Anda di halaman 1dari 1

Beberapa dekade terakhir, beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa vitamin D3

memiliki aktivitas antioksidan.Vitamin D3 telah dibuktikan sebagai antioksidan dengan

menghambat lipid peroksidasi liposom di otak i (Lin, A. M., et,. Al 2005) Hal ini

dibuktikan oleh penelitian yakni terdapat hubungan yang signifikan antara kadar Vitamin D

dengan kadar MDA (Malondialdehyde) plasma. Malondialdehyde (MDA), salah satu

produk utama peroksidasi lipid (Zahra N et al,. 2019). Aktivitas peroksidasi diamati pada

tikus kekurangan vitamin D3. Sebuah analog vitamin D3 telah ditemukan dapat

menghambat endotoksin melalui regulasi pembentukan radikal bebas. Selanjutnya, vitamin

D3 melemahkan aktivitas oksida nitrat oksida dan ROS dengan demikian terjadi penurunan

pembentukan radikal bebas pada astrosit primer tikus. Selain itu, vitamin D3 telah

dilaporkan mengurangi stres oksidatif dengan menaikkan pertahanan antioksidan sistem,

termasuk kandungan glutation, glutation peroksidase, dan superokside dismutase pada

astrosit dan di hati (Lin, A. M., et,. Al 2005).

Lin, A. M., Chen, K. B., & Chao, P. L. (2005). Antioxidative effect of vitamin D3 on zinc‐induced

oxidative stress in CNS. Annals of the New York Academy of Sciences, 1053(1), 319-329.

Zahra, N., Johan, A., & Ngestiningsih, D. (2019). HUBUNGAN ANTARA KADAR VITAMIN D

DENGAN KADAR MALONDIALDEHID (MDA) PLASMA PADA LANSIA. DIPONEGORO MEDICAL

JOURNAL (JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO), 8(1), 333-342.

Anda mungkin juga menyukai