Alokas
Indikator Pencapaian i Kegiatan
Kompetensi Dasar Materi Pokok Penilaian
Kompetensi Waktu Pembelajaran
(JP)
3.11.Menerapkan 3.11.1. Menjelaskan Pengadaan Sarana dan 24 Mengamati Pengetahuan
pangadaan pengertian Prasarana untuk :
sarana dan pengadaan 1. Pengertian mengidentifi Tes
prasarana 3.11.2. Mengemukakan Pengadaan kasi dan tertulis
4.11.Melaksanaka tujuan pengadaan 2. Tujuan Pengadaan merumuska Penugas
n pengadaan 3.11.3. Menguraikan 3. Asas-asas/Prinsip n masalah an
sarana dan asas-asas/prinsip Pengadaan tentang
prasarana pengadaan 4. Metode Pengadaan pengadaan Keterampila
3.11.4. Menjelaskan 5. Sistem Pengadaan sarana dan n:
metode pengadaan 6. Kerjasama dengan prasarana Unjuk
3.11.5. Mengidentifikasi Pemasok Mengumpulk kerja
sistem pengadaan 7. Analisis Pemasok an data
3.11.6. Menjelaskan 8. Persepsi Pemasok tentang
kerjasama dengan 9. Ketentuan pengadaan
pemasok Pengadaan sarana dan
3.11.7. Menjelaskan 10. Etika Pengadaan prasarana
analisis pemasok 11. Pembuatan Mengolah
3.11.8. Menjelaskan dokumen data
persepsi pemasok pengadaan sarana tentang
3.11.9. Mengemukakan prasarana dengan pengadaan
ketentuan menggunakan sarana dan
pengadaan komputer prasarana
3.11.10. Menguraikan etika Mengomunika
pengadaan sikan
1.11.1. Melakukan konsep
identifikasi pengadaan
kebutuhan sarana sarana dan
prasarana sesuai prasarana
dengan tuntutan
kebutuhan kantor
1.11.2. Menyiapkan
kelengkapan
persyaratan
pengadaan sarana
dan prasarana
kantor
1.11.3. Membuat rencana
pengadaan sarana
dan prasarana
kantor
1.11.4. Membuat
dokumen rencana
pengadaan sarana
dan prasarana
menggunakan
aplikasi komputer
sesuai dengan
ketentuan
1
URAIAN MATERI
A. Pengertian Pengadaan
2
o Memadukan rencana kebutuhan dengan dana atau anggaran sekolah yang tersedia. bila dana
yang tersedia tidak memadai untuk mengadakan kebutuhan tersebut, maka perlu dilakukan
seleksi terhadap semua kebutuhan perlengkapan yang telah direncanakan dengan melihat urg
ensi setiap perlengakapan yang dibutuhkan. Semua perlengkapan yang urgen segera di daftar
o Memadukan rencana (daftar) kebutuhan perlengkapan yang urgen dengan dana atau anggaran
yang tersedia bila ternyata masih melebihi anggaran yang tersedia, maka perlu dilakukan
seleksi lagi dengan cara membuat skala prioritas.
o Menetapan rencana pengadaan akhir.
Dengan demikian diperlukan sistem informasi dan koordinasi yang baik antara tugas
perencana dan petugas pengadaan melalui koordinasi pimpinan.
3
4. Lebih baik yang bervariasi maksudnya peralatan ini bentuk dan ukurannya berbeda sehingga
lebih menarik dan mudah disesuaikan dengan kenpentingan kelas tersebut.
5. Semua kelas hendaknya tidak diberi peralatan yang sama persis. Maka semakin berbeda
tingkatnya maka berbeda pula tentang peralatannya ( misanya untuk Sekolah Dasar berbeda
dengan Sekola Menengah Pertama.
6. Kemungkinan dengan peralatan yang akan dibeli harsulah perhatian Hendra dan Wasty
(1982)
Disamping itu ada juga beberapa prinsip yang berlaku secara umum untuk proses
pengadaan ini yakni sesuai dengan Kepres No.80 tahun 2003, Pengadaan barang/jasa wajib
menerapkan prinsip-prinsip :
a. efisien, berarti pengadaan barang/jasa harus diusahakan dengan menggunakan dana dan
daya yang terbatas untuk mencapai sasaran yang ditetapkan dalam waktu sesingkat-
singkatnya dan dapat dipertanggungjawabkan.
b. efektif, berarti pengadaan barang/jasa harus sesuai dengan kebutuhan yang telah ditetapkan
dan dapat memberikan manfaat yang sebesar-besarnya sesuai dengan sasaran yang
ditetapkan.
c. terbuka dan bersaing, berarti pengadaan barang/jasa harus terbuka bagi penyedia barang/jasa
yang memenuhi persyaratan dan dilakukan melalui persaingan yang sehat di antara penyedia
barang/jasa yang setara dan memenuhi syarat/kriteria tertentu berdasarkan ketentuan dan
prosedur yang jelas dan transparan;
d. transparan, berarti semua ketentuan dan informasi mengenai pengadaan barang/jasa,
termasuk syarat teknis administrasi pengadaan, tata cara evaluasi, hasil evaluasi, penetapan
calon penyedia barang/jasa, sifatnya terbuka bagi peserta penyedia barang/jasa yang berminat
serta bagi masyarakat luas pada umumnya;
e. adil/tidak diskriminatif, berarti memberikan perlakuan yang sama bagi semua calon penyedia
barang/jasa dan tidak mengarah untuk memberi keuntungan kepada pihak tertentu, dengan
cara dan atau alasan apapun;
f. akuntabel, berarti harus mencapai sasaran baik fisik, keuangan maupun manfaat bagi
kelancaran pelaksanaan tugas umum pemerintahan dan pelayanan masyarakat sesuai dengan
prinsip-prinsip serta ketentuan yang berlaku dalam pengadaan barang/jasa.
4
3) Menetapkan skala prioritas pengadaannya berdasarkan dana yang tersedia
mengenai kebutuhan dan menyusun rencana pengadaan tahuanan.
B. Bangunan
1) Mengadakan survey tentang keperluan bangunan yang direncanakan
meliputi struktur organisasi dari sekolah yang mengunakan jumlah pemakai
(guru, siswa dan lain-lain) dan jumlah alat-alat atau perabot yang
ditempatkan.
2) Mengadakan perhitungan luas bangunan berdasarkan kebutuhan dan
disusun atas dasar data survey
3) Menyusun rencana anggaran biaya sesuai harga standar yang berlaku
didaerah yang bersangkutan,
4) Menyusun pentahapan rencana anggaran biaya sesuai rencana pentahapan
pelaksanaan secara teknis dengan memperhatikan skala prioritas yang telah
ditetapkan.
Sahertian (1994:177) mengatakan bahwa dari segi asal datangnya barang maka jenis
pengadaan ada dua, yaitu:
1. Pengadaan dalam negeri, dapat dilakukan dengan cara:
Tener yaitu pengadaan barang yang dilakukan diantara supplier atau rekan yang bergerak
dibidangnya secara kompetitif.
Pebandingan penawaran yaitu cara pengadaan barang dilakukan dengan mengadakan
perbandingan penawaran diantara rekanan yang lulus prakualifikasi
Pmbelian langsung yaitu pembelian yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan yang
jumlahnya kecil. Cara pembelian yang tepat adalah dengan membandingkan diantara
pemasok untuk memperoleh bahan yang sama dengan harga yang lebih murah.
2. Pegadaan luar negeri (bersifat impor) yang diselenggarakan pemerintah.
Menurut Syahril (2009:40-44) adapun jenis sarana-prasarana yang akan diadakan dan
akan dipenuhi oleh Suatu sekolah ataupun satuan pendidikan yakni sebagai berikut :
5
Penerimaan hibah, yakni melakukan pengalihan atau pemindahan kepemilikan antara
sesorang kepada orang lain atau antara satu pihak kepada pihak lainnya tanpa pergantian
atau transaksi pertukaran barang dan uang. Agar tidak terjadi masalah dikemudian hari
maka dilakukan oleh notaris PPAT akte serah terima hibah atau berita cara penyerahan
hibah dan dilanjutkan dengan pengurusan sertifikat.
Menerima hak memakai yakni pengalihan penggunaan tanah dari seseorang kepada
orang lain dalam jangka waktu tertentu tanpa memberikan imbalan tertentu. Untuk
menanggulangi terjadinya masalah dikemudian hari maka dalam menerima hak memakai ini
harus disertai dengan berita acara dan perjanjian yang disepakati bersama dan disetujui
atau diketahui oleh pejabat yang berwenang.
Penukaran tanah ( barang ), meliputi pengaliahan tanah dari satu pihak ke pihak yang
lain dengan memberikan pergantian yang seimbang, beedasarkan kesepakatan yang
dilakukan sesuai dengan aturan dna prosedur yang berlaku.
3. Pengadaan perabot
Perabot dalah barang yang berfungsi sebagai tempat duduk,tempat menulis ,tempat
istirahat,tempat penyimpanan alat-alat dan apatau bahan, sepeti meja,kursi,almari,rak, filing
cabinet dan sebagainya dan sebagainya, dapat dilakukan dengan cara membeli, membuat
sendiri dan menerima bantuan. Pembelian dapat dilakukan terhadap barang yang sudah jadi
atau barang yang belum dan pembelian dapat dilakukan melalui lelang, pemilihan maupun
penunjukan langsng sesuai dengan aturan yang berlaku. Pengadaan yang biasa dilakukan
dengan jalan membuat sendiri biasanya dilakukan untuk kegiatan pembelajaran praktek
dengan mempertimbangkan faktor biaya yang tersedia, tenaga yang diperlukan dan
peralatan yang dibutuhkan. Lain halnya dengan pangadaan dengan cara menerima bantuan
(hibah) dari pemerintahan, swasta, masyarakat maupun perorangan dan dilengkapi surat-
suarat tertentu.
.
6
Dalam pengadaan perabot sekolah, maka ada beberapa hal yang perlu
dipertimbangkan seperti segi antropometri, ergonomi. Estetika, dan segi ekonomis.
ü Antropometri, artinya pengadaan perabot dengan memperhitungkan tinggi badan atau
ukuran penggal-penggal tubuh pemakai (misalnya siswa dan tenaga kependidikan
lainnya).
ü Ergonomis, maksudnya perabot yang akan diadakan tersebut memperhatikan segi
kenyamanan, kesehatan, dan keamanan pemakai,
ü Estetis, yaitu perabot tersebut hendaknya menyenangkan untuk dipakai karena bentuk
dan warnanya menarik.
ü Ekonomis, maksudnya perabot bukan hanya berkaitan dengan harganya tetapi merupakn
transformasi wujud efisiensi dan efektifitas dalam pengadaan dan pendayagunaannya.
7
APBN ) dan Anggaran pendapatan belanja daerah ( APBN ) diatur oleh Kepres No.80 tahun
2003 dan disempurnakan dalam Peraturan Presiden Nomor 54 tahun 2012. Kepres pembelian
yaitu melalui lelang ( tender ), pemilihan langsung, pertunjukan langsung, dan pengadaan
langsung contohnya tentang lelang Pelelangan Umum, Pelelangan Terbatas, Pelelangan
Sederhana, Penunjukan Langsung, Pengadaan Langsung, atau Kontes (Pepres No. 70 tahun
2012).
Pembelian melalui lelang (umum dan terbatas) dilakukan untuk pengadaan barang yang
nilainya diatas 100 juta, lelang umum yaitu metode pemilihan penyediaan barang dan jasa
dilakukan secara terbuka dengan pengumuman secara sekurang-kurangnya di satu surat kabar
nasional atau satu surat kabar provinsi, sedangkan lelang terbatas adalah metode pemilihan
penyedia barang/jasa yang dilakukan secara terbatas dengan pengumuman secara luas
sekurang-kurangnya disatu surat kabar nasional dan atau surat kabar provinsi dengan
mencantumkan penyedia barang dan jasa yang telah diyakini mampu, guna memberi
kesempatan kepada penyedia barang dan jasa lainnya yang memenuhi kualifikasi.
khusus untuk pengadaan dengan cara pembelian melalui lelang harus mengikuti prosedur
berikut ini:
a) Pembentukan panitia lelang yang dilakukan oleh instansi yang akan mengadakan barang.
Panitia lelang haruslah orang yang betul-betul memahami tata cara pengadaan, substansi
pekerjaan dan hukum perjanjian/kontrak. Masa kerja panitia mulai dari masa persiapan
sampai dengan dokumen kontrak siap ditandatangani (secara formal) bahkan sampai
dengan pelaksanaan audit oleh pemeriksa internal/eksternal (informal). Tugas panitia
antara lain, menyususn jadwal, dan menetapkan cara pelaksanaan serta lokasi
pengadaan, menyusun, dan menyiapkan Harga Perkiraan Sendiri (HPS), menyiapkan
dokumen lelang, mengumumkan pengadaan, mengadakan penjelasan lelang, melakukan
evaluasi terhadap dokumen penawaran, mengusulkan calon pemenang lelang, membuat
laporan proses dan hasil pelelangan.
b) Penyusunan dokumen lelang oleh panitia yang bercirikan antara lain, syarat umum
(keterangan mengenai pembagian tugas, keterangan mengenai perencana, keterangan
mengenai direksi, syarat-syarat peserta lelang, bentuk surat penawaran dan cara
penyampaiannya), syarat administratif (jangka waktu pelaksanaan pekerjaan, tanggal
penyerahan pekerjaan, syarat pembayaran, denda keterlambatan, besar jaminan
pelanggan dan pelaksanaan pekerjaan), syarat teknis (jenis dan uraian pekerjaan yang
harus dilaksanakan, jenis dan mutu bahan), spesifikasi teknis dan gambar (detail dan
konstruktif).
c) Pengumuman pengambilan dokumen lelang yang dilakukan melalui media resmi, surat
kabar kabupaten/kota untuk paket kecil atau papan pengumuman resmi dan surat kabar
provinsi atau nasional untuk pekerjaan paket besar.
d) Undangan pemberian penjelasan (Aanwijzing) kepada peserta lelang yang dilakukan oleh
panitia lelang pada tempat dan waktu yang telah ditetapkan.
e) Penyusunan kriteria penilaian untuk menetukan atau menetapkan calon pemenang
lelang
f) Pelaksanaan kegiatan lelang dengan cara memasukan penawaran pada waktu, tempat
dan prosedur yang ditetapkan (metode dua sampul dan metode dua tahap)
8
g) Pelaksanaan penilaian terhadap dokumen penawaran yang dimasukan oleh peserta
lelang.
h) Penentuan calon pemenang lelang oleh panitia lelang dan penunjukkan pemenang lelang
oleh pejabat yang berwenang sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang berlaku.
i) Pengumuman dan penetapan pemenang lelang oleh panitia lelang.
j) Penetapan surat pesanan/membutuhkan barang dengan pihak pemenang lelang.
k) .Pembuatan dan penandatanganan surat perjanjian atau kontrak kerja antara pihak yang
mengadakan barang dengan pihak pemenang lelang.
l) Penyiapan berita acara pemeriksa dan oenerimaan barang (serah terima pemenang
lelang)
2. Pembuatan Sendiri
Pembuatan sendiri merupakan cara pemenuhan kebutuhan sarana dan prasarana pendidikan
persekolahan dengan jalan membuat sendiri yang biasanya dilakukan oleh guru, siswa, atau
pegawai. Pemilihan cara ini harus mempertimbangkan tingkat efektifitas dan efesiensinya
apabila dibandingkan dengan cara pengadaan sarana dan prasarana pendidikan yang lain.
Pembuatan sendiri biasanya dilakukan terhadap sarana dan prasarana pendidikan yang
sifatnya sederhana dan murah, misalnya alat-alat peraga yang dibuat oleh guru atau murid.
4. Penyewaan
Yang dimaksud dengan penyewaan adalah cara pemenuhan kebutuhan sarana dan prasarana
pendidikan persekolahan dengan jalan pemanfaatan sementara barang milik pihak lain untuk
kepentingan sekolah dengan cara membayar berdasarkan perjanjian sewa-menyewa.
Pemenuhan kebutuhan sarana dan prasarana pendidikan dengan cara ini hendaknya dilakukan
apabila kebutuhan sarana dan prasarana bersifat sementara dan temporer.
5. Pinjaman
Yaitu penggunaan barang secara cuma-cuma untuk sementara waktu dari pihak lain untuk
kepentingan sekolah berdasarkan perjanjian pinjam meminjam. Pemenuhan kebutuhan sarana
dan prasarana pendidikan dengan cara ini hendaknya dilakukan apabila kebutuhan sarana dan
prasarana bersifat sementara dan temporer dan harus mempertimbangkan citra baik sekolah
yang bersangkutan
6. Pendaurulangan
Yaitu pengadaan sarana dan prasarana pendidikan dengan cara memanfaatkan barang yang
sudah tidak terpakai menjadi barang yang berguna untuk kepentingan sekolah.
7. Penukaran
Penukaran merupakan cara pemenuhan kebutuhan sarana dan prasarana pendidikan dengan
jalan menukarkan sarana dan prasarana yang dimiliki dengan sarana dan prasarana yang
dibutuhkan organisasi atau instansi lain. Pemilihan cara pengadaan sarana dan prasarana jenis
ini harus mempertimbangkan adanya saling menguntungkan di antara kedua belah pihak, dan
sarana/prasarana yang dipertukarkan harus merupakan sarana dan prasarana yang sifatnya
berlebihan atau dipandang dan dinilai sudah tidak berdaya guna lagi.
9
dapat disatukan dalam satu unit atau beberapa unit, dan pada akhirnya satu atau beberapa unit
sarana dan prasarana tersebut dapat dioperasikan atau difungsikan.
E. Tujuan Pengadaan
Untuk memenuhi kebutuhan sesuai dengan perkembangan di suatu kantor
menggantikan barang-barang yang rusak, hilang, dihapuskan, atau sebab-sebab
lain yang dapat dipertanggungjawabkan sehingga memerlukan pergantian, dan
untuk menjaga tingkat persediaan barang setiap tahun dan anggaran mendatang
6. Akuntabel: harus mencapai sasaran baik fisik, keuangan maupun manfaat bagi
kelancaran pelaksanaan tugas umum Pemerintahan dan pelayanan masyarakat
sesuai dengan prinsip-prinsip serta ketentuan yang berlaku dalam pengadaan
barang/jasa
G. Metode Pengadaan
Pelelangan Umum,
Pelelangan umum adalah pelelangan yang diikuti oleh semua perusahaan yang
berminat. Sedangkan menurut PerpresNo 54 Th 2010: 25), menyatakan yaitu
dilakukan secara terbuka untuk umum bagi semua penyedia jasa/rekanan
dengan pengumuman secara luas melalui media cetak, media
elektronik/internet, serta di umumkan/dipasang di dinas perindustrian
setempat.
Pelelangan Terbatas,
Pelelangan terbatas yaitu apabila jumlah penyedia barang/jasa/rekanan yang
mampu melaksanakan diyakini terbatas untuk menyelesaikan pekerjaan yang
kompleks, maka penyedia barang/jasa/rekanan dapat dilakukan dengan metode
10
terbatas dan diumumkan secara luas dengan rekanan tertunjuk diyakini
mampu menyelesaikan pekerjaan dengan benar.
Pelelangan Sederhana
Pelelangan sederhana adalah suatu cara atau metode pemilihan penyedia
barang/jasa untuk sejumlah pekerjaan dengan nilai Rp 200.000.000,00 s.d Rp
500.000.000,00. Berdasarkan perubahan Perpres Nomor 54 Tahun 2010 ke
Perpres Nomor 70 Tahun 2012.
Pemilihan Langsung
Pemilihan Langsung, adalah metode pemilihan penyedia barang/jasa konstruksi
tanpa melalui pelelangan kepada penyedia barang/jasa/rekanan. User
melakukan pemilihan langsung kepada penyedia barang/jasa/rekanan yang
memenuhi persyaratan dan telah dinilai oleh user rekanan tersebut diyakini
mampu, jujur, disiplin, dan tidak pernah wan-prestasi dalam setiap diberi
pekerjaan oleh user, dengan nilai pekerjaan paling tinggi Rp 200.000.000,00.
Kriteria pemilihan langsung meliputi:
o Penanganan pekerjaan darurat.
o Pekerjaan dianggap rahasia.
o Tahun dinas anggaran sudah mendekati bulan akhir.
o Penyedia barang/jasa/rekanan memiliki keahlian dalam menyelesaikan
pekerjaan.
o Pelelangan telah dilakukan berulang kali tetapi pesertanya kurang dari
tiga rekanan.
o Calon rekanan lulus prakualifikasi
Seleksi Umum
Seleksi umum adalah metode pemilihan penyedia barang/jasa konsultasi
untuk pekerjaan yang dapat diikuti oleh semua penyedia barang/jasa konsultan
yang memenuhi syarat.
Seleksi Sederhana
Seleksi Sederhana adalah metode pemilihan penyedia barang/jasa konsultasi
untuk pekerjaan yang dapat diikuti oleh semua penyedia barang/jasa konsultan
dengan nilai paling tinggi Rp 200.000.000,00 dan memenuhi syarat yang telah
ditentukan
Sayembara
Sayembara adalah metode pemilihan penyedia barang jasa yang
memperlombakan gagasan orisinil, kreativitas dan inovasi tertentu yang
harga/biayanya tidak dapat ditetapkan berdasarkan harga satuan. Sebagai
contoh pembuatan film dokumenter,
Kontes
Kontes adalah metode pemilihan penyedia barang jasa yang memperlombakan
barang/benda tertentu yang tidak mempunyai harga pasar dimana harga dan
biayanya tidak dapat ditetapkan berdasarkan harga satuan. Sebagai contoh
desain Monumen Jogya Kembali (Monjali) di Daerah Istimewa Yogyakata)
Penunjukkan Langsung
Penunjukkan langsung adalah metode pemilihan penyedia barang dan jasa
dengan cara menunjuk langsung 1 (satu) penyedia barang/jasa. penunjukkan
langsung dapat dilakukan apabila jenis pekerjaan yang akan dikerjakan memiliki
spesifikasi khusus dan calon rekanan memiliki kompetensi dan keahlian sesuai
dengan jenis pekerjaan yang akan dikerjakan hanya satu rekanan.
11
Pengadaan Langsung
Pengadaan langsung adalah metode pengadaan barang dan jasa langsung
kepada penyedia barang/jasa tanpa melalui pelelangan, seleksi, dan
penunjukkan langsung.
Swakelola
Swakelola merupakan kegiatan pengadaan barang/jasa dimanapekerjaanya
direncanakan, dikerjakan dan atau diawasi sendiri oleh
Kementerian/Lembaga/Satuan Kerja Perangkat Daerah/Institusi (K/L/D/I)
sebagai penanggungjawab anggaran, instansi pemerintah lain dan atau
kelompok masyarakat.
12
I. Etika Pengadaan Sarpras
Para pihak yang terkait dalam pelaksanaan pengadaan barang/jasa harus mematuhi
etika sebagai berikut:
Melaksanakan tugas secara tertib, disertai rasa tanggung jawab untuk mencapai
sasaran, kelancaran dan kecepatan tercapainya tujuan pengadaan barang/jasa.
Bekerja secara profesional dan mandiri, serta menjaga kerahasiaan dokumen
pengadaan barang/jasa yang menurut sifatnya harus dirahasiakan untuk mencegah
terjadinya penyimpangan dalam pengadaan barang/jasa.
Tidak saling mempengaruhi baik langsung maupun tidak langsung yang berakibat
terjadinya persaingan tidak sehat.
Menerima dan bertanggung jawab atas segala keputusan yang ditetapkan sesuai
dengan kesepakatan tertulis para pihak.
Menghindari serta mencegah terjadinya pertentangan kepentingan para pihak yang
terkait, baik secara langsung maupun tidak langsung dalam proses pengadaan
barang/jasa.
Menghindari dan mencegah terjadinya pemborosan dan kebocoran keuangan negara
dalam pengadaan barang/jasa.
Menghindari dan mencegah penyalahgunaan wewenang dan atau kolusi dengan tujuan
untuk keuntungan pribadi, golongan atau pihak lain yang secara langsung atau tidak
langsung merugikan negara.
Tidak menerima, tidak menawarkan atau tidak menjanjikan untuk memberi atau
menerima hadiah, imbalan, komisi, rabat dan berupa apa saja dari atau kepada
siapapun yang diketahui atau patut diduga berkaitan dengan pengadaan barang/jasa.
J.
Ketentuan Umum Pengadaan Sarpras
Persyaratan administratif bagi calon rekanan/penyedia barang/jasa yang perlu ditetapkan dalam
Rencana Kerja dan Syarat-Syarat (RKS), adalah:
Syarat Umum meliputi:
1. Surat penawaran
2. Harga penawaran
3. Surat jaminan bank
4. Jadwal kegiatan pelelangan
5. Penentuan pemenang
Persyaratan administrasi yang perlu dicantumkan dalam RKS mencakup:
1. Surat perintah kerja (SPK), diterbitkan setelah masa sanggah dilampaui.
2. Surat perjanjian kerja atau kontrak, ditetapkan pula ketentuan-ketentuan di dalam RKS
3. Jangka waktu penyelesaian proyek/pekerjaan, harus dicantumkan berapa hari kalender
dihitung sejak ditetapkan SPK
4. Jaminan penawaran harus jelas kedudukanya, artinya jika pekerjaan tidak selesai
dapat dicairkan menjadi milik negara.
5. Jaminan pelaksanaan, biasanya sesuai dengan masa kontrak
6. Pengawasan dan pemeriksaan pekerjaan
7. Penyerahan pekerjaan, khusus untuk pekerjaan bangunan penyerahan dilakukan
dalam dua tahap; tahap pertama jika pekerjaan selesai 100%, dan tahap kedua
penyerahan setelah masa perawatan selesai (biasanya 3 bulan)
8. Keterlambatan penyerahan pekerjaan, keterlambatan penyerahan dalam keadaan
normal maka rekanan akan dikenakan denda 1 permil perhari.
9. Risiko kenaikan harga, jika terjadi perubahan nilai harga barang atau harga borongan
dapat saja terjadi karena adanya perubahan kondisi ekonomi. Tetapi untuk penyiapan
RKS hal itu harus sudah diantisipasi sehingga jika terjadi kenaikan harga selama
pelaksanaan proyek tidak boleh merugikan negara. Hal ini sudah menjadi tanggung
jawab pemborong.
10. Force Majeure adalah suatu keadaan sebagai akibat dari kejadian di luar kekuasaan
kontraktor baik langsung maupun tidak langsung. Misalnya terjadi gempa bumi, banjir,
13
angin topan, kebakaran, kekeringan, akibat kebijakan pemerintah bidang moneter
(sanering, devaluasi)
.......................................................NOOOO
Prosedur pengadaan barang dan jasa harus mengacu kepada Kepres No. 80 tahun 2003
yang telah disempurnakan dengan Permen No. 24 tahun 2007. Pengadaan sarana dan
prasarana pendidikan di sekolah umumnya melalui prosedur sebagai berikut:
1) Menganalisis kebutuhan dan fungsi sarana dan prasarana.
2) Mengklasifikasikan sarana dan prasarana yang dibutuhkan.
3) Membuat proposal pengadaan sarana dan prasarana yang ditujuakan kepada
pemerintah bagi sekolah negeri dan pihak yayasan bagi sekolah swasta.
4) Bila disetujui maka akan ditinjau dan dinilai kelayakannya untuk mendapat persetujuan
dari pihak yang dituju.
5) Setelah dikunjungi dan disetujui maka sarana dan prasarana akan dikirim ke sekolah
yang mengajukan permohonan pengadaan sarana dan prasarana tersebut.
G. Tips atau Cara Dalam Membeli Perbekalan Kantor (Office Supplies) yang Baik
Membeli alat kantor hampir sama dengan shopping di mall, sama-sama berbelanja. Namun
yang membedakan adalah barang yang mesti dibeli adalah alat kantor itu sendiri. Kelihatannya
memang mudah, namanya juga shopping! Tetapi ternyata tidak demikian yang terjadi. Para
pegawai sering mengeluh kalau harus membeli dan berbelanja alat kantor tentang apa yang
harus dibeli, berapa banyak yang harus dibeli per itemnya dan yang paling penting adalah
dimana membeli alat kantor yang terbaik
14
Dari sekian banyak toko yang menjual alat kantor, hanya sedikit yang menjual produk dari
berbagai merk dengan berbagai rentang harga. Pegawai pun harus melakukan riset dan
pencarian serta memikirkan alat kantor yang bagus tetapi juga sesuai dengan harga.
Yang pasti, pastikan anda tidak terburu-buru membeli tetapi harus melakukannya dengan
perlahan dan bertahap agar alat kantor yang anda beli akan sesuai dengan harga dan
merupakan yang terbaik. Jika tidak, maka alat kantor yang dibeli hanya akan menghabiskan
uang sementara tidak bisa digunakan sehingga harus disimpan didalam gudang sepanjang
tahun.
Oleh karena itu, anda tidak hanya bisa terpaku pada diskon atau brosur menarik. Begitupun
jika toko alat kantor tersebut memiliki pamflet yang besar dengan brosur yang mengkilat dan
tokonya yang mewah bukan jaminan anda akan mendapatkan harga terbaik untuk alat tulis
kantor terbaik.
15
seharusnya tergoda oleh harga-harga yang murah tanpa kita ketahui kualitas dari barang-
barang tersebut.
16