PENDAHULUAN
Pemberian ASI merupakan hal yang sangat penting dilakukan oleh seorang
ibu yang baru melahirkan. Banyak faktor yang harus diperhatikan dalam
pemberian ASI tersebut seperti kondisi kesehatan ibu, durasi pemberian ASI
dan faktor yang terpenting adalah mengenai pola makan sang ibu saat sedang
menyusui.
Pola makan yang tepat sangat berpengaruh untuk menghasilkan ASI yang
berkualitas. Sering kita jumpai banyak ibu menyusui tidak memikirkan pola
makan yang tepat setelah melahirkan. Padahal pola makan sehat bukan hanya
pada saat hamil, tetapi terus dilanjutkan hingga masa menyusui, sehingga
nantinya akan memberikan efek yang sangat baik untuk bayinya.
Adapun hal-hal yang harus diperhatikan oleh seorang ibu saat mengatur
pola makan yaitu prinsip dasarnya adalah makanan yang bervariasi dan
seimbang. Jika anda mengkonsumsi berbagai macam karbohidrat, protein dan
1
lemak dalam jumlah yang cukup maka tubuh anda akan berada dalam kondisi
fit. Namun, jika anda seorang ibu yang menyusui dan makanan yang anda
konsumsi mengandung kalori yang kurang, atau anda hanya mengkonsumsi
jenis makanan tertentu saja karena tidak menyukai jenis makanan lainnya,
maka pola makan yang seperti ni juga dapat mempengaruhi kuantitas dan
kualitas ASI yang anda keluarkan.
Karena pada zaman sekarang ini semakin banyak ditemukan ibu-ibu yang
tidak sesuai mengatur pola makannya seperti misalnya ketidaksukaan
terhadap sayur-sayuran maka hal ini dapat mempengaruhi kualitas ASI yang
dikeluarkan untuk si kecil. Bukan hanya itu, kalau pola makan ibu tidak
seimbang maka dapat mempengaruhi kinerja tubuh, kita akan sering merasa
lemas karena tubuh selalu bekerja keras untuk menghasilkan ASI, serta
melakukan aktifitas sehari-hari dalam merawat bayi.
1.3.Tujuan Penulisan
2
1.4.Manfaat Penulisan
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
4
2. Membentuk zat-zat pengatur seperti enzim dan hormone.
3. Membentuk zat inti energi Tambahan protein dibutukan sebesar 16
g/hari untuk 6 bulan pertama. Pada 6 bulan kedua dibutuhkan protein
sekitar 12 g/hari dan untuk tahun kedua dibutuhkan sebesar 11g/hari.
b. Zat besi
Zat besi: terdapat sebanyak 0,3 mg/ hari dikeluarkan dalam bentuk ASI.
Oleh karna itu perlu ditambahkan dengan basal loss sehari-hari. Rata-rata
kebutuhan zat besi untuk 6 bulan pertama menyusui adalah 1,1 mg/hari.
Sehingga memerlukan tambahan zat besi sebesar 5 mg/ hari.2
c. Lemak
Lemak berasal dari minyak goreng, daging, margarin dan sebagainya.
Fungsi pokok lemak bagi tubuh ialah: Menghasilkan kalori terbesar dalam
tubuh manusia (1 gram lemak menghasilkan sekitar 9,3 kalori), Sebagai
pelarut vitamin: A, D, E, K, Sebagai pelindung terhadap bagian-bagian
tubuh tertentu dan pelindung bagian tubuh pada temperatur rendah.
d. Karbohidrat
Berdasarkan gugus penyusun gulanya dapat dibedakan menjadi
monosakarida, disakarida, dan polisakarida. Fungsi karbohidrat adalah
juga salah satu pembentuk energi yang paling murah, karena pada
umumnya sumber karbohidrat ini berasal dari tumbuh-tumbuhan (beras,
jagung, singkong dan sebagainya) yang merupakan makanan yang pokok.
e. Vitamin
Vitamin dibedakan menjadi dua, yaitu vitamin yang larut dalam air
(Vitamin C dan B), dan vitamin yang larut dalam lemak (vitamin A, D, E,
dan K). g. Mineral Mineral terdiri dari zat kapur (Ca), zat besi (Fe), zat
flour (F), natrium (Na), dan Chlor (Cl), kalium (K) dan Iodium (I). Secara
umum fungsi mineral adalah sebagai bagian dari zat yang aktif dalam
metabolisme atau sebagai bagian penting dari struktur sel dan jaringan.
2.4 Makanan yang dapat Meningkatkan Produksi ASI
Berikut makanan sehat yang bisa meningkatkan pasokan ASI:
a. Sayur-sayuran
5
Sayuran adalah sumber besar vitamin dan mineral. Sayuran adalah sumber
utama dari besi, serat, folat, beta-karoten, vitamin C, likopen, flavonoid
dan beta-glukan. Mengonsumsi makanan kaya zat besi membantu
mempertahankan tingkat energi Anda dan dapat mencegah anemia.1
b. Buah-buahan
Buah yang sehat adalah buah segar yang bisa dikonsumsi sebagai makanan
ringan atau selingan sebelum dan sesudah makan berat. Banyak buah
mengandung vitamin A, B, K dan C. Vitamin C diperlukan untuk
membangun sistem kekebalan tubuh untuk Anda dan bayi. Hal ini juga
membantu tubuh menyerap zat besi. Blackberry, blueberry, boysenberries
dan stroberi mengandung antioksidan dan serat dalam jumlah tinggi. Buah
dapat dimakan dalam keadaan alami, beku atau dijus. Anda perlu makan 3-
5 porsi buah setiap hari. Salah satu buah-buahan yang baik dikonsumsi
oleh ibu menyusui adalah jeruk, buah ini makanan tepat untuk
meningkatkan energi bagi ibu baru. Ibu menyusui membutuhkan lebih
banyak vitamin C daripada wanita hamil, jeruk dan buah jeruk lainnya
adalah makanan yang sangat baik untuki dikonsumsi.2
c. Gandum
Seluruh butir gandum utuh mengandung gizi berlimpah. Seluruh butir
gandum sehat adalah sumber vitamin B dan E, selenium, kalium, folat,
protein dan zat besi. Seluruh butir utuh gandum lebih sehat daripada
butiran halus karena mengandung nutrisi paling banyak dan serat alami,
sementara butiran halus gizinya bisa hilang saat proses penggilingan.
Gamdum utuh bisa diperoleh dari oatmeal, roti gandum, quinoa, bulgar,
beras merah, dan barley.
d. Kacang-kacangan
Kacang mengandung sumber lemak nabati dan protein yang baik dan sehat
untuk diet. Kacang-kacangan juga mengandung vitamin B, E, C, folat,
kalium, kalsium, magnesium dan fosfor. Kalsium yang cukup diperlukan
untuk membangun tulang yang sehat dan gigi yang kuat. Kacang-kacangan
yang dapat dikonsumsi: kenari, kacang pinus, hazelnut, dan pistachio.5
e. Ikan
6
Ikan merupakan sumber protein hewani yang baik, ikan mengandung asam
lemak omega-3 yang penting bagi pertumbuhan dan perkembangan bayi.
Namun, menurut Environmental Protection Agency (EPA), AS, ibu
menyusui tidak disarankan mengonsumsi ikan hiu, ikan todak, makarel
Raja, atau ikan ubin karena tingkat merkuri nya tinggi. Ikan lain umumnya
aman dikonsumsi sampai 12 ons seminggu . Ikan yang baik dikonsumsi:
salmon dan ikan patin.6
f. Susu
Selain menyediakan protein, vitamin B, dan vitamin D, susu adalah salah
satu sumber terbaik kalsium. Jika Anda menyusui, ASI akan cukup
mengandung kalsium bagi bayi untuk mengembangkan tulang, sehingga
penting bagi Anda untuk cukup mengkonsumsi kalsium. Salah satu cara
nya adalah menyertakan minimal tiga porsi susu setiap hari.
h. Air
Air merupakan unsur yang penting dalam sistem metabolisme tubuh,
kekurangan mengkonsumsi air akan mengakibatkan dehidrasi. Bagi ibu
yang baru menyusui ini hal ini sangat berisiko. Untuk menjaga tingkat
energi dan produksi ASI meningkat, pastikan minum setidaknya delapan
gelas cairan setiap hari.7
2.5 Pertumbuhan dan Perkembangan Anak
Menurut Doyle (2009), pertumbuhan atau physical growth adalah
peningkatan dalam ukuran tubuh yaitu tinggi badan, berat badan dan juga
bertambah besarnya ukuran organ kecuali jaringan limfa yang akan mengecil
ketika usia anak bertambah. Dorland Medical Dictionary (2004) menyatakan
bahwa pertumbuhan adalah proses normal dari pembesaran ukuran organisme
yang disebabkan oleh accretion (pertumbuhan) jaringan tubuh. Dan juga
perkembangan adalah peningkatan fungsi dan kapabilitas seorang anak.
Dalam mempelajari perkembangan dapat dibagi atas beberapa kategori yang
spesifik seperti gerakan motorik kasar, gerakan motorik halus, perkembangan
bahasa, sosial dan emosional.
7
2.6 Asupan Gizi bagi Anak
1. Karbohidrat merupakan zat gizi utama sebagai sumber energi bagi tubuh.
Karbohidrat lebih banyak terdapat dalam bahan makanan yang berasal dari
tumbuh-tumbuhan seperti beras, jagung, ubi kayu dan lainlain. Fungsi
utama karbohirat yaitu: Sebagai sumber energy, untuk membentuk volume
makanan, membantu cadangan energi dalam tubuh, penghemat protein,
dan membantu pengeluaran feses.
2. Protein, merupakan bahan utama dalam pembentukan jaringan, baik
jaringan tubuh tumbuh-tumbuhan maupun tubuh manusia dan hewan.
Karena itu protein disebut unsur pembangun. Protein sama halnya dengan
karbohidrat, asam amino juga merupakan senyawa organik yang tersusun
dari atom karbon, hidrogen, dan oksigen. Protein memiliki fungsi sebagai
bagian kunci semua pembentukan jaringan tubuh, yaitu dengan
mensintesisnya dari makanan. Protein merupakan bagian dari semua sel-
sel hidup, hampir setengah jumlah protein terdapat di otot, 1/5 terdapat di
tulang, 1/10 terdapat di kulit, sisanya terdapat dalam jaringan lain dan
cairan tubuh.
3. Lemak, merupakan sekelompok ikatan organik yang terdiri atas unsur-
unsur Carbon (C), Hidrogen (H) dan Oksigen (O). Lemak sebagai pelarut
vitamin yang juga membantu transportasi, menghemat sintesis protein
untuk protein, dan membantu sekresi asam lambung, selain itu untuk
menyokong dan melindungi organ dalam, membantu pengaturan suhu.
4. Zat Besi (Fe), di dalam tubuh manusia dewasa terdapat sebanyak 3 – 5
gram. Zat Besi mempunyai beberapa fungsi esensial di dalam tubuh:
Sebagai alat angkut oksigen dari paru-paru ke jaringan tubuh, sebagai alat
angkut electron di dalam, dan sebagai bagian terpadu berbagai reaksi
enzim di dalam jaringan tubuh.
8
BAB III
METODE PENELITIAN
9
BAB IV
PEMBAHASAN
Tak hanya ketika masa kehamilan, pada saat usai melahirkan pun ibu harus
tetap memperhatikan pola makannya. Hal ini bertujuan agar kelak sang bayi dapat
tumbuh dan berkembang dengan baik sesuai usia nya. Karena itu, ibu yang
menyusui diharapkan untuk memperhatikan pola makannya sehari-hari sebab pola
makan ibu sangat menentukan kualitas baik buruknya ASI yang terkandung untuk
si buah hati. Pola makan yang baik tentu akan memberikan gizi yang seimbang
dan cukup.
Pola makan yang dapat diterapkan untuk ibu menyusui sehingga membantu
ibu menjaga kesehatan diri nya dan kesehatan bayinya adalah sebagai berikut,
makan 3 kali sehari dengan setiap kali makan untuk 1 piring berisi 17% lauk
pauk, 17% buah-buahan, 33% nasi, dan 33% sayur-sayuran. Selain makan
makanan yang sehat, ibu yang sedang menyusui juga membutuhkan asupan
protein untuk menghasilkan ASI yang berkualitas, hal itu dapat dibantu dengan
pemberian susu minimal 3 kali dalam sehari, dapat dilakukan setelah pemberian
ASI pada bayi. Selain itu wajib meminum minimal 8 gelas air mineral dalam
sehari. Hal itu dapat dilaksanakan sebelum atau setelah proses menyusui.
Banyak sekali tipe pola makan sehat yang dapat dilakukan oleh para ibu yang
sedang menyusui. Diantaranya adalah makanan yang mengandung banyak gizi
yang bermanfaat dan yang diperlukan oleh bayi, yaitu makanan yang mengandung
protein, zat besi , lemak, karbohidrat, dan vitamin.
10
ikan laut, tahu, dan masih banyak lagi. Bagi ibu, protein sangat bermanfaat dalam
pembentukan ASI dan memperkuat daya tahan tubuh selama masa nifas, karena
pada kondisi itu daya tahan tubuh ibu belum sepenuhnya pulih dan akan sangat
rentan terhadap penyakit. ASI pertama yang diberikan sesaat setelah proses
kelahiran sangat baik bagi kondisi kekebalan tubuh bayi dan bagi perkembangan
otaknya. Didalam ASI juga terkandung zat-zat gizi yang diperlukan bayi untuk
pertumbuhan dan perkembangannya. Wujud dari ASI yang mudah dicerna
menjadikan ASI sebagai satu-satu nya makanan terbaik bagi bayi, oleh karena itu
setiap bayi setidaknya memperoleh ASI. Kolostrum adalah ASI yang pertama kali
keluar pada akhir kelahiran. Zat dalam kolustrum ini lebih banyak mengandung
protein, imunoglobin, mineral dan vitamin A. Namun sedikit mengandung lemak
dan sedikit hidrat arang.
Selain protein, ibu yang sedang menyusui juga sangat membutuhkan zat besi. Zat
besi bermanfaat untuk proses pembentukan sel darah merah, sehingga
memperlancar proses pengangkutan sari-sari makanan termasuk oksigen dari luar
masuk ke dalam tubuh. Sedangkan, makanan yang mengandung karbohidrat
memiliki kuantitas yang paling banyak diantara zat-zat lain. Hal ini disebabkan
karena karbohidrat sangat dibutuhkan oleh para ibu menyusui karena seperti yang
telah kita ketahui bahwa karbohidrat merupakan sumber utama energi yang dapat
digunakan oleh tubuh. Hal ini nantinya akan berdampak pada jumlah ASI yang
dihasilkan akan menjadi lebih banyak sebab sang ibu memiliki cukup tenaga
untuk memproduksi dan menyalurkan ASI pada anaknya.
Selain itu ada juga makanan yang mengandung lemak. Banyak sekali makanan
yang mengandung lemak, namun jumlah yang dibutuhkan dalam tubuh tidak
terlalu banyak. Karena jika dibandingkan dengan karbohidrat, lemak itu sendiri
mengandung 2 kali lipat dari kalori yang terkandung pada karbohidrat. Salah satu
manfaat lemak ini adalah untuk melindungi organ-organ dalam tubuh,
mempertahankan suhu tubuh dalam kondisi normal, serta memberikan energi
yang banyak sehingga hanya dibutuhkan dalam jumlah kecil. Bagi ibu dan bayi,
lemak menjadi suatu pilihan gizi yang dapat menjadi sumber energy selain
karbohidrat.
11
Selain itu, yang tak kalah penting lagi adalah vitamin. Vitamin ini sangat esensial
untuk membantu membentuk pertahanan imunitas tubuh. Diharapkan kepada para
ibu yang melalui masa nifas untuk memperhatikan asupan makanan yang
mengandung vitamin. Seperti vitamin C yang bisa membantu regenerasi sel-sel
tubuh serta memperbaikinya sehingga bisa memperlancar regenerasi sel yang
rusak pasca melahirkan. Vitamin A. Vitamin ini sangat berguna untuk memelihara
kesehatan ibu selama masa kehamilan dan menyusui. Buta senja pada ibu
menyusui, merupakan suatu kondisi yang kerap terjadi karena Kurang Vitamin A
(KVA). Berhubungan erat dengan kejadian anemia pada ibu, kekurangan berat
badan dan kurang gizi, meningkatnya risiko infeksi dan penyakit reproduksi, serta
menurunkan kelangsungan hidup ibu hingga dua tahun setelah melahirkan. Selain
menurunkan angka kemungkinan terjadinya buta senja setelah melahirkan,
vitamin A juga membantu dala produksi ASI yang berkualitas bagi bayi.
Semua anak, walaupun mereka dilahirkan dari ibu yang berstatus gizi baik dan
tinggal di negara maju, terlahir dengan cadangan vitamin A yang terbatas dalam
tubuhnya hanya akan cukup memenuhi kebutuhan pertumbuhan dan
perkembangannya selama untuk sekitar dua minggu. Di negara berkembang, pada
bulan-bulan pertama kehidupannya, bayi sangat bergantung pada vitamin A yang
terdapat dalam ASI. Oleh sebab itu, sangatlah penting bahwa ASI mengandung
cukup vitamin A.
12
Konsumsi air terkadang dianggap sepele dan sering kali tidak diperhatikan.
Namun sesungguhnya air merupakan bagian terpenting bagi tubuh manusia,
karena yang seperti kita ketahui tubuh manusia terdiri dari 90% air. Air dapat
memperlancar semua proses metabolisme yang terjadi di dalam tubuh baik ibu
maupun anak. Wanita menyusui perlu mendapat asupan air lebih banyak karena
bertambahnya kewajiban baru untuk memenuhi kebutuhan gizi anak. The Institute
of Medicine menyarankan konsumsi air pada ibu menyusui sebanyak 3,1 Liter
(atau 13 gelas) setiap harinya. Ibu menyusui perlu didorong untuk mendapatkan
air minum yang cukup. Saran umum adalah minum segelas air setiap kali makan
dan setiap kali menyusui.
Selain ada makanan pendukung produksi ASI, pasti ada juga makanan
yang perlu dihindari agar produksi ASI tersebut tidak terhambat. Salah satunya
adalah makanan yang terlalu pedas. Hal ini disebabkan karena makanan yang
terlalu pedas kandungan rasa pedas yang ada di dalam makanan tersebut, sedikit
banyak akan terkonsumsi oleh bayi melalui ASI, dan akan membuat perut anak
13
menjadi panas (iritasi) dan bahkan dapat mengakibatkan diare. Ibu menyusui
ternyata juga tak boleh meminum kopi ataupun teh karena minuman tersebut
mengandung kafein yang bila mana jika terdapat dalam kandungan ASI maka di
dalam tubuh bayi juga akan ada kafein, yang dapat mengakibatkan bayi menjadi
sulit tidur.
14
BAB V
PENUTUP
5.1 Simpulan
Berdasarkan analisis dan sintesis dari gagasan yang dikaji, maka dapat
ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Pola makan yang baik pada ibu menyusui dapat berpengaruh pada ASI yang
dihasilkan, sebab apa yang dikonsumsi oleh ibu, juga akan dikonsumsi oleh
bayi melalui pemberian ASI. Jika makanan yang dikonsumsi oleh ibu tidak
memiliki gizi yang cukup maka akan dapat menghambat pertumbuhan dan
perkembangan bayi. Dan jika ibu memiliki pola makan yang salah maka akan
sangat berpengaruh terhadap kondisi daya tahan tubuh bayi. Jadwal pola
makan yang baik yang dapat diterapkan adalah makan 3 kali sehari dengan
setiap kali makan untuk 1 piring berisi 17% lauk pauk, 17% buah-buahan, 33%
nasi, dan 33% sayur-sayuran. Selain makan makanan yang sehat, ibu yang
sedang menyusui juga membutuhkan asupan protein untuk menghasilkan ASI
yang berkualitas, hal itu dapat dibantu dengan pemberian susu minimal 3 kali
dalam sehari, dapat dilakukan setelah pemberian ASI pada bayi. Selain itu
wajib meminum minimal 8 gelas air mineral dalam sehari. Hal itu dapat
dilaksanakan sebelum atau setelah proses menyusui. Menu makanan yang baik
bagi ibu menyusui adalah dengan memakan makanan yang mengandung
protein, zat besi , lemak, karbohidrat, dan vitamin yang cukup.
2. Bayi usia 0-6 bulan tentu saja memerlukan ASI yang banyak, oleh karena itu
bayi memerlukan ASI ekslusif dari ibunya. Caranya agar program ASI ekslusif
ini dapat berjalan adalah dengan meningkatkan asupan makanan ibu yang dapat
meningkatkan produksi ASI. Makanan yang dapat meningkatkan produksi ASI
seperti sayur-sayuran, buah-buahan, susu, kacang-kacangan, ikan laut, dan
masih banyak lagi.
3. Makanan yang perlu dihindari adalah makanan yang terlalu pedas, terlalu
banyak minum alkohol, kopi, dan teh (mengandung kafein yang menyebabkan
sulit tidur pada bayi)
15
5.2 Saran
Beberapa saran yang dapat diberikan melalui karya tulis ini antara lain:
1. Sebaiknya ibu menyusui menerapkan pola makan sehat yang sesuai dengan
kebutuhan bayi sebagai penerima ASI sehingga dapat bermanfaat untuk
tumbuh kembang bayi dan bermanfaat bagi kesehatan ibu dalam masa nifas.
2. Perlu dilakukan peninjauan lebih lanjut tentang pola makananan yang lebih
spesifik dan bervariasi sehingga ibu tak mudah bosan dalam menentukan
menu makanannya.
16
Daftar Pustaka
1. Astuti, Luthfi Dwi Puji. 2010. Makanan Sehat untuk Ibu Menyusui.
[Online] dari: http:beta.wap.vivanews.com/news/read/192346-makanan-
sehat-untuk-ibumenyusui (Diakses 18 Agustus 2015) 3
2. Informasitips.com. 2012. Nutrisi dan Pola Makan yang Benar saat
Menyusui. [Online] dari: http://informasitips.com/nutrisi-dan-pola-makan-
yang-benarsaat-menyusui (Diakses 19 Agustus 2015). 9
3. Puskesmas Jangka Buya, 2013, Data Pola Makan ibu Menyusui Qahar,
2012. Kajian Budaya. [Online] dari:
http://bloggercompecintabahasa.blogspot (Diakses 19 Agustus 2015). 13
4. Suparyanto. 2010. Konsep Ibu Menyusui. [Online] dari:
http:www.carantrik.com/2010/07/konsep-ibu-menyusui.html (Diaskes 19
Agustus 2015) 17
5. Syah, 2012. Pola Makan Ibu Menyusui Usia 0 – 1 Tahun. [Online] dari:
http://bloggercompecintabahasa.blo gspot (Diakses 19 Agustus 2015). 18
6. Syakur. 2012. Kebutuhan Makanan Ibu Menyusui. [Online] dari:
http.www.kesehatan123.com/3247/kebutuhan-makanan-ibu-menyusui (Diakses
20 Februari 2013). 19
7. Khomsan (2006), Air Beroksigen, Manfaatnya Bagi Kesehatan.
17