Kelas: APN3/18110291
POLICY BREIF
Dengan mengutip data penyebaran virus Covid-19 dari Pikobar (pusat informasi &
koordinasi COVID-19) Total terkonfirmasi 499.416 naik 892 orang per 15 Juli 2021. Dapat
dilihat dari data Pikobar tersebut bahwa penyebaran masih terus terjadi dan meluas.
Kebijakan belajar dirumah atau disebut juga dengan istilah PJJ yang dikeluarkan oleh
kementrian pendidikan dan kebudayaan dirasa sudah sangat tepat dalam menghadapi masa
pandemi sekarang. Namun yang harus diperhatikan adalah dengan pembelajaran daring yang
dilakukan sangat bergantung pada akses internet. Adanya ketimpangan akses media
pembelajaran yang semakin dalam pada mahasiswa dipengaruhi oleh ekonomi, tempat
tinggal dan lain-lain, menjadi masalah tersendiri untuk mahasiswa.
Pada dasarnya pelaksanaan kuliah tatap muka memiliki resiko tinggi dalam
penyebaran Covid-19. Dengan beberapa kendala yang diketahui dalam pembelajaran daring
seperti pembiayaan pembelajaran daring dan alat pendukung daring dan lain lain, menjadi
tantatangan sendiri. Juga kekurangan pembelajaran daring adalah lemahnya kualitas interaksi,
penugasan, pencapaian keterampilan, dan pemahaman materi. Juga dengan jurusan-jurusan
vokasi yang membutuhkan praktek lapangan langsung.
Terdapat beberapa alternatif bisa dijadikan kebijakan untuk kita semua dalam
meningkatkan kualitas belajar-mengajar pada masa pandemi. Dilema yang terjadi dalam
pelaksanaan pembelajaran jarak jauh terus menerus tidak boleh menjadi hambatan untuk
mensukseskan kebijakan belajar dari rumah. Salah satu alternatif yang dapat dilakukan adalah
dengan metode blended learning.
Mengutip hasil survei dari salah satu universitas yang telah melakukan blended
learning adalah Universitas Gajah Mada di beberapa jurusan. Dari Pusat Inovasi dan Kajian
Akademik (PIKA) Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta melakukan survei terkait
kondisi Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) selama Pandem Covid-19. Didapat hasil 54,2
menginginkan KBM yang dilakukan secara blended learning. Pembelajaran campuran ini
dirasa paling mendukung dalam pencapaian kompetensi dan keterampilan dan menjadi solusi
dalam menutupi kekurangan praktik langsung yang harus dilakukan oleh mahasiswa yang
tentu saja menerapkan protokol kesehatan wajib.
Referensi :
pikobar.jabarprov.go.id