PEMBINAAN/PENDAMPINGAN MASYARAKAT
,KELOMPOK TENTANG UKM ESENSIAL DAN
PENGEMBANGAN TAHUN 2020
A. Latar Belakang
Desa Siaga dikembangksan Kementerian Kesehatan untuk meningkatkan kesiagaan desa
menghadapi masalah-masalah kesehatan termasuk kajadian luar biasa. Menurut SK Menkes No.
574/menkes/SK/VIII/2000, elemen pokok desa siaga adalah pendirian poskesdes, penempatan
tenaga kesehatan minimal bidan,pelatihan dan pemberdayaan masyarakat dalam perencanaan
kegiatan dilakukan melalui proses partisipatif. Pengembangan Desa Siaga, mencakup upaya untuk
lebih mendekatkan pelayanan kesehatan dasar kepada masyarakat Desa/Kelurahan,
menyiapsiagakan masyarakat menghadapi masalah-masalah kesehatan, memandirikan masyarakat
dalam pengembangan perilaku hidup bersih dan sehat. Sebuah desa telah terjadi desa siaga apabila
desa tersebut telah memiliki sekurang-kurangnya sebuah poskesdes yang dikelolah oleh seorang
bidan dan minimal 2 (dua) orang kader.
Peran kader dan toma dalam pengembangan Desa Siaga, berperan sebagai penggerak
masayarakat dan penggalian sumber daya untuk kesinambungan dan kelangsungan desa siaga, serta
upaya kesehatan berbasis masyarakat melalui kegiatan UKBM yang ada termasuk Poskesdes.
Olehnya itu, dipandang perlu dilakukan Pembinaan Desa Siaga sehingga dapat diketahui tingkat
pengetahuan dan kepedulian, semangat kader dalam melakukan pelayanan kepada masyarakat serta
untuk lebih mengaktifkan peran kader dan toma dalam pengembangan desa siaga.
1.Dasar Hukum
1. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Negara Nomor 5063);
2. Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 tentang Desa (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 158 Tambahan Lembaran NegaraRepublik
Indonesia Nomor 4587);
3. Peraturan Pemerintah Nomor 73 Tahun 2005 tentang Kelurahan (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 159, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4588);
4. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 564/Menkes/SK/VIII/2006 tentang Pedoman
Pelaksanaan Pengembangan Desa Siaga;
5. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1529/Menkes/SK/X/2010 tentang Pedoman
Umum Pengembangan Desa dan Kelurahan Siaga aktif;
6. Peraturam Menteri Kesehatan Nomor 741/Menkes/Per/VII/2008 tentang Standar
Pelayanan Minimal (SPM) Bidang kesehatan di Kabupaten dan Kota.
B. METODE/CARA PELAKSANAAN KEGIATAN TERMASUK PELAKSANAANYA
1. Metode Pelasanaan Kegiatan
a. Memberikan pemahaman/pengetahuan kepada TOGA,TOMA,dan Kader Desa Siaga
dalam bidang kesehatan (Materi Desa Siaga)
b. Menggali Permasalahan yang ada di masyarakat dan mencari solusi penaggulangannya
(TanyaJawab)
c. Membuat rencana Kerja Desa Siaga.
2. Pelaksana Kegiatan
C.FREKUENSI KEGIATAN
Kegiatan dilaksanakan Satu (1) kali dalam satu tahun dan untuk memperlancar kegiatan
dibuatkan matriks kegiatan
Tahun 2020
N Kegiatan
O J F M A M Ju J A S O N D
a e a p e n u g e k o e
n b r l i l t p t v s
D.OUTPUT KEGIATAN.
1. Output Kegiatan
KOP PUSKESMAS
Nama Kegiatan :
Dasar Pelaksanaan :
Tgl Pelaksanaan :
Jumlah Sasaran :
Tempat Pelaksanaan :
Nama Nama
Mengetahui
Kepala Puskesmas
Nama
E. BIAYA
A.Latar Belakang
Pembangunan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemajuan, dan
kemampuan hidup sehat bagi setiap penduduk agar dapat mewujudkan derajat kesehatan yang
optimal . untuk mencapai kondisi tersebut diperlukan upaya pemberdayaan dengan salah satu
bentuk konkrit adalah dengan pembinaan kader. kader kesehatan sebagai ujung tombak
pemberdayaan kesehatan diharapkan peduli dan tanggap terhadap permasalahan kesehatan
diwilayahnya serta mampu menggerakkan masyarakat untuk bersama sama mencapai derajat
kesehatan yang optimal.
Adapun Dasar Hukum kegiatan :
1. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Negara Nomor 5063);
2. Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 tentang Desa (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 158 Tambahan Lembaran NegaraRepublik
Indonesia Nomor 4587);
3. Peraturan Pemerintah Nomor 73 Tahun 2005 tentang Kelurahan (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 159, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4588);
4. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 564/Menkes/SK/VIII/2006 tentang Pedoman
Pelaksanaan Pengembangan Desa Siaga;
5. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1529/Menkes/SK/X/2010 tentang Pedoman
Umum Pengembangan Desa dan Kelurahan Siaga aktif;
6. Peraturam Menteri Kesehatan Nomor 741/Menkes/Per/VII/2008 tentang Standar
Pelayanan Minimal (SPM) Bidang kesehatan di Kabupaten dan Kota.
C.FREKUENSI KEGIATAN
Kegiatan dilaksanakan Satu (1) kali dalam satu tahun dan untuk memperlancar kegiatan
dibuatkan matriks kegiatan
Tahun 2020
N Kegiatan
O J F M A M Ju J A S O N D
a e a p e n u g e k o e
n b r l i l t p t v s
D.OUTPUT KEGIATAN
1. Output kegiatan
2. Standar Pelaporan
a. Surat Tugas
b. Laporan Hasil Kegiatan
c. Materi Pembinaan
d. Absensi
e. Laporan Hasil
f. Dokumentasi Kegiatan
3.Format Laporan Hasil
KOP PUSKESMAS
Nama Kegiatan :
Dasar Pelaksanaan :
Tgl Pelaksanaan :
Jumlah Sasaran :
Tempat Pelaksanaan :
(Nama) (Nama)
Mengetahu
Kepala Puskesmas
Nama
E. BIAYA
A.Latar Belakang
Kebijakan nasional promosi kesehatan ditujukan untuk mendukung tujuan
pembangunan jangka panjang bidang kesehatan 2005 – 2025 yaitu meningkatkan kesadaran,
kemauan, dan kemanpuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan
masyarakat yang setinggi tingginya, sebagai investasi bagi pembangunan sumber daya manusia
yang produktif secara sosial dan ekonomi.salah satu faktor yang mempengaruhi derajat
kesehatan masyarakat adalah perilaku. Upaya pemberdayaan Masyarakat adalah agar mau dan
mampu melakukan perilaku hidup bersih dan sehat melalui promosi kesehatan.upaya promosi
kesehatan pada prinsipnya adalah memberdayakan masyarakat agar mampu secara mandiri
meningkatkan derajat kesehatannya serta mencegah terjadinya masalah- masalah kesehatan
melalui perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS).
Dasar Hukum pelaksanaan :
1. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Negara Nomor 5063);
2. Kepmenkes Nomor 585 /Tahun 2007 tentang Pedoman pelaksanaan Promosi
kesehatan di Puskesmas.
3. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 564/Menkes/SK/VIII/2006 tentang Pedoman
Pelaksanaan Pengembangan Desa Siaga;
4. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1529/Menkes/SK/X/2010 tentang Pedoman
Umum Pengembangan Desa dan Kelurahan Siaga aktif;
5. Peraturam Menteri Kesehatan Nomor 741/Menkes/Per/VII/2008 tentang Standar
Pelayanan Minimal (SPM) Bidang kesehatan di Kabupaten dan Kota.
2.Pelaksana Kegiatan
C.FREKUENSI KEGIATAN
Kegiatan dilaksanakan Tiga (3) kali dalam satu tahun dan untuk memperlancar kegiatan
dibuatkan matriks kegiatan
Tahun 2020
N Kegiatan
O J F M A M Ju J A S O N D
a e a p e n u g e k o e
n b r l i l t p t v s
1 Penyuluhan di posyandu √
2 Penyuluhan di Sekolah √
3 Penyuluhan di Posbindu √
D.OUTPUT KEGIATAN
1. Output Kegiatan
a. Dari tidak tau menjadi tau, lalu mau, dan mampu melaksanakan perilaku hidup bersih dan
sehat.
b. Adanya peningkatan capaian PHBS Rumah tangga dan institusi
2.Standar Pelaporan
a. Surat Tugas
b. Laporan Hasil Kegiatan
c. Materi Penyuluhan
d. Absensi
e. Laporan Hasil
f. Dokumentasi
3. Format Laporan Hasil
KOP PUSKESMAS
Nama Kegiatan :
Dasar Pelaksanaan :
Tgl Pelaksanaan :
Jumlah Sasaran :
Tempat Pelaksanaan :
(Nama) (Nama)
Mengetahui
Kepala Puskesmas
Nama
E. BIAYA
A.Latar Belakang
Survei mawas diri (SMD) dan Musyawarah masyarakat desa (MMD)
merupakan suatu upaya bersama yang dilakukan oleh puskesmas dengan melibatkan
peran serta masyarakat untuk bersama sama mengidentifikasi permasalahan kesehatan
di masyarakat dengan menggali potensi potensi yang dimiliki untukmemecahkan
permasalahan tersebut. Survei mawas diri sangat penting untuk dilaksanakan agar
masyarakat menjadi sadar akan adanya masalah kesehatan yang sedang dihadapi ,
masyarakat mampu mengenal, mengumpulkan data dan mengkaji masalah yang ada
dalam ingkungannya sendiri, serta mampu menggali sumber daya yang ada. Hasil SMD
ini menjadi dasar menyusun pemecahan masalah atau menetapkan skala prioritas yang
ada di setiap desa dan juga sebagai bahan untuk MMD.
Dasar Hukum pelaksanaan kegiatan :
1. Peraturan Menteri Kesehatan No 44 tahun 2016 tentang pedoman managemen
puskesmas tentang SMD / MMD.
2. Kepmenkes Nomor 585 Tahun 2007 tentang Pedoman pelaksanaan Promosi
Kesehatan di Puskesmas
3. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Negara Nomor 5063);
4. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1529/Menkes/SK/X/2010 tentang
Pedoman Umum Pengembangan Desa dan Kelurahan Siaga aktif;
5. Peraturam Menteri Kesehatan Nomor 741/Menkes/Per/VII/2008 tentang
Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang kesehatan di Kabupaten dan Kota.
2.Pelaksana Kegiatan
C.FREKUENSI KEGIATAN
Kegiatan dilaksanakan Satu (1) kali dalam satu tahun dan untuk memperlancar
kegiatan dibuatkan matriks kegiatan
Tahun 2020
N Kegiatan
o J F M A M Ju J A S O N D
a e a p e n u g e k o e
n b r l i l t p t v s
1 Pelaksanaan SMD √
2 Pelaksanaan MMD √
C. OUPUT KEGIATAN
1. Output Kegiatan
Adapun output Kegiatan SMD dan MMD sebagai berikut:
1. Mempunyai data permasalahan yang di desa
2. Masyarakat tau permasalahan yang di daerahnya.
3. Sebagai dasar menyusun rencana kerja
2. StandarPelaporan
1. Surat Tugas
2. Koesioner SMD (contoh)
3. Rekapan hasil Pendataan
4. Laporan hasil Kegiatan
5. Dokumentasi
c. Format Laporan Hasil
KOP PUSKESMAS
Nama Kegiatan :
Dasar Pelaksanaan :
Tgl Pelaksanaan :
Jumlah Sasaran :
Tempat Pelaksanaan :
(Nama) (Nama)
Mengetahui
Kepala Puskesmas
Nama
E. BIAYA
A.Latar Belakang
Kesehatan merupakan hak asasi manusia dan salah satu unsur kesejahteraan yang harus
diwujudkan sesuai dengan cita cita bangsa indonesia sebagaimana dimaksud dalam pancasila dan
Undang Undang Dasar 1945 . Bahwa setiap hal menyebabkan terjadinya gangguang kesehatan pada
masyarakat indonesia akan menimbulkan kerugian ekonomi yang besar bagi Negara, dan setiap
upaya peningkatan derajat kesehatan masyarakat juga berarti investasi bagi pembangunan bangsa,
olehnya itu setiap upaya pembanguna harus dilandasi denga wawasan kesehatan dalam arti
pembangunan nasional harus memperhatikan kesehatan masyarakat dan merupakan tanggung
jawab semua pihah baik pemerintah maupun masyarakat, olehnya itu perlu ada kerja sama antara
pemegang kebijakan dengan pelaksana kegiatan agar selalu bersinergi dalam hal menanganan
masalah kesehatan (Advokasi ) serta ada pergerakan masyarakat,Pembinaan kelompok masyarakat
untuk mendukung kegiatan kegiatan dalam bidang kesehatan agar masyarakat lebih mandiri dalam
hal penangan masalah kesehatan yang ada di sekitarnya.
Adapun Dasar Hukum pelaksanaan :
1. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Negara Nomor 5063);
2. Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 tentang Desa (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 158 Tambahan Lembaran NegaraRepublik
Indonesia Nomor 4587);
3. Kepmenkes Nomor 585 Tahun 2007 tentang Pedoman Pelaksanaan Promosi
Kesehatan di Puskesmas.
4. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1529/Menkes/SK/X/2010 tentang Pedoman
Umum Pengembangan Desa dan Kelurahan Siaga aktif;
5. Peraturam Menteri Kesehatan Nomor 741/Menkes/Per/VII/2008 tentang Standar
Pelayanan Minimal (SPM) Bidang kesehatan di Kabupaten dan Kota.
C.FREKUENSI KEGIATAN
Tahun 2020
N Kegiatan
o J F M A M Ju J A S O N D
a e a p e n u g e k o e
n b r l i l t p t v s
D. OUTPUT KEGIATAN
a. Adapun output Kegiatan Advokasi sebagai berikut:
a. Ada Komitmen dari Kecamatan dan Desa terkait penanganan Masalah kesehatan.
b. Terbit Surat Edaran dan atau Kebijakan Kebijakan dari pemerintah Desa dan
Kecamatan terkait penanganan permasalahan Kesehatan yang ada.
c. Mendapatkan anggarang dari desa untuk pembiayaan pelaksanaan kegiatan kesehatan.
b.Standar Pelaporan
a. Surat tugas
b. Laporan hasil kegiatan
c. Tabulasi data(data permasalahan / data kesakitan)
d. Dokumentasi
c. Format Laporan hasil
KOP PUSKESMAS
Nama Kegiatan :
Dasar Pelaksanaan :
Tgl Pelaksanaan :
Jumlah Sasaran :
Tempat Pelaksanaan :
(Nama) (Nama)
Mengetahui
Kepala Puskesmas
(Nama)
E. BIAYA
A.Latar Belakang
Kesehatan merupakan hak asasi manusia dan salah satu unsur kesejahteraan yang harus
diwujudkan sesuai dengan cita cita bangsa indonesia sebagaimana dimaksud dalam pancasila
dan Undang Undang Dasar 1945 . Bahwa setiap hal menyebabkan terjadinya gangguang
kesehatan pada masyarakat indonesia akan menimbulkan kerugian ekonomi yang besar bagi
Negara, dan setiap upaya peningkatan derajat kesehatan masyarakat juga berarti investasi bagi
pembangunan bangsa, olehnya itu setiap upaya pembanguna harus dilandasi denga wawasan
kesehatan dalam arti pembangunan nasional harus memperhatikan kesehatan masyarakat dan
merupakan tanggung jawab semua pihah baik pemerintah maupun masyarakat, olehnya itu
perlu pergerakan masyarakat,Pembinaan kelompok masyarakat untuk mendukung kegiatan
kegiatan dalam bidang kesehatan agar masyarakat lebih mandiri dalam hal penangan masalah
kesehatan yang ada di sekitarnya.
Adapun Dasar Hukum pelaksanaan sebagai berikut :
1. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Negara Nomor 5063);
2. Kepmenkes Nomor 585 Tahun 2007 tentang Pedoman pelaksanaan Promosi
Kesehatan di Puskesmas.
3. Peraturan Pemerintah Nomor 73 Tahun 2005 tentang Kelurahan (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 159, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4588);
4. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1529/Menkes/SK/X/2010 tentang Pedoman
Umum Pengembangan Desa dan Kelurahan Siaga aktif;
5. Peraturam Menteri Kesehatan Nomor 741/Menkes/Per/VII/2008 tentang Standar
Pelayanan Minimal (SPM) Bidang kesehatan di Kabupaten dan Kota.
6.
B.METODE/CARA PELAKSANAAN KEGIATAN TERMASUK PELAKSANAANYA
2.Pelaksana Kegiatan
C.FREKUENSI KEGIATAN
Kegiatan ini dilaksanakan sesuai dengan kebutuhanwilayah setempat dan untuk memperlancar
kegiatan dibuatkan matriks kegiatan
Tahun 2020
N Kegiatan
O J F M A M Ju J A S O N D
a e a p e n u g e k o e
n b r l i l t p t v S
2 Pembentukan Kelompok
Kesehatan
D.OUTPUT KEGIATAN
1. Output Kegiatan
Adapun output Kegiatan Advokasi sebagai berikut:
a. Terbentuk kelompok kesehatan sebagai bentuk penggerakan masyarakat.
b. Kelompok Kelompok Kesehatan yang telah terbentuk berjalan dengan baik.
2.Standar Pelaporan
a. Surat tugas
b. Laporan hasil kegiatan
c. Materi Pembinaan
d. Absensi
e. Dokumentasi kegiatan
c. Format Laporan hasil
KOP PUSKESMAS
Nama Kegiatan :
Dasar Pelaksanaan :
Tgl Pelaksanaan :
Jumlah Sasaran :
Tempat Pelaksanaan :
(Nama) (Nama)
Mengetahui
Kepala Puskesmas
(Nama)
E. BIAYA
A.Latar Belakang
Kesehatan merupakan hak asasi manusia dan salah satu unsur kesejahteraan yang harus
diwujudkan sesuai dengan cita cita bangsa indonesia sebagaimana dimaksud dalam pancasila
dan Undang Undang Dasar 1945 . Bahwa setiap hal menyebabkan terjadinya gangguang
kesehatan pada masyarakat indonesia akan menimbulkan kerugian ekonomi yang besar bagi
Negara, dan setiap upaya peningkatan derajat kesehatan masyarakat juga berarti investasi bagi
pembangunan bangsa, olehnya itu setiap upaya pembanguna harus dilandasi denga wawasan
kesehatan dalam arti pembangunan nasional harus memperhatikan kesehatan masyarakat dan
merupakan tanggung jawab semua pihah baik pemerintah maupun masyarakat, olehnya itu
perlu pergerakan masyarakat,Pembinaan kelompok masyarakat untuk mendukung kegiatan
kegiatan dalam bidang kesehatan agar masyarakat lebih mandiri dalam hal penangan masalah
kesehatan yang ada di sekitarnya.
Dasar Hukum pelaksanaan :
1. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Negara Nomor 5063);
2. Kepmenkes Nomor 585 Tahun 2007 tentang Pedoman pelaksanaan Promosi
Kesehatan di Puskesmas.
3. Peraturan Pemerintah Nomor 73 Tahun 2005 tentang Kelurahan (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 159, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4588);
4. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1529/Menkes/SK/X/2010 tentang Pedoman
Umum Pengembangan Desa dan Kelurahan Siaga aktif;
5. Peraturam Menteri Kesehatan Nomor 741/Menkes/Per/VII/2008 tentang Standar
Pelayanan Minimal (SPM) Bidang kesehatan di Kabupaten dan Kota.
2.Pelaksanaan Kegiatan
Kegiatan dilaksanakan di setiap Desa di wilayah kerja puskesmas oleh 1 orang tenaga
puskesmas.
C.FREKUENSI KEGIATAN
Kegiatan dilaksanakan Empat (4) kali dalam satu tahun dan untuk memperlancar kegiatan
dibuatkan matriks kegiatan
Tahun 2020
N Kegiatan
O J F M A M Ju J A S O N D
a e a p e n u g e k o e
n b r l i l t p t v S
1 Pembuatan Kuesioner √
D.OUTPUT KEGIATAN
1. Output Kegiatan
Adapun output Kegiatan Pembinaan / Pendampingan masarakat, kelompok tentang UKM
(Pendampingan PHBS) sebagai berikut:
1. Kondisi PHBS tatana Rumah tangga dan institusi terpantau.
2. Ada peningkatan capaian PHBS Rumah tangga dan institusi.
2.Standar Pelaporan
1. Surat tugas
2. Koesioner Pendataan /pembinaan PHBS
3. Rekapan hasil pembinaan
4. Laporan hasil
5. Dokumentasi
3. Format laporan hasil
KOP PUSKESMAS
Nama Kegiatan :
Dasar Pelaksanaan :
Tgl Pelaksanaan :
Jumlah Sasaran :
Tempat Pelaksanaan :
(Nama) (Nama)
Mengetahui
Kepala Puskesmas
(Nama)
E. BIAYA
A.Latar Belakang
Kesehatan merupakan hak asasi manusia dan salah satu unsur kesejahteraan yang harus
diwujudkan sesuai dengan cita cita bangsa indonesia sebagaimana dimaksud dalam pancasila
dan Undang Undang Dasar 1945 . Bahwa setiap hal menyebabkan terjadinya gangguang
kesehatan pada masyarakat indonesia akan menimbulkan kerugian ekonomi yang besar bagi
Negara, dan setiap upaya peningkatan derajat kesehatan masyarakat juga berarti investasi bagi
pembangunan bangsa, olehnya itu setiap upaya pembanguna harus dilandasi denga wawasan
kesehatan dalam arti pembangunan nasional harus memperhatikan kesehatan masyarakat dan
merupakan tanggung jawab semua pihah baik pemerintah maupun masyarakat, olehnya itu
perlu pergerakan masyarakat,Pembinaan kelompok masyarakat untuk mendukung kegiatan
kegiatan dalam bidang kesehatan agar masyarakat lebih mandiri dalam hal penangan masalah
kesehatan yang ada di sekitarnya.
Dasar Hukum pelaksanaan kegiatan:
1. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Negara Nomor 5063);
2. Kepmenkes Nomor 585 Tahun 2007 tentang Pedoman pelaksanaan Promosi
Kesehatan di Puskesmas.
3. Peraturan Pemerintah Nomor 73 Tahun 2005 tentang Kelurahan (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 159, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4588);
4. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1529/Menkes/SK/X/2010 tentang Pedoman
Umum Pengembangan Desa dan Kelurahan Siaga aktif;
5. Peraturam Menteri Kesehatan Nomor 741/Menkes/Per/VII/2008 tentang Standar
Pelayanan Minimal (SPM) Bidang kesehatan di Kabupaten dan Kota.
Kegiatan dilaksanakan oleh 1 orang Tenaga Promosi Kesehatan dan dilaksanakan di setiap desa
di wilayah kerja puskesmas.
C.FREKUENSI KEGIATAN
Kegiatan dilaksanakan Tiga (3) kali dalam satu tahun dan untuk memperlancar kegiatan
dibuatkan matriks kegiatan (Jadwal kegiatan disesuaikan dengan yang di PKM Masing masing)
Tahun 2020
N Kegiatan
O J F M A M Ju J A S O N D
a e a p e n u g e k o e
n b r l i l t p t v S
√ √ √
1 Pembinaan Posyandu
√
2 Pembinaan Posbindu √ √
3 Pembinaan Poslansia √ √ √
D. Output Kegiatan
1. Output Kegiatan
a. Adapun output Kegiatan Pembinaan / Pendampingan masarakat, kelompok tentang
UKM (Pendampingan UKBM) sebagai berikut:
b. Meningkatx capaian Program Gizi,KIA dll.
c. Ada peningkatan Strata UKBM.
2. Standar pelaporan
1. Surat tugas
2. Materi Pembinaan UKBM
3. Laporan hasil kegiatan
4. Absensi
5. Dokumentasi
3. Format Laporan hasil
KOP PUSKESMAS
Nama Kegiatan :
Dasar Pelaksanaan :
Tgl Pelaksanaan :
Jumlah Sasaran :
Tempat Pelaksanaan :
(Nama) (Nama)
Mengetahui
Kepala Puskesmas
(Nama)
E. BIAYA