BAB-1 Edited
BAB-1 Edited
BAB I
PENDAHULUAN
keseimbangan antara kebutuhan dan masukan nutrien. Status gizi ibu hamil
otak janin, anemia pada bayi baru lahir, bayi baru lahir yang mudah terinfeksi
kematian wanita usia subur disebabkan oleh hal yang berkaitan dengan
Sekitar 160 juta wanita hamil setiap tahun di seluruh dunia berlangsung
dengan aman. Namun, sekitar 15% dari wanita hamil menderita komplikasi
Komplikasi ini mengakibatkan kematian lebih setengah juta ibu setiap tahun.
Dari jumlah ini, diperkirakan 90% terjadi di Asia dan Afrika, 10% di negara
1
2
sedangkan di negara maju risiko ini kurang dari 1 dalam 6000 kehamilan
(Sarwono, 2019).
Jumlah ibu hamil yang mengalami masalah gizi khususnya gizi kurang
seperti Kurang Energi Kronik (KEK) dan anemia gizi masih banyak di Indonesia.
Ibu hamil yang memiliki risiko KEK sebesar 16,2%. Persentase Ibu hamil KEK
mengalami defisit energi sebesar 53,9%, sedangkan yang defisit protein sebanyak
51,9% (Kemenkes RI, 2018). Data dari Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018
menunjukkan bahwa jumlah ibu hamil gizi kurang yang mengalami anemia
mengalami peningkatan dari tahun 2013 sebanyak 37,1% menjadi 48,9% pada
tahun 2018.
Data Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Barat tahun 2017, terdapat 113
2016 silam dengan jumlah 108 kasus. Kasus kematian ibu dan bayi di Sumatera
Barat terjadi hampir merata di 17 Kabupaten Kota, yang dipengaruhi oleh dua
faktor utama, yaitu perdarahan (33,6%) dan hipertensi (23,9%) (Kemenkes RI,
2017). Angka kematian ibu menurut data Survey Demografi dan Kesehatan
Indonesia (SDKI) tahun 2015 yaitu 305 per 100.000 kelahiran hidup. Salah satu
Data dari Dinas Kesehatan Kota Pariaman tahun 2019, dari total 8
KEK dengan 117 kasus (23,3%) ini meningkat dari tahun 2018 dengan kasus 65
orang (12,9%) .
Penilaian status gizi ibu hamil dapat diukur melalui Berat Badan (BB),
Hemoglobin (Hb), Relative Body Weight (RBW) dan Lingkar Lengan Atas
(LILA). Penilaian yang lebih baik untuk mengetahui status gizi ibu hamil salah
(Kurang Energi Protein) pada ibu hamil. Standar LILA yang dipakai di
Pengaruh ibu hamil kurang gizi dikaitkan dengan berbagai dampak buruk
pada janin yang sedang berkembang, termasuk lambatnya pertumbuhan janin dan
berat lahir rendah. Kekurangan gizi selama kehamilan akan meningkatkan risiko
Stillbirth (bayi lahir mati) atau lahir prematur. Ibu dengan KEK cenderung
menderita anemia, melahirkan bayi BBLR, bayi lahir cacat, abortus, persalinan
lama, perdarahan dan payah jantung. Ibu hamil yang kurang gizi biasanya akan
Faktor yang mempengaruhi status gizi ibu hamil antara lain kebiasaan dan
pengetahuan zat gizi makanan, aktifitas, suhu lingkungan, berat badan dan umur
status gizi ibu hamil yaitu status kesehatan, usia ibu, jarak kelahiran dan paritas.
(69,8%), status ekonomi kurang (79,1%) dan gizi ibu hamil kurang (65,1%)
4
berhubungan dengan kejadian gizi kurang pada ibu hamil di Wilayah Kerja
Puskesmas Naras Pariaman, pada 10 orang ibu hamil, 7 orang ibu hamil
mengalami status gizi kurang dengan LILA dibawah 23,5 cm. Dari 7 orang
tersebut 6 orang ibu tidak mengetahui tentang makanan yang baik pada saat
mengalami penyakit yang dideritanya dan 3 orang ibu mengatakan status gizi
kurang dikarenakan sebagai ibu rumah tangga memiliki beban pekerjaan dan
“Faktor-faktor apa saja yang berhubungan dengan status gizi ibu hamil di
Berdasarkan latar belakang dan data yang telah diuraikan diatas maka
rumusan masalah penelitian ini adalah “Faktor-faktor apa saja yang berhubungan
dengan status gizi ibu hamil di Puskesmas Naras Pariaman tahun 2020 ?”
ibu hamil.
Dapat dijadikan sebagai bahan masukan dan bahan literatur yang dapat
Sebagai bahan acuan untuk penelitian selanjutnya untuk meneliti faktor lain
status gizi ibu hamil di Puskesmas Naras Pariaman tahun 2020. Penelitian ini
usia ibu sedangkan variabel dependen adalah status gizi ibu hamil. Teknik
seluruh ibu hamil yang datang berkunjung ke Puskesmas Naras Pariaman. Data