Anda di halaman 1dari 28

TUGAS KEPERAWATAN JIWA

STRATEGI PELAKSANAAN PASIEN DENGAN PERILAKU KEKERASAN

DOSEN PEMBIMBING

RENIDAYATI, SKp. M. Kep Sp. Jiwa

2A

1. MUHAMMAD ZAKIA (203110137)


2. NADILA RATINUS (203110139)

PROGRAM STUDI D III KEPERAWATAN PADANG

POLTEKKES KEMENKES RI PADANG

TAHUN AJARAN 2022/2023


STRATEGI PELAKSANAAN PASIEN DENGAN PERILAKU KEKERASAN

SP 1 : Latihan Napas Dalam dan Memukul Bantal

1. FASE ORIENTASI
Perawat : Assalamu’alaikum wr.wb bapak, perkenalkan nama saya perawat Nadila
Ratinus Mahasiswa dari Poltekkes Kemenkes Padang, yang hari ini akan
merawat bapak dari pukul 07.30-16.00. Kalau saya boleh tau nama bapak
siapa ya pak?
Pasien : Muhammad Zakia
Perawat : Bapak senangnya dipanggil apa pak?
Pasien : Zaki sus
Perawat : Baiklah bapak Zaki, bagaimana perasaannya bapak saat ini pak?
Pasien : Marah, kesel sus
Perawat : Nah bapak Zaki bagaimana kalau sekarang kita berbincang-bincang
mengenai perasaan marah dan kesal bapak, bapak maunya berapa lama
kita berbincang-bincangnya pak?
Pasien : 15 menit sus
Perawat : Bapak mau tempatnya dimana pak?
Pasien : Disini saja sus
2. FASE KERJA
Perawat : Apa yang menyebabkan bapak marah pak? Bapak bias menceritakannya
pada saya
Pasien : Jadi sus, saya marah karena sering ditanya-tanya sama tetangga kenapa
belum bekerja dan masih pengangguran, padahal sudah sarjana dan
dikata-katai hanya menghabiskan uang orang tua saja.
Perawat : Apa yang bapak rasakan ketika marah? Apakah bapak merasa kesal,
kemudian dada bapak berdebar debar, mata melotot, pandangan tajam,
tangan mengepal
Pasien : Ta sus, dada saya terasa bedebar-debar, saya kesal, mata saya melotot
dan terkadang ingin memukul orang sus
Perawat : Saat marah apa yang biasa bapak lakukan pak?\
Pasien : Mengunci diri dikamar, dan menghancurkan barang-barang yang ada
dikamar saya sus
Perawat : Apakah dengan cara itu marah bapak Zaki hilang pak?
Pasien : Sedikit sus
Perawat : Apa kerugian dari apa yang bapak lakukan?
Pasien : Barang-barang menjadi pecah dan tidak bisa digunakan lagi sus dan
membuat orang lain takut dengan saya sus
Perawat : Nah sekarang saya akan mengajarkan bapak cara meredakan amarah
bapak salah satunya dengan cara napas dalam dan latihan fisik berupa
memukul bantal
Pasien : Iya sus
Perawat : Pertama-tama bapak tarik napas melalui hidung, tahan selama 3 detik
dan hembuskan secara perlahan melalui mulut. Setelah itu bapak bisa
langsung memukul bantal sembari meleskan rasa kesal bapak. Apakah
bapak mengerti pak?
Pasien : Iya sus
Perawat : Baiklah saya akan mencontohkan ya bapak. (perawat mencontohkan
tanpa instruksi). Nah sekarang coba bapak melakukannya pak
Pasien : (melakukan tindakan)
Perawat : Wah bagus sekali ya bapak, bapak sudah melakukannya dengan benar
3. FASE TERMINASI
Perawat : Bagaimana perasaan bapak setelah melakukan tindakan yang tadi pak?
Pasien : Menjadi lebih tenang dan lega sus
Perawat : Nah coba bapak peragakan bagaimana tindakan tadi?
Pasien : (memperagakan )
Perawat : Nah bagus ya bapak. Jadi, jika bapak merasakan marah bapak dapat
langsung lakukan tindakan yang telah kita pelajari tadi agar bapak dapat
meredakan rasa marah bapak
Pasien : Baik sus
Perawat : Nah pak sekarang kita akan memasukkannya ke dalam jadwal harian
bapak. Baiklah sekarang coba bapak tuliskan jam berapa saja bapak mau
melakukannya?
Pasien : Jam 11.00 dan jam 15.00 sus
Perawat : Jika bapak merasa marah bapak bisa melakukan tindakan seperti tadi dan
memasukkannya ke dalam jadwal. Bapak bias menulis tanda M jika
melakukannya tanpa diingatkan, menulis tanda T jika diingatkan oleh
perawat lain dan jika bapak tidak melakukan tindakan bapak beri tanda T.
Apakah bapak paham pak?
Pasien : Ya sus
Perawat : Baiklah bapak, besok saya akan datang lagi untuk mengajarkan bapak
cara mengontrol marah bapak dengan latihan yang kedua yaitu dengan
meminum obat-obatan secara teratur. Bapak maunya jam berapa kita
latihannya pak?
Pasien : Jam 13.00 sus
Perawat : Tempatnya bapak maunya dimana pak? Bagaimana kalau disini sajapak?
Pasien : Iya sus
Perawat : Baiklah pak, kalau begitu saya permisi dulu ya pak. Selamat siang pak
SP 2 : Latihan Minum Obat Secara Teratur

1. FASE ORIENTASI
Perawat : Assalamu’alaikum wr.wb bapak, selamt siang pak, apakah bapak masih
ingat dengan saya?
Pasien : Ingat sus
Perawat : Coba bapak sebutkan nama saya pak
Pasien : perawat Nadila
Perawat : Ya betul bapak. Nah bagaimana keadaan bapak sekarang pak? Apakah
masih sering merasa marah pak?
Pasien : Terkadang sus
Perawat : Apakah ketika bapak merasa marah ada melakukan tindakan yang saya
diajarkan kemaren pak?
Pasien : Ada sus
Perawat : Sekarang coba bapak praktekan tindakan yang bapak lakukan pada saat
bapak merasa marah kemaren
Pasien : (melakukan tindakan)
Perawat : Wah bagus ya bapak, sekarang coba saya liat buku hariannya bapak
Pasien : (memberikan buku)
Perawat : Wah bagus ya bapak, bapak sudah melakukan tindaknnya secara mandiri
walaupun masih ada yang diingatkan. Nah bapak sesuai dengan janji kita
yang kemaren, kita akan latihan cara mengontrol marah bapak dengan
latihan yang kedua. Apakah bapak masih ingat apa latihan yang kedua
pak?
Pasien : Masih sus, minum obat secar teratur
Perawat : Nah betul ya pak, sekarang kita akan latihan minum obat secara teratur,
bapak maunya berapa lama kita latihannya pak?
Pasien : 15 menit sus
Perawat : Bapak maunya tempatnya dimana pak?
Pasien : Disini saja sus
2. FASE KERJA
Perawat : Bapak tau apa saja obat yang bapak minum pak?
Pasien : Tidak sus?
Perawat : Jadi bapak minum obat ada 3 macam ya pak, yang warnanya merah
namanya CPZ gunanya agar bisa tidur, yang hijau ini namanya THP agar
rileks dan tidak kaku, dan yang biru namanya HLP agar tenang dan rasa
marah berkurang. Apakah bapak tau apa saja efek sampingnya
Pasien : Tidak sus
Perawat : CPZ efek sampingnya pusing. THP efek sampingnya mulut kering. Dan
HLP efeksampingnya sakit kepala dan kantuk. Jika bapak masih
merasakan pusing dan sakit kepala bapak bisa mengistiratkan diri bapak
dengan tidur, jika mulut terasa kering bisa mengatasinya dengan meminum
air putih. Apakah bapak mengerti pak?
Pasien : Mengerti sus
Perawat : Sebelum minum obat bapak harus tahu 6 prinsip obat, apakah bapak tau 6
prinsip benar obat pak?
Pasien : Tidak sus
Perawat : Jadi enam prinsip benar obat itu yang pertama ada benar obat, yang
kedua ada benar barang . Jadi sebelum minum obat bapak harus melihat
kemasaannya apakah benar obat yang diminum dan benarkah obat ini
untuk bapak. Selanjutnya yang ketiga ada benar dosis, yang keempat benar
waktu, yang kelima benar cara, jadi bapak harus harus memastikan dosis
obat yang akan bapak minum, kapan waktu diminumnya dengan cara yang
benar yaitu diminum sesudah makan. Dan yang terakhir yaitu kontinitas
minum obat, jadi bapak tidak boleh berhenti minum obat tanpa persetujuan
dokter. Apakah bapak mengerti pak?
Pasien : Mengerti sus
3. FASE TERMINASI
Perawat : Bagaimana perasaan bapak setelah mengetahui tentang obat yang bapak
minum pak?
Pasien : Menjadi lebih mengerti sus
Perawat : Nah coba sekarang bapak ulangi apa saja obat yang bapak minum
Pasien : Yang warnanya merah namanya CPZ gunanya agar bisa tidur, yang hjau
ini namanya THP agar rileks dan tidak kaku, dan yang biru namanya
HLP agar tenang dan rasa marah berkurang
Perawat : Wah bagus sekali ya pak. Sekarang kita masukkan kedalam jadwal
harian ya bapak. Jadwal minumnya 3x sehari yaitu jam 7 pagi, jam 1
siang dan jam setengah 8 malam ya pak.
Pasien : Ya sus
Perawat : Nah kalau begitu pak, saya besok akan kembali lagi untuk melakukan
latihan yang ke-3 yaitu dengan cara social/verbal. Bapak maunya jam
berapa kita latihannya pak?
Pasien : Jam 10
Perawat : Mau dimana tempatnya bapak?
Pasien : Disini saja sus
Perawat : Baiklah bapak kalau begitu saya permisi, selamat siang
SP 3 : Latihan Cara Sosial/Verbal

1. FASE ORIENTASI
Perawat : Assalamu’laikum wr.wb bapak, selamat pagi
Pasien : Pagi sus
Perawat : Apakah bapak sudah melakukan latihan napas dalam, memukul bantal
dan minum obat secara teratur pak?
Pasien : Sudah sus
Perawat : Bagaimana perasaan bapak setelah melakukannya pak?
Pasien : Menjadi lebih tenang sus, emosi saya menjadi berkurang sus
Perawat : Nah betul sekali pak, boleh saya liat buku hariannya bapak?
Pasien : Boleh sus
Perawat : Wah bagus sekali ya pak jadwal harian yang bapak lakukan semuanya
dengan baik ya pak. Sesuai dengan janji kita yang kemaren kita akan
melakukan latihan yang ketiga. Apakah bapak masih ingat apa itu latihan
ketiga pak?
Pasien : Ingat sus, latihan dengan cara social/ verbal
Perawat : Nah betul ya pak, sekarang kita akan latihan dengan cara social/verbal.
Bapak mau berapa lama kita latihan?
Pasien : 20 menit sus
Perawat : Bapak maunya tempatnya dimana pak?
Pasien : Disini saja sus
2. FASE KERJA
Perawat : Sekarang kita latihan bicara yang baik untuk mencegah marah bapak.
Kalau marah bapak sudah disalurkan melalui tarik nafas dalam atau
pukul kasur dan bantal, dan sudah lega, maka kita perlu bicara dengan
orang yang membuat kita marah. Ada 3 caranya pak, yang pertama
meminta dengan baik tanpa marah dengan nada suara yang rendah serta
tidak menggunakan kata-kata kasar. Kemarin bapak bilang penyebab
marahnya bapak karena tetangganya bapak tanya-tanya dan mengatai-
nagatai bapak. Coba bapak mengungkapkan dengan baik. Contohya
seperti ini pak: “Iya bu, saya sedang berusaha dan doakan saja ya buk.”
Nanti bisa dicoba disini untuk menjawab pertanyaan perawat atau teman-
teman di rumah sakit jiwa. Coba bapak praktikkan pak
Pasien : Baik sus. (mempraktekan)
Perawat : Wah bagus ya pak. Selanjutnya cara kedua menolak dengan baik, jika ada
yang menyuruh dan bapak tidak mau melakukannya, katakan: “Maaf saya
tidak bisa melakukannya karena sedang ada pekerjaan lain.” Coba bapak
praktikkan
Pasien : (mempaktekan)
Perawat : Bagus sekali ya pak. Selanjutnya cara yang ketiga atau cara yang terakhir
dengan cara memintanya dengan baik, contohnya seperti : “saya minta
tolong ambilkan sabun di dekat tempat tidur”. Coba praktikkan
Pasien : (mempraktikkan)
Perawat : Wah bagus ya pak. Jadi nanti bisa bapak coba minta baju ke perawat atau
minta tolong ke teman di rumah sakit ini ya pak
Pasien : Baik sus
3. FASE TERMINASI
Perawat : Bagaimana perasaan bapak setelah kita bercakap-cakap tentang cara
mengontrol marah dengan bicara yang baik pak?
Pasien : Merasa lebih lega sus
Perawat : Coba bapak sebutkan lagi cara bicara yang baik yang telah kita pelajari
Pasien : Yang pertama meminta dengan baik tanpa marah dengan nada suara yang
rendah serta tidak menggunakan kata-kata kasar. Cara kedua menolak
dengan baik, jika ada yang menyuruh dan tidak mau melakukannya. Cara
yang ketiga meminta dengan baik
Perawat : Wah benar ya bapak, jadi jika bapak merasa marah bapak melakukan
cara seperti yang sudah kita pelajari ya pak. Nah sekarang kita akan
memasukkan kedalam jadwal latihan bapak ya. Bapak mau jam berapa
saja latihannya pak?
Pasien : Jam 10.00 dan jam 14.00 sus
Perawat : Nah bapak, besok saya akan datang lagi untuk melakukan latihan yang
keempat yaitu dengan cara spiritual. Bapak mau jam berapa kita latihannya
pak?
Pasien : Jam 11 sus
Perawat : Mau dimana tempatnya pak?
Pasien : Disini saja sus
Perawat : Baiklah pak, kalau begitu sampai ketemu besok ya pak, selamat siang
SP 4 : Latihan dengan Cara Spiritual

1. FASE ORIENTASI
Perawat : Assalamu’alaikum wr.wb pak, selamat siang
Pasien : Siang sus
Perawat : Bagaimana keadaannya hari ini pak?
Pasien : Baik sus, rasa marah saya sudah berkurang sus
Perawat : Apakah bapak ada melakukan latihan yang sudah kita latih pak?
Pasien : Sudah sus
Perawat : Boleh saya liat buku jadwal hariannya pak?
Pasien : Ini sus
Perawat : Wah bagus sekali ya pak, sudah melakukan tindakan tanpa di diingatkan
ya pak. Nah sesuai dengan janji kita kemaren sekarang kita akan
melakukan latihan yang keempat. Bapak masih ingat apa latihan yang
keempat pak?
Pasien : Ingat sus, latihan dengan cara spiritual
Perawat : Yah betul ya pak, sekarang kita akan latihan mengontrol perilaku
kekerasan dengan cara spiritual. Bapak mau berapa lama kita latihannya
pak?
Pasien : 15 menit sus
Perawat : Bapak mau tempatnya dimana pak?
Pasien : Disini saja sus
2. FASE KERJA
Perawat : Nah bapak coba bapak ceritakan ibadah apa yang biasa bapak lakukan?
Pasien : Saya biasanya sholat sus
Perawat : Nah ketika bapak merasa marah bapak bisa pergi ke kamar mandi untuk
berwudu dan melaksanakan sholat. Innsyaallah dengan melaksanakan
sholat hati bapak akan menjadi tenang dan marah bapak akan mereda.
Selain itu bapak juga bisa dengan berigstifar dengan mengucapkan
astagfirullahal’azim, saya akan mencontohkan ya bapak (perawat
mencontohkan). Sekarang coba bapak lakukan pak
Pasien : (melakukan tindakan)
Perawat : Nah bagus ya bapak, jadi ketika bapak merasa marah bapak bisa sholat
dan berzikir atau berigstigfar ya pak
3. FASE TERMINASI
Perawat : Bagaimana perasaan bapak setelah kita latihan pak?
Pasien : Perasaan saya menjadi lebih tenang sus
Perawat : Bisa bapak ulangi apa saja tindakan yang kita latihan tadi pak?
Pasien : Dengan cara sholat dan beristigfar sus
Perawat : Wah bagus ya bapak, sekarang kita akan memasukkan ke dalam jadwal
bapak ya yaitu dengan melaksanakan sholat lima waktu ya bapak
Pasien : Ya sus
Perawat : Nah besok saya akan datang lagi untuk mengevaluasi semua tindakan
yang telah kita lakukan. Bapak mau jam berapa kita latihannya pak?
Pasien : Jam 09.00 sus
Perawat : Tempatnya mau dimana bapak?
Pasien : Disini saja sus
Perawat : Baiklah pak, besok saya akan datang lagi ya bapak jam 9, kalau begitu
saya permisi ya pak. Selamat siang
STRATEGI PELAKSANAAN KELUARGA PERILAKU KEKERASAN
SP 1 : Mengenal Masalah Dalam Merawat Resiko Perilaku Kekerasan dan Latihan Cara
Merawat (cara fisik 1 dan 2)

1. FASE ORIENTASI
Perawat : Assalamu’alaikum ibuk, perkenalakan nama saya perawat Muhammad Zakia,
ibu bisa panggil saya dengan sebutan perawat Zaki, saya Mahasiswa dari
Poltekkkes Kemenkes Padang bu. Saya perawat yang merawat anak ibu.
Sebelumnya nama ibuk siapa buk?
Keluarga : Nadila pak
Perawat : Ibu senangnya dipanggil siapa bu?
Keluarga : Ibu Nadila aja pak
Perawat : Baik bu Nadila, bagaimana keadaan anak ibuk sekarang bu? Bagaimana
pendapat ibu tentang anak ibu?
Keluarga : Anak saya sering marah-marah dan melempar barang-barang yang ada
didekatnya pak
Perawat : Baiklah ibuk, sekarang bagaimana kalau kita akan berbincang bincang
tentang apa yang menyebabkan anak ibu marah-marah, tanda-tandanya dan
cara mengatasinya. Nah tujuannya yaitu bu supaya ibu mengenal masalah yang
dialami anak ibu dan dapat berlatih cara merawat anak ibu.
Keluarga : Baik pak
Perawat : Ibu mau berapa lama kita berbincang-bincangnya buk?
Keluarga : 15 menit saja pak
Perawat : Baik bu, ibu mau tempatnya dimana ibuk?
Keluarga : Disini saja pak
2. FASE KERJA
Perawat : Nah kan tadi ibu mengatakan kalau anak ibu marah-marah. Sekarang coba ibu
ceritakan kepada saya apa yang ibu rasakan dalam merawat anak ibu?
Keluarga : Anak saya sulit diajak untuk bisa mengontrol amarahnya pak
Perawat : Iya bu, banyak hal yang dapat membuat seseorang marah seperti yang terjadi
pada anak ibu.. Nah apa yang telah dilakukan keluarga untuk mengatasinya
bu?
Keluarga : Banyak mengalah dan diam saja pak
Perawat : Oo keluarga selama ini berusaha diam dan mengalah ya bu. Baik bu saya akan
coba jelaskan tentang marah anak ibu dan hal-hal yang perlu diperhatikan.
Keluarga : Baik pak
Perawat : Jadi bu, marah itu adalah suatu perasaan yang wajar tapi bisa tidak disalurkan
dengan benar akan membahayakan dirinya sendiri, orang lain dan lingkungan.
Nah yang menyebabkan seseorang marah dan ngamuk adalah kalau dia
merasa direndahkan, keinginan tidak terpenuhi. Begitu ya bu. Sekarang bisa
ibu ceritakan kepada saya apa yang biasanya membuat anak ibu marah?
Keluarga : Jadi begini pak, anak saya marah-marah karena sering ditanya sama tetangga
kenapa belum bekerja dan masih pengangguran, padahal sudah sarjana, dan
anak saya dikata-katai hanya menghabiskan uang orang tua saja pak. Itu yang
membuat anak saya marah pak.
Perawat : Bagaimana perilaku yang ibu lihat disaat anak ibu marah?
Keluarga : Anak saya akan menguncin diri dikamar dan anak saya terkadang ingin
memukul orang tersebut pak.
Perawat : Apakah wajah anak ibu tampak tegang dan juga merah, lalu kelihatan gelisah,
bicaranya kasar, dada berdebar-debar, mata melotot, tangan mengepal bu?
Keluarga : Iya benar sekali pak
Perawat : Nah iya bu, itu artinya anak ibu sedang marah, dan biasanya setelah itu
apakah ia akan melampiaskannya dengan membanting-banting barang yang
ada didekatnya bu?
Keluarga : Iya pak, anak saya akan melempar barang-barang disekelilingnya pak
Perawat : Baiklah ibu, jadi yang dialami anak ibu itu adalah ketidak mampuan
mengontrol perasaan marahnya atau sering juga disebut dengan resiko
perilaku kekerasan. Hal ini dapat diatasi dengan cara melatih anak ibu
mengontrol perasaan marahnya. Nah ini bu ada buklet tentang cara membantu
anak ibu mengatasi masalahnya. (Perawat memberikan bookletnya).
Mari kita lihat sama-sama ya ibu..
Keluarga : Iya pak (keluarga melihat booklet)
Perawat : Jadi bu perilaku kekerasan atau amuk merupakan salah satu gejala gangguan
jiwa yang dialami. Bentuk perilakunya yaitu berupa marah-marah dengan
kata-kata-kata kasar dan keras, merusak perabotan rumah tangga, hingga
upaya mencederai orang lain maupun diri sendiri. Nah kalau pada anak ibu
tanda-tanda yang mana saja yang ibu temukan?
Keluarga : Semua nya yang suster sebutkan itu pak
Perawat : Nah ibu apabila hal tersebut terjadi sebaiknya ibu tetap tenang, bicara lembut
tapi tegas, jangan lupa jaga jarak ya bu, dan jauhkan benda-benda tajam dari
sekitar anak ibu misal seperti gelas, pisau.
Keluarga : Baik pak
Perawat : Kondisi yang dihadapi keluarga bisa berupa saat pasien sedang amuk, pasien
telah mereda amuknya, atau pasien akan mengamuk. Pada kondisi pasien
akan mengamuk, kelaurga dapat membantu pasien agar tidak sampai
mengamuk, yaitu dengan cara mengingatkan untuk melakukan cara
mengontrol marah yang telah diajarkan perawat.
Keluarga : Iya baik pak
Perawat : Nah saya sudah mengajarkan anak ibu bagaimana cara mengontrol rasa
marahnya, yaitu dengan cara fisik, tarik napas dalam dan pukul bantal/kasus
ya bu. Dan juga sudah dibuat dalam jadwal kegiatan harian anak ibu. Jadi
selain ibu sudah mengetahui apa itu marah, saya akan mengajarkan juga
kepada ibu latihan fisik, yaitu cara 1 & 2 agar ibu dapat mengingatkan anak
ibu untuk melakukannya ketika anak ibu mulai marah-marah. Saya akan
ajarkan ibu bagaimana cara meredakan amarah dengan cara napas dalam dan
latihan fisik berupa memukul bantal. Caranya begini ya ibu saya akan
ajarkan. Pertama-tama tarik napas melalui hidung,tahan selama 3 detik dan
hembuskan secara perlahan melalui mulut, dilakukan beberapa kali hingga
merasa sedikit tenang. Nah setelah itu bisa langsung memukul bantal sembari
meluapkan rasa kesalnya. Begitu ya ibu, apakah ibu sudah mengerti caranya?
Keluarga : Mengerti pak
Perawat : Baik sekali ibu sudah mengerti dan tau caranya. Nah ibu jangan lupa ya untuk
selalu membantu anak ibu untuk melakukannya sesuai dengan jadwal yang
sudah dibuat ya.
Keluarga : Baik pak

3. FASE TERMINASI
Perawat : Bagaimana perasaan ibu setelah kita bercakap-cakap tentang cara merawat
anak ibu?
Keluarga : Senang pak, saya menjadi lebihb tau cara dalam merawat anak saya
Perawat : Alhamdulillah ya ibu, dengan begitu ibu bisa mebantu menolong anak ibu.
Sekarang coba ibu sebutkan lagi cara merawat anak ibu?
Keluarga : Baik pak. Caranya yaitu dengan melatih anak saya mengontrol perasaan
marahnya. Tetap tenang, bicara lembut tapi tegas, jaga jarak dan jauhkan
benda-benda tajam seperti gelas dan pisau dari sekitar anak saya
Perawat : Wahh bagus sekali ya ibu masih ingat. Nah bagaimana dengan latihan napas
dalam dan pukul bantalnya, ibu masiih ingat caranya, ayo diulang lagi bu?
Keluarga : Pertama-tama tarik napas melalui hidung, tahan selama 3 detik dan
hembuskan secara perlahan melalui mulut, dilakukan beberapa kali hingga
merasa sedikit tenang. Setelah itu bisa langsung memukul bantal sembari
meluapkan rasa kesalnya
Perawat : Iya ibu pintar sekali, cepat dalam mengingatnya ya ibu. Nah ibu nanti jangan
lupa ya untuk mengingatkan anak ibu untuk latihan cara fisik ya ibu, ibu lihat
dijadwal kegiatannya.
Keluarga : Baik pak
Perawat : Nah karena waktu kita sudah habis sesuai kesepakatan kita awal tadi ya bu 15
menit. Bagaimana kalau minggu depan, yaitu hari kamis kita lanjut bertemu
lagi bu untuk melihat kemampuan anak ibu dalam melakukan kegiatan sesuai
jadwal dan saya juga akan menjelaskan cara yang kedua dalam mengontrol
marah anak ibu, yaitu dengan cara patuh minum obat.
Keluarga : Baik pak
Perawat : Baiklah ibu kita akan bertemu lagi hari kamis.Ibu mau nya jam berapa dan
dimana tempatnya bu?
Keluarga : Jam 10 aja pak, di rumah saya dalam ruang tamu lagi pak
Perawat : Baiklah ibuk sampai jumpa hari kamis ibuk, saya permisi, selamat siang
SP 2 : Cara Merawat (Memberi Obat)
1. FASE ORIENTASI
Perawat : Assalamu’alaikum selamat siang ibuk, bagaaimana perasaannya siang ini
ibuk?
Keluarga : Baik pak
Perawat : Syukur ya bu. Bagaimana dengan anak ibu, apakah sudah melakukan latihan
napas dalam dan pukul kasur/bantal bu?
Keluarga : Sudah pak, saya sudah ingatkan anak saya sesuai jadwalnya dan anak saya
melakukannya.
Perawat : Alhamdulillah ya ibu, nah apa yang ibu lihat setelah anak ibu melakukan
latihan secara teratur?
Keluarga : Anak saya sudah bisa mengontrol marahnya sedikit pak
Perawat : Wah bagus sekali ya ibu, dan saya lihat dibuku harian anak ibu sudah
melakukan tindakan tersebut walaupun terkadang masih diingatkan ya ibu.
Keluarga : Iya pak
Perawat : Nah ibu masih ingat nggka apa yang akan kita bicarakan pada hari ini?
Keluarga : Masih pak cara mengontrol marah dengan cara patuh minum obat pak
Perawat : Nah benar sekali ya ibu, sekarang kita akan bercakap-cakap tentang cara
patuh minum obat untuk mengontrol marah ya ibu. Ibu mau berapa lama kita
berdiskusinya bu?
Keluarga : Sekitar 20 menit saja pak
Perawat : Baiklah ibu, ibu maunya kita diskusi dimana?
Keluarga : Di ruang tamu ini saja pak
2. FASE KERJA
Perawat : Baiklah ibu, anak ibu kan sudah mendapatkan obat dari dokter dirumah sakit.
Dan anak ibu harus minum obat ini secara teratur agar pikirannya jadi tenang,
sehingga tidurnya juga tenang. Nah obatnya ada 3 macam ya ibu, yaitu ada
yang warnanya merah namanya CPZ gunanya agar bisa tidur, yang hijau ini
namanya THP agar rileks dan tidak kaku,dan yang biru ini namanya HLP
agar tenang dan rasa marah berkurang ya ibu. Dan semua obat ini harus
diminum oleh anak ibu 3 kali sehari yaitu jam 7 pagi,jam 1 siang, dan jam 7
malam bu.
Keluarga : Baik pak
Perawat : Baiklah ibu efek samping dari obat-obat tersebut yaitu bila nanti anak ibu
setelah minum obat mengeluh mulutnyaterasa kering, untuk membantu
mengatasinya anak ibu bisa diberikan es batu untuk diisap-isap. Bila anak ibu
mengeluh matanya berkunang-kunang, sebaiknya anak ibu disruh istirahat
dan jangan beraktifitas dulu ya ibu.
Keluarga : Iya baik pak
Perawat : Nah ibu sebelum minum obat itu kita harus memperhatikan prinsip 6 benar.
Jadi enam prinsip benar obat itu yang pertama ada benar obat,yang kedua ada
benar orang. Nah maksudnya yaitu sebelum minum obat harus melihat
kemasaannya apakah benar obat yang diminum dan benarkan obat ini untuk
pasiennya. Selanjutnya yang ketiga ada benar dosis, yang keempat benar
waktu, yang kelima benar cara,jadi ibu harus harus memastikan dosis obat
yang akan diminum oleh anak ibu, kapan waktu diminumnya dengan cara
yang benar yaitu dimunum sesudah makan. Dan yang terakhir yaitu kontinitas
minum obat, jadi bu anak ibu tidak boleh berenti munum obat tanpa
persetujuan dokter. Apakah ibu sudah paham bu?

Keluarga : Paham pak

3. FASE TERMINASI
Perawat : Bagaimana perasaan ibu setelah kita bercakap-cakap tentang cara minum
obat yang benar untuk mengontrol perasaan marah anak ibu?
Keluarga : Senang pak, saya menjadi lebih tau apasaja yang harus saya lakukan dalam
mengontrol perasaan marah anak saya pak.
Perawat : Iya senang ya bu, sekarang coba ibu sebutkan lagi cara minum obat yang
benar bu?
Keluarga : Baik pak. Sebelum minum obat harus memperhatikan prinsip 6 benar.Yaitu
ada benar obat, benar orang, benar dosis, waktu, cara, dan kontinitas minum
obatnya pak.
Perawat : Wah benar ya ibu. Baiklah ibu kita sudah bicara tentang cara mengontrol
perasaan marah yang terjadi pada anak ibu, yaitu cara fisik dan patuh minum
obat, jadi jangan lupa ya ibu untuk selalu ingtakan anak ibu ya untuk
melakukan kegiatan-kegiatan yang sudah dilatih perawat secara teratur. Dan
jangan lupa ibu berikan pujian kepada anak ibu apabila dia melakukannya ya
bu.
Keluarga : Ya baik pak
Perawat : Nah bu seminggu lagi saya kembali untuk melihat sejauh mana anak ibu
melaksanakan kegiatan dan apakah dapat mencegah rasa marah anak ibu. Dan
kita juga akan melanjutkan berbincang-bincang tentang cara mengontrol
marah denganlangkah ke 3 yaitu cara sosial atau verbal ya ibu. Ibu maunya
kita diskusi jam berapa bu?
Keluarga : Jam 11 aja pak
Perawat : Baiklah ibu, mau tempatnya dimana bu?
Keluarag : Disini aja lagi pak
Perawat : Baiklah ibuk sampai jumpa minggu depan ya ibu, yaitu hari senin ya bu.
Kalau begitu saya permisi, selamat siang bu.
SP 3 : Membimbing Latihan Cara Spiritual

1. FASE ORIENTASI
Perawat : Selamat pagi ibu, bagaimana kabarnya hari ini bu?
Keluarga : Pagi pak, baik pak
Perawat : Sesuai janji saya seminggu yang lalu sekarang saya datang lagi bu.
Bagaimana bu apa anak ibu ada melakukan latiuhan tarik napas dalam dan
pukul kasur/bantalnya bu?
Keluarga : Ada pak
Perawat : Bagus ya ibu, bagaimana dengan minum obatnya bu?
Keluarga : Sudah juga pak, anak saya sudah minum obat secara teratur.
Perawat : Apa yang ibu lihat setelah anak ibu melakukan latihan tersebut secara
teratur?
Keluarga : Anak saya menjadi lebih tenang pak, emosinya menjadi berkurang
Perawat : Wah bagus ya ibu, ibu masih ingat apa yang mau kita diskusikan hari ini bu?
Keluarga : Ingat sus, mengontrol marah dengan cara sosial atau verbal sus
Perawat : Iya benar bu, kita akan berbincang-bincang tentang cara mengontrol marah
yang juga sudh diajarkan kepada anak ibu yaitu dengancara bicara yang baik
bila sedang marah. Ibu maunya kita diskusi berapa lama bu?
Keluarga : 20 menit pak
Perawat : Baiklah ibu kita akan berbincang-bincang selama 20 menit ya ibu, dimana
tempatnya bu?
Keluarga : Di ruang tamu ini aja pak

2. FASE KERJA
Perawat : Baiklah ibu sekarang saya akan menjelaskan tentang cara bicara yang baik
bila anak ibu sedang marah. Nah caranya ada 3 ya bu, yaitu :
1. Yang pertama meminta dengan baik tanpa marah dengan nada suara
yang rendah serta tidak menggunakan kata-kata kasar. Contohya seperti
ini ya bu: “Iya bu, saya sedang berusaha dan doakan saja ya buk.”
2. Cara yang kedua yaitu menolak dengan baik, jika ada yang menyuruh
dan tidak mau melakukannya, katakan: “Maaf saya tidak bisa
melakukannya karena sedang ada pekerjaan lain.”.
3. Selanjutnya cara ketiga yaitu dengan mengungkapkan perasaan kesal,
jika ada perlakuan orang lain yang membuat kesal dapat mengatkan :
“saya ingin jadi marah karena perkataan mu itu”.
Begitu caranya ya ibu, apakah ibu paham?
Keluarga : Iya paham pak
Perawat : Bagus ya ibu, jadi begitu ya bu, dan perawat juga sudah mengajarkan anak
ibu caranya. Ibu dapat membantu anak ibu mengatasi masalah nya dengan
memberikan pujian setelah anak ibu melakukan latihan sesuai jadwal.
Keluarga : Baik pak

3. FASE TERMINASI
Perawat : Nah bagaimana perasaan ibu setelah kita berbincang-bincang tentang cara
mengontrol marah dengan bicara yang baik?
Keluarga : Senang sus, saya menjadi lebih tau apa saja yang harus saya lakukan dalam
mengontrol marah anak saya pak.
Perawat : Bagus ya ibu. Sekarang coba ibu sebutkan lagi cara bicara yang baik yang
telah saya jelaskan tadi.
Keluarga : Baik pak.
1. Yang pertama meminta dengan baik tanpa marah dengan nada suara
yang rendah serta tidak menggunakan kata-kata kasar. Contohya “Iya
bu, saya sedang berusaha dan doakan saja ya buk.”
2. Cara yang kedua yaitu menolak dengan baik,jika ada yang menyuruh
dan tidak mau melakukannya, katakan: “Maaf saya tidak bisa
melakukannya karena sedang ada pekerjaan lain.”.
3. Selanjutnya cara ketiga yaitu dengan mengungkapkan perasaan kesal,
jika ada perlakuan orang lain yang membuat kesal dapat mengatkan :
“saya ingin jadi marah karena perkataan mu itu”.
Perawat : Wah hebat sekali ibu, berarti ibu sudah paham ya bu?
Keluarga : Paham pak
Perawat : Baiklah ibu, ibu tau kalau anak ibu ada jadwal kegiatan hariannya,jadi bu
ingatkan anak ibu selalu untuk melakukan kegiatannya sesuai jadwal nya ya
bu, dan apabila anak ibu melakukan jangan lupa untuk sselalu berikan
pujian kepada anak ibu ya.
Keluarga : Baik pak
Perawat : Nah seminggu lagi saya akan kembali mengunjungi ibu ya. Dengan tujuan
untuk membicarakan cara lain dalam mengatasi rasa marah yang terjadi
padaanak ibu yaitu dengan cara ibadah. Ibu maunya kita berdiskusi jam
berapa bu? Dan dimana bu?
Keluarga : Jam 2 siang aja pak, di ruangan ini lagi pak
Keluarga : Baiklah ibu sampai jumpa minggu depan ya ibu, saya permsi dulu, Selamat
siang bu.
SP 4 : Latihan cara merawat (membimbing latihan cara spiritual)

1. FASE ORIENTASI
Perawat : Selamat siang ibu...
Keluarga : Siang pak
Perawat : Bagaimana perasaanya hari ini bu?
Keluarga : Alhamdulillah saya sehat pak
Perawat : Syukur ya ibu, bagaimana dengan keadaan anak ibu?
Keluarga : Anak saya sudah bisa mengontrol marahnya sedikit pak
Perawat : Bagus ya ibu, apakah anak ibu sudah melakukan kegiatan sesuai jadwal
seperti latihan nafas dalam, pukul bantal/kasur, dan minum obat bu?
Keluarga : Sudah pak
Perawat : Bagus ya ibu, bagaimana dengan latihan cara bicara yang baik dengan cara
mengungkapkan,meminta atau menolak dengan benar, dilakukan sama anak
ibu?
Keluarga : Sudah juga pak, saya sudah ingatkan anak selalu sesuai jadwalnya pak, dan
terkadang anak saya juga sudah melakukan tanpa saya ingatkan dulu sus
Perawat : Wah baguss ya ibu, ibu sudah membantu anak ibu untuk melakukannya.
Udah ada peningkatan ya bu. Nah bagaimana nih bu keadaan anak ibu setelah
teratur minum obat dan melakukan latihan nafas dalam, pukul bantal/kasur
bu?
Keluarga : Anak saya keliahatn sudah sedikit mampu mengontrol marahnya pak
Perawat : Bagus ya ibu. Sudahkah anak ibu melakukan cara bicara yang benar jika
marah?
Keluarga : Sudah pak
Perawat : Adakah ibu memberikan pujian setelah anak ibu melakukan kegiatannya bu?
Bagaimana hasilnya bu?
Keluarga : Ada pak. Anak saya menjadi lebih kelihatan tenang pak
Perawat : Bagus sudah banyak perubahan ya ibu. Nah sesuai dengan kesepakatan kita
minggu yang lalu bahwa sekarang kita akan berbincang-bincang mengenai
cara mengontrol marah dengan cara spiritual ya ibu. Ibu maunya kita diskusi
berapa lama bu? Dan dimana tempatnya?
Keluarga : 20 menit saja pak, diruang tamu ini pak.

2. FASE KERJA
Perawat : Baiklah ibu, coba ibu ceritakan kegiatan ibadah yang biasa dilakukan oleh
anak ibu?
Keluarga : Shalat sus
Perawat : Baiklah ibu kalau ibu melihat anak ibu sedang marah dan mencoba langsung
duduk dan tarik napas dalam. Nah jika belum reda juga marahnya sarankan
anak ibu untuk merebahkan badan agar rileks. Dan jika tidak reda juga, ajak
anak ibu untuk ambil air wudu kemudian shalat, bisa dengan berjamaah sama
ibu/keluarga lainnya. Dan bisa juga cara ibadah yang lain seperti dzikir untuk
meredakan kemarahannya.
Keluarga : Baik pak
Perawat : Nanti ibu pantau dan ingatkan jadwal latihan anak ibu ya bu. Bu seperti yang
sudah saya jelaskan sebelumnya bahwa marah adalah suatu perasaan yang
wajar, tapi bila tidak disalurkan dengan benar akan membahayakan dirinya
sendiri,orang lain dan lingkungan. Dan kita sudah membahas bagaimana cara-
cara dalam mengatasinya. Nah ibu, jika anak ibu tidak mau minum obat
sesuai jadwal, ibu perlu segera membawa anak ibu ke puskesmas/RS,
sekalipun belum jadwalnya untuk kontrol. Bila suatu saat anak ibu terlihat
marah dan mengamuk dan tidak bisa lagi diingatkan untuk mengontrol marah
seperti yang telah diajarkan, maka segera bawa ke puskesmas/RS ya bu,
setelah sebelumnya diikat dulu (perawat mengajarkan cara mengikat pasien)
Nah ibu jangan lupa untuk minta bantuan orang lain saat mengikat anak ibu
ya bu, lakukan dengan tidak menyakiti anak ibu dan dijelaskan alasan
mengikta yaitu agar anak ibutidak mencideraidiri sendiri, orang lain, dan
lingkungan.

Keluarga : Baik pak


Perawat : Baiklah ibu kita kan sudah berbincang-bincangtentang apa yang harus anak
ibu lakukan bilatanda-tanda kemarahan itu muncul. Ibu bisa bantu anak ibu
dengan cara mengingatkan jadwal latihan cara mengontrol marah yang sudah
dibuat yaitu secara fisik, verbal, minum obat teratur, dan spiritual. Nah jika
anak ibu sudah sampai memukul atau merusak barang segera hubungi saya di
puskesmas atau ibu hubungi no ini 0822XXXXXXXX, karena dalam kondisi
itu anak ibu sudah butuh bantuan lebih lanjut. Jika nanti kondisi anak ibu
tidak dapat diatasi dipuskesmas, maka akan kami rujuk ke RS. Sampai disini
apakah ibu paham atau ada yang mau ditanyakan bu?

Keluarga : Paham pak, tidak ada pak

Perawat : Bagus sekali ibu sudah paham. Baiklah ibu hari ini saya terakhir kesini, nanti
ibu bisa terus membawa anak ibu berobat ke puskesmas secara teratur, dan
ibu harus perhatikan kalau terjadi tanda-tanda kekambuhan seperti anak ibu
marah-marah dan tidak dapat mengontrol marahnya dengan latihan kegiatan
yang sudah kita ajarkan berarti ibu harus bawa segera anak ibu untuk berobat
ke puskesmas ya ibu.

Keluarga : Baik pak

3. FASE TERMINASI
Perawat : Bagaimana perasaan ibu setelah kita bercakap-cakap tentang cara mengontrol
marah dengan cara keempat ini bu?
Keluarga : Saya menjadi lebih tau apa yang harus saya lakukan untuk mengontrol marah
anak saya pak
Perawat : Iya syukur ya bu. Bagaimana hasilnya pada anak ibu bu?
Keluarga : Alhamdulillah pak setelah dibimbing sekarang anak saya sudah lebih bisa
mengontrol marahnya pak
Perawat : Wah alhamdulillah ya ibu. Dan ibuk jangan lupa terus memotivasi dan
membimbing sesuai jadwal. Nah sekarang coba ibu sebutkan kembali
kondisi-kondisi anak ibu yang perlu segera dilaporkan?
Keluarga : Baik pak.Yaitu apabila anak saya terlihat marah dan mengamuk, terus dia
tidak bisa lagi diingatkan untuk mengontrol marahnya, apabila tidak mau
minum obat sesuai jadwalnya, memukul atau merusak barang pak.
Perawat : Ya bagus sekali ya ibu, ibu bsudah paham. Ibu masih ingat nggak sudah
berapa cara mengontrol marah yang dapat dilakukan anak ibu?
Keluarga : Masih pak, ada 4,yang pertama cara fisik, minum obat teratur, verbal, dan
spiritual pak
Perawat : Baguss sekali ya ibu, ternyata ibu masih ingat cara-caranya. Dan anak ibu
sudah punya jadwal harian kegiatannya. Jangan lupa ya ibu untuk selalu
memuji anak ibu jika anak ibu melakukan ibadah maupun kegiatan yang
lainnya ya ibu.
Keluarga : Baik pak, saya akan selalu mengingtaakan anak saya melakukan jadwalnya
dan akan selalu memujinya apabila melakukan kegiatannya sesuai jadwal.
Perawat : Iya bu, bagus seklai. Dan juga ibu ingat untuk tetap agar anak ibu berobat
secara ruti ya buk dan segera bawa anak ibu ke puskesma bila ad tanda-tanda
marah yang tidak dapat diatasi seperti yang sudah saya jelaskan tadi ya bu.
Keluarga : Baik pak, terima ksih atas bimbingannya pak
Perawat : Ya bu, kalau begitu saya permisi ibu, selamat siang bu
Keluarga : Siang pak

Anda mungkin juga menyukai