Anda di halaman 1dari 9

MEWARNAI GAMBAR TERHADAP TINGKAT KECEMASAN ANAK USIA

PRASEKOLAH YANG DIRAWAT DI RSUP. PROF. DR. R. D. KANDOU


MANADO

THE COLORING AND HOSPITALIZED ANXIETY AMONG PRESCHOOL


CHILDREN IN RSUP. PROF. DR. R. D. KANDOU MANADO

Nova Gerungan1 dan Eirene Walelang2


Fakultas Ilmu Keperawatan, Universitas Klabat Airmadidi
Email: nova.gerungan@unklab.ac.id

ABSTRAK
Pendahuluan: Kecemasan yang timbul pada anak selama dirawat di
rumah sakit merupakan dampak dari hospitalisasi. Kecemasan dapat
mengganggu tumbuh kembang anak dan proses penyembuhan pada
anak. Terapi bermain mewarnai gambar merupakan salah satu teknik
untuk menurunkan kecemasan yang di alami anak usia prasekolah
akibat hospitalisasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh
terapi bermain mewarnai gambar terhadap tingkat kecemasan anak usia
prasekolah akibat hospitalisasi. Metode: Penelitian ini merupakan pre-
experimental dengan one-group pre-post test design. Sampel diambil
dengan purposive sampling sebanyak 30 orang anak. Teknik
pengumpulan data menggunakan kuesioner. Hasil: Penelitian ini
menunjukkan tingkat kecemasan anak sebelum diberikan terapi
mewarnai gambar 13.3% responden dengan tingkat kecemasan sedang
dan 86.7% dengan tingkat kecemasan berat. Sesudah intervensi
mewarnai diberikan maka 13.3% anak dengan tingkat kecemasan ringan
dan 86.7% anak dengan tingkat kecemasan sedang. Uji statistic
Wilcoxon test terdapat perbedaan yang signifikan pada tingkat
kecemasan anak dengan nilai p< 0.05 yang berarti ada pengaruh yang
signifikan dari terapi bermain mewarnai gambar terhadap tingkat
kecemasan anak usia prasekolah akibat hospitalisasi. Diskusi:
Disarankan kepada institusi pelayanan kesehatan untuk dapat
meningkatkan lagi pelayanan kesehatan terhadap anak usia prasekolah
dengan memberikan terapi bermain mewarnai gambar untuk
menurunkan tingkat kecemasan akibat hospitalisasi.

Kata kunci: Hospitalisasi, Kecemasan anak, Terapi mewarnai gambar

ABSTRACT
Introduction: Anxiety among preschool children could arise during
hospitalization. Anxiety can effect the child development and the healing
process. Coloring page is a technique that be apply to reduce anxiety
experienced by preschool children due to hospitalization. This study aims
to determine the effect of coloring activity as a therapy on the level of
anxiety of preschool children due to hospitalization. Methods: This a JURNAL
pre-experimental study with one-group pre- and -post test design.
Samples were taken by purposive sampling of 30 children. A SKOLASTIK
questionnaire is used to collect data. Results: This study showed that KEPERAWATAN
13.3% of hospitalized children has moderate levels of anxiety and VOL. 6, NO. 2
86.7% with severe levels of anxiety at before being given picture coloring Juni – Desember 2020
activity. After the coloring intervention was given, 13.3% children with
mild anxiety levels and 86.7% children with moderate anxiety levels.
ISSN: 2443 – 0935
Wilcoxon rank test was used to analyze the difference. The result shows E-ISSN 2443 - 16990
that there is a significant difference in the level of anxiety of children with
a value of p <0.05, which means that there is a significant effect of
coloring pictures activity as therapy on the anxiety levels of preschool

105
Nova Gerungan dan Eirene Walelang

children due to hospitalization. Discussion: It is recommended that health


service institutions be able to improve health services for preschoolers
by providing coloring activity as one of the alternative therapy to reduce
anxiety levels due to hospitalization.

Key words: Children's anxiety, Coloring as therapy, Hospitalization

PENDAHULUAN membingungkan bagi anak yang


Pada usia prasekolah anak mulai menjalani hospitalisasi sehingga
belajar mandiri, anak membangun anak bisa mengalami stres.
kontrol sistem tubuh seperti Hospitalisasi merupakan stresor
kemampuan ke toilet, berpakaian, yang besar karena lingkungan yang
dan makan sendiri. Anak usia asing, kebiasaan yang berbeda atau
prasekolah adalah anak yang perpisahan dengan keluarga yang
berumur antara 3-6 tahun, pada harus dihadapi oleh setiap orang,
masa ini anak senang berimajinasi khususnya pada anak (Hockenberry
dan percaya bahwa memiliki & Wilson, 2015).
kekuatan (Potts & Mandleco, 2012).
Hospitalisasi memberikan dampak
Secara psikologis anak usia pada perkembangan anak secara
prasekolah membutuhkan cinta dan psikologis dan fisiologis, anak dapat
kasih sayang yang lebih dari orang berperilaku agresif serta mengalami
tua dan lingkungan, serta ketakutan dan kecemasan (Ball,
membutuhkan rasa aman atau Bindler, & Cowen, 2014).
bebas dari ancaman (Supartini Kecemasan merupakan reaksi atas
dalam Agustina & Puspita, 2010). situasi baru dan berbeda terhadap
Kondisi seorang anak tidak suatu ketidakpastian dan
selamanya berada pada kondisi ketidakberdayaan. Perasaan cemas
sehat, anak juga dapat mengalami dan takut merupakan suatu yang
sakit dan menjalani perawatan di normal, namun perlu menjadi
Rumah Sakit atau yang sering perhatian bila rasa cemas semakin
disebut hospitalisasi. kuat dan terjadi lebih sering (Saputro
& Fazrin, 2017).
Menurut World Health Organization
(2015), di Amerika terdapat 58% Anak usia prasekolah yang
anak dibawah 5 tahun yang dirawat menjalani hospitalisasi pada
di Rumah Sakit. Berdasarkan data umumnya mengalami kecemasan,
dari Badan Pusat Statistik (2015), di lingkungan Rumah Sakit merupakan
Indonesia angka kesakitan anak salah satu faktor yang
cenderung turun seiring bertambah mempengaruhi kecemasan.
usia. Angka kesakitan anak tertinggi Lingkungan fisik Rumah Sakit
ada pada kelompok usia 0-4 tahun seperti bangunan atau ruang rawat,
(24,65%), sedangkan angka alat-alat Rumah Sakit, bau yang
kesakitan anak terendah ada pada khas, pakaian putih petugas
kelompok usia 15-17 tahun kesehatan (Ball, Bindler & Cowen
(10,49%). 2014). Faktor lain yang
mempengaruhi kecemasan anak
Hospitalisasi merupakan cara yang menurut Saputro & Fazrin (2017)
efektif untuk penyembuhan anak yaitu usia, pengalaman terhadap
yang sakit, namun dapat menjadi sakit dan perawatan di Rumah Sakit.
pengalaman yang mengancam,
menakutkan, kesepian dan

106 | Jurnal Skolastik Keperawatan | Vol. 6, No. 2 | Jul - Des 2020


Mewarnai Gambar Terhadap Tingkat Kecemasan Anak Usia Prasekolah Yang Dirawat Di Rsup. Prof. Dr. R. D.
Kandou Manado

Berdasarkan penelitian yang usia prasekolah yang sangat aktif


dilakukan oleh Suryanti & Yulistiani dan imajinatif, selain itu anak masih
(2012) bahwa dari 30 anak usia tetap dapat melanjutkan
prasekolah yang menjalani perkembangan kemampuan motorik
hospitalisasi terdapat 16 anak halus dengan mewarnai gambar
(53,3%) mengalami tingkat meskipun masih menjalani
kecemasan sedang, 11 anak perawatan di Rumah Sakit
(36,7%) mengalami tingkat (Wowiling, Ismanto, & Babakal,
kecemasan ringan, dan 2 anak 2014).
(6,7%) mengalami tingkat
kecemasan berat, serta terdapat 1 Berdasarkan penelitian yang
anak (3,3%) tidak mengalami dilakukan oleh Agustina & Puspita
kecemasan. (2010), anak usia prasekolah yang
menjalani rawat inap di ruang Nusa
Salah satu bentuk kegiatan yang Indah RSUD Pare sebelum diberikan
dapat dilakukan untuk menurunkan terapi bermain mewarnai gambar
kecemasan yaitu melalui kegiatan terdapat 5(62,5%) mengalami
terapi bermain. Menurut Saputro & kecemasan ringan, 3(37,5%)
Fazrin (2017), terapi bermain mengalami kecemasan sedang dan
merupakan salah satu aspek penting setelah diberikan terapi bermain
dari kehidupan anak dan salah satu tingkat kecemasan menurun yaitu
alat paling efektif untuk mengatasi 7(87,5%) tidak mengalami
stres anak ketika dirawat di Rumah kecemasan, dan 1(12,5%)
Sakit. Karena hospitalisasi mengalami kecemasan ringan.
menimbulkan krisis dalam kehidupan
anak dan sering disertai stres Berdasarkan hasil observasi peneliti
berlebihan, maka anak-anak perlu di ruangan Irina E (Atas) RSUP Prof.
bermain untuk mengeluarkan rasa DR. R. D. Kandou Manado bahwa
takut dan cemas yang dialami beberapa anak usia pra sekolah
sebagai alat koping dalam yang menjalani hospitalisasi
menghadapi stres. menunjukkan reaksi kecemasan,
diantaranya seperti menunjukkan
Menurut Potts & Mandleco (2012), reaksi menangis, diam, memeluk
bentuk permainan yang sesuai ibunya, mengajak pulang, tidak
dengan anak usia prasekolah antara kooperatif saat dokter atau perawat
lain: bermain menyusun puzzle, memberikan tindakan. Perawat lebih
bermain musik, bermain peran, banyak bekerjasama dengan orang
mendengarkan cerita (dongeng), tua atau yang menjaga anak
melihat buku-buku bergambar, tersebut dalam melakukan
menggambar dan mewarnai gambar, intervensi. Pada keadaan seperti ini
bermain boneka dan bermain diperlukan suatu tindakan untuk
gelembung. menurunkan tingkat kecemasan
yang dirasakan anak. Berdasarkan
Mewarnai gambar merupakan salah uraian pada latar belakang maka
satu terapi permainan kreatif yang peneliti tertarik untuk melakukan
sangat teraupetik dan memberi anak penelitian ini.
kesempatan untuk bebas
mengekspresikan perasaannya, BAHAN DAN METODE
sebagai cara berkomunikasi tanpa Desain penelitian yang digunakan
kata (Suparto dalam Agustina & dalam penelitian ini adalah pre-
Puspita, 2010). Melalui mewarnai experimental dengan one-group pre-
gambar dapat memberikan rasa post test design. Pada hari pertama
senang karena pada dasarnya anak dilakukan seleksi calon responden,

Jurnal Skolastik Keperawatan | Vol. 6, No. 2 | Jul - Des 2020 | 107


Nova Gerungan dan Eirene Walelang

memperkenalkan diri dan hospitalisasi di RSUP. Prof. Dr. R. D.


memberikan penjelasan kepada Kandou Manado, anak yang baru
orang tua atau keluarga tentang pertama kali menjalani hospitalisasi
tujuan penelitian dan jaminan dan anak yang memiliki riwayat
kerahasiaan (identitas dan informasi) dirawat di Rumah Sakit paling lama
dan memberikan informed consent satu tahun atau lebih serta anak
untuk ditanda tangani sebagai tanda yang dalam keadaan sadar dan
persetujuan bahwa orang tua bersedia menjadi responden melalui
mengizinkan anaknya menjadi persetujuan orang tua atau wali
responden. Kemudian melakukan dengan menandatangani surat
pre-test observasi tingkat persetujuan (informed consent).
kecemasan responden. Kriteria eksklusi dalam penelitian ini
adalah anak usia prasekolah yang
Intervensi dengan memberikan dalam kurun waktu 1 tahun terakhir
aktivitas mewarnai gambar sebagai sudah dua kali atau lebih menjalani
terapi dalam mengatasi kecemasan hospitalisasi, anak yang sedang bed
pasien anak yang dilakukan selama rest, anak dengan kebutuhan khusus
2 hari berturut-turut. Pada hari (autism, hidrosefalus, hiperaktif,
pertama setelah pre-test dengan tunagrahita, dan yang berada di
mengobservasi tingkat kecemasan ruangan isolasi), anak dengan
maka langsung diberikan terapi keterbatasan aktivitas (yang
bermain mewarnai gambar dan terpasang infus di tangan dominan),
pemberian terapi dilaksanakan anak yang tidak bersedia menjadi
selama 35 menit. Pada hari kedua responden (lewat pemberitahuan
diberikan terapi bermain mewarnai orang tua atau wali) saat penelitian
gambar yang berlangsung selama dilaksanakan
35 menit sebelum dilakukan post-
test atau mengobservasi tingkat Instrumen yang digunakan dalam
kecemasan responden. Setelah penelitian ini di adaptasi dari
diberikan terapi bermain mewarnai penelitian Saragih (2016). Content
gambar maka dilakukan post-test validity index (CVI) pada instrumen
atau mengobservasi tingkat penelitian ini adalah 0,98 dan hasil
kecemasan, kemudian uji reabilitas diperoleh 0,74.
mengucapkan terima kasih kepada Kuesioner tersebut berisi pernyataan
responden yang sudah untuk mengidentifikasi tingkat
berpartisipasi. kecemasan pada anak usia
prasekolah dalam perawatan di
Populasi dalam penelitian ini adalah rumah sakit dan berisi 15
87 anak usia prasekolah yang pertanyaan. Jenis pertanyaan
dirawat di RSUP Prof. DR. R.D dikotomi dengan pilihan jawaban ya
Kandou Manado selama bulan atau tidak. Skala pengukuran data
Februari-Maret 2019. Teknik yang digunakan adalah skala
sampling yang digunakan adalah Guttman. Penilaian kuesioner yaitu
pusposive sampling. Menurut Borg jika responden menjawab “ya” maka
and Gall dalam Alwi (2012) untuk skor yang diberikan 1 dan jika
penelitian ekperimen dan komparatif jawaban “tidak” skor yang diberikan
diperlukan sampel 15-30 responden 0. Kriteria untuk mengidentifikasi
setiap kelompok. Sampel dalam tingkat kecemasan responden yaitu:
penelitian ini berjumlah 30 reponden. cemas ringan = 0-4, cemas sedang
= 5-9, cemas berat = 10-15.
Kriteria inklusi dalam penelitian ini
adalah semua anak usia prasekolah Selanjutnya, analisis bivariat
(3-6 tahun) yang menjalani digunakan untuk menganalisis

108 | Jurnal Skolastik Keperawatan | Vol. 6, No. 2 | Jul - Des 2020


Mewarnai Gambar Terhadap Tingkat Kecemasan Anak Usia Prasekolah Yang Dirawat Di Rsup. Prof. Dr. R. D.
Kandou Manado

pengaruh terapi bermain mewarnai Hasil penelitian mengenai gambaran


gambar terhadap tingkat kecemasan tingkat kecemasan anak usia
menggunakan rumus Wilcoxon prasekolah akibat hospitalisasi
dengan tingkat kepercayaan α=0,05. sebelum diberikan terapi bermain
mewarnai gambar dapat dilihat pada
HASIL DAN PEMBAHASAN table 1.

Tabel 1. Distribusi Frekuensi Tingkat Tingkat Kecemasan Sebelum Aktivitas


Mewarnai

Tingkat Kecemasan Frekuensi Persentasi (%)


Sedang 4 13,3
Berat 26 86,7
Total 30 100,0

Berdasarkan tabel 1 dapat diketahui sangat waspada, tidak mampu


gambaran tingkat kecemasan pada memperhatikan, konsentrasi
anak sebelum diberikan aktivitas menurun, mudah lupa, menurunnya
mewarnai gambar sebagai terapi. lapang persepsi, takut kehilangan
Dari 30 responden terdapat 13.3% kendali, takut pada gambaran visual
responden pada tingkat kecemasan dan cedera atau kematian serta
sedang dan 86.7% responden pada mimpi buruk, khawatir, mati rasa,
tingkat kecemasan berat. rasa bersalah atau malu, dan curiga
berlebihan.
Anak mengalami kecemasan
merupakan dampak dari Berdasarkan observasi yang
hospitalisasi, berdasarkan teori dari dilakukan peneliti, anak usia
Ball, Bindler, & Cowen (2014), prasekolah yang menjalani
hospitalisasi memberikan dampak hospitalisasi cenderung mengalami
pada perkembangan anak secara kecemasan sebelum diberikan terapi
psikologis dan fisiologis, anak dapat mewarnai gambar yang ditunjukkan
berperilaku agresif serta mengalami dengan sikap anak yang tampak
ketakutan dan kecemasan. Menurut gelisah, tegang, menangis karena
Saputro & Fazrin (2017), respons takut, dan tidak kooperatif dengan
yang ditunjukkan ketika mengalami dokter atau perawat saat dilakukan
kecemasan antara lain sakit perut, tindakan.
sakit kepala, mual, muntah, gelisah,
bingung, mudah marah, terdapat Selanjutnya, Hasil penelitian
ketegangan fisik, tremor, reaksi mengenai gambaran tingkat
terkejut, bicara cepat, kurang kecemasan anak usia prasekolah
koordinasi, menarik diri dari akibat hospitalisasi sesudah
hubungan interpersonal, melarikan diberikan terapi bermain mewarnai
diri dari masalah, menghindar dan gambar dapat dilihat pada table 2.

Tabel 2. Distribusi Frekuensi Tingkat Tingkat Kecemasan Sesudah Aktivitas


Mewarnai

Tingkat Kecemasan Frekuensi Persentasi (%)


Ringan 4 13,3
Sedang 26 86,7
Total 30 100,0

Jurnal Skolastik Keperawatan | Vol. 6, No. 2 | Jul - Des 2020 | 109


Nova Gerungan dan Eirene Walelang

Tabel 2 menunjukkan gambaran buku gambar untuk


tingkat kecemasan sesudah mengembangkan kreativitas pada
diberikan terapi mewarnai gambar anak untuk mengurangi stres dan
dari 30 responden terdapat 13.3% kecemasan serta meningkatkan
responden pada tingkat kecemasan komunikasi pada anak (Supartini,
ringan dan 86.7% responden pada 2010).
tingkat kecemasan sedang.
Berdasarkan observasi yang
Terapi bermain merupakan dilakukan peneliti, anak usia
modalitas yang efektif untuk prasekolah yang menjalani
membantu anak menghadapi hospitalisasi menunjukkan terjadi
kecemasan dan ketakutan penurunan kecemasan sesudah
(Hockenberry, Wilson, & Rodgers, diberikan terapi bermain mewarnai
2013). Salah satu bentuk permainan gambar dimana anak tidak lagi
yang sesuai dengan anak usia yaitu tampak gelisah, tidak menangis lagi
mewarnai gambar (Potts & karena takut dan anak leih kooperatif
Mandleco, 2012). Mewarnai gambar dengan dokter dan perawat saat
adalah terapi permainan melalui dilakukan tindakan.

Tabel 3. Uji Wilcoxon signed test terapi bermain mewarnai gambar terhadap
tingkat kecemasan anak usia prasekolah akibat hospitalisasi

Kategori Kecemasan Post –


Kategori Kecemasan Pre
Z -5.477b
Asymp. Sig. (2-tailed) .000

Uji statistik Wilcoxon untuk melihat dan tidak dapat dimunculkan ke


pengaruh aktivitas mewarnai dalam realita. Lewat terapi bermain
terhadap tingkat kecemasan anak mewarnai gambar, seseorang
usia prasekolah yang dirawat secara tidak sadar telah
inap/hospitalisasi pada tabel 3 mengeluarkan muatan amigdalanya,
menunjukkan nilai signifikan p=0.000 yaitu mengekspresikan rasa sedih,
Hasil tersebut berarti ada pengaruh tertekan, cemas, stres, menciptakan
yang signifikan dari terapi mewarnai gambaran-gambaran yang membuat
gambar terhadap tingkat kecemasan kembali merasa bahagia, dan
anak usia prasekolah akibat membangkitkan masa-masa indah
hospitalisasi. yang pernah di alami bersama
orang-orang yang dicintai. Melalui
Melalui terapi bermain mewarnai terapi bermain mewarnai gambar,
gambar, seorang dapat menuangkan emosi dan perasaan yang ada
simbolisasi tekanan atau kondisi didalam diri bisa dikeluarkan,
traumatis yang dialaminya ke dalam sehingga dapat menciptakan koping
coretan dan pemilihan warna. yang positif.
Dinamika secara psikologis
menggambarkan bahwa individu Koping positif ini ditandai dengan
dapat menyalurkan perasaan yang perilaku dan emosi yang positif.
tersimpan dalam bawah sadarnya Keadaan tersebut akan membantu

110 | Jurnal Skolastik Keperawatan | Vol. 6, No. 2 | Jul - Des 2020


Mewarnai Gambar Terhadap Tingkat Kecemasan Anak Usia Prasekolah Yang Dirawat Di Rsup. Prof. Dr. R.
D. Kandou Manado

dalam mengurangi stres dan 30 responden sebelum diberikan


kecemasan yang dialami anak Potter terapi mewarnai gambar yaitu
& Perry dalam Aizah & Wati, 2014). terdapat 4 (13.3%) responden pada
tingkat kecemasan sedang dan 26
Dari hasil analisa peneliti rata-rata (86.7%) responden pada tingkat
tingkat kecemasan yang dialami oleh kecemasan berat.
anak usia prasekolah yang
menjalani hospitalisasi berada pada Selanjutnya, gambaran tingkat
tingkat berat, intervensi yang kecemasan pada 30 responden
diberikan oleh peneliti terapi sesudah diberikan terapi mewarnai
mewarnai gambar untuk gambar yaitu terdapat 4 (13.3%)
menurunkan tingkat kecemasan responden pada tingkat kecemasan
pada anak usia prasekolah yang ringan dan 26 (86.7%) responden
menjalani hospitalisasi dan didapati pada tingkat kecemasan sedang.
ada pengaruh yang signifikan
terhadap penurunan tingkat Selanjutnya juga didapati bahwa ada
kecemasan. pengaruh yang signifikan dari terapi
bermain mewarnai gambar terhadap
KESIMPULAN tingkat kecemasan anak usia
Berdasarkan hasil dari penelitian prasekolah akibat hospitalisasi
yang telah dilakukan, peneliti dengan hasil uji statistik
mengambil kesimpulan bahwa: menggunakan rumus Wilcoxon test
gambaran tingkat kecemasan pada diperoleh nilai p=0.000 < 0.05.

DAFTAR PUSTAKA Arikunto. (2010). Prosedur


penelitian: suatu pendekatan
Adriana, D. (2017). Tumbuh praktik (2 ed.). Jakarta:
kembang dan terapi bermain Rineka Cipta.
pada anak (2 ed.). Jakarta:
Salemba Medika. Badan Pusat Statistik. (2015). Profil
kesehatan ibu dan anak.
Agustina, E., & Puspita, A. (2010). Jakarta: Badan Pusat
Pengaruh pemberian terapi Statistik.
bermain mewarnai gambar
terhadap penurunan tingkat Ball, J., Bindler, R. C., & Cowen, K.
kecemasan anak pra-sekolah J. (2014). Person new
yang rawat inap (studi international edition: principle
experimental di ruang Nusa of pediatric nursing - caring
Indah RSUD Pare tahun for children. USA:
2010). Akademi PEARSON.
Keperawatan Pamenang
(AKP), 01, 36-43. Hidayat, A. A. (2004). Pengantar
konsep keperawatan.
Aizah, S., & Wati, S. E. (2014). Jakarta: Salemba Medika.
Upaya menurunkan tingkat
stres hospitalisasi dengan Hockenberry, M. J., & Wilson, D.
aktifitas mewarnai gambar (2015). Wong's nursing care
pada anak usia 4 - 6 tahun di of infants and children (10
ruang Anggrek RSUD ed.). Canada: Elsevier.
Gambiran Kediri. EFEKTOR,
01, 6-10. Hockenberry, M. J., Wilson, D., &
Rodgers, C. C. (2013).

Jurnal Skolastik Keperawatan | Vol. 6, No. 2 | Jul - Des 2020 | 111


Nova Gerungan dan Eirene Walelang

Wong's essentials of Polit, D. F., & Beck, C. T. (2012).


pediatric nursing. Canada: Nursing research: generating
ELSEVIER. and assessing evidence for
nursing practice.
Kaplan, H., & Sadock, B. (2010). Philadelphia: Wolters Kluwer
Sinopsis psikiatri : ilmu Health/Lippincott Williams &
pengetahuan perilaku Wilkins.
psikiatri klinis. (M. I. Wiguna,
Penyunt.) Jakarta: Bina Rupa Potts, N. L., & Mandleco, B. L.
Aksara. (2012). Pediatric nursing -
caring for children and their
Kementrian Kesehatan RI. (2016). families. USA: DELMAR-
Pedoman pelaksanaan Cengage Learning.
stimulasi,deteksi dan
intervensi dini tumbuh Saputro, H., & Fazrin, I. (2017).
kembang anak ditingkat Anak sakit wajib bermain di
pelayanan kesehatan dasar. rumah sakit: penerapan
Jakarta: KEMENKES RI. terapi bermain anak sakit,
proses, manfaat dan
Lilis, M., & Wahyuni. (2013). pelaksanaannya. Ponorogo:
Hubungan frekuensi Forum Ilmiah Kesehatan
hospitalisasi anak dengan (FORIKES).
kemampuan perkembangan
motorik kasar pada anak pra Saragih, S. O. (2016). Tingkat
sekolah penderita leukemia kecemasan anak usia
di RSUD Dr. Moewardi. prasekolah akibat
Jurnal Ilmu Keperawatan hospitalisasi di RSUP. Adam
Indonesia. Malik Medan.

Machfoedz, I. (2010). Metodologi Soetjiningsih, & Ranuh, G. (2013).


penelitian (kuantitatif & Tumbuh kembang anak (2
kualitatif) bidang kesehatan, ed.). Jakarta: Penerbit buku
keperawatan, kebidanan, kedokteran: EGC.
kedokteran. Yogyakarta:
Fitramaya. Stuart, G. W. (2013). Buku saku
keperawatan jiwa. Jakarta:
Niapet. (2010, Agustus 6). Anak dan EGC: Penerbit Buku
hewan peliharaan. Diambil Kedokteran.
kembali dari Jus another
wordpress.com site: Sugiyono. (2014). Metode penelitian
https://niapet.wordpress.com/201 pendidikan pendekatan
0/08/06/anak-dan-hewan- kuantitatif, kualitatif dan R&D.
peliharaan/ Bandung: Alfabeta.

Nursalam, M. (2016). Metodologi Surayanti, Sodikin, & Yulistiani, M.


penelitian ilmu keperawatan - (2012). Pengaruh terapi
pendekatan praktis (4 ed.). bermain mewarnai dan
Jakarta: Salemba Medika. origami terhadap tingkat
kecemasan sebagai efek
Peplau, H. E. (1952). Interpersonal hospitalisasi pada anak usia
relation in nursing. prasekolah di RSUD dr. R.
Goetheng Tarunadibrata

112 | Jurnal Skolastik Keperawatan | Vol. 6, No. 2 | Jul - Des 2020


Mewarnai Gambar Terhadap Tingkat Kecemasan Anak Usia Prasekolah Yang Dirawat Di Rsup. Prof. Dr. R. D.
Kandou Manado

Purbalingga. Jurnal Ilmu-ilmu http://apps.who.int/gho/data/v


Kesehatan, 38-44. iew.main.1600REG?lang=en

Utami, Y. (2014). Dampak Wowiling, F. E., Ismanto, A. Y., &


hospitalisasi terhadap Babakal, A. (2014).
perkembangan anak. Jurnal Pengaruh terapi bermain
Ilmiah WIDYA, 9-20. mewarnai gambar terhadap
tingkat kecemasan anak usia
WHO. (2015). Global health prasekolah akibat
observatory data repository - hospitalisasi di ruangan Irina
preventing child deaths. E RSUP. Prof. Dr. R. D.
WHO. Diambil kembali dari Kandou Manado. E-Jurnal
Keperawatan, 1-8.

Jurnal Skolastik Keperawatan | Vol. 6, No. 2 | Jul - Des 2020 | 113

Anda mungkin juga menyukai