Desain dan Konstruksi Jembatan Kutai Kartanegara

Rabu 29-April-2020
Ary Pramudito
KONDISI JEMBATAN EKSISTING PASCA KERUNTUHAN
KONDISI JEMBATAN EKSISTING PASCA KERUNTUHAN
PEMILIHAN ALTERNATIF JEMBATAN
RUANG LINGKUP PEKERJAAN
RUANG LINGKUP PEKERJAAN
1. Demolations of Existing Pile Cap
RUANG LINGKUP PEKERJAAN
2. Pile Foundation Work and New Pilecap Work
RUANG LINGKUP PEKERJAAN
3. Demolation Fender work and New Fender Work
 RUANG LINGKUP PEKERJAAN
4. Upper Structure Installation Work
RUANG LINGKUP PEKERJAAN
5. Additional Road Elevation Work
DATA PRIMER
DATA TOPOGRAFI
DATA PRIMER
DATA BATIMETRI
Superimpose Jembatan Lama
JEMBATAN LAMA Tinggi Ruang bebas 15.3 m

JEMBATAN BARU Tinggi Ruang Bebas 17 m

REFERENSI JEMBATAN PENGGANTI
1. Jembatan Liuzhou Weiyi, China
108+288+108 m continuous steel truss arch structure
REFERENSI JEMBATAN PENGGANTI

2. Jembatan Chaotianmen, China

REFERENSI JEMBATAN PENGGANTI

3. Jembatan Teluk Masjid dan Muara Sabak, Indonesia

Teluk Masjid, 90 + 250 + 90 m

Muara Sabak, 62,5 +165 + 62,5 m

 DESAIN KRITERIA
• Beban RSNI T-02-2005, Desain Baja SNI T03-2005
• Faktor Reduksi Ultimit
• Aksial 0.9 Momen 0.9 Tekan 0.85 Geser 0.9 Fraktur 0.75 Baut 0.75
• Faktor k
• K = 0.85
• Maksimum Kelangsingan
• Tekan Kl/r <140, Tarik 200
• Kapasitas Penampang Desain ULS
• Aksial + Momen Mayor + Momen Minor < 1
• Desain Usia = 100 tahun
• Sistem Sambungan
• Baut F10T galvanis dengan heat treatment untuk menghindarkan embrittlement
• Material
• SM490YA/YB Fy 355-365 MPa
• Safety Factor hanger
• 3 untuk SLS (Design Method of a Hanger System for Long-Span Suspension Bridge, Kondoh 2001), 1.5 x
1 Ultimit (Part 1-11: General - Design of structures with tension components Eurocode 3)
• Putus 1 Kabel / Penggantian 1 Hanger masih aman
• Perbedaan Penurunan 5 cm
• Maksimum Lendutan L/800
DESAIN JEMBATAN
Sistem Pertemuan
Pemodelan
• 3 Software : RMBridge V8, Midas 2013, RSTAB (WBI)
Tahapan-tahapan analisis Imperfection:
1. Tentukan profil pada arch ->
Based on DIN 18800 part 2, tipe buckling curve yang digunakan:
Imperfection In-plane Sinusoidal
Imperfection In-plane Sinusoidal-Antimetric
Imperfection In-plane Parabolic Down
Imperfection In-plane Parabolic Up
Imperfection In-plane Parabolic Antimetric
Imperfection Out of plane - Parabolic
Imperfection In plane – Sinusoidal 1
DESAIN JEMBATAN
• CEK LENDUTAN

Lendutan aktual 14,5 cm < lendutan izin 1/800 L (33 cm)

DESAIN JEMBATAN
• PERHITUNGAN GUSSET
Top Gusset Hanger

1 DETAIL HANGER ATAS 2 POTONGAN 1 - 1

- -

Hasil simulasi berupa stress pada saat service load (max stress=90.7MPa)
Permodelan Gusset Hanger Bawah

Gusset Hanger Tied

Sambungan ujung
Preset
Gambar Tower 1
Gambar Tower 2
 Tower 1 (Perletakan Rol)
Tabel Beban Servis Tower 1 (ROLL)
Lama SNI AASHTO
Jenis Beban
Pilar Hulu (kN) Pilar Hilir (kN) Pilar Hulu (kN) Pilar Hilir (kN) Pilar Hulu (kN) Pilar Hilir (kN)
Vertikal ( Z ) 20526.5 kN 22718.2 kN 22187.6 kN 22180.5 kN 19834.8 kN 20216.4 kN
Longitudinal ( Y ) 0.0 kN 0.0 kN 0.0 kN 0.0 kN 0.0 kN 0.0 kN
Transfersal ( X ) -906.3 kN 0.0 kN -895.3 kN 0.0 kN -1399.4 kN 0.0 kN
Momen (Mx) 0.0 kN-m 0.0 kN-m 0.0 kN-m 0.0 kN-m 0.0 kN-m 0.0 kN-m
Momen (My) -2945.5 kN-m 0.0 kN-m -2909.7 kN-m 0.0 kN-m -4548.1 kN-m 0.0 kN-m

Tabel Beban Ultimate Tower 1 (ROLL)

Lama SNI AASHTO
Jenis Beban
Pilar Hulu (kN) Pilar Hilir (kN) Pilar Hulu (kN) Pilar Hilir (kN) Pilar Hulu (kN) Pilar Hilir (kN)
Vertikal ( Z ) 30486.6 kN 31941.7 kN 31464.7 kN 33450.9 kN 25226.2 kN 25655.1 kN
Longitudinal ( Y ) 0.0 kN 0.0 kN 0.0 kN 0.0 kN 0.0 kN 0.0 kN
Transfersal ( X ) -1064.0 kN 0.0 kN -1569.0 kN 0.0 kN -2800.0 kN 0.0 kN
Momen (Mx) 0.0 kN-m 0.0 kN-m 0.0 kN-m 0.0 kN-m 0.0 kN-m 0.0 kN-m
Momen (My) -3458.0 kN-m 0.0 kN-m -5099.3 kN-m 0.0 kN-m -9100.0 kN-m 0.0 kN-m

Tanpa Pile Eksisting Dengan Pile Eksisting

 Tower 2 (Perletakan Sendi)
Tabel Beban Servis Tower 2 (SENDI)
Lama SNI AASHTO
Jenis Beban
Pilar Hulu (kN) Pilar Hilir (kN) Pilar Hulu (kN) Pilar Hilir (kN) Pilar Hulu (kN) Pilar Hilir (kN)
Vertikal ( Z ) 20374.3 kN 23073.0 kN 22188.3 kN 22173.9 kN 19811.6 kN 20638.5 kN
Longitudinal ( Y ) 2602.4 kN -3556.4 kN 3139.8 kN -3809.4 kN 4109.1 kN -4127.9 kN
Transfersal ( X ) -933.2 kN 0.0 kN -903.1 kN 0.0 kN -1432.9 kN 0.0 kN
Momen (Mx) 8457.8 kN-m -11558.3 kN-m 10204.4 kN-m -12380.6 kN-m 13354.6 kN-m -13415.7 kN-m
Momen (My) -3032.9 kN-m 0.0 kN-m -2935.1 kN-m 0.0 kN-m -4656.9 kN-m 0.0 kN-m

Tabel Beban Ultimate Tower 2 (SENDI)

Lama SNI AASHTO
Jenis Beban
Pilar Hulu (kN) Pilar Hilir (kN) Pilar Hulu (kN) Pilar Hilir (kN) Pilar Hulu (kN) Pilar Hilir (kN)
Vertikal ( Z ) 30520.0 kN 32307.1 kN 31476.1 kN 34066.3 kN 25196.8 kN 26171.6 kN
Longitudinal ( Y ) 3246.0 kN -3231.3 kN 5622.0 kN -7341.5 kN 8207.3 kN -8243.4 kN
Transfersal ( X ) -983.4 kN 0.0 kN -1607.7 kN 0.0 kN -2866.9 kN 0.0 kN
Momen (Mx) 10549.5 kN-m -10501.7 kN-m 18271.5 kN-m -23859.9 kN-m 26673.7 kN-m -26791.1 kN-m
Momen (My) -3196.1 kN-m 0.0 kN-m -5225.0 kN-m 0.0 kN-m -9317.4 kN-m 0.0 kN-m

Tanpa Pile Eksisting Dengan Pile Eksisting

Tower untuk Stay Cable
Stage
Sadel Stay Sementara

C6
C5
C4
IWF 200

C3

IWF 200
 Wind Tunnel Test
https://tinyurl.com/kukarwind
https://youtu.be/WtN1zhY3ylU
• Pemeriksaan terhadap vortex shedding dilakukan untuk mengetahui
kecepatan angin kritis penyebab terjadinya vortex shedding dan
tingkat kenyamanan pengendara bila vortex shedding terjadi.
• Untuk menghitung kecepatan angin kritis tersebut, bilangan Stroushal
(S) diambil konservatif sebesar 0.1. Sedangkan untuk nilai h (tinggi
gelagar), sebesar 1,1 m.
• Parameter Perhitungan Kecepatan Angin
• Massa Jenis Udara (ρ) 1.3 Kg/m3
• Damping (δ) 2 %
• Frekuensi Lentur (fb) 0.727 Hz
• Menurut hasil wind tunnel tes, sampai kecepatan 40m/s dengan
damping, tidak terjadi vortex.
• Penggunaan kecepatan angin kritis yang menyebabkan terjadinya
vortex shedding adalah:
• 𝑉 = 40 𝑚Τ𝑠
• Dengan demikian vortex shedding tidak akan terjadi, karena
kecepatan angin yang diperlukan untuk menyebabkan terjadinya
vortex shedding sangat tinggi.
PENGALAMAN
JEMBATAN SAMBA