a. Kandang
Pengertian : Kandang merupakan suatu bangunan yang digunakan untuk tempat tinggal ternak yang
dipelihara.
Fungsi :
- Memudahkan pemeliharaan
- Memudahkan pemanenan
- Memudahkan pengelolaan ternak dalam proses produksi seperti pemberian pakan, minum,
pembersihan
Kelebihan :
- jumlah ayam yang dipelihara dikandang ini akan lebih banyak karena ayam dipelihara secara individual
atau kelompok kecil.
Kekurangan
Kekurangan :
1. Modal awal lebih besar, dibanding untuk pembuatan kandang model lainnya.
3. Bau kotoran yang tajam bisa terjadi, apabila kotoran terlambat dibersihkan.
Peralatan Kandang
3. Termometer.
6. Kawat.
8. Peralatan panen.
9. Ransum.
10.Tempat bertelur.
b. bibit
Pengertian : Bibit unggas petelur adalah anakan unggas petelur yang secara genetik sudah dirancang
untuk menghasilkan telur berkualitas dengan efisien.
Jenis-jenis bibit unggas petelur : DOC/DOD, Hibrida, White Leghorn, Ancona, dll.
Persyaratan bibit :
c. Pakan
Pegertian pakan: pakan adalah campuran dari beberapa bahan baku,baik yang sudah lengkap maupun
yang masih akan di lengkapi,yang secara khusus dan mengandung zat gizi yang mencukupi kebutuhan
ternak untuk digunakan sesuai jenis ternaknya.
Fungsi pakan: pakan mempunyai peranan sangat penting sebagai sumber energi untuk pemeliharaan
tubuh, pertumbuhan dan perkembangbiakan . Selain itu, pakan juga dapat digunakan untuk tujuan
tertentu, misalnya untuk menghasilkan warna dan rasa tertentu. Fungsi lainnya diantaranya yaitu
sebagai pengobatan, reproduksi, perbaikan metabolisme lemak dll. Namun pemberian pakan berlebih
dapat membuat hewan peliharaan menjadi rentan terhadap penyakit, produktifitasnyapun akan
menurun.
Jenis pakan
1. Pakan Konsentrat
3. Pakan Suplemen
4. Pakan Tambahan
5. Pakan Fermentasi
Bentuk-bentuk pakan
obat-obatan diberikan jika diperlukan,yaitu untuk unggas yang sakit.Obat-obatan yang diberikan harus
disesuaikan dengan penyakit yang diderita unggas.Obat juga diberikan sesuai dosis,jumlah,dan waktu
yang tepat
a. Penyediaan Kandang
Kandang yang umum digunakan dalam budidaya unggas ayam pedaging adalah kandang postal. Kandang
dapat dibuat dari bahanbahan sederhana yang penting dapat mencegah ternak kabur dan dapat
berlindung dari hujan dan panas. Selain itu, kandang juga harus bersih. Kandang yang umum digunakan
untuk memelihara unggas pedaging adalah kandang postal. Di dalam kandang harus dilengkapi dengan:
3) Alas kandang, dapat berupa koran, sekam, atau karung berpori. Alas koran dipakai untuk
pemeliharaan DOC.
4) Pemanas, sangat diperlukan pada saat pertumbuhan DOC sebagai induk ayam untuk memberikan
kehangatan pada anak ayam. Salah penghangat kandang lampu bohlam
6) Instalasi air
b. Penyediaan Bibit
Bibit ayam dapat dibeli pada penyedia bibit. Untuk mengurangi resiko, dapat menggunakan bibit yang
sudah agak besardan dilakukan Teknik Dari Sebuah Budidaya Ayam Unggas Pedaging.
c. Penyediaan Pakan
Pakan untuk budidaya ayam dapat menggunakan pakan siap pakai, tapi untuk menghemat biaya pakan
dapat membuat pakan alternatif berbahan dedak, jagung, bungkil dan tepung tulang. Pakan ayam dibagi
menjadi dua jenis yakni pakan untuk starter dan pakan ayam dewasa dari Teknik Dari Sebuah Budidaya
Ayam Unggas Pedaging.
d. Pemeliharaan
1) Pemberian Pakan
Pemberian pakan ayam pedaging ada 2 (dua) fase yaitu fase starter (umur 0-4 minggu) dan fase finisher
(umur 4-6 minggu).
2) Pemberian Minum
Pemberian minum pada ayam dilakukan dengan menyediakan air dalam suatu wadah.
3) Pengendalian Penyakit
Pengendalian penyakit pada unggas pedaging dilakukan dengan cara membersihkan kandang secara
rutin, memisahkan unggas yang sakit, dan memberikan vaksin. Pemberian vaksin dapat disesuaikan
dengan kondisi ternak unggas.
Sebelum pengobatan, tindakan Pengamanan Penyakit yang dapat dilakukan adalah:
1) Mencegah masuknya hewan lain yang mungkin dapat menyebabkan penyakit ke lokasi peternakan
2) Melakukan desinfeksi kandang dan peralatan, penyemprotan terhadap serangga, lalat dan
pembasmian terhadap hama-hama lainnya
3) Melakukan pembersihan dan pencucuian kandang baik terhadap kandang yang habis dikosongkan,
maupun sebelum dimasukkan ternak baru ke dalamnya
4) Menjaga kebersihan serta sanitasi seluruh komplek lokasi peternakan sehingga memenuhi syarat
hygienis yang dapat dipertanggungjawabkan
5) Menggunakan sistem penghapus hama baik lalu lintas kendaraan, orang dan peralatan yang
keluar masuk komplek peternakan maupun pada pintu-pintu masuk kandang, gudang makanan,
dan lain sebagainya.