Nim : 1900861201042
BAB 1
Pengertian manajemen
Pengertian manajemen menurut james af stoner , yang dialih bahasakan oleh T.Hani Handoko ,
sebagai berikut :
Ada empat aplikasi yang berbeda dari istilah manajemen. Istilah manajemen dapat digunakan
untuk hal-hal yang berhubungan dengan :
BAB 2
Secara umum “manajer” berarti setiap orang yang mempunyai tanggung jawab atas bawahan dan
sumber daya-sumber daya organisasi lainnya.Manajer dapat diklasifikasi dengan dua cara :
menurut tingkatan mereka dalam organisasi (rendah, menengah dan tinggi). Dan kegiatan-
kegiatan organisasi untuk mana mereka bertanggung jawab (manajer umum dan fungsional).
Tingkatan Manajemen
Tingkatan manajemen dalam organisasi akan membagi manajer menjadi tiga golongan yang
berbeda :
1. Manajer Lini (pertama). Tingkatan paling rendah dalam suatu organisasi yang memimpin
dan mengawasi tenaga-tenaga operasional, disebut manajemen lini / garis pertama (first
line atau first level). Para manajer ini sering disebut dengan kepala atau pemimpin,
mandor (foremen), dan penyelia (supervisors)
2. Manajer Menengah. Manajemen menengah dapat meliputi beberapa tingkatan dalam
suatu organisasi. Para manajer menengah membawahi dan mengarahkan kegiatan-
kegiatan para manajer lainnya dan kadang-kadang juga karyawan operasional.
3. Manajer Puncak. Klasifikasi manajer tertinggi ini terdiri dari sekelompok kecil eksekutif.
Manajemen puncak bertanggung jawab atas keseluruhan manajemen organisasi. Sebutan
khas manajer puncak adalah direktur, presiden, kepala divisi, wakil presiden senior, dan
sebagainya.
4. Perbedaan tingkatan manajemen akan membedakan pula fungsi-fungsi manajemen yang
dilaksanakan. Ada dua fungsi utama manajemen, yaitu manajemen administratif dan
manajemen operatif. Manajemen administratif lebih berurusan dengan penetapan tujuan
dan kemudian perencanaan, penyusunan kepegawaian, dan pengawasan kegiatan-
kegiatan yang terkoordinasi untuk mencapai tujuan. Sedangkan manajemen operatif lebih
mencakup kegiatan memotivasi, supervisi, dan komunikasi dengan para karyawan untuk
mengarahkan mereka mencapai hasil-hasil secara efektif.
Atas dasar ruang lingkup kegiatan yang dikelola, para manajer dapat pula diklasifikasi sebagai
manajer fungsional dan manajer umum. Manajer fungsional mempunyai tanggung jawab hanya
atas satu kegiatan organisasi, seperti produksi, pemasaran, keuangan, kepegawaian, atau
akuntansi.
Salah satu klasifikasi paling awal dari fungsi-fungsi manajerial dibuat oleh Henri Fayol, yang
menyatakan bahwa perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, pemberian perintah, dan
pengawasan adalah fungsi-fungsi utama.
1. Perencanaan
Perencanaan (planning) adalah pemilihan atau penetapan tujuan-tujuan organisasi dan penentuan
strategi, kebijaksanaan, proyek, program, prosedur, metoda, sistem, anggaran, dan standar yang
dibutuhkan untuk mencapai tujuan.
a. Organisasi bisa memperoleh dan mengikat sumber daya-sumber daya yang diperlukan
untuk mencapai tujuan-tujuan.
b. Para anggota organisasi untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan yang konsisten dengan
berbagai tujuan dan prosedur terpilih.
c. Kemajuan dapat terus dimonitor dan diukur, sehingga tindakan korektif dapat diambil
bila tingkatan kemajuan tidak memuaskan.
2. Pengorganisasian
Adalah penarikan (recruitment), latihan dan pengembangan, serta penempatan dan pemberian
orientasi para karyawan dalam lingkungan kerja yang menguntungkan dan produktif.
4.)Pengarahan
Fungsi pengarahan (leading), secara sederhana adalah untuk membuat atau mendapatkan para
5.)Pengawasan
Pengawasan (controlling), adalah penemuan dan penerapan cara dan peralatan untuk menjamin
bahwa rencana telah dilaksanakan sesuai dengan yang telah ditetapkan.
Semua fungsi-fungsi manajemen ini harus dilaksanakan oleh manajer kapan saja dan dimana saja
kelompok-kelompok diorganisasi, walaupun ada perbedaan tekanan untuk tipe organisasi,
jabatan-jabatan fungsional, dan tingkatan manajemen yang berbeda.
Kegiatan-kegiatan Manajer
Agar konsep tentang manajer menjadi lebih jelas, berikut ini akan diuraikan secara terinci apa
tugas-tugas penting yang dilaksanakan manajer :
Pada dasarnya kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan oleh para manajer dapat diklasifikasi ke
dalam empat kelompok, yaitu :
1. Pribadi.
2. Teknis.
3. Administratif.
4. Interaksionalkaryawan melakukan apa yang diinginkan, dan harus mereka lakukan.
BAB 3
Dalam bab ini akan dibicarakan tiga aliran pemikiran manajemen yang ada : Aliran Klasik (yang
akan dibagi menjadi dua aliran, manajemen ilmiah dan teori organisasi klasik), aliran hubungan
manusiawi (sering disebut aliran neoklasik), dan aliran manajemen modern.
Ada dua tokoh manajemen yang mengawali munculnya manajemen Ilmiah, yang akan dibahas
disini, yaitu Robert Owen dan Charles Babbage.
Robert Owen (1771 - 1858). Pada permulaan tahun 1800 an Robert Owen, seorang manajer
beberapa pabrik pemintalan kapas di New Lanark Skotlandia, menekankan pentingnya unsur
manusia dalam produksi. Dia membuat perbaikan-perbaikan dalam kondisi kerja, seperti
pengurangan hari kerja standar, pembatasan anak-anak di bawah umur yang bekerja,
membangun perumahan yang lebih baik bagi karyawan dan mengoperasikan toko perusahaan
yang menjual barang-barang dengan murah. Dia mengemukakan bahwa melalui perbaikan
kondisi karyawanlah yang akan menaikan produksi dan keuntungan (laba), dan investasi yang
paling menguntungkan adalah pada karyawan atau “vital machines”. Disamping itu Owen
mengembangkan sejumlah prosedur kerja yang juga memungkinkan peningkatan produktivitas.
Charles Babbage (1792 - 1871). Charles Babbage, seorang professor matematika dari Inggris,
mencurahkan banyak waktunya untuk membuat operasi-operasi pabrik menjadi lebih efisien.
Babbage adalah penganjur pertama prinsip pembagian kerja melalui spesialisasi. Setiap tenaga
kerja harus diberi latihan keterampilan yang sesuai dengan setiap operasi pabrik. Sebagai
kontribusinya yang lain, Babbage menciptakan alat penghitung (calculator) mekanis pertama,
mengembangkan program-program permainan bagi komputer, menganjurkan kerjasama yang
saling menguntungkan antara kepentingan karyawan dan pemilik pabrik, serta merencanakan
skema pembagian keuntungan.
2. Manajemen Ilmiah
Manajemen Ilmiah mula-mula dikembangkan oleh Frederick Winslow Taylor sekitar tahun
1900-an. Karena karyanya tersebut, Taylor disebut sebagai “bapak manajemen Ilmiah”.
Taylor telah memberikan prinsip-prinsip dasar (filsafat) penerapan pendekatan ilmiah pada
manajemen, dan mengembangkan sejumlah teknik-tekniknya untuk mencapai efisiensi. Empat
prinsip dasar tersebut adalah :
Kontributor utama kedua dalam aliran manajemen ilmiah adalah pasangan suami isteri Frank
Bunker Gilberth dan Lillian Gilberth. Frank Gilberth, seorang pelopor pengembangan studi
gerak dan waktu, menciptakan berbagai teknik manajemen yang diilhami Taylor. Sedangkan
Lillian Gilberth lebih tertarik pada aspek-aspek manusia dalam kerja, seperti seleksi, penempatan
dan latihan personalia. Dia mengemukakan gagasannya dalam bukunya yang berjudul The
Psychology of Management. Baginya, manajemen ilmiah mempunyai satu tujuan akhir :
membantu para karyawan mencapai seluruh potensinya sebagai mahluk hidup.
Henry L. Gantt (1861 – 1919). Seperti Taylor, Henry L. Gantt mengemukakan gagasan-gagasan
(1) kerjasama yang saling menguntungkan antara tenaga kerja dan manajemen, (2) seleksi ilmiah
tenaga kerja, (3) sistem insentif (bonus) untuk merangsang produktivitas, (4) penggunaan
instruksi-instruksi kerja yang terperinci. Kontribusinya yang terbesar adalah penggunaan metoda
grafik, yang dikenal sebagai “bagan Gantt”, untuk perencanaan, koordinasi dan pengawasan
produksi.
Emerson mengemukakan 12 prinsip-prinsip efisiensi yang sangat terkenal, yang secara ringkas
adalah sebagai berikut :
Henry Fayol (1841 – 1925), seorang industrialis perancis, mengemukakan teori dan teknik-
teknik administrasi sebagai pedoman bagi pengelolaan organisasi-organisasi yang kompleks
dalam bukunya yang terkenal, Administration Industrielle et Generale (Administrasi Industri dan
umum).
Fayol membagi operasi-operasi perusahaan menjadi enam kegiatan, yang semuanya saling
tergantung satu dengan yang lainnya. Kegiatan-kegiatan tersebut adalah (1) teknik - produksi dan
manufacturing produk, (2) komersial – pembelian bahan baku dan penjualan produk, (3)
keuangan (finansial) – perolehan dan penggunaan modal, (4) keamanan – perlindungan
karyawan dan kekayaan, (5) akuntansi – pelaporan dan pencatatan biaya,
Disamping itu Fayol juga mengemukakan empat belas prinsip-prinsip manajemen yang secara
ringkas adalah sebagai berikut :
James D Mooney, menurutnya untuk merancang organisasi perlu diperhatikan 4 kaidah dasar,
yaitu (1) koordinasi – syarat-syarat adanya koordinasi meliputi wewenang, saling melayani,
doktrin dan disiplin, (2) prinsip skalar, (3) prinsip fungsional, (4) prinsip staf.
Mary Parker Follett (1868 – 1933), Follett adalah seorang ahli ilmu pengetahuan social pertama
yang menerapkan psikologi pada perusahaan, industri dan pemerintah. Follett memberikan
sumbangan besar pada manajemen yaitu tentang (1) kreativitas, (2) kerjasama antara manajer
dan bawahan, (3) koordinasi dan pemecahan konflik.
Chaster I. Barnard (1886 – 1961), adalah presiden perusahaan Bell Telephone di New Jersey.
Dia memandang organisasi sebagai sistem kegiatan yang diarahkan pada tujuan. Fungsi-fungsi
utama manajemen menurur pandangan Barnard, adalah perumusan tujuan dan pengadaan sumber
daya-sumber daya yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan.
Aliran hubungan manusiawi (prilaku manusia atau neoklasik) muncul karena ketidak puasan
bahwa yang dikemukakan pendekatan klasik tidak sepenuhnya menghasilkan efisiensi produksi
dan keharmonisan kerja. Beberapa ahli mencoba melengkapi teori organisasi klasik dengan
pandangan sosiologi dan psikologi.
Hugo Munsterberg (1863 – 1916). Sebagai pencetus psikologi industri, Hugo Munsterberg sering
disebut sebagai bapak psikologi industri.
Dia mengemukakan bahwa untuk mencapai peningkatan produktivitas dapat dilakukan dengan
tiga cara, (1) penemuan Best Possible Person, (2) penciptaan best possible work, dan (3)
penggunaan best possible effect untuk memotivasi karyawan.
Elton Mayo (1880 – 1949) mengadakan suatu percobaan untuk menemukan bahwa kelompok
kerja informal – lingkungan social karyawan – juga mempunyai pengaruh besar pada
produktivitas, kemudian konsep mahluk sosial – dimotivasi oleh kebutuhan sosial, keinginan
akan hubungan timbal balik dalam pekerjaan, dan lebih responsif terhadap dorongan kelompok
kerja pengawasan manajemen – telah menggantikan konsep mahluk rasional yang dimotivasi
oleh kebutuhan- kebutuhan phisik manusia.
Masa manajemen modern berkembang melalui dua jalur yang berbeda. Jalur pertama merupakan
pengembangan dari aliran hubungan manusiawi yang dikenal sebagai perilaku organisasi, dan
yang lain di bangun atas dasar manajemen ilmiah, dikenal dengan aliran kuantitatif.
Perilaku Organisasi
1. Perumusan masalah.
2. Penyusunan suatu model matematis.
3. Mendapatkan penyelesaian dari model.
4. Pengujian model dan hasil yang didapatkan dari model.
5. Penetapan pengawasan atas hasil-hasil.
6. Pelaksanaan hasil dalam kegiatan implementasi.
Ada lima kemungkinan arah perkembangan teori manajemen selanjutnya di masa mandatang,
yaitu :