Anda di halaman 1dari 28

KONSEP DASAR ILMU KESEHATAN MASYARAKAT (IKM)

Definisi Ilmu Kesehatan Masyarakat (IKM)

Menurut Winslow (1920) seorang ahli kesehatan masyarakat mendefinisikan


kesehatan masyarakat (public health) adalah ilmu dan seni mencegah penyakit,
memperpanjang hidup, dan meningkatkan kesehatan melalui usaha-usaha pengorganisasian
masyarakat untuk:

 Meningkatkan sanitasi lingkungan


 Mengendalikan infeksi menular
 Pendidikan secara individual dalam hal hygiene perorangan
 Mengorganisasikan pelayanan medis dan perawatan untuk tercapainya diagnosis dini dan
terapi pencegahan terhadap penyakit.
 Pengembangan sosial kearah adanya jaminan hidup yang layak dalam bidang kesehatan.

Letak Ilmu Kesehatan Masyarakat Dalam Pohon Ilmu (The Body of Knowledge),
dapat dilihat sebagai berikut :

Ilmu-Ilmu Alam

a. Fisika
b. Matematika
c. Kimia
d. Biologi (Ilmu Tumbuhan dan Hewan )

Ilmu Kedokteran

a. Ilmu Obat-Obatan (Farmasi)


b. llmu Kedokteran Gigi
c. Ilmu Kesehatan Masyarakat , dan sebagainya

Pendidkan Kesehatan Dan Ilmu Perilaku

Pendidikan kesehatan adalah suatu usaha untuk menyediakan kondisi psikologis dari sasaran
agar mereka berprilaku sesuai dengan tuntutan nilai-nilai kesehatan. Perilaku kesehatan
adalah suatu respon seseorang (organisme) terhadap stimulus yang berkaitan dengan sakit
dan penyakit, sistem pelayanan kesehatan, makanan serta lingkungan.
Kesehatan Lingkungan

 Kesehatan lingkungan adalah suatu kondisi atau keadaan lingkungan yang optimum
sehingga berpengaruh pada status kesehatan yang optimum pula.
 Kesehatan lingkungan juga adalah usaha-usaha kesehatan lingkungan yang dilakukan
untuk mewujudkan kesehatan manusia yang optimal bagi manusia yang hidup dalam
lingkungan tersebut.

Ruang Lingkup Kesehatan Lingkungan antara lain:

 Perumahan
 Pembuangan kotoran manusia
 Penyediaan air bersih
 Pembuangan sampah
 Pembuangan air kotor (limbah)
 Kandang hewan ternak
 Pencemaran udara, air, dsb

Kesehatan Gizi

Kesehatan gizi adalah kesehatan masyarakat mulai pengolahan sampai penyajian makanan
tersebut.

I. Penyakit Kurang Kalori dan Protein (KKP)


1. Banyak terjadi pada anak-anak
2. Terbagi dalam 3 tingkatan yaitu ringan, sedang, burat/ gizi buruk
II. Penyakit kegemukan/ obesitas
1. Konsumsi kalori berlebihan dibanding kebutuhan atau pemakaian energi
Kesehatan Kerja ( K3 )

Kesehatan kerja (K3) adalah merupakan bagian dari kesehatan masyarakat didalam
suatu masyarakat pekerja dan masyarakat lingkungannya.

Tujuannya :

Untuk memperoleh derajat kesehatan yang setinggi-tingginya baik fisik, mental,dan sosial
bagi masyarakat pekerja dan masyarakat lingkungan tersebut melaui usaha-usaha preventif,
promotif dan kuratif terhadap penyakit atau gangguan-gangguan kesehatan akibat kerja atau
lingkungan kerja.
Menurut Prayitno (1994)
5 tahap pencegahan (The Five Level of Prevention) yang terdiri atas :

1. Upaya Promotive (meningkatkan pemahaman kesehatan)


2. Upaya Preventive (miningkatkat upaya pencegahan penyakit)
3. Upaya Protective (meningkatkan perlindungan terhadap penyakit)
4. 4.Upaya Curative (upaya penyembuhan terhadap penyakit)
5. 5.Upaya Rehabilitative (upaya pemulihan)
KONSEP SEHAT DAN SAKIT

Faktor yang mempengaruhi kesehatan seseorang yaitu :

1. Sehat & Sakit Menurut Depkes RI


2. Sehat Menurut WHO
3. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keyakinan & Tindakan Kesehatan
4. Sakit dan Prilaku Sakit
5. Penyebab penyakit
6. Dampak Sakit

1. SEHAT MENURUT DEPKES RI

UU No.23,1992 tentang Kesehatan menyatakan :


Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan sosial yang
memungkinkan hidup produktif secara sosial dan ekonomi. Dalam pengertian ini maka
kesehatan harus dilihat sebagai satu kesatuan yang utuh terdiri dari unsur –unsur fisik,
mental dan sosial dan di dalamnya kesehatan jiwa merupakan bagian integral kesehatan.
Dalam pengertian yang paling luas sehat merupakan suatu keadaan yang dinamis dimana
individu menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan lingkungan internal (psikologis,
intelektua, spiritual dan penyakit) dan eksternal (lingkungan fisik, social, dan ekonomi)
dalam mempertahankan kesehatannya.

2. SEHAT MENURUT WHO

Menurut WHO (1947) Sehat itu adalah suatu keadaan yang sempurna baik secara
fisik, mental dan sosial serta tidak hanya bebas dari penyakit atau kelemahan.

Paradigma Sehat

Paradigma sehat adalah cara pandang atau pola pikir pembangunan kesehatan yang
bersifat holistik, proaktif antisipatif, dengan melihat masalah kesehatan sebagai masalah
yang dipengaruhi oleh banyak faktor secara dinamis dan lintas sektoral, dalam suatu
wilayah yang berorientasi kepada peningkatan pemeliharaan dan per - lindungan terhadap
penduduk agar tetap sehat dan bukan hanya penyembuhan penduduk yang sakit.

Definisi WHO tentang sehat mempunyai karakteristik berikut (Edelman dan Mandle.
1994):

1. Memperhatikan individu sebagai sebuah sistem yang menyeluruh


2. Memandang sehat dengan mengidentifikasi lingkungan internal dan eksternal
3. Penghargaan terhadap pentingnya peran individu dalam hidup
UU No.23,1992 tentang Kesehatan menyatakan bahwa :

Definisi sakit: seseorang dikatakan sakit apabila ia menderita penyakit menahun (kronis),
atau gangguan kesehatan lain yang menyebabkan aktivitas kerja/kegiatannya terganggu.
Walaupun seseorang sakit (istilah sehari -hari) seperti masuk angin, pilek, tetapi bila ia
tidak terganggu untuk melaksanakan kegiatannya, maka ia di anggap tidak sakit

3. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEYAKINAN DAN TINDAKAN


KESEHATAN
 Faktor Internal : Status Kesehatan, Pendidikan atau Tingkat Pengetahuan, factor
emosi dan spiritual.
 Faktor Eksternal : Bagaimana keluarga menggunakan pelayanan kesehatan, Faktor
Sosioekonomi, Latar Belakang Budaya

Tahapan sakit menurut Suchman, terbagi menjadi 5 tahap yaitu :

1. Tahap mengalami gejala


2. Tahap asumsi terhadap peran sakit (sick Role)
3. Tahap kontak dengan pelayanan kesehatan.
4. Tahap ketergantungan dengan pelayanan kesehatan
5. Tahap penyembuhan

4. SAKIT DAN PERILAKU SAKIT


Sakit adalah keadaan dimana fisik, emosional, intelektual, sosial, perkembangan, atau
seseorang berkurang atau terganggu, bukan hanya keadaan terjadinya proses penyakit.
Perilaku sakit merupakan perilaku orang sakit yang meliputi: cara seseorang memantau
tubuhnya; mendefinisikan dan menginterpretasikan gejala yang dialami; melakukan
upaya penyembuhan; dan penggunaan sistem pelayanan kesehatan. Seorang individu
yang merasa dirinya sedang sakit perilaku sakit bisa berfungsi sebagai mekanisme
koping. Bauman (1965)

5. DAMPAK SAKIT
1. Terhadap Perilaku dan Emosi Klien
2. Terhadap Peran Keluarga
3. Terhadap Citra Tubuh : Jenis Perubahan, Kapasitas adaptasi, Kecepatan perubahan,
Dukungan yang tersedia.
4. Terhadap Konsep Diri
5. Terhadap Dinamika Keluarga
6. PENYEBAB PENYAKIT
1) Golongan exogen Yaitu penyebab penyakit yang terdapat di luar tubuh manusia yang
dapat menyerang perorangan dan masyarakat.
2) Golongan endogen Yaitu penyebab penyakit gang terdapat di dalam tubuh manusia
yang dapat menyerang perorangan dan masyarakat.

Golongan exogen

A. Yang nyata dan hidup


Penyebab penyakit ini sering disebut bibit penyakit, berupa bakteri, virus, rickettsia,
jamur, protozoa, cacing dan sebagainya.
B. Yang nyata tak hidup
a) Zat-zat kimia: racun, asam atau alkali kuat, logam dsb.
b) Trauma (ruda paksa)
– Trauma elektrik : kena arus listrik.
– Trauma mokanik : terpukul, tertabrak.
– Trauma thermik terbakar.
c) Makanan kekurangan beberapa zat makanan seperti protein, vitamin atau
kekurangan makanan secara keseluruhan (kelaparan).
C. Yang abstrak
a) Bidang ekonomi : kemiskinan
b) Bidang sosial : sifat a-sosial; anti social
c) Bidang mental (kejiwaan) kesusahan, rasa cema, rasa takut.

Gol Endogen

Penyebab penyakit golongan endogen terdiri atas komplex sifat seseorang yang dasarnya
sudah ditentukan sejak lahir, yang memudahkan timbulnya penyakit-penyakit tertentu. Ke
dalam golongan ini termasuk antara lain

Habitus (perawakan) misalnya habitus asthenicus yaitu perawakan yang tinggi, kurus dan
berdada sempit dikatakan mudah terserang penyakit tuberculosa.

 Penyakit-penyakit turunan misalnya : asma, buta warna, haemophili.


 Faktor usia : daya tahan tubuh pada bayi, anak-anak, orang dewasa dan pada usia
lanjut berbeda-beda.
RUANG LINGKUP PENDIDIKAN KESEHATAN

Ruang Lingkup Pendidikan Kesehatan

Ruang lingkup pendidikan kesehatan dapat dilihat dari berbagai dimensi, antara lain dimensi
sasaran pendidikan, dimensi tempat pelaksanaan atau aplikasinya dan dimensi tingkat
pelayanan kesehatan.

Pendidikan kesehatan adalah suatu upaya atau kegiatan untuk menciptakan perilaku
masyarakat yang kondusif untuk kesehatan. Pendidikan kesehatan adalah aplikasi atau
penerapan pendidikan dalam bidang kesehatan. Secara opearasional pendidikan kesehatan
adalah semua kegiatan untuk memberikan dan meningkatkan pengetahuan, sikap, 10 praktek
baik individu, kelompok atau masyarakat dalam memelihara dan meningkatkan kesehatan
mereka sendiri (Notoatmodjo, 2012).

Menurut Undang-Undang Kesehatan No. 23 Tahun1992, tujuan dari pendidikan kesehatan


yaitu : meningkatkan kemampuan masyarakat untuk memelihara dan meningkatkan derajat
kesehatan, baik fisik, mental, dan sosialnya sehingga produktif secara ekonomi maupun
sosial, pendidikan kesehatan di semua program sebagai bagian dari masyarakat yang
tergolong sasaran primer menjadi perhatian khusus agar perilaku sehat dapat tertanam sejak
dini

Peran Pendidikan Kesehatan

1. Peran pendidikan kesehatan dalam faktor lingkungan


2. Peran pendidikan kesehatan dalam faktor perilaku
3. Peran pendidikan kesehatan dalam pelayanan kesehatan
4. Peran pendidikan kesehatan dalam faktor hereditas Orangtua, khususnya ibu adalah faktor
yang sangat penting dalam mewariskan status kesehatan bagi anakanak mereka.

Dimensi sasarannya, pendidikan kesehatan dapat diberikan secara :

1. Pendidikan kesehatan individual, dengan sasaran individu.


2. Pendidikan kesehatn kelompok, dengan sasaran kelompok.
3. Pendidikan kesehatan masyarakat, dengan sasaran masyarakat luas.

Tempat Pelaksanaan Dimensi Pendidikan kesehatan :

1. Pendidikan kesehatan di sekolah, dilakukan di sekolah dengan sasaran murid.


2. Pendidikan kesehatan di rumah sakit, dilakukan di rumah sakit engan sasaran pasien atau
keluarga pasien, di puskesmas dan sebagainya.
3. Pendidikan kesehatan di tempat-tempat kerja dengan sasaran buruh atau karyawan yang
bersangkutan.

Sasaran Pendidikan Kesehatan Menurut Susilo (2011) :


1. Masyarakat umum dengan berorientasi pada masyarakat pedesaan.
2. Masyarakat dalam kelompok tertentu, seperi wanita, pemuda, remaja. Termasuk dalam
kelompok khusus ini adalah kelompok pendidikan mulai dari TK sampai perguruan
tinggi, sekolah agama swasta maupun negeri.
3. Sasaran individu dengan teknik pendidikan kesehatan individu.

Media Pendidikan Kesehatan Menurut Nursalam (2008)

A. Media cetak:
1. Booklet : untuk menyampaikan pesan dalam bentuk pesan tulisan maupun gambar,
biasanya sasarannya masyarakat yang bisa membaca.
2. Leaflet : penyampaian pesan melalui lembar yang dilipat biasanya berisi gambar atau
tulisan atau biasanya kedua-duanya.
3. Flyer (selebaran) : seperti leaflet tetapi tidak berbentuk lipatan.
4. Flip chart (lembar balik) : informasi kesehatan yang berbentuk lembar balik dan
berbentuk buku. Biasanya berisi gambar dibaliknya berisi pesan kalimat berisi
informasi berkaitan dengan gambar tersebut.
5. Rubik atau tulisan-tulisan pada surat kabar atau majalah, mengenai hal yang berkaitan
dengan hal kesehatan.
6. Poster : berbentuk media cetak berisi pesan-pesan kesehatan biasanya ditempel di
tembok-tembok tempat umum dan kendaraan umum.
7. Foto : yang mengungkapkan masalah informasi kesehatan.

B. Media Elektronik
1. Televisi : dalam bentuk ceramah di TV, sinetron, sandiwara, dan vorum diskusi tanya
jawab dan lain sebagainya.
2. Radio : bisa dalam bentuk ceramah radio, sport radio, obrolan tanya jawab dan lain
sebagainya.
3. Vidio Compact Disc (VCD).
4. Slide : slide juga dapat digunakan sebagai sarana informasi.
5. Film strip juga bisa digunakan menyampaikan pesan kesehatan.

C. Media papan (bill board)


Papan yang dipasang di tempat-tempat umum dan dapat dipakai dan diisi pesanpesan
kesehatan.

Alat Bantu Pendidikan Kesehatan

Alat bantu pendidikan kesehatan adalah alat-alat yang digunakan oleh peserta didik dalam
menyampaikan bahan pendidikan/pengajar atau alat-alat yang digunakan oleh pendidik dalam
penyampaian bahan pendidikan yang biasa dikenal sebagai alat peraga pengajaran yang
berfungsi untuk membantu dan memperagakan sesuatu di dalam proses pendidikan, yang
kemudian dapat memperoleh pengalaman atau pengetahuan melalui berbagai macam alat
bantu tersebut ( Notoatmodjo. S, 2003: 62 )

Manfaat alat bantu :

1. Menimbulkan minat sasaran pendidikan


2. Mencapai sasaran lebih banyak
3. Membantu mengatasi hambatan bahasa
4. Merangsang peserta melaksanakan pesan
5. Membantu Peserta belajar lebih banyak & cepat
6. Merasang peserta meneruskan pesan pada orang lain
7. 7 Mempermudah penyampaian pesan/ mempermudah penerima informasi
8. Mendorong keinginan org untuk mengetahui mendalami, memberi pengertian yg lebih
baik
9. Membantu menegakan pengertian

Jenis alat bantu :

1. Alat bantu lihat ( Visual AIDS)


Alat yg diproyeksikan mis: slide,film, film strip
Dua Dimensi : Gambar peta, bagan
Tiga Dimensi : boal dunia, boneka, hologram
2. Alat Bantu dengar ( Audio AIDS)
- Pirungan hitam, Radio, Pita suara,Recorder
3. Alat Bantu Lihat Dengar ( AVA)
- Televisi, Video Cassette

Sasaran alat bantu :

1. Individu/Kelompok
2. Kategori sasaran : Kelompokk, umur, pendidikan, pekerjaan dsb
3. Bahasa Yang digunakan
4. Adat Istiadat serta kebiasaan
5. Minat & Perhatian
6. Pengetahuan & Pengalaman mereka thd pesan yang akan diterima

Tujuan yang hendak dicapai :

1. Tujuan Pendidikan
- Mengubah Pengetahuan
- Mengubah Skip & Persespsi
- Menanamkan Tingkah laku kebiasaan baru
2. Tujuan Penggunaan Alat Peraga
- Sebagai Alat bantu dalam latihan/ pendidikan
- Menimbulkan Perhatian
- Meningkatkan Pesan
- Menjelaskan Fakta, Prosedur, Tindakan
MERENCANAKAN

Tahap ini merupakan dasar dari proses komunikasi yang akan dilakukan oleh pendidik
kesehatan dan juga merupakan kunci penting untuk memahami kebutuhan belajar sasaran dan
mengetahui sasaran atau pesan yang akan disampaikan Silabus

PERILAKU KESEHATAN

Perilaku kesehatan pada dasarnya adalah suatu respons seseorang (organisme) terhadap
stimulus yang berkaitan dengan sakit dan penyakit, sistem pelayanan kesehatan, makanan,
serta lingkungan.Batasan ini mempunyai dua unsur pokok, yakni respons dan stimulus atau
rangsangan.

Domain perilaku :

Benyamin Bloom (1908) dalam Notoatmodjo (2007) membagi perilaku itu kedalam 3
domain, pembagian tersebut dilakukan untuk kepentingan tujuan pendidikan. Bahwa dalam
tujuan suatu pendidikan adalah mengembangkan atau meningkatkan ketiga domain perilaku
tersebut, yang terdiri dari ranah kognitif (cognitif domain), ranah afektif (affective domain),
dan ranah psikomotor (psychomotor domain)

Respons atau reaksi manusia, baik bersifat pasif (pengetahuan, persepsi,dan sikap), maupun
bersifat aktif (tindakan yang nyata atau praktis). Sedangkan stimulus atau rangsangan di sini
terdiri 4 unsur pokok, yakni:

1. Sakit 2. Penyakit

3. Sistem pelayanan 4. Kesehatan dan lingkungan

Bentuk bentuk perilaku :

1. Pengetahuan
- Tahu (Know)
- Memahami (Comprehension)
- Aplikasi (Aplication)
- Analisis (Analysis)
- Sintesis (Synthesis/ Menghubungkan)
- Evaluasi (Evaluation)
2. Sikap
- Menerima (Receiving)
- Merespons (Responding)
- Mengahargai (Valuing)
- Bertanggung jawab (Responsible)
SEJARAH KESEHATAN MASYARAKAT

Tujuan Pembelajaran :
1. Mahasiswa mengetahui dan memahami sejarah kesehatan masyarakat
2. Mahasiswa mengetahui dan memahami perkembangan kesehatan masayarakat
3. Mahasiswa mengetahui dan memahami definisi kesehatan masyarakat
4. Mahasiswa mengetahui batasan batasan dan pendekatan kes mas
5. Mahasiswa mengetahui dan memahami ruang lingkup kes mas dan pilar utama kes mas

Sejarah Kesehatan Masyarakat


• Tokoh Metologi Yunani : “ Asclepius & Higeia.
• Berdasarkan cerita mitos Yunani: Asclepius disebut sebagai seorang dokter pertama,
meskipun tidak disebutkan pernah sekolah, tetapi ia dapat mengobati penyakit& bahkan
melakukan bedah berdasarkan prosedur2 tertentu (Surgical Prosedur) degan baik.
• Higeia, seorng asistennya, yg diceritakan sebagai istrinya. Ia juga melakukan upaya
upaya kes.

Perbedaan Pendekatan/Penanganan Masalah Kesehatan

1. Asclepius melakukan pendekatan (pengobatan penyakit) setelah penyakit tersebut terjadi


pada seseorang.
2. Higeia mengajarkan kepada pengikutnya dalam pendekatan masalah kesehatan melalui
hidup seimbang. Yaitu: menghindari makan/minum beracun, makan makanan yang
bergizi baik,cukup istirahat & olah raga.

Muncul 2 aliran pendekatan dalam menangani masalah kesehatan masyarakat :

1. Cenderung menunggu terjdinya penykit (setelah sakit) yang disebut pendekatan kuratif
(pngobatan)
2. Pendekatan Higeia cenderung melakukan upaya-upaya pencegahan penyakit &
meningkatkan kesehatan (promosi) sebelum terjadinya penykit.

Sejarah Kesehatan Masyarakat

• Akibat perkmbangan trsebut, timbul garis pemisah antara kedua klompok profesi, yakni
pelayanan kes kuratif (curative health care) & pelayanan pencegahan / preventif
(preventive health care).

• Dpt dilihat perbedaan pendekatan yang dilakukan antara lain:

1. Pendekatan Kuratif pd umumnya dilakukan terhadap sasaran (pasien) pada umumnya


hanya sekali saja.
2. Pendekatan Kuratif cenderung bersifat reaktif artinya kelompok ini pada umumnya
hanya menunggu masalah datang.
3. Pendekatan Kuratif cenderung melihat & menangani klien/ pasien lebih kpd sistem
biologis manusia

Perkembangan Kesehatan Masyarakat

1. Periode Sebelum Ilmu Pengetahuan (pre-scientific period)

 Dari kebudayaan yang pling luas: Babylonia, Mesir, yunani & Roma tercatat bahwa
manusia telah melakukan usaha untuk penanggulangan masalah masalah kes.mas &
penyakit.
 Pada zaman tersebut ditemukan dokumen dokumen tertulis, bahkan peraturan
peraturan tertulis yg mengatur tentang pembuangan air limbah/ drainase pemukiman
pembangunan kota & pengaturan air minum.
 Diproleh catatan telah dibangun tempat pembuangan kotoran (latrin) umum,Sumur
untuk air minum, catatan pembangunan rumah, melaporkan adanya binatang yg
dipelihara
 Abad ke 7 di india terjadi endemic kolera
 Abad ke 14 di india dan cina terjadi wabah pes, & typus.
 Pada Tahun 1603 lebih dari 1 diantara 6 orang meninggal
 Pada Tahun 1655 sekitar 1 diantara 5 orang meninggal karna penyakit menular.
 Pada Tahun 1759 : 70 org kepulauan Cyprus meninggal krna penyakit menular
 Dari catatan tersebut dpt dilihat bahwa masalah kes.mas khususnya pnyebaran
penyakit menular sudah begitu meluas & dahsyat. Namun upaya pemecahan masalah
kesehatan.masyarakat secara menyeluruh belim dilakukan pada zaman itu
 Abad 8 -18 serangan penyakit menular
 Pada abad ke 14 terjadi wabah pes yg pling dahsyat di cina & india. Pd th 1340
tercatat 13.000.000 org meninggal karna wabah pes & di india,mesir,& gaza
dilaporkan 13.000 org meninggal setiap harinya. Jumlah meninggal krna wabah
pes di dunia mencapai 60.000.000 org yg disebut dengan The Black Death
 Wabah kolera, typhus & disentri masih berlagsung sampai abad ke 18
 Upaya upaya penanggulangan penyakit menular secara menyeluruh dan sistematis
hampir dikatakan belum ada
2. Periode Ilmu Pengetahuan (scientific period)

 Bangkitnya ilmu pengetahuan pada akhir abad ke 18 & awal abad ke 19 mempunyai
dampak yang luas terhdap segala aspek kehidupan manusia, termasuk kesehatan.

 Pada abad ke 19 masalah adalah masalah yang kompleks. Oleh sebab itu pendekatan
dilakukan secara komprehensif, multisektoral.
 Pada abad ini ditemukan berbagai macam penyebab penyakit & vaksin sebagai
pencegahan penyakit yaitu Louis Pasteur berhasil menemukan vaksin untuk
mencegah penyakit cacat

 Joseph Lister mnemukan asam karbol (carbolic acid) untuk sterilisasi ruangan operasi

 William Marton menemukan eter bagai anestesi pada waktu operasi.

 Pada tahun 1832 di inggris di lakukan upaya-upaya kesehatan masyarakat secara


ilmiah

 Tahun 1832 di inggris terserang wabah kolera, terutama pada masyarakat miskin.

 Parlemen inggris membentuk komisi untuk penyelidikan & penanganan masalah


wabah kolera. Edwin Chardwich seorang

 Pakar sosial (social Scientist) sebgai Ketua Komisi ini.

 Hasil dari penyelidikan sebagai berikut :

1. Masy hidup di suatu kondisi sanitasi yang jelek


2. Sumur penduduk brdekatan dng aliran air kotor & pembuangan kotoran manusia.
3. Air limbah yang mengalir trbuka tidak teratur
4. Makanan yang dijual di pasar banyak dirubung lalat & kecoa
5. Sbgian masyarakat miskin

• Berdasarkan Hasil Laporan Chadwich akhirnya parlemen mengeluarkan undang-


undang yang isinya mengatur upaya-upaya peningkatan kesehatan penduduk,
termasuk sanitasi lingkungan, sanitasi tempat-tempat kerja & pabrik

• Tahun 1848 John Simon diangkat oleh pemerintah Inggris untuk menangani masalah
kesehatan penduduk (masyarakat).

• Pada abad ke 19 & Awal abad ke 20 mulai dikembangkan pendidikan untuk tenaga
kesehatan yang profesional.

• Pada tahun 1893 John Hopkins, pedagang wiski dri Baltimore Amerika Mempelopori
berdirinya universitas kedoteran.

• Pada tahun 1855 pemerintah Amerika membentuk Departemen Kesehatan yang


pertama kali. Fungsinya: Menyelenggarakan pelayanan kesehatan bagi penduduk
(Public) termasuk perbaikan & pengawasan sanitasi lingkungan.

• Dep.Kes ini merupakan peningkatan departemen kesehatan kota, yang telah dibentuk
di masing-masing kota, sprti di Baltimor pada tahun 1798, South Carolina th 1813,
Philadelphia tahun 1818.
• Pada tahun 1872 diadakan pertemuan orang-orang yang memperhatikan kesehatan
masyarakat baik dari universitas maupun dari pemerintah di kota New York.

• Pertemuan tersebut menghasilkan Asosiasi Kesehatan Masyarakat Amerika


(American Public Health Association)

Batasan Kesehatan Masyarakat

• Batasan yang paling Tua dari Kesehatan Masyarakat adalah Upaya-Upaya untuk
mengatasi masalah masalah sanitasi yang menggangu kesehatan.

Definisi Kesehatan Masyarakat

 DEFINISI Kesehatan Masyarakat Menurut Winslow (1920):


Ilmu dan Seni, mencegah penyakit, memperpanjang hidup & meningkatkan kesehatan
melalui usaha usaha pengorganisasi masyarakat.
 Menurut Ikatan Dokter Amerika ( 1984)
Kesehatan Masyarakat adalah ilmu dan seni memelihara, melindungi dan meningkatkan
kesehartan masyarakat melalui usaha usaha pengorganisasian masayrakat.

Usaha Usaha Pengorganisasian Masyarakat

1. Perbaikan sanitasi Lingkungan.


2. Pemberantasan penyakit menular.
3. Pendidikan untuk kebersihan perorangan.
4. Pengorganisasi pelayanan-pelayanan medis & Perawatan untuk diagnosis dini &
pengobatan.
5. Pengembangan rekayasa sosial untuk menjamin setiap orang terpenuhi kebutuhan hidup
yang layak dalam memelihara kesehatan

Ruang Lingkup Kesehatan Masyarakat

 Ilmu & senin

 Semakin kesini ilmu yang disiplinkan mencakup : ilmu biologi, kedokteran, kimia, fisika,
lingkungan, social, antropologi, psikologi, pendidikan (oleh sebab itu ilmu kesehatan
masyarakat merupakan ilmu yang multidisiplin)

Pilar Utama Ilmu Kesehatan Masyarakat

a. Epidemiologi
b. Biostatistik/statistik kesehatan
c. Kesehatan Lingkungan
d. Pendidikan Kesehatan Dan ilmu perilaku
e. Administrasi Kesehatan Masyarakat
f. Gizi masyarakat
g. Kesehatan Kerja
h. Kesehatan Produksi

Upaya-upaya yang Dikategorikan Ilmu & Seni/Penerapan Ilmu Kesehatan Masyarakat

a. Pemberantasan penyakit, baik menular maupun tidak menular.


b. Perbaikan sanitasi lingkungan
c. Perbaikan lingkungan pemukiman
d. pemberantasan vektor
e. Pendidikan (penyuluhan) Kesehatan masyarakat
f. Pelayanan kesehatan ibu & anak
g. Pembinaan gizi masyarakat
h. Pengawasan sanitasi tempat-tempat umum
i. Pengawasan obat & minuman
j. Pembinaan peran serta masyarakat

Pelyanan Kes Mas Di Indonesia Setelah Merdeka

1. Konsep bekasi (pelayanan kuratif di 8 wilayah)

2. Dana sehat dan pos obat: akar kes.mas

3. Puskesmas 1968

4. Pus.keliling dan pus.pembantu

5. Pkmd (pembangunan kesehatan masyarakat desa) tahun 1976

6. Posyandu (1984)

7. Desa siaga (2007/2008)

Institusi Pendidikan Ikm Di Indonesia

1. 1965 DIDIRIKAN FKM UI

2. 1982 -1987 PROG STUDI KESEHATAN DI KEDOKTERAN : USU,UNDIP,UNAIR &


UNHAS

3. 1988 – 1990 FKM DI USU,UNDIP,UNAIR & UNHAS

4. 50 FKM PRODI IKM DISELURUH INDO (NEGERI & SWASTA)


Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Derajat Kesehatan Masyarakat

• Menurut Hendrick L Blumm 4 Faktor yang mempengaruhi derajat kesehatan masyarakat:

1. Perilaku sangat besar pengaruhnya


2. Lingkungan
3. Keturunan
4. Pelayanan Kesehatan

3 Upaya Pemerintah Dalam Pelayanan Kesehatan

1. Memenuhi Ketersedian Fasilitas Pelayanan Kesehatan

2. Upaya Meningkatkan akses fasilitas pelayanan kesehatan masyarakat secara langsung


baik dengan program (Jamkesmas, Kiss, BLT), wajib belar , dll

3. Program Jaga Mutu untuk pelayanan di rumah sakit dengan melaksanakan akreditasi
PRINSIP PENDIDIKAN KESEHATAN

Pendidikan kesehatan adalah aplikasi atau penerapan pendidikan dalam bidang kesehatan.
Secara operasional pendidikan kesehatan adalah semua kegiatan untuk memberikan dan
meningkatkan pengetahuan, sikap, 10 praktek baik individu, kelompok atau masyarakat
dalam memelihara dan meningkatkan kesehatan mereka sendiri (Notoatmodjo, 2012)

PERAN PENDIDIKAN KESEHATAN

1. Peran pendidikan kesehatan dalam faktor lingkungan


2. Peran pendidikan kesehatan dalam faktor perilaku
3. Peran pendidikan kesehatan dalam pelayanan kesehatan
4. Peran pendidikan kesehatan dalam faktor hereditas Orangtua, khususnya ibu adalah faktor
yang sangat penting dalam mewariskan status kesehatan bagi anak-anak mereka.

Dimensi sasaran, pendidikan kesehatan diberikan :

1. Kesehatan individual, dengan sasaran individu.


2. Kesehatan kelompok, dengan sasaran kelompok.
3. Kesehatan masyarakat, dengan sasaran masyarakat luas.

Metode Pendidikan Kesehatan Menurut Notoatmojo (2012)

A. Metode Individual (perorangan)

Bimbingan dan penyuluhan (Guidance and counceling), wawancara (interview)

B. Metode Kelompok

1. Kelompok besar: ceramah, seminar


2. Kelompok Kecil: diskusi kelompok, curah pendapat (Brin Storming), bola salju (snow
balling), kelompok-kelompok kecil (Buzz group), bermain peran (role play),
permainan simulasi (simulation game)

C. Metode Massa

PROSES PENDIDIKAN KESEHATAN

Menurut Susilo Belajar adalah perubahan tingkah laku. Perubahan itu didapat dari
mengalami, observasi, membaca, meniru, memecahkan masalah, mendengarkan, mengikuti
secara langsung, dan membatasi belajar dalam 3 macam rumusan yakni : rumusan kuantitatif,
institusional, dan kualitatif.

RUANG LINGKUP PENDIDIKAN KESEHATAN

Ruang lingkup pendidikan kesehatan dapat dilihat dari berbagai dimensi, antara lain dimensi
sasaran pendidikan, dimensi tempat pelaksanaan atau aplikasinya dan dimensi tingkat
pelayanan kesehatan

Tempat Pelaksanaan Dimensi Pendidikan Kesehatan

1. Pendidikan kesehatan di sekolah


2. Pendidikan kesehatan di rumah sakit
3. Pendidikan kesehatan di tempat-tempat kerja

Sasaran Pendidikan Kesehatan Menurut Susilo (2011)

A. Masyarakat umum
B. Masyarakat dalam kelompok tertentu
C. Sasaran individu

Media Pendidikan Kesehatan Menurut Nursalam (2008)

A. Media cetak:

1. Booklet: menyampaikan pesan dalam bentuk tulisan maupun gambar.


2. Leaflet: menyampaikan pesan melalui lembar yang dilipat berisi gambar atau tulisan
3. Flyer (selebaran): seperti leaflet namun tidak berbentuk lipatan
4. Flip chart (lembar balik): informasi kesehatan yang berbentuk lembaran balik dan
buku
5. Rubik atau tulisan pada surat kabar atau majalah, mengenai hal kesehatan.
6. Poster: media cetak yang berisi kesehatan biasanya di tempel di tembok tempat umum
7. Foto: mengungkapkan masalah informasi kesehatan

B. Media elektronik

1. Televisi: bentuk ceramah di TV


2. Radio: bentuk ceramah radio
3. Vidio Compact Disc (VCD)
4. Slide: sarana informasi
5. Film strip: menyampaikan pesan kesehatan
C. Media papan (bill board)

Papan pada tempat umum dapat dipakai untuk mengisi pesan kesehatan

Belajar dalam tiga macam rumusan

a. Secara kuantitatif: penambahan kemampuan dengan fakta-fakta


b. Secara institusional: proses penguasaan materi yang telah dipelajari
c. Secara kualitatif: memecahkan masalah-masalah yang sedang atau akan dihadapi

Ciri-ciri belajar menurut Susilo

A. Memperoleh perubahan tingkah laku.


1. Perubahan yang bersifat kontinue dan fungsional,artinya berlangsung secara terus
menerus.
2. Perubahan yang disadari, artinya indvidu menyadari perubahan tersebut.
3. Perubahan yang bersifat positif dan aktif, artinya perubahan senantiasa bertambah.
4. Perubahan yang bukan insidentil dan bukan karena proses pertumbuhan.
5. Perubahan yang bertujuan atau berarah, artinya perubahan karena adanya tujuan.
B. Perubahan aspek tingkah laku baik sikap, kebiasaan, keterampilan, maupun
pengetahuannya
C. Perbuatan belajar itu merupakan suatu kegiatan atau aktivitas, bukan suatu benda
D. Adanya dorongan dan tujuan yang ingin dicapai
E. Sebagai bentuk pengalaman

Manifesti Tingkah Laku dari Hasil Belajar

1. Kebiasaan (habit)
2. Keterampilan (skill)
3. Pengamatan (perception)
4. Berfikir rasional
5. Sikap (attitude)
6. Inhibisi (inhibition) adalah kesanggupan seseorang untuk memilih yang perlu dilakukan
dan meninggalkan yang tidak perlu dilakukan
7. Tingkah laku efektif

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Proses Belajar

1. Masukan (input) , adalah individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat yang sedang
belajar dengan berbagai masalahnya.
2. Proses, adalah mekanisme dan interaksi terjadinya perubahan kemampuan (perilaku) pada
diri subjek.
3. Hasil (output), adalah kemampuan atau perubahan dari subjek belajar.
MANAJEMEN KESEHATAN MASYARAKAT (ADMINISTRASI
KEBIJAKAN KESEHATAN)

Definisi Manajemen Kesehatan


Manajemen kesehatan adalah suatu kegiatan untuk mengatur para petugas dan non-petugas
kesehatan guna meningkatkan kesehatan masyarakat melalui program kesehatan.

Fungsi-fungsi manajemen :
1. Perencanaan (planning)
2. Pengorganisasian (organizing)
3. Penyusunan personalia (staffing)
4. Pengkoordinasian (coordinating)
5. Penyusunan anggaran (budgeting)

Perencanaan

Perencanaan adalah semua kegiatan manajemen diatur dan diarahkan oleh perencanaan.
Perencanaan adalah suatu proses yang menghasilkan suatu uraian tentang suatu program yang
akan dilaksanakan.

Macam- macam Perencanaan :

 Berdasarkan jangka waktu: jangka panjang, menengah, pendek.


 Berdasarkan tingkatannya: rencana induk, operasional, harian.
 Berdasarkan ruang lingkupnya: rencana strategis, taktis, menyeluruh, terintegrasi.

Proses Perencanaan :

 Perencanaan dalam suatu organisasi adalah suatu proses yang dimulai dari identifikasi
masalah hingga evaluasi.
 Hasil evaluasi akan muncul masalah-masalah baru, kemudian akan dipilih prioritas
masalah, dan selanjutnya kembali ke siklus semula.

Pengorganisasian

Pengorganisasian adalah mengatur personel yang ada dalam institusi tersebut agar kegiatan
yang telah ditetapkan dalam rencana dapat berjalan dengan baik, hingga tujuan dapat dicapai.

Unsur Pokok Pengorganisasian :

1. Pengorganisasian kegiatan ialah pengaturan berbagai kegiatan yang ada dalam rencana
untuk mencapai tujuan.
2. Pengorganisasian tenaga pelaksana ialah pengaturan hak dan wewenang setiap tenaga
pelaksana.
Proses pengorganisasian adalah langkah-langkah yang harus dilakukan sehingga kegiatan dan
tenaga pelaksana berjalan sebaik-baiknya. Hasil pengorganisasian ialah terbentuknya wadah
yang merupakan perpaduan antara kegiatan dan tenaga pelaksana.

Pembagian Kegiatan & Pelaksanaan Tugas , Fungsi & Wewenang, Organisasi:

 Organisasi Lini
 Organisasi staf
 Organisasi Lini dan Staf

Pengawasan dan Pengarahan

 Fungsi manajemen adalah untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan.


 Tujuan pokok dan fungsi pengawasan dan pengarahan adalah melakukan kegiatan yang
telah direncanakan dapat berjalan dengan baik, dan tidak terjadi penyimpangan.
 Pengawasan dan pengarahan adalah suatu proses untuk mengukur penampilan kegiatan
suatu program dan diberi pengarahan-pengarahan sehingga tujuan yang telah ditetapkan
dapat tercapai.

Hal yang diperhatikan dalam Pengawasan :

 Objek pengawasan:
Kuantitas dan kualitas program, biaya program, pelaksanaan program, hal yang bersifat
khusus
 Metode pengawasan →kunjungan langsung, analisis, pengumpulan data.
 Proses pengawasan → tujuan, objek, cara

Sistem Pelayanan Kes.Mas

 sistem→gabungan dari elemen-elemen dalam suatu proses & berfungsi sebagai satu
kesatuan organisasi
 di dalam sistem terdapat elemen-elemen sehingga disebut sub sistem (bagian dari sistem)
 sub sistem berfungsi sebagai suatu kesatuan tersendiri.
 Mis: pelayanan masyarakat terdiri dari pelayanan medik, pelayanan keperawatan,
pelayanan rawat inap, rawat jalan dll
 Apabila salah satu bagian / sub-sistem tidak berjalan dengan baik, maka akan
mempengaruhi bagian yang lain.
Elemen-elemen Dalam Sistem :

a. Masukkan (input): sub elemen yang diperlukan sebagai masukan.


b. Proses ialah kegiatan mengubah masukan sehingga menghasilkan keluaran yang
direncanakan
c. Keluaran (output): hal yang dihasilkan dalam proses
d. Dampak (impact): akibat yang dihasilkan oleh keluaran setelah beberapa waktu
e. Umpan balik (feed back): hasil dari proses sekaligus masukan untuk sistem tersebut.
f. Lingkungan (environment): dunia di luar sistem yang mempengaruhi

Bagan Unsur-Unsur dari Elemen dari sistem :

Keterangan Bagan :

 Input →dokter, perawat, obat-obatan.


 Prosesnya→kegiatan pelayanan puskesmas.
 Out putnya→pasien sembuh/tidak sembuh, ibu hamil yang dilayani
 Dampaknya→meningkatkan status kes.mas
 Umpan balik pelayanan puskesmas→keluhan pasien terhadap pelayanan
 Lingkungan →masyarakat & intansi di luar puskesmas

Sistem Pelayanan Kesmas

 Pelayanan kedokteran (medical services) & pelayanan kesehatan masyarakat (public


health service)
 Sub sistem sebagai pelayanan preventif (pencegahan) & promotif (peningkatan
kesehatan) dengan sasaran masyarakat

Peran Depkes dalam Menggali Potensi Masyrakat, mencakup 3 dimensi :

1. Potensi masyarakat dalam arti komunitas


2. Organisasi-organisasi masyarakat/lembaga Swadaya Masyarakat (LSM)
3. Menggalang potensi-potensi melalui perusahaan-perusahaan swasta yang ikut membantu
Ketentuan-ketentuan yang harus Diperhatikan Penyelenggara Pel.Kes.Mas Baik
Pemerintah Maupun Swasta

1. Penanggung jawab
2. Standar pelayanan
3. Hubungan kerja
4. Pengorganisasian Potensi Masyarakat

Sistem rujukan

 Kesehatan /sehat-sakit adalah suatu yang kotinu dimulai dari sehat sampai sakit parah
 3 tingkatan sakit: sakit ringan (mild), sakit sedang (moderate), sakit parah (serve)

3 Bentuk Pelayanan :

1. Pelayanan Kes Tingkat Pertama (primary health care)


Untuk sakit ringan dan yang sehat untuk meningkatkan kesehatan.
2. Pelayanan Kes Tingkat kedua (secondary health services)
Yang memerlukan perawatan inap. Yang tidak dapat ditangani oleh pelayanan kesehatan
primer
3. Pelayanan Kes Tingkat Ketiga (Tertiary Health Services)
Untuk kelompok yang tidak dapat ditangani oleh pelayanan kesehatan sekunder

Garis Besar Rujukan :

1. Rujukan Kesehatan
Upaya pencegahan penyakit dan peningkatan derajat kesehatan.
2. Rujukan Medik
Upaya penyembuhan penyakit serta pemulihan kesehatan (konsultasi)

Jenis Rujukan Medik :

1. Transfer of patient
Keperluan diagnosis, pengobatan, tindakan operatif dll
2. Transfer of specimen
Pemeriksaan laboratorium yang lebih lengkap
3. Transfer of knowledge/personal
Pengiriman tenaga untuk meningkatkan mutu layanan.

Monitoring dan Evaluasi Program Kesehatan

 Evaluasi akan memperoleh umpan balik (feed back) terhadap program atau pelaksanaan
kegiatan.
 Monitoring adalah kegiatan memantau proses suatu program
 Evaluasi adalah kegiatan menilai hasil kegiatan dengan cara membandingkan hasil dan
tujuan yang direncanakan.
TEORI PERUBAHAN PERILAKU

TEORI STIMULASI ORGANISME RESPON

 Teori yang dikenalkan oleh para psikolog seperti Parlov, Shiner, dan Hull
 Efek yang ditimbulkan adalah reaksi khusus terhadap stimulus.
 Unsur-unsur model ini adalah:
a. Pesan (Stimulus, S)
b. Komunikan ( Organism, O)
c. Efek (Response, R)
 Penyebab terjadinya perubahan perilaku tergantung kepada kualitas rangsang (Stimulus)
yang berkomunikasi dengan organisme.
 Kredibilitas kepemimpinan & gaya berbicara menentukan keberhasilan perubahan
perilaku seseorang, kelompok.
 Hosland, et al (1953) dalam buku (Notoatmodjo, 2007) mengatakan perubahan perilaku
pada hakikatnya adalah sama dengan proses belajar.

TEORI FESTINGER (DISSONANCE THEORY)

 Teori yang menyebutkan bahwa dissonance (ketidak seimbangan) terjadi karena dalam
individu terdapat 2 elemen kognisi yang saling bertentangan.
 Elemen bertentangan yaitu pengetahuan & pendapat (keyakinan)
 Apabila menghadapi stimulus dan menimbulkan pendapat yang berbeda.
 Penyelesaian konflik ini adalah penyesuaian diri secara kognitif.

Hubungan antara elemen (festinger, 1957 dalam Shaw & Contanzo, 1982), yaitu:

1. Hubungan tidak relevan (irrelevant), tidak adanya kaitan antara dua elemen kognitif.
2. Hubungan relevan, hubungan yang terkait sehingga salah satu elemen mempunyai
dampak terhadap elemen yang lainnya.

TEORI FUNGSI

 Berkaitan dengan manfaat/guna


 Fungsinya berupa fungsi pendidikan, fungsi agama & fungsi sosial
 Makna yang diuraikan adalah makna pemersatu.

TEORI KURT LEWIN


 Kurt Lewin berpendapat suatu keadaan yang seimbang antara kekuatan pendorong &
kekuatan-kekuatan penahan.
 Perilaku dapat berubah jika kekuatan dalam diri memiliki ketidakseimbangan di dalam
diri seseorang. (Notoatmodjo, 2007)
 Kekuatan pendorong meningkat sehingga akan terjadinya pendorong untuk perubahan
perilaku.
 Kekuatan-kekuatan penahan melemah sehingga akan menurunkan kekuatan penahan.

BENTUK BENTUK PERUBAHAN PERILAKU (WHO NOTOATMODJO, 2007)

a. Perubahan alamiah (Natural Change)


Perubahan perilaku manusia disebabkan oleh kejadian alamiah
b. Perubahan terencana (Planned Change)
Perubahan perilaku karena adanya perencanaan sendiri oleh subjek
c. Kesediaan untuk berubah (Readdiness to Change)
Adanya inovasi pembangunan di dalam masyarakat & sebagian orang sangat lambat
untuk menerima inovasi / perubahan tersebut.

Anda mungkin juga menyukai