Tanggal : 2022
Nomor : 445/ / 11 / 2022
Tentang : Pedoman Pengorganisasian Instalasi Farmasi Rumah Sakit Daerah Kota Tidore
Kepulauan
BAB I
PENDAHULUAN
Pelayanan farmasi rumah sakit adalah bagian yang tidak terpisahkan dari sistem pelayanan
kesehatan rumah sakit yang berorientasi kepada pelayanan pasien, penyediaan sediaan farmasi,
alat kesehatan, dan bahan habis pakai yangbermutu dan terjangkau bagi semua lapisan masyarakat
termasuk pelayanan klinik. Tuntutan pasien dan masyarakat akan mutu pelayanan farmasi,
mengharuskan adanya perubahan pelayanan dan paradigma lama (drug oriented) ke paradigma
baru (patient oriented) dengan filosofi ‘Pharmaceutical Care’ (pelayanan kefarmasian). Praktek
pelayanan kefarmasian merupakan kegiatan yang terpadu dengan tujuan untuk mengidentifikasi,
mencegah dan menyelesaikan masalah obat dan masalah yang berhubungan dengan kesehatan.
Dalam suatu Rumah Sakit kefarmasian merupakan syarat yang harus dipenuhi dari suatu
Rumah Sakit, oleh karena itu maka peran farmasi sangat penting dalam penyelengaraan kesehatan
pada suatu Rumah Sakit.Dalam melakukan pelayanan kefarmasian di Rumah Sakit, farmasi
mempunyai standar pelayanan kefarmasian di Rumah Sakit yang terdapat dalam PERMENKES
No 72 Tahun 2016 Tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Rumah Sakit, yang menjadi tolak
ukur dan pedoman bagi tenaga kefarmasian dalam menyelenggarakan pelayanan kefarmasian.
Sebagai suatu organisasi, RSD Kota Tidore Kepulauan mempunyai tujuan dan sasaran.
Adapun tujuan dan sasaran nya adalah:
1. Tujuan
a. Meningkatkan kompetensi SDM dan berkarakter unggul.
b. Meningkatkan mutu pelayanan kesehatan rujukan.
c. Meningkatkan pemenuhan sarana dan prasarana yang sesuai standar rumah sakit kelas C.
d. Meningkatkan sistem manajemen operasional berbasis kepuasan pelanggan.
2 Sasaran
1. Meningkatnya kompetensi SDM dan berkarakter unggul.
2. Meningkatnya mutu pelayanan kesehatan rujukan.
3. Terpenuhinya sarana dan prasarana pelayanan yang sesuai standar rumah sakit kelas C.
4. Meningkatnya pemanfaatan aset non pelayanan secara produktif
5. Meningkatnya kepuasan pelanggan
BAB II
Rumah Sakit Daerah Soasio didiirikan sejak tahun 1981 yang diresmikan oleh Gubernur
Propinsi Maluku, Bapak Hasan Slamet dan dikelola oleh Pemerintah Daerah Halmahera Tengah yang
tumbuh dan berkembang secara wajar. Pada tahun 1995 dengan adanya Peraturan Daerah Kabupaten
Daerah Tingkat II Halmahera Tengah Nomor 17 Tahun 1995 tentang Pembantukan Organisasi dan
Tata Kerja Rumah Sakit Umum Soasio Kabupaten Daerah Tingkat II Halmahera Tengah, Rumah Sakit
Umum sesuai dengan ketentuan yang berlaku, maka menggunakan klasifikasi Rumah Sakit Kelas D.
Selanjutnya dalamkurun waktu 3 tahun, Pemerintah Kabupaten Daerah Tingkat II Halmahera
Tengah bertekad meningkatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat dengan mengusulkan kepada
Menteri Kesehatan Repubelik Indonesia untuk meningkatkan klasifikasi Rumah Sakit Umum dari
kelas D menjadi Kelas C.
Rumah Sakit Daerah Kota Tidore Kepulauan adalah satu-satunya Rumah Sakit di lingkungan
Kota Tidore yang terletak di jalan Sultan Mansyur No. 11 pada lokasi tepat di tengah-tengah Kota
Soasio dengan menempati area seluas ± 20.360 m, letaknya yang strategis memberi kemudahan akses
bagi masyarakat maupun tenaga kesehatan.
Rumah Sakit Daerah Kota Tidore Kepulauan merupakan salah satu Satuan Kerja Perangkat
Daerah (SKPD) berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 20 Tahun 2007 tentang Pembentukan
2.2.2 Misi
Sebagai upaya untuk mewujudkan Visi Tersebut, rumah sakit menetapkan Misi yaitu :
a. Memberikan pelayanan yang bermutu dan terjangkau;
b. Menyediakan sarana dan prasarana sesuai standar;
c. Menyediakan sumber daya manusia yang professional;
d. Meningkatkan kelas Rumah Sakit.
2.2.3 Falsafah
Rumah Sakit Daerah Kota Tidore Kepulauan memiliki, yaitu untuk Keselamatan, Kenyamanan
dan Kesembuhan pasien adalah tujuan kami.
2.2.3 Prinsip Pelayanan
Rumah Sakit Daerah Kota Tidore Kepulauan memiliki prinsip pelayanan 5 S : Senyum, Salam,
Sapa, Sopan, Santun
2.2.4 Tujuan dan Sasaran Rumah Sakit
Tujuan
1. Terwujudnya pelayanan yang bermutu dan berorientasi pada kecepatan, ketepatan,
keselamatan dan kenyamanan berlandaskan etika dan profesionalisme.
2. Terwujudnya pelayanan rujukan sebagai Rumah Sakit Rujukan Regional di Propinsi
MalukuUtara.
Pedoman Pengorganisasian Instalasi Farmasi 4
3. Terwujudnya kepercayaan dan citra positif terhadap pelayanan RumahSakit
Sasaran
1. Meningkatnya mutu pelayanan rumah sakit
2. Meningkatnya pelayanan kesehatan masyarakat
3. Meningkatnya kepuasan pelanggan rumah sakit
4. Meningkatnya kapasitas dan kinerja rumah sakit
5. Meningkatnya sarana dan prasarana rumah sakit
BAB IV
STRUKTUR ORGANISASI
RUMAH SAKIT DAERAH KOTA TIDORE KEPULAUAN
Pembentukan, kedudukan, tugas pokok, fungsi dan susunan organisasi RSD Kota Tidore
Kepulauan berdasarkan Peraturan Wali Kota Tidore Kepulauan NO. 19.a Tahun 2017 tanggal 13
Maret 2017 Tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Rumah Sakit Daerah Kota Tidore
Kepulauan. Organisasi dan Tata Kerja ini diharapkan mampu mewadai seluruh aspek kegiatan
pelayanan dan administrasi RSD Kota Tidore Kepulauan..
RSD Kota Tidore Kepulauan juga memiliki berbagai kelompok jabatan fungsional yang bertugas
memberikan pelayanan pada masing-masing instalasi. Selain yang terdapat dalam susunan organisasi
tersebut diatas ada kelompok jabatan yang sangat menunjang kegiatan pelayanan kesehatan RSD Kota
Tidore Kepulauan adalah Komite Medik, Komite Keperawatan, Komite Keselamatan Pasien Rumah
Sakit, dan Dewan Pengawas BLUD.
DIREKTUR
Instalasi Framasi Rumah Sakit Tidore memiliki unit-unit dalam melakukan tugas dan fungsinya
yang disebut dengan Depo dan juga Gudang Farmasi sebagai unit penyimpan seluruh perbekalan
farmasi. Depo farmasi merupakan perpanjangan tangan dari instalasi farmasi yang bertugas
mengkoordinasikan, membina, melaksanakan perencanaan, penerimaan, penyimpanan, pendistribusian
perbekalan farmasi ke pasien yang ada di instalasi. Masing-masing Depo dan Gudang Farmasi di
pimpin oleh seorang penanggung jawab yang membawahi beberapa staf dan bertanggung jawab
kepada kepala instalasi Farmasi. Selain itu Pelaksanaan pengelolaan Gas Medis Rumah Sakit juga
berada di bawah Instalasi Farmasi.
1 menjamin terselenggaranya visi dan misi Rumah Sakit Daerah Kota Tidore Kepulauan;
2 menjamin terselenggaranya tugas dan tujuan Instalasi Farmasi sesuai dengan kebijakan
Direktur;
3 menetapkan jadwal rapat atau pertemuan Instalasi Farmasi untuk membahas kebijakan,
pedoman atau panduan, prosedur dan penetapannya;
4 mengkonsolidasi, mengkoordinasi, mengakomadasi, memonitoring dan mengevaluasi
seluruh kebutuhan dan kegiatan instalasi farmasi kepada pihak manajemen Rumah Sakit
Daerah Kota Tidore Kepulauan;
5 memberikan advokasi dibidang pengelolaan Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan Bahan
MedisHabis Pakai dan Pelayanan Farmasi Klinik kepada di eksternal Instalasi Farmasi;
6 membantu advokasi manajeman Rumah Sakit Daerah Kota Tidore Kepulauan dibidang
pengelolaan Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan dan Bahan MedisHabis Pakai dan Pelayanan
2. Menjamin pelaksanaan pelayanan pasien yang sesuai estándar dan berorientasi kepada
keselamatan pasien;
3. Bertugas sebagai Apoteker pendamping untuk Apotek Rawat Inap;
7. Menjamin suhu ruang penyimpanan di unit pelayanan ( Satelit Farmasi ) sesuai standar
dari masing-masing Sediaan Farmasi dan Bahan Medis Habis Pakai;
8. Melakukan pencatatan dan pelaporan seluruh kegiatan pelayanan Resep ke Kepala
Instalasi;
9. Melakukan pelaporan narkotika, PSikotropika dan obat-obatan yang mengandung
precursor sesuai ketentuan perundang-undangan yang berlaku;
10. Melakukan inspeksi mutu secara periodik terhadap seluruh Sediaan Farmasi, Alat
Kesehatan, dan Bahan Medis Habis Pakai ( BMHP ) di Satelit Farmasi;
2. Memberikan informasi dan edukasi penggunaan Obat baik berdasarkan Resep maupun
Obat non Resep kepada pasien/keluarga pasien;
3. Mengidentifikasi, mencegah dan mengatasi masalah yang terkait dengan Sediaan
Farmasi, Alat Kesehatan, dan Bahan Medis Habis Pakai;
4. Melaksanakan visite mandiri maupun bersama tenaga kesehatan lain;
10. Melakukan pencatatan dan pelaporan pelayanan farmasi klinik ke Kepala Instalasi
1. Menyusun perencanaan obat dan Bahan Medis Habis Pakai ( BMHP ) Rumah sakit untuk
kebutuhan satu ( 1 ) tahun;
2. Membuat pesanan obat dan BMHP sesuai kebutuhan untuk persediaan tiga ( 3 ) bulan
atau enam ( 6 ) bulan berdasarkan perencanaan yang sudah di buat;
3. Melakukan koordinasi dengan bagian pengadaan Rumah Sakit untuk menjamin
terlaksananya proses pengadaan obat;
4. Memberikan masukkan dan bekerjasama dengan bagian pengadaan Rumah Sakit tentang
persyaratan mutu sediaan serta pemilihan distributor yang memenuhi standar dan dapat di
pilih untuk menjadi penyedia perbekalan farmasi, obat dan BMHP di Rumah Sakit,
perbekalan farmasi, obat dan BMHP yang diterima bermutu dan sesuai dengan syarat
yang di ajukan;
5. Mengarsipkan semua proses perencanaan dan pemesanan secara terperinci dan lengkap
dan tertib;
1. Menjamin pelaksaan pengkajian dan pelayanan Resep atau permintaan Obat dari kamar
operasi terlaksana dengan baik dan sesuai standar dengan berorientasi pada patient
safety;
2. Menjamin pelayanan Obat dan Bahan Medis Habis Pakai ( BMHP ) di Depo terlaksana
setiap waktu saat dibutuhkan ;
3. Menjamin ketersediaan obat dan BMHP yang dibutuhkan di Depo tersedia secara
lengkap dan bermutu;
4. Melaksanakan monitoring dengan cara melakukan pencatatan dan pelaporan data-data
mutasi secara periodik terhadap Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan BMHP sesuai
dengan ketentuan yang berlaku baik di kartu stok atau dengan system pencatatan lainnya
sesuai ketentuan yang berlaku;
5. Melakukan stop opname terhadap persediaan obat dan BMHP di Depo secara periodik
sesuai dengan ketentuan;
6. Menjamin suhu ruang penyimpanan di Depo sesuai standar dari masing-masing Sediaan
Farmasi dan BMHP;
7. Melakukan pencatatan dan pelaporan seluruh kegiatan pelayanan di Depo ke Kepala
Instalasi;
8. Melakukan inspeksi mutu secara periodik terhadap seluruh Sediaan Farmasi, Alat
Kesehatan, dan Bahan Medis Habis Pakai ( BMHP ) di Depo ;
9. Melakukan pencatatan dan pelaporan off date atau expired date secara periodik terhadap
obat dan BMHP yang dan dikembalikan ke gudang farmasi sesuai dengan ketentuan
yang berlaku.
3. Mengupayakan keamanan gudang penyimpanan Gas Medis termasuk dari bahaya kebakaran
4. Menjamin peralatan pengoperasien Gas medis baik yang sentral maupun manual dalam
keadaan baik dan siap digunakan.
5. Menjamin perawatan semua peralatan pengoperasian gas medis secara berkala terlaksana
sesuai jadwal yang sudah dibuat
6. Menjamin terlaksananya pemeliharaan peralatan pengoperasien Gas medis
7. Menjamin pendistibusian gas medis ke semua unit dan sentral yang membutuhkan
terlaksana sesuai kebutuhan masing- masing
10. Mengupayakan semua unit terkait dapat mengoperasikan peralatan gas medis dan vakum
medis dengan melakukan edukasi dan terdokumentasi
11. Membuat laporan hasil kerja setiap bulan kepada kepala Instalasi farmasi
1. Membantu Kepala Instalasi dalam hal pelaksanaan program pelayanan Kefarmasian dan
Penggunaan Obat
2. Menyiapkan peralatan yang mendukung pelaksanaan pelayanan Kefarmasian untuk
kelancaran pelayanan;
3. Menyusun rencana praktek kefarmasian sesuai batas kemampuannya.
4. Melakukan pelayaanan resep sesuai SPO
5. Melaksanakan upaya-upaya untuk menjmain keamanan persediaan perbekalan farmasi
6. Melaksanakan stok opname obat dan BMHP secara periodik sesuai waktu yang
ditetapkan.
7. Bertanggung jawab dalam pengelolaan Obat- obatan Emergency di dalam Tolly
Emergency ruang Perawatan bekerja sama dengan perawat/bidan ruangan,
8. Melaksanakan tugas sore, malam dan hari libur secara bergilir sesuai jadwal dinas serta
wajib melaksanakan serah terima kepada petugas pengganti secara lisan maupun tertulis
pada saat pergantian dinas.
9. Melakukan rekonsiliasi obat, Memberikan Konseling dan melakukan Pelayanan
Informasi Obat ( PIO )
10. Melakukan Kegiatan pelayanan Farmasi klinik apoteker di ruang perawatan
11. Membuat laporan kegiatan
1. Melaksanakan Menerima dan memeriksa Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan Bahan
Medis Habis Pakai ( BMHP ) sesuai dengan spesifikasi dan ketentuan yang berlaku;
2. Melakukan penyimpanan Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan Bahan Medis Habis
Pakai ( BMHP ) sesuai dengan spesifikasi dan ketentuan yang berlaku;
3. Melakukan pencatatan dalam kartu stok atas setiap mutasi masuk dan keluar Sediaan
Farmasi, Alat Kesehatan, dan Bahan Medis Habis Pakai ( BMHP );
4. Melakukan penginputan atas semua mutasi keluar sediaan Farmasi Alat Kesehatan, dan
Bahan Medis Habis Pakai ( BMHP );
5. Menyiapkan permintaan ( Anfrag ) Alat Kesehatan dan BMHP dari setiap unit di Rumah
sakit yang membutuhkan.
6. Menyiapkan permintaan ( Anfrag ) obat dan BMHP dari depo-depo Farmasi dan
mendistribusikan permintaan tersebut ke masing-masing depo Farmasi;
7. Melakukan stop opname secara periodik.
8. Melakukan pencatatan suhu dan kelembaban ruangan dan lemari pendingin tempat
penyimpanan serta melaporkan adanya ketidak sesuaian suhu yang tidak sesuai standar
DIREKTUR
KEPALA SUBBIDANG
PELAYANAN PENUNJANG
MEDIS
Kegiatan orientasi di Instalasi farmasi adalah kegiatan yang dilakukan kepada tenaga Framasi
baru sebagai upaya untuk menyesuaikan diri pada tempat / unit kerja dan tugas-tugas baru dalam
rangka memenuhi syarat bagi pekerjaan / jabatan dengan situasi baru yang berbeda dan asing. Kegiatan
orientasi mempunyai tujuan antara lain :
1. Memahami tugas, kewajiban, wewenang dan prosedur kerja.
2. Memahami tujuan, falsafah dan peraturan – peraturan di lingkungan rumah sakit serta kebijakan
pimpinan rumah sakit.
3. Memahami prosedur – prosedur dalam berbagai bidang di berbagai unit kerja.
4. Memahami teknik – teknik mengerjakan basic life support dalam keadaan darurat.
5. Memahami prosedur tentang penilaian terhadap penampilan kerja staf Instalasi farmasi
Buku Pedoman Pengorganisasian Unit RSD Kota Tidore Kepulauan ini mempunyai peranan
penting sebagai pedoman bagi pelaksanaan kegiatan sehari-hari, sehingga dapat meningkatkan mutu
pelyanan rumah sakit. Koordinasi Internal dan eksternal Rumah sakit perlu dilakukan dalam upaya
peningkatan pelayanan di unit.
Direktur
RSD Kota Tidore Kepulauan