Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Ny. F bekerja sebagai Guru Honorer. Saat masuk RS pertama kali, Ny. F didiagnosa
mengalami Tuberkulosis paru. Ny. F memiliki BB 40 kg dan TB 155 cm. Kesadaran pasien
compos mentis, keadaan umum baik, pasien mengalami sesak nafas dan nafsu makan
menurun, pasien lemah. Hasil pemeriksaan biokimia Ny. F sebagai berikut.
No Jenis Pemeriksaan Hasil Satuan
1. Hb 10,5 gr/dl
2. Hematokit 34,8 %
3. Albumin 3,7 g/dl
6. PLT / Trobosit 205 103/uL
7. WBC / Leukosit 6,14 103/uL
8. RBC / Eritrosit 5,67 106/uL
Hasil pemeriksaan fisik klinis Ny. F adalah : suhu tubuh 36,40C, TD 110/90 mmHg, nadi
82X/menit, RR 30X/menit.
Frekuensi makan pasien 3x/hari. Sumber Karbohidrat yang paling sering dikonsumsi adalah
nasi, 2 centong tiap kali makan ± 100 gr, ubi kayu 2 ptg sdg ± 50 gr dan mie instant tidak pernah
dikonsumsi. Pasien jarang mengkonsumsi lauk hewani. Sumber protein hewani yang
dikonsumsi sebanyak pasien yaitu ikan 4 – 6x/mgg ± 50gr, daging sapi 1 – 3 x/bln ± 50 gr,
ayam 1– 5x/bln ± 60 gr. Pasien sering mengkonsumsi kacang hijau, tempe dan tahu 4 –
6x/mgg. Porsi makan kacang hijau 1 mangkok ± 200 gram dan tahu ± 50 gr dan tempe ±50 gr.
Pasien mengonsumsi sayur bayam, kangkung dan daun singkong 4 – 6x/mgg. Buah yang
paling sering dikonsumsi pasien yaitu papaya 1x/mgg. Pasien tidak suka mengkonsumsi ayam
potong.
PROSES ASUHAN GIZI
TERSTANDAR
A. ASESSEMENT
1. Client History
a. Data Pasien
Nama : Ny. F
Usia : 33 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Tanggal lahir :-
Alamat : Donggala
Agama : Kristen Protestan
Tanggal MRS :-
No. RM :-
Diagnosa : Tuberkulosis Paru
b. Riwayat personal
- Riwayat penyakit dahulu :-
2. Food Habit
a. Dietery History
Pasien mengonsumsi sumber karbohidrat paling sering adalah nasi dan ubi kayu. Lalu pasien jarang mengonsumsi protein
hewani, tetapi masih agak sering mengonsumsi jenis makanan sumber protein seperti ikan dan jarang mengonsumsi jenis
makanan sumber protein seperti daging sapi dan ayam. Pasien tidak menyukai sumber protein seperti ayam potong. Pasien
sering mengonsumsi jenis makanan sumber protein nabati seperti kacang hijau, tahu dan tempe. Pasien hanya mengonsumsi
sedikit jenis sayuran yaitu sayur bayam, kangkung dan singkong. Dalam seminggu pasien hanya mengonsumsi 1 jenis buah yaitu
pepaya.
Kesimpulan :
Pasien sangat jarang mengonsumsi sumber protein hewani,bahkan tidak menyukai jenis protein seperti ayam potong. Sedikitnya
jenis sayuran yang disukai pasien dan jenis buah yang di konsumsi pasien.
b. Anamnesa MRS
Berdasarkan hasil recall 24 jam, pasien mengonsumsi Energi : 966,7 kcal, Protein : 68,6 gr, Lemak : 38,7 gr, Karbohidrat : 94,7 gr.
3. Antropometri
- BB : 40 kg
- TB : 155 cm
- Status gizi :
BB
IMT =
TBm ²
40
= = 16,6 (underweight)
1, 55²
- BBI :
= 85% x (155 - 100) x 1kg
= 0,85 x 55 x 1 kg
= 46,8kg
Kesimpulan :
4. Biokimia
5. Fisik/Klinis
B. Diagnosis Gizi
C. Intervensi Gizi
Keterangan
P Tujuan
E Strategi
S Target
Keterangan
P Tujuan
E Strategi
S Target
1. Pemberian Makanan dan Zat Gizi
a. Preskripsi diet
Jenis Diet :
Bentuk Makanan :
Frekuensi :
Rute :
b. Tujuan Diet
c. Syarat Diet
d. Perhitungan kebutuhan
2. Rencana Edukasi
a. Tujuan Edukasi
b. Sasaran :
c. Tempat :
d. Media :
e. Metode :
3. Konseling Gizi
4. Koordinasi dokter
5. Perencanaan Diet
Waktu Menu Bahan URT gram E P L KH
makan Makanan
Pagi
07.00
Selingan
09.00
Siang
12.00
Selingan
16.00
Malam
19.00
Jumlah
Kebutuhan
Persentase
MONITORING
1. Rencana Monitoring
Parameter Target Waktu
Asupan Makanan
Antropometri
Biokimia
Fisik/Klinis