Anda di halaman 1dari 10

PROPOSAL PENELITIAN

PENGARUH PEMBERIAN PAKAN ALAMI TERHADAP


KELANGSUNGAN HIDUP DAN PERTUMBUHAN LARVA IKAN
MAANVIS (Pterophyllum scalare)

Diusulkan oleh:

Febbiyanti Yofangka D
NIM. 1804124253

JURUSAN BUDIDAYA PERAIRAN


FAKULTAS PERIKANAN DAN KELAUTAN
UNIVERSITAS RIAU
PEKANBARU
2021
2

KATA PENGANTAR

Alhamdulillaahirabbil’aalamin, puji syukur penulis panjatkan kehadirat


Allah SWT karena atas rahmat, hidayah dan karunia-Nya Proposal yang berjudul
”Pengaruh Pemberian Pakan Alami Terhadap Kelangsungan Hidup dan
pertumbuhan benih ikan maanvis (Pterophyllum scalare)” ini dapat diselesaikan.
Akhir kata semoga proposal ini bermanfaat khususnya bagi Penulis dan
juga bagi semua pihak yang memerlukan informasi yang berhubungan dengan
tulisan ini. Amin.
Pekanbaru, Juni 2021

Febbiyanti Yofangka
3

I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Budidaya ikan hias air tawar Indonesia memiliki potensi yang cukup besar
untuk menjadi penyumbang pemasukan untuk negara dan penyokong utama
penghasilan untuk masyarakat. Kegiatan budidaya ikan hias oleh masyarakat
bernilai ekonomi di pasaran lokal, dan menjadi komoditas ekspor di pasaran
dunia. Tingginya permintaan akan ikan hias di dalam negeri terutama oleh para
negara pengekspor ikan hias dunia, dimana kini Indonesia telah berada di
posisi ketiga sebagai pengekspor ikan hias setelah Singapura dan Malaysia yaitu
sebesar 7,5 persen. Salah satu ikan hias air tawar yang banyak diminati adalah
ikan maanvis (Pterophyllum scalare), ikan ini berasal dari perairan Amazon dan
disebut juga dengan nama Angle Fish (ikan bidadari) karena bentuk dan warnanya
yang menarik serta pergerakan yang tenang Selain itu perawatan untuk kultur ikan
ini tidak terlalu rumit. (Rahayu et al., 2019).
Keberhasilan budidaya ikan hias ditunjang oleh lingkungan media
pemeliharaan yang ideal dan ketersediaan pakan yang berkelanjutan. Pemberian
pakan dilaksanakan untuk mencukupi keperluan nutrisi sehingga ikan bisa
mencapai kelangsungan hidup dan pertumbuhan yang optimal (Hendra et al.,
2015). Pakan alami adalah pakan yang tersedia di alam, Pemberian pakan alami
memiliki banyak keuntungan diantaranya mudah dicerna oleh ikan dan mudah
didapatkan dialam. Selain itu Pakan alami mempunyai kandungan gizi yang
lengkap dan mudah dicerna dalam usus benih ikan. Ukuran tubuhnya yang relatif
kecil sangat sesuai dengan lebar bukaan mulut larva/benih ikan. Pakan alami
cocok diberikan kepada benih ikan karena benih ikan mempunyai alat pencernaan
yang masih belum sempurna (Tampubolon et al., 2016).
Salah satu problema yang sering terjadi pada budidaya ikan maanvis adalah
tingginya tingkat kematian seta rendahnya pertumbuhan benih. Tingginya angka
kematian tersebut menunjukkan rendahnya pertumbuahan (kelangsungan hidup).
Pertumbuhan sangat ditentukan oleh ketersediaan pakan sebagai sumber energi
untuk pertumbuhan. Stadium larva merupakan masa yang sangat penting dan
kritis karena pada stadium ini larva ikan sangat sensitif terhadap ketersediaan
4

makanan dan faktor lingkungan. Hal ini disebabkan larva ikan belum dapat
menyesuaikan diri dengan lingkungan, dan sistem pencernaannya belum
sempurna, terutama sekali karena pada stadium larva ikan belum mempunyai
lambung dan aktivitas enzimnya masih belum optimal sehingga perlu diberikan
makanan alami yang mengandung enzim pencernaan yang dapat membantu
proses pencernaan makanan pada larva. Oleh karena itu, pakan yang paling sesuai
digunakan sebagai pakan benih adalah pakan alami karena mudah dicerna,
memiliki ukuran yang dapat disesuaikan dengan ukuran bukaan mulut ikan, dan
mengandung protein yang mendukung pertumbuhan (Wijayanti, 2010).
Dengan ukuran tubuh yang kecil dan bukaan mulut larva juga kecil,
dibutuhkan pakan larva yang berukuran lebih kecil dari bukaan mulut tersebut.
Pakan larva ikan maanvis umumnya berupa pakan alami. Kelebihan penggunaan
pakan alami yaitu memiliki ukuran yang sesuai dengan bukaan mulut larva, selalu
bergerak sehingga menarik perhatian ikan, mudah dicerna serta tingkat
pencemaran pada air kultur lebih rendah. Ikan Maanvis merupakan ikan karnivora
yang membutuhan protein 25 – 50% untuk tumbuh dan berkembang. Jenis pakan
alami yang memiliki protein tiggi dan cocok untuk ikan maanvis berupa Tubifex
sp, Dapnia sp, Artemia sp dan Jentik nyamuk yang memiliki kadar protein yang
tinggi dan cocok untuk pertubuhan larva ikan. Berdasarkan hal tersebut penulis
berkeinginan untuk membahas jenis pakan alami apa yang cocok unuk
kelangsungan hidup dan pertumbuhan ikan maanvis guna menghindari tingkat
kematian yang tinggi serta meningkatkan laju pertumbuhan ikan. Penulis
berharap melalui penulisan ini para pembaca mengetahui pakan alami apa yang
cocok untuk benih ikan maanvis.
1.2. Rumusan Masalah
Topik yang penulis bahas kali ini perlu dilengkapi rumusan masalah agar
memudahkan dalam pembahasan. Selain itu rumusan masalah ini juga dimaksud
untuk menghindari kesalahpahaman dalam menjawab permasalahan. Berdasarkan
latar belakang masalah yang penulis berikan ada beberapa rumusan sebagai
pertanyaan dalam penulisan ini. Berikut rumusan masalah dari penulisan ini yaitu:
1. adakah pengaruh pemberian pakan alami yang berbeda terhadap
kelangsungan hidup dan pertumbuhan benih ikan maanvis?
5

2. jenis pakan alami apa yang paling cocok untuk kelangsungan hidup dan
pertumbuhan benih ikan maanvis?
3. bagaimana pertumbuhan benih maanvis terhadap pemberlakuan
pemberian pakan alami yang berbeda?
1.3. Tujuan penelitian
Tujuan dari penulisan ini sesuai dengan rumusan masalah yang telah
disampaikan. Hal tersebut dimaksudkan untuk mempermudah melakukan
penulisan berdasarkan masalah yang dibahas. Berikut manfaat dalam penulisan
ini.
1. mengetahui pengaruh pemberian pakan alami terhadap kelangsungan
hidup dan pertumbuhan benih ikan maanvis
2. mengetahui jenis pakan alami apa yang paling cocok untuk
kelangsungan hidup dan pertumbuhan ikan maanvis
3. mengetahui pertumbuhan ikan maanvis terhadap pemberlakuan
pemberian pakan alami yang berbeda
1.4. manfaat Penelitian
Manfaat dari penulisan ini sesuai dengan tujuan penelitian yang telah
disampaikan. Hal tersebut dimaksudkan untuk mempermudah pemahaman
penulisan berdasarkan tujuan yang dibahas. Berikut manfaat dalam penulisan ini.
1. dapat mengetahui pengaruh pemberian pakan alami terhadap
kelangsungan hidup dan pertumbuhan benih ikan maanvis
2. dapat mengetahui jenis pakan alami apa yang paling cocok untuk
kelangsungan hidup dan pertumbuhan ikan maanvis
3. dapat mengetahui pertumbuhan ikan maanvis terhadap pemberlakuan
pemberian pakan alami yang berbeda
6

II. METODE PRAKTEK

3.1. Wakatu dan Tempat


Penelitian percobaan dengan judul “Pengaruh Pemberian Pakan Alami
terhadap Kelangsungan Hidup dan Pertumbuhan Benih Ikan maanvis ini
dilaksanakan di Laboratorium Pembenihan dan Pemulian Ikan, Fakultas Perikanan
dan Kelautan, Universitas Riau pada tanggal 26 Agustus – 26 September 2021.
3.2. Bahan dan Alat
Bahan yang dipergunakan dalam penelitian ialah benih ikan Maanvis
berukuran 3,0 – 3,5 cm sebanyak 20 ekor/akuarium, Pakan yang digunakan pada
penelitian ini adalah pakan alami yaitu Artemia sp diperoleh dari hasil penetasan
cyste Artemia sp yang dilakukan sendiri di Laboratoriun Pembenihan dan
Pemuliaan Ikan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Riau, Dapnia
sp dibeli dari toko ikan hias, dan cacing Tubifex sp dibeli langsung dari toko ikan
hias.
Peralatan yang dipergunakan dalam penelitian ialah wadah pemeliharaan
berupa akuarium sebanyak 9 unit dengan ukuran 30 cm x 30 cm x 30 cm, larutan
kalium permanganat, timbangan digital, pompa aerator, selang aerasi, batu aerasi,
kantong plastik, penggaris, selang plastik, serta gayung dan seser untuk
mengambil ikan.
Wadah Penelitian dan Sumber Air
Wadah penelitian yang dipergunakan ialah akuarium berukuran 30 cm x 30
cm x 30 cm, berjumlah 9 buah dan dilengkapi dengan aerasi. Air yang
dipergunakan berasal dari air sumur yang sebelumnya diendapkan dan diaerasi
terlebih dahulu. Penempatan wadah penelitian dilakukan secara acak (Steel &
Torrie 1981).
3.3. Metode Penelitian
Prosedur Penelitian
Akuarium yang digunakan terlebih dahulu dibersihkan atau dicuci dulu
dengan larutan kalium permanganat dengan dosis 1-2 ml/L dan dikeringkan
selama satu hari, kemudian dimasukkan air 20 L/akuarium. Akuarium yang terisi
air kemudian diberi aerasi untuk meningkatkan kadar oksigen terlarut dalam air.
7

Benih ikan Maanvis dimasukkan setelah dilakukan aklimasi terlebih dahulu


dengan cara merendamkan wadah ikan (plastik) kedalam wadah percobaan
(akuarium) dan memasukkan air ke dalam wadah sedikit demi sedikit supaya
benih ikan tidak stres akibat fluktuasi suhu yang mendadak. Benih ikan Maanvis
dimasukkan ke dalam wadah percobaan akuarium. Kepadatan benih ikan Maanvis
adalah 1 ekor/L.
Ikan dipelihara selama 30 hari dan diberi pakan sesuai dengan perlakuan.
Pakan diberikan sekenyangnya (ad libitum) dengan frekuensi pemberian pakan 3
kali sehari, yaitu pada jam 08.00, 12.00, dan 16.00 WIB.
Kualitas air merupakan faktor yang paling penting dalam pemeliharaan ikan
sebab air diperlukan sebagai media untuk hidup ikan. Air yang dipergunakan
berasal dari sumber air tanah yang kemudian diendapkan terlebih dahulu selama 3
hari dan diberi aerasi. Untuk menjaga kualitas air di dalam akuarium percobaan
tetap stabil, maka dilakukan penyiponan 3 hari sekali dan penambahan air.
Penyiponan dilakukan dengan cara mengangkat sisa pakan dan kotoran hasil
metabolisme benih ikan Maanvis sebanyak 30% dari jumlah total air per akuarium
pecobaan dan penambahan air sebanyak jumlah total air per akuarium yang
disipon. Penyiponan dilakukan pada jam 07.00 WIB sebelum dilakukan
pemberian pakan.
Rancangan Penelitian
Rancangan percobaan pada penelitian ini ialah Rancangan Acak Lengkap
(RAL) dengan 3 perlakuan dan 3 kali ulangan. Perlakuan yang diberikan adalah
pemberian pakan yang berbeda dan masing-masing perlakuan diulang 3 kali.
Perlakuan yang diberikan yaitu :
1. Perlakuan A : pemberian pakan mengunakan Artemia sp.
2. Perlakuan B : pemberian pakan mengunakan Daphnia sp.
3. Perlakuan C : pemberian pakan mengunakan Tubifex sp.
Model persamaan linier berdasarkan Steel dan Torrie (1981) adalah sebagai
berikut:
Yij = μ + δi + έij
Keterangan :
Yij = Data hasil pengamatan pada perlakuan ke-i dan ulangan ke-j
8

μ = Nilai tengah dari populasi δi = Pengaruh perlakuan ke-i


έij = Galat perlakuan ke-i dan ulangan ke-j I = Perlakuan (i = A, B,C)
j = Ulangan (j = 1,2,3)

Parameter Yang Diukur


Pertumbahan Bobot
Pertambahan bobot ialah selisih bobot tubuh setelah waktu t dengan waktu
awal. Pertambahan bobot dihitung pada akhir pemeliharaan. Pertambahan bobot
dihitung menggunakan rumus (Imam 2014) berikut:
PB = Bt – Bo
Keterangan :
PB = Pertambahan bobot (g)
Bt = Bobot ikan waktu ke-t (g)
Bo = Bobot ikan waktu ke-0 (g)

Pertumbuhan Panjang Total


Pertumbuhan panjang (PP) ialah selisih panjang tubuh setelah waktu t
dengan panjang pada waktu awal. Pertumbuhan panjang dihitung pada akhir
pemeliharaan. Pertumbuhan panjang dihitung menggunakan rumus (Imam 2014)
berikut:
PP = Pt – Po
Keterangan :
PP = Pertumbuhan panjang (cm)
Pt = Panjang individu ikan waktu ke-t (cm)
Po = Panjang individu ikan waktu ke-0 (cm)
Kelangsungan hidup
Kelangsungan hidup (KH) ialah persentase jumlah ikan yang hidup setelah
dipelihara dalam waktu tertentu dibandingkan dengan jumlah ikan pada awal
pemeliharaan. Kelangsungan hidup ikan dihitung pada akhir pemeliharaan.
Tingkat kelangsungan hidup dihitung menggunakan rumus (Imam 2014) berikut:
KH = x 100%

Keterangan :
KH = Kelangsungan hidup (%)
Nt = Jumlah ikan pada waktu ke-t (ekor)
No = Jumlah ikan pada waktu ke-0 (ekor)
9

Kualitas Air
Kualitas air yang diukur pada penelitian ini ialah suhu, NH 3, DO, dan pH.
Pengukuran suhu dilakukan 3 jam sekali dalam kurun waktu 24 jam dengan
menggunakan alat termometer. Pengukuran NH3, DO, dan pH dilakukan 3 kali
selama percobaan, yaitu pada awal percobaan, pertengahan percobaan, dan akhir
percobaan.
3.4. Analisis Data
Data yang didapat dianalisis mengunakan Anova (Analisis Ragam) program
MS. Excel dan SPSS. Jika ada perbedaan yang signifikan antar pelakuan
dilakukan uji lanjut mengunakan uji BNT (Beda Nyata Terkecil).
10

DAFTAR PUSTAKA

Hendra, D., Basri, Y., & Deswati, L. (2015). KELANGSUNGAN HIDUP DAN
PERTUMBUHAN LARVA IKAN KOI ( Cyprinus carpio ). 1.

Rahayu, R. P., Damayanti, A. A., & Setyono, B. D. H. (2019). Peertumbuhan dan


kelangsungan hidup ikan manfish (Pterophyllum scalare ). 9(2), 137–144.

Tampubolon, T. P., Raharjo, E. I., Fakultas, A., Kelautan, I., Pontianak, U. M.,
Perikanan, F., & Pontianak, U. M. (2016). PENGARUH BEBERAPA JENIS
PAKAN ALAMI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN KELANGSUNGAN
HIDUP LARVA IKAN koi ( Cyprinus carpio ) EFFECT OF SOME TYPES
OF NATURAL FEED ON THE GROWTH AND SURVIVAL RATE OF FISH
KOI LARVAE ( Cyprinus carpio ). 4(1), 28–33.

Wijayanti, K. (2010). PENGARUH PEMBERIAN PAKAN ALAMI YANG


BERBEDA TERHADAP SINTASAN DAN PERTUMBUHAN BENIH IKAN
PALMAS (Polypterus senegalus senegalus Cuvier, 1829).

Anda mungkin juga menyukai