Anda di halaman 1dari 12

IMPLEMENTASI PROGRAM GREEN HOSPITAL

(RS RAMAH LINGKUNGAN)

ROMADONA, ST, MARS

DIREKTORAT FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN


KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
JAKARTA, 26 MARET 2022
PRINSIP RUMAH SAKIT RAMAH LINGKUNGAN

1. RS perlu mendesain bangunan yang menjamin keamanan dan keselamatan


pasien di semua area dengan bahan konstruksi yang mampu mereduksi
kebisingan, bersifat non toksik dengan sirkulasi udara dan penerangan yang
baik.
2. Desain konstruksi bangunan RS harus memprioritaskan pada desain untuk
kemudahan pengendalian infeksi dan penyiapan kondisi darurat.
3. Memaksimalkan kemudahan tenaga medis, staf, pasien dan keluarganya
dalam alur desain proses kegiatan rumah sakit.
4. Desain bangunan RS harus fleksibel dan menyesuaikan kebutuhan
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi kedokteran.
5. Menerapkan prinsip-prinsip hemat energi dan ramah lingkungan pada
desain dan konstruksi RS
ORIENTASI FASILITAS FISIK YANG DIBANGUN DI RS

ORIENTASI FASILITAS
FISIK YANG DIBANGUN
Safety Patient Centeredness Efficiency Timeliness Effectiveness
• Menerapkan desain untuk • Pembedaan antar • Mengorganisasikan • Response time (jarak, • Kualitas
mencegah cedera & KTD area/ zonasi dan ruang (tata ruang), kemudahan akses pencahayaan
• Menggunakan sistem tata ruang yang jelas pelayanan logistik dan pelayanan) • Penerangan alami
udara untuk menekan • Kenyamanan pasien penempatan peralatan • Mengurangi hambatan • Pengendalian
penyebaran infeksi dan pengunjung medik dalam transfer pasien kebisingan
• Menggunakan bahan • Kemudahan • Minimasi potensi • Fasilitasi ruang gerak
permukaan yang mudah memperoleh informasi ancaman keselamatan untuk pelayanan
dibersihkan (signage, rambu, dll) pasien akibat
• Fasilitasi desinfeksi • Kemudahan akses, dll transportasi pasien
• Hubungan antar ruang layanan
PRINSIP STANDAR BANGUNAN RS
PERMENKES NO.14/2021 DAN RANCANGAN KEPMENKES TTG BANGUNAN, PRASARANA DAN ALKES RS

LOKASI MASA BANGUNAN


1. Tidak berada di area berbahaya, rawan Massa bangunan mendukung terjadinya sirkulasi
bencana, jalur take off/landing pesawat, udara (untuk kepentingan dilusi) dan
stasiun pemancar, berkontur curam. pencahayaan alami :
2. Tersedia infrastruktur jalan transportasi. a. Massa bangunan tidak gemuk (bulky mass)
3. Tersedia utilitas publik (air bersih,
drainase kota, jalur komunikasi). 01 07 b. Desain bangunan memperhatikan orientasi
matahari

RENCANA BLOK DESAIN TATA RUANG &


a. Peruntukan dan intensitas bangunan
sesuai ketentuan daerah.
KOMPONEN BANGUNAN
a. Desain meminimalisir resiko penyebaran infeksi
b. Memenuhi persyaratan kepadatan
bangunan, ketinggian bangunan dan
jarak bebas bangunan.
c. Memenuhi peil banjir
02 06 → a.l. pengaturan jarak antar tempat duduk di
r. tunggu, jarak antar bed, tata ruang dg zonasi,
sistem tata udara, material bangunan non
porosif, dll
TATA LETAK BANGUNAN b. Desain perhatikan alur/ pergerakan petugas,
Penataan kembali zonasi blok bangunan pasien dan barang → tidak boleh silang.
fasyankes dengan penguatan pada :
a. minimalisasi risiko penularan penyakit LAHAN & AKSES BANGUNAN
b. tingkat privasi ruang-ruang pelayanan 1. Lahan dan bangunan RS harus dalam satu
c. kedekatan hubungan fungsi antar Ruang
pelayanan → mempersingkat jarak dan
respon time
03 05 kesatuan lokasi.
2. Lahan bangunan harus ada pagar dan akses
yang jelas.

PEMANFAATAN RUANG
a. Efektif dan efisien sesuai fungsi
04 3. Minimal ada akses utama, pelayanan gawat
darurat dan layanan servis.
4. Akses/pintu utama harus terlihat jelas
pelayanan. 5. Akses/pintu pelayanan darurat harus mudah
b. Pemisahan yang jelas antara pasien diakses & memiliki ciri.
infeksius dan non infeksius 6. Akses/pintu layanan servis harus dekat dengan
area servis.
PEDOMAN RUMAH SAKIT RAMAH INGKUNGAN

PERMENKES
NO.14/2021
DAN
RANCANGAN
ORIENTASI PERMENKES
FASILITAS Sejalan Sejalan TTG
FISIK YANG BANGUNAN,
DIBANGUN PRASARANA
DAN ALKES RS
PERHITUNGAN KEBUTUHAN LISTRIK DI RUMAH SAKIT

Perhitungan kebutuhan listrik secara pasti adalah dengan menjumlah seluruh kebutuhan daya listrik pada
tiap-tiap fungsi ruang dan alat kesehatan secara mendetail. Kebutuhan listrik dihitung berdasarkan
penjumlahan panel-panel ruangan, panel ruang dan panel gedung, yang meliputi beban-beban :

1) Penerangan/pencahayaan dalam ruangan (titik lampu) dan pencahayaan luar (halaman, jalan, taman).
2) Stop kontak umum.
3) Stop kontak khusus alat kesehatan, bedhead, pendant dan sejenisnya.
4) Tata udara (chiller, unit outdoor/compressor, AHU, unit indoor).
5) Pompa-pompa (air bersih, air kotor, hidran, sprinkler, vakum medik, udara tekan medik dll)
6) Transportasi vertikal dalam bangunan gedung (Lift, dumb waiter, pneumatic tube, dll)
MANFAAT IMPLEMENTASI GREEN HOSPITAL

Mendorong manajemen RS untuk


Mendorong terciptanya lingkungan
menentukan kebijakan RS ramah
RS berkualitas dan berstandar
lingkungan dan diimplementasikan
global yang mampu memberikan
dalam praktik-praktik kegiatan dan
keteladanan peduli terhadap mutu
persyaratan lingkungan yang
lingkungan hidup
berkelanjutan → green health care.

Mendorong memecahkan masalah


Membantu manajemen RS kesehatan lingkungan terkini di RS
untuk berusaha mentaati seiring dengan perkembangan
peraturan terkait ramah penggunaan sumber daya, teknologi,
ingkungan hidup yang berlaku. dan prosedur-prosedur yang terus
berkembang.
TUJUAN PENERAPAN PRINSIP RAMAH LINGKUNGAN

Melaksanakan tindakan
pencegahan akibat meningkatnya
angka kesakitan dan kematian

Melindungi kesehatan Efisiensi penggunaan sumber


masyarakat sekitar daya RS.

Berkonstribusi dalam
Melindungi kesehatan mengendalikan dan mencegah
para penghuni gedung dampak negatif dari perubahan
iklim dan pemanasan global
KRITERIA RUMAH SAKIT RAMAH LINGKUNGAN
KRITERIA DESAIN DAN KONSTRUKSI

Kriteria RS ramah lingkungan : Konservasi Air


1. Kriteria desain dan konstruksi dilengkapi meteran air, efisiensi Material, Sumberdaya
2. Kriteria operasional penggunaan air, fasilitas daur Dan Daur Hidup
ulang air, memanfaatkan air hujan Penggunaan bahan non perusak
ozone, recycling material,
Efisiensi Dan sertifikasi RS ramah lingkungan,
Konservasi Energi material dalam negeri, dsb
Menyediakan alat ukur beban
listrik, perhitungan OTTV, efisiensi
Kesehatan Dan
energi, pencahayaan & ventilasi
alami, menggunakan sumber Kenyamanan Lingkungan
energi terbarukan, dsb kualitas udara indoor dan desain
ventilasi yang memenuhi
standar, sign larangan merokok,
alat monitoring udara indoor,
tidak bising, dsb
Pengembangan Lahan
Yang Tepat
Memiliki RTH, akses ke fasilitas Taman Penyembuhan
umum, area parkir sepeda,
menyediakan resapan air, dsb)
Manajemen Lingkungan Gedung
Fasilitas Pengolahan Limbah, keterlibatan tim ahli
bangunan, melaksanakan manajemen pengendalian
pencemaran konstruksi dan uji kesesuaian prosedur, dsb
KRITERIA RUMAH SAKIT RAMAH LINGKUNGAN
KRITERIA OPERASIONAL
Efisiensi Dan Konservasi Air
Kriteria RS ramah lingkungan : Transportasi
1. Kriteria desain dan konstruksi Pemantauan berkala penggunaan
air bersih, sosialisasi hemat air, penggunaan kendaraan rendah emisi
2. Kriteria operasional pemeliharaan sistem instalasi daur dan efisien dalam penggunaan bbm &
ulang air secara rutin menyediakan fasilitas parkir sepeda
Pengurangan Limbah
Tersedia fasilitas pengelolaan Pendidikan Ramah Lingkungan
limbah & penanganan limbah Sosialisasi, pelatihan, seminar dsb
padat B3 & non B3 sesuai tentang implementasi RS ramah
ketentuan lingkungan secara berkala
Tata Udara Kebersihan Ramah Lingkungan
Desain ventilasi yang
menggunakan desinfektan dan
baik dalam rangka PPI,
peralatan kebersihan non toksik
pengukuran berkala
dan non B3
kuaitas udara indoor

Efisiensi Energi Makanan Yang Sehat

Melaksanakan manajemen energi


Pengadaan Material Ramah Lingkungan
(listrik, bahan bakar dll) dengan
menerapkan perhitungan kinerja Penggunaan green product, peralatan ME
energi, menggunakan jenis energi yang hemat energi, menghindari penggunaan
ramah lingkungan serta peralatan alkes bermerkuri, dsb
hemat energi
Manajemen Ramah Lingkungan
PENUTUP DAN KESIMPULAN

1. Implementasi Green Hospital dilaksanakan oleh Kementerian Kesehatan merupakan Langkah


awal dalam mendorong manajemen RS untuk menyiapkan kebijakan RS ramah lingkungan dan
diimplementasikan dalam praktik-praktik kegiatan dan persyaratan lingkungan yang berkelanjutan.
2. Rumah sakit diharapkan dapat menerapkan prinsip-prinsip hemat energi dan ramah lingkungan
pada desain dan konstruksi RS serta dalam operasional RS, dalam rangka untuk mewujudkan
lingkungan RS berkualitas dan berstandar global yang mampu memberikan keteladanan peduli
terhadap mutu lingkungan hidup.
3. Penerapan konsep ramah lingkungan di rumah sakit pada prinsipnya dapat fleksibel dan
menyesuaikan kebutuhan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi kedokteran.
12

Anda mungkin juga menyukai