3 Bab Ii
3 Bab Ii
TINJAUAN PUSTAKA
1. Pengertian
2012: 2)
2010:139).
2. Fisiologi Kehamilan
a. Proses Kehamilan
1) Ovulasi
20-35 tahun, hanya 420 buah ovum yang dapat mengikuti proses
pematangan dan terjadi ovulasi (Manuaba, 2010:75). Setiap bulan
wanita melepaskan satu sampai dua sel telur dari indung telur
hanya terjadi satu kali setiap bulan, sekitar hari ke-14 pada siklus
2) Spermatozoa
alat genetalia wanita dapat hidup selama tiga hari, sehingga cukup
vagina wanita, dimana akan melepaskan cairan mani berisi sel sel
zona pelusida.
Massa inner cell ini berkembang menjadi janin dan trofoblas akan
5) Plasentasi
ujung tepi/marginalis.
oleh amnion.
dkk, 2011:73)
2011:73)
(5) Minggu ke-8
2011:74)
b) Trimester II
minggu ke-12.
trimester III.
pencernaan.
sangat sederhana.
cairan amnion.
(Saifuddin, 2010:159)
Tabel 2.1
Pertumbuhan dan Perkembangan janin
Usia Fetus
a Parietal
b) Tanda pasti kehamilan yaitu denyut Jantung Janin (DJJ), palpasi dan
sebagai berikut:
(1) Gerakan janin yang dapat dilihat/ dirasa/ diraba, juga bagian-
bagian janin.
(1) Amenorea
(4) Pingsan
(7) Payudara
(8) Miksi
(9) Konstipasi/Obstipasi
(11) Epulis
(3) Tanda Hegar, yaitu adanya uterus segmen bawah rahim yang
(5) Tanda Piscaseck, yaitu adanya tanda yang kosong pada rongga
Hicks)
(Kumalasari, 2015:3)
b)Serviks Uteri
(1) Uterus
(a) Ukuran
(Kumalasari, 2015:4)
Tabel 2.2
Penambahan Ukuran
TFU
(b) Berat
(Sulistyawati, 2010:60).
(2) Ovarium
digeser ke kiri dan ke atas. Sementara itu, pada waktu yang sama
dkk, 2011:93)
2015:5)
(Kumalasari, 2015:5)
Kelenjar tiroid menjadi lebih aktif. Kelenjar tiroid yang lebih aktif
jaringan ikat dan otot-otot. Hal ini terjadi maskimal pada satu
2015:7)
8) Perubahan Sistem Integumen
pada kulit muka dikenal sebagai cloasma. Linea Alba adalah garis
2015:6).
(1) Trimester I
(2) Trimester II
waspada sebab pada saat itu ibu merasa tidak sabar menunggu
dirinya
jelek. Disamping itu, ibu mulai merasa sedih karena akan
dkk, 2011:110)
(menu seimbang).
a) Kalori
b) Protein
d) Vitamin
3) Istirahat
4) Aktifitas
5) Persiapan laktasi
baik dan siap untuk menyusui bayinya. Untuk itu ibu hamil
6) Personal Hygine
(Saminem, 2008).
7) Pakaian
keringat.
8) Seksual
b) Perdarahan pervaginam.
(Saminem, 2008)
sesak napas, nyeri ulu hati, kram tungkai serta nyeri punggung
bawah.
a) Edema Dependen
b) Nokturia
c) Konstipasi
f) Kram Tungkai
Perbesaran uterus menyebabkan penekanan pada pembuluh
1. Pengertian
membuka dan menipisnya serviks dan janin turun ke dalam jalan lahir.
berakhir dengan pengeluaran hasil konsepsi oleh ibu. Proses ini dimulai
et al, 2007:672).
2. Fisiologi Persalinan
miometrium.
terjadinya persalinan.
drips.
3. Tanda-Tanda Persalinan
a. Rasa sakit karena adanya kontaksi uterus yang progresif, teratur, yang
4. Jenis-Jenis Persalinan
Menurut Sari dkk (2014: 3-6) Jenis persalinan dibagi menjadi 2 kategori
yaitu:
1) Persalinan Spontan
2) Persalinan Buatan
Persalinan buatan adalah proses persalinan yang berlangsung
2012:113)
3) Persalinan Anjuran
1) Abortus
2) Partus Immaturus
4) Persalinan Aterm
5) Partus Serotinus
6) Partus Presipitatus
dkk, 2014:6)
5. Mekanisme Persalinan
a. Engagement
yaitu bila arah sumbu kepala janin tegak lurus dengan bidang pintu
atau panggul. Varney (2007: 755) menjelaskan engagement terjadi
untuk polisi LOT dan ROT dengan sutura sagitalis janin dengan
Gambar 2.3
Sinklitismus
Sumber :Wiknjosastro, dkk. 2009. Ilmu Kebidanan Sarwono Prawirohardjo.
Jakarta, halaman 310.
b. Descent
panggul, akibat:tekanan langsung dari his dari daerah fundus kea rah
perut dan diafragma (mengejan), dan badan janin terjadi ekstensi dan
c. Fleksi
e. Ekstensi
Dengan kontraksi perut yang benar dan adekuat kepala makin turun
di simfisis dan dalam keadaan begini kontraksi perut ibu yang kuat
2012:18)
Gambar 2.6
Kepala janin ekstensi
Sumber : Manuaba, dkk. 2010. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan,
dan KB untuk Pendidikan Bidan. Jakarta, halaman 185
Setelah seluruh kepala sudah lahir terjadi putaran kepala ke posisi pada
dilahirkan lebih dahulu dan diikuti dada, perut, bokong dan seluruh
g. Ekspulsi
dkk, 2012:22)
6. Tahapan Persalinan
a. Kala I (Pembukaan)
selama enam jam dan dibagi atas tiga subfase yaitu sebagai berikut:
menjadi 4 cm.
1) His menjadi lebih kuat dan lebih sering (Fetus Axis Pressure)
proses persalinan.
30 menit. Kala III terdiri atas dua fase yaitu sebagai berikut
darah kala III persalinan jika dibandingkan kala III fisiologis (Sari
dkk, 2014:187).
d. Kala IV
plasenta sampai 2 jam pertama setelah lahir. Masa ini merupakan masa
paling kritis untuk mencegah kematian ibu kematian di sebabkan oleh
perdarahan.
menit pada jam kedua. Jika kontraksi tidak kuat, massase terus
setiap 15 menit pada jam pertama dan setiap 30 menit pada jam
kedua
menyusu dini.
Ada lima aspek dasar, atau lima benang merah yang penting dan saling
terkait dalam asuhan persalinan yang bersih dan aman. Berbagai aspek
tersebut melekat pada stiap persalinan, baik normal baik patologis. Lima
dan aman, baik bagi pasien dan keluarganya maupun petugas yang
memberiaka pertolongan.
3) Pencegahan Infeksi
HIV/AIDS.
4) Pencatatan ( Dokumentasi)
Catat semua asuhan yang telah di berikan kepada ibu dan /bayinya.
Jika asuhan tidak di catat, dapat di anggap bahwa hal tersebut tidak
5) Rujukan
optimal dan tepat waktu ( jika penyulit terjadi) menjadi syarat bagi
ibu
keterlibatan ibu
sesering mungkin.
9. Partograf
2. Air Ketuban
U selaput utuh, J selaput pecah dan air ketuban jernih, M air ketuban
2010:160)
dipalpasi
dapat dipisahkan.
dipisahkan.
Dinilai pada setip pemeriksaan pervaginam dan diberi tanda silang (x)
(Saifuddin, 2009:104)
Dibagi menjadi 5 kategori dengan symbol 5/5 sampai 0/5. Simbol 5/5
kepala janin sudah tidak dapat lagi dipalpasi diatas simfisis pubis. Beri
8. Oksitosin
a. Catat nadi ibu setiap 30 menit selama fase aktif persalinan. Beri
b. Cacat tekanan darah ibu setiap 4 jam selama fase aktif persalinan.
V.L, 2016)
2.1.3 Masa Nifas
alat reproduksi pulih seperti sebelum hamil dan secara normal masa nifas
masa yang dimulai setelah plasenta keluar dan berakhir ketika alat-alat
1) Puerperium dini
Dalam agama islam dianggap telah bersih dan boleh bekerja setelah
40 hari.
2) Puerperium intermedial
3) Remote puerperium
1) Involusi Uterus
sebelum hamil dengan berat sekitar 60 gram. Proses ini dimulai segera
a) Autolysis
b) Atrofi Jaringan
dkk,2010:75)
Tabel 2.3
2) Lochea
yang nekrotik dari dalam uterus. Proses keluarnya darah nifas atau
b) Lochea Sanguinolenta
d) Lochea Alba/Putih
3) Payudara
lemak. Pada hari kedua atau ketiga pasca persalinan, kadar estrogen
dominan dan pada saat inilah mulai terjadi sekresi ASI. (Ambarwati
dkk, 2010:7).
Menurut Ambarwati dkk (2010:10) Dua reflek pada ibu yang sangat
penting dalam proses laktasi yaitu reflek prolaktin dan reflek aliran
a) Refleks Prolaktin
tanda lain dari let-down reflek adalah tetesan pada payudara lain
(1) Kolostrum
lemak makin tinggi. Disekresi dari hari ke-4 sampai hari ke-10.
4) Serviks
dan terkulai. Serviks tersebut bisa melepuh dan lecet terutama dibagian
masih bisa masuk rongga rahim, setelah 2 jam dapat dimasuki 2-3 jari,
2010:79).
5) Vulva Vagina
2009:78)
6) Afterpains
7) Sistem Pencernaan
dapat diatasi dengan diet tinggi serat, peningkatan asupan cairan, dan
ambulasi awal. Bila ini tidak berhasil, dalam 2-3 hari dapat diberikan
diberikan obat laksan yang lain. Pada ibu nifas terutama yang partus
lama mudah terjadi ileus paralitikus, yaitu adanya obstruksi usus akibat
8) Sistem Perkemihan
sfingter uretra ditekan oleh kepala janin dan spasme oleh iritasi
2010:81). Urine dalam jumlah besar akan dihasilkan dalam 12-36 jam
post partum. Kadar hormone estrogen yang bersifat menahan air akan
9) Sistem Muskuloskeletal
kulit dan distensi yang berlangsung lama akibat besarnya uterus pada
a) Hormon Plasenta
menetap sampai 10% dalam 3 jam hingga hari ke-7 postpartum dan
b) Hormon pituitary
a) Tekanan Darah
1) Suhu
2) Nadi
3) Pernafasan
4) Sistem Kardiovaskuler
2010:86)
5) Sistem Hematologi
2010:86)
berikut:
2) Ambulasi
ibu post partum bangun dari tempat tidurnya dan membimbing ibu secepat
3) Eliminasi
Ibu diminta untuk buang air kecil 6 jam post partum. Jika 8 jam
setelah hari kedua post partum. Jika hari ketiga juga belum
BAB,maka perlu di beri obat pencahar per oral atau per rectal. Jika
dilakukan huknah.
4) Personal Hygiene
sekitar anus
sehari.
Anjurkan ibu istirahat yang cukup dan hindari kelelahan yang berlebihan.
6) Aktivitas seksual
Aktivitas seksual secara fisik aman untuk memulai hubungan suami istri
begitu darah merah berhenti dan ibu dapat memasukkan satu-dua jarinya
7) Senam Nifas
Paling sedikit 4 kali kunjungan masa nifas dilakukan untuk menilai status ibu
Kunjungan Masa
Nifas
atau 28 hari sesudah kelahiran. Neonatus yaitu bayi baru lahir atau
terdiri dari neonatus dini yaitu bayi berusia 0-7 hari, dan neonatus lanjut
yaitu bayi berusia 7-28 hari (Muslihatun, 2010:2). Neonatus atau bayi
baru lahir normal adalah bayi baru lahir normal dengan berat lahir antara
2.500-4.000 gram, cukup bulan, lahir langsung menangis, dan tidak ada
dalam Kumalasari,2015:209)
Bayi baru lahir adalah bayi yang lahir dalam presentasi belakang
kepala melalui vagina tanpa memakai alat, pada usia kehamilan genap 37
nilai apgar >7 dan tanpa cacat bawaan ( Rukiyah dkk, 2010:2). Bayi baru
bertumbuh dan baru saja mengalami trauma kelahiran serta harus dapat
ekstrauterin. Bayi baru normal adalah bayi yang lahir pada usia
1) Sistem Pernafasan
darah yang berasal dari vena kava superior, karena tekanan dari
2011)
dari tali pusat menutup dalam beberapa menit setelah lahir dan
melalui:
a) Evaporasi
dikeringkan.(Kumalasari, 2015:213)
b) Konduksi
c) Konveksi
d) Radiasi
3) Sistem Gastrointestinal
Kebutuhan nutrisi dan kalori janin terpenuhi langsung dari ibu melalui
4) Sistem ginjal
5) Sistem Hati
empedu. Bila menemukan bayi kuning lebih dari 2 minggu dan feses
2011:7)
6) Sistem Neurologi
Bayi telah dapat melihat dan mendengar sejak baru lahir sehingga
7) Sistem Imunologi
bulan. Setelah lahir imunitas neonates cukup bulan lebih rendah dari
10) Genetalia pada bayi perempuan labia mayora sudah menutupi labia
minora, pada bayi laki-laki testis sudah turun, skrotum sudah ada.
12) Refleks moro atau gerak memeluk bila dikagetkan sudah baik
Asuhan Bayi Baru lahir dimulai sejak proses persalinan hingga kelahiran
1) Pencegahan Infeksi
Upaya ini dilakukan dengan cara merawat tali pusat yang berarti
Cara untuk mencegah terjadinya infeksi pada kulit bayi baru lahir
2015:211)
Dalam waktu satu jam setelah bayi lahir, berikan salep obat tetes
d) Imunisasi
Tabel 2.5
Skor
Komponen 0 1 2
yaitu:
(1) Letakkan bayi pada posisi terlentang ditempat yang keras dan
hangat.
(4) Tepuk kedua telapak kaki bayi sebanyak 2-3 kali atau gosok
(5) Alat penghisap lender mulut (De Lee) atau alat penghisap
sudah di tempat
Score)
(8) Warna Kulit, adanya cairan, atau mekonium dalam hidung atau
(Kumalasari,2015:214)
Pada saat kelahiran, bayi masih menempel pada ibu melalui tali
dua klem, Satu penjepit ditempatkan dekat pusar bayi dan yang
tidur yang hangat sampai suhu tubuhnya sudah stabil. Suhu bayi
j) Pencegahan perdarahan
Memberikan vitamin K untuk mencegah terjadinya perdarahan
bulan perlu diberikan vitamin per oral I mg/hari selama 3 hari, dan
mg IM (Kumalasari, 2015:215)
k) Identifikasi Bayi
2. Kontrasepsi
kehamilan sebagai akibat pertemuan antara sel telur yang matang dengan
a. Metode sederhana
pantang berkala
tablet).
b. Metode efektif.
3) Suntikan KB
4) Pil KB
3. Jenis Kontrasepsi.
a. Metode Sederhana
2009:2)
a) Profil
lainnya.
d) Keuntungan Kontrasepsi
persalinan).
yang cukup tinggi (> 20%) dan waktu pantang yang lebih
lama. Lagi pula sudah ada cara lain yang lebih efektif dan
dkk.2010:MK8-10)
c) Sanggama Terputus (Coitus Interuptus)
3) Metode Barier
a) Kondom
b) Diafragma
2010:MK25-27)
c) Spermisida
2010:MK25-27)
4) Metode Efektif
2) Menyusui eksklusif.
180/110 mmHg.
epilepsi).
2) Suntikan Kombinasi
Cara Kerja:
a) Menekan ovulasi.
sperma terganggu.
terganggu.
atau migrain.
31)
3) Kontrasepsi Suntikan Progestin
a) Jenis
daerah bokong).
dkk.2010:MK42-43)
a) Profil
pil KB.
b) Jenis Minipil
350 µg noretindron.
penetrasi sperma.
terganggu.
uterus.
5) Kontrasepsi Implan
Hidayati, 2009:71)
berat badan, haid yang tidak teratur, amenore, dan nyeri haid (
Handayani, 2010)
a) Jenis
tahun.
janya 3 tahun.
panjang.
sterilisasi.
mengandung estrogen.
payudara.
55)
6) Alat Kontrasepsi Dalam rahim (AKDR)
a) Profil
b) Jenis
(Schering).
c) Cara Kerja
falopii.
kavum uteri.
uterus.
panjang.
kontrasepsi.
infeksi.
setiap hari.
hamil).
dievaluasi).
servisitis).
2010:MK75-77)
5) Metode Kontap dengan cara operasi (Kontrasespi mantap)
a) Tubektomi
(1) Profil
mutlak diperlukan.
perempuan.
(2) Jenis
(a) Minilaparotomi.
(b) Laparoskopi.
yang serius.
(d) Pascapersalinan.
(e) Pascakeguguran.
harus dievaluasi).
masa depan.
2010:MK82-83)
b) Vasektomi
(1) Profil
(2) Indikasi
1. Pengkajian
a. Data Subjektif
1) Identitas Pasien
a) Nama Istri/Suami
b) Umur
c) Pekerjaan
2011:155)
d) Pendidikan
e) Alamat
f) Penghasilan
2) Keluhan Utama
b) Varises
c) Edema dependen
panggul saat wanita tersebut duduk atau berdiri pada vena kava
kemih
e) Nyeri Ulu hati
f) Hemoroid
vena hemaroid.
h) Sesak Nafas
3) Riwayat Kesehatan
a) Penyakit Menurun
1) Diabetes Militus
2010:333-346)
2) Penyakit Asma
2010:490)
b) Penyakit Menahun
1) Penyakit jantung
2) Infeksi ginjal
c) Penyakit Menular
1) HIV/AIDS
(Wiknjosastro, 2005:556-557)
2) Hepatitis
2009:254)
5) Riwayat Kebidanan
a) Menstruasi
umur berapa haid pertama, teratur atau tidak, siklus haid, lama
haid, banyaknya darah, dan sifat darah (cair atau ada gumpalan)
2012:113)
2010:168)
U-51)
a) Nutrisi
Umumnya nafsu makan ibu akan sangat baik dan merasa cepat
cadangan besi, sintesa sel darah merah dan sintesa darah otot.
2007:98-99)
Tabel 2.6
b) Eliminasi
(Marmi, 2011:137)
c) Istirahat
d) Aktivitas
e) Personal Hygiene
dkk, 2010:91)
f) Aktivitas Seksual
g) Riwayat ketergantungan
1) Alkohol
2) Obat Terlarang
3) Merokok
Bayi yang lahir dari wanita yang merokok lebih dari ½ pak
per hari cenderung lebih kurus daripada bayi yang lahir dari
(Manuaba, 2010:201)
b. Data Objektif
1) Pemerikasaan Umum
2011:163)
(2) Suhu
2011:173)
(3) Pernafasan
(Saifuddin,2009:185)
(4) Nadi
b) Tinggi Badan
kehamilan.
diukur pada lengan atas yang kurang dominan. LILA < 23,3 cm
Rendah (BBLR).
tubuh:
Tabel 2.7
2) Pemerikasaan Fisik
a) Rambut
c) Muka
d) Mata
(Manuaba,2010:122)
f) Telinga
g) Leher
h) Dada
2011:2017)
i) Payudara
(Romauli, 2011:174).
j) Abdomen
kesan yang salah tetang ukuran janin. Pada sebagia besar kasus,
k) Genetalia
palpasi vulva akan teraba tumor pada vulva, teraba benjola atau
2014:170).
l) Anus
m) Ekstrimitas
3) Pemerikasaan Khusus
minggu.
janin.
Tabel 2.8
Usia kehamilan berdasarkan TFU pada pemeriksaan palpasi
Leopold I
b) Pemerikasaan Leopold
Gambar 2.8
Pemeriksaan Leopold
Sumber : Patria,Yurisca Mega: 2014
Keterangan:
B : Leopold II D: Leopold IV
(1) Leopold 1
dkk,2015 :148)
lipatan paha
diatas simfisis.
(3) Leopold II
(Uliyah, dkk:2015:149)
Menurut Marmi (2011:167-168) langkah-langkah
jari lainnya
digoyangkan
(5) Leopold IV
dkk,2015:149)
penderita
bagian bawah
dari luar
panggul.
c) Osborn Test
tonjolan kurang dari dua jari, maka hasil tes osborn adalah
telunjuk lebih tinggi dari jari tengah, maka hasil test osborn
Bila kepala di atas atau pada spina iskiadika maka n = 12. Bila
2011:71)
Tinggi Fundus
Usia kehamilan Dalam cm Menggunakan
penunjuk-penunjuk
badan
12 minggu - Teraba diatas simfisis
pubis
16 minggu - Ditengah antara simfisis
pubis dan umbilikus
20 minggu 20 cm (±2 cm) Pada umbilikus
22-27 minggu Usia -
kehamilan
dalam minggu
= cm (±)
28 minggu 28 cm (±2 cm) Di tengah antara
umbilikus dan prosessus
sifoideus
29-35 minggu Usia -
kehamilan
dalam
minggu=cm
(±2cm)
36 minggu 36 cm (±2 cm) Pada prosessus sifoideus
Sumber: (Saifuddin: 2014: 93)
f) Auskultasi
kurang dari 120 permenit atau lebih dari 160 permenit atau
Contoh :
da kelima dalam satu menit tidak boleh lebih dari dua. Untuk
Gambar 2.8
Letak Punctum Maksimum Setelah Minggu ke-26 Gestasi Pada
Posisi Normal
dekstra.
sinistra.
trokanter mayor.
6) Konjugata eksterna (Boudeloque) ± 18 cm, jarak
lumbal 5.
4) Pemerikasaan Penunjang
a) Ultrasonografi (USG)
(Wheeler, 2004:104)
b) Pemeriksaan darah
(Romauli, 2011:187-188)
c) Pemeriksaan urin
berlebihan.
2011:187-188).
yaitu Hijau jernih atau biru (-), Hijau keruh (+), Hijau keruh
2011:189)
Tinggi (KRT) dengan skor 6-10 ditolong oleh bidan atau dokter
2. Diagnosa Kebidanan
berikut:
G1/> PAPIAH, Usia kehamilan 28-40 minggu, janin tunggal, hidup, intra
nokturia, hemaroid, kram tungkai, konstipasi, sesak nafas, nyeri ulu hati,
3. Perencanaan
Setiap rencana harus disetujui oleh kedua belah pihak, yaitu bidan dan
klien agar dapat dilaksanakan dengan efektif karena klien diharapkan juga
a. Diagnosa
1) Tujuan
2) Kriteria
b) Kesadaran Komposmentis
d) Pemeriksaan laboratorium
e) TFU sesuai dengan usia kehamilan yaitu usai kehamilan 28
prosesus xiphoideus.
3) Intervensi
keadaan darurat.
terjadinya komplikasi.
b. Masalah
1) Konstipasi
bisa teratasi.
gelas/hari
yang berserat
2) Nokturia
massage
cukup istirahat
tulang
4) Edema Dependen
yang lama
tinggi
ditinggikan
daarah
5) Nyeri pinggang
pinggang berkurang
(3) Anjurkan ibu untuk tidak memakai sandal atau sepatu hak
tinggi
pinggang
(5) Motivasi ibu untuk senam hamil yang sesuai dengan usia
kehamilan
R/ Senam hamil meningkatkan relaksasi dan kenyamanan
ibu
6) Varises
parah
terjadinya varises
vena panggul
menyebabkan kecemasan
menjelang persalinan
8) Hemorroid
b) Kriteria :
lagi.
hemoroid.
(3) Anjurkan ibu untuk minum air hangat satu gelas tiap
bangun pagi
cepat
b) Kriteria :
kehamilan
lambung
sebelum tidur
R/ Bila setelah makan langsung berbaring maka asam
refluks.
4. Implementasi
spiritual-kultural.
5. Evaluasi
6. Dokumentasi
berikut:
atau dilakukan juga untuk semua asuhan yaitu asuhan kebidanan pada
1. Pengkajian Data
a. Data Subyektif
1) Identitas
a) Nama
b) Usia
d) Pendidikan
2010:11)
2) Keluhan utama
diikuti keinginan
3) Riwayat kesehatan
a) Penyakit Jantung
yaitu :
tungkai/tangan).
payah jantung.
b) Anemia
c) Asma
d) Gonore
e) Diabetes mellitus
2009:338).
f) HIV/AIDS
4) Riwayat kebidanan
a) Nutrisi
(Wiknjosastro, 2008:55).
b) Eliminasi
2010:46)
c) Personal Hygiene
mandi air hangat dapat menjadi pereda nyeri efektif yang akan
d) Istirahat
dkk, 2010:47)
e) Aktivitas
2015:77)
b. Data Objektif
1) Pemeriksaan Umum
a) Tanda-tanda vital
(2) Nadi
(3) Suhu
(4) Pernapasan
2) Pemeriksaan fisik
a) Muka
al, 2007:693).
b) Mata
2011:174).
al, 2008:719)
d) Leher
e) Payudara
Menjelang persalinan, perlu dilakukan pemeriksaan
f) Abdomen
g) Genetalia
2008:45).
h) Anus
(Wiknjosasto, 2008:46).
i) Ekstremitas
3) Pemeriksaan khusus
a) Palpasi
261).
(perlimaan)
Tabel 2.10
Penurunan Kepala Janin Menurut Sistem Perlimaan
Di perineum
= 0/5 H IV
b) Auskultasi
dari 120 atau lebih dari 160 kali permenit. Jika DJJ lebih
c) His
His kala II, His semakin kuat dengan interval 2-3 menit,
berikut:
(1) Kala I
(2) Kala II
2008: 99)
(4) Kala IV
4) Pemeriksaan penunjang
a) Pemeriksaan dalam
parut di perineum.
merujuk.
(e) Jika tercium bau busuk, mungkin telah terjadi
tanda infeksi.
amniotomi.
panggul.
promotrium
tulang koksigis
(1) Haemoglobin
(Manuaba, 2012:239).
lain:
berlebihan.
kehamilan.
2. Diagnosa Kebidanan
719).
(2008:118):
a) Retensio plasenta
a) Atonia uteri
penuh
3.Perencanaan
T: 100/60 – 130/90
mmHg S: 36 – 37oC
N: 80–100x/menit
R: 16 – 24x/menit
sedikitnya 40 detik
i) Perdarahan <500 cc
nanti.
dalam mengejan.
Bila his jarang, kepala belum masuk pintu atas panggul dan
atau , penderita tidak boleh jalan dan harus tidur miring kiri
e) Observasi TTV
janin.
kepala, selain itu juga akan menambah rasa nyeri pada perut
persalinan.
his.
Kala II persalinan:
bersih.
infeksi
(5) Memakai satu sarung dengan DTT atau steril untuk
terkontaminasi)
lakukan amniotomi.
temuan.
(b) Menjelaskan kepada anggota keluarga bagaimana
untuk meneran.
kontraksi
dengan segera.
mengeringkan bayi.
tangan.
posterior.
keduanya lahir.
resusitasi
klem tersebut.
terlebih dahulu.
yang lain
jika perlu
berikutnya
tersebut.
tempat khusus.
aktif.
perdarahan berlebihan.
dengan baik
pusat.
kerinh.
perdarahan pervaginam.
postpartum
pascapersalinan
tidak normal.
kering.
diinginkan.
menit
persalinan
diberlakukan
diberlakukan.
Kriteria:
dan lengan.
R/Sentuhan fisik yang diberikan kepada ibu bersalian
Kriteria :
oleh tubuh.
lahir
4) Infeksi (Wiknjosastro,
vital:
b) Suhu: 36-37,5
c) KU baik
(2008) :
125ml/jam
R/Salah satu tanda infeksi adanya peningkatan suhu
obstetri
Intervensi:
baik Kriteria :
relatif hangat.
intrakranial
uterus.
periksa plasenta.
Kriteria :
2008:115)
teratasi
Kriteria :
b) Perdarahan <500 cc
Intervensi :
(3) Jika laserasi derajat tiga atau empat atau robekan serviks:
gawatdarurat obstetri.
4. Implementasi
spiritual-kultural.
d. Melibatkan klien/pasien
berkesinambungan
sesuai
5. Evaluasi
kondisi klien/pasien.
6. Data Perkembangan
S: Subjektif
melalui anamnesa
O: Objektif
mendukung asuhan.
P: Penatalaksanaan
1. Pengkajian
a. Data Subjektif
1) Biodata
a) Agama
kelahiran.
b) Pekerjaaan
c) Penghasilan
2010:235)
2) Keluhan Utama
berkontraksi.
b) Keringat berlebih
c) Pembesaran payudara
statis limfatik dan vena. Hal ini terjadi saat pasokan air susu
menyusu.
e) Konstipasi
f) Hemoroid
g) Retensi urin
sendiri.
a) Anemia
(Manuaba,2010:240)
b) Penyakit TBC
c) Sifilis
2010:338)
ASI
tambahan jantung.
2005:560)
4) Riwayat kebidanan
a) Riwayat Haid
(Mochtar, 2015:58)
ini juga tanpa penyakit. Data yang perlu diketahui yaitu apakah
d) Riwayat KB
(Saifuddin,2012:129)
a) Nutrisi
Ibu menyusui harus mengkonsumsi tambahan 500 kalori tiap
Pil zat besi harus minum untuk menambah zat gizi setidaknya
b) Eliminasi
c) Personal Hygiene
d) Istirahat
(Saifuddin, 2012:127)
e) Aktivitas
latihan senam.
uteri. Memisahkan bayi dari ibunya untuk masa yang lama pada 1
jam setelah kelahiran karena masa transisi adalah masa kritis untuk
pemulihan.
support.
c) Letting go
Pada masa ini pada umumnya ibu sudah pulang dari rumah
8) Seksual
darah merah berhenti dan ibu dapat memasukkan satu atau dua
(Saifuddin, 2012:128)
b. Data Obyektif
Dalam melengkapi data dalam menegakkan diagnose seorang bidan
3) Tanda-tanda vital
a) Tekanan darah
b) Nadi
(Varney, 2008:961)
c) Suhu
d) Pernafasan
4) Pemeriksaan fisik
a) Mata
b) Leher
2011:174)
c) Payudara
karena statis limfatik dan vena. Hal ini terjadi saat pasokan air
d) Abdomen
(Saifuddin, 2012:124)
distasis.
dan hemoroid.
f) Ekstremitas
g) Integument
974)
5) Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan dan pengawasan hemoglobin (Hb) dapat dilakukan
(Manuaba, 2010:239)
2. Diagnosis
hygiene) after pains atau kram perut, nyeri perineum, gangguan eliminasi
3. Perencanaan
a. Diagnosa kondisi
1) Tujuan
2) Kriteria
Criteria menurut Saifuddin (2012:N-31), sebagai berikut
(Anggraini,2010:19-20)
TFU tidak teraba pada 42 hari paska salin, fundus uteri sebesar
hamil 2 minggu
e) Lokia normal
3) Intervensi
bayi sehat
dan lokia
diatasi
hipotermia
pendarahan abnormal
istirahat.
bayi sehari-hari.
pendarahan abnormal.
istirahat.
e. Memberikan konseling pada ibu mengenai asuhan pada
bayi sehari-hari.
b. Masalah
a. Tujuan
mandiri
b. Kriteria
S: 36-37°C
R: 16-24x/menit
(3) Pengeluaran lokia normal dan lancer yaitu pengeluaran
(4) Lokia tidak keluar cairan seperti nanah dan berbau busuk.
c. Intervensi
selama nifas.
kesehatan.
a) Tujuan
Dalam 3 hari paska salin after pains dapat berkurang.
b) Kriteria
mmHg. S: 36-37°C
N: 80-100x/menit
R: 16-24x/menit
c) Intervensi
3) Nyeri perineum
a) Tujuan
b) Criteria
perineum
Wirakusumah (2011:187)
bahkan tahunan
c) Intervensi
mengurangi nyeri
a) Tujuan
b) Criteria
(1) Ibu tidak takut dan merasakan sakit pada saat BAB
c) Intervensi
nifas
bisa keluar
1) Pengkajian Data
a. Data Subjektif
2) Riwayat Antenatal
3) Riwayat Natal
dilakukan IMD dengan kontak kulit bayi dengan kulit ibu selama 1
bayi tentang tanda-tanda vital dan perilaku bayi baru lahir. Perilaku
yang buruk atau tidak ada, dan tangisan yang abnormal (Varney et
a) Nutrisi
Tabel 2.11
b) Eliminasi
Bayi baru lahir tidur 16-18 jam sehari paling sering blok waktu
(Walsh, 2012:378)
d) Personal hygiene
2009:370)
e) Aktifitas
2012:137)
f) Psikososial
2009:369).
b. Data
obyektif
1) Keadaan umum
2) Tanda-tanda vital
a) Suhu
(Varney, 2008:882)
b) Pernapasan
c) Nadi
d) Antopometri
Panjang bayi baru lahir paling akurat dikaji jika kepala bayi
e) Pemeriksaan fisik
(1) Kepala
(Wiknjosastro, 2005:251)
(2) Mata
(3) Hidung
2012:57)
(4) Mulut
2012:137)
(5) Telingga
(6) Leher
(7) Dada
(Saifuddin, 2012:137)
(9) Abdomen
(10) Genetalia
N-34).
(11) Anus
(12) Ekstremitas
a. Atas
b. Bawah
2012:371-372)
(13) Kulit
(Saifuddin, 2012:137)
f) Pemeriksaan neurologis
2008:923)
2008:923)
2008:923)
2010:26)
2008:923)
prognosa baik.
3) Perencanaan
a. Diagnosa kondisi
1) Tujuan
2) Criteria
sianosis
e) Bayi defekasi 1-4 kali setiap hari, warna hijau cemas, lunak
f) Bayi berkemih 5 kali atau lebih setiap hari
g) BB bayi turun tidak lebih dari 10% dari berat badan lahir dalam
h) Tali pusat menjadi warna hitam dan keras, setiap pus atau
putih mata.
3) Intervensi
a) Jaga Kesehatan
b) Observasi TTV
ditangani
kadar gula dan parameter biokimia yang lain yang lebih baik.
posyandu.
kadar gula dan parameter biokimia yang lain yang lebih baik.
b. Potensial Masalah
1) Masalah Hipoglikemi
Kriteria:
Intervensi:
Rasional: Bayi reterm, bayi ibu dari diabetes, bayi baru lahir
pada seluruh bayi baru lahir dalam 1-2 jam setelah kelahiran.
stabil.
3) Kaji seluruh bayi untuk tanda-tanda Hipoglikemi
4) Berikan ASI lebih awal atau glukosa 5-10% bagi bayi yang
beresiko Hipoglikemi
2) Masalah II : Hipotermi
Kriteria :
(Saifudin, 2012:373)
Intervensi :
yang basah
evaporasi.
Kriteria :
Intervensi :.
meningkat
4) Masalah IV : Seborrhea
Kriteria :
dikulit kepala
rambut bayi setiap hari dan pijat kulit kepala dengan sampo
secara perlahan.
5. Masalah V : Milliaris
Kriteria :
diseluruh tubuh.
Intervensi menurut (Marmi, 2012 :229)
kelenjar keringat.
Kriteria :
berlebihan.
terjadi Kriteria :
(2012:211):
trush .
sebelum menyusu
bayi
BAK, jangan sampai ada sisa urin atau kotoran dikulit bayi.
iritasi kulit.
4) Keringan pantat bayi lebih lama sebagai salah satu tindakan
pencegahan
Kriteria:
Intervensi :
infeksi
meningkat
tanda infeksi
Setelah perencanaan, pada asuhan kebidanan selanjutnya dilakukan pelaksanaan
1. Pengkajian data
a. Data subjektif
1) Biodata
a) Umur
b) Pendidikan
(Manuaba, 2012:292)
3) Riwayat kesehatan
4) Riwayat Kebidanan
a) Haid
c) Riwayat KB
a) Nutrisi
b) Eliminasi
2015:124)
c) Istirahat/tidur
d) Kehidupan seksual
b. Data Obyektif
1) Pemeriksaan umum
2) Pemeriksaan antropometri
a) Berat badan
tidak terlalu besar, bervariasi antara kurang dari 1-5 kg dalam tahun
3) Pemeriksaan fisik
a) Muka
b) Mata
c) Payudara
d) Abdomen
alba dan tidak ada strie dan tidak ada pembesaran uretus, tidak ada
dan implant) tidak ada nyeri tekanan, klien tidak menderita KET,
e) Genetalia
f) Ekstermitas
2. Diagnosis Kebidanan
P ≥ 1, umur anak terkecil berapa hari, calon peserta KB
3. Perencanaan
KB Kriteria:
2010: U-3,U-4):
diri
pilihannya.
memberikan persetujuan.
penggunaan.
ibu.