Anda di halaman 1dari 26

LAPORAN PRAKTEK INDUSTRI

“ARSYAD GARAGE DAN PERKEMBANGANNYA”

OLEH:

ALFIAN YOGAPRATAMA 2088

JURUSAN TEKNIK KENDARAAN RINGAN


SMK NEGERI 2 GEDANGSARI
PRENGGUK TEGALREJO, GEDANGSARI, GUNUNGKIDUL
YOGYAKARTA
2022/2023

LEMBAR PENGESAHAN
Laporan Arsyad Garage dan Perkembangannya ini disusun guna memenuhi syarat tuntas
Praktik Keja Lapangan
SMK Negeri 2 Gedangsari
Tahun 2022
Telah disetujui dan disahkan pada tanggal …. April 2022

Oleh:

Pembimbing DU/DI Guru Pembimbing

SUMINTA S.P.d. Heru purwantoS. P.d


NIP.196504181989021001 NIP.

Kata pengantar

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Praktik Kerja Lapangan (PKL).
Tujuan dibuatnya Laporan Praktik Kerja Lapangan (PKL) ini adalah untuk memenuhi salah satu
syarat dalam mengikuti Ujian Akhir Nasional dan Ujian Akhir Sekolah serta untuk melatih
siswa/siswi membiasakan diri untuk membaca dan memahami keadaan lingkungan di luar
sekolah.

Laporan ini dapat terselesaikan dengan adanya bantuan dari pihak pembimbing oleh karena itu
kami ucapkan terimakasih kepada :
1. Bapak Wardaya, S.Pd., M.Pd, selaku Kepala Sekolah SMK Negeri 2 Gedangsari, yang
telah memberi izin kepada penulis untuk melaksanakan Praktik Kerja Lapangan (PKL).
2. Bapak Bares Prasetyanto selaku Instruktur DU/DI.
3. Bapak Heru purwanto S.P.D selaku Pembimbing Pembuatan Laporan PraktikKerja
Industri.

Tujuan kami menulis laporan ini adalah sebagai bukti bahwa kami (penulis) telah melaksanakan
dan menyelesaikan Praktik Kerja Lapangan (PKL) di ARSYAD GARAGE

Kami menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna, masih ada kekurangan yang
terdapat dalam laporan ini. Karena itu, saran dan kritik yang bersifat membangun dari setiap
pembaca sangat kami harapkan demi kesempurnaan laporan ini. Dan kami berharap semoga
laporan ini bermanfaat bagi pembaca.

Gunungkidul, April, 2022

Penyusun

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ....................................................................................... i


HALAMAN PENGESAHAN INDUSTRI ...................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN SEKOLAH ...................................................... iii
HALAMAN PENGUJIAN .............................................................................. iv
HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN ............................................. v
KATA PENGANTAR ..................................................................................... vi
DAFTAR ISI.................................................................................................... vii
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... viii
DAFTAR TABEL ............................................................................................ ix
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ................................................................................................ 1
B. Tujuan Praktik Kerja Industri .......................................................................... 2
C. Tujuan Penyusunan Laporan ........................................................................... 3
D. Alasan Pemilihan Judul ................................................................................... 3
E. Faktor Pendukung dan Penghambat................................................................ 3
F. Rumusan Masalah ........................................................................................... 4
BAB II PEMBAHASAN DAN PELAKSANAAN PEKERJAAN
A. Dasar Teori ...................................................................................................... 5
B. Persiapan Kerja................................................................................................ 10
C. Keselamatan Kerja .......................................................................................... 10
D. Alat dan Bahan ................................................................................................ 11
E. Langkah Kerja ................................................................................................. 12
F. Hasil Kerja………………………………………………………… 18
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan ...................................................................................................... 19
B. Pengembangan Produk .................................................................................... 20
C. Saran-saran ..................................................................................................... 20

BAB 1
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Pelaksanaan praktik kerja industri (prakerin) adalah sebuah pelatihan dan pembelajaran
yang dilaksanakan di Dunia Usaha atau Dunia Industri yang relevan dengan kompetensi
keahlian yang dimilikinya masing masing, dalam upaya meningkatkan mutu Sekolah
Menengah Kejuruan (SMK) dan juga menambah bekal untuk masa masa mendatang guna
memasuki dunia kerja yang semakin banyak serta ketat dalam persaingannya seperti saat ini,
selain itu dengan pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, banyak peralatan
baru yang diciptakan guna menunjang banyaknya permintaan produksi barang atau jasa yang
menimbulkan perubahan mendasar untuk mendapat pekerjaan, sehingga tenaga kerja dituntut
bukan hanya memiliki kemampuan teknis belaka, tetapi juga harus lebih fleksibel dan
berwawasan lebih luas, inovatif serta didukung dengan keterampilan yang kompeten, maka
dengan adanya kegiatan prakerin siswa dan siswi dapat mengasah dan juga
megimplementasikan materi yang didapatkannya di sekolah langsung ke dunia usaha atau
dunia industri yang relevan dengan kemampuannya masing masing.
Dalam upaya untuk mewujudkan Visi dan Misi nya, smk negeri 2 Gedangsari
melaksanakan berbagai kegiatan demi menjadikan siswa dan siswi yang siap memasuki
dunia kerja dan dunia industri (DU/DI), tentunya hal itu tidak dapat diraih dengan mudah,
tidak hanya dengan belajar berbagai teori yang berada di sekolah, namun seorang siswa atau
siswi harus belajar mengenai bagaimana lingkungan yang berada di dunia kerja dan tentunya
bagaimana pekerjaaan yang akan dihadapinya nanti selepas lulus dari sekolah.

B. TUJUAN PRAKERIN
Pelaksanaan praktik kerja industri (Prakerin) diselenggarakan Sekolah Menengah
Kejuruan dengan tujuan :

1. Meningkatkan mutu dan melevansi pendidikan kejuruan melalui peran dunia industri/
usaha
2. Menghasilkan tamatan yang memiliki pengetahuan, keterampilan dan etos kerja yang
sesuai dengan tuntutan lapangan kerja.
3. Menghasilkan tamatan yang memiliki pengetahuan, ketermapilan dan sikap yang menjadi
bakat dasar pengembangan dirinya secara berkelanjutan.
4. Memberi pengakuan dan penghargaan terhadap pengalaman kerja sebagai bagian dari
proses pendidikan.
5. Meningkatkan efesiensi penyelenggaraan pendidikan menengah kejuruan melalui
pendayagunaan sumber daya pendidikan yang ada di dunia kerja.
BAB II
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN/INSTANSI

A. SEJARAH PERUSAHAN

Sebelum berdirinya bengkel Arsyad Garage Bapak Bares bekerja sebagai mekanik di
bengkel. Dengan bekal atau ilmu yang telah didapat dari bengkel tersebut, beliau pada tahun
2019 mempunyai keinginan mendirikan bengkel sendiri yang diberi nama “Arsyad Garage”
Pada tahun 2019 selama bengkel mulai dibuka, bengkel masih sepi dan Bapak Bares tidak patah
semangat untuk tetap melanjutkan bengkel tersebut. Tahun demi tahun bengkel Arsyad Garage
mengalami kemajuan dan mempunyai banyak pelanggan. Dulu Bapak Bares belum mempunyai
karyawan hanya dikerjakan sendiri dan sampai sekarang pun masih dikerjakan sendiri dalam
mengerjakan diperbengkelan
B. VISI MISI PERUSAHAN

VISI

• Menjadikan bengkel mobil terbaik, yang mengutamakan pada kepuasan pelanggan

MISI

1. Memberikan jasa bengkel yang unggul berdasarkan nilai nilai kejujuran, keadlian, dan
kehati hatian
2. Memberi layanan mobil sehat yang cepat dan berkualitas

C. STRUKTUR ORGANISASI
KEPALA BENGKEL : Bares Prasetyanto

1. Kepala Bengkel
Sebagai pihak pemilik dan bertanggungjawab atas kualitas hasil pekerjaan. Bagian ini juga
berfungsi komutator permasalahan pada kendaraan yang masuk ke dalam bengkel pada pemilik
kendaraan dan menyampaikan alternative perbaikannya. Mempunyai tugas utama menganalisa
kerusakan mobil setelah menerima keluhan – keluhan dari pelanggan dan melakukan
pemeriksaan akhir atas hasil kerja yang dilakukan perbaikan oleh mekanik

BAB III
LAPORAN KEGIATAN

A. PELAKSANAAN KEGIATAN
1. Tempat

Tempat PRAKERIN ( Praktek Kerja Industri ) dilakukan dibengkel “Arsyad Garage“


yang beralamat di Ngantiwarno, Ngawen, Gunungkidul
2. Waktu
Praktek Kerja Industri dilaksanakan dalam satu gelombang pada tanggal 28 juni 2021
sampai dengan 23 september 2021
B.LANDASAN TEORI

C. Dasar Teori
1. Fungsi Sistem Pendingin
Pada sistem pendingin air memiliki konstruksi yang lebih rumit dibanding pendingin
udara, akan tetapi memiliki banyak kelebihan dibanding pendingin udara, diantaranya mesin
menjadi relative aman karena disekeliling silinder dikelilingi oleh air pendingin, air juga bisa
meredam bunyi yang berlebihan dalam mesin.
Selama mesin bekerja akan menimbulkan panas dan panas mesin harus dibatasi jangan
sampai terjadi panas yang berlebihan (over heating). Untuk itu mesin membutuhkan
pendinginan. Umumnya cara mendinginkan mesin dengan istilah menyerap panas mesin adalah
menggunakan fluide cair atau biasa disebut juga dengan coolant. Fluida tersebut dialirkan pada
tempat khusus atau mantel mengelilingi silinder.karena air atau fluida cair tersebut menyerap
panas dari hasil pembakaran, maka temperature fluida tersebut naik, sehingga perlu didinginkan
kembali agar fluida tersebut dapat digunakan kembali.
Jadi, proses ini merupakan siklus tertututp.Fluida cair perlu ditambah bila ketersediaan
fluida cair atau air pendingin untuk menjaga kurang.Fluida cair yang telah mengalami kenaikan

temperature tersebut didinginkan di radiator.Dengan demikian, radiator dapat juga disebut


sebagai alat penukar panas (heat exchanger).

Gambar 2.1
Sistem aliran air pendingin mesin dan komponennya
2. Cara kerja sistem pendingin
Air pendingin bersirkulasi di water jacket untuk mendinginkan mesin yang panas. Ketika
air pendingin telah panas maka air pendingin itu akan masuk ke radiator setelah melalui
thermostat yang mengaturnya. Di radiator air pendingin yang panas itu akan didinginkan oleh
kipas radiator dan sirip – sirip radiator dan ketika proses pendinginan telah selesai maka akan
menuju kembali ke mesin untuk mendinginkan mesin. Pompa air mempercepat proses
pendinginan itu.
3. Komponen sistem pendingin
a. Radiator
Radiator berfungsi mendinginkan cairan pendingin yang telah menjadi panas setelah
melalui saluran water jacket.

Gambar 2.2
Konstruksi Radiator

Perpindahan panas terjadi dalam tiga cara yaitu : konduksi, konveksi, dan radiasi. Pada radiator
perpindahan panas lebih didominasi dengan cara konveksi. Fluida/air yang temperaturnya
meningkat akan didinginkan diradiator untuk mempercepat pembuangan panas.dibelakang
radiator di pasang di kipas (cooling fan) yang menghisap angin melalui sirip- sirip.
b. Radiator cup
Radiator cup berfungsi untuk menaikkan dan menstabilkan tekanan air dalam sisitem pendingin
(mengatur tekanan air).
Gambar 2.3
Tutup radiator

Tutup radiator model relief valve saat dingin dan panas .Bila tekanan air pendingin mencapai 0,3
- 1,0 kg/cm2 pada 110 – 120 . Maka relief valv terbuka dan membebaskan kelebihan tekanan
melalui pipa over flow sehingga air pendingin masuk kedalam tangki cadangan.
Saat temperature air pendingin berkurang setelah mesin berhenti maka dalam radiator akan
terjadi kevakuman. Vacum valve akan terbuka secara otomatis.
c. Reservoir

Reservoir berfungsi sebagai persediaan air dan untuk menyeimbangkan perbedaan volume air
pendingin akibat panas.

Gambar 2.4
Reservoir tank

d. Hose
Selang karet (upper hose dan lower hose).Berfungsi memindahkan air pendingin dari atau ke
water jacket melalui radiator.

Gambar 2.5
Upper Hose Dan Lower Hose

e. Thermostat
Thermostat berfungsi sebagai katup yang membuka dan menutup secara otomatis sesuai
temperature cairan pendingin.
Thermostat bekerja secara otomatis berdasarkan temperature mesin dan air radiator.Bila
temperature mesin dingin thermostat menutup dan jika temperature panas thermostat membuka.

Gambar 2.6

Thermostat
f. Kipas Pendingin (cooling fan)
Kipas pendingin (fan) berfungsi menambah pendinginan pada radiator untuk membantu
mempercepat penyerapan radiasi panas ke udara luar.

Gambar 2.7 Kipas Pendingin


g. Water pump
Pompa air (water pump) berfungsi mengirimkan cairan pendingin dengan tekanan yang
bersirkulasi dari water jacket ke radiator.

Gambar 2.8
Pompa Air dan Komponennya

D. Persiapan Kerja
Sebelum melaksanakan pekerjaan, sebaiknya perlu diperhatikan persiapan – persiapan
yang dibutuhkan, adapun persiapan kerja tersebut adalah antara lain :
1. Berdo’a sebelum bekerja
2. Menggunakan pakaian kerja atau wearpack
3. Mempersiapkan alat yang dibutuhkan dan menggunakan alat sesuai dengan fungsinya.
4. Menempatkan mobil pada tempat kerja.
E. Keselamatan Kerja
Keselamatan kerja adalah hal yang paling penting dan pokok karena dibutuhkan dalam
melakukan suatu pekerjaan dan juga menyangkut keselamatan kerja dan raga jiwa yang juga
dapat mempengaruhi hasil pekerjaan tersebut. Hal – hal yang menyangkut keselamatan kerja
antara lain :
1. Berdo’a sebelum mulai bekerja
2. Gunakan pakaian kerja
3. Kerja sesuai dengan prosedur kerja yang baik dan benar
4. Siapkan alat yang dibutuhkan
5. Gunakan alat sesuai dengan fungsinya
6. Bekerja dengan hati – hati
7. Patuhi dan jalankan semua peraturan yang ada dibengkel.

F. Alat dan Bahan


Tabel 2.1 Alat
No Nama alat Spesifikasi Jumlah Satuan
1 Kunci ring 10 mm 1 Buah
2 Kunci kombinasi 10 mm 1 Buah
3 Kunci sok 10 mm 1 Buah
4 Obeng (+) General 1 Buah
5 Obeng (-) General 1 Buah
6 Tang General 1 Buah
7 Kunci kombinasi 12 mm 1 Buah
8 Kunci ring 12 mm 1 Buah
9 Radiator cup tester General 1 Buah

Tabel 2.2 Bahan


Nama Bahan Spesifikasi Jumlah Satuan
No
1 Mobil Timor 1 Unit
2 Air radiator General 1 Botol
3 Majun General 1 Lembar
4 Lem auto seller General 1 Buah

G. Langkah Kerja
1. Trooble sooting (analisi kerusakan dan perbaikan)
Kerusakan yang terjadi pada sistem pendingin dan cara mengatasinya proses pendinginan
pada mesin terganggu apabila terdapat gangguan pada komponen sistem pendinginan mesin itu
sendiri. Hal ini dapat di identifikasikan melalui pemeriksaan yang dilakukan.Apabila pada sistem
pendingin sudah terdapat kelainan-kelainan, diikuti penurunan daya dari mesin.
a. Terjadinya over heating
Terjadinya over heating dapat dilihat pada temperature air pendingin yang selalu tinggi
(jauh diatas temperature kerja). Tetapi dengan kenaikan temperature mesin yang diamati pada air
pendingin ini selanjutnya akan menyebabkan beberapa komponen mesin mengalami perubahan
bentuk yang berlebihan akibat pemuaiannya seperti piston pada silinder .
Akibat lanjutan yang dirasakan adalah adanya kenaikan kerugian akibat gesekan.
Secara prinsip penyebab dari over heating adalah aliran dari air pendingin dan udara pada
radiator yang mengalami gangguan.
b. Penyebab terganggunya sistim pendingin :
1). Thermostat tidak bekerja atau macet
Gambar 2.9
Model Thermostat

Thermostat berfungsi mengatur sirkulasi air agar kerja mesin maksimal pada temperature yang
sesuai.
Thermostat yang macet pada saat tertutup dapat menyebabkan mesin menjadi over
heating dan thermostat yang macet pada saat terbuka dapat menyebabkan mesin menjadi
overheating.Penyebabnya karena thermostat sudah lama dan tidak mampu bekerja dengan baik
jadi pegas-pegasnya sudah tidak mampu untuk membuka thermostat tersebut.

Gambar 2.10 a. Gambar 2.10 b.


Thermostat tertutup Thermostat terbuka

Cara mengatasinya
Kedua gejala tersebut dapat merusakkan bagian dari mesin dan tenaga yang dihasilkan
menjadi turun.Setelah di uji thermostat tidak dapat bekerja pada waktunya, sudah waktunya
tersebut harus diganti.
2) Pengujian thermostat dilakukan untuk mengetahui kondisinya dengan cara:
Mencelupkan thermostat kedalam air dan panaskan air secara bertahap, kemudian periksa
temperature pembukaan katup.

Gambar 2.11
Memeriksa Kerja Thermostat
Temperature pembukaan katup : 8 - 90 . jika temperature pembukaan katup tidak sesuai
dengan spesifikasi, thermostat perlu diganti.
3) Memeriksa fungsi kenaikan katup
Jika kenaikan katup tidak sesuai dengan spesifikasi maka thermostat perlu diganti.
Spesifikasi kenaikan katup pada 95 : 8 mm atau lebih.Dan setelah diperiksa thermostat tidak
terbuka lagi pada suhu air 82 , berarti penyebab terjadinya mesin over heating terjadi pada
komponen sistem pendingin yaitu thermostat. Thermostat diganti yang baru.
a. Prosedur pelepasan thermostat dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut :
Mengeluarkan media pendingin mesin
1) Melepas saluran air keluar (selang karet atas)
2) Melepas tutup rumah thermostat, kemudian mengeluarkan thermostat dari rumahnya
3) Lalu ganti thermostat dengan yang baru

4) Pemeriksaan dan Penggantian Media Pendingin


Pemeriksaan media pendingin meliputi pemeriksaan kapasitas dan kualitas media
pendingin.Pemeriksaan kualitas pendingin meliputi : pemeriksaan terhadap endapan karat atau
kotoran disekitar tutup radiator atau lubang pengisi radiator.
Adapun pemeriksaan kualitas dan kapasitas media pendingin dapat dilakukan sebagai
berikut :
a) Pemeriksaan kapasitas media pendingin
Pemeriksaan kapasitas air pendingin dapat dilihat pada tangki cadangan (reservoir tank).
Permukaan media pendingin harus berada diantara garis low dan full dalam keadaan mesin
dingin.

Gambar 2.12
Reservoir tank
b) Pemeriksaan dan penggantian kualitas media pendingin
Endapan karat atau kotoran disekitar tutup radiator atau lubang pengisi radiator harus sedikit.
Apabila media pendingin terlalu kotor atau banyak mengandung karat (berwarna kuning), harus
dilakukan penggantian dengan cara berikut :
1) Melepas tutup radiator
Pada saat melepas tutup radiator,mesin harus dalam keadaan dingin. Apabila dalam keadaan
panas, cairan uap yang bertekanan akan menyembur keluar.
2) Mengeluarkan media pendingin melalui lubang penguras dengan cara mengendorkan atau
melepas baut penguras.

Gambar 2.13
Mengeluarkan media pendingin

3) Menutup lubang penguras, kemudian isilah dengan media pendingin ethylene glsycolbase yang
baik dan campurlah sesuai dengan petunjuk dari pabrik pembuatannya.pendingin yang
dianjurkan yang mengandung ethylene glycolbase lebih dari 50 % tidak kurang dari 70 %
4) Memasang tutup radiator
5) Menghidupkan mesin dan periksa kebocoran
6) Memeriksa permukaan media pendingin dan tambahkan jika perlu.
5) Pelepasan, Pemeriksaan Dan Penggantian Pompa Air
Fungsi pompa air adalah untuk menekan air pendingin sehingga dapat bersirkulasi dalam
sistem pendingin .gejala yang ditimbulkan apabila pompa air tidak bekerja adalah temperature
mesin naik dengan cepat pada saat mesin hidup.Pompa air juga perlu diganti apabila sudah tidak
mampu menahan tekanan air. Apabila terjadi kebocoran air akibat seal pompa , maka harus
mengganti unit pompa secara keseluruhan.
a. Prosedur pelepasan pompa air sebagai berikut :
a) Mengeluarkan media pendingin mesin
b) Melepas tali kipas , kipas, kopling fluida (jika ada) dan pulli pompa air dengan prosedur berikut
:
- Merentangkan tali kipas dan mengendurkan mur pengikat tali kipas
- Mengendorkan pivot dan baut penyetel , alternator kemudian lepas tali kipas
-

Melepas mur pengikat kipas dan pulli


- Melepas pompa air
b. Pemeriksaan komponen pompa air
Pemeriksaan pompa air dapat dilakukan dengan cara memutar dudukan puli dan
mengganti bahwa bearing pompa air tidak kasar atau brisik.

Gambar 2.14
Pemeriksaan Pompa Air

c. Prosedur pelepasan komponen pompa air :


Komponen pompa air terdiri atas : body pompa, dudukan puli, bearing, satuan seal, rotor, gasket
dan plat.

Gambar 2.15
Komponen Pompa Air

Adapun prosedur pelepasan pompa air


1) Melepas plat pompa dengan cara melepas baut pengikatnya
2) Melepas dudukan puli dengan menggunakan SST

Gambar 2.16
Melepas Plat Pompa dan Dudukan Puli

6) Hasil Kerja
Pemeriksaan kebocoran sistem pendingin menggunakan cap tester dengan tekanan 0,9 bar
sedangkan tutup radiator dengan tekanan 0,6 bar.
Kapasitas dan kualitas air pendingin masih baik, volume air pendingin masih dalam
keadaan penuh serta tidak adanya kebocoran sistem. Tali kipas dalam keadaan tidak retak atau
aus dengan defleksi sebesar 5 mm.
Setelah kita melakukan langkah kerja diatas maka sistem pendingin pada kendaraan
TIMOR yaitu memeriksa dan memperbaiki komponen-komponen pada sistem pendingin,
menganalisis terjadinya over heating, mengganti cairan pendingin dan melepas komponen
pompa air (water pump).
Pengujian berhasil karena saat melakukan pengujian terhadap kebocoran pada sistem
pendingin (bekerja dengan baik). Dalam pengujian cukup hidupkan mesin sampai temperature
kerja mesin baik dengan tepat sehingga dapat disimpulkan bahwa hasil pengujian tersebut
berhasil atau bekerja dengan baik.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Setelah penyusun mengikuti praktek kerja industri , maka penyusun dapat mengambil
beberapa kesimpulan diataranya :
1. Praktik kerja lapangan merupakan praktik kerja nyata yang bermanfaat dan sebagai pengalaman
siswa untuk terjun di masyarakat dan di dunia kerja pada umumnya.
2. Penyusun mendapatkan banyak pengalaman dan pengetahuan yang selama di sekolah belum
didapatkan.
3. Tentang perwatan sistem pendingin yang penyususn kemukakan ini adalah mutlak harus sering
dilakukan oleh pemilik kendaraan karena dalam masa pemakaian yang cukup lama komponen-
komponennya telah banyak mengalami perubahan dari spesifikasinya. Oleh karena itu untuk
mengondisikan seperti semula perlu dilakukan perawatan dan perbaikan sehingga kerja sistem
pendingin tersebut dapat diandalkan.
4. Komponen sistem pendinginan Mesin TIMOR terdiri dari radiator, pompa air, kipas pendingin,
tutup radiator, tangki reservoir dan katup thermostat. Cara kerja sistem pendinginannya
menggunakan sistem tekan yang memanfaatkan pompa air sebagai media pendingin.
5. Gangguan-gangguan yang sering terjadi pada sistem pendingin air adalah kebocoran, gangguan
dari kotoran yang mengendap, sehingga aliran air tidak maksimal.
6. Usaha yang perlu diperhatikan untuk mencegah terjadinya kerugian akibat kerusakan komponen
mesin adalah dengan merawat, memeriksa kondisi mesin secara berkala.

B. Pengembangan Produk
Menurut pandangan penyusun dalam
pengembangan jasa atau produk bahwa sistem pendingin mesin masih banyak dipakai oleh
kalangan – kalangan tertentu. Dengan adanya pendirian usaha bengkel “ Perawatan dan
perbaikan sistem pendingin mesin”. Maka kedepannya akan terus berjalan dengan lancer dan
makin maju , direncanakan :
1. Masih banyak produk – produk mobil yang baru sehingga usaha dibidang perbengkelan akan
semakin ramai
2. Suatu saat masyarakat tidak akan sempat memperbaiki mobilnya sendiri, karena kesibukan
sehingga akan memasukkan mobilnya ke bengkel
3. Pentingnya keselamtan bagi pengendara, jadi sistem pendingin mesin perlu diperhatikan.

C. Saran-saran
1. Untuk industri atau bengkel
a) Penyusun berharap agar bengkel tempat PKL bisa membimbing siswanya dengan baik sehingga
bisa menambah pengalaman dan ilmu pengetahuan bagi siswa PKL.
b) Perusahaan atau bengkel agar tidak segan – segan menegur para siswa yang tidak mematuhi tata
tertib yang berlaku di perusahaan atau di bengkel tersebut.
c) Penyusun sangat berharap agar perusahaan selalu meningkatkan kerjasama yang serasi dan
harmonis dengan sekolah agar tahun – tahun berikutnya adik kelas kami tidak mendapatkan
kesulitan dalam mencari tempat PKL.

2. Untuk sekolah
a) Penyusun berharap kepada pihak sekolah agar memberi tugas kepada guru pembimbing sesering
mungkin mengunjungi siswa PKL agar siswa lebih disiplin dan diperhatikan oleh sekolah.
b) Penyusun juga berharap kepada pihak sekolah bisa menjalin kerjasama yang baik dengan
instansi atau bengkel yang terkait guna mempermudah siswa dalam pencarian tempat PKL.

3. Untuk siswa
a) Siswa hendaknya bisa menambah pengalaman dan pengetahuan pada waktu PKL
b) Siswa yang melaksanakan PKL harus mematuhi tata tertib yang ada di bengkel tempat PKL.
DAFTAR PUSTAKA

Drs.Daryanto,2003,Teknik Merawat Auto Mobil Lengkap, Bandung, CV. Karma Widya

New Step 1 Training Manual , 1996 , PT . TIMOR

2.
3.

BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
Prakerin adalah hal yang bermanfaat bagi siswa SMK karena dengan menjalankan kegiatan
prakerin, siswa dapat belajar berbagai hal diantaranya : belajar dari apa itu DU/DI, mendapatkan
pengalaman,mendapatkan ilmu dan pengetahuan.

B. Saran

Saran untuk sekolah :


1. Sekolah dapat mengarahkan siswa/siswinya menjadi remaja yang bekarakter.
2. Management dipebaiki agar kedepannya prakerin dapat lebih maksimal.
3. Sekolah memperbiki cara memonitor siswa agar siswa dapat lebih disiplin.
4. Sekolah dapat memberikan tugas kepada siswa/siswi agar lebih siap saat kembali belajar
di sekolah.
Saran untuk DU/DI :
1. DU/DI dapat mengajarkan nama-nama komponen serta fungsinya kepada para Siswa.
2. DU/DI memberikan kesempatan lebih banyak untuk Siswa/Siswi agar dapat
mempraktekkan pembelajaran yang ada di sekolah di DU/DI tempat dilaksanakannya
prakerin.
3. DU/DI melakukan kreasi dan inovasi dalam mengajarkan kepada siswa tentang Dunia
Usaha.
4. DU/DI dapat menjadwal kegiatan yang ada di tempat Prakerin

DAFTAR PUSTAKA

https://jinzcaluthax.blogspot.com/2013/10/laporan-pkl-perbaikan-sistem-rem-cakram.html
DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Alfian Yogapratama


Tempat, tanggal Lahir : Gunungkidul, 6 maret 2004
Jenis Kelamin : Laki - laki
Agama : Islam
Status : Pelajar
Alamat : Cremo, Tegalrejo, Gedangsari, Gunungkidul
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai