasaan Negara!

2) Jelaskan tentang Kedudukan dan Fungsi Kementerian Negara Republik Indonesia dan Lembaga Pemerintah Non Kementerian!

3) Jelaskan tentang Nilai-nilai Pancasila dalam Penyelenggaraan pemerintahan!

CONTOH PROGRAM REMIDI

Sekolah : ……………………………………………..

Kelas/Semester : ……………………………………………..

Mata Pelajaran : ……………………………………………..

Ulangan Harian Ke : ……………………………………………..

Tanggal Ulangan Harian : ……………………………………………..

Bentuk Ulangan Harian : ……………………………………………..

Materi Ulangan Harian : ……………………………………………..

(KD / Indikator) : ……………………………………………..

KKM : ……………………………………………..

Nama Indikator yang Bentuk


Nilai Nilai Setelah
No Peserta Belum Tindakan Keterangan
Didik Ulangan Dikuasai Remedial Remedial

1
Nama Indikator yang Bentuk
Peserta Nilai Belum Tindakan Nilai Setelah
No Keterangan
Didik Ulangan Dikuasai Remedial Remedial

dst

b. Pengayaan

Guru memberikan nasihat agar tetap rendah hati, karena telah mencapai KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal). Guru memberikan
soal pengayaan sebagai berikut :

1) Membaca buku-buku tentang Nilai-nilai Pancasila dalam kerangka praktik penyelenggaraan pemerintahan Negara yang relevan.

2) Mencari informasi secara online tentang Nilai-nilai Pancasila dalam kerangka praktik penyelenggaraan pemerintahan Negara

3) Membaca surat kabar, majalah, serta berita online tentang Nilai-nilai Pancasila dalam kerangka praktik penyelenggaraan
pemerintahan Negara

4) Mengamati langsung tentang Nilai-nilai Pancasila dalam kerangka praktik penyelenggaraan pemerintahan Negara yang ada di
lingkungan sekitar.

Sendawar, Agustus 2022

Mengetahui

Kepala SMAN …………. Guru Mata Pelajaran

Fardinandus Erikson,S.Fil Dance Novita,S.Pd

NIP 196010102008011026 NIP .197906182011012008

Catatan Kepala Sekolah


...............................................................................................................................................................................................................
.........................................................................................................................

....................................................................................................................................................................

................................................................................................................................................ ....................

BAHAN AJAR
MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS
XII TAHUN PELAJARAN 20221/2023

DISUSUN OLEH:
Dance Novita Br. Butar- Butar, S.Pd.

SMA NEGERI 2 SENDAWAR

PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

2022

MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA


TEKS EDITORIAL

MATERI PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS XII SEMESTER GANJIL

DANCE NOVITA S.Pd.

SMA NEGERI 2 SENDAWAR


Petunjuk Pembelajaran

1. Modul ini berfungsi membantu siswa memahami teks editorial.

2. Modul ini memuat materi struktur teks editorial, unsur kebahsaan teks editorial, dan topik
teks editorial.

Kompetensi Dasar

3.42. Menganalisis struktur dan kebahasaan teks editorial.

4.42. Merancang teks editorial dengan memerhatikan struktur dan kebahasaan baik secara lisan
maupun tulis.

Tujuan Pembelajaran

Mdmideenilkayluudsiaupknaetgemikasetanengdipdtoermniatbilf,eidklaajsnairmasntermudkeptnruegrsa,enn
utnpasesuinkrdaeknkenabytahn. assaaai nt,iftiokpidke,ndgan
mkeoradnelgkdaisckoarvaenrygalneatrenkisngedpiteosreiratla,

Peta Konsep

Pernyataan

Argumentasi
Struktur Teks Editorial Penegasan ulang

EDITORIAL

Menggunakan kalimat retorik

Menggunakan kata-kata populer


Unsur Kebahasaan
/9Uraian Singkat Materi

Apa saja ya struktur teks


anekdot ?

Struktur Teks Editorial

 Pernyataan pendapat (tesis), berisi sudut pandang penulis terhadap permasalahan


yang diangkat. Berupa pernyataan atau teori yang akan diperkuat oleh argumen. Pada
bagian ini juga disajikan peristiwa aktual, fenomenal, dan kontroversial.
 Argumentasi, bentuk alasan atau bukti yang digunakan untuk memperkuat
pernyataan tesis. Bisa berupa pernyataan umum, data hasil penelitan, pernyataan para
ahli atau fakta-fakta yang dapat dipercaya.
 Penegasan Ulang Pendapat /Reiteration, berisi penguatan kembali atas pendapat
yang telah ditunjang oleh fakta-fakta dalam bagian argumentasi.

Supaya kalian lebih paham tentang bagian struktur teks editorial, berikut ada contoh
teksnya. Contoh teks editorialnya berjudul “Perlukah Ujian Nasional Online Diadakan ?”

 Pernyataan pendapat/tesis :

Di bawah ini merupakan sudut pandang penulis terhadap isu/masalahnya. Isu yang diangkat
yaitu pelaksanaan ujian nasional daring. Kemudian ditambahkan beberapa kalimat yang
menegaskan sudut pandang penulis.

Beberapa bulan lagi ujian nasional akan dilaksanakan di tingkat SD hingga SMA.
 Argumentasi :
Kemendikbud menambahkan aturan baru yaitu pelaksanaan ujian nasional secara online di
beberapa sekolah. Dilihat dari keadaan dan situasi lapangan saat ini, rencana ini belum
Di bawah
tepat dan ini merupakan
perlu argumenkembali
dipertimbangkan yang berisi
karenapernyataan umum
permasalahan yang infrastruktur
seperti menguatkan yang
pernyataan pendapat/tesis.
belum merata dan kurangnya pengetahuan dari tenaga ahli di beberapa sekolah.
Padahal hal ini sangatlah baik. Jika pelaksanaan ujian nasional online tetap dilaksanakan,
maka beberapa sekolah akan kesulitan karena tidak adanya infrastruktur yang memadai
seperti komputer, akses internet, dan listrik. Coba bayangkan ketika ada sebuah sekolah
yang mempunyai 250 siswa yang akan mengikuti ujian nasional, maka berapa jumlah
komputer yang dibutuhkan oleh pihak sekolah untuk melaksanaan ujian nasional ini?

Tentunya membutuhkan komputer yang banyak. Apabila tetap dipaksakan, maka salah satu
caranya yaitu dengan menggunakan komputer secara bergiliran. Tetapi hal ini rentan akan
timbulnya kecurangan dalam ujian nasional. Selain itu kurangnya tenaga ahli di beberapa
sekolah juga menjadi masalah, karena pasti beberapa sekolah akan bingung dalam
pelaksanaan karena tidak mengerti bagaimana melaksanakannya.
 Penegasan Ulang Pendapat (Reiteration)

Di bawah ini merupakan penegasan ulang pendapat yang sudah dibicarakan diawal. Terutama
dalam hal infrastruktur.

Sudah semestinya jika pemerintah ingin melaksanakan ujian nasional secara online,
pemerintah harus menjamin ketersediaan infrastruktur yang mendukung serta tidak terburu-
buru dalam melaksanakannya. Pemerintah juga harus melakukan sosialisasi langsung ke
sekolah-sekolah yang jauh sebelum ujian nasional agar tidak menimbulkan masalah seperti
yang telah diuraikan di atas.

Kemudian, unsur kebahasaan dalam teks editorial itu apa saja ?

Unsur Kebahasaan dalam Teks Editorial

 Penggunaan kalimat retoris


 Menggunakan kata-kata populer
 Menggunakan kata ganti penunjuk seperti waktu, tempat, dan peristiwa
 Menggunakan konjugasi kausalitas, seperti: sebab, karena, oleh sebab itu

Menggunak
Penggunaa an Kata-
n Kalimat Kata
Retoris Populer

Unsur
Kebahasaan Teks
Editorial

Menggunak Menggunak
an an Kata
Konjugasi Ganti
Kausalitas Penunjuk
Contoh Teks Editorial
Contoh 1 :

MUDIK MACET KHAS LEBARAN

Lebaran di Indonesia selalu diwarnai dengan kemacetan di berbagai wilayah khususnya pulau
Jawa dan Sumatra. Meski pemerintah telah menyediakan berbagai jenis alat transportasi
tambahan, akan tetapi banyak pemudik yang memilih menggunakan kendaraan pribadi
karena dengan begitu mereka bisa bersilaturahmi ke kerabatnya dengan mudah tanpa harus
memikirkan kendaraan lagi. Namun, resiko macet yang dihadapi juga tidak bisa disepelekan.
Tak hanya itu, kecelakaan di jalan juga menjadi resiko yang mengerikan.

Lebaran semestinya menjadi momen yang membahagiakan karena umat muslim tak hanya
dapat berkumpul dan bersilaturahmi dengan keluarganya, namun juga sebagai media untuk
mempererat tali kasih sayang dan persaudaraan. Sayangnya lebaran juga seringkali diliputi
dengan suasana duka dengan kasus meninggal karena kecelakaan di jalan.

Angka kematian karena kecelakaan pada tahun 2017 bisa dibilang menurun berdasarkan data
yang dihimpu oleh Polri dari angka 1.261 jiwa (tahun 2016) menjadi 743 jiwa (tahun 2017).
Bisa dibilang ini menjadi salah satu prestasi dari upaya pemerintah dan Polri untuk menekan
angka kematian akibat kecelakaan sata mudik.

Tetapi jika disikapi kembali, apakah setiap tahun harus selalu ada korban? Bagaimanapun
juga angka 743 jiwa yang meninggal bukanlah hal yang sepele. Lantas apa upaya yang harus
dilakukan oleh pemerintah untuk semakin meminimalisir angka kematian akibat kecelakaan
di jalan raya?

Jika ditinjau kembali, banyak masyarakat yang memilih menggunakan kendaraan pribadi
untuk mudik. Tentu selain karena mereka ingin bisa bepergian ke rumah kerabatnya tanpa
harus bingung dengan kendaraan, sarana transportasi yang disediakan oleh pemerintah tetap
tidak memadai.

Kita bisa melihat penumpang yang berjubel di setiap kendaraan umum dan tentunya
bepergian dengan kondisi semacam itu sangatlah tidak nyaman dan sama-sama beresiko. Apa
boleh buat, masyarakat tak punya pilihan

Mudik saat lebaran bisa jadi adalah kewajiban dan kebutuhan yang harus dilakukan oleh
sebagian besar warga muslim (dan bahkan yang non muslim). Sebetulnya budaya mudik ini
merupakan budaya turun temurun yang telah ada bahkan pada masa kolonial belanda.

Namun demikian, di masa lalu lebaran tidak identik dengan kemacetan karena selain
masyarakat lebih memilih menggunakan kendaraan umum, kendaraan pribadi memang tak
banyak dimiliki oleh masyarakat karena harganya mahal dan cara membelinyapun susah.

Lalu bagaimana dengan mudik pada tahun-tahun berikutnya ketika jumlah masyarakat dan
jumlah kendaraan sudah semakin bertambah? Akankah jalan raya bisa muat untuk dilalui
semua jumlah kendaraan yang ada? Rekayasa lalu lintas, pembagian arus, dan penambahan
armada harus ditingkatkan oleh pemerintah guna menekan jumlah angkan kematian
akibat kecelakaan pada saat arus mudik lebaran.

Bagaimanapun juga, masyarakat harus dikondisikan untuk memilih kendaraan umum


sebagai alat transportasi mudik. Tentu hal tersebut harus pula diimbangi dengan kualitas
pelayanan, misalnya semua penumpang bisa duduk, jalur bus dibuat khusus agar dapat
sampai tepat waktu tanpa terganggu kendaraan lain, dan lain sebagainya.

Sangat disayangkan apabila lebaran diwarnai dengan duka akibat kematian karena
kecelakaan saat mudik. Masyarakatpun harus menyadari hal ini dan sudah semestinya untuk
ikut memikirkan solusi minimal untuk menyelamatkan diri mereka masing-masing saat
mudik dengan cara disiplin berkendara, mematuhi aturan dan melaksanakan himbauan
pemerintah dan Polri seperti misalnya beristirahat ketika sudah lelah.
Contoh 2:

PENDIDIK TIDAK MENGHASILKAN


ORANG TERDIDIK, NAmUN HANYA
ORANG PINTAR SEmATA

Pada era perkembangan jaman sekarang ini kerap terjadi tindakan memalukan di dalam negara kita seperti ka
Menanggapi fenomena ini, seperti telah terjadi pola pendidikan yang tidak benar telah terjadi di negara ini. Po

menghasilkan orang dengan budi pekerti yang baik.


Akibatnya lulusan yang notabenenya merupakan orang-orang pintar tersebut malah menggunakan kepintaran

mampu bermanfaat untuk banyak orang.


Banyak sekali orang-orang pintar nan terhormat yang tertangkap basah tengah melakukan tindakan suap bahk

memalukan dan bersifat merugikan.


Umumnya ketika seseorang terlibat kasus kejahatan, mereka tidak akan pernah sendirian. Namun mereka tert

mereka perbuat.
Dalam hati masyarakat bertanya, apakah mereka tidak pernah diajari pengetahuan bahwa memakan harta yan

Ayo teman-teman, kita


kerjakan tugas dari Pak Guru.
1. Bacalah teks editorial di atas, kemudian analisislah teks tersebut dalam tabel berikut !

Struktur Teks Paragraf ke-

Pengenalan isu

Penyampaian argumen/pendapat

Penegasan

2. Uraikan pendapat kalian mengapa paragraf-paragraf tersebut digolongkan ke dalam pengenalan isu,

penyampaian pendapat, dan penegasan!

3. Identifikasilah unsur-unsur kebahasaan di dalam kedua teks editorial tersebut!

4. Menurut kelompok kalian, apakah kedua teks editorial ini sudah bagus atau belum?

Kemukakan pendapat kelompok kalian!

5. Presentasikanlah hasil kerja kelompok kalian di depan kelas, kemudian mintalah

tanggapan dari kelompok lain untuk perbaikan hasil diskusi kelompok!

SELAMAT BELAJAR
REFERENSI

Suherli, dkk. Buku Guru Bahasa Indonesia Kelas XII Revisi Tahun 2018. Jakarta: Pusat
Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud.

Suherli, dkk. 2018. Buku Siswa Bahasa Indonesia Kelas XII Revisi Tahun 2018. Jakarta:
Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud.

Editor.2017.”Contoh Teks Editorial”.11 Oktober 2018 dalam


http://materi4belajar.blogspot.com

Editor.2018.”Struktur Teks Editorial dan Langkah Penyusunannya”.11 Oktober 2018


dalam https://blog.ruangguru.com
MEDIA PEMBELAJARAN

MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS XII


TAHUN PELAJARAN 20221/2023

DISUSUN OLEH:
Dance Novita Br. Butar- Butar, S.Pd.

SMA NEGERI 2 SENDAWAR

PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

2022
Teks Editorial
Bahasa Indonesia

DANCE NOVITA,S.Pd

. Tujuan Pembelajaran
peserta didik dapat mengidentifikasi isi, pendapat, ragam informasi, menyimpulkan informasi dalam teks editorial, dan mempresentasikan, menanggapi, dan merevis
Amati gambar berikut:
https://images.search.yahoo.com

Cola aimab zideo ler ibut?


tttpa://www,çoutule,com

KOMPETENSI DASAR
Teks editorial adalah artikel utama yang ditulis oleh redaktur koraninformasi
3.3 Mendeskripsikan yang merupakan pandangan
(pendapat, alternatif solusi danredaksi te
simpulan ter
4.3 Menyeleksiragam informasisebagai bahan teks editorialbaiksecaralisanm

fenomenal,kontrofersial
(menimbulkan perbedaan
pendapat).Tekseditorial
disebu t juga tajuk rencana.
Permasalahan yang dibahas dalam
teks editorial :
🞇aktual (sedang menjadi sorotan)
1, Peristiwaapa yang diberitakan gambar di atas? 2, Sebutkan fakta yang terdapat dalam gambar
tersebut! 🞇Fenomenal (luar
3, Berdasarkan peristiwa yang terjadi serta fakta yang terdata, ungkapkanlah isu aktual dari gambar tersebut dengan menggunakan kalimatmu!
biasa)
🞇kontrofersial
(menimbulkan perbedaan pendapat)

Argumentaa,i merupaban lentub alaaan atau l


Strubtur teba editorial: uga lerupa data taail penelitian, pernçataan para
ernçataan pendapat CteaiaJ, lagian ini leriai audut pandang penulia tertadap permaaalatan çang diangbat,
Dalaminileriai
enegaaanulangpendapat/pernçataan CreiterationJ, lagian teks penguatan bemlali ataa pendapat çang telat di
¢abta-¢abtadalamlagianargumentaai,
Terdapat pada lagian abtir teba, editorial selalu terdapat fakta dan opini

Fakta adalah hal, keadaan, peristiwa yang merupakan kenyataan atau sesuatu yang benar-benar terjadi,dapat disajikan dalam bentuk data-data terkait dengan peristiwa yang

Ciri-cirinya:
kebenarannya bersifat objektif menunjuk pada benda, orang, jumlah, peristiwa, atau waktu tertentu
apabila sedang atau sudah terjadi
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK
MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS XII
TAHUN PELAJARAN 20221/2023

DISUSUN OLEH:
Dance Novita Br. Butar- Butar, S.Pd

SMA NEGERI 2 SENDAWAR

PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

2022
EDITORIAL
LKPD 1

Sekolah : SMA 2 SENDAWAR

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

Kelas/Semester : XII / Ganjil

Materi Pokok : Struktur dan kebahasaan teks editorial

Alokasi Waktu : 4 x 45 Menit

Nama Siswa :......

Tema : Teks Editorial

Tujuan Pembelajaran :

Dengan mempelajari materi ini, peserta didik dapat menganalisis struktur teks editorial
dan unsur kebahasaan teks editorial.

Indikator Pencapaian Kompetensi:

Kompetensi Dasar Indikator


3.5.1 Mengidentifikasi struktur teks editorial
3.5 Menganalisis struktur dan C4
kebahasaan teks editorial 3.5.2 Mengidentifikasi unsur kebahasaan
teks
editorial
3.5.3 Menganalisis topik teks editorial c4
3.5.4 Menganalisis kerangka karangan

teks editorial
4.5.1 Menentukan struktur dalam teks
4.5. Merancang teks editorial dengan editorial. P3
memerhatikan struktur dan 4.5.2 Menentukan unsur kebahasaan
kebahasaan baik secara lisan dalam teks editorial
maupun tulis 4.5.3 Menyusun teks editorial yang
sesuai topik, struktur, dan kebahasaan
4.5.6 Mempresentasikan, menanggapi,
dan merevisi topik, kerangka, stuktur,
unsur kebahasaan, dan teks editorial
yang telah disusun
Langkah-Langkah Kegiatan:

Bacalah teks editorial berikut!

Mudik Macet Khas Lebaran

Lebaran di Indonesia selalu diwarnai dengan kemacetan di berbagai wilayah khususnya pulau
Jawa dan Sumatra. Meski pemerintah telah menyediakan berbagai jenis alat transportasi
tambahan, akan tetapi banyak pemudik yang memilih menggunakan kendaraan pribadi
karena dengan begitu mereka bisa bersilaturahmi ke kerabatnya dengan mudah tanpa harus
memikirkan kendaraan lagi. Namun, resiko macet yang dihadapi juga tidak bisa disepelekan.
Tak hanya itu, kecelakaan di jalan juga menjadi resiko yang mengerikan.

Lebaran semestinya menjadi momen yang membahagiakan karena umat muslim tak hanya
dapat berkumpul dan bersilaturahmi dengan keluarganya, namun juga sebagai media untuk
mempererat tali kasih sayang dan persaudaraan. Sayangnya lebaran juga seringkali diliputi
dengan suasana duka dengan kasus meninggal karena kecelakaan di jalan.

Angka kematian karena kecelakaan pada tahun 2017 bisa dibilang menurun berdasarkan data
yang dihimpu oleh Polri dari angka 1.261 jiwa (tahun 2016) menjadi 743 jiwa (tahun 2017).
Bisa dibilang ini menjadi salah satu prestasi dari upaya pemerintah dan Polri untuk menekan
angka kematian akibat kecelakaan sata mudik.

Tetapi jika disikapi kembali, apakah setiap tahun harus selalu ada korban? Bagaimanapun
juga angka 743 jiwa yang meninggal bukanlah hal yang sepele. Lantas apa upaya yang harus
dilakukan oleh pemerintah untuk semakin meminimalisir angka kematian akibat kecelakaan
di jalan raya?

Jika ditinjau kembali, banyak masyarakat yang memilih menggunakan kendaraan pribadi
untuk mudik. Tentu selain karena mereka ingin bisa bepergian ke rumah kerabatnya tanpa
harus bingung dengan kendaraan, sarana transportasi yang disediakan oleh pemerintah tetap
tidak memadai.

Kita bisa melihat penumpang yang berjubel di setiap kendaraan umum dan tentunya
bepergian dengan kondisi semacam itu sangatlah tidak nyaman dan sama-sama beresiko. Apa
boleh buat, masyarakat tak punya pilihan

Mudik saat lebaran bisa jadi adalah kewajiban dan kebutuhan


yang harus dilakukan oleh sebagian besar warga muslim (dan
bahkan yang non muslim). Sebetulnya budaya mudik ini
merupakan budaya turun temurun yang telah ada bahkan pada
masa kolonial belanda.

Namun demikian, di masa lalu lebaran tidak identik dengan kemacetan karena selain
masyarakat lebih memilih menggunakan kendaraan umum, kendaraan pribadi memang tak
banyak dimiliki oleh masyarakat karena harganya mahal dan cara membelinyapun susah.
Lalu bagaimana dengan mudik pada tahun-tahun berikutnya ketika jumlah masyarakat
dan jumlah kendaraan sudah semakin bertambah? Akankah jalan raya bisa muat untuk
dilalui semua jumlah kendaraan yang ada? Rekayasa lalu lintas, pembagian arus, dan
penambahan armada harus ditingkatkan oleh pemerintah guna menekan jumlah angkan
kematian akibat kecelakaan pada saat arus mudik lebaran.

Bagaimanapun juga, masyarakat harus dikondisikan untuk memilih kendaraan umum


sebagai alat transportasi mudik. Tentu hal tersebut harus pula diimbangi dengan kualitas
pelayanan, misalnya semua penumpang bisa duduk, jalur bus dibuat khusus agar dapat
sampai tepat waktu tanpa terganggu kendaraan lain, dan lain sebagainya.

Sangat disayangkan apabila lebaran diwarnai dengan duka akibat kematian karena
kecelakaan saat mudik. Masyarakatpun harus menyadari hal ini dan sudah semestinya untuk
ikut memikirkan solusi minimal untuk menyelamatkan diri mereka masing-masing saat
mudik dengan cara disiplin berkendara, mematuhi aturan dan melaksanakan himbauan
pemerintah dan Polri seperti misalnya beristirahat ketika sudah lela

Contoh 2:

Pendidik Tidak Menghasilkan Orang Terdidik, namun Hanya Orang


Pintar Semata

Pada era perkembangan jaman sekarang ini kerap terjadi tindakan memalukan di dalam
negara kita seperti kasus korupsi, suap, mafia pajak, dan sebagainya. Namun tidak disangka
sangka ternyata pelaku kasus kejahatan tersebut tidak lain dan tidak bukan adalah orang-
orang pintar yang notabenenya memiliki ijazah dan gelar sarjana hingga seorang doktor.

Menanggapi fenomena ini, seperti telah terjadi pola pendidikan yang tidak benar telah terjadi
di negara ini. Pola pendidikan yang saat ini tengah diterapkan di negara ini hanya mengacu
pada ilmu duniawi semata sehingga hanya menghasilkan orang pintar semata, namun tidak
menghasilkan orang dengan budi pekerti yang baik.

Akibatnya lulusan yang notabenenya merupakan orang-orang pintar tersebut malah


menggunakan kepintaran mereka untuk melakukan kejahatan dan menindas kaum yang lebih
lemah dari mereka. Padahal mestinya mereka menjadi pemimpin sekaligus penolong yang
mampu bermanfaat untuk banyak orang.

Banyak sekali orang-orang pintar nan terhormat yang tertangkap basah tengah melakukan
tindakan suap bahkan korupsi. Meskipun mereka memiliki tingkat pendidikan yang tinggi
dan mengaku sebagai manusia yang beradab dan beragama namun memiliki tindakan yang
memalukan dan bersifat merugikan.

Umumnya ketika seseorang terlibat kasus kejahatan, mereka tidak akan pernah sendirian.
Namun mereka tertangkap tangan melakukan kejahatan secara bersama. Mirisnya lagi, ketika
telah tertangkap tangan melakukan kejahatan mereka masih bisa menebar senyum lebar di
muka masyarakat seolah tidak terjadi apa-apa dan tidak merasakan malu atas apa yang telah
mereka

perbuat.

Dalam hati masyarakat bertanya, apakah mereka tidak pernah diajari pengetahuan bahwa
memakan harta yang bukan merupakan haknya adalah perbuatan dosa yang hukum dalam
agama adalah haram. Mungkin mereka memang telah hilang akal sehatnya dan putus urat
malunya. Maka dari itu, sistem pendidikan di negara ini harus segera diperbaiki agar tidak

1. Bacalah teks editorial di atas, kemudian analisislah teks tersebut dalam tabel berikut !

Struktur Teks Paragraf ke-

Pengenalan isu

Penyampaian argumen/pendapat

Penegasan

2. Uraikan pendapat kalian mengapa paragraf-paragraf tersebut digolongkan ke dalam


pengenalan isu,

penyampaian pendapat, dan penegasan!

3. Identifikasilah unsur-unsur kebahasaan di dalam kedua teks editorial tersebut!

4. Menurut kelompok kalian, apakah kedua teks editorial ini sudah bagus atau belum?

Kemukakan pendapat kelompok kalian!

5. Presentasikanlah hasil kerja kelompok kalian di depan kelas, kemudian mintalah tanggapan

dari kelompok lain untuk perbaikan hasil diskusi kelompok!

I. Penilaian Hasil Pembelajaran

1. Teknik Penilaian (terlampir)

a. Sikap

- Penilaian Observasi
Penilaian observasi berdasarkan pengamatan sikap dan perilaku peserta didik sehari-hari,
baik terkait dalam proses pembelajaran maupun secara umum. Pengamatan langsung
dilakukan oleh guru. Berikut contoh instrumen penilaian sikap

Aspek Perilaku yang


Dinilai Jumlah Skor Kode
No Nama Siswa
Skor Sikap Nilai
BS JJ TJ DS

Zuhri
1 75 75 50 75 275 68,75 C
Indonesia

2 ... ... ... ... ... ... ...

Keterangan :

• BS : Bekerja Sama

• JJ : Jujur

• TJ : Tanggung Jawab

• DS : Disiplin

Catatan :

1. Aspek perilaku dinilai dengan kriteria:

100 = Sangat Baik

75 = Baik

50 = Cukup

25 = Kurang

2. Skor maksimal = jumlah sikap yang dinilai dikalikan jumlah kriteria = 100 x 4 = 400

3. Skor sikap = jumlah skor dibagi jumlah sikap yang dinilai = 275 : 4 = 68,75

4. Kode nilai / predikat :

75,01 – 100,00 = Sangat Baik (SB)

50,01 – 75,00 = Baik (B)

25,01 – 50,00 = Cukup (C)

00,00 – 25,00 = Kurang (K)


5. Format di atas dapat diubah sesuai dengan aspek perilaku yang ingin dinilai

- Penilaian Diri

Seiring dengan bergesernya pusat pembelajaran dari guru kepada peserta didik, maka peserta
didik diberikan kesempatan untuk menilai kemampuan dirinya sendiri. Namun agar penilaian
tetap bersifat objektif, maka guru hendaknya menjelaskan terlebih dahulu tujuan dari
penilaian diri ini, menentukan kompetensi yang akan dinilai, kemudian menentukan kriteria
penilaian yang akan digunakan, dan merumuskan format penilaiannya Jadi, singkatnya
format penilaiannya disiapkan oleh guru terlebih dahulu. Berikut Contoh format penilaian :

Jumlah Skor Kode


No Pernyataan Ya Tidak Skor Sikap Nilai

Selama diskusi, saya ikut


1 serta mengusulkan 50
ide/gagasan.

Ketika kami berdiskusi,


2 setiap anggota mendapatkan 50
kesempatan untuk berbicara. 250 62,50 C

Saya ikut serta dalam


3 membuat kesimpulan hasil 50
diskusi kelompok.

4 ... 100

Catatan :

1. Skor penilaian Ya = 100 dan Tidak = 50

2. Skor maksimal = jumlah pernyataan dikalikan jumlah kriteria = 4 x 100 = 400

3. Skor sikap = (jumlah skor dibagi skor maksimal dikali 100) = (250 : 400) x 100 = 62,50

4. Kode nilai / predikat :

75,01 – 100,00 = Sangat Baik (SB)

50,01 – 75,00 = Baik (B)

25,01 – 50,00 = Cukup (C)

00,00 – 25,00 = Kurang (K)

5. Format di atas dapat juga digunakan untuk menilai kompetensi pengetahuan dan
keterampilan
- Penilaian Teman Sebaya

Penilaian ini dilakukan dengan meminta peserta didik untuk menilai temannya sendiri. Sama
halnya dengan penilaian hendaknya guru telah menjelaskan maksud dan tujuan penilaian,
membuat kriteria penilaian, dan juga menentukan format penilaiannya. Berikut Contoh
format penilaian teman sebaya :

Nama yang diamati : ...

Pengamat : ...

Jumlah Skor Kode


No Pernyataan Ya Tidak Skor Sikap Nilai

Mau pendapat
1 100
menerima
teman.

Memberikan solusi terhadap


2 100
permasalahan.

Memaksakan pendapat 450 90,00 SB


3 sendiri kepada anggota 100
kelompok.

4 Marah saat diberi kritik. 100

5 ... 50

Catatan :

1. Skor penilaian Ya = 100 dan Tidak = 50 untuk pernyataan yang positif, sedangkan untuk
pernyataan yang negatif, Ya = 50 dan Tidak = 100

2. Skor maksimal = jumlah pernyataan dikalikan jumlah kriteria = 5 x 100 = 500

3. Skor sikap = (jumlah skor dibagi skor maksimal dikali 100) = (450 : 500) x 100 = 90,00

4. Kode nilai / predikat :

75,01 – 100,00 = Sangat Baik (SB)

50,01 – 75,00 = Baik (B)

25,01 – 50,00 = Cukup (C)


00,00 – 25,00 = Kurang (K)

b. Pengetahuan

- Tertulis Uraian

- Tes Lisan/Observasi Terhadap Diskusi, Tanya Jawab dan Percakapan

Praktek Monolog atau Dialog

Penilaian Aspek Percakapan

Skala
Jumlah Skor Kode
No Aspek yang Dinilai
25 50 75 100 Skor Sikap Nilai

1 Intonasi

2 Pelafalan

3 Kelancaran

4 Ekspresi

5 Penampilan

6 Gestur

c. Keterampilan

- Penilaian Unjuk Kerja

Contoh instrumen penilaian unjuk kerja dapat dilihat pada instrumen penilaian ujian
keterampilan berbicara sebagai berikut:

Instrumen Penilaian

Sangat Kurang Tidak


Baik
No Aspek yang Dinilai Baik Baik Baik
(75)
(100) (50) (25)

Kesesuaian respon dengan


1 pertanyaan
Sangat Kurang Tidak
Baik
No Aspek yang Dinilai Baik Baik Baik
(75)
(100) (50) (25)

2 Keserasian pemilihan kata

Kesesuaian penggunaan tata


3 bahasa

4 Pelafalan

Kriteria penilaian (skor)

100 = Sangat Baik

75 = Baik

50 = Kurang Baik

25 = Tidak Baik

Cara mencari nilai (N) = Jumalah skor yang diperoleh siswa dibagi jumlah skor maksimal
dikali skor ideal (100)

Instrumen Penilaian Diskusi

No Aspek yang Dinilai 100 75 50 25

1 Penguasaan materi diskusi

2 Kemampuan menjawab pertanyaan

3 Kemampuan mengolah kata

4 Kemampuan menyelesaikan masalah

Keterangan :

100 = Sangat Baik

75 = Baik

50 = Kurang Baik
25 = Tidak Baik

Instrumen Penilain

No Aspek yang Dinilai 100 75 50 25

4
KISI-KISI, INSTRUMEN DAN RUBRIK
PENILAIAN
MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS XII
TAHUN PELAJARAN 20221/2023

DISUSUN OLEH:
Dance Novita Br. Butar- Butar, S.Pd.

SMA NEGERI 2 SENDAWAR

PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

2022
Komponen Kisi-kisi Instrumen Penilaian

Komponen-komponen dari kisi-kisi instrumen penilaian adalah sebagai berikut:

1. Jenis sekolah/ jenjang sekolah

2. Mata Pelajaran

3. Kelas/Semester

4. Tahun ajaran

5. Alokasi waktu

6. Teknik Penilaian

7. Bentuk soal

8. Jumlah soal

9. Penyusun

10. Kompetensi inti

11. Kompetensi dasar

12. Materi

13. Indikator soal

14. Level Taxonomy

15. Nomor urut soal

16. Soal
Format Kisi-kisi Soal Aspek Pengetahuan

Jenis Sekolah : SMA Negeri 2 Sendawar Tahun ajaran : 2022/2023

Mata Pelajaran : BAHASA INDONESIA Teknik Penilaian: Tes Tertulis

Kelas/Semester : XII/GANJIL Bentuk Soal : Uraian &


PG

Alokasi Waktu : 2 X 45 Menit Jumlah Soal : 3


Penyusun : Dance Novita,S.Pd

Level
N Kompetensi Taxo Nomor Kunci
Kompetensi Inti Materi Indikator Soal Soal
o Dasar nomy Soal Jawaban

3.5 Memahami, 3.5.1 Informasi 3.5.1.1 Peristiwa Peristiwa


menerapkan, Mendeskripsi dalam apa yang yang dibahas
dan kan Teks Peserta didik C4 1 dibahas pada teks
menganalisis informasi Editorial dapat pada teks tersebut
pengetahuan (pendapat, mengidentifik editorial adalah
faktual, alternatif asi peristiwa berjudul mengenai
1 konseptual, solusi dan utama yang “Refleksi kesenjangan
prosedural, dan simpulan dibahas pada Hasil tingkat
.
metakognitif terhadap Ujian pendidikan di
teks editorial
berdasarkan, suatu isu) Nasional”? daerah Papua
berjudul
dengan
rasa dalam ”Refleksi
daerah Jawa
Hasil Ujian
ingin tahunya teks editorial Nasional”
tentang
ilmu berkaitan

pengetahuan, dengan 3.5.1.2 Tuliskan Menyimak


teknologi, seni, bidang Peserta didik satu pernyataan di
budaya, dan pekerjaan mampu C4 2 kalimat atas
humaniora menemukan opini menguatkan
dengan fakta dan dalam teks apa yang
wawasan opini dalam tersebut! selama ini
kemanusiaan, teks editorial diwacanakan,
2 kebangsaan, khususnya
. kenegaraan, dan saat UN tiba,
peradaban yaitu adanya
kesenjangan
terkait taraf
penyebab pendidikan di
fenomena Tanah Air.

dan kejadian,
serta
menerapkan 3.5.1.3 Bacalah Simpulan
pengetahuan Peserta didik teks dari editorial
prosedural pada mampu C4 3 editorial ini adalah
bidang kajian menyimpulka berjudul pasca UN
yang spesifik n informasi Refleksi adalah
sesuai dengan dalam teks Hasil momentum
bakat dan editorial Ujian yang tepat
3
minatnya untuk Nasional untuk
.
memecahkan dengan membenahi
masalah saksama, mutu dan
kemudian pemerataan
tulislah pendidikan di
simpulan Indonesia.
dalam teks
tersebut!

d
s
dst.
t
.

Soal PG

REFLEKSI HASIL UJIAN NASIONAL

Kelulusan ujian nasional (UN) jenjang SMA/MA/SMK di Merauke, Papua, mencapai 95%.
Hanya saja, hal itu dinilai bukan patokan kualitas kelulusan. Hal itu tidak usah dibanggakan,
ujar Kepala Dinas Pendidikan dan Pengajaran Merauke Vincentius Mekiuw di Merauke,
Sabtu (26/5). Menyimak pernyataan di atas menguatkan apa yang selama ini diwacanakan,
khususnya saat UN tiba, yaitu adanya kesenjangan taraf pendidikan di Tanah Air. Di wilayah
barat, pendidikan relatif maju. Lulusan UN bisa langsung bersaing secara setara di kancah
perguruan tinggi terkenal. Sebaliknya, siswa dari Merauke, jika ingin masuk PTN terkenal,
harus matrikulasi satu tahun kalau mau setaraf dengan lulusan setingkat dari Jawa.
1. .Berdasarkan paragraf diatas tema yang tepat adalah ...
a. Kemanusiaan
b. Pendidikan
c. Sosial
d. Kebudayaan
e. Permasalah ekonomi
2. Fakta dalam paragraf diatas ...
a. Di wilayah barat, pendidikan relatif maju.
b. Lulusan UN bisa langsung bersaing secara setara di kancah perguruan tinggi
terkenal.
c. Sebaliknya, siswa dari Merauke, jika ingin masuk PTN terkenal, harus
matrikulasi satu tahun kalau mau setaraf dengan lulusan setingkat dari Jawa.
d. Kelulusan ujian nasional (UN) jenjang SMA/MA/SMK di Merauke,
Papua, mencapai 95%.
e. Menyimak pernyataan di atas menguatkan apa yang selama ini diwacanakan,
khususnya saat UN tiba, yaitu adanya kesenjangan taraf pendidikan di Tanah
Air.
3. Kesimpulan yang tepat untuk teks editorial tersebut ...
a. Upaya menyamakan persaingan lulusan Indonesia timur dengan Jawa
b. Lulusa Indonesia timur sangat berprestasi
c. Banyak ajang yang berhasil dijuarai putra putri Jawa
d. Upaya pemerintah menjadikan lulusan asal Jawa lebih maju daripada
Indonesia timur
e. Menjadikan pola, bukan kasus

Rubrik Penilaian Pengetahuan

Skor 3 Skor 2 Skor 1 Skor 0

Benar dan struktur Benar dan struktur Jawaban dan struktur Tidak
jawaban sesuai jawaban tidak sesuai belum sesuai menjawab

Jika benar semua mendapat skor 12

Jika salah mendapat skor 0


𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ𝑎𝑛
Penentuan Nilai  N= 𝑥100 = ⋯
12

Rentang Nilai dan Predikat Nilai :

KKM 75

Nilai Skor Predikat

A 91-100 Sangat Baik

B 81-90 Baik

C 75-80 Cukup

D <75 Kurang
Format Kisi-kisi Instrumen Aspek Keterampilan

Jenis Sekolah : SMA Negeri 2 Sendawar Tahun ajaran : 2022/2023

Mata Pelajaran : BAHASA INDONESIA Teknik Penilaian : Proyek


Kelas/Semester : XII/GANJIL Bentuk Penilaian : Skala
Penilaian

Alokasi Waktu : 2 X 45 Menit

Penyusun : Dance Novita ,S.Pd

Dimen
Kompetensi si
No Kompetensi Inti Materi Indikator Soal Ketera Soal
Dasar
mpilan

4.5. Mengolah, 4.5.1 Informa 1 Peserta didik dapat Carilah topik


menalar, dan Menyeleksi si dalam menentukan isu aktual berita tentang
menyaji dalam ragam Teks dari berbagai media P5 pendidikan,
ranah konkret informasi Editorial informasi (cetak, olahraga, seni,
dan ranah sebagai elektronik, maupun hiburan, tokoh,
abstrak terkait bahan teks internet) ekonomi,
dengan editorial baik teknologi,
pengembangan secara lisan 2 Peserta didik dapat dan
dari yang maupun tulis menuliskan pendapat politik kemudian
dipelajarinya di terhadap isu aktual pilihlah satu dari
sekolah secara dilengkapi argumen topik tersebut
mandiri, pendukung (data dan lalu buatlah teks
bertindak secara alasan logis). editorial
1. efektif dan P2 kemudian
kreatif, serta 3 Peserta didik dapat ubahlah teks
mampu mempresentasikan, tersebut dalam
menggunakan menanggapi, dan bentuk video!
metode sesuai merevisi informasi
kaidah keilmuan berupa pendapat,
alternatif solusi, dan
simpulan, informasi-
informasi penting, dan
ragam informasi
sebagai bahan teks
editorial.

P3
Rubrik Penilaian Proyek

No Aspek Penilaian Skor- Kriteria


1. apabila projek kurang sesuai tema
A Perencanaan : 2. apabila projek cukup sesuai tema
1. Kesesuaian Tema 3. apabila projek sudah sesuai tema
2. Pembagian Tugas

B Pelaksanaan : Masing-masing sub aspek menggunakan


1. Kerjasama skala 1 - 3
2. Kesesuaian dengan
rencana
3. Partisipasi anggota

C Pelaporan : Masing-masing sub aspek menggunakan


1. Estetika skala 1 - 3
2. Bahasa
3. Isi laporan

Rata-Rata Skor

Rubrik Penilaian

No Aspek yang Dinilai Kriteria Skor

1 Originalitas penulisan Sangat orisinal 4

Orisinal 3

Cukup orisinal 2

Tidak orisinal 1

2 Kesesuaian isi Isi sangat sesuai dengan judul 4


dengan tujuan
penulisan isi sesuai dengan judul 3

isi kurang sesuai dengan judul 2

isi tidak sesuai dengan judul 1

3 Keruntutan teks Keruntutan teks sangat tepat 4

Keruntutan teks tepat 3

Keruntutan teks kurang tepat 2

Keruntutan teks tidak tepat 1

Pilihan kosa kata sangat tepat 4


4 Pilihan kosa kata
Pilihan kosa kata tepat 3

Pilihan kosa kata cukup tepat 2

Pilihan kosa kata tidak tepat 1

5 Ketepatan tata bahasa penggunaan tata bahasa sangat tepat 4

penggunaan tata bahasa tepat 3

penggunaan tata bahasa kurang tepat 2

penggunaan tata bahasa tidak tepat 1

6 Penulisan kosa kata Penulisan kosa kata sangat tepat 4

Penulisan kosa kata tepat 3

Penulisan kosa kata cukup tepat 2

Penulisan kosa kata tidak tepat 1

7 Kerapian tulisan Tulisan sangat rapi dan mudah di baca 4

Tulisan rapi dan mudah di baca 3

Tulisan kurang rapi dan mudah di baca 2

Tulisan tidak rapi dan tidak bisa di baca 1

Anda mungkin juga menyukai