Anda di halaman 1dari 6

Makna Kesedihan Bagi Remaja .....

Dody Leyno Amperawan

Makna Kesedihan Bagi Remaja

Dody Leyno Amperawan, Ahyani Radhiani Fitri, Hidayat


Fakultas Psikologi, Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau,
email: ahyani.radhiani.fitri@uin-suska.ac.id/

Abstrak

Perbedaan emosi negatif dalam bentuk perilaku individual merupakan fenomena


dalam kehidupan manusia.. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah arti
kejadian yang membuat sedih untuk remaja. Subjek penelitian berjumlah 383 orang
(275 perempuan, dan 108 laki-laki) yang mengisi kuesioner terbuka dari Kim dan Park
(2006). Data dianalisa dengan metode psikologi indijenus dengan menggunakan kod-
ing terbuka dan tabulasi silang dengan bantuan SPSS 20.0. Penelitian ini menemukan
pengalaman kesedihan dimaknai sebagai kesadaran diri (71,3% pada perempuan,
dan 72,2 % pada laki - laki) daripada penilaian pengalaman negatif (28,7% pada per-
empuan, dan 27, 8% pada laki - laki). Makna kesedihan sebagai kesadaran diri terdiri
dari pembelajaran diri, kesaran hubungan dengan orang lain dan kesadaran hubungan
transendental. Sedangkan penilaian pengalaman negatif terdiri dari emosi negatif, pe-
rubahan penilaian diri, dan perubahan hubungan interpersonal. Secara keseluruhan,
pengalaman kesedihan lebih dimaknai sebagai hal yang menyebabkan munculnya
emosi negatif dan mampu memberikan perilaku yang berarti di kemudian hari. Remaja
cenderung memaknai kesedihan sebagai kesadaran diri daripada penilaian pengala-
man negatif.

Kata Kunci: kesedihan, remaja. psikologi indigenous

Abstract

Individual differentiation in negative emotional behavior was well known phenomenon


in many people life. This study was aimed to identify what was the meaning of sad
events for person? This research’s subject were 383 persons (275 females and 108
males) whom completed open ended questionnaire which developed by Kim and Park
(2006). Data was analysed by indigeneous psychology method which were catego-
rized, open coded and cross tabulated by SPSS 20.0. This study founded people re-
veal their sadness experiencing as finding the new self awareness (71,3% for females,
and 72,2 % for males) than appraisal of negative experiences (28,7% for females,
and 27, 8% for males ). The meaning of negative experiences which caused sadness
elicit a large variety of self awareness such as self lesson, others person relationship
awareness, transendental relationship awareness. While the appraisal of negative ex-
periences consists of negative emotion, changing self appraisal and interpersonal
relationship. Overall, the experiencing of the sad events might stimulated sadness
emotion and gived meaningfull future behavior. People tend to refers their sadness to
bring out their self-awareness rather than to contemplate their negative experiences.

Keywords: sadness, adolescents. indigeneous psychology

Pendahuluan melangkahkan kaki pergi ke kota lain, melin-


tasi kecamatan, kabupaten atau bahkan pro-
Bebagai peristiwa yang menyedih- pinsi lainnya menjauhi kampung halaman. Hal
kan dialami remaja sehingga menyebabkan ini merupakan aktivitas Melangun yang meru-
munculnya emosi yang berhubungan dengan pakan ritual untuk mengatasi kesedihan bagi
perasaan positif atau negatif. Hasil peneli- suku Kubu, Orang Rimba atau Anak Dalam di
tian Prawitasari, Martani, dan Adiyanti (1995) Riau. Melangun dilakukan sampai hati puas
mengungkapkan bahwa emosi seringkali di- dan kesedihan hilang (diakses dari: http://
anggap sebagai hal negatif sehingga harus indrianieriza.blogspot.com/2010_11_01_ar-
dikendalikan karena mempengaruhi hubun- chive.html, diakses tanggal 13 Oktober 2014).
gan dengan orang lain. Emosi sedih bersifat Hal serupa juga dialami remaja yang
sangat pribadi dan tidak mudah diungkapkan cenderung memunculkan respon perilaku
kecuali kepada saudara dan teman dekat. Se- terhadap objek atau peristiwa yang dialami
mentara itu kesedihan akibat saudara menin- dan menyebabkan kesedihannya. Seba-
ggal dunia dapat dihilangkan dengan cara gai contoh, remaja dapat saja mengenang

74
Jurnal Psikologi, Volume 10 Nomor 2, Desember 2014

nostalgia zaman perkenalan dengan orang teman sebaya yang telah diupayakan mela-
terdekatnya, merasa sedih saat kehilangan lui divisi STAR di PKBI Riau ataupun pada 10
teman dekat karena perpecahan persa- sekolah binaan peer counselor (WD1:13-20).
habatan atau kematian orang yang dicintai. Berbagai permasalahan yang harus dihadapi
Kesedihan yang dialami remaja tersebut da- remaja seperti tempat tinggal, perubahan per-
pat muncul berupa tangisan, kemarahan, temanan, dan memulai kehidupan akademis
atau tertawa getir untuk merespon peristiwa maupun kegiatan kokurikuler lainnya dapat
yang menyebabkan kesedihannya. Sementa- menjadi pemicu perubahan emosional yang
ra itu, penelitian indijenus yang dilakukan ada pada remaja yang telah menempuh jen-
oleh Sombuling, Zakaria, Seok, Ismail, dan jang studi lanjut (Archer, 1991). Fenomena itu
Kim (tanpa tahun) menemukan bahwa ke- juga dapat menyebabkan munculnya bebera-
sedihan pada remaja di Malaysia lebih dis- pa bentuk kesedihan sebagai salah satu emo-
ebabkan karena kematian dan kehilangan, si yang berlangsung lama dan dipicu oleh pe-
masalaha keluarga, perilaku yang tidak di- nolakan dari teman atau kekasih, kehilangan
harapkan, dan kejadian kehidupan negatif. harga diri karena gagal mencapai tujuan
Saat remaja mengalami kesedihan, ia dapat dalam pekerjaan, kehilangan penghormatan
saja merubah konsep diri yang terjadi se- atau pujian dari orang yang lebih tinggi, ke-
cara bertahap dari aktivitas kesehariannya hilangan kesehatan, kehilangan bagian atau
agar ia tetap dapat menjadi dirinya. Remaja fungsi tubuh karena kecelakaan, kehilangan
dapat melakukan proses penilaian ulang sasaran yang berharga (Ekman, 2008).
terhadap kejadian negatif yang menyebab- Berdasarkan penjelasan diatas, pe-
kan kesedihannya dan kemudian dapat neliti mengambil kesimpulan bahwa kes-
mengarahkan perhatiannya pada kejadian edihan yang dialami remaja dapat diartikan
tersebut atau makna dibalik kejadian yang dalam berbagai bentuk pencetus dan di-
menyebabkan kesedihan pada dirinya. Pe- maknai menjadi hal yang berbeda – beda
nilaian ulang yang dilakukan remaja tidak dilihat dari sudut pandang remaja itu sendiri
hanya berhubungan dengan kesedihan yang dan tidak dapat dilepaskan dari kontekstu-
dialaminya sendiri namun juga berdasarkan al tempat tinggal remaja Pekanbaru. Oleh
perspektif dari orang lain saat ia sedang dan karena itu peneliti tertarik untuk melihat
telah mengalami kesedihan tersebut. Pe- fenomena kesedihan yang ada pada remaja
nelitian tentang kesedihan di Indonesia telah Pekanbaru dari sudut pandang psikologi in-
dilakukan oleh Putri, Prawitasari, Hakim, Yu- dijenus sehingga lebih dapat memahami
niarti, dan Kim (2012) di Yogyakarta men- makna kesedihan pada remaja di Pekanbaru.
emukan bahwa remaja memandang positif
kesedihan yang dialami sebagai pembelaja- Metode
ran kehidupan sedangkan 27 % remaja me-
mandang kesedihan sebagai hal yang negatif. Metode penelitian menggunakan pen-
Berdasarkan pemaparan diatas, kesedihan dekatan psikologi indigenous dengan jumlah
pada remaja merupakan hal yang perlu menda- responden sebanyak 383 remaja yang telah
patkan perhatian. Kleinman dan Good (1985) mengisi kuesioner dari Kim (2008). Penelitian
mengemukakan bahwa kesedihan sebagai re- ini aitem terbuka yaitu: “Apa arti peristiwa yang
fleksi sesuatu yang buruk atau berhubungan menyedihkan bagimu?”. Proses pengam-
dengan bentuk kesedihan lainnya dan pada bilan data yang lain adalah melakukan dis-
banyak budaya dipandang sebagai sesuatu kusi kelompok terarah pada sampel remaja
yang negatif, tergantung pada bagaimana untuk mengeksplorasi hal-hal yang berhun-
inspirasi, pemeliharaan, dan tujuan yang gan dengan kesedihan yang dialami remaja.
diperoleh antara diri sendiri dan orang lain. Analisis data penelitian dilakukan menurut
Permasalahan kesedihan pada remaja beberapa tahapan dari Hayes (2000) yaitu
di Pekanbaru memerlukan perhatian dari ber- data yang akan dianalisis disiapkan terlebih
bagai pihak. Fenomena kesedihan yang diala- dahulu, identifikasi informasi khusus yang
mi remaja di Pekanbaru berdasarkan wawan- relevan dengan topik penelitian, pengelom-
cara dengan Psikolog pada Lembaga PKBI pokan data ke dalam beberapa tema, vali-
Riau, kadangkala muncul karena ketidakpua- dasi terhadap kategori yang telah dilakukan,
san hubungan pertemanan, perilaku salah analisis pengujian data kembali untuk me-
dalam hubungan dengan lawan jenis seh- mastikan ketepatan data yang telah dikat-
ingga terjadi kehamilan diluar nikah, perilaku egorisasikan, penyusunan konstruk yang
mencoba obat terlarang sampai dengan mun- mendukung hasil kategorisasi data yang
culnya gejala kecanduan obat. Banyak remaja dibuat, dan selanjutnya membahas ilustrasi
yang mengurung dirinya, menarik diri dari per- data berdasarkan temuan tema yang ada.
gaulan, menyalahkan diri sendiri, dan sampai Validasi data dilakukan beberapa kali oleh
usaha bunuh diri. Permasalahan kesedihan beberapa peneliti indijenus lainnya yang
pada remaja ini masih terus membutuhkan bertugas untuk memverifikasi kata kunci
program terapi individual ataupun konseling yang digunakan pada pengklasifikasian

75
Makna Kesedihan Bagi Remaja ..... Dody Leyno Amperawan

data pertama kali berdasarkan kata per- song, dan jawaban yang tidak relevan dengan
tama dari jawaban responden, lalu proses pertanyaan. Hasil penelitian memperlihatkan
kategorisasi kecil dan kategorisasi besar dari keseluruhan 275 responden perempuan
sebagai kategorisasi ulang hasil temuan mengemukakan 71,3 % memaknai kesedihan
data lapangan. Data kuantitatif dianalisis sebagai kesadaran diri, dan 28,7 % merupa-
menggunakan metode deskriptif untuk se- kan pengalaman negatif. Sedangkan 108 laki
lanjutnya dilakukan analisis tabulasi silang. – laki mengemukakan 72,2 % kesadaran diri
dan 27, 8 % pengalaman negatif merupakan
Hasil makna kesedihan yang pernah dialami. Hal ini
menunjukkan bahwa baik remaja perempuan
Penelitian ini menghasilkan dua kat- maupun lakii – laki di Pekanbaru menganggap
egori besar yaitu kesadaran diri dan pen- kesedihan dimaknai lebih sebagai kesadaran
galaman negatif sebagai makna kesedihan diri daripada penilaian pengalaman negatif.
dari keseluruhan jawaban responden dengan Berikut adalah bagan makna kesedihan:
mengesampingkan jawaban subjek yang ko-

Gambar 1. Distribusi respon jawaban responden penelitian

Makna kesedihan sebagai kesadaran diri nan akan lebih cepat memproses informasi
yang mengacu pada dirinya dan memiliki
Kesadaran diri menurut Brigham gambaran tentang diri sendiri yang lebih kon-
(1991) yaitu individu akan lebih memfokus- sisten. Kesadaran diri publik merupakan per-
kan pada isi diri sendiri atau diarahkan ke aturan yang diarahkan pada aspek tentang
dalam untuk memusatkan perhatian pada as- diri yang tampak atau kelihatan pada orang
pek diri sendiri. Kesadaran diri terdiri dari dua lain seperti penampilan dan tindakan sosial.
jenis yaitu: kesadaran diri pribadi (private self Orang yang memiliki kesadaran diri publik
awarnness) dan kesadaran diri publik (public yang tinggi akan cenderung menaruh perha-
self awarnness). Kesadaran diri pribadi meru- tian pada identitas sosialnya dan reaksi orang
pakan aspek yang bersifat relatif pada diri lain pada dirinya. Tabel 1 berikut ini adalah
seperti mood, persepsi dan perasaan. Orang kategorisasi kesadaran diri pada responden:
yang memiliki kesadaran jenis ini yang domi-

76
Jurnal Psikologi, Volume 10 Nomor 2, Desember 2014

Tabel 1 Kategorisasi Kesadaran Diri berdasarkan Jenis Kelamin

Kategori II Kata Kunci Laki – laki Perempuan


Frekuensi Persentase Frekuensi Persentase
llebih berhati - hati 2 2,60% 7 3,60%
mendewasakan diri 2 2,60% 11 5,60%
menyesali 0 0% 1 0,50%
merasa bersalah 2 2,60% 4 2,00%
pembelajaran ke- 17 21,80% 47 24,00%
hidupan
pengalaman hidup 5 6,40% 13 6,60%
instropeksi diri 0 0% 3 1,50%
Pembelajaran menemukan kebijak- 9 11,50% 22 11,20%
diri sanaan baru
menemukan hikmah 8 10,30% 19 9,70%
Meningkatkan mo- 3 3,80% 4 2,00%
tivasi
Menemukan seman- 3 3,80% 11 5,60%
gat hidup
arti hidup secara 6 7,70% 28 14,30%
individual
ujian 4 5,10% 4 2,00%
kejadian tak terlupa- 2 2,60% 2 1,00%
kan
usaha mandiri 2 2,60% 4 2,00%
tidak ada artinya 3 3,80% 7 3,60%
kebutuhan ke- 0 0% 1 0,50%
beradaan ayah
Kesadaran kebutuhan ke- 1 1,30% 0 0%
Hubungan beradaan ibu
Orang Lain kebutuhan ke- 2 2,60% 2 1,00%
beradaan orangtua
kebutuhan ke- 1 1,30% 3 1,50%
beradaan orang lain
kebutuhan ke- 2 2,60% 2 1,00%
beradaan teman
Kesadaran kesadaran hubun- 4 5,10% 1 0,50%
Hubungan gan transendental
Transendental
Jumlah 78 100,00% 196 100,00%

Keterangan: 094; serta arti hidup secara individual pada


Frek: Frekuensi laki – laki (7,7%) dan perempuan (14,3 %)
Pers: Persentase dalam kelompok pada responden S1 213, S1 220, S1 225
Makna kesedihan sebagai kesadaran Makna kesedihan sebagai pengalaman
diri dapat dilihat dari beberapa contoh kalimat negatif
responden berikut ini: pembelajaran kehidu-
pan yang dominan pada laki laki (21, 8%) dan Kesedihan digambarkan dengan per-
perempuan (24 %) yaitu pada responden S1 asaan sedih, bingung, kecewa, patah hati,
008, S1 017, S1 018; menemukan kebijak- haru biru, kecil hati, putus asa, bersedih hati,
sanaan baru pada laki – laki (11, 5%), per- tidak berdaya, menyedihkan (Ekman, 2008).
empuan (11,20%) yaitu pada responden S1 Kesedihan pada remaja dapat lebih difokus-
040, S1 042, S1 074, S1 075; menemukan kan apda pengalaman sedih internal (Chap-
hikmah pada laki – laki (10,3%), dan perem- lin, 2006). Tabel 2 berikut ini adalah katego-
puan (9,7%) pada responden S1 045, S1 081, risasi pengalaman negatif pada responden:

77
Makna Kesedihan Bagi Remaja ..... Dody Leyno Amperawan

Tabel 2. Kategorisasi Pengalaman Negatif Berdasarkan Jenis Kelamin

Kategori II Kata Kunci Laki – Laki Perempuan


Frekuensi Persentase Frekuensi Persentase

Bingung 1 3,30% 2 2,50%


Hopeless 10 33,30% 16 20,30%
Emosi Kecewa 0 0% 1 1,30%
Negatif Menakutkan 1 3,30% 1 1,30%
Menangis 0 0% 5 6,30%
Menyakitkan 3 10% 9 11,40%
Menyebalkan 1 3,30% 1 1,30%
Menyedihkan 3 10% 5 6,30%
Tidak Nyaman 0 0% 2 2,50%
Kehilangan hubungan 2 6,70% 7 8,90%
Perubahan interpersonal
hubungan Perubahan hubungan 7 23% 24 30,40%
interper- interpersonal
sonal Berkurangnya keber- 1 3,30% 4 5,10%
hargaan diri
Kehilangan keper- 1 3,30% 0 0%
Perubahan cayaan diri
penilaian Undoing 0 0% 2 2,50%
diri
Jumlah 30 100% 79 100,00%

Keterangan: negatif lebih apda emosi negatif yang muncul


Frek: Frekuensi khususnya hopeless, dirasakan sebagai hal
Pers: Persentase dalam kelompok yang menyakitkan, dan hal ini dapat merubah
hubungan interpersonal yang dialami. Pen-
Makna kesedihan sebagai kesadaran galaman negatif tersebut dapat dimaknai re-
diri dapat dilihat dari beberapa contoh kalimat maja sebagai proses penyadaran diri sendiri
responden berikut ini: emosi negatif beru- yang membawa dirinya pada penemuan hik-
pa hopeless pada laki – laki (33,3%), pada mah yang ada maupun hikmah baru yang
perempuan (20,30%) yaitu pada responden muncul kemudian, karena memiliki arti ke-
S1 096, S1 239, S1 247; menyakitkan pada hidupan dan dijadikan sebagai pembelajaran
laki – laki (10 %), perempuan (11,4%) yaitu hidup yang ada.
pada responden: S1 012, ; serta perubahan Saat sebuah emosi muncul, maka se-
hubungan interpersonal pada laki – laki (23 cara otomatis individu akan membuat penila-
%), pada perempuan (30,4%) yaitu pada re- ian terhadap dunia di sekelilingnya (Frijda,
sponden S1 025,S1 243, S1 244. 1993, Lazarus, 1991) sebelum ia mencapai
kesadaran yang sesadar- sadarnya (Ekman,
Pembahasan 2008). Remaja akan mengetahui kondisi
emosional saat emosi diekspresikan dalam
Saat remaja mengalami kesedihan, ia kata atau aksi dan menjadi sadar bahwa se-
akan berfikir bahwa nasibnya sial atau kalah buah emosi mulai mengendalikan perilaku-
karena suatu kompetisi atau kehilangan nya, mempertimbangkan apakah reaksi emo-
sesuatu yang berhubungan dengan orang sional layak dengan situasi yang dihadapi,
lain di lingkungannya. Remaja dapat melihat dan apakah reaksi yang dimunculkan pada
dan menilai kesedihannya sebagai sebuah intensitas yang benar dan memanifestasikan
kekalahan atau kehilangan lalu menyalah- dirinya sendiri pada perilaku yang konstruktif
kan diri sendiri dalam waktu sesaat atau lama atau destruktif (Ekman, 2008).
dan dapat mempengaruhi perilakunya selan- Remaja akan menjadi sadar akan
jutnya. Hal ini senada dengan pendapat dari bentuk emosional ketika emosi muncul dan
Fokkinga dan Desmet (2013) yang menge- diikuti dengan penilaian utama secara kom-
mukakan bahwa emosi negatif akan mudah plit lalu menjadi sadar bahwa sedang men-
memunculkan pengalaman yang kaya akan galami emosi dan menilai kembali situasi
emosi. emosi tersebut. Remaja mengembangkan
Penelitian ini menggarisbawahi adan- kesadaran dirinya saat mengalami sesuatu.
ya makna kesedihan sebagai pengalaman Remaja dapat juga menggunakan orang lain

78
Jurnal Psikologi, Volume 10 Nomor 2, Desember 2014

sebagai salah satu referensi kebutuhan dari Design Approach to Enrich Product
dirinya baik untuk menilai dirinya ataupun Experiences with Negative Emotion.
memaknai kesedihan yang dialami khususn- International Journal Of Designs. Bol.
ya saat ia melakukan interaksi sosial dalam 7. No. 1.
konteks sosial. Frijda, N. H. (1993). Moods, emotion
episodes, and emotions. from Lewis,
Kesimpulan M. & Haviland, J.M. (Eds). Handbook
of emotions. (pp. 381-403. New York,
Hasil penelitian menunjukkan bahwa NY, US: Guilford Press.
remaja Pekanbaru baik laki – laki dan perem- Hayes, N. (2000). Doing Qualitative Analysis
puan sama – sama memaknai kesedihan se- in Psychology. New york: Psychology
bagai pengalaman negatif dan kesadaran diri. Publisher.
Menyadari kesedihan sebagai pembelajaran Kim (2008). Indigenous Questionnaire.
diri termasuk juga kebutuhan akan hubungan Kleinman, A. & Good, B. (1985).
interpersonal dan transendental lebih banyak Culture and Depression: Studiesin
dialami daripada kesedihan sebagai pengala- the Anthropology and Cross – cultural
man negatif saja. Namun demikian, peneli- Psychiatryof Affecst and Disorder.
tian selanjutnya dapat lebih mempertimbang- California: University of California
kan jumlah responden yang lebih besar dan Press.
memperhatikan latar belakang budaya baik Lazarus, R.S. (1991). Emo-
jawa, melayu, minang, dan batak untuk lebih tion and Adaptation. New York: Ox
mendekati kontekstual kondisi remaja di Pe- ford University Press.
kanbaru yang memiliki budaya heterogen. Putri, A.K., Prawitasari, H.E., Hakim, M.A.,
Yuniarti, K. W., & Kim, U. (2012).
Daftar Pustaka Sadness as perceived by Indonesian
male and female adole-
Archer, J. A. (1991). Counseling College c e n t s . I n t e r n a t i o n a l
Students: Apractical Guide for Teach- Journal of Research Studies in
ers, Parents, and Counselors. Psychology. January, Vol 1 Number 1,
Continuum, New York. 27 – 36.
Brigham, J. C. 1991. Social Psychology. New Prawitasari, J.E., Martani, W.,& Adiyanti,M.G.
York: Harper Collins Publisher. 1995. Konsep Emosi Orang
Chaplin, T.M. 2006. Anger, Happiness, and Indonesia: Pengungkapan dan
Sadness: Associations with Depres- pengartian Emosi Melalui Komunikasi
sive Symptoms in Late Adolescence. Non-verbal di Masyarakat yang
Journal of Youth and Adolescence, Berbeda Budaya. Laporan Penelitian
Vol 35, No.6. Yogyakarta: Fakultas Psikologi UGM
Ekman, P. (2008). Membaca Emosi Orang. Eriza, I. (2010). Melangun, Tradisi
Alih Bahasa: Abdul Qodir. Yogya- Suku kubu Hilangkan Kesedih-
karta: Penerbit Think. an. Artikel. http://indrianieriza.blogs
Fokkinga, S.F. & Desmet, P.M.A. (2013). pot.com/2010_11_01_archive.html,
Ten Ways to Design for Disgust, diakses tanggal 13 Oktober 2014).
Sadness, and Other Enjoyments: A

79

Anda mungkin juga menyukai